Tag Archives: jawa

5 Tempat Wisata Dekat dengan Keraton Solo



Jakarta

Selain menjadi pusat kebudayaan Jawa, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dikelilingi oleh sejumlah objek wisata menarik untuk dikunjungi, Mulai dari wisata belanja, kuliner, hingga sejarah.

Keraton Solo yang berada di jantung kota Surakarta mudah dijangkau. Di sekitar Keraton Solo, pengunjung dapat menjelajahi Pasar Klewer, pusat belanja kain tradisional dan batik khas Solo yang terkenal hingga mancanegara.

Bagi pecinta kuliner, kawasan sekitar keraton menawarkan berbagai hidangan tradisional, mulai dari selat Solo, nasi liwet, hingga jajanan pasar seperti serabi dan getuk. Banyak warung dan restoran yang memadukan cita rasa lokal dengan suasana khas Jawa, membuat pengalaman bersantap menjadi lebih autentik.


Selain itu, wisata sejarah tak kalah menarik. Pengunjung bisa mengunjungi Museum Keraton, melihat koleksi peninggalan kerajaan, kereta kencana, hingga artefak budaya yang menceritakan perjalanan panjang Kasunanan Surakarta. Setiap sudut keraton menyimpan kisah dan tradisi yang membuat wisata ke Solo bukan hanya rekreasi, tetapi juga pengalaman belajar budaya yang mendalam.

Berikut lima destinasi wisata terkenal ini menggabungkan belanja, kuliner, dan sejarah di sekitar Istana Solo.

Lima destinasi wisata di dekat Keraton Solo:

1. Pasar Klewer

Suasana di Pasar Klewer Solo, Senin (2/10/2023) siang.Pasar Klewer Solo (Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)

Pasar Klewer adalah pasar tekstil tradisional terbesar di Surakarta dan terkenal sebagai pusat grosir batik dan pakaian murah. Pasar ini, yang terletak sebelah selatan Keraton Surakarta yang berlokasi di Jl. DR. Radjiman No.5A, Gajahan, Kecamatan Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Pasar Klewer selesai direvitalisasi pada 2017. Setelah direvitalisasi, Pasar Klewer dapat menampung sekitar 1.467 pedagang di bangunan utama dengan jumlah sekitar 2.064 unit kios.

Kios-kios itu mayoritas menjual berbagai macam kain batik dengan tema yang bervariasi dari tradisional hingga modern.

Berdasarkan bio Instagram @pasarklewerofficial Pasar ini buka setiap hari, Jam operasionalnya 09.00 hingga 16.30 WIB.

2. Benteng Vastenburg

Benteng Vastenburg kamp tentara Belanda yang kini milik Robby SumampowBenteng Vastenburg kamp tentara Belanda (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)

Kraton Solo terletak dekat dengan benteng kolonial Belanda yang megah. Tujuan awal Benteng Vastenburg adalah untuk memantau pergerakan Istana Solo.

Bangunan bersejarah bergaya Eropa itu masih berdiri kokoh, menjadikannya lokasi populer untuk berbagai festival dan pertunjukan besar. Benteng ini juga menjadi latar belakang yang sangat indah untuk foto-foto estetik.

Masuk ke lokasi ini gratis, jadi pengunjung yang datang untuk melihat keindahan benteng dan mempelajari sejarahnya tidak perlu khawatir. Anda hanya perlu membayar parkir jika membawa kendaraan.

Lokasinya di Jl. Jend. Sudirman, Kedung Lumbu, Kecamatan Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, jika detikers ingin berkunjung.

3. Masjid Agung Surakarta

Masjid Agung Surakarta.Masjid Agung Surakarta. (Novyana/detikJateng)

Salah satu masjid terbesar dan tertua di Solo, menampilkan arsitektur Javanese-Islam yang indah. Selain sebagai tempat ibadah yang penting, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang populer, menonjolkan ukiran tradisional Jawa yang indah dan desain interiornya.

