Tag Archives: jenjang pendidikan

LPS Financial Festival Berbagi Jurus Atur Keuangan buat Milenial, Yuk Daftar di Sini!


Jakarta

Pentingnya mengatur keuangan generasi muda jadi materi utama dalam acara hari pertama LPS Financial Festival 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya. LPS Financial Festival digelar mulai Rabu hingga Kamis, 6-7 Agustus 2025.

Tokoh nasional, perbankan, pemerintah, pengusaha, hingga komedian sepakat mengatur keuangan harus dilakukan sejak muda. Nah, bagi yang belum pengin hadir, buruan yuk daftar, gratis kok. Langsung klik ini buat pendaftaran.

Dalam sesi business talk pertama hari ini, menghadirkan pemangku kepentingan, pemerintah, serata pengusaha untuk membahas terkait peran penting merencanakan keuangan generasi muda. Dalam sesi tersebut, Chief Economist Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Muhammad Rifqi, Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak, hingga Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, menjadi pembicara.


Pada kesempatan itu, Founder and Chairman CT Corp, Chairul Tanjung memberikan wejangan untuk generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa. Wejangan ini bisa menjadi bekal apabila ingin menjadi pengusaha sukses. Salah satunya, aktif berorganisasi, menyelesaikan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh, hingga mencari penghasilan di sela kesibukan.

Ia juga mengingatkan segala sesuatu tidak ada yang instan. Termasuk saat merintis usaha, karier, atau saat membangun ketangguhan keuangan.

“Jadi untuk pesan ke adik-adik ya, satu hal saja yang paling penting. Tidak ada sesuatu yang too good to be true, sesuatu yang mudah tiba-tiba bisa dapat sesuatu yang luar biasa itu tidak akan pernah ada,” ujar Chairul Tanjung.

Senada, Wagub Jatim Emil Dardak juga mengimbau agar para generasi muda tidak mudah terhasut dalam standar sosial atau bahkan merasa fear of missing out (FOMO). Menurut Emil, banyak yang terjerat pinjaman online (pinjol) hingga paylater tak lepas dari tidak pandainya mengatur pengeluaran.

“Nah, contoh yang paling sering itu adalah ganti handphone belum waktunya gitu. Ngapain gitu kalau saya, saya mau ganti. Karena sebenarnya kalau kita lihat speknya itu kan masih nggak jauh-jauh beda gitu. Nah, anak sekarang FOMO. Kalau nggak pakai handphone ini rasanya saya gak belong gitu kan,” kata Emil dalam kesempatan sama.

Emil pun mengingatkan agar generasi muda untuk sering menabung. Sebab, banyak manfaat yang dirasakan, salah satunya keuntungan finansial yang berlipat ganda.

Chief Economist Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Muhammad Rifqi menilai menabung dapat menggairahkan perekonomian. Apalagi saat ini, menabung di bank sudah dijamin oleh LPS.

Orang yang mempunyai uang berlebih dan menyimpannya di bank, maka uang tersebut akan diputarkan lagi untuk menggairahkan ekonomi. Misalnya disalurkan dalam bentuk kredit untuk kegiatan usaha hingga untuk kebutuhan konsumsi.

“Dari yang kelebihan uang, mungkin teman-teman ada kelebihan uang, kemudian uangnya akan didistribusikan oleh bank kepada ekonomi dalam bentuk kredit. Ada yang buat pengusaha, ada yang buat konsumsi, segala macam,” tutur Rifqi.

Pesan Cak Lontong dan Raffi Ahmad

Dalam sesi business talk kedua, tidak hanya pemangku kepentingan yang menjadi pembicara, tapi juga diramaikan oleh sejumlah tokoh-tokoh terkenal, seperti Cak Lontong, dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Periode 2009-2014) sekaligus Tokoh Nasional asal Jawa Timur Mohammad Nuh.

Pada kesempatan itu, Mohammad Nuh menekankan pentingnya generasi muda dalam mengatur keuangan sejak duduk di bangku sekolah. Ia menekankan bahwa ilmu mengatur keuangan sangat penting dipelajari sejak muda, terutama akan bermanfaat bagi kehidupan ke depan.

“Mohon betul teman-teman di mahasiswa, belajar betul tentang bagaimana caranya mengelola keuangan itu, karena memang keuangan ini menjadi bagian dari kehidupan itu,” ujar dia.

