Tag Archives: institut

BBM Etanol 10% Belum Siap Diterapkan Tahun Depan



Jakarta

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan mengharuskan bahan bakar minyak (BBM) yang dijual di Indonesia punya kandungan etanol 10 persen mulai tahun depan. Namun, menurut pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), rencana itu terlalu terburu-buru.

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – ITB, Profesor Ronny Purwadi mengatakan, jika melihat situasi sekarang, maka Indonesia belum siap menerapkan wajib BBM etanol 10 persen mulai tahun depan. Bahkan, jika industrinya dibangun mulai hari ini, persiapannya masih dianggap belum matang.

“Hitung-hitungannya belum, karena kalau kita mengandalkan industri bioetanol tahun ini, jawabannya belum (siap). Kalau kita bangun mulai hari ini juga pabriknya, saya nggak yakin juga,” ujar Prof. Ronny Purwadi, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/10).


“Cita-cita baik, tapi realisasinya harus dihitung, mudah-mudahan mimpi itu tidak padam,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, mulai tahun depan Indonesia wajib menggunakan BBM dengan kandungan etanol atau metanol 10 persen. Langkah tersebut, kata dia, diambil untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, pada tahun depan direncanakan, kita sudah mulai pakai premium atau bensin campur, 10 persen etanol atau metanol,” kata Zulhas, pekan lalu.

“Oleh karena itu, kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong (sebagai bahan baku etanol),” tambahnya.

Zulhas menegaskan, kebijakan tersebut bukan bersifat sukarela, melainkan wajib. Namun, semuanya harus diukur juga melalui kesiapan infrastruktur yang ada.

“Wajib. Tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” ungkapnya.

Zulhas mengingatkan, penerapan E10 akan berdampak luas terhadap perekonomian rakyat. Sebab, bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal seperti singkong, tebu, dan jagung.

“Jadi artinya program itu, saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa. Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan satu lagi jagung,” kata dia.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Pakar ITB Bilang Campuran Etanol Bisa Turunkan Sulfur BBM



Jakarta

Pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan, campuran etanol, meski hanya 10 persen, mampu menekan sulfur yang terkandung di bahan bakar minyak (BBM). Sehingga, menurutnya, emisi yang dihasilkan kendaraan bisa berkurang.

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – ITB, Profesor Ronny Purwadi menjelaskan, etanol sama sekali tak mengandung sulfur. Maka, secara logika, jika dicampurkan ke BBM, maka kandungan sulfurnya akan berkurang.


“Bensin itu diproduksi dari minyak bumi dan minyak buminya itu mengandung sulfur. Sehingga sulfurnya terbawa ke produk. Sedangkan etanol biasanya tidak menghasilkan sulfur,” ujar Prof Ronny saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

“Jadi, ada bahan dengan sulfur dan ada bahan tanpa sulfur. Kalau dicampur, ya berkurang dong. Semakin banyak dicampur, sulfurnya makin berkurang. Logikanya kan seperti itu,” tambahnya.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Etanol bikin sulfur BBM berkurang. Foto: Agung Pambudhy

Meski demikian, Prof Ronny memastikan, penurunan sulfurnya tak terlalu signifikan. Ketika ditanya berapa persen atau ppm (part per million), dia belum bisa menjawabnya dengan tegas.

“Intinya turun, tapi nggak signifikan, kok. Tipis aja,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq juga menegaskan, campuran etanol 10 persen bisa menekan sulfur bahan bakar. Keterangan tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke TPST Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Bilamana dikonversi sebagian dengan (bahan bakar) alami tentu mengurangi sulfur,” kata Hanif Faisol.

Sebagai catatan, BBM yang dijual di Indonesia rata-rata sulfurnya masih terlalu tinggi. Pertalite dan Pertamax saja masih berada di atas 400 ppm. Padahal, menurut standar global, sulfur BBM seharusnya berkisar 50 ppm.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Segini Harga Etanol yang Bakal Jadi Campuran BBM di Indonesia



Jakarta

Sejak sebulan terakhir, masyarakat Indonesia ramai membahas soal etanol. Sebab, menurut rencana, senyawa tersebut bakal menjadi campuran BBM mulai 2027. Lantas, berapa sebenarnya harga etanol?

