Tag Archives: indonesia

Mengagumi Patung Yesus di Tana Toraja, Destinasi Spiritual yang Memukau



Makale

Bukan cuma Brasil saja yang punya patung tinggi Yesus (Christ the Redeemer) yang menjulang tinggi. Indonesia juga punya, Patung Yesus Buntu Burake atau dikenal Patung Yesus Kristus Memberkati yang ada di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kota Makale, Tana Toraja.

Patung ini menjulang megah di Bukit Buntu Burake, yang terletak di atas Kota Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dan kini telah menjadi simbol destinasi wisata religi yang menawan. Dibuat dari material perunggu dan proses pembangunannya dimulai pada tahun 2013 melalui sebuah sayembara terbuka, dan rampung pada tahun 2015.

Patung Yesus Kristus Memberkati di Tana Toraja dirancang oleh seniman asal Yogyakarta, Supriadi, dengan dukungan dari Hardo Wardoyo Suwarto. Dengan tinggi sekitar 45 meter, patung itu menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.


Terletak di ketinggian kurang lebih 1.700 meter di atas permukaan laut, patung ini tampak menjulang megah dan menawarkan pemandangan menakjubkan Kota Makale serta hamparan pegunungan hijau di sekelilingnya. Lokasi pembangunannya dipilih karena memiliki makna simbolis yang kuat.

Patung itu menggambarkan sosok Yesus dengan kedua tangan terbuka lebar, seakan memberkati seluruh wilayah Toraja. Detail pahatannya yang halus memancarkan ekspresi damai dan kasih sayang, mencerminkan nilai-nilai spiritual yang hidup dalam masyarakat Toraja, yang sebagian besar memeluk agama Kristen.

Selain menonjolkan keindahan arsitekturnya, tempat ini juga menawarkan pengalaman rohani yang menyentuh. Para pengunjung, baik peziarah maupun wisatawan, dapat berdoa, bermeditasi, atau sekadar menikmati ketenangan di pelataran patung, ditemani suasana alam yang hening dan udara pegunungan yang sejuk. Bagi banyak orang, ini menjadi tempat ideal untuk mencari kedamaian dan melakukan perenungan batin.

Salah satu daya tarik utama lainnya adalah jembatan kaca yang terletak di dasar patung, dengan panjang sekitar 100 meter. Dibangun pada awal tahun 2018, jembatan ini disebut sebagai yang terluas di Indonesia. Dibuat dari kaca tempered berstandar SNI, jembatan ini dirancang tahan terhadap tekanan angin dan beban berat, menawarkan sensasi menegangkan sekaligus panorama luar biasa Kota Makale dari ketinggian.

Bendera merah putih 77 meter di patung Yesus Tana TorajaBendera merah putih 77 meter di patung Yesus Tana Toraja. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)

Untuk mencapai lokasi patung, pengunjung perlu menapaki tangga berjumlah antara 500 hingga 7.777 anak tangga, tergantung jalur yang diambil. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang indah-mulai dari lereng hingga puncak bukit-yang menghadirkan pengalaman tak terlupakan dengan udara segar khas pegunungan Toraja.

Popularitas destinasi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat libur Lebaran 2025, tercatat sebanyak 18.278 orang mengunjungi kawasan ini. Bahkan pada musim liburan sebelumnya, jumlah pengunjung sempat menembus 2.500 orang dalam satu hari.

Hal tersebut menunjukkan betapa besar daya tarik wisata spiritual sekaligus keindahan alam yang ditawarkan tempat ini. Harga tiket masuk pun sangat terjangkau, hanya Rp10.000 per orang dewasa, dan kawasan ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WITA.

Lebih dari sekadar monumen, Patung Yesus Buntu Burake menjadi simbol baru dalam pengembangan wisata rohani di Indonesia. Peresmian yang dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2018 mengukuhkan posisinya sebagai destinasi nasional yang menggabungkan keindahan alam dan kekuatan spiritualitas secara harmonis.

Menariknya, tempat itu tidak hanya ramai dikunjungi oleh umat Kristen. Wisatawan dari berbagai latar belakang juga datang untuk menikmati keindahan alam dan suasana religius yang menyelimuti kawasan ini. Pada perayaan HUT RI ke-77, bendera merah putih sepanjang 77 meter dibentangkan di pelataran patung sebagai simbol harapan dan persatuan, mencerminkan nilai-nilai kebangsaan dan inklusivitas yang dijunjung tinggi di tempat ini.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Mengenal Budaya Madura, Tradisi Unik dan Keindahan Kesenian Lokal



Madura

Madura, pulau di timur Jawa yang dikenal dengan julukan ‘Pulau Garam’. Inilah pesona Madura yang unik.

Menurut situs resmi Kemendikdasmen pada Rabu (30/7/2025), Madura memiliki kebudayaan yang unik dan tradisi yang sudah mendunia. Suku Madura menjadi salah satu suku terbesar Indonesia.

Keeksotisan budayanya membuat Madura semakin tersohor. Banyak wisatawan lokal dan internasional yang datang ke pulau itu untuk mengenal tentang budaya dan tradisi Madura.


Selain itu, orang Madura juga dapat dikenali dengan mudah karena memiliki logat bicara yang sangat kental dengan dialek bahasa tradisional. Bahkan, saat berbicara dengan bahasa Indonesia pun juga mudah diketahui lewat logatnya yang menjadi ciri khas.