Fitur menarik di masjid ini meliputi desainnya yang luar biasa, yang menggabungkan bentuk-bentuk Jawa dan Islam, fungsinya sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Masjid ini terletak di sebelah barat lapangan utara (alun-alun lor) keraton, alamatnya di Jl. Masjid Agung No.1, Kauman, Kecamatan Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

4. Kampung Batik Kauman

Kampung Batik Kauman Solo terletak di Kecamatan Pasar Kliwon. Kampung ini menawarkan wisata dengan konsep ketenangan.Kampung Batik Kauman Solo terletak di Kecamatan Pasar Kliwon. Kampung ini menawarkan wisata dengan konsep ketenangan. (Arawinda Dea Alisia)

Dilansir dari kanal kampoengbatikkauman, Kampung Batik Kauman menjual batik lukis tangan dan batik cap seperti namanya. Kampung Batik Kauman menawarkan pengunjung kesempatan untuk belajar cara membuat batik dan melihat langsung proses pembuatannya.

Selain itu, Kampung Batik Kauman memiliki berbagai pilihan kuliner, termasuk masakan Jawa, kafe modern, dan camilan tradisional. Hal ini disebabkan karena Desa Baladan, yang dulunya terkenal dengan camilan khas Solo yang unik, digantikan oleh Kampung Batik Kauman.

Berdasarkan bio Instagram @explorekampungbatikkauman, wisata dekat Kraton yang berlokasi di Jl. Wijaya Kusuma, No. 17, Surakarta Jawa Tengah. Jam operasional kampung Batik Kauman mulai pukul 05.00 – 22.00 WIB setiap harinya.

5. Alun – Alun Kidul Solo

Alun-alun Kidul kini dikunci usai Solo zona hitam CoronaAlun-alun Kidul Solo (Bayu Ardi/detikcom)

Alun-alun Kidul Solo atau biasa disingkat “Alkid Solo” merupakan salah satu alun-alun di Surakarta yang dekat dengan keraton.

Dalam reels Instagram yang diunggah traveler @yopie.riski pada Jumat (14/03/2025) menunjukkan para tamu menyebar tikar di rumput dan bersantai sambil menikmati makanannya. Anak-anak akan merasa nyaman menghabiskan banyak waktu di alun-alun selatan ini karena terdapat banyak penjual dan mainan ramah anak, seperti aktivitas memancing, seluncuran besar, sirkuit mobil mainan, dan bersepeda di atas sepeda yang dihias.

Sebagai referensi traveler, alamat Alun-Alun Solo adalah Pasar Kliwon, Jalan Gading, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Banyak pilihan transportasi yang memudahkan akses ke lokasi ini. Kunjungan ke Alun-Alun Kidul Surakarta sangat menarik. Lokasi ini ideal bagi mereka yang ingin bersantai di Solo tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Sejarah Hari Batik Nasional, Diperkenalkan ke Dunia oleh Soeharto-Dikukuhkan SBY



Jakarta

Setiap tanggal 2 Oktober, negara kita merayakan Hari Batik Nasional. Apabila ditarik lebih jauh, dalam sejarahnya batik tulis pernah mengalami pasang surut ketika melintasi zaman.

Dikatakan dalam buku Akulturasi dalam bahasa Rupa pada Motif Batik Belanda Cirebon dan Batik Pesisir Jawa oleh Nuning Y Damayanti Adisasmito dkk, masyarakat Jawa pada masa lalu memahami, motif batik menunjukkan status dan kondisi sosial masyarakat. Maka dari itu mengenakannya tidak boleh sembarangan.

Setiap elemen harus sesuai makna dan simbol pada kain. Hal ini membuat batik tradisional memiliki pola dengan simbol dan makna khusus, sangat bernilai dan dihargai (Kendhall, 1926)


Sejarah Hari Batik Nasional

Sejarah Hari Batik Nasional dimulai dari pengakuan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009. Pengakuan tersebut terjadi pada sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Ketika itu, batik diakui bersama beberapa unsur budaya lain seperti keris, wayang, noken, dan tari Saman sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Semula, batik diperkenalkan kepada lingkungan global oleh Presiden Soeharto ketika mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Batik Indonesia lalu didaftarkan untuk memperoleh status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui UNESCO pada 4 September 2008 di Jakarta.

Pada 9 Januari 2009, pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO diterima secara resmi. Batik kemudian dikukuhkan sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak benda dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah yang dilaksanakan oleh UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.

Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lantas menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada 17 November 2009.

Dengan adanya Keppres tersebut, Kementerian Dalam Negeri lantas menerbitkan surat edaran yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten agar mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

(nah/faz)



Sumber : www.detik.com

Mulai Kapan dan Bulan Apa Puncaknya?


