Tag Archives: jarak aman

Jarak Aman saat Berkendara di Jalan Raya, Pengemudi Wajib Tahu!


Jakarta

Jarak aman saat berkendara adalah rentang jarak yang harus diperhatikan antara kendaraan satu dengan kendaraan lain. Jarak antara kendaraan merupakan ruang yang tersedia antara kendaraan satu dengan kendaraan lain.

Jarak aman akan memberikan waktu untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti perubahan arah kendaraan di depan kita ataupun rem mendadak. Berapa jarak aman saat berkendara?

Jarak Aman saat Berkendara

Jarak aman merupakan jarak yang diambil untuk antisipasi kendaraan lain. Sementara, jarak minimal adalah jarak terdekat di masing-masing kendaraan.


Dikutip dari buku Budaya Berkendara di Jalan Raya karya Joko Subroto berikut adalah jarak minimal dan jarak aman berkendara berdasarkan kecepatan:

  • Kecepatan 30 km/jam: Jarak aman 30 meter dengan jarak minimal 15 meter.
  • Kecepatan 40 km/jam: Jarak aman 40 meter dengan jarak minimal 20 meter.
  • Kecepatan 50 km/jam Jarak aman 50 meter dengan jarak minimal 25 meter.
  • Kecepatan 60 km/jam: Jarak aman 60 meter dengan jarak minimal 40 meter.
  • Kecepatan 70 km/jam: Jarak aman 70 meter dengan jarak minimal 50 meter.
  • Kecepatan 80 km/jam: Jarak aman 80 meter dengan jarak minimal 60 meter.
  • Kecepatan 90 km/jam: Jarak aman 90 meter dengan jarak minimal 70 meter.
  • Kecepatan 100 km/jam: Jarak aman 100 meter dengan jarak minimal 80 meter.

Jarak aman terdiri dari 3 unsur, yakni aman dengan kendaraan di depan, samping, dan di belakang.

  1. Jarak aman dengan kendaraan di depan bertujuan untuk memberi waktu yang cukup agar kita bisa mengurangi kecepatan, serta mendapat ruang cukup dalam mengerem dengan aman.
  2. Jarak aman dengan kendaraan di samping, bermanfaat untuk mengantisipasi kemungkinan kendaraan berubah jalur. Contohnya, saat keluar dari persimpangan atau mobil keluar dari parkir.
  3. Jarak aman dengan motor atau kendaraan di belakang berguna untuk menghindar dari tabrakan dari belakang.

Cara Menjaga Jarak aman Berkendara

Dikutip dari Astra Daihatsu, berikut adalah langkah-langkah untuk menjaga jarak aman berkendara:

1. Gunakan Aturan 3 Detik (3-Second Rule)

Aturan 3 detik berguna untuk mengukur jarak aman kendaraan. Pertama, ilih suatu objek yang dilewati kendaraan di depan, kemudian hitung waktu yang dibutuhkan kendaraan kamu untuk mencapai objek itu (setelah kendaraan di depannya melewati objek).

Idealnya, kita perlu punya 3 detik waktu reaksi. Hal itu akan memberikan cukup ruang bagi kita dalam merespon kendaraan. Terutama kalau kendaraan di depan tiba-tiba berhenti.

2. Nyalakan Klakson atau Lampu

Kalau sekiranya kendaraan di belakang kamu terlalu dekat, kamu bisa memberikan tanda dengan menggunakan lampu rem atau klakson. Hal ini bertujuan untuk memberi tahu kendaraan yang di belakang agar menjaga jarak.

3. Jaga Jarak di Kondisi Khusus

Pastikan untuk meningkatkan jarak aman ketika cuaca buruk atau jalan yang licin. Pasalnya, rem akan lebih sulit merespons di permukaan yang licin.

4. Kurangi Kecepatan di Kepadatan Lalu Lintas

Cara ini bertujuan agar kita bisa punya waktu dan ruang yang cukup untuk merespons perubahan dalam alur lalu lintas.

Kondisi untuk Meningkatkan Jarak Aman Berkendara

Sejatinya menjaga jarak aman harus selalu dilakukan dalam kondisi apa pun. Berdasarkan Buku Petunjuk tata cara Berlalu Lintas (Highway Code) Kemenhub, penting bagi pengemudi untuk menjaga jarak aman antara kendaraan dengan kendaraan di depan, terutama pada saat:

  • Saat waktu hujan
  • Permukaan jalan licin
  • Pendakian yang aman
  • Mengemudikan kendaraan berat atau sedang menarik gandengan atau tempelan.

Jangan lupa pastikan detikers selalu mengecek kecepatan kendaraan, untuk tahu jarak minimal dan mengukur jarak aman berkendara dengan kendaraan lainnya di jalan raya.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Pemula



Jakarta

Mengemudi mobil merupakan aktivitas yang memerlukan fokus, pengetahuan, dan kehati-hatian. Bagi pengemudi pemula, tantangan yang dihadapi bukan hanya soal menguasai kendali mobil, tetapi juga memahami kebiasaan lainnya agar dapat berkendara aman di jalan raya.

Tanpa disadari, banyak kesalahan yang terlihat sepele tapi bisa berakibat fatal bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.

Berikut adalah 5 kesalahan fatal yang sering dilakukan pengemudi pemula


1. Tidak Menggunakan Lampu Sein

Penggunaan lampu sein merupakan salah satu hal yang sering luput dari perhatian pengemudi pemula. Tidak menggunakan lampu sein membuat kendaraan di sekitar kita tidak tahu ketika kita ingin belok ataupun berpindah jalur. Hal tersebut pada akhirnya dapat mengakibatkan kecelakaan.

