Tag Archives: ikon wisata

Tanah Lot, Destinasi Khas Bali yang Wajib Masuk Daftar Itinerary Liburan



Jakarta

Tanah Lot sudah lama dikenal sebagai ikon wisata Bali yang ramai dikunjungi wisatawan. Pura yang berdiri kokoh di atas batu karang ini memadukan keindahan laut dengan nuansa spiritual yang kental.

Selain pesona alamnya, Tanah Lot juga menyimpan nilai budaya yang kuat. Sejak abad ke-16, pura ini berfungsi sebagai tempat pemujaan roh penjaga laut bagi umat Hindu Bali dan masih aktif digunakan hingga sekarang.

Pengalaman lengkap mengunjungi Tanah Lot bisa didapatkan dengan mudah melalui Balinesia Travel. Agen ini menawarkan Paket Wisata Bali 3 Hari 2 Malam untuk 2-3 orang dengan harga mulai Rp 3 jutaan saja.


Dalam paket ini, Tanah Lot bukan satu-satunya pilihan destinasi. Anda juga bisa menikmati rangkaian destinasi lain yang dirancang agar liburan semakin berkesan. Itinerary ini memberi kesempatan merasakan keindahan alam sekaligus kekayaan budaya Bali.

Dengan layanan penjemputan, akomodasi nyaman, hingga kuliner khas yang telah disiapkan, paket ini menjadi pilihan tepat bagi para wisatawan. Pastikan Tanah Lot dan pengalaman bersama Balinesia Travel masuk dalam agenda perjalanan Anda!

(prf/ega)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Jembatan Pandansimo, Ikon Wisata Baru Jogja Siap Menyambut Traveler



Kulon Progo

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya ikon wisata baru, jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kulon Progo dengan Bantul. Uji coba jembatan dilangsungkan Senin (29/9/2025). Pembukaan jembatan dilakukan dari sisi barat atau masuk wilayah Kulon Progo.

Sebagai informasi, jembatan Pandansimo jadi akses vital penghubung Kulon Progo-Bantul lewat jalur jalan lintas selatan atau JJLS. Jembatan ini jadi yang terpanjang di DIY dengan total mencapai 1,9 km.

Jembatan ini juga jadi ikon wisata karena dirancang dengan ornamen budaya lokal seperti gunungan pewayangan dan motif batik.


“Ya untuk pembukaan besok dilakukan dari sisi barat atau Kulon Progo, selanjutnya dari sisi timur atau wilayah Bantul,” ucap Kasatlantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handaya, saat dimintai konfirmasi wartawan, Minggu (28/9/2025).

Priya mengatakan proses uji coba tersebut berlangsung hingga Sabtu (4/10/2025). Waktu uji coba pada Senin mulai pukul 09.00-18.00 WIB. Adapun waktu uji coba pada Selasa sampai Sabtu yaitu pukul 06.00-18.00 WIB.

Jembatan Pandansimo Bantul. Foto diunggah Selasa (2/9/2025).Jembatan Pandansimo Bantul. Foto diunggah Selasa (2/9/2025). Foto: dok. Pemkab Bantul

“Selama proses uji coba akan dilakukan patroli oleh petugas di lapangan. Hasil uji coba ini juga jadi bahan evaluasi sebelum akhirnya jembatan bisa difungsikan penuh,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Didik Wijanarto mengatakan uji coba berlaku untuk dua jalur jembatan Pandansimo. Dalam uji coba tersebut juga dilakukan pemasangan banner larangan berjualan demi keselamatan bersama.

“Ya nanti juga ada pemasangan banner di Plaza jembatan, yang intinya melarang aktivitas berjualan di sekitar situ,” ucapnya.

Artikel ini sudah tayang di detikJogja, baca selengkapnya di sini.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Belum Ada Satu Bulan… Cat Ikon Kota Batu Kok Sudah Mengelupas?



Kota Batu

Belum ada satu bulan, tapi cat patung apel yang menjadi ikon wisata dari kota Batu ternyata sudah mengelupas. Kok bisa ya?

Pemerintah Kota Batu nampak getol untuk merombak taman median jalan di kawasan Jalan Sultan Agung. Namun revitalisasi taman itu ternyata mendapat banyak kritikan dari publik.

Salah satu kritikan yang saat ini sedang hangat diperbincangkan publik di media sosial adalah soal kondisi patung apel besar di depan gedung Koramil Kecamatan Batu.


Patung yang baru dibuat tersebut menjadi buah bibir karena catnya sudah mengelupas. Padahal patung apel berukuran besar itu belum lama ini dibuat melalui dana bantuan CSR.

Penampakan miris itu diunggah oleh akun instagram @skyscrapercity_kotabatu pada Rabu (1/10/2025). Dalam unggahan itu nampak foto patung apel dengan kondisi cat mengelupas.

“Belum 1 bulan tapi warna catnya sudah terkelupas, gmn menurut kalian???,” tulis dalam keterangan unggahan tersebut dikutip, Kamis (2/10/2025).

Unggahan tersebut tak ayal mendapat berbagai macam respons dari netizen kota Batu. Mereka turut malu dengan peristiwa itu.

“Lawak-lawak wkwkwkwk. Iki kota wisata batu opo kota wisata bati??,” komentar dari @mau**********.

Plis lah ojo isin2i. Aku mben mulih mbatu liwat kunu loh, yo mosok driverku enggkok ngomong ‘kok patung apelnya jelek gitu pak catnya,” tulis akun @rad**********.