Di era yang sudah serba maju ini, mudah bagi generasi muda untuk mengatur keuangan, terutama menabung. Apalagi perkembangan bank digital yang memudahkan nasabah dalam mengakses layanan keuangan.

Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim Winardi Legowo mengatakan berbagai fitur digitalisasi perbankan terus berkembang. Hal itu juga akan beriringan dengan kebutuhan masyarakat ke depan. Untuk itu, pengembangan digitalisasi penting dilakukan terus demi mendekatkan layanan perbankan kepada masyarakat.

Masyarakat tidak perlu risau karena bank digital pun tetap dijamin LPS asalkan memenuhi persyaratan. Pertama, tercatat dalam pembukuan bank. Kedua, suku bunga bank tidak melebihi suku bunga penjaminan LPS yang berlaku. Saat ini suku bunga penjamin simpanan rupiah di bank umum sebesar 4%, untuk simpanan valas sebesar 2,5%, serta untuk BPR sebesar 6,5%.

Fakta di lapangan, bank digital menawarkan suku bunga lebih dari 4%. Dia pun tidak mempersoalkan hal tersebut. Asalkan, perbankan tetap memberikan transparansi kepada nasabah bahwa tidak dijamin oleh LPS.

“Nah kenyataannya kita lihat sendiri bahwa beberapa bank digital menawarkan suku bunga yang lebih dari 4%. Nah memang bisnis model dari bank digital itu memang begitu. Ada yang memang untuk menarik simpanan, dia menawarkan, tapi dia juga memberikan simpanan dari tadi, paylater, itu kan suku bunganya relatif tinggi, atau peer to peer lending,” tutur Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono.

Komedian Cak Lontong pun ikut memberikan pandangannya. Lewat gayanya yang santai, ia menilai masyarakat perlu terus diedukasi soal pentingnya menabung dan mempercayakan simpanannya pada lembaga keuangan yang aman.

“Saya yakin naruh uang di bank. Tapi memang harus lebih sering edukasi ke masyarakat,” ujarnya.

Terakhir, acara ini juga dihadiri oleh pengusaha muda sekaligus artis kondang Raffi Ahmad. Dalam sesi inspirational speech, Raffi berbagi tips merintis usaha buat pengusaha mulu.

Pemilik RANS Entertainment hingga Rans Nusantara Hebat itu mengatakan hal paling pertama yang dilakukan sebelum membuka usaha adalah meyakinkan diri sendiri untuk bisa sukses. Menurutnya, pola pikir ini sangat diperlukan demi mengangkat kepercayaan diri saat menjalankan usaha.

Dia juga menyarankan para pengusaha pemula agar tidak berekspektasi atau mematok target terlalu tinggi pada usahanya saat ini. Sebab segala sesuatu termasuk usaha harus dijalankan bertahap, tidak bisa langsung sukses dalam waktu singkat.

“Misalnya, ‘ah emang bisnisku, aku uangnya mampunya segini’, ya sudah, segitu dulu. Jangan kita juga terlalu apa ya, maksudnya ya boleh mimpi setinggi-tingginya boleh. Mimpi itu gratis, tapi kan kita harus bisa berhadapan dengan kenyataan dan semuanya itu harus mulai dari bawah,” ucapnya.

(rea/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

10 Provinsi dengan Persentase Pendaftar TKA Tertinggi Terkini, Cek Daerahmu!


Jakarta

Menuju penutupan masa pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/SMK/sederajat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperbaharui data statistik mereka. Diketahui, saat ini, sudah ada 3.308.069 murid yang mendaftar TKA.

Dalam data tersebut, Kemendikdasmen juga menampilkan rekap pendaftaran TKA per provinsi di seluruh Indonesia. Hasilnya, DI Yogyakarta menjadi daerah pendaftar TKA terbanyak secara nasional baik di jenjang pendidikan SMA, SMK, MA, MAK, dan sederajat.

Persentase murid yang mendaftar TKA di DI Yogyakarta tercatat 95,26%. Jumlah ini diikuti dengan Provinsi DKI Jakarta dengan persentase 93,91%.


Dikutip dari laman resminya, berikut ini 10 provinsi dengan persentase pendaftar TKA tertinggi menurut data terkini, Jumat (3/10/2026) pukul 11.50.02. Cek yuk!

