Tag Archives: jabir ra

Mukjizat Rasulullah SAW pada Unta Tua Milik Jabir RA



Jakarta

Nabi Muhammad SAW dikelilingi oleh para sahabat, salah satunya Jabir bin Abdullah. Ia merupakan sosok yang dekat dengan Rasulullah SAW.

Ada kisah menarik mengenai Nabi Muhammad SAW dan unta milik Jabir RA. Menukil dari buku Biografi Rasulullah SAW yang ditulis DR Mahdi Rizqullah Ahmad diceritakan bahwa Jabir RA memiliki unta yang sudah tua.

Walau demikian, unta tua itu adalah satu-satunya hewan yang dimiliki Jabir RA untuk ditunggangi. Ia tidak dapat mengganti untanya dengan yang lebih muda karena faktor ekonomi.


Kala itu, ayah Jabir RA baru saja gugur sebagai syahid dan meninggalkan beberapa orang anak. Saudara-saudara Jabir RA itu menjadi tanggungannya karena beliau merupakan anak sulung.

Laju unta Jabir RA sangat lamban hingga tertinggal jauh dari pasukan muslim. Waktu itu mereka sedang dalam perjalanan pulang selepas perang Dzati Riqa.

Disebutkan bahwa unta milik Jabir RA sedang sakit dan selalu tertinggal dari rombongan. Bahkan, unta tua tersebut hampir tidak bisa berjalan, seperti tertulis dalam buku Kisah-kisah Islam yang Menggetarkan Hati karya Hasan Zakaria Fulaifal.

Melihat hal, itu Rasulullah SAW lantas menghampiri Jabir RA sambil menanyakan apa yang terjadi. Dia berkata bahwa untanya terlalu lambat hingga sulit menyusul pasukan lainnya.

“Derumkanlah untamu!” kata Nabi SAW kepada Jabir RA.

Sang rasul lalu meminta tongkat yang ada di tangan Jabir RA. Setelahnya, ia mencucuk lambung unta tua itu berkali-kali sampai akhirnya hewan tersebut berdiri.

Selanjutnya, Nabi SAW meminta Jabir RA untuk kembali menunggangi unta tuanya. Atas kuasa Allah SWT, unta tua itu tiba-tiba mampu melaju dengan cepat seperti unta sehat dan muda.

Saking cepatnya, laju unta tersebut mampu menyalip rombongan unta lain yang sebelumnya berada di depan. Sampai-sampai, jika Jabir RA tidak mengendalikan untanya maka unta sang rasul akan tersalip juga.

Mengutip dari buku Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi susunan Muhammad Nasrulloh, setelah unta Jabir RA dan Nabi SAW sejajar keduanya saling berbincang. Dalam pembicaraan itu, Rasulullah SAW menawar untuk membeli unta Jabir RA.

Setelah sepakat, Jabir RA menjual untanya kepada Nabi Muhammad SAW. Sesampainya di rumah, ia membawa unta itu ke kediaman sang rasul.

Mendapati seekor unta di rumahnya, Rasulullah SAW lantas bertanya: “Unta siapa ini?”

“Unta Jabir RA wahai Rasulullah SAW,” kata sahabat lainnya.

Mendengar hal itu, Nabi SAW memanggil Jabir RA dan memintanya untuk membawa untanya kembali. Selanjutnya, Jabir RA pulang membawa untanya lagi.

Tiba-tiba Rasulullah SAW memerintahkan Bilal untuk memberi satu kantong dirham kepada Jabir RA. Hal tersebut membuat Jabir RA terkejut, karena ia mendapat uang dalam jumlah lebih banyak dari hasil kesepakatan tentang jual beli unta.

Wallahu ‘alam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Jabir bin Abdullah Bersama Unta Tuanya


Jakarta

Jabir bin Abdullah adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW. Nama lengkapnya adalah Jabir bin Abdullah bin Haram bin Tsa’labah bin Ka’ab.

Mengutip buku Sejarah Hidup Para Penyambung Lidah Nabi yang ditulis oleh Imron Mustofa, Jabir bin Abdullah dilahirkan 16 tahun sebelum peristiwa hijrah, nasabnya berakhir pada Khajraj. Di tengah-tengah masyarakat waktu itu, ia dikenal dengan julukan Abu Abdillah Al-Anshari dan merupakan ahli fikih dan mufti Madinah pada masanya.

Jabir RA dikenal sebagai sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dan ia dikaruniai umur yang panjang oleh Allah SWT hingga bisa menyaksikan kehidupan cucu Rasulullah SAW.


Dalam buku Fikih Sirah karya Said Ramadhan Al-Buthy disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat mengerti cobaan berat yang dipikul Jabir bin Abdullah RA dan keluarganya.

Ayah Jabir bin Abdullah merupakan salah seorang pejuang Islam yang syahid di medan Perang Uhud. Sehingga, sebagai anak sulung, Jabir RA harus memikul tanggung jawab untuk merawat dan menafkahi beberapa saudaranya.

Oleh karena itu, kehidupan Jabir bin Abdullah terbilang berat, dan hanya memiliki sedikit harta. Salah satu kisah perhatian Rasulullah SAW kepada Jabir yaitu saat Jabir tertinggal di belakang rombongan sahabat bersama untanya yang kurus dan lemah. Berikut kisah lengkap Jabir bin Abdullah dan untanya.

Kisah Jabir bin Abdullah dan Unta Tuanya

Mengutip kembali kisah dalam buku Sejarah Hidup Para Penyambung Lidah Nabi, kisah Jabir bin Abdullah dan Rasulullah SAW ini diawali saat Jabir bin Abdullah keluar bersama Rasulullah SAW pada Perang Dzat Ar-Riqa’, dari Nakhl dengan mengendarai seekor unta yang lemah.