Dosen Program Studi Teknik Pangan FTI – Institut Teknologi Bandung (ITB), Profesor Ronny Purwadi mengatakan, harga etanol murni dengan konsentrasi 100 persen punya nilai jual Rp 16 ribu/liter. Namun, nominal persisnya tentu bisa berbeda-beda.


“Itu harga etanol yang untuk bahan bakar, itu E100 yang anhydrous ya,” ujar Prof Ronny saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Berapa sih harga etanol? Foto: Agung Pambudhy

Etanol anhydrous merupakan etanol dengan kandungan hampir murni, yakni hingga 99,5 persen. Itu artinya, kandungan airnya hanya sebatas 0,5 persen. Senyawa tersebut umumnya digunakan sebagai substitusi gasoline.

Jadi, secara hitung-hitungan kasar, jika etanol yang dicampur ke BBM hanya 10 persen atau E10, maka ada tambahan ongkos bensin sekira Rp 1.600. Nominal tersebut merupakan 10 persen dari harga pasaran E100.

“Ya, benar (10 persen dari Rp 16 ribu), dampaknya nggak terlalu tinggi tapi kalau banyak kerasa juga,” tuturnya.

“Saya melakukan itung-itungan, misalnya bagaimana kalau dari singkong, kemarin kira-kira segitu (Rp 16 ribu) untuk E100, harga nett-nya. Kalau dari hitung-hitungan teknis kurang lebih segitu. Itu juga tergantung dari bahan bakunya ya,” kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah akan menerapkan penggunaan etanol 10 persen (E10) sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) mulai 2027.

Bahlil mengatakan pemerintah masih mengkaji waktu paling tepat menerapkan kebijakan ini. Namun, ia melihat kebijakan ini kemungkinan berlaku dua tahun lagi.

“Tetapi menurut saya yang kita lagi desain kelihatannya paling lama 2027 ini sudah bisa jalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Dia menjelaskan, penerapan kebijakan tersebut mempertimbangkan kesiapan pabrik etanol. Menurutnya, pabrik etanol dalam negeri harus terbangun terlebih dulu sebelum penerapan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan mendorong penerapan E10 secepatnya. Bahlil berkata kebijakan itu penting untuk kemandirian energi Indonesia.

“E10 adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi impor bensin sebab impor bensin banyak, 27 juta ton per tahun,” kata dia.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com

ITS Buka Pendaftaran Periset, Dana Rp 190 Juta per Orang


Jakarta

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka pendaftaran periset pascadoktoral melalui program Post Doctoral Researcher 2025. Proposal dapat dikirim paling lambat 31 Oktober 2025.

Kuota periset yang dibuka yakni sebanyak 30 periset Warga Negara Indonesia dan 10 periset Warga Negara Asing. Periset WNI akan mendapatkan dana Rp 190 juta, termasuk tunjangan Rp 10 juta per bulan selama 10 bulan.


Peserta post-doctoral fellow diharapkan menghasilkan publikasi top tier under review. Dikutip dari panduan resminya, simak syarat dan jadwal seleksi periset post-doctoral ITS di bawah ini.

Syarat Periset Post Doctoral ITS 2025

  • Bukan dosen ITS
  • Bergelar doktoral (S3) dalam negeri atau luar negeri, paling lama 5 tahun sejak kelulusan
  • Bersedia menjalankan program post-doctoral
  • Memiliki minimal 1 publikasi ilmiah dalam kuartil 1 (Q1) jurnal internasional
    bereputasi yang terindeks Scopus ataupun Web of Science sebagai penulis pertama dan/atau corresponding author dalam 2 tahun terakhir
  • Host researcher (pengusul) disyaratkan:
    • Merupakan dosen tetap ITS, minimal S3 atau Lektor Kepala
    • Memiliki publikasi ilmiah dalam kuartal 1 jurnal internasional bereputasi yang terindeks Scopus ataupun Web of Science, minimal sebanyak 2 paper dalam 2 tahun terakhir.

Jadwal Seleksi Periset Post Doctoral ITS 2015

  • Call for paper: 1-31 Oktober 2025
  • Seleksi: 1-7 November 2025
  • Pengumuman penerima dana: 10 November 2025
  • Laporan progres, pengawasan, dan evaluasi: 31 Maret 2025
  • Laporan akhir, pengawasan, dan evaluasi: 1 Juli 2025

Pendaftaran periset ITS dibuka melalui https://its.id/PDPCandidate-2025. Simak info lebih lanjut di http://its.id/PDPGuidelines-2025.

