Tag Archives: jakarta fashion week

Kami. Bawa Koleksi Busana Urban Kontemporer ke Trade Show di New York

Jakarta

Industri fashion terus memberikan kontribusi nyata tak hanya di dalam negeri bahkan melebarkan sayap ke mancanegara. Salah satunya brand hijab dan busana muslim Kami. yang mengikuti trade show Indonesia Fashion Forward di Coterie, New York, 22-24 September 2024.

Indonesia Fashion Forward sendiri merupakan program inkubasi yang diinisiasi Jakarta Fashion Week untuk membawa fashion lokal ke audiens dunia. Sehingga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kami bisa hadir di New York untuk trade show dan memperkenalkan mode Indonesia ke pasar global.

“Kami sangat bangga dapat kembali membawa koleksi terbaik Kami. ke jantung fesyen global. Ini merupakan kali kedua, setelah tahun lalu hadir di New York Fashion Week, London Fashion Week, sampai Paris Front Row,” kata Istafiana Candarini, Ceo Kami.


Wanita yang akrab disapa Irin ini menjelaskan konsep koleksi yang tampil di Coterie, New York. Brand ready to wear modest bergaya urban kontemporer ini menampilkan koleksi yang sesuai dengan gaya kota New York.

“Kami turut aktif menilik fashion forecast dari WGSN (perusahaan peramalan tren) dalam membentuk tren busana muslim bergaya urban kontemporer, sesuai dengan energi dan modernitas Kota New York,” ujarnya.

Kami. membawa lebih dari 50 potongan busana dari lima koleksi yang telah dikurasi untuk memikat para pengunjung trade show di Coterie, New York. Kami. juga mengaplikasikan stripes pada koleksi yang bergaya urban tersebut.

“Pola garis atau stripes serta denim telah lama menjadi ciri khas bagi gaya urban. Kami. menata ulang tren yang konsisten ini dengan sentuhan baru untuk New York, melalui pola garis dan denim klasik yang berpadu dengan desain layer pada bahu, potongan kotak untuk semua bentuk tubuh, sampai desain yoke. Dengan tagar #NoHypeWithoutStripes yang semakin populer di media sosial, koleksi ini sudah berhasil membawakan tren yang cocok untuk semua kalangan,” lanjutnya.

Kami. juga memperkenalkan koleksi terlarisnya dengan desain kontemporer khas untuk menginspirasi rasa percaya diri bagi wanita. Kami. bermain dengan aksen minimalis pada kain dan tekstur, memadukan bahan satin yang lembut dengan desain lipit.

Kami yang didirikan oleh Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini ini memasang kancing emas khas KAMI dan palet warna yang berani. Brand yang didirikan sejak 2009 itu juga menyuguhkan pola floral yang dihiasi dengan aksen renda dan kerut.

“Perjalanan KAMI dari Indonesia ke New York tidak hanya mewakili fesyen, tetapi juga identitas budaya Indonesia. Kami berharap koleksi Kami. dapat menawarkan perspektif baru bagi komunitas fesyen tingkat global, dimana Kami. mengajak semua orang untuk merangkul esensi desain Indonesia dengan tren mode internasional yang tak lekang oleh waktu,” terangnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Rani Hatta Hadirkan Busana Modest yang Timeless di Jakarta Fashion Week 2025

Jakarta

Perancang busana Rani Hatta menyuguhkan koleksi terbaru lini brandnya Sabamodest di Jakarta Fashion Week (JFW) 2025, di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2024). Usai menggelar fashion show, Rani Hatta berbagi cerita soal koleksi Sabamodest teranyar.

“Saba itu kan casual everyday banget. Yang paling penting dari Saba itu berkualitas, nyaman dipakai, long lasting dan gampang di mix and match,” kata Rani Hatta kepada Wolipop, usai show Fashionlink Present ‘Her Heart’, Desainer Saba Modest, Glaska dan Solo Putri.

Desainer yang mempunyai ciri khas minimalis timeless dengan gaya streetwear style ini menjelaskan Sabamodest mengeluarkan 16 look di JFW 2025. Terdiri dari tiga item, tops, outer dan celana atau rok.


“Lumayan banyak piecesnya. Bisa di mix and match. Bahannya sendiri aku pakai katun, ada polyester juga dan ada semi wool juga,” jelasnya.

Alumnus sekolah desain Susan Budihardjo ini mengungkapkan cuttingan koleksi terbaru Sabamodest tak lepas dari konsep minimalis. Meski berkonsep simple minimalis, busana yang diproduksi Sabamodest bisa digunakan untuk semua tipe tubuh.

“Setiap produksi itu masing-masing itemsnya dicobain sama anak-anak kantor aku karena badannya beda-beda. Adanya ukurannya besar, langsing, kecil, tinggi dan petite. Jadi, looksnya dicobain sama mereka bagus atau nggak? Aku baru produksi kalau di mereka cocok,” tutur Rani.

Begitu juga ketika sedang produksi celana, ia mengukur dan menyesuaikan dengan berbagai bentuk tubuh. Rani ingin Sabamodest bisa dipakai oleh semua konsumen setianya dengan bentuk tubuh yang beragam.