Mosok gawe cat kiloan sing ndek plastik iku,” komentar lain dari @ami***********.

Jelas murah kyk e bahane … Msok mbatu sae dadi piye??,” tulis akun lain @col*******.

Masio mbati yo ojok nemen” rek. Mbok yo seng pantes. Srakah temen se,” komentar lain dari @rov********.

Pembuatan Patung Apel Dinilai Asal-asalan

Dari pantauan di lokasi pada Kamis (2/10/2025) pagi, terlihat sebagian besar cat patung apel berwarna hijau stabilo itu mengelupas. Sehingga bagian dasar patung berwarna putih terlihat.

Pada saat di lokasi, terlihat juga ada beberapa orang yang melakukan perbaikan pada patung apel tersebut.

Salah satu pengendara sepeda motor yang melintas, Angga mengaku cukup prihatin melihat kondisi cat patung apel yang mengelupas. Ia menyebut kemungkinan pembuatan patung itu hanya asal-asalan.

“Kalau gak salah itu baru dibuat tapi kok sudah ngelontok catnya. Pasti catnya murah kalau enggak memang tukangnya saat ngerjakan itu asal aja,” kata Angga.

Warga Kecamatan Batu itu mengatakan bahwa tidak tahu menahu soal apa alasan pemkot Batu membuat patung apel di taman tersebut. Menurutnya, adanya patung itu tidak terlalu penting.

“Gimana ya, sekarang dirombak ada apel besar, ada gunung-gunung sama patung petani malah jadi makin rame dan kelihatan kurang bagus. Mending kayak sebelumnya aja taman biasa tapi rasanya asri,” tutur Angga.

Hal senada juga disampaikan Tomi, warga Kecamatan Junrejo. Dia menilai, pembuatan patung apel bertuliskan jendela mbatu sae itu kurang bagus dan estetik.

“Seharusnya Kota Batu sebagai Kota Wisata bisa memberikan karya yang lebih baik untuk mencerminkan bahwa kota kita unggul. Kalau gini aja catnya udah ngelupas menunjukkan ya segini aja kemampuan pemerintah,” terangnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

“Wisata Baru” Colosseum, Terowongan Bawah Tanah Berusia 2.000 Tahun



Roma

Colosseum menjadi ikon wisata Roma, Italia. Bulan ini, ada ‘wisata baru’ yang bisa dinikmati turis di sana.

Adalah Lorong Commodus atau Passage of Commodus, sebuah terowongan sepanjang 55 meter yang dibangun di bawah amfiteater oleh kaisar Romawi. Terowongan ini digunakan oleh kaisar dan tamu-tamunya untuk menyelinap ke Colosseum tanpa terlihat orang lain, alias jalan rahasia.

Dikutip dari CNN pada Sabtu (11/10), lorong ini rencananya akan dibuka kembali untuk publik pada bulan ini. Pengunjung akan melihat bagaimana pemandangan di belakang panggung kekaisaran yang telah berusia 2.000 tahun tersebut.


Nama terowongan ini diambil dari Kaisar Commodus, pemimpin tiran yang memerintah dari tahun 177 hingga 192 Masehi. Ia bahkan hampir dibunuh di lowong bawah tanah tersebut.

Koridor tersembunyi ini pertama kali ditemukan antara tahun 1810 dan 1814 oleh para penggali Prancis di bawah arsitek Carlo Lucangeli, kemudian dibuka kembali pada tahun 1874 dan diteliti kembali pada tahun 1990-an. Selama restorasi seluruh situs pada tahun 2020-2021, para arkeolog memetakan terowongan secara menyeluruh dan memulai fase baru konservasi.

Restorasi terbaru dilakukan untuk menghilangkan debu dan kotoran yang telah menumpuk selama berabad-abad, memasang kembali plester yang rapuh menggunakan alat laser, dan memperlihatkan dinding berlapis marmer yang diukir dengan lanskap dan adegan mitologis – termasuk kisah Dionysus, dewa anggur dan pesta pora. Di dekat pintu masuk, ukiran perburuan babi hutan, pertarungan beruang, dan akrobat mengingatkan kita pada tontonan yang pernah memenuhi arena tersebut.

“Begitu lorong ini dibuka untuk umum, pengunjung akan menghargai bagaimana rasanya menjadi seorang kaisar,” kata arkeolog Barbara Nazzaro, yang memimpin pekerjaan tersebut.

Massimo Osanna, direktur jenderal museum Italia, menyebut pembukaan kembali ini sebagai tonggak penting yang memadukan penelitian dan pelestarian. Fitur-fitur baru seperti peta taktil dan rekonstruksi video bertujuan untuk menjadikan situs ini benar-benar mudah diakses dan inklusif bagi semua pengunjung.

Lorong berkubah, yang ditambahkan pada abad pertama dan kedua setelah pembangunan awal Colosseum, terdiri dari tiga cabang dengan dua membentang dari timur ke barat dan satu dari utara ke selatan.

Restorasi ini mencakup pencahayaan yang menciptakan kembali cahaya matahari dari jendela atap yang telah lama tertutup rapat, ditambah panel kaca yang memungkinkan pengunjung menyaksikan para arkeolog bekerja. Penggalian baru yang dijadwalkan tahun depan akan menelusuri rute terowongan, kemungkinan menuju barak para gladiator. Proyek ini didanai oleh Taman Arkeologi Colosseum dan Rencana Pemulihan dan Ketahanan Nasional Italia (PNRR).

(bnl/row)



Sumber : travel.detik.com