(twu/nah)



Sumber : www.detik.com

ITS Buka Rekrutmen Pegawai Non-PNS 2025, Lulusan D3-S1 Bisa Daftar!



Jakarta

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tengah membuka rekrutmen pegawai non-Pegawai Sipil Negara (PNS) tahun 2025. Berbagai posisi tenaga kependidikan bisa dicoba.

Lowongan terbuka untuk lulusan D3, D4, S1 dengan posisi teknisi laboratorium hingga penata keuangan. Lamaran calon tendik non-PNS ITS ini dibuka mulai 13 hingga 26 Oktober 2025. Pendaftarannya pun mudah bisa dilakukan secara online.

Apa saja syarat melamar pegawai non-PNS ITS ini? Mengutip pedoman pendaftaran resmi yang dipublikasikan ITS, berikut di antaranya:


Syarat Calon Pegawai Non-PNS ITS 2025

Syarat Umum

  • WNI, bertakwa kepada Tuhan, setia pada Pancasila dan UUD 1945
  • Tidak terafiliasi ideologi bertentangan dengan Pancasila
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Berusia 18-35 tahun per 1 Oktober 2025
  • Tidak menggunakan narkotika/zat sejenisnya
  • Berkelakuan baik, tidak pernah dipidana
  • Tidak pernah diberhentikan tidak hormat dari PNS, TNI, Polri, pegawai BUMN/BUMN atau pegawai swasta
  • Tidak sedang menjadi PNS/TNI/Polri atau terikat kontrak di instansi lain
  • Tidak sedang menempuh pendidikan dengan ikatan dinas
  • Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik
  • Memiliki kualifikasi sesuai bidang yang dilamar
  • Bersedia menjalani ikatan dinas selama 2 tahun
  • Siap bertugas mulai Januari 2026.

Syarat Khusus

  • Lulusan perguruan tinggi dalam negeri terakreditasi A/Unggul dan prodi minimal B/Baik Sekali.
  • Lulusan luar negeri wajib penyetaraan ijazah.
  • IPK minimal 3.00 (skala 4)
  • Memiliki kualifikasi khusus sesuai formasi.

Syarat Berkas Calon Pegawai Non-PNS ITS 2025

  • Surat lamaran kepada Rektor ITS
  • KTP
  • Ijazah atau surat keterangan lulus
  • Transkrip nilai
  • Sertifikat akreditasi BAN-PT / penyetaraan luar negeri
  • Daftar riwayat hidup
  • Pasfoto formal
  • Surat keterangan sehat
  • Sertifikat TOEFL/IELTS
  • Bukti pengalaman kerja (jika ada)
  • Bukti pelatihan (jika ada).

Cara Daftar Pegawai Non-PNS ITS 2025

1. Daftar melalui https://rekrutmen-tendik.its.ac.id](https://rekrutmen-tendik.its.ac.id

2. Unggah dokumen sebelum 26 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB

3. Satu pelamar hanya untuk satu formasi

4. Data harus lengkap dan benar.

Jadwal Seleksi Pegawai Non-PNS ITS 2025

  • Pembukaan pendaftaran: 13 Oktober 2025
  • Pendaftaran online : 13-26 Oktober 2025
  • Seleksi administrasi: 27 Oktober-7 November 2025
  • Pengumuman administrasi: 10-14 November 2025
  • Seleksi kompetensi: 17-20 November 2025
  • Pengumuman kompetensi: 28 November 2025
  • Psikotes: 1-2 Desember 2025
  • Pengumuman psikotes: 12 Desember 2025
  • Wawancara:15-19 Desember 2025
  • Pengumuman akhir: 23-24 Desember 2025
  • Pemberkasan: 29-31 Desember 2025
  • Pengarahan pimpinan: 5 Januari 2026

Itulah lowongan pegawai Non-PNS di ITS untuk tahun berjalan 2025. Informasi selengkapnya bisa dilihat dalam laman ini ya https://rekrutmen-tendik.its.ac.id/login.php

(cyu/nah)



Sumber : www.detik.com

IKJ Bakal Tinggalkan TIM dan Pindah ke Kota Tua, Begini Sejarah Kampus Seni Itu



Jakarta

Kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) direncanakan akan dipindahkan ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya revitalisasi kawasan bersejarah tersebut agar kembali hidup sebagai pusat seni, budaya, dan pariwisata ibu kota.

