Tag Archives: istirahat

50 Quotes Menyambut Ramadhan yang Menyejukkan Hati

Jakarta

Ramadhan tinggal menghitung hari. Mari sambut bulan suci tahun ini dengan ragam quotes Ramadhan yang bisa menjadi pengingat serta menyejukkan hati.

Ramadhan selalu datang sebagai bulan penuh keberkahan yang dinanti-nantikan umat Muslim di seluruh dunia. Bulan suci ini bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, serta meningkatkan kesabaran dan keikhlasan.


Saat menyambut Ramadhan, hati kita perlu dipersiapkan dengan penuh kegembiraan dan ketulusan agar setiap ibadah yang dilakukan memiliki makna lebih mendalam. Salah satu cara untuk memotivasi diri dalam menyambut Ramadhan dengan merenungkan kata-kata bijak dari para ulama, sahabat Rasulullah, hingga tokoh-tokoh Islam ternama.

Quotes tentang Ramadhan tidak hanya mengingatkan kita akan makna puasa tapi juga memberikan inspirasi untuk menjalani bulan suci umat Islam dengan lebih baik. Quotes Ramadhan yang menyejukkan hati juga bisa menjadi penyemangat dalam memperbanyak amal kebaikan, baik dalam beribadah, bersedekah, maupun berbuat baik kepada sesama.

Berikut ragam quotes menyambut Ramadhan yang penuh makna dan motivasi:

Gambar Ucapan Marhaban Ya RamadhanGambar Ucapan Marhaban Ya Ramadhan Foto: Dok. iStock, Canva

Quotes Ramadhan yang Bisa Jadi Motivasi

1. “Ramadhan adalah bulan penuh cahaya, di mana setiap doa adalah harapan, dan setiap ibadah adalah kebahagiaan.”

2. “Seperti bulan yang menerangi malam, Ramadhan hadir untuk menerangi hati yang rindu akan kedamaian.”

3. “Puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga perjalanan menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada-Nya.”

4. “Ramadhan adalah saat terbaik untuk memperbaiki diri, memperbanyak syukur, dan memperkuat iman.”

5. “Hati yang bersih dan sabar dalam Ramadhan akan memetik kebahagiaan yang hakiki.”

6. “Ramadhan bukan sekadar ritual, tapi kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.”

7. “Allah selalu bersama hamba-Nya yang bersungguh-sungguh mencari ridha-Nya, terlebih di bulan suci ini.”

8. “Jika Ramadhan adalah taman, maka puasalah yang menyirami, ibadah adalah pupuknya, dan keikhlasan adalah sinar matahari yang membuatnya subur.”

9. “Di bulan suci ini, biarkan doa menjadi penghubung antara kita dan Allah, serta kesabaran menjadi kunci menuju keberkahan.”

10. “Ramadhan adalah undangan dari Allah untuk menyegarkan hati, membersihkan jiwa, dan meraih cinta-Nya.”

11. “Hidup ini penuh ujian, tetapi Ramadhan mengajarkan bahwa kesabaran dan ketakwaan adalah jalan menuju kemenangan.”

12. “Setiap hari di bulan Ramadhan adalah kesempatan baru untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri.”

13. “Nikmatnya berbuka bukan hanya karena makanan, tetapi karena hati yang bersyukur dan penuh ketenangan.”

14. “Ramadhan mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati datang dari hati yang bersih, bukan dari dunia yang gemerlap.”

15. “Ramadhan adalah bulan di mana rahmat Allah lebih dekat daripada sebelumnya, maka panjatkanlah doa-doa terbaikmu.”

16. “Berpuasalah dengan hati, bukan hanya dengan tubuh. Karena lapar bisa lenyap saat berbuka, tetapi ketakwaan abadi dalam jiwa.”

17. “Ramadhan bukan tentang seberapa banyak yang kita makan saat berbuka, tapi seberapa banyak yang kita beri dan syukuri.”

18. “Ramadhan mengajarkan bahwa menahan diri dari yang halal saja kita mampu, maka menahan diri dari yang haram seharusnya lebih mudah.”

19. “Jika dunia membuatmu lelah, maka Ramadhan adalah tempat istirahat terbaik untuk jiwa dan raga.”

20. “Ramadhan bukan hanya bulan untuk berpuasa, tetapi juga bulan untuk mengasihi, berbagi, dan menyucikan hati.”



Sumber : wolipop.detik.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Istirahat di Rest Area saat Mudik?


Jakarta

Mudik dengan kendaraan pribadi masih menjadi opsi yang dipilih banyak masyarakat. Namun, dibutuhkan kondisi fisik yang prima agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman.

Jika sudah lelah dan kantuk, itu tandanya detikers harus melipir ke rest area untuk beristirahat sejenak. Namun, beberapa orang lebih memilih melanjutkan perjalanan dengan alasan agar bisa sampai di tempat tujuan dengan cepat.

Padahal, keputusan tersebut sangat berisiko karena tubuh yang sudah lelah dapat mengganggu konsentrasi berkendara. Bukan tidak mungkin bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan bahkan merenggut korban jiwa.


Lantas, kapan waktu yang tepat untuk istirahat di rest area saat perjalanan mudik? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Kapan Harus Istirahat di Rest Area?

Saat mudik, detikers mungkin harus menempuh perjalanan jauh hingga ratusan kilometer. Jika tidak diimbangi dengan istirahat sejenak, maka tubuh bisa kelelahan akibat berkendara terlalu lama.

Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pemudik disarankan untuk segera beristirahat di rest area jika sudah kantuk. Kondisi itu menyebabkan menurunnya refleks saat berkendara hingga berisiko terjadi microsleep.

“Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan,” kata Jusri dalam keterangan resminya yang diterima detikcom.

Selain menurunnya waktu reaksi saat berkendara, kondisi tubuh yang lelah dan kantuk juga dapat mengganggu konsentrasi. Hal ini berdampak dalam pengambilan keputusan di jalan raya, apakah harus menyalip, mengerem, atau memacu kendaraan.

“Kelelahan membuat pengemudi lambat merespons kejadian mendadak, seperti kendaraan yang tiba-tiba mengerem. Pengemudi yang lelah juga cenderung melakukan kesalahan, seperti salah memperhitungkan jarak atau kecepatan,” ungkap Jusri.

Apabila tubuh sudah lelah, sebaiknya segera mencari rest area terdekat untuk beristirahat sejenak. Istirahat minimal 15-30 menit, setelah itu pemudik bisa melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.

Tips Mencegah Kelelahan saat Berkendara

Jusri juga membagikan sejumlah tips kepada pemudik untuk mencegah kelelahan saat mengemudi. Berikut sejumlah tipsnya:

  • Istirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan.
  • Jika pergi mudik bersama keluarga, ajak salah satu anggota untuk dijadikan sopir cadangan. Jika pengemudi utama lelah, sopir cadangan bisa menggantikan sementara.
  • Minum air putih yang cukup. Tubuh yang terhidrasi akan mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.
  • Apabila sudah sangat mengantuk dan sulit ditahan, lebih baik melipir ke rest area untuk tidur sejenak.

Sebagai catatan, jangan istirahat terlalu lama di rest area saat periode mudik Lebaran. Soalnya, ada banyak pemudik yang juga ingin menggunakan fasilitas di rest area. Jadi, sebaiknya bergantian dengan orang lain.

Demikian penjelasan tentang waktu yang tepat untuk istirahat di rest area saat mudik Lebaran. Hati-hati di jalan!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Perhatikan Tandanya, Ini Waktu yang Disarankan untuk Beristirahat Saat Mudik


Jakarta

Masih banyak masyarakat yang memilih mudik dengan mengendarai kendaraan pribadi. Meski begitu, rasa lelah kerap menghantui para pengendara setelah menempuh perjalanan yang jauh.

Maka dari itu, pemudik dianjurkan untuk istirahat sejenak agar tubuh tidak kelelahan. Sayangnya, beberapa orang memaksakan diri untuk terus melanjutkan perjalanan agar bisa sampai di kampung halaman dengan cepat.

Padahal, keputusan tersebut sangat berisiko karena pemudik tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Sedangkan mengemudi dalam waktu lama dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi dan kantuk, sehingga bisa memicu terjadinya kecelakaan.


Lantas, kapan pengendara harus beristirahat saat perjalanan mudik? Simak pembahasannya dalam artikel ini.

Kapan Pengendara Harus Beristirahat saat Mudik?

Sebenarnya, mudik merupakan kegiatan yang seru dan santai jika perjalanan lancar. Namun jika sudah bertemu dengan macet, maka pemudik bisa stres dan kelelahan karena waktu perjalanan bisa molor berjam-jam.

Apabila tubuh sudah capek, pemudik disarankan melipir ke rest area untuk istirahat sejenak. Namun, beberapa pengendara tak tahu kapan harus beristirahat saat perjalanan mudik.

Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pemudik disarankan untuk segera beristirahat jika sudah lelah. Jika dipaksakan mengemudi, hal itu menyebabkan menurunnya refleks saat berkendara hingga berisiko terjadi microsleep.

“Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan,” kata Jusri dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Senin (24/3/2025).

Jusri mengimbau untuk beristirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan mudik. Langkah ini dilakukan agar pengemudi bisa tidur sekitar 15-30 menit demi menghilangkan kantuk. Selain itu, lakukan peregangan ringan pada leher, bahu, tangan dan kaki agar tubuh tetap rileks.

“Pengemudi yang lelah cenderung melakukan kesalahan, seperti salah memperhitungkan jarak atau kecepatan,” ujarnya.

“Banyak kecelakaan di jalan tol juga terjadi akibat pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraannya,” papar Jusri.

Sebagai catatan, jangan istirahat terlalu lama di rest area saat periode mudik Lebaran. Sebab, ada banyak pemudik yang juga ingin menggunakan fasilitas di rest area. Disarankan tidur maksimal selama 30 menit, setelah itu detikers bisa melanjutkan perjalanan mudik ke tempat tujuan.

Tips Mencegah Kelelahan saat Mudik

Lebih lanjut, Jusri membagikan beberapa tips kepada pemudik untuk mencegah kelelahan saat perjalanan mudik Lebaran. Agar bisa sampai di kampung halaman dengan selamat, simak beberapa tips di bawah ini:

  • Siapkan mental yang kuat sebelum berangkat mudik. Mudah terpancing emosi bisa menyebabkan tubuh cepat lelah.
  • Istirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan.
  • Jika pergi mudik bersama keluarga, ajak salah satu anggota untuk dijadikan sopir cadangan. Jika pengemudi utama lelah, sopir cadangan bisa menggantikan sementara.
  • Minum air putih yang cukup. Tubuh yang terhidrasi akan mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.
  • Dengarkan musik atau podcast yang kamu suka untuk membantu mengurangi rasa bosan dan stres.
  • Lakukan teknik pernapasan relaksasi untuk mengurangi ketegangan.

“Mudik Lebaran yang aman dan nyaman memerlukan persiapan yang matang. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, tubuh dalam keadaan fit, dan selalu patuhi aturan lalu lintas. Hindari mengemudi dalam keadaan lelah dan tetap tenang saat menghadapi kemacetan,” pungkas Jusri.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com