Jakarta

Belakangan, berbagai wilayah di Indonesia diguyur hujan dari hari ke hari. Apakah sekarang sudah masuk musim hujan?

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jakarta pada Jumat (12/9/2025) lalu sempat menjelaskan daripada rerata klimatologis 1991-2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Kapan Mulai Musim Hujan 2025?

Dwikorita menyebut musim hujan berlangsung dari Agustus 2025 sampai April 2026. Sebagian besar wilayah di Indonesia akan masuk musim hujan pada September 2025.


Wilayah-wilayah yang diperkirakan masuk musim hujan pada September di antaranya:

  • Sebagian besar Sumatera Utara
  • Sebagian Riau
  • Sumatera Barat bagian utara
  • Sumatera Selatan
  • Bangka Belitung bagian selatan
  • Kalimantan Selatan
  • Sebagian kecil Jawa
  • Sebagian Papua Selatan.

Kapan Puncak Musim Hujan 2025?

Pada kesempatan berbeda, Kepala BMKG menyebut puncak musim hujan di setiap wilayah bervariasi antara November sampai Desember 2025, khususnya di sebagian besar Sumatera dan Kalimantan.

Berdasarkan pemaparan Dwikorita seperti dikutip dari unggahan media sosial BMKG, puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2026 diperkirakan terjadi di sebagian besar Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Mengapa Musim Hujan Datang Lebih Awal?

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan sempat menjelaskan, faktor global dan regional menjadi salah satu penyebab dinamika musim hujan pada 2025.

Sebagai contoh, pada Agustus 2025 fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dalam kondisi netral (indeks-0,34), sehingga tidak ada pengaruh signifikan dari Samudra Pasifik.

Meski begitu, Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat dalam kondisi negatif (indeks-1,2). Ini menandakan adanya suplai tambahan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia, khususnya bagian barat.

Suhu muka laut di perairan sekitar Indonesia juga lebih hangat dari rata-rata klimatologis. Hal ini memicu pembentukan awan hujan lebih intensif.

ENSO netral tersebut diperkirakan bertahan sampai akhir 2025. Sementara IOD negatif diprediksi berlangsung sampai November 2025.

“Kondisi musim hujan yang maju dari normal memberikan manfaat positif bagi petani untuk menyesuaikan pola tanam lebih dini, guna meningkatkan produktivitas sekaligus mendukung upaya swasembada pangan,” kata Ardhasena, dilansir dalam laman BMKG.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Meteor Jatuh di Cirebon Bertepatan Periode Aktivitas Hujan Meteor Draconid


Jakarta

Terjadi peristiwa menghebohkan, meteor jatuh di langit Cirebon pada Minggu (5/10/2025) malam. Kisaran pukul 18.35-19.00 WIB, masyarakat di beberapa kecamatan mendengar suara dentuman keras yang menggetarkan rumah.

Tidak lama sebelum itu, ada cahaya terang menyerupai bola api yang melintas menuju ke arah timur.

Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin, berdasarkan analisis dari kesaksian warga dan sejumlah rekaman CCTV, ia menyimpulkan objek tersebut adalah meteor yang memasuki atmosfer dari arah barat daya.


BMKG turut mencatat ada gelombang kejut pada pukul 18.39 WIB di beberapa titik, seiring waktu dentuman yang terdengar warga. Fenomena semacam itu menurut Thomas, tergolong alamiah dan tidak menimbulkan bahaya langsung.

“Peristiwa seperti ini merupakan fenomena alam biasa, meski ukurannya cukup besar sehingga menimbulkan cahaya terang dan dentuman. Publik tidak perlu khawatir,” ujarnya, dikutip dari detikJabar pada Senin (6/10/2025).

Thomas menjelaskan, setelah menimbulkan cahaya dan dentuman, meteor tersebut diperkirakan jatuh di Laut Jawa. Walaupun terbilang jarang terjadi di Indonesia, fenomena tersebut tidak berbahaya untuk masyarakat.

Bertepatan Periode Aktivitas Meteor Draconids

Berdasarkan pengamatan dan catatan gelombang kejut, fenomena tersebut kemungkinan besar adalah meteor airburst, yakni meteoroid yang meledak di udara pada ketinggian tertentu sebelum mencapai daratan. Tipe tersebut kerap menghasilkan cahaya terang serta suara dentuman tanpa meninggalkan kawah.