Rencana itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai meninjau Kawasan dan Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Kota Tua, Jakarta Barat, bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, pada Sabtu (18/10/2025).

Saat ini, kampus IKJ berada di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Kawasan ini merupakan bekas kediaman Raden Saleh, pelukis terkemuka di era kolonial Belanda.


Menurut Pramono kehadiran para seniman dari IKJ akan menjadi penggerak utama kreativitas di kawasan Kota Tua ini.

“Secara prinsip kenapa IKJ kita pindahkan, karena tempat yang heritage seperti ini memerlukan banyak talenta seniman yang secara langsung bisa berpanggung di sini. Saya yakin ruang kreativitasnya akan lebih baik, lebih luas,” ujar Pramono seperti dikutip dari detiknews.

Sejarah IKJ

Lahirnya Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tak bisa dilepaskan dari pendirian Taman Ismail Marzuki (TIM) sebuah gagasan visioner dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, sosok yang dikenal sebagai arsitek modernisasi ibu kota.

Pada masa itu, Jakarta tengah haus akan keberadaan pusat kesenian terpadu yang bisa menjadi wadah bagi kreativitas dan ekspresi budaya warganya. Kawasan Kebun Binatang Cikini, yang dahulu merupakan rumah pelukis maestro Raden Saleh, kemudian direvitalisasi menjadi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) pada tahun 1968.

Sejak saat itu, Cikini menjelma menjadi poros baru bagi kehidupan seni Jakarta sebagai tempat seniman, penulis, musisi, dan perupa berinteraksi, berpameran, serta berpentas.

Dikutip dari laman IKJ, dari dinamika di PKJ TIM itulah muncul gagasan untuk mendirikan lembaga pendidikan tinggi seni di Jakarta. Melalui serangkaian diskusi antara para seniman senior dan pemerintah daerah, lahir kebutuhan akan pusat pendidikan seni kreatif-modern yang mampu mencetak generasi seniman muda dengan dasar keilmuan yang kuat.

Para seniman kala itu meyakini PKJ TIM merupakan lokasi ideal untuk pembelajaran dan penyemaian seni. Di sana, berbagai pameran dan pertunjukan berkualitas kerap digelar, sementara seniman besar dari dalam dan luar negeri sering berbagi pengetahuan melalui lokakarya dan diskusi seni. Namun, agar pembinaan seni berlangsung lebih terarah, dibutuhkan wadah pendidikan yang terstruktur dan disiplin.

Menjawab kebutuhan itu, pada 26 Juni 1970, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan Surat Keputusan No. Cb.14/4/6/70 tentang pendirian Lembaga Pendidikan Kesenian Djakarta (LPKD). Lembaga ini menaungi enam akademi, yaitu Teater, Tari, Musik, Film, Seni Rupa, dan Seni Sastra. Dalam perjalanannya, Akademi Seni Sastra tak pernah dibuka.

Dalam keputusan tersebut disebutkan, LPKD secara materiil bertanggung jawab kepada Gubernur DKI Jakarta, sementara secara idiil berada di bawah naungan Dewan Kesenian Djakarta (DKD).

Seiring meningkatnya minat calon mahasiswa dan padatnya kegiatan seni di TIM, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian membangun kampus baru di sebelah gedung utama TIM. Pembangunan rampung pada 26 Juni 1976, bertepatan dengan ulang tahun ke-6 LPKJ, dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto. Kampus tersebut menjadi yang pertama di Indonesia yang mengajarkan seluruh cabang seni di bawah satu atap.

Sepuluh tahun setelah berdiri, Gubernur DKI Jakarta Tjokropranolo mengusulkan agar institusi tersebut disesuaikan dengan ketentuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi perguruan tinggi resmi. Pada 23 Februari 1981, lembaga tersebut resmi berganti nama menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

(pal/pal)



Sumber : www.detik.com

Pakar Sorot Dominasi Buzzer di Medsos, Sedangkan Akademisi Absen


Jakarta

Media sosial menjadi medan tempur narasi yang didominasi buzzer dan bot. Hal ini disampaikan oleh pakar analisis media sosial pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi.