Kebudayaan Suku Madura yang Populer

Suku Madura memiliki sejumlah kebudayaan yang populer. Mengutip catatan detiktravel, berikut beberapa kebudayaan suku Madura:

1. Karapan Sapi

Salah satu kebudayaan suku Madura yang populer adalah Karapan Sapi. Dalam perlombaan ini, sepasang sapi menarik semacam kereta dari kayu yang dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sepanjang 100 meter.

Lomba Karapan Sapi dapat berlangsung sekitar 10 detik hingga 1 menit. Sejumlah kota di Madura menyelenggarakan Karapan Sapi pada Agustus dan September setiap tahun.

Tak hanya perlombaan, Karapan sapi menjadi ajang pesta rakyat dan acara yang prestisius bagi masyarakat Madura. Bahkan status sosial pemilik sapi karapan terangkat jika sapinya menjadi juara.

2. Carok

Carok merupakan kebudayaan suku Madura yang juga populer. Carok adalah duel sampai mati dengan menggunakan senjata tajam yaitu celurit. Hal ini dilakukan karena orang Madura memiliki watak keras dan mengedepankan harga diri, sehingga diselesaikan dengan cara kekerasan.

Carok umumnya terjadi menyangkut masalah-masalah terkait kehormatan atau harga diri bagi orang Madura, seperti perselingkuhan dan harkat martabat atau kehormatan keluarga. Meski mayoritas suku Madura beragama Islam, tapi secara individual banyak yang masih memegang tradisi carok.

3. Rokat

Rokat merupakan upacara petik laut yang biasa disebut Rokat Tase. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia dan nikmat yang diberikan Tuhan. Tradisi ini dipercaya dapat memberikan keselamatan dan kelancaran rezeki.

Tradisi rokat dimulai dengan acara pembacaan istighosah dan tahlil bersama masyarakat yang dipimpin pemuka agama. Setelah itu, masyarakat menghanyutkan sesaji ke laut sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Isi dari sesaji itu adalah tumpeng, ketan berwarna-warni, dan ikan-ikan.

4. Toktok

Kebudayaan suku Madura berikutnya adalah Toktok. Tradisi ini adalah kompetisi aduan sapi, jadi dua sapli saling berhadapan dan saling seruduk.

Biasanya, sapi yang digunakan untuk mengadu adalah sapi jantan. Kedua sapi lalu beradu kekuatan hingga salah satu sapi menyerah atau lari dari lawannya.

Aduan Toktok harus didampingi oleh wasit selama pertandingan berlangsung. Namun, tidak sembarang orang bisa menjadi wasit. Soalnya, aduan Toktok dapat membahayakan orang lain yang sedang menonton.

Demikian pembahasan mengenai ciri khas suku Madura dan sejumlah kebudayaannya yang populer. Tertarik untuk jalan-jalan ke Madura?

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Candi Prambanan Keajaiban Dunia di Perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah



Jakarta

Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar dan termegah yang dibangun pada Jawa Kuno. Candi ini dinilai sebagai salah satu bukti keajaiban arsitektur Hindu di Jawa.

Candi Prambanan dibangun pada abad kesembilan Masehi di daerah Sleman, Yogyakarta. Saat ini, Candi Prambanan juga menjadi tujuan wisara turis lokal dan mancanegara.

Candi Prambanan memiliki legenda yang terkenal yaitu Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Legenda ini merupakan salah satu legenda yang terkenal di Indonesia.


Arti Nama Prambanan

Dikutip dari situs resmi kabupatensleman, nama Prambanan berasal dari nama desa tempat candi itu berdiri. Desa Prambanan.

Diduga ada pengaruh perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna “Brahman Agung”, yaitu Barhman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.

Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama “Prambanan” berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.

Nama lain dari Prambanan dapat berarti lima gunung yang dalam bahasa Khmer/Kamboja lima adalah Pram dan banam adalah gunung (ប្រាំភ្នំ). Itu menggambarkan lima puncak gunung dari Himalaya di India. Pada waktu yang sama dalam kronik Khmer bahwa Bangsa Jawa pernah menjajah Khmer salama 200 tahun dan Jayawarman ke 2 yang pernah di Jawa merupakan pahlawan yang membebaskan Khmer dari dominasi Jawa.

Sejarah Candi Prambanan

Dikutip dari Digilib UNS, Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia. Candi Prambanan dibangun pada abad kesembilan masehi.

Candi Prambanan dipersembahkan untuk Trimurti tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Yaitu Brahma sebagai pencipta, Wisnu sebagai pemelihara, dan Siwa sebagai pemusnah dan pencipta kembali.

Berdasarkan prasasti Siwagrha, nama asli komplek Candi Prambanan adalah Siwagrha atau rumah Siwa. Nama ini sejalan dengan penempatan arca Siwa di ruang utama candi.

Arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter menunjukkan Candi Prambanan lebih diutamakan untuk Siwa. Menurut prasasti Siwagrha, Candi Prambanan mulai dibangun sekitar tahun 856 masehi oleh Rakai Pikatan.

Candi ini terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, masa kerajaan Medang Mataram. Nama Candi Prambanan berasal dari desa tempat candi ini berdiri.

Diduga prambanan merupakan perubahan dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu yaitu Para Brahman. Kata Para Brahman memiliki makna yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tidak dapat digambarkan.

Legenda Candi Prambanan

Dikutip dari situs repositori Kemendikbud, Candi Prambanan dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang. Konon, Roro Jonggrang merupakan nama seorang putri cantik jelita anak dari penguasa saat itu.

Ayah Roro Jonggrang adalah Raja Baka. Terdapat banyak raja muda yang ingin mempersunting putri cantik ini. Namun, mereka ditolak karena tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta Roro Jonggrang.

