Tag Archives: inreyen motor baru

Ini Periode Penting saat Inreyen Motor Baru, Jangan Sampai Salah Putar Gas!



Jakarta

Saat membeli motor baru, Anda perlu melakukan inreyen atau proses penyesuaian komponen-komponen mesin agar bisa bekerja optimal dalam jangka panjang. Saat Anda melakukan inreyen, tentunya ada beberapa hal yang perlu dipatuhi. Salah satunya adalah cara membuka gas yang benar.

Merujuk pada buku panduan pemilik Yamaha Grand Filano, hal pertama yang harus dilakukan pemilik motor baru yakni memahami fungsi-fungsi dan setiap tombol yang ada pada motor tersebut. Tujuannya, supaya pengendara bisa mengendalikan motor dan terhindar dari risiko kecelakaan gara-gara tidak paham fungsi-fungsi pada alat kontrol di motor.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah masa-masa pemakaian awal. Dalam buku panduan tersebut dikatakan, periode penting saat inreyen motor baru yakni 0-1.600 km pertama. Karena mesin masih baru, diharapkan pengendara jangan memberi beban terlalu berat pada motor di periode tersebut.


“(Karena) berbagai komponen di dalam mesin sedang menyesuaikan diri untuk mencapai kinerja yang baik. Dalam periode ini, hindari tarikan gas secara penuh karena dapat mengakibatkan mesin mengalami panas berlebihan,” tulis buku panduan tersebut.

Pengendara juga disarankan menghindari pengoperasian berkepanjangan di atas 1/3 putaran gagang gas. Kemudian setelah pemakaian mencapai 1.000 km, pastikan ganti oli mesin dan oli transmisi.

Selanjutnya pada penggunaan di periode 1.000 sampai 1.600 km, hindari pengoperasian berkepanjangan di atas 1/2 putaran gagang gas. Setelah periode 1.600 km ini dilalui, maka motor bisa digunakan secara normal.

“Jika pada masa pemakaian awal ada masalah dengan sepeda motor Anda, segera hubungi bengkel resmi atau dealer Yamaha,” saran buku panduan Yamaha Grand Filano tersebut.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Cara Inreyen Motor Baru, Kecepatan Maksimal Cuma Segini


Jakarta

Meski teknologi terus berkembang, motor baru tetap perlu melakukan inreyen untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen, sehingga tak ada kendala ketika digunakan. Begini cara inreyen motor yang benar.

Inreyen atau break-in merupakan proses adaptasi, atau penyesuaian komponen-komponen kendaraan. Tentunya di masa inreyen, konsumen harus mengikuti petunjuk yang telah tertera di buku servis atau buku pedoman pemilik dan garansi.

Wahana Makmur Sejati selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jakarta-Tangerang memiliki beberapa tips jitu yang dapat diterapkan oleh konsumen setia Honda. Berikut tips cara melakukan proses inreyen agar optimal.


1. Kecepatan Kendaraan Stabil

Konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 km/jam. Rpm juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.

2. Hindari Berkendara Ekstrem Ketika Kondisi Jalan Basah atau Licin

Untuk sepeda motor baru, konsumen disarankan tidak melakukan rem mendadak di kondisi apapun. Di 500 km pertama, daya cengkeram ban juga mengalami adaptasi sehingga sangat berbahaya apabila melaju di jalanan basah atau licin.

3. Jangan Mengangkut Beban Berlebih

Berdasarkan buku panduan pemilik, terdapat informasi terkait bobot yang mampu diangkut sepeda motor. Di masa inreyen, konsumen disarankan untuk tidak membawa barang yang melebihi batas berat agar usia komponen tidak berkurang.

4. Ganti Oli Motor Berkala

Di buku servis terdapat informasi bahwa konsumen wajib melakukan penggantian oli setelah menempuh jarak 1.000 km. Ini bertujuan buat membersihkan komponen dari serpihan logam hasil gesekan sehingga tidak ada penggumpalan partikel sisa di dalam mesin.

5. Patuhi Setiap Panduan di Buku Pedoman

Dengan mengikuti panduan dari buku pedoman pemilik, kondisi komponen sepeda motor akan lebih baik dan tahan lama. Tentunya didukung dengan cara berkendara konsumen yang tidak agresif.

“Untuk setiap motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen. Namun alangkah lebih baiknya jika konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” tutur Wahyu Budhi selaku Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati.

Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan dapat segera beradaptasi dengan motor baru, baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.

“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan. Setelah terbiasa, konsumen harus mengedepankan keselamatan berkendara agar selalu aman dan tidak mengalami insiden ketika berkendara,” tutup Wahyu.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com