Di sisi lain, ia juga menyorot absennya peran akademisi dalam membentuk narasi di ruang publik digital di negeri ini. Melalui penjelasannya yang bertajuk “Siapa Pemilik Narasi? Data, Disinformasi, dan Hilangnya Suara Akademisi” dalam “The 2025 International Conference on Computer, Control, Informatics, and Its Application (IC3INA) pada Rabu (15/10/2025), ia mengutarakan suara akademisi yang berbasis data dan kebenaran malah hilang dan tertinggal di belakang jurnal-jurnal ilmiah.

Perbandingan Aktivitas Kampus Terkemuka di AS dan Indonesia

Ismail Fahmi dalam acara ini memaparkan hasil analisis jaringan sosial (Social Network Analysis). Analisis ini membandingkan aktivitas digital universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat (AS) seperti Stanford University, Harvard University, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan tiga universitas terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Ia menemukan ada perbedaan aktivitas digital universitas-universitas di kedua negara. Di universitas-universitas di AS, jejaring akun institusi dan akademisi sangat aktif. Pembahasan yang dibangun bersifat global dan mencakup isu-isu kritis seperti COVID-19, politik internasional, serta penemuan sains. Para akademisi AS, seperti tampak pada saat pandemi, menjadi influencer pengetahuan yang aktif berdebat dan mengedukasi publik di media sosial.

Sementara, ia menemukan Universitas Indonesia memiliki keterlibatan di media sosial yang sangat minim dan cenderung bersifat institusional atau lokal. Berdasarkan analisis Drone Emprit, jejaring diskusi seputar UI justru sangat dekat dengan isu politik.

“Universitas kita tidak memiliki naratifnya sendiri di media sosial. Kita hanya ditarik oleh buzzer dan isu politik ke dalam naratif mereka,” jelasnya, dikutip dari BRIN pada Senin (20/10/2025).

Namun, Ismail Fahmi juga mengakui ada kendala yang membuat akademisi di Indonesia enggan bersuara, termasuk ketakutan akan kekerasan politik; tekanan institusional; sampai risiko hukum dan reputasi.

Saran Strategi Komunikasi untuk Akademisi

Maka dari itu, ia menawarkan strategi komunikasi yang aman serta konstruktif yang dapat dilakukan para akademisi. Ia menegaskan agar para akademisi Tanah Air fokus pada data, bukan politik; mengadopsi jurnalisme konstruktif; serta memanfaatkan kecerdasan buatan.

“Jika kita akademisi dan peneliti tetap menjadi penonton, maka siapa yang akan menjadi pemandu intelektual publik berbasis data? Data harus berada di ruang publik, bukan hanya di jurnal dan kelas”, ucapnya.

Ia berharap forum akademik dapat menjadi kekuatan intelektual publik dengan memastikan hasil penelitian mempunyai tujuan gand,a yakni literasi sains dan informasi real-time untuk masyarakat.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com

Prabowo Minta Mendiktisaintek Perbanyak Prodi soal Air: Masih Sedikit yang Pelajari



Jakarta

Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto untuk memperbanyak program studi (prodi) soal air. Prabowo ingin agar air bisa memberi manfaat, bukan hanya menjadi bencana.

“Tidak mungkin pangan kita aman kalau tidak ada air yang cukup, jadi ini saya kira catatan pekerjaan rumah kita ke depan kita harus jalani masalah air ini. Saya juga minta Menteri Dikti dan Sains coba dipelajari prodi-prodi di universitas universitas kita apakah cukup mempelajari masalah air ini,” ujar Prabowo dalam detikNews, dikutip Senin (20/10/2025).

“Bagaimana mencari air, bagaimana mengelola distribusi air, bagaimana mencegah banjir, air harus jadi sumber produktivitas, jangan menjadi sumber bencana,” tambahnya.


Dia juga menambahkan jika studi soal air di Indonesia masih jarang diminati.

“Kalau tidak salah bidang air ini masih sedikit yang dipelajari di fakultas-fakultas kita, ini tergolong mungkin hidrologi kalau tidak salah ya, hidrologi,” ujarnya.