“Kalau aku rasa ukurannya kekecilan atau kegedean? Aku putuskan untuk membuat sesuai ukuran. Berdasarkan permintaan dari pelanggan, Sabamodest ada dua ukuran regular dan long. Bagi yang maksimal tinggi 165 cm bisa memakai regular. Yang tinggi 165 cm ke atas, pakai yang long,” lanjut Rani Hatta.

Istri dari Fiki Hatta ini mengucapkan setiap kali menggelar fashion show, tak mengaplikasikan tema tertentu. Dia merilis koleksi sesuai kebutuhan konsumennya.

“Kalau untuk Saba sendiri dari awal kalau fashion show nama koleksinya apa. Kita lebih melihat apa yang dibutuhkan oleh muslimah saat ini. Misalkan aku suka pakai outer dan layering tapi nggak mau panas. Aku bikin layering, bahan outer dengan bahan yang ringan dan nyaman dipakai,” lanjutnya lagi.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Aleza, Hameeda, Kami. hingga Nadjani, Pamer Koleksi New York di JFW 2025

Jakarta

Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 menghadirkan ragam modest wear Tanah Air di hari terakhirnya dalam gelaran di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Minggu (27/10/2024). Delapan brand lokal yang mengikuti trade show Indonesia Fashion Forward di New York kini memamerkan koleksinya di JFW 2025.

Delapan brand tersebut di antaranya Nadjani, Hameeda, Kami., Aleza, Jenna & Kaia, Hijabchic, dan Baha Gia yang berkolaborasi dengan Kemenkopukm RI. Sebelumnya deretan brand lokal tersebut mengikuti trade show Indonesia Fashion Forward dan berhasil menggaet pasar di Coterie, New York, pada 22-24 September 2024.

Indonesia Fashion Forward sendiri merupakan program inkubasi yang diinisiasi Jakarta Fashion Week untuk membawa fashion lokal ke audiens dunia. Seperti apa koleksinya? Berikut ini penjelasan lengkap tentang koleksi dari masing-masing brand yang tampil di JFW 2025.


1. Kami. (@kamiidea)

Koleksi Aleza berjudul Sphere di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi Kami. dengan tema Cedarra di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Brand yang didirikan oleh Nadya Karina, Istafiana Candarini, dan Afina Candarini ini mengajak wanita Indonesia untuk memperkenalkan eksotisnya hutan hujan tropis Indonesia pada koleksi dengan tema Cedarra.

“Akan membawakan koleksi Cedarra yang namanya berasal dari cedarwood dalam bentuk lukisan yang dituangkan dengan patternnya. Indonesia sebagai negara tropis yang sangat luas, Kami. mewujudkan kekayaan itu sebagai kebanggaan wanita juga,” kata Istafiana Candarini atau akrab disapa Irin saat ditemui di JFW 2025.

Irin menjelaskan koleksi Kami. kali ini menggunakan bahan satin, organza, beludru, corduroy dan mix fabric lainnya yang memiliki tekstur yang berbeda-beda.

“Ini menjadi titik balik. Kita lebih explore dan sekali-sekali kepengen cerah bukan warna yang soft. Cerahnya Kami. juga masih tidak terlalu mencolok,” jelasnya.

Irin menambahkan pada koleksi terbarunya, Kami. memberikan inovasi menggunakan katun namun tidak gampang kusut. Koleksi Cedarra yang ditampilkan di JFW 2025 terdiri dari enam looks berupa atasan, bawahan, dress, tunik dan outer.

2. Nadjani (@nadjaniindonesia)

Koleksi Nadjani di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi Nadjani di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Nadya Amatullah Nizar sebagai pemilik Nadjani memperkenalkan koleksi khusus untuk olahraga dengan motif bunga yang colorful, yang melekat dengan brandnya di JFW 2025. “Baju olahraga berbahan dry fit dengan anti UV. Printingnya floral yang Nadjani banget,” terangnya.

Nadya sudah mempersiapkan dengan matang koleksinya kali ini. Inovasi Nadjani kali ini lebih menonjolkan koleksi baju olahraga dengan printing unik. Ia juga menyediakan pilihan busana yang bisa dipakai sehari-hari.

“Kalau pagi-pagi mau olahraga, siangnya bekerja sampai ke malamnya juga ada (JFW hari ini). Ada juga koleksi blazer dan dress,” lanjut Nadya.

Nadjani yang terkenal dengan motifnya yang cheerful ingin memberikan nuansa segar pada saat berolahraga. Koleksi yang berjudul Flourished ini juga memakai bahan plisket dengan motif printing khas Nadjani.

3. Aleza (@alezalabel)

Koleksi Aleza berjudul Sphere di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Gresnia/Wolipop.Koleksi Aleza berjudul Sphere di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Selain Kami. dan Nadjani, brand lokal Aleza memamerkan koleksinya di JFW 2025. Dia Demona selaku pendiri Aleza mengatakan untuk koleksi bertajuk Sphere, dia berani mengaplikasikan beragam bahan jenis baru.

“Mengambil warna vibrant dengan agak dark dengan pattern lebih bold. Pakai bahan cukup variatif ada cotton, lace dan silk touch. Siluetnya ke arah summer dengan tambahan statement untuk di JFW kali ini,” ucap Dia.