Salah satu orang yang ingin mempersunting Roro Jonggrang adalah Bandung Bondowoso. Ia memiliki kekuatan yang luar biasa hingga putri takut untuk menolaknya. Akhirnya, Roro Jonggrang memberikan persyaratan yang cukup berat, yaitu membangun seribu arca dalam waktu satu malam.

Sebagai orang yang sakti mandraguna persyaratan yang diberikan disanggupi oleh Bandung Bondowoso. Saat menjelang pagi pada saat candi dan arca sudah hampir selesai. Roro Jonggrang berupaya untuk menggagalkan hal tersebut.

Bandung Bondowoso dibantu para jin saat menyelesaikan pekerjaan membangun candi. Mendengar suara alu dan kokok ayam, para jin takut matahari akan terbit.

Para jin tersebut meninggalkan Bandung Bondowoso dengan pekerjaan yang belum selesai. Bandung Bondowoso marah saat mengetahui kejadian ini adalah akal-akalan sang putri.

Lalu, ia mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca batu sebagai pelengkap arca yang belum diselesaikan. Arca tersebut adalah arca Durga Mahisasuramardini yang saat ini ada di relung sebelah utara Candi Ciwa.

Keajaiban Arsitektur Hindu di Jawa

Relief Ramayana Candi Prambanan Panel 15 di Candi BrahmaRelief Ramayana Candi Prambanan Panel 15 di Candi Brahma (Facebook/Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta)

Candi Prambanan dinilai sebagai salah satu keajaiban arsitektur candi Hindu di Jawa. Arsitektur Candi Prambanan berpedoman kepada tradisi arsitektur Hindu yang berdasarkan kitab Wastu Sastra.

Denah candi megikuti pola mandala, sementara bentuk candi yang tinggi menjulang merupakan ciri khas candi Hindu.

Seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Tingkatan candi itu terbagi dalam tiga zona lahan denah secara horisontal maupun vertikal, yakni Bhurloka(dalam Buddhisme: Kamadhatu), adalah ranah terendah makhluk yang fana; manusia, hewan, juga makhluk halus dan iblis. Di ranah ini manusia masih terikat dengn hawa nafsu, hasrat, dan cara hidup yang tidak suci. Halaman terlar dan kaki candi melambangkan ranah bhurloka.

Kemudian, Bwahloka(dalam Buddhisme: Rupadhatu), adalah alam tegah, tempat orang suci, resi, pertapa, dan dewata Di alam ini manusia mulai melihat cahaya kebenaran. Halaman tengah dan tubuh candi melambangkan ranah bwahloka. Yang ketiga, Swahloka(dalam Buddhisme: Arupadhatu), adalah ranah tertinggi sekaligus tersuci tempat para dewa bersemayam, juga disebut swargaloka.

Halaman dalam dan atap candi melambangkan ranah swahloka. Atap candi-candi di kompleks Prambanan dihiasi dengan kemuncak mastaka berupa ratna (Sanskerta: permata), bentuk ratna Prambanan merupakan modifikasi bentuk wajra yang melambangkan intan atau halilintar. Dalam arsitektur Hindu Jawa kuno, ratna adalah sandingan Hindu untuk stupa Buddha, yang berfungsi sebagai kemuncak atau mastaka candi.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu).

Sumur ini sedalam 5,75 meter dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan aksara bertuliskan Baruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).

Keajaiban lain CandiPrambanan ada pada relief. Relief di Candi Prambanan menampilkan Shinta tengah diculik Rahwana yang menunggangi raksasa bersayap, sementara burung Jatayu di sebelah kiri atas mencoba menolong Shinta.

Panil khas Prambanan, singa di dalam relung diapit dua pohon kalpataru yang masing-masing diapit oleh sapasang kinnara-kinnari atau sepasang margasatwa.

Lokasi dan Rute Perjalanan Candi Prambanan

Suasana Candi Prambanan sunyi di saat perayaan Hari Raya Nyepi, Senin (11/3/2024).Candi Prambanan (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)

Candi Prambanan tepatnya berlokasi di Jl. Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Untuk menuju Candi Prambanan, kamu perlu menempuh jarak 16,3 km dari pusat kota Yogyakarta. Jarak tersebut dapat ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Jam Operasional Candi Prambanan

Dikutip dari situs travel, candi Prambanan mulai beroperasi dari 07.00 sampai pukul 17.30 WIB. Loket dan pintu gerbang ditutup lebih awal dari jam operasional. Pada pukul 18.00 area candi Prambanan sudah dikosongkan.

Setiap hari Senin, pengunjung hanya bisa mengunjungi halaman sekitar candi (zona 2) karena kunjungan pada zona 1 ditutup untuk keperluan perawatan candi.

Harga Tiket Candi Prambanan

Kamu dapat membeli tiket masuk Candi Prambanan dengan cara online. Untuk menggunakan e-ticket, kamu hanya perlu menunjukkan kode QR pada e-ticket yang kamu miliki di loket.

QR tersebut akan discan oleh petugas dan ditukar dengan QR untuk masuk ke area Candi Prambanan. Berikut rincian harga tiket masuk Candi Prambanan:

Orang dewasa domestik: Rp 50.000 per orang.
Anak-anak domestik: Rp 25.000 per anak.
Turis asing dewasa: Rp 362.500.
Turis asing anak-anak: Rp 217.500.