Dikutip dari laman Pendidikan Sains FMIPA Universitas Negeri Surabaya, fragmentasi objek antariksa tersebut kemungkinan terjadi pada lapisan atmosfer atas atau menelan laut sebagai target jatuhannya.

Adapun jatuhnya meteor ini bertepatan dengan periode aktivitas meteor Draconids yang diperkirakan mencapai outburst pada 8 Oktober 2025. Terdapat sejumlah perkiraan dari pakar, meteor jatuh di Cirebon merupakan bagian dari aktivitas meteor Draconids atau puing tambahan dari jalur orbit komet.

Mengapa Tidak Ada Peringatan Akan Jatuh Meteor?

Masih dari sumber yang sama, ada beberapa alasan mengapa tidak ada peringatan dini soal meteor yang jatuh di Cirebon pada Minggu (5/10/2025):

1. Ukuran meteoroid terlalu kecil untuk terdeteksi dini. Radar atau teleskop antariksa yang memantau Near Earth Objects (NEO) pada umumnya hanya dapat mendeteksi benda langit dengan diameter puluhan sampai ratusan meter.

Meteor seperti yang tampak seperti di Cirebon biasanya berasal dari batuan lebih kecil dengan ukuran hanya beberapa meter atau kurang. Benda sekecil itu hampir tidak mungkin dideteksi jauh-jauh hari lantaran terlalu redup di luar angkasa.

2. Atmosfer Bumi memiliki fungsi sebagai pelindung alami. Sekitar 100 ton debu kosmik masuk ke atmosfer setiap hari.

Sebagian besar darinya habis terbakar tanpa jejak. Hanya sebagian kecil dari meteoroid yang cukup besar untuk menciptakan kilatan terang atau dentuman (disebut sebagai bolide atau airburst). Fenomena tersebut terjadi mendadak karena ledakan akibat tekanan atmosfer, sehingga mustahil diprediksi akurat sebelumnya.

3. Teknologi deteksi masih terbatas. Lembaga seperti NASA dengan program Planetary Defense Coordination Office mempunyai sistem survei seperti teleskop PAN-STARRS dan Catalina Sky Survey. Meski begitu, jaringan tersebut lebih fokus pada asteroid besar yang berpotensi membahayakan Bumi dalam jangka panjang.

Untuk objek kecil yang beberapa meter, instrumen canggih hanya dapat mendeteksi beberapa jam sebelum masuk atmosfer, apabila terdeteksi.

4. Kasus meteor airburst sering terjadi tanpa adanya kerusakan. Sebagai contoh, yang paling populer adalah Chelyabinsk 2013 di Rusia.

Objek tersebut meledak pada ketinggian 30 km dan menimbulkan gelombang kejut sampai merusak jendela ribuan rumah dan tidak terdeteksi sebelumnya. Sementara yang terjadi di Cirebon kemarin memiliki skala lebih kecil, sehingga tidak tergolong ancaman besar.

Dengan begitu, tidak adanya peringatan dini bukan berarti kelalaian. Namun, memang secara ilmiah sulit untuk mendeteksi meteoroid kecil sebelum bertabrakan dengan atmosfer.

(nah/twu)



Sumber : www.detik.com

Disebut Dalam Pembangunan Bandara Bali Utara, Profil Desa Sumberklampok


Jakarta

Desa Sumberklampok kini menjadi sorotan karena masuk dalam rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Terletak di wilayah strategis, desa ini menyimpan potensi sekaligus tantangan yang harus diperhatikan dalam mewujudkan proyek infrastruktur besar tersebut.

Bali akan membangun sejumlah insfrastruktur baru sesuai arahan dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 12 tahun 2025. Salah satunya adalah Bandara Bali Utara yang berada di Kabupaten Buleleng yang sudah ada desainnya. Namun lokasi tepatnya belum ditentukan pemerintah.

Kendati begitu, nama Desa Sumberklampok sempat disebutkan sebagai lokasi pembangunan Bandara Bali Utara. Terlepas dari jadi atau tidaknya pembangunan Bandara Internasional Bali di Sumberklampok, tak ada salahnya mengetahui profil desa adat ini lebih lanjut.