10 Provinsi dengan Persentase Pendaftar TKA Tertinggi Terkini

1. DI Yogyakarta : 95,26%

  • Pendaftar: 55.710 murid
  • Calon peserta: 58.485 murid

2. DKI Jakarta: 93,91%

  • Pendaftar: 132.568 murid
  • Calon peserta: 141.158 murid

3. Bangka Belitung: 91,46%

  • Pendaftar: 20.811 murid
  • Calon peserta: 22.755 murid

4. Gorontalo: 90,49%

  • Pendaftar: 16.625 murid
  • Calon peserta: 18.372 murid

5. Sumatera Barat: 89,7%

  • Pendaftar: 85.824 murid
  • Calon peserta: 95.678 murid

6. Jawa Tengah: 89,3%

  • Pendaftar: 458.932 murid
  • Calon peserta: 513.905 murid

7. Aceh: 88,81%

  • Pendaftar: 78.809 murid
  • Calon peserta: 88.742 murid

8. Kepulauan Riau: 88,28%

  • Pendaftar: 32.336 murid
  • Calon peserta: 36.627 murid

9. Kalimantan Timur: 85,18%

  • Pendaftar: 54.793 murid
  • Calon peserta: 64.329 murid

10. Papua Barat: 84,34%

  • Pendaftar: 6.768 murid
  • Calon peserta: 8.025 murid

Statistik Terkini Pendaftaran TKA

1. Jumlah calon peserta: 4.145.482 murid

2. Jumlah peserta mendaftar: 3.310.898 murid

3. Jumlah peserta mendaftar lengkap: 3.206.152 murid

4. Jumlah peserta mendaftar per jenjang pendidikan:

  • SMA: 1.565.363 murid
  • MA: 375.765 murid
  • SMAgK: 1.606 murid
  • SMTK: 1.045 murid
  • SMAK: 669 murid
  • Utama WP : 119 murid
  • Buddha: 9 murid
  • SMK: 1.266.025 murid
  • PKBM/SKB: 88.773 murid
  • Pondok Pesantren: 10.266 murid
  • SLB: 1.208 murid

5. Status Pelaksanan TKA

  • Mandiri (melakukan TKA di sekolah): 38.358 satuan pendidikan
  • Menumpang (murid TKA di sekolah lain): 1.015 satuan pendidikan
  • Belum menentukan status pelaksanaan: 13.784 satuan pendidikan

6. Moda Pelaksanaan TKA

  • Online: 32.755 satuan pendidikan
  • Semi online: 6.136 satuan pendidikan
  • Belum menentukan: 14.266 satuan pendidikan

Sebagai catatan, jumlah ini bisa berubah dengan cepat seiring menuju waktu penutupan pendaftaran TKA pada 5 Oktober 2025. Statistik paling terbaru bisa dilihat melalui laman https://tka.kemendikdasmen.go.id/.

Jadwal TKA 2025

  • Pendaftaran murid calon peserta TKA: hingga 5 Oktober 2025
  • Sinkronisasi simulasi TKA: 3-5 Oktober 2025
  • Simulasi TKA: 6-9 Oktober 2025
  • Sinkronisasi gladi bersih TKA: 24-26 Oktober 2025
  • Gladi bersih TKA: 27-30 Oktober 2025
  • Pelaksanaan ujian SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan sederajat: 3-6 November 2025
  • Pelaksanaan Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat: 8-9 November 2025
  • Pelaksanaan susulan ujian SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan sederajat: 17-20 November 2025
  • Pelaksanaan susulan Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat: 22-23 November 2025

Itulah daftar 10 provinsi dengan persentase pendaftar tertinggi. Jadi, apakah kamu daftar TKA detikers??

(det/nah)



Sumber : www.detik.com

Kurikulum Sekolah Garuda Siapkan Siswa Bersaing dengan Lulusan LN


Jakarta

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan kurikulum Sekolah Garuda tidak berbeda dengan sekolah pada umumnya. Hanya saja, ada beberapa tambahan.

“Kurikulumnya nggak beda, kita hanya menambahkan saja supaya mereka lebih siap berkompetisi dengan sesama lulusan SMA dari negara lain,” katanya di SMAN Unggulan MH Thamrin, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/10/2025).


Persiapan SDM Unggul

Saat ini, Sekolah Garuda sudah resmi diperkenalkan kepada masyarakat. Sekolah Garuda adalah sekolah yang difokuskan untuk mencetak siswa yang unggul dalam bidang science, technology, engineering, dan mathematics (STEM).