Fasilitas Candi Prambanan

Fasilitas dari Candi Prambanan tergolong sangat lengkap. Fasilitas-fasilitas ini siap untuk memanjakan kalian. Berikut beberapa fasilitas yang dapat kamu gunakan di Candi Prambanan:

Halaman parkir yang luas
Papan Informasi
Musholla
Guide
Toko suvenir
Transportasi di dalam area candi (mobil golf, single bike, dan tandem bike).

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Jelajahi Gresik, Temukan Keindahan Wisata Religi dan Industri yang Menarik



Gresik

Gresik merupakan sebuah kota di Jawa Timur, dikenal luas sebagai Kota Santri sekaligus Kota Industri yang berkembang. Dua identitas ini menjadikan Gresik sebagai destinasi yang menarik, karena mampu memadukan kekayaan spiritual dengan kemajuan modern.

Keunikan inilah yang membuat Gresik banyak dikunjungi oleh wisatawan, terutama mereka yang ingin mendapatkan pengalaman baru dalam hal religi dan perkembangan daerahnya.

Wisata Religi yang Sarat Makna Sejarah

Sebagai salah satu gerbang awal penyebaran Islam di Pulau Jawa, Gresik memiliki berbagai situs religi yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam.


Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim

Sunan Maulana Malik Ibrahim adalah tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa pada abad ke-14. Makam beliau terletak di pusat kota Gresik dan dikenal karena batu nisannya yang menyerupai lunas kapal dan terbuat dari marmer Gujarat. Lokasinya mudah diakses dan terbuka untuk umum selama 24 jam tanpa dipungut biaya.

Bacapres Anies Baswedan ziarah ke makam Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik. Ziarah tersebut bertepatan dengan Haul Sunan Gresik.Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim. (Jemmi Purwodianto/detikJatim)

Makam Sunan Giri dan Masjid Giri Kedaton

Tempat ini menjadi salah satu tujuan ziarah utama, sekaligus pusat dakwah Islam yang telah berdiri sejak tahun 1487. Berada di Bukit Giri, pengunjung dapat menikmati panorama kota Gresik hingga kawasan pesisir dari ketinggian.

Bangunan masjidnya pun masih mempertahankan ukiran kayu asli yang telah berusia lebih dari lima abad.

Makam Nyai Ageng Pinatih dan Siti Fatimah binti Maimun

Kedua makam ini merupakan situs ziarah tertua di kawasan Asia Tenggara. Terutama Makam Siti Fatimah, yang memiliki kubah bergaya arsitektur Hindu-Buddha, menjadi bukti awal masuknya Islam ke Nusantara sejak abad ke-11.

Makam Nyai Pinatih GresikMakam Nyai Pinatih Gresik. (SIDITA JATIM)

Selain kegiatan ziarah, wisatawan juga dapat mencicipi kuliner khas Gresik seperti nasi krawu dan otak-otak bandeng, yang memperkaya pengalaman spiritual dengan cita rasa lokal yang autentik.

Industri Modern yang Mendorong Pertumbuhan

Di balik sisi spiritualnya, Gresik juga merupakan salah satu pusat industri terbesar di Indonesia. Salah satu kawasan unggulan adalah JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate), kawasan industri terpadu yang menggabungkan zona industri, pelabuhan laut, dan pemukiman modern.

Sejak diresmikan pada tahun 2018, JIIPE menjadi rumah bagi ratusan industri, serta memiliki akses langsung ke jalur tol, Bandara Internasional Juanda, dan Pelabuhan Tanjung Perak. Kawasan ini menjadi salah satu penggerak utama roda ekonomi di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, industri besar seperti Semen Gresik dan Petrokimia Gresik memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Semen Gresik menyumbang sekitar 41% dari total pasokan semen nasional, sementara Petrokimia Gresik memasok sekitar 50% pupuk bersubsidi di Indonesia.

Gresik menunjukkan bahwa kemajuan industri dan kekuatan spiritual dapat berjalan beriringan, menjadikannya kota yang terus berkembang tanpa melupakan akar budayanya.

Integrasi Religi dan Industri dalam Pembangunan Daerah

Identitas Gresik sebagai kota yang religius dan sekaligus industrial telah terbangun sejak lama. Pemerintah daerah terus mengembangkan konsep wisata religi terintegrasi, yang tidak hanya menghubungkan tempat-tempat ziarah, tetapi juga melibatkan pelaku UMKM lokal dan kawasan industri dalam satu jalur wisata yang tertata dengan baik.

Salah satu gagasan andalan Pemkab Gresik adalah membentuk konsep jalur sutra lokal, yang mengintegrasikan budaya, ekonomi kreatif, dan nilai religius sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.

Dengan keunikan ini, Gresik menjadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin memahami jejak sejarah dan nilai-nilai keagamaan, sambil melihat langsung dinamika industri modern yang berkembang di tanah Jawa Timur.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Menelusuri Taman Aglaonema Sleman, Surga Tanaman Hias di Lereng Merapi


Jakarta

Merapi dengan tanahnya yang subur, keindahan alam, dan hawa sejuk menyimpan pesona bagi siapa saja yang bertandang. Pesona inilah yang dikelola warga Desa Tridadi hingga mengundang wisatawan dari Yogyakarta dan sekitarnya untuk liburan. Salah satunya di Taman Aglaonema Sleman.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar meresmikan Aglaonema Park di Tridadi, Sleman, Sabtu (22/6/2024).Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) 2019-2024 Abdul Halim Iskandar meresmikan Aglaonema Park di Tridadi, Sleman (dok. Jauh Hari Wawan/detikJogja)

Dengan kurang lebih 90 ribu koleksi aglaonema, taman ini penuh keindahan daun tanaman yang berwarna-warni. Tanaman ini ditata rapi dalam pot di lahan seluar kurang lebih satu hektare. Tiap sudut Taman Aglaonema adalah spot foto Instagramable yang sangat cocok untuk update status medsos.