Lokasi Desa Sumberklampok

Taman Nasional Bali Barat. (Dok menlhk.go.id)Taman Nasional Bali Barat (dok. menlhk.go.id)

Desa Adat Sumberklampok berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, seperti disebutkan dalam situs PWNU Bali. Area desa berada di tengah kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) dan disebut cukup terisolir dibanding kawasan sekitarnya.

Kawasan Desa Sumberklampok berada di ujung paling barat Kabupaten Buleleng, berbatasan langsung dengan Kabupaten Jembrana. Total luasan Desa Sumberklampok adalah 28,96 km2 dengan jumlah penduduk 3.541 jiwa. Desa ini punya lima banjar dinas (dusun) yaitu Tegalbunder, Bukit Sari, Sumberklampok, Sumberbatok, dan Teluk Terima.

Sejarah Jadi Desa Adat

Masyarakat Sumberklampok punya sejarah panjang hingga menjadi sebuah desa adat. Sejak kali pertama dihuni pada 1922, Sumberklampok resmi berstatus desa secara definitif pada 1 Juni 1967. Selama kurun waktu tersebut, masyarakat desa terus menjaga kelestarian budaya lokal.

Warga Sumberklampok juga berhasil memperjuangkan hak milik tanah secara turun-temurun. Pada tanggal 18 Mei 2021, Gubernur Bali I Wayan Koster memberikan Sertipikat Hak Milik kepada semua Masyarakat Sumberklampok. Sebelumnya, tanah Desa Sumberklampok diklaim milik Pemerintah Provinsi Bali.

Ada Pura Lesung Emas dan Segara Rupek

Di Desa Sumberklampok punya dua pura yang penting bagi kehidupan religius masyarakat Bali. Berikut rinciannya dikutip dalam arsip tulisan detikcom.

Pura Lesung Emas

Tempat ibadah ini berlokasi di dalam TNBB dengan jarak kurang lebih 3 km dari jalan raya. Pura bisa dicapai dengan jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua, meski tidak sampai tepat di lokasi. Pura Lesung Emas tidak hanya penting bagi kehidupan beragama, namun juga keberlanjutan masyarakat Bali.

Di area selatan pura terdapat mata air yang mendukung kehidupan warga Sumberklampok. Sayang sempat terjadi bajir di area tersebut, sehingga debit air bersih makin berkurang. Warga desa kini berusaha melestarikan lingkungan agar mata air bisa terjaga dan terus dimanfaatkan warga.

Pura Segara Rupek

Potret Pura Segara Rupek.Potret Pura Segara Rupek (dok. Tangkapan layar Youtube/Kesra Setda Kabupaten Buleleng)

Lokasi pura ini benar-benar berada di ujung barat Bali dan sangat dekat dengan Jawa. Pengunjung tidak hanya bisa melihat keindahan pura yang sudah sangat tua ini, tapi juga berburu pemandangan pantai serta spot foto Instagrammable. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat kijang dan kera di sekitar pura.

Kendati begitu, jalan menuju pura ini tidak mudah. Perjalanan menuju Pura Segara Rupek dimulai dari Pura Prapat Agung menyusuri jalan setapak hutan TNBB. Pengunjung bisa menggunakan mobil offroad menuju pura yang ditemukan jejaknya pada 2001.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Cerita Rakyat dan Transportasi Umum Menuju Gunung Sindoro

Temanggung

Siapa yang tidak mengenal Gunung Sindoro, gunung api berstatus strato aktif dengan ketinggian 3.153 meter di atas permukaan laut yang terletak diantara dua perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah.

Gunung Sindoro sendiri memiliki karakter jalur pendakian yang terkenal cukup menantang namun ramah bagi pendaki pemula. Pemandangan yang menakjubkan membuat para pendaki ingin mengunjunginya.

Selain itu, Gunung Sindoro juga memiliki beberapa mitos yang perlu kalian ketahui. Antara lain, cerita masyarakat tentang kabut hitam, Kerajaan Mataram, dan lain lain.


1. Kabut Hitam

Dari cerita masyarakat dan pendaki kabut hitam kadang dijumpai dan menjadi kewaspadaan untuk para pendaki. Karena kabut tersebut bisa membuat pendaki kehilangan arah dengan batas pandangan yang gelap.