Pada koleksi yang ditampilkan di JFW 2025, Aleza menyajikan potongan dan pilihan warna busana yang berbeda dari koleksi sebelumnya. Aleza juga menggabungkan garis horizontal dan vertikal yang selaras dengan motif floral pada beberapa bagian baju.

4. Jenna & Kaia (@jennaandkaia.official)

Koleksi Jenna and Kaia di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Gresnia/Wolipop.Koleksi Jenna and Kaia di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Jenna & Kaia melirik bahan denim pada koleksi yang diberi nama Reverie untuk JFW 2025. Lira Krisnalisa sebagai pemilik Jenna & Kaia mengatakan untuk koleksi kali ini dia juga menyisipkan embellishmentyang cantik.

“Siluet yang sekarang feminin dan juga baru pertama kalinya explore di bahan denim. Embellishment laser cut dan menonjolkan sisi craftmanship,” ungkap Lira.

Koleksi Reverie ini menurut Lira persiapannya terbilang cukup singkat. Lira menerapkan sesuai dengan arahan konsultan dari Coterie, New York dengan teknik raw scratching atau jahitan kasar.

“Inovasi terbaru, sebenarnya sudah pernah menjual denim tapi belum fokus. Ini pertama kalinya dominasi denim. Pelanggan di luar (kota Jakarta) belum terbiasa dengan raw scratching. Jadi kita ingin memperkenalkannya,” lanjutnya lagi.

5. HijabChic (@hijabchic)

Koleksi HijabChic di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi HijabChic di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Jihan sebagai marketing HijabChic menceritakan koleksi yang bertajuk Fior untuk panggung JFW 2025. HijabChic menghadirkan busana potongan longgar dengan sentuhan pastel pink.

“Signaturenya pakai bunga, kita punya value wanita yang hijrah dan menemani setiap langkah wanita. HijabChic familiar dengan pink dan salah satunya tresedan pink. Bahannya kita pakai satin,” ujar Jihan.

6. Hameeda (@hameeda.official)

Koleksi Hameeda di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi Hameeda di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Selebgram Hamidah Rachmayanti dengan brandnya Hameeda Official, pertama kali tampil di panggung JFW 2025. Hameeda menyajikan koleksi serba minimalis.

“Kita kasih tema kesannya dreamy tapi strong. Brand Hameeda lebih minimalis dan looknya biar bisa dipakai berbagai occasion tapi tetap kuat. Bahannya sendiri organza, brukat dan mix bahan. Bisa langsung dipakai,” ucap Hamidah.

7. Fuguku (@fuguku.id)

Koleksi Fuguku bernama Way of Waterdi Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi Fuguku bernama Way of Waterdi Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Savira Lavinia, Pendiri dan CEO Fuguku menampilkan koleksi bernama Way of Water di JFW 2025. Fuguku memperkenalkan serangkaian pakaian siap pakai, termasuk pakaian luar, gaun, celana panjang, dan aksesori.

Sejalan dengan dedikasi Fuguku terhadap keberlanjutan, Savira menggunakan metode daur ulang seperti plastik dan botol PET.

“Koleksi Way of Water terinspirasi dari biota laut. Materialnya dari limbah plastik. Kebanyakan yang aku pakai sekarang dari limbah plastik dan dikombinasikan baju” viscose rayon dan katun. Warnanya terinspirasi dari laut,” tutur Savira.

Savira sendiri merupakan seorang diver dan memiliki rasa cinta yang dalam pada kehidupan laut dan mengedepankan fungsi.

“Fuguku terinspirasi dari ikan buntal dan aku juga seorang diver yang cinta laut. Inovasinya membuat produk yang multifungsi. Kita bikin sesuatu produk yang lebih fungsional,” lanjutnya lagi.

8. Baha Gia (@bahagia.world)

Koleksi Baha Gia berjudul Di Nusa Sumba di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024).Koleksi Baha Gia berjudul Di Nusa Sumba di Jakarta Fashion Week 2025 (27/10/2024). Foto: Dok. Jakarta Fashion Week 2025.

Terakhir, ada Bianca A. Lutfi sebagai pendiri Baha Gia mengangkat keindahan alam Sumba untuk koleksi yang ditampilkan di JFW 2025. Koleksinya ini bertema Di Nusa Sumba.

“Kali ini kita mengangkat Sumba terinspirasi hal-hal yang unik yang ada di Sumba. Mulai dari kuda, bunga pepaya, makanan yang ada di sana, warna-warna sedikit berwarna tapi gentle. Fabricnya menggunakan natural fiber,” tutur Bianca.

Bianca juga menyediakan aksesori bernuansa Sumba dan mengaplikasikan aksen bordir. “Persiapannya tidak terlalu hectic karena sudah ada di New York kemarin. Aku menambahkan aksesori yang terinspirasi dari Sumba. Selama ini kebanyakan print, kali ini ada koleksi bordir dan ada atasan dan rok,” pungkasnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Jenahara, Desainer Putri Keenan Nasution yang Buka Suara Dukung Sang Ayah

Jakarta

Jenahara Nasution, anak Keenan Nasution, ikut menanggapi kisruh yang terjadi seputar lagu ‘Nuansa Bening’ yang melibatkan ayahnya dengan penyanyi Vidi Aldiano. Desainer hijab ternama ini menyatakan dukungan terhadap sang ayah untuk memperjuangkan hak cipta atas lagu karangannya.