“Surganya para pecinta keindahan alam terutama tanaman aglaonema. Di sini ada banyak nama dan jenis aglaonema juga yang pastinya menarik bagi hobiis tanaman hias, atau para pemula. Selain itu, ada berbagai patung lucu di sela kebun aglaonema yang tertata rapi,” tulis akun google review Puteri Linda yang mengunjungi Taman Aglaonema di awal Juli 2025.


Sebanyak 209 spimen aglaonema adalah pemandangan yang bikin mata segar dan pastinya tidak merasa bosan. Aglaonema Park yang diklaim sebagai pertama dan terbesar di Indonesia ini bisa jadi alternatif liburan bareng keluarga ketika berada di Provinsi DI Yogyakarta.

Jam Buka dan Harga Tiket Aglaonema Park

Traveler yang ingin liburan dan jalan-jalan bareng keluarga di Taman Aglaonema bisa berkunjung di jadwal berikut

  • Senin-Jumat: 08.00-16.00
  • Sabtu-Minggu: 08.00-18.00

Fasilitas dan layanan di destinasi wisata ini dapat diakses dengan harga tiket berikut:

  • Tiket Aglaonema Park: Rp 20 ribu
  • Andong: Rp 60 ribu
  • Naik kuda: Rp 30 ribu
  • Hand boat: Rp 15 ribu
  • Mobil AKI: Rp 25 ribu
  • Becak air: Rp 20 ribu

Tiket terusan Rp 15 ribu untuk taman kelinci, kandang rusa, kebun kaktus, taman kuda, merak dan ayam pheasant. Tarif ini belum termasuk ongkos parkir motor, mobil, atau bus yang digunakan pengunjung.

Sebelum berkunjung, jangan lupa update info lebih dulu di Instagram Aglaonema Park @aglaonemapark, untuk memastikan ketersediaan layanan. Sehingga, pengunjung benar-benar bisa memanfaatkan waktu bersama keluarga dengan menikmati layanan Taman Aglaonema Sleman.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Pulau Merak Kecil, Destinasi Snorkeling dan Santai Dekat Jakarta


Jakarta

Butuh healing di pantai yang tidak jauh dari Jakarta? Pulau Merak Kecil di Cilegon, Banten, dengan air pantainya yang hijau toska mungkin bisa jadi alternatif. Ombak tenang dan angin bertiup lembut menjadikan Pulau Merak Kecil tempat relaksasi yang pas tanpa harus jauh dari Jakarta.

Pulau Merak Kecil di CilegonPulau Merak Kecil di Cilegon (dok. Muhammad Iqbal/detikTravel)

Sinar matahari di sini juga tidak terlalu terik, sehingga pas buat yang sekadar ingin duduk-duduk menikmati pemandangan khas pantai. Dengan pemilihan hari dan jam kedatangan yang tepat, view dan pesona Pulau Merak Kecil bisa dinikmati dalam suasana lebih tenang.

“Suasana Pulau Merak Kecil saat kami berkunjung tidak terlalu ramai, mungkin karena datangnya di hari biasa (weekday). Untuk fasilitas dan layanan dasar tidak perlu khawatir, karena di sini ada mushola dan kamar mandi,” kata Farhah dalam tulisannya yang diterima redaksi detik travel.


Berbagai aktivitas tersedia untuk menikmati pesona Pulau Merak Kecil, mulai dari yang butuh tenaga hingga sekadar duduk atau jalan santai. Berikut penjelasannya

Ngapain Aja di Pulau Merak Kecil?

Posisi Pulau Merak Kecil tidak jauh dari Pelabuhan Merak yang merupakan sarana transportasi laut utama di Indonesia. Tak heran jika banyak kapal feri melintasi pulau di utara Provinsi Banten ini. Namun, pulau ini tetap indah untuk dinikmati dan jadi tempat me time.

Anak Pulo sebagai tokoh masyarakat lokal yang turut aktif mempromosikan destinasi wisata yang ada di Pulau Merak KecilPulau Merak Kecil (dok. detik)

1. Main di pasir putih

Pulau Merak Kecil punya pantai dengan pasir putih yang tampak indah berpadu dengan warna langit dan air laut. Di sini juga terdapat batu-batu karang cantik yang cocok banget untuk background foto dan bahan update medsos.

2. Liat sunset dan kapal lalu lalang

Kamu yang penat dengan kesibukan sehari-hari, bisa kabur ke Pulau Merak Kecil untuk liat sunset. Warna jingga yang berpendar dipadu dengan laut air biru, bisa jadi alternatif untuk recharge energi dan mengurangi rasa penat.

Indahnya view matahari tenggelam dan lalu lalang kapal memberi gambaran persis seperti lukisan. View ini juga bisa jadi pilihan mengurangi rasa eneg setelah sehari-hari berjibaku dengan berbagai kesibukan.

3. Camping

Jika punya waktu lebih banyak dan ingin lebih lama menikmati keindahan Pulau Merak Kecil, bisa mencoba camping di pinggir pantai. Suasana deburan ombak dan angin pantai di malam hari akan memberi suasana berbeda ketika liburan.

Selain debur ombak, camping menyediakan view sunrise di pantai langsung ketika membuka tenda. Sinar matahari di pagi hari bisa membantu kamu recharge energi untuk produktivitas maksimal sepanjang weekdays.