2. Kerajaan Mataram

Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun, peninggalan artefak kuno peninggalan kerajaan Mataram kuno yang terkubur ditemukan di lereng Gunung Sindoro, dan disebut Situs Liyangan karena ditemukan di Dusun Liyangan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Konon bangunan bangunan tersebut terkubur akibat letusan Gunung Sindoro pada abad ke 11.

Setelah sedikit belajar tentang mitos dan sejarah Gunung Sindoro, kali ini kita akan membahas bagaimana tips transportasi dari Jakarta dan sekitarnya menuju Gunung Sindoro menggunakan transportasi angkutan umum bagi kalian yang ingin mendaki ke sana.

Transportasi Bus

Dari Terminal Kp. Rambutan Jakarta kalian bisa menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), banyak pilihan armada bus menuju Terminal Mendolo Wonosobo, tiket bus bervariasi diantara 150 – 350 ribu tergantung kalian ingin memilih bus tipe apa.

Sesampainya di Terminal Mendolo Wonosobo, kalian harus naik angkutan Mikro Bus tujuan Magelang dan turun di Basecamp Kledung Sindoro (Via Kledung) dengan tarif 15-20 ribu.

Transportasi Kereta Api

  • Dari Pasar Senen kalian bisa naik kereta tujuan Stasiun Purwokerto, ada banyak kereta yang bisa kalian pilih dengan tarif 67 – 500 ribu tergantung kelas kereta yang ingin kalian naiki. Jangan lupa untuk kelas ekonomi memesan tiket kereta dari jauh hari.
  • Sesampainya di Stasiun Purwokerto, kalian bisa menaiki bus tujuan Terminal Mendolo Wonosobo dengan tarif sekitar ±215 ribu.
  • Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan kalian akan sampai Terminal Mendolo dan harus melanjutkan naik bus mikro tujuan Magelang dengan tarif 15-20 ribu hingga base camp Sindoro via Kledung.

Estimasi Biaya dari Jakarta

– Base Camp Kledung Gunung Sindoro*

1.) Bus AKAP

• Jakarta – Terminal Wonosobo Rp 150.000,

• Terminal Wonosobo – Base Camp Kledung Rp 20.000,

Total Rp 170.000,- untuk sekali jalan.

2.) Kereta Api

• Stasiun Pasar Senen Jakarta – Stasiun Purwokerto Rp 67.000, (KA Serayu)

• Stasiun Purwokerto – Terminal Mendolo ± Rp 215.000,

• Terminal Mendolo – Base Camp Kledung Sindoro Rp 20.000.

Total Rp 302.000.

Estimasi biaya perjalanan dihitung dari ongkos rata-rata, tidak menjadi patokan karena bisa berbeda tergantung kebijakan perusahaan transportasi dan waktu keberangkatan. Dan jangan lupa pesan tiket keberangkatan jauh jauh hari.

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikTravel. Anda bisa berbagi pengalaman perjalanan Anda melalui tautan ini.



Sumber : travel.detik.com

Bali Butuh Bandara Baru! Pakar UI Sebut Denpasar Sudah Over Capacity



Jakarta

Pembangunan Bandara Bali Utara dinilai cukup penting. Pakar perencanaan lingkungan Universitas Indonesia Dr. Rudy Parluhutan Tambunan M. Si. mengatakan sejumlah alasannya.

Pemerintah memasukkan Bandara Bali Utara dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Desain arsitektur bandara itu juga sudah dirilis pada akhir September di Buleleng. Namun, lokasi belum bisa dipastikan.

Pemerintah Provinsi Bali sempat mengusulkan lokasi bandara baru itu di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, tetapi kemudian membatalkan dan mengajukan lokasi baru di Desa Sumberklampok. Sumberklampok berada di perbatasan Kabupaten Buleleng di sisi timur dan Kabupaten Jembrana di sisi barat.


Desa Sumberklampok dilewati jalan raya provinsi antara Gilimanuk dan Singaraja. Gilimanuk adalah pintu masuk Bali dari Jawa sedangkan Singaraja bekas ibu kota Provinsi Sunda Kecil yang dulunya meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kalau dilihat urgensinya sangat urgen. Bali itu jadi Origin and Destination, Bali bisa jadi tempat awal perjalanan dan juga tujuan utama wisata. Bali bukan hanya tempat tujuan wisata utama, tapi juga bisa jadi tempat awal perjalanan wisatawan. Kalau wisatawan mau ke Bali atau dari Bali lewat jalur darat, mereka bisa naik kapal menyeberang ke timur menuju NTB. Untuk perjalanan udara, semua penerbangan utama bertumpu di Bandara Ngurah Rai, Denpasar,” kata Rudy dalam perbincangan dengan detikTravel, Kamis (9/10.2025).