Selain itu, Brian mengatakan siswa di Sekolah Garuda memang disiapkan agar berdaya saing global. Mereka diharapkan bisa unggul dari siswa-siswa di luar negeri.

“Sehingga nantinya mereka-mereka itu akan bisa menimba ilmu dari tempat-tempat yang memang memiliki keunggulan,” kata Brian.

Setelah lulus, siswa Sekolah Garuda memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi di luar negeri. Selama sekolah, mereka juga akan diarahkan untuk untuk memilih kampus-kampus unggul.

“Harapannya bisa mencetak SDM-SDM unggul untuk berkompetisi dengan SDM-SDM dari negara lain,” ujar Brian.

Siswa Sekolah Garuda Harus Unggul di Bidang STEM

Dalam pengenalan resmi Sekolah Garuda di MH Thamrin tersebut, hadir pula Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. Ia juga menekankan pentingnya keahlian dalam STEM.

“Dengan Sekolah Garuda ini kita berharap dapat melahirkan saintis dan juga ilmuwan di berbagai bidang, khususnya STEM, untuk mereka bisa melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi yang ternama, baik di dalam maupun di luar negeri,” ujar Mu’ti.

Lewat Sekolah Garuda ini, Mu’ti juga berharap agar siswa dapat pandai dalam hal akademik hingga kepemimpinan. Menurutnya, sudah saatnya siswa memiliki dua kemampuan tersebut di zaman ini.

“Diharapkan mereka juga memiliki kemampuan-kemampuan yang saya kira juga tidak kalah pentingnya adalah kemampuan leadership atau kepemimpinan sehingga (mereka) bisa mengombinasikan kemampuan akademik dengan leadership,” katanya.

Sekolah Garuda Resmi Dikenalkan Hari Ini

Sekolah Garuda resmi diperkenalkan kepada masyarakat pada Rabu, 8 Oktober 2025. Mendiktisaintek menjelaskan bahwa pemerintah menganggarkan Rp 200 miliar untuk pembangunan satu Sekolah Garuda baru.

Program ini memiliki dua skema, yakni Sekolah Garuda Baru yang dibangun dari nol di daerah yang masih minim sekolah menengah dan Sekolah Garuda Transformasi yang merupakan hasil pengembangan dari sekolah unggulan yang sudah ada.

Sebanyak 12 sekolah unggulan telah bertransformasi menjadi Sekolah Garuda yakni SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMAS Unggul Del Toba, MAN Insan Cendekia (IC) Ogan Komering Ilir, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Bogor, SMA Pradita Dirgantara Boyolali,SMA Taruna Nusantara Magelang, SMA Banua Kalsel Banjarbaru, SMAN Siwalima Ambon, MAN IC Gorontalo, SMA Averos Sorong, dan SMAN 10 Samarinda.

Pada tahun 2026, pemerintah akan membangun empat Sekolah Garuda baru di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe (Sultra), dan Bulungan (Kaltara). Penerimaan siswa baru akan dimulai pada tahun yang sama.

Program Sekolah Garuda merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo. Setiap Sekolah Garuda baru akan dibangun di lahan sekitar 20 hektare, dilengkapi asrama siswa, rumah guru, fasilitas olahraga, serta ruang pembelajaran dan pengabdian masyarakat.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

India Jadi Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak, Anak Diajarkan Teknologi Sejak Dini



Jakarta

Jurusan bidang sains, teknologi, engineering (teknik), dan matematika atau STEM diprediksi menjadi yang paling menjanjikan di masa depan. Lulusannya banyak dibutuhkan hampir di semua industri.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Institut Statistik UNESCO tahun 2022, India menjadi negara dengan lulusan STEM terbanyak. Persentase mahasiswa yang memilih STEM mencapai 34 persen dari populasi sekitar 1,4 miliar jiwa (per 2022). Jumlahnya sama dengan 476 juta mahasiswa.

Meski begitu, data ini belum memasukkan China dalam daftar. Berdasarkan data World Economic Forum pada 2016, China menghasilkan 4,7 juta lulusan STEM tiap tahunnya.


Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak di Dunia Versi UNESCO

Berdasarkan persentasenya, negara teratas yang menghasilkan lulusan STEM yakni Malaysia. dengan 43,5 persen, disusul Tunisia dengan 37,9 persen. Uni Emirat Arab menyusul dengan 36,2 persen dan Jerman dengan 35,8 persen.