4. Snorkeling dan banana boat

Bagi penyuka olahraga air dan adrenaline, snorkeling dan banana boat bisa jadi pilihan. Snorkeling memungkinkan kamu melihat pemandangan bawah air Pulau Merak Kecil dengan keanekaragaman hayatinya. Sedangkan untuk banana boat, bisa jadi alternatif uji nyali sambil bersenang-senang dengan teman.

5. Hopping island

Kegiatan mengunjungi beberapa pulau yang saling berdekatan dengan satu kali perjalanan ini ternyata diminati wisatawan. Dengan naik perahu, wisatawan bisa menikmati pesona beberapa pulau sekali jalan. Wisatawan juga bisa melihat atraksi yang disuguhkan di tiap pulau.

Sebagai informasi, Pulau Merak Kecil belum dialiri listrik dan mengalami keterbatasan akses air bersih. Kondisi ini perlu diketahui agar bisa menyusun itinerary plus budgeting liburan dengan baik.

Bagi yang ingin snorkeling atau camping jangan lupa untuk menghubungi pengelola wisata terkait, untuk menanyakan ketersediaan sarana plus biayanya. Jangan sampai rasa excitd hilang karena ketiadaan sarana camping dan snorkeling.

Cara ke Pantai Merak Kecil

Pantai Merak Kecil berlokasi di sepanjang Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra. Cara mengakses Pantai Merak Kecil dengan KRL Commuter Line dan angkutan umum lain adalah:

  • Perjalanan dimulai dengan naik KRL Commuter Line menuju Stasiun Rangkasbitung dari Stasiun Tanah Abang
  • Kemudian naik KA lokal menuju Stasiun Merak dari Stasiun Rangkasbitung
  • Lalu, naik angkutan umum warna merah menuju Pantai Mabak
  • Dilanjutkan naik perahu penyeberangan menuju Pulau Merak Kecil.

Selain naik kendaraan umum, Pantai Merak Kecil tentunya bisa diakses dengan kendaraan pribadi lalu menyeberang menuju lokasi wisata. Untuk tiket kereta lokal wajib beli online di aplikasi KAI Access.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

2 Wisata Alam Baru Disiapkan di IKN, Lagi Pembebasan Lahan



Penajam Paser Utara

Untuk memperkuat sektor pariwisata seiring rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan pengembangan objek wisata alam.

“Pemerintah kabupaten perkuat sektor pariwisata dengan kembangkan dua objek wisata alam,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Israwati ketika ditanya mengenai potensi wisata di Penajam, seperti dilansir dari Antara, Kamis (7/8/2025).

Ibu Kota Nusantara (IKN), sebagai Ibu kota negara baru Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dinilai memberi imbas dalam memperbesar peluang sektor wisata lokal untuk berkembang dan memberikan manfaat ekonomi masyarakat.


Pemerintah kabupaten, kata dia, harus menyiapkan sektor wisata agar bisa menarik lebih banyak pengunjung, atau wisatawan, sehingga bermuara pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Saat ini sedang proses pembebasan lahan warga untuk kembangkan dua objek wisata alam,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara melibatkan tim penilai (appraisal) bertugas menilai harga tanah yang pantas dan wajar dalam pembebasan lahan mengembangkan objek wisata pantai dan hutan bakau di kabupaten yang akrab disapa Benuo Taka itu.

Objek atau tempat wisata yang bakal dikembangkan tersebut, Pantai Sipakario Kelurahan Nipah-Nipah dan Ekowisata Hutan Mangrove (bakau) Kelurahan Kampung Baru di Kecamatan Penajam.

“Pembebasan lahan dilakukan secara transparan melibatkan tim appraisal dan penilaian lahan didasarkan rencana pengembangan dengan menentukan harga yang ditawarkan kepada pemilik lahan,” katanya.

Hasil penilaian tim appraisal diumumkan secara terbuka, terutama kepada pemilik lahan dan setelah ada kesepakatan bakal dilanjutkan dengan proses pembayaran pembebasan lahan tersebut, demikian Andi Israwati.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Labuan Bajo, Pesona Surga Tersembunyi di Indonesia



Manggarai Barat

Terletak di ujung barat pulau besar Flores di Nusa Tenggara Timur, Labuan Bajo adalah permata tersembunyi yang mendapat banyak puji.

Labuan Bajo berawal dari desa nelayan kecil, alam dan budaya yang indah membuat kawasan ini menjadi pusat wisata NTB yang mulai mendapat banyak perhatian.

Yang membuat desa ini begitu menonjol adalah reptil purba komodo yang tinggal di Pulau Komodo. Sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, Pulau Komodo terus bersolek untuk mempertahankan statusnya.


Kamu yang mau liburan ke Labuan Bajo, bisa intip destinasinya berikut ini:

1. Wisata Perahu Pulau Komodo

komodo di Loh Liangkomodo di Loh Liang (Bonauli/detikcom)

Perjalanan ke Pulau Komodo adalah daya tarik utama kawasan ini. Pulau ini merupakan taman nasional yang terletak di sebelah barat Labuan Bajo. Komodo adalah reptil terbesar di dunia dan melihat salah satu makhluk luar biasa ini dari dekat adalah pengalaman yang istimewa dan mengesankan.

Yang paling populer adalah Live on Board Phinisi, wisatawan bisa staycation di kapal sambil berlayaar ke beberapa pulau di sekitar taman nasional.

Turun dari perahu di Loh Liang di Taman Nasional Komodo seperti melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, ke zaman ketika kadal purba menguasai planet ini. Pemandu lokal dalam safari berjalan kaki akan mengajak kamu untuk melihat langsung kehidupan rusa, babi hutan, dan banyak spesies burung di alam liar.