“Jadi Nuansa Bening itu adalah karya besar, mahakarya,” kata Jenahara di kawasan Cilandark, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2025).

Dia menegaskan bahwa Gugatan yang dilayangkan sang ayah dan rekannya, Rudi Pekerti kepada pihak Vidi punya tujuan untuk menyadarkan penyanyi agar menghormati karya cipta orang lain.


Mudah-mudahan dari klarifikasi hari ini jadi pencerahan juga buat orang di luar sana bisa membedakan,” tegasnya.

Di luar kasus tersebut, Jenahara dikenal sebagai desainer dan pelaku kreatif yang tak asing di dunia fashion muslim Indonesia. Lahir pada 27 Agustus 1985 dari pasangan musisi Keenan Nasution dan artis-desainer muslimah legendaris Ida Royani, ia tumbuh di lingkungan yang sarat akan seni.

Jenahara Menyukai Dunia Fashion Sejak Kecil

Jenahara dan Keenan NasutionJenahara dan Keenan Nasution. Foto: dok. Instagram Story Jenahara

Ketertarikannya pada dunia fashion tumbuh sejak kecil, yang membawanya menempuh pendidikan di Susan Budihardjo Fashion Design School pada 2013. Sebelum ke pendidikan formal, wanita 40 tahun ini telah memulai karier sebagai desainer dengan mendirikan brand JENAHARA pada 2011.

Jenahara bisa dibilang merupakan salah satu pionir modest fashion dengan garis rancang khas: simple, edgy, dan monokromatik. Karya-karyanya menampilkan gaya minimalis yang lugas, bersih, dan berkarakter dengan siluet tegas.

Tak lama setelah rilis, label JENAHARA langsung mendapat tempat di hati para hijabers urban. Gaya rancangannya tidak hanya memadukan nilai modesty dan trendi, tetapi juga memberi ruang untuk ekspresi diri. Ia merancang busana bagi wanita berhijab yang aktif, percaya diri, dan ingin tampil beda.

Salah Satu Pendiri Hijabers Community

JENAHARA NASUTIONJENAHARA NASUTION. Foto: instagram @jenaharanasution

Tahun 2011 juga menandai lahirnya gerakan Hijabers Community, yang menjadi titik balik besar dalam sejarah gaya berhijab di Indonesia. Dalam komunitas inilah Jenahara aktif sebagai salah satu pendiri sekaligus Presiden pertamanya, bersama sejumlah influencer dan desainer hijab lainnya.

Dari sekadar komunitas sosial, Hijabers Community menjelma menjadi kekuatan budaya yang menginspirasi ribuan wanita muda untuk tampil dengan gaya berhijab yang kreatif dan ekspresif.

Proyek Kolaborasi dan Kiprah Internasional

gaya hijab ke kantor jenaharaJenahara Nasution. Foto: Instagram/JenaharaNasution

Anak kelima dari tujuh bersaudara ini kerap berkolaborasi dengan berbagai brand untuk menghadirkan koleksi yang segar dan relevan. Salah satunya adalah koleksi ‘Velvet Flora’ bersama Ensemble The Label, yang menampilkan permainan tekstur dan siluet yang dreamy namun tetap tegas.

Jenahara juga pernah menggandeng brand Suqma, dalam koleksi bertema Djellaba yang terinspirasi dari busana tradisional Maroko. Rancangannya yang longgar dan fungsional dibuat tetap ringan dan tropis, mencerminkan fleksibilitas serta inklusivitas busana modest.

Koleksi JENAHARA rutin tampil di panggung Jakarta Fashion Week, di samping show tahunannya. Dia bahkan sempat ikut serta di beberapa showcase internasional. Karya-karyanya pernah ditampilkan di Seoul Fashion KODE F/W 2019, juga tembus ke Hongkong Fashion Week.

(hst/hst)



Sumber : wolipop.detik.com

Rani Hatta Lewat Saba Modest Ubah Denim Kasual Jadi Formal di JFW 2026

Jakarta

Setelah sukses dengan label busana minimalis, desainer Rani Hatta melahirkan Saba Modest pada tahun 2018. Busana siap pakai ini menjadi favorit karena memadukan harga yang terjangkau dengan kualitas desainer.

Pada panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2026, Saba Modest mempersembahkan koleksi terbarunya yang bertajuk “Threads of Time” atau Benang Waktu). Koleksi kali ini menampilkan 16 looks dan menjadi debut Saba Modest dalam merancang koleksi denim secara menyeluruh.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Sofi dari Saba Modest menjelaskan Threads of Time merangkai esensi ketahanan denim ke dalam busana modest. Koleksi ini menampilkan potongan-potongan yang dirancang untuk berevolusi seiring pemakaian dan menceritakan kisah melalui setiap jahitan.


“Kami ingin menunjukkan bahwa denim tidak hanya sebatas kasual, tetapi juga bisa diangkat kelasnya hingga ke busana formal,” ujar Sofi saat konferensi pers di Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).