Ketika Rasulullah SAW kembali dari Perang Dzat Ar-Riqa’, teman-temannya dapat berjalan dengan lancar. Sementara Jabir tertinggal di belakang, hingga beliau menyusulnya.

Beliau bersabda kepadanya, “Apa yang terjadi denganmu, wahai Jabir?” Jabir menjawab, “Wahai Rasulullah, untaku berjalan sangat pelan.”

Rasulullah SAW bersabda, “Suruh ia duduk.” Jabir pun mendudukkan untanya dan beliau juga mendudukkan untanya. Setelah itu Rasulullah SAW memerintahkan, “Berikan tongkatmu kepadaku!”

Lalu, Jabir pun mengerjakan perintah Rasulullah SAW dan beliau mengambil tongkat yang dimintanya, kemudian beliau menusuk lambung unta Jabir beberapa kali kemudian menyuruhnya, “Naikilah untamu!”

Jabir segera menaiki untanya. Kemudian, Jabir dibuat terkejut dengan untanya yang lemah secara tiba-tiba bisa menyalip unta Rasulullah SAW.

Jabir berkata, “Demi Allah, yang mengutus beliau dengan membawa kebenaran, untaku mampu menyalip unta beliau.”

Jabir dan Rasulullah SAW pun berbincang, kemudian Rasulullah SAW berkata, “Wahai Jabir, apakah engkau bersedia menjual untamu kepadaku?” Jabir menjawab, “Tidak wahai Rasulullah, tetapi aku menghibahkannya kepadamu.” Beliau menawarnya, “Juallah untamu ini kepadaku!”

Jabir menjawab, “Kalau begitu, hargailah untaku ini.” Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana kalau satu dirham?” Jabir menjawab, “Tidak, wahai Rasulullah. Kalau harganya seperti itu, engkau merugikan aku.”

Rasulullah SAW kembali menawarnya, “Dua dirham?” Jabir menjawab, “Aku tidak mau seharga itu, wahai Rasulullah.” Rasulullah SAW terus menaikkan penawaran hingga harga unta itu mencapai satu uqiyah (kira-kira setara dengan 40 dirham).

Jabir berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau ridha dengan harga itu?” Beliau menjawab, “Ya.” Jabir berkata, “Kalau begitu unta ini menjadi milikmu.”

“Ya, aku telah terima,” jawab Rasulullah SAW. Lalu, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?” “Sudah, wahai Rasulullah,” jawab Jabir.

Rasulullah SAW kembali bertanya, “Dengan gadis ataukah janda?” “Dengan janda,” jawabnya. Rasulullah SAW bertanya kembali, “Kenapa engkau tidak menikahi gadis hingga engkau bisa bercanda dengannya dan ia bisa bercanda denganmu?”

Jabir menceritakan kepada Rasulullah SAW, “Ayahku gugur di Perang Uhud dan menginggalkan tujuh orang anak perempuan. Aku menikahi seorang wanita yang dewasa sehingga bisa mengurus dan mengasuh mereka.”

“Setibanya di Shirar (sebuah tempat kira-kira 5 km dari kota Madinah) nanti, aku perintahkan penyiapan unta untuk disembelih, kemudian kita adakan jamuan daging unta pada hari tersebut, hingga istrimu mendengar kabar tentang kita dan ia melepaskan bantalnya,” perintah Rasulullah SAW kepada Jabir.

“Aku tidak memiliki bantal wahai Rasulullah,” jawab Jabir. Rasulullah SAW berkata, “Engkau akan memilikinya, insya Allah. Karena itu, jika engkau telah tiba di rumahmu, maka lakukanlah perbuatan orang cerdik.”

Kedermawanan Rasulullah SAW kepada Jabir bin Abdullah

Sesampainya di Shirar, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat untuk menyiapkan unta yang kemudian akan disembelih. Jabir dan para sahabat mengadakan jamuan makan pada hari itu.

Sore harinya, Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dan para sahabat pun masuk rumah masing-masing. Jabir menceritakan sabda Rasulullah SAW ini kepada istrinya.

Kemudian, istrinya menyuruh Jabir untuk mangikuti sabda Nabi SAW tersebut dan berkata, “Lakukanlah itu, dengar dan taatlah.”

Esok paginya, Jabir membawa untanya, menuntun, dan mendudukkannya di depan pintu masjid Rasulullah SAW. Kemudian, ia duduk di dekat masjid.

Ketika Rasulullah SAW keluar dan melihatnya, beliau bersabda, “Apa ini?” Para sahabat menjawab, “Ini unta yang dibawa Jabir.” Beliau bertanya, “Di mana Jabir?”

Jabi pun dipanggil untuk menemui Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah SAW berkata, “Wahai anak saudaraku, ambillah untamu, karena ia menjadi milikmu!”

Kemudian beliau memanggil Bilal dan berkata kepadanya, “Pergilah bersama Jabir, dan berikan kepadanya uang satu uqiyah!”

Jabir pergi bersama Bilal, dan kemudian Bilal memberinya uang satu uqiyah dan memberikan sedikit tambahan kepadanya. Betapa terpukaunya Jabir bin Abdullah pada kebaikan Rasulullah SAW.

Jabir menuturkan, “Demi Allah, pemberian beliau tersebut terus berkembang dan bisa dilihat tempatnya di rumahku, hingga aku mendapat musibah di Perang Al-Harrah belum lama ini.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com