Destinasi populer lainnya adalah Pink Beach. Pantai ini memiliki pasir pink dan sangat cantik. Airnya jenih, terumbu karangnya sangat indah. Kamu bisa melakukan beberapa kegiatan seperti snorkeling, berjemur atau banana boat.

2. Gua Pangkat

Gua di Labuan Bajo.Gua di Labuan Bajo. (eko_tarnando/d’Traveler)

Sekitar 10-15 km timur laut Labuan Bajo terdapat Gua Rangko yang menakjubkan. Gua ini terkenal dengan perairan biru kehijauan yang mencolok, diterangi oleh sinar matahari yang menembus langit-langit gua. Di dalam gua bisa menjadi sangat hangat, membuat berenang yang menyegarkan di air yang jernih dan sejuk menjadi lebih menarik.

Saat berada di dalam air, pastikan untuk mengagumi formasi batu kapur yang rumit dan menikmati permainan cahaya dan bayangan yang mempesona. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat matahari tengah hari ketika efeknya paling kuat.

Gua Rangko dapat diakses dengan naik perahu singkat menuju pantai di depan gua. Titik keberangkatan kapal ditandai di Google Maps sebagai “Mulai Kapal ke Gua Rangko” (pada koordinat: -8.455861, 119.951083). Biaya perahunya adalah Rp 100.000 per orang dan ada biaya masuk sebesar Rp 50k (sekitar $3,25) per orang untuk gua.

Untuk opsi bebas repot, kamu juga dapat memesan kombinasi Perjalanan Gua Rangko dan Snorkeling dengan penjemputan dan pengantaran ke hotel.

3. Batu Cermin Cave – Mirror Stone Cave

Gua di Labuan BajoGua di Labuan Bajo (Johanes Randy)

Sebuah keajaiban geologis, Gua Batu Cermin (atau Batu Cermin) mendapatkan namanya dari kilauan dinding kalsit di bawah sinar matahari pagi. Pertunjukan cahaya menawan ini memberikan ilusi cermin besar yang memantulkan sinarnya.

Gua ini ditutupi pola rumit yang terbentuk dari fosilisasi karang dan makhluk laut lainnya. Tiket masuknya seharga Rp 50 ribu per orang dan tur berpemandu dikenakan biaya tambahan Rp 50 ribu per grup, yang sangat kami rekomendasikan. Sebagai permulaan, informasi tambahan meningkatkan pengalaman gua, dan kedua, banyak hal menarik yang mudah terlewatkan oleh mata yang tidak terlatih.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com

Penampakan Sawah Seribu Bendera di Kulon Progo



Kulon Progo

Menyambut HUT RI ke-80, warga Kulon Progo mengibarkan seribu bendera sang merah putih di area persawahan. Sawah Seribu Bendera itu pun menyita perhatian warga.

Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan ke-80 RI. Salah satunya menciptakan Sawah seribu bendera di Kulon Progo.

Area persawahan yang dipenuhi dengan ribuan bendera merah putih itu terletak di Dusun Dobangsan, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kulon Progo.


Julukan ini muncul karena banyaknya bendera merah putih yang berkibar di lokasi tersebut. Bendera itu terpasang rapi di sepanjang jalan kampung yang membelah persawahan dari Jalan Pahlawan menuju permukiman penduduk Dobangsan.

Saat melintasi jalan sepanjang 500 meter ini menggunakan kendaraan bermotor, kita seakan berada di dalam lorong yang sekelilingnya terbungkus warna merah dan putih.

Ilusi ini terjadi karena pemasangan bendera berdekatan dengan jarak antar tiang kurang dari 1,5 meter. Hal ini membuat area persawahan Dobangsan jadi daya tarik wisata baru.

Setiap sore hari, area persawahan ini ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin mengabadikan gambar. Mereka asyik foto-foto dengan latar Sawah Seribu Bendera.

Suasana area sawah yang terpasang ribuan bendera merah putih di Dobangsan, Giripeni, Wates, Kulon Progo, Kamis (7/8/2025)Sawah Seribu Bendera di Kulon Progo Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja

Dukuh Dobangsan, Teguh Supriyono, mengatakan pemasangan bendera di area persawahan Dobangsan merupakan program rutin yang diinisiasi oleh warganya sendiri. Program yang diberi nama memasang 1.000 bendera ini sudah dilakukan sejak awal Agustus 2025 lalu.

“Untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 80 di Dobangsan, rutinitas tiap tahun itu ada program memasang 1.000 bendera, utamanya di jalan turi (lokasi pemasangan bendera),” ucapnya saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (7/8).

Tujuan Membuat Sawah Seribu Bendera

Teguh mengatakan program 1.000 bendera di Dobangsan bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Di samping itu juga jadi ajang penguat nasionalisme dan solidaritas antarwarga.

“Tujuan pertama buat mengenang jasa pahlawan yang telah membela dan membuat bangsa Indonesia merdeka. Sekaligus menanamkan cinta nasionalisme kepada semua warga yang ada di Dobangsan. Dengan menanamkan rasa nasionalisme itu nantinya untuk kegotongroyongan dan kerukunan warga di Dobangsan terjaga, jadi program apa pun yang akan dilakukan di Dobangsan warga akan mendukung,” ujarnya.

Teguh mengatakan anggaran pemasangan 1.000 bendera mencapai lebih dari Rp 5 juta. Uang tersebut diperoleh dari swadaya masyarakat dan iuran rutin setiap RT.