Koleksi ini menafsirkan ulang busana modest dengan beragam siluet kontemporer, yang mengutamakan kenyamanan dan timeless. Siluet yang ditawarkan meliputi, oversized dan boxy, memberikan kesan santai, namun tetap berstruktur.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW ) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Ada barrel-leg dan wide-leg, pilihan celana yang modis dan nyaman untuk gaya modest. Slim-fit dan cropped, memberikan variasi potongan yang lebih ringkas dan modern.

Koleksi Threads of Time bermain dari Saba Modest hadir dengan palet warna denim klasik yang kaya, mulai dari washing biru tua (dark blue), biru sedang (medium blue), hingga biru muda (light blue). Saba Modest menggunakan perpaduan wash denim dan raw denim, yang membutuhkan proses trial and error yang panjang untuk mendapatkan efek washing yang sempurna.

Model mengenakan busana koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Koleksi Saba Modest di Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Foto: Ari Saputra/Detikcom.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Koleksi Terbaru Geulis, Heaven Lights Hingga BWBYAZ di JFW 2026

Jakarta

Lima jenama mode lokal yang berjaya di penjualan online unjuk gigi di panggung mode Jakarta Fashion Week (JFW) 2026. Ialah brand Heaven Lights, Mayoutfit, BWBYAZ, Minimal, dan Geulis yang ikut serta dalam rangkaian JFW 2026.

Fashion show dari lima brand lokal tersebut di JFW 2026 bukan hanya sebatas peragaan busana. Gelaran yang dihadirkan juga menjadi sebuah pernyataan tentang identitas, kenyamanan, dan elegansi wanita modern Indonesia. Seperti apa koleksinya?

1. Heaven Lights

Heavenlights JFW 2025Koleksi Heaven Lights JFW 2026 bertajuk Eloise. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Heaven Lights memperkenalkan koleksi “Eloise” sebagai definisi baru elegansi modern. Koleksi ini lahir dari semangat generasi muda yang optimistis, manis, dan minimalis.


“Kami ingin menciptakan busana yang punya makna, sophisticated, dan punya posisi. Eloise ini berisi tentang karakter dalam gaya dan cara seseorang menampilkan dirinya,” ungkap Jihan Malik, Co-Founder Heaven Lights.

Terinspirasi dari The New Mod dan estetika klasik era 60-an, Eloise menampilkan siluet bersih, garis tegas, dan permainan tekstur natural. Dengan menonjolkan pola berstruktur, gaya layering, serta paduan warna refined seperti biru lembut, beige, dan cokelat hangat, koleksi ini bisa menjadi inspirasi gaya sehari-hari.

“Kami ingin menampilkan sisi perempuan yang tidak perlu berlebihan tapi tetap berkarakter,” tambah Nazmah Malik, Co-Founder Heaven Lights.

2. BWBYAZ

BWBYAZ JFW 2025Koleksi BWBYAZ JFW 2026 bertajuk Racikan Pesona. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Kehadiran perdana BWBYAZ di JFW 2026 menjadi sorotan dengan koleksi bertajuk Racikan Pesona. Koleksi ini merupakan interpretasi artistik mengenai proses panjang perempuan dalam menemukan pesonanya melalui perjalanan hidup, pengalaman, dan keyakinan diri.

Founder BWBYAZ, Astri Zakiyyah, menjelaskan bahwa Racikan Pesona bukan sekadar koleksi busana, melainkan karya yang ia ciptakan dengan penuh perasaan. Menghadirkan sembilan look, BWBYAZ merilis busana dengan siluet berlapis dan dinamis. Seperti penggunaan draping pada warna camel serta perpaduan antara abaya, baila, dan celana.

3. Minimal

Minimal JFW 2025Minimal JFW 2026 membawa koleksi kolaborasi dengan Marsha Aruan berjudul The Effortless Comfort Of The Season. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Jenama mode lokal, Minimal, kembali ke panggung JFW 2026 dengan koleksi spesial akhir tahun kolaborasi bersama aktris Marsha Aruan. Mengusung tema “The Effortless Comfort Of The Season”, koleksi ini menawarkan perpaduan antara gaya formal dan kasual.

Ruth Setiaty, Chief of Business Unit Retail Minimal, menuturkan bahwa Marsha Aruan adalah representasi ideal wanita Minimal, yakni sosok yang menghargai kualitas, gaya modern, dan kenyamanan dalam berpakaian. Merefleksikan kebutuhan wanita modern akan pakaian yang effortless namun elegan, koleksi ini didominasi oleh warna merah yang melambangkan selebrasi dan energi.

4. Geulis

Geulis JFW 2025Koleksi Geulis JFW 2026 berkolaborasi dengan Harumi Sudrajat. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Geulis berkolaborasi dengan Harumi Sudrajat (Founder Sobat Konglo) untuk ketigakalinya dan menghadirkan koleksi Aura Edition di JFW 2026. Markus Happy, Brand Marketing & Communication Manager Geulis, menjelaskan bahwa koleksi ini merupakan interpretasi baru dari DNA Geulis yang selama ini dikenal dengan gaya basic-modest wear.