Namun, jika dihitung berdasarkan jumlahnya, India dengan populasinya yang terbanyak, paling unggul dibanding yang lain. Berikut daftar negara dengan persentase lulusan STEM terbanyak menurut data UNESCO.

1. Malaysia (43,5 persen)

2. Tunisia (37,9 persen)

3. Uni Emirat Arab (36,2 persen)

4. Jerman (35,8 persen)

5. Belarus (34,6 persen)

6. India (34 persen)

7. Korea Selatan (30,2 persen)

8. Inggris Raya (22,8 persen)

9. Amerika Serikat (19,6 persen)

10. Brasil (17,5 persen)

Sebelumnya pada 2020, data dari The Center for Security and Emerging Technology (CSET) melaporkan India menjadi negara kedua di dunia yang menghasilkan lulusan STEM dengan jumlah 2,55 juta orang. India hanya kalah dari China yang menghasilkan 3,57 juta orang lulusan STEM.

Kenapa India Begitu Melek dengan STEM?

Dalam beberapa dekade terakhir, India mengalami transformasi sumber daya manusia, terutama di bidang teknologi. Salah satu awalnya dari kelompok imigran yang pergi ke Amerika Serikat.

Sejak 1960-an, orang-orang yang berpendidikan tinggi di India seperti ilmuwan, insinyur, doktor, dan sebagian besar pemrogram mulai datang ke AS. Mereka yang ke AS termasuk orang India kasta atas yang mampu kuliah di perguruan tinggi ternama, demikian menurut laporan BBC.

Seiring waktu, kualitas orang-orang India diakui di AS. Perlahan, perusahaan di AS mengembangkan pabriknya ke India.

Industri bidang teknologi di India pun mulai berkembang. Pada 1990-an, pemerintahan India mulai membangun pusat-pusat teknologi untuk kemajuan industri tersebut.

Industri teknologi terus berkembang hingga merambah ke dunia pendidikan. Karena keterampilan bidang STEM terus dibutuhkan, semakin banyak lulusan teknik dan ilmu komputer di India.

Sampai akhirnya, India memiliki kekuatan pusat teknologi seperti Silicon Valley yang ada di AS. Pusat inovasi dan teknologi terbesar di India antara lain di wilayah Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Thiruvananthapuram.

Pada 2020, India juga memiliki perusahaan besar bidang teknologi dengan pendapatan terbesar, antara lain Tata Consultancy Services (USD23 miliar), Infosys (USD13 miliar), Wipro (USD11 miliar), HCL Technologies (USD6 miliar), hingga Tech Mahindra (USD5,3 miliar).

Anak Sekolah di India Diajarkan STEM sejak Dini

Dengan ekosistem yang saling mendukung antara pemerintah, industri, dan pendidikan, anak-anak di India terus tertarik dengan bidang STEM. Anak-anak di sekolah telah tertarik STEM sejak dini.

Menurut penelitian yang dilaporkan Ecole Globale International Girl’s School, India anak-anak tersebut mulai menunjukkan minat di bidang STEM sekitar usia delapan tahun. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan mereka pada teknologi, gawai, dan alat-alat teknologi lainnya.

Pendidikan STEM telah dianggap sebagai bidang yang bisa mengajarkan siswa cara berpikir kritis tentang masalah dan menghasilkan solusi yang berguna bagi semua orang yang terlibat, termasuk diri mereka sendiri.

Dengan berfokus pada metode pembelajaran kreatif seperti pembelajaran berbasis bermain atau pembelajaran berbasis proyek, India dapat mengajarkan siswa cara berpikir kreatif tentang solusi.

Gerakan yang dikenal sebagai ‘transformasi digital’ ini kemudian semakin menguat di India. Semakin banyak sekolah yang fokus untuk memasukkan pelajaran STEM ke dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan.

Reformasi ini bertujuan untuk membekali siswa dalam menghadapi isu-isu sosial yang kompleks, seperti transformasi digital dan perubahan iklim, serta meningkatkan daya kerja dan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan STEM.

Maraknya program studi STEM menawarkan peluang yang layak untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan kemakmuran ekonomi dalam beberapa dekade mendatang seiring negara ini merangkul revolusi pendidikan STEM di India.

Pendidikan juga memasukkan artificial intelligence (AI), pembelajaran mesin, dan ilmu data sebagai mata pelajaran inti. Di sisi lain, program pelatihan vokasi disesuaikan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di era digital.