“Karena semua bertumpu di Denpasar, implikasinya banyak, mulai over destination, over capacity, hingga mengakibatkan perubahan land use sekitar kabupaten Karangasem, Badung, dan Gianyar. Akhirnya, lokasi-lokasi pertanian yang selama ini menjadi destinasi andalan Bali justru hilang,” ujar Rudy.

Rudy, yang juga menjadi dosen di Sekolah Ilmu Lingkungan UI itu, membandingkan kondisi Bali selatan dan bali utara. Dia menilai bahwa Bali selatan lebih unggul soal pertanian ketimbang Bali utara. Soal lain adalah kapasitas transportasi Bali selatan.

“Subak di Bali utara berfungsi sebagai sistem tata air tradisional. Namun, di daerah utara curah hujannya lebih sedikit dibandingkan bagian selatan, jadi kalau mau mengembangkan pertanian sawah di sana kurang ideal,” kata dia.

“Pada aspek transportasi, arus transportasi menuju Denpasar sudah melebihi kapasitas, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan wisatawan. Karena itu, perlu ada pengaturan supaya aktivitas di kota tidak terlalu menumpuk hanya di bagian selatan, timur, atau barat. Jadi, aktivitas perkotaan harus dibagi lebih merata antara bagian selatan, timur, barat, dan tengah Bali. Dengan begitu, transportasi juga bisa diselaraskan agar lebih seimbang dan tidak terlalu padat di satu titik saja,” dia menjelaskan.

Rudy mengingatkan kendati diperlukan, pembangunan Bandara Bali Utara diminta untuk memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, tidak hanya ekonomi. Apalagi, berkaca kepada peristiwa saat Bali terendam banjir setelah hujan dua hari beruntun.

Ya, salah satu alasan utama Bandara Bali utara dibangun adalah dengan tujuan mendorong pemerataan perkembangan ekonomi dan pariwisata di Bali Utara yang selama ini dinilai kurang berkembang. Dengan adanya bandara baru, akses ke wilayah utara digadang-gadang menjadi lebih mudah dan berdampak membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru, serta meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata dan pusat bisnis di Indonesia.

“Nah, ini perlu dipertimbangkan beberapa kejadian akibat perubahan iklim dan cuaca, musim pun tidak lagi sesuai dengan garis khayal musiman. Pemilihan site lokasinya harus benar-benar cermat dari aspek topografi, iklim dan cuaca, dan kegiatan sekitarnya, karena kalau kita memilih bandara itu terkait keselamatan penerbangan, selamat mendarat dan selamat berangkat,” kata Rudy.

(fem/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Semua Pesawat Tak Laik Terbang, Izin Operasional Dicabut



Jakarta

Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA) secara resmi mencabut izin operasional maskapai Serene Air. Maskapai itu tidak memiliki pesawat yang laik terbang.

“Serene Air tidak memiliki pesawat yang laik beroperasi untuk penerbangan, sehingga tidak mampu memenuhi kapasitas operasional yang diperlukan dalam menjalankan penerbangan yang aman sesuai dengan aturan dan regulasi PCAA yang berlaku,” bunyi keterangan surat resmi PCAA.

“Oleh karena itu, Air Operator Certificate (AOC) yang diterbitkan untuk Serene Air resmi ditangguhkan segera,” keterangan ditambahkan.


Serene Air merupakan maskapai swasta yang mulai beroperasi pada 2017. Maskapai itu awalnya hanya melayani rute domestik kemudian memperluas layanannya ke penerbangan internasional menuju China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Saat ini Serene Air memiliki tujuh pesawat, yang terdiri dari tiga Airbus A330-200 dan empat Boeing 737-800.

Laporan situs aviasi One Mile At A Time mengungkapkan bahwa dari tiga Airbus A330 milik Serene Air, satu pesawat tidak beroperasi selama lebih dari setahun, satu lainnya terakhir terbang ke Karachi (KHI) pada 26 September, dan satu lagi ke Jeddah (JED) pada 29 September.