Menampilkan sepuluh look ready-to-wear, Geulis menyajikan banyak pilihan untuk tampilan santun, stylish, dan classy. Elemen seperti garis desain yang kuat, paduan warna monokrom, penggunaan kain natural seperti linen, dan potongan rok A-line bermotif mawar merah menjadi penegas.

5. Mayoutfit

Mayoutfit JFW 2025Brand busana siap pakai, Mayoutfit di JFW 2026 bertajuk Lumen Veil. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Mayoutfit, dengan Intan Fazria sebagai owner, memanfaatkan kesempatan perdananya di JFW 2026 dengan mengangkat tema “Lumen Veil – Illuminate your quiet power.”

Koleksi ini merupakan eksplorasi detail drapery & layered yang dikombinasikan dengan structured & lasercut embroidery. Busana yang dihadirkan menggunakan palet warna broken white, nude, beige, brown, dan ash.

Menggandeng tiga influencer muda, Heidy, Yaya, dan Saritiw, sebagai representasi, Mayoutfit ingin menegaskan sisi feminin yang anggun dan modern. Koleksi yang menonjolkan detail layer dan embroidery ini dirancang untuk menunjukkan kekuatan tersembunyi yang dimiliki setiap wanita.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Vivi Zubedi Keluar dari Zona Nyaman, Rilis Busana Earth Tone di JFW 2026

Jakarta

Desainer Vivi Zubedi identik dengan abaya dan modest wear yang dominasi warna monokromatik hitam, putih, dan sentuhan emas. Namun, di panggung Jakarta Fashion Week 2026, Vivi mengejutkan industri mode dan memutuskan untuk keluar dari zona nyamannya tersebut.

Melalui koleksi terbarunya yang bertajuk The Continuum pada lini brand ViviZubedi, Vivi melakukan gebrakan palet warna, beralih dari yang bold dan pekat menjadi nuansa earth tone yang lembut. Pergeseran dramatis ini bukan sekadar perubahan tren, melainkan sebuah perjalanan refleksi yang membuktikan bahwa identitas abadi sebuah merek dapat berevolusi.

“Kali ini VZ mengusung tema bernama The Continuum sebuah perjalanan refleksi dan ikonik monogram VZ. Setiap perjalanan yang relevan khusus JFW (Jakarta Fashion Week) kami mengeluarkan warna yang jarang, biasanya warna bold dan pekat kali ini kami mengeluarkan koleksi earth tone,” jelas Alvy saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2026, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).


Vivi Zubedi JFW 2025Koleksi Vivi Zubedi di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Langkah ini merupakan bukti bahwa meskipun dikenal dengan ciri khasnya, ViviZubedi siap menyambut evolusi tanpa kehilangan identitas ikonik monogram VZ yang melekat. Koleksi ini tetap menampilkan siluet tegas dengan potongan loose dan gaya mix and match yang menjadi signature ViviZubedi, namun kini dalam perpaduan warna-warna berani yang diseimbangkan dengan nuansa netral, seperti hitam, pale pink, dan soft beige.

Koleksi The Continuum merepresentasikan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, menggambarkan karakter wanita modern yang berani tampil elegan tanpa kehilangan jati dirinya. Karakter desain ViviZubedi yang menampilkan siluet tegas dengan potongan loose tetap dipertahankan, kini diperkaya dengan penggunaan material yang menonjolkan tekstur lembut dan detail premium.

Vivi Zubedi JFW 2025Koleksi Vivi Zubedi di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/detikcom.

Material utama yang digunakan adalah jacquard bermotif monogram signature VZ yang dipadukan dengan bordir minimalis. Melalui koleksi yang ditampilkan di JFW 2026, Vivi Zubedi menegaskan posisinya sebagai desainer yang mampu memadukan keanggunan modern dengan identitas kuatnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Ayu Dyah Andari Hadirkan Warisan Batik Benang Bintik Kalteng ke Panggung JFW

Jakarta

Jakarta Fashion Week (JFW) menghadirkan sinergi budaya dan mode. Melangkah di panggung JFW 2026, Provinsi Kalimantan Tengah dengan keindahan budaya Dayak, membawa warisan leluhur mereka melalui sentuhan karya desainer Ayu Dyah Andari.

Ayu Dyah Andari dikenal karena adibusananya yang puitis dan mengangkat budaya Indonesia. Kali ini Ayu Dyah mengangkat seni tekstil Kalimantan Tengah melalui pagelaran Huma Betang, Lantunan Meniti Kenangan.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi terbarunya ini adalah wujud nyata komitmen Ayu Dyah Andari untuk merayakan warisan Indonesia dalam setiap karyanya. “Alhamdulillah bisa menyelesaikan semua baju bahkan melebihi jumlah harapan kita,” tutur Ayu Dyah Andari saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2026, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).


JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Bekerja sama dengan Dinas Provinsi Kalimantan Tengah, Ayu Dyah Andari mengangkat motif khas seperti batang garing dan aneka flora. Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah periode 2025-2030, Aisyah Thisia Agustiar Sabran mengaku antusias melihat warisan daerahnya diangkat ke panggung nasional.