Oleh karena itu, pengemudi pemula harus dibiasakan untuk menggunakan lampu sein beberapa detik sebelum melakukan manuver agar pengemudi lain bisa bereaksi.

2. Tidak Melihat Kondisi Sekitar

Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil pemula adalah tidak melihat kondisi sekitar. Pengemudi pemula seringkali hanya fokus melihat kedepan tanpa memperhatikan kondisi sekitar.

Melihat kondisi sekitar merupakan salah satu hal yang penting dalam berkendara. Untuk itu, pengemudi pemula harus sering melihat spion dan titik buta ketika ingin belok ataupun berpindah jalur. Ketika melihat sekitar, maka kita akan lebih waspada dengan hal lainnya seperti pejalan kaki dan kendaraan lain.

3. Susah Parkir

Parkir merupakan salah satu hal terpenting yang harus dikuasai oleh setiap pengendara mobil. Meskipun begitu, parkir mungkin tampak seperti ujian bagi pengemudi pemula. Tak jarang pengemudi pemula yang tidak menguasai teknik parkir sehingga mengalami kesulitan.

Parkir yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan sendiri maupun kendaraan lain. Oleh karena itu, pengemudi pemula sebaiknya harus mempelajari teknik parkir yang benar terlebih dahulu sebelum mengendarai mobil ke tempat umum.

4. Pengereman yang Terlalu Cepat

Pengemudi pemula seringkali panik dan menginjak rem secara mendadak. Pengereman mendadak bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali hingga meningkatkan resiko kecelakaan. Hal ini merupakan salah satu kesalahan paling fatal yang sering dilakukan oleh pengemudi mobil pemula.

Untuk menghindari hal tersebut, usahakan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan yang berada di depan dan lakukan pengereman secara perlahan dan terkendali.

5. Tidak Menjaga Jarak Aman

Kesalahan fatal terakhir yang sering dilakukan oleh pengemudi pemula adalah tidak menjaga jarak aman. Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan adalah salah satu kunci untuk menghindari kecelakaan.

Pengemudi pemula seringkali mengikuti kendaraan di depannya terlalu dekat, sehingga tidak memiliki waktu untuk bereaksi ketika sewaktu-waktu kendaraan di depannya melakukan pengereman mendadak. Untuk itu, pengemudi pemula harus selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

(din/din)



Sumber : oto.detik.com

Pemudik Wajib Tahu! Jangan Mepet-mepet, Ini Jarak Aman Kendaraan saat Berkendara


Jakarta

Jarak aman berkendara merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap pengemudi. Pengendara perlu mengatur jarak aman antar kendaraan untuk memastikan keselamatan di jalan.

Menjaga jarak yang cukup antara kendaraan satu dengan lainnya juga membantu menghindari kecelakaan, apalagi di tengah kondisi jalan macet atau cuaca buruk. Berapa meter jarak aman yang seharusnya dipertahankan saat berkendara?

Jarak Aman Kendaraan

Disebutkan dalam buku Budaya Berkendara di Jalan Raya oleh Joko Subroto, berdasarkan kecepatannya berikut adalah jarak aman direkomendasikan saat berkendara secara umum:


  • Kecepatan 30 km/jam: Jarak aman 30 meter dengan jarak minimal 15 meter.
  • Kecepatan 40 km/jam: Jarak aman 40 meter dengan jarak minimal 20 meter.
  • Kecepatan 50 km/jam Jarak aman 50 meter dengan jarak minimal 25 meter.
  • Kecepatan 60 km/jam: Jarak aman 60 meter dengan jarak minimal 40 meter.
  • Kecepatan 70 km/jam: Jarak aman 70 meter dengan jarak minimal 50 meter.
  • Kecepatan 80 km/jam: Jarak aman 80 meter dengan jarak minimal 60 meter.
  • Kecepatan 90 km/jam: Jarak aman 90 meter dengan jarak minimal 70 meter.
  • Kecepatan 100 km/jam: Jarak aman 100 meter dengan jarak minimal 80 meter.

Menjaga jarak aman ini berguna sebagai antisipasi untuk memberikan waktu reaksi yang lebih baik. Utamanya jika terjadi dalam situasi mendesak.

Perlu dipahami, jarak aman merupakan rentang jarak antara di pengemudi satu dengan yang lain. Sementara, jarak minimal merupakan jarak terdekat di masing-masing kendaraan.

Unsur Jarak Aman Berkendara

Jarak aman terdiri dari 3 unsur, meliputi aman dengan kendaraan di depan, samping dan belakang.

  1. Jarak aman dengan kendaraan di depan memiliki tujuan untuk memberi waktu yang cukup agar kita bisa mengurangi kecepatan, dan mendapat ruang cukup dalam mengerem dengan aman.
  2. Jarak aman dengan kendaraan di samping, berguna untuk mengantisipasi kemungkinan kendaraan berubah jalur. Contohnya, ketika keluar dari persimpangan atau mobil keluar dari parkir.
  3. Jarak aman dengan motor atau kendaraan di belakang bermanfaat untuk menghindar dari tabrakan dari belakang.

Kondisi untuk Meningkatkan Jarak Aman Berkendara

Pada dasarnya, setiap pengendara perlu menjaga jarak aman dalam kondisi apa pun.

Mengutip Buku Petunjuk tata cara Berlalu Lintas (Highway Code) Kemenhub, penting bagi pengemudi untuk menjaga jarak aman antara kendaraan dengan kendaraan di depan, terutama ketika:

  • Waktu hujan
  • Permukaan jalan licin
  • Pendakian yang aman

Sedang mengemudikan kendaraan berat atau menarik gandengan/tempelan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com