“Anggarannya dari swadaya masyarakat. Jadi setiap tahunnya di Dobangsan, per RT menyetorkan uang. Kemudian untuk bendera dan lain-lainnya itu bisa sampai Rp 5-7 jutaan. Sedangkan bambu swadaya dari warga,” jelasnya.

Selain memasang bendera, warga Dobangsan khususnya yang tinggal di wilayah RT 20 juga punya kreativitas lain untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tahun ini. Mereka memasang sejumlah maskot bergambar tokoh pahlawan di sepanjang jalan kampung.

“Kalau di sepanjang jalan RT 20 sudah terpasang 100 bendera disertai dengan tokoh-tokoh pahlawan yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan RI, ada Sukarno, Hatta, Imam Bonjol yang dipasang di sepanjang jalan,” ucap Ketua RT 20 Dobangsan, Ariyanton.

Ariyanton berharap kegiatan ini bisa memacu jiwa nasionalisme masyarakat terutama bagi warga Dobangsan. Di samping itu juga jadi media pemersatu warga karena proses pemasangannya dilakukan secara gotong royong.

“Dengan cara ini kami ingin agar jiwa nasionalisme warga semakin kuat sehingga momen kemerdekaan bisa benar-benar terasa,” ujarnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJogja.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

dari Bawah Laut Hingga Puncak Gunung



Jakarta

Hari Kemerdekaan RI ke-80 akan segera tiba. Upacara bendera untuk merayakannya tak selalu di lapangan, banyak juga tempat unik untuk melakukannya.

Masyarakat Indonesia memiliki beberapa tradisi upacara bendera yang unik. Entah siapa dalangnya, tapi upacara kemerdekaan HUT RI pernah dilakukan di tempat-tempat yang tidak biasa, bahkan ekstrem.

Tak hanya darat, di dalam laut pun pernah dilakukan. Berikut lima upacara bendera paling untuk di Indonesia.


Upacara Unik HUT RI

1. Upacara di Puncak Gunung

Bendera Merah Putih 1.000 Meter Hiasi Puncak Gunung PenanggunganBendera Merah Putih 1.000 Meter Hiasi Puncak Gunung Penanggungan (Istimewa)

Upacara di puncak gunung sering dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Kebanyakan gunung di Indonesia biasanya juga dipenuhi pendaki saat HUT RI. Mereka biasa naik pada 16 Agustus dan menjalankan upacara pada 17 Agustus pagi.

Gunung-gunung yang biasanya menjadi tujuan adalah Gunung Prau, Gunung Batur, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, hingga Gunung Papandayan.

2. Upacara di bawah laut

Upacara di KRI Siwar dan penanaman terumbu karang (Bahtiar/detikcom) dan pengibaran bendera di bawah laut (istimewa).Upacara di KRI Siwar dan penanaman terumbu karang (Bahtiar/detikcom) dan pengibaran bendera di bawah laut (istimewa).

Upacara di bawah laut juga sering diberitakan. Salah satunya di Pulau Sangiang, Banten yang diikuti oleh ratusan penyelam. Upacara pada HUT ke-74 Kemerdekaan RI itu dipimpin oleh Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten Letkol Laut (P) Golkariansyah.

Upacara seperti ini sangat menarik dilakukan di berbagai daerah yang memiliki keindahan bawah laut, misalnya Pulau Derawan, Bunaken, Raja Ampat, dan Karimunjawa.

3. Upacara di Sungai

Puluhan personel Satuan Tugas (Satgas) Kali Ngrowo Tulungagung gelar upacara bendera peringatan HUT RI. Upacara berlangsung di tengah sungai.Puluhan personel Satuan Tugas (Satgas) Kali Ngrowo Tulungagung gelar upacara bendera peringatan HUT RI. Upacara berlangsung di tengah sungai. (Adhar Muttaqin)

Puluhan personel Satuan Tugas (Satgas) Kali Ngrowo Tulungagung menggelar upacara bendera peringatan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021. Upacara ini berlangsung di tengah sungai yang berlokasi di Kelurahan Tertek, Tulungagung ini.

Baik petugas maupun peserta upacara menceburkan diri dan rela berbasah-basahan demi mengikuti upacara ini. Meskipun setengah bagian tubuhnya terendam air, tetapi upacara tetap berjalan lancar dan khidmat.

4. Upacara di dalam Goa

PurbalinggaGoa Lawa, Purbalingga (Vandi Romadhon/detikcom)

Tak habis-habis kekayaan alam Indonesia untuk dijadikan sebagai tempat upacara. Memperingati HUT RI ke-76, objek wisata Goa Lava di Purbalingga mengadakan acara upacara bendera anti mainstream. Di dalam goa dilakukan pengibaran bendera merah putih pada tiang yang sebelumnya sudah disiapkan.

Layaknya upacara pada umumnya, dalam kegiatan ini juga ada petugas dan peserta upacara yang terdiri dari karyawan dan pengelola Goa Lava. Sebanyak 30 orang mengikuti upacara di dalam goa ini. Penerangan berupa lampu juga ikut dipasang di dalam goa.

5. Upacara di Sawah/Kebun

Petani juga bisa ikut merayakan upacara di kebun atau sawah mereka. Seperti yang dilakukan anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kegiatan upacara kemerdekaan ini dilakukan rutin setiap tahun.

Mereka mengibarkan bendera dengan memakai pakaian kerja mereka sehari-hari. Selain Tani Sumber Rejeki, ada pula Tani Lewu Taheta yang juga melakukan upacara kemerdekaan setiap tahunnya.

(bnl/fem)



Sumber : travel.detik.com