“Ayu Dyah Andari bersedia untuk berkolaborasi dengan Dinas Provinsi Kalimantan Tengah, yang dimana kita juga mengangkat motif dari Kalimantan Tengah itu sendiri. Motif batang jaring dan aneka flora yang kita angkat,” jelas Aisyah Thisia Agustiar Sabran.

Koleksi ‘Huma Betang’ yang berarti rumah khas Kalimantan Tengah diinterpretasikan Ayu sebagai ‘kampung halaman.’ Dia menampilkan 33 karya dalam fashion show di JFW 2026. Mulai dari ready-to-wear, couture, hingga busana pesta, memastikan setiap warga Kalimantan Tengah dapat mengenakan identitas budaya mereka di setiap kesempatan.

Ayu Dyah Andari menggandeng sederet selebriti ternama untuk merepresentasikan koleksinya di panggung JFW, antara lain Kimmy Jayanti, Aurel Hermansyah dan Ameena, Okky Asokawati hingga Paula Verhoeven.

Kekayaan Benang Bintik dan Detail Khas Dayak

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Ayu Dyah Andari tidak hanya merancang busana, tetapi juga mengolah kain benang bintik khas Kalimantan Tengah, menggambar empat motif batik yang kaya makna. Ayu menuturkan beda utama batik khas Dayak ini adalah penekanan pada motif flora seperti tanaman pakis yang melambangkan ketahanan, anggrek langka yaitu anggrek hitam, dan buah khas Kalimantan, buah ketiau, yang semuanya diintegrasikan ke dalam busana.

“Saya menggunakan elemen tersebut ke dalam busana dan juga burung enggang perisai dayak dan begana juga,” tuturnya.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto Ketua Dekranasda Kalimantan Tengah, Aisyah dan putri tercinta. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Warna-warna yang digunakan, yaitu hijau, merah, putih, kuning, dan hitam, diolah menjadi palet modern seperti pink, sage, dan cream, untuk menjadikannya lebih dapat diterima di kancah internasional. Bahkan, siluet baju adat Sangkarut dan Ewah pun diadaptasi menjadi koleksi ready-to-wear yang stylish dan syarat akan budaya khas Kalimantan Tengah.

Puncaknya, koleksi pesta menampilkan bordir penuh motif batang garing dan burung enggang yang sangat detail, dipercantik dengan batu-batu khas Kalimantan Tengah, seperti batu kecubung ungu sebagai warna utama, yang memancarkan kekayaan budaya yang tak terlukiskan.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Ayu Dyah Andari Hadirkan Warisan Batik Benang Bintik Kalteng ke Panggung JFW

Jakarta

Jakarta Fashion Week (JFW) menghadirkan sinergi budaya dan mode. Melangkah di panggung JFW 2026, Provinsi Kalimantan Tengah dengan keindahan budaya Dayak, membawa warisan leluhur mereka melalui sentuhan karya desainer Ayu Dyah Andari.

Ayu Dyah Andari dikenal karena adibusananya yang puitis dan mengangkat budaya Indonesia. Kali ini Ayu Dyah mengangkat seni tekstil Kalimantan Tengah melalui pagelaran Huma Betang, Lantunan Meniti Kenangan.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi terbarunya ini adalah wujud nyata komitmen Ayu Dyah Andari untuk merayakan warisan Indonesia dalam setiap karyanya. “Alhamdulillah bisa menyelesaikan semua baju bahkan melebihi jumlah harapan kita,” tutur Ayu Dyah Andari saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2026, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).


JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Bekerja sama dengan Dinas Provinsi Kalimantan Tengah, Ayu Dyah Andari mengangkat motif khas seperti batang garing dan aneka flora. Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah periode 2025-2030, Aisyah Thisia Agustiar Sabran mengaku antusias melihat warisan daerahnya diangkat ke panggung nasional.

“Ayu Dyah Andari bersedia untuk berkolaborasi dengan Dinas Provinsi Kalimantan Tengah, yang dimana kita juga mengangkat motif dari Kalimantan Tengah itu sendiri. Motif batang jaring dan aneka flora yang kita angkat,” jelas Aisyah Thisia Agustiar Sabran.

Koleksi ‘Huma Betang’ yang berarti rumah khas Kalimantan Tengah diinterpretasikan Ayu sebagai ‘kampung halaman.’ Dia menampilkan 33 karya dalam fashion show di JFW 2026. Mulai dari ready-to-wear, couture, hingga busana pesta, memastikan setiap warga Kalimantan Tengah dapat mengenakan identitas budaya mereka di setiap kesempatan.

Ayu Dyah Andari menggandeng sederet selebriti ternama untuk merepresentasikan koleksinya di panggung JFW, antara lain Kimmy Jayanti, Aurel Hermansyah dan Ameena, Okky Asokawati hingga Paula Verhoeven.

Kekayaan Benang Bintik dan Detail Khas Dayak

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Ayu Dyah Andari tidak hanya merancang busana, tetapi juga mengolah kain benang bintik khas Kalimantan Tengah, menggambar empat motif batik yang kaya makna. Ayu menuturkan beda utama batik khas Dayak ini adalah penekanan pada motif flora seperti tanaman pakis yang melambangkan ketahanan, anggrek langka yaitu anggrek hitam, dan buah khas Kalimantan, buah ketiau, yang semuanya diintegrasikan ke dalam busana.