Di pendidikan tinggi, beberapa kampus bidang teknologi di India mulai tersorot di kancah global. Setidaknya, ada empat kampus yang masuk top 60 dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025, yakni Indian Institute of Technology Delhi (IITD), Indian Institute of Technology Bombay (IITB), Indian Institute of Technology Madras (IITM), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT-KGP).

Dengan usaha dan komitmen selama dekade terakhir, lebih dari separuh penduduk India berusia di bawah 30 tahun telah mahir dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi digital baru. Tak heran, lulusan STEM di India terus meningkat dari tahun ke tahun.

Negara ini juga telah menjadi tuan rumah ekosistem start-up yang kuat. Lebih dari 110 unicorn dan sekitar 130.000 start-up yang berdiri mendorong inovasi di berbagai sektor.

(faz/twu)



Sumber : www.detik.com

Kemendikdasmen Imbau Sekolah Tak Wajibkan Bimbel TKA, Sudah Ada Simulasi Gratis



Jakarta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengingatkan sekolah untuk tidak membebani siswa dengan bimbingan belajar (bimbel). Sekolah tak perlu melibatkan bimbel dari luar dalam menyiapkan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Muhammad Yusro. Ia mengatakan pihak Kemendikdasmen sudah menyediakan latihan soal gratis bagi siswa.

“Kami harap guru dan sekolah tidak mengarahkan siswa ikut bimbel khusus TKA. Kemendikdasmen sudah menyediakan simulasi dan latihan melalui portal resmi agar pelaksanaan TKA tidak menambah beban murid dan orang tua,” katanya, dikutip dari Antara, Minggu (12/10/2025).


Yusro mengatakan Kemendikdasmen saat ini masih terus melakukan sosialisasi dan pendampingan teknis ke berbagai daerah. Ia berharap pelaksanaan TKA bisa berjalan lancar, jujur, dan bermanfaat.

“TKA bukan sekadar tes, melainkan bagian dari upaya kita bersama untuk menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua. Melalui asesmen yang berintegritas, kita menegakkan prinsip keadilan dan kesempatan yang sama bagi setiap anak Indonesia untuk menunjukkan potensi terbaiknya,” katanya.

TKA Tak Tentukan Kelulusan Siswa

Selain itu, Yusro juga menegaskan bahwa TKA tak jadi syarat siswa lulus sekolah. TKA adalah validator nilai siswa yang hendak lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya.

“TKA tidak menentukan kelulusan murid, karena kelulusan tetap menjadi kewenangan satuan pendidikan,” katanya.

Pihaknya juga mengajak pemerintah daerah, sekolah, dan para guru untuk menjunjung tinggi nilai integritas dalam setiap pelaksanaan asesmen tersebut.

“Namun manfaatnya sangat besar, baik untuk murid, sekolah, maupun daerah. Melalui data dari hasil TKA, nantinya pemerintah daerah dapat mengetahui kemampuan literasi, numerasi, serta penguasaan bahasa Inggris di wilayahnya,” ujar dia.

TKA sebagai Validator Nilai Rapor

Yusro menuturkan, TKA khususnya berperan sebagai validator nilai rapor calon pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur SNBP, nilai TKA menjadi penting dalam menentukan kelolosan masuk kampus.

“Mulai tahun depan, TKA menjadi salah satu validator nilai rapor dalam seleksi berbasis prestasi. Ini menandakan bahwa TKA diakui sebagai asesmen nasional yang kredibel, berpihak pada murid, dan memberi peluang setara bagi semua,” jelasnya.

Manfaat TKA Juga untuk Sekolah dan Pemda

Lebih dari itu, menurutnya TKA memiliki manfaat luas. Tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi sekolah dan pemerintah daerah.

Bagi siswa, TKA menjadi asesmen yang adil dan berpihak, memberi peluang setara untuk menampilkan kemampuan akademik tanpa dipengaruhi latar belakang sekolah atau wilayah.

Bagi sekolah, hasil TKA dapat digunakan sebagai bahan refleksi dan evaluasi pembelajaran. Sementara itu, bagi pemerintah daerah, data hasil TKA menjadi dasar pemetaan mutu pendidikan berbasis data.
Sembunyikan kutipan teks

TKA akan mulai digelar 3 November 2025 untuk jenjang SMA/sederajat. Sementara untuk jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat akan dilaksanakan pada Maret 2026 mendatang.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com