Sementara itu, untuk pesawat-pesawat Boeing 737, tiga di antaranya juga tidak aktif selama lebih dari setahun dan satu pesawat terakhir terbang ke Tianjin (TSN) pada 27 September lalu.

Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat beroperasi setelah mengalami insiden bird strike di Arab Saudi. Maskapai itu berjanji untuk memulangkan penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket Serene Air.

Artikel tentang maskapai yang dicabut izin operasionalnya ini menjadi artikel terpopuler, Jumat (10/10/2025). Baca selengkapnya di sini.

Simak pula artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Cara Menuju Perpustakaan Jusuf Kalla UIII dengan KRL dan TransJakarta


Depok

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi oase bagi pendamba keheningan di tengah ramainya Depok. Di sini kita bisa mengerjakan tugas, kerja, atau sekadar baca buku dari koleksinya yang mencapai ribuan buku. Kita bahkan bisa mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sini.

Bahkan perpustakaan ini bisa jadi destinasi liburan bareng keluarga atau healing sendirian. Buat detikers yang ingin ke perpustakaan Instagrammable dan cozy ini, berikut cara aksesnya dengan transportasi umum.

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIIIPerpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIII (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Mode transportasi umum jadi pilihan buat yang ingin liat salah satu perpustakaan terbesar di area Jabodetabek ini


TransJakarta

Jika memilih naik TransJakarta, detikes bisa naik jurusan Flyover Raya Bogor. Berikut beberapa pilihannya:

  • Rute 7B Kampung Rambutan-Blok M
  • Rute 7E Kampung Rambutan-Ragunan
  • Rute S22 Ciputat-Kampung Rambutan.

Perjalanan bisa dilanjutkan menggunakan angkutan kota (angkot) nomor D37, lalu turun di depan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Perjalanan juga bisa dilanjutkan dengan angkutan online.

KRL

Bagi detikers yang pilih KRL bisa turun di Stasiun Depok. Selanjutnya, detikers naik kendaraan online menuju Perpustakaan Jusuf Kalla UIII. Jarak Stasiun Depok-Perpustakaan Jusuf Kalla UIII sekitar 9 km dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.

Lokasi Perpustakaan Jusuf Kalla UIII

Perpustakaan Jusuf Kalla UIII beralamat di Jalan Raya Bogor Km 33 Nomor 5, Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Akses menuju perpustakaan bisa melalui gerbang utama kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Perpustakaan Jusuf Kalla berada di sisi kanan Gedung Joko Widodo di area kompleks UIII Depok.

detikTravel sempat mengunjungi perpustakaan pada Rabu (8/10/2025) siang. Di sini, detikers akan merasakan suasana tenang dan sejuk kontras dengan cuaca Depok yang sangat panas. Suasana di perpustakaan ini cukup ramai, namun tetap tenang saat hari kerja.

Koleksi Buku Perpustakaan Jusuf Kalla UIII

Perpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIIIPerpustakaan Jusuf Kalla di Kampus UIII (dok. Qonita Hamidah/detik travel)

Perpustakaan 8 lantai ini memiliki koleksi ribuan buku dengan genre dan pengaturan sebagai berikut:

  • Buku ilmu komputer dan sistem informasi di rak 000
  • Buku filsafat dan psikologi di rak 100
  • Buku agama di rak 200
  • Buku tentang Islam, Babism, dan Bahai Faith di rak 297
  • Buku bahasa di rak 400
  • Buku ilmu pengetahuan di rak 500
  • Buku seni dan rekreasi di rak 700
  • Buku literatur di rak 800
  • Buku sejarah dan geografi di rak 900.

Semua koleksi buku bisa diakses kecuali yang dalam pengawasan pengelola. Pengunjung tentunya harus melakukan registrasi lebih dulu dan membayar tarif masuk sebesar Rp 10 ribu. Setelah itu, traveler akan mendapatkan voucher Wi-Fi perpustakaan dengan kode unik dan kalung pengenal dari petugas.

Barang bawaan pengunjung bisa disimpan dalam loker yang tersedia di lantai 1. Pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke dalam ruang baca, kecuali air putih. Selama di ruang baca, pengunjung diharapkan tidak ribut dan menjaga ketenangan.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com