“Saya menggunakan elemen tersebut ke dalam busana dan juga burung enggang perisai dayak dan begana juga,” tuturnya.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto Ketua Dekranasda Kalimantan Tengah, Aisyah dan putri tercinta. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Warna-warna yang digunakan, yaitu hijau, merah, putih, kuning, dan hitam, diolah menjadi palet modern seperti pink, sage, dan cream, untuk menjadikannya lebih dapat diterima di kancah internasional. Bahkan, siluet baju adat Sangkarut dan Ewah pun diadaptasi menjadi koleksi ready-to-wear yang stylish dan syarat akan budaya khas Kalimantan Tengah.

Puncaknya, koleksi pesta menampilkan bordir penuh motif batang garing dan burung enggang yang sangat detail, dipercantik dengan batu-batu khas Kalimantan Tengah, seperti batu kecubung ungu sebagai warna utama, yang memancarkan kekayaan budaya yang tak terlukiskan.

JFW 2025 Kalimantan TengahAyu Dyah Andari berkolaborasi dengan Provinsi Kalimantan Tengah bertajuk, Huma Betang: Lantunan Meniti Kenangan di JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Nada Puspita Hadirkan ‘Monoglam’ Koleksi Nuansa Hitam di Show Tunggal Perdana

Jakarta

Perjalanan sebuah jenama modest fashion lokal, Nada Puspita, mencapai babak baru. Setelah empat tahun berturut-turut berpartisipasi dalam perhelatan akbar mode nasional, Jakarta Fashion Week (JFW), jenama milik Indah Nada Puspita ini menggelar show tunggal perdananya.

Momen bersejarah di JFW 2026 ini menjadi penanda kematangan Nada Puspita. Bersama Buttonscarves Beauty, koleksi spesial bertajuk Monoglam ini mendefinisikan ulang estetika khas Nada Puspita yang dikenal lewat rancangan hijab motif bunga yang feminin.

Jika biasanya brand ini kerap bermain dengan palet cerah dan nuansa ceria, kali ini, Nada Puspita menghadirkan Monoglam yang merupakan perpaduan antara monogram dan glamor. Melalui Monoglam, Indah Nada Puspita memperkenalkan sisi yang lebih glamorous dan bold.


JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi ini menjadi bukti inovasi Nada Puspita dalam menghadirkan fresh perspective on modest fashion, yang disampaikan secara kreatif dan modern, tanpa sedikit pun meninggalkan keanggunan dan nilai feminin yang menjadi karakternya. Hadir dengan 40 looks di Jakarta Fashion Week 2026, Nada Puspita secara ambisius mengeksplorasi sisi glamor melalui permainan warna yang lebih bold. Dominasi palet seperti hitam, biru dongker, cokelat, khaki, dan biru denim memberikan kesan yang matang dan elegan, jauh berbeda dari gaya yang dikenal sebelumnya.

“Tahun ini keempat Nada Puspita di JFW, tapi ini untuk pertama kali Nada Puspita tampil perdana kali ini ada 40 looks. Nada Puspita itu kan pelanggannya beragam mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Kali ini aku sebagai creative director Nada Puspita ingin explore bahan dan konsep baru untuk bisa memenuhi kebutuhan pelanggan Nada Puspita yang beragam,” ungkap Indah Nada Puspita saat konferensi pers di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (31/10/2025).

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Koleksi Monoglam memperlihatkan eksplorasi material yang kaya. Kombinasi jacquard, organza, linen, satin, dan polyester mix cotton tidak hanya menghadirkan tekstur yang berbeda tetapi juga memperkuat nuansa glamor yang ditonjolkan.

“Tentunya show tunggal pertama another milestone bagi Nada Puspita dengan hal-hal baru dan mempersiapkan show tunggal semoga kita bisa memberikan yang terbaik dan juga Nada Puspita menjadi salah satu brand modest fashion yang the best,” ucap Indah Nada Puspita.

Ia menyebutkan persiapan koleksi Monoglam sekitar dua bulan. Desain yang disajikan pun sangat beragam mulai dari outerwear yang struktural, blazer, crop top, hingga dress, celana panjang, dan hijab yang seluruhnya dikemas dalam gaya yang modern namun tetap feminin.

JFW 2025 Nada PuspitaNada Puspita membawakan koleksi bertajuk Monoglam dan perdana show tunggal di panggung JFW 2026. Suasana Fajar Noor saat unjuk gigi usai gelaran show Nada Puspita. Foto: Ari Saputra/Detikcom.

Keberagaman ini sejalan dengan tujuan Nada Puspita untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang beragam, mulai dari Gen Z hingga usia 50 tahun. Koleksi ini menegaskan bahwa mode hijab yang santun dapat tetap ekspresif dan relevan di berbagai usia dan kesempatan. Menambah keistimewaan show tunggal pertamanya, Nada Puspita turut menghadirkan penampilan spesial dari penyanyi Indonesia, Fajar Noor.

JFW 2025 Nada PuspitaJFW 2025 Nada Puspita Foto: Ari Saputra

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com