Prodi Soal Air di Indonesia

Berdasarkan penelusuran detikEdu, prodi soal air di Indonesia terbilang lebih sedikit dibanding prodi lainnya seperti Hukum, Kedokteran, atau Teknik. Bidang tentang air sendiri bisa dipelajari dalam jurusan-jurusan teknik seperti Teknik Sipil atau Teknik Lingkungan. Namun, prodi yang hanya mempelajari tentang air masih bisa dihitung jari. Berikut daftarnya:

1. Jurusan Teknik Pengairan atau Teknik Sumber Daya Air

Jurusan Teknik Pengairan adalah cabang ilmu teknik yang berfokus pada perencanaan, perancangan, dan manajemen pengelolaan air. Mengutip laman Universitas Brawijaya, mahasiswa Teknik Pengairan akan mempelajari berbagai aspek terkait, seperti sumber air, distribusi air, irigasi, drainase, pengelolaan banjir, dan pemantauan kualitas air.

Universitas yang menyediakan Jurusan Teknik Pengairan atau Teknik Sumber Daya Air adalah Universitas Brawijaya (UB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas (UNAND).

2. Teknik Lingkungan

Teknik Lingkungan adalah bidang keilmuan yang mempelajari tindakan kuratif dan preventif yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan hidup yang terdiri dari air, tanah, udara, dan kesehatan lingkungan. Melalui pendekatan rekayasa teknik, seorang lulusan Teknik Lingkungan dapat meminimalisir efek negatif limbah (baik dari industri maupun rumah tangga) terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

Jurusan Teknik Lingkungan dapat dipelajari di Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Kalimantan, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com

Prabowo Minta UI Bisa Masuk Top 100 Kampus Terbaik Dunia, ITB-UGM-ITS Menyusul


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian Universitas Indonesia (UI) masuk Top 200 QS World University Rankings 2026. Capaian ini menurutnya simbol kemajuan pendidikan tinggi nasional.

Hal ini disampaikan Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto beserta wakil menterinya (wamen) untuk memastikan UI selanjutnya dapat masuk peringkat 100 besar universitas terbaik dunia.


Target ini, menurut Prabowo, dapat memacu perguruan tinggi lainnya seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut melesat di pemeringkatan universitas global.

“Tapi Menteri Dikti, Wamen, saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS, dan sebagainya,” ucapnya optimistis, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Capaian Top 200 QS WUR 2026 merupakan kali pertama bagi UI. Pada pemeringkatan universitas global tersebut, UI menduduki peringkat 189, naik dari peringkat 206 pada QS WUR 2025.

Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2026

Berikut peringkat universitas di Indonesia pada tingkat global versi QS WUR 2026:

1. Universitas Indonesia (UI)

Peringkat dunia: 189

2. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Peringkat dunia: 224

3. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Peringkat dunia: 255

4. Universitas Airlangga (Unair)

Peringkat dunia: 287

5. IPB University

Peringkat dunia: 399

6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Peringkat dunia: 509

7. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Peringkat dunia: 515

8. Universitas Diponegoro (Undip)

Peringkat dunia: 624

9. Universitas Brawijaya (UB)

Peringkat dunia: 680

10. Binus University

Peringkat dunia: 851-900

11. Universitas Hasanuddin (Unhas)

Peringkat dunia: 951-1.000

12. Telkom University

Peringkat dunia: 1.001-1.200

13. Universitas Sebelas Maret (UNS)

Peringkat dunia: 1.001-1.200

14. Universitas Sumatera Utara (USU)

Peringkat dunia: 1.001-1.200

15. Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung

Peringkat dunia: 1.201-1.400

16. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Peringkat dunia: 1.201-1.400

17. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Peringkat dunia: 1.201-1.400

18. Universitas Trisakti (Usakti)

Peringkat dunia: 1.201-1.400

19. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Peringkat dunia: 1.201-1.400

20. Universitas Kristen Indonesia (Unika) Atma Jaya

Peringkat dunia: 1.400+

21. Universitas Negeri Padang (UNP)

Peringkat dunia: 1.400+

22. Universitas Negeri Malang (UM)

Peringkat dunia: 1.400+

23. Universitas Syiah Kuala (USK)

Peringkat dunia: 1.400+

24. Universitas Andalas (Unand)

Peringkat dunia: 1.400+

25. Universitas Islam Indonesia (UII)

Peringkat dunia: 1.400+

26. Universitas Kristen Petra

Peringkat dunia: 1.400+

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com