Jakarta –
Jerawat wajah mengganggu penampilan sekaligus menimbulkan rasa tidak nyaman pada kulit. Untuk menghindarinya, batasi konsumsi makanan pemicu jerawat yang diungkap oleh dokter kulit.
Konsumsi makanan tidak hanya berdampak pada kesehatan organ dalam tubuh, tapi juga kulit. Beberapa makanan disebut dokter kulit dapat memicu peradangan dan memengaruhi hormon yang menyebabkan masalah pada pori-pori dan menyebabkan timbulnya jerawat.
Meski faktor genetik dan gaya hidup juga berperan dalam timbulnya jerawat, konsumsi beberapa makanan dapat memperburuknya. Sayangnya, makanan tersebut masih sering dikonsumsi sehari-hari oleh banyak orang.
Merangkum Eat This, Not That! (3/6/2025), inilah 7 makanan pemicu jerawat parah pada orang dewasa:
1. Susu oat
Susu oat atau susu gandum populer sebagai alternatif susu sapi bagi orang yang intoleransi laktosa. Sayangnya konsumsi susu oat dapat memperparah jerawat pada sebagian orang.
Dokter kulit Karan Lal DO MS FAAD mengatakan, “Susu oat juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan jerawat.” Ia mengaku sudah melihat banyak pasien berjerawat yang dipicu konsumsi susu gandum.
2. Makanan dengan indeks glikemik tinggi
Cookies termasuk makanan dengan indeks glikemik tinggi yang memicu jerawat. Foto: Getty Images/Albina Gavrilovic |
Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti cookies, makanan manis, soda, nasi putih, roti putih, dan permen sebaiknya dihindari. Sebab konsumsinya dikaitkan dengan jerawat.
“Ini adalah makanan yang meningkatkan glukosa darah, pemicu peradangan dan produksi minyak di kulit,” kata dokter kulit Emily Wood. Dr. Lal setuju dan mengungkap pandangannya.
“Gula secara umum memicu peradangan dan dapat menjadi makanan bagi bakteri dan ragi penyebab jerawat! Coba jauhi konsumsi gula olahan dan pilih sumber yang lebih sehat seperti buah-buahan,” ujarnya.
3. Susu skim
Susu skim mengandung lemak yang lebih rendah. Biasanya dikonsumsi mereka yang tengah diet menurunkan berat badan. Namun, efek samping konsumsi susu skim ternyata bisa menimbulkan jerawat.
Ada penelitian observasional yang menunjukkan peningkatan jerawat pada remaja yang minum susu skim. Penyebabnya bisa jadi karena gangguan hormon yang dipicu konsumsi susu skim, protein tertentu dalam susu skim yang memicu jerawat, hingga susu skim meningkatkan kadar insulin lebih banyak daripada susu murni.
4. Protein kedelai
Asupan protein kedelai berlebihan juga berpotensi menimbulkan jerawat. Foto: Getty Images/iStockphoto |
Bagi para vegan, vegetarian, dan mereka yang hobi makan sumber protein berbahan dasar kedelai, Dr. Lal mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan jerawat.
“Pada beberapa pasien, asupan kedelai yang berlebihan dapat memicu jerawat. Anda dapat mengonsumsi kedelai, tetapi konsumsilah dalam jumlah sedang,” ungkap Dr. Lal.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Whey protein
Whey protein adalah protein yang diekstraksi dari cairan yang terpisah dari susu selama proses pembuatan keju (whey). Whey protein populer di kalangan atlet dan binaragawan karena cepat diserap tubuh dan mendukung pemulihan otot setelah latihan.
Namun, konsumsinya bisa memicu masalah kulit. “Protein whey yang sangat terkonsentrasi setara dengan minum 6-12 liter susu,” kata Dr. Wood. Protein whey mendorong faktor pertumbuhan mirip insulin 1 (IGF-1) yang meningkatkan androgen, estrogen, dan proliferasi keratinosit.
Dr. Wood menambahkan, “Androgen adalah hormon seperti testosteron yang meningkatkan jerawat. Proliferasi keratinosit menyebabkan peningkatan pembentukan komedo.”
6. Suplemen vitamin B6 atau B12
Hati-hati dalam konsumsi suplemen vitamin B6 atau B12 karena bisa memperparah kondisi jerawat.
Dr. Wood menjelaskan, “Salah satu teori mengapa hal ini mungkin terjadi adalah karena vitamin B mengubah mikrobioma kulit, khususnya berkaitan dengan perubahan perilaku Propionibacterium acnes (P.acnes). P. Acnes merupakan salah satu penyebab utama jerawat.”
7. Yodium berlebihan
Kelp mengandung yodium yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan produksi minyak. Foto: Istimewa |
Asupan yodium yang berlebihan juga dapat memperburuk jerawat. Dr. Wood mengatakan, “Yodium dalam jumlah tinggi umumnya ditemukan dalam suplemen rumput laut dan kelp. Suplemen rumput laut dan kelp juga dapat ditemukan dalam smoothie tertentu yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan kulit.”
Ia mengatakan tidak diketahui pasti mengapa yodium memperburuk jerawat, tetapi tampaknya yodium memperburuk peradangan dan meningkatkan produksi minyak. Dua kondisi ini memicu jerawat.
(adr/adr)
![]() |
|
Source : unsplash.com / Eater Collective
Benarkah Cuci Muka Pakai Pakai Air Garam Bikin Glowing? Ini Kata Dokter Jakarta – Garam tak hanya digunakan dalam memasak, tapi juga untuk perawatan kulit. Disebutkan kalau cuci muka pakai air garam bisa membuat ‘glowing’. Benarkah hal ini? Garam memiliki beberapa manfaat di luar kebutuhan memasak. Bahkan, memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan kulit dan kecantikan wajah. Dilansir dari Hindustan Times (19/11/2024), garam yang ditambahkan ke dalam air cuci muka disebut bisa menjaga kesehatan kulit wajah. Fakta ini diungkap dalam sebuah video yang memperlihatkan Anastasia Burdyug, seorang ahli kecantikan.
“Mencuci muka dengan garam bisa membuatmu terlihat lebih muda,” ungkap Anastasia Burdyug. “Apa saja yang dibutuhkan? Cukup setengah gelas air (125 ml) dan 2 sendok makan garam,” lanjutnya. Garam yang digunakan bisa jenis apapun. Burdyug menggunakan garam laut (bukan garam dapur) yang disebut bermanfaat lebih baik. Caranya mudah, garam tinggal dimasukkan ke dalam air dan aduk sampai merata. Kemudian, cuci muka menggunakan air garam ini pada malam hari.
Burdyug menambahkan, “Mungkin ada partikel garam yang tertinggal di kulit, Anda bisa menepuk-nepuknya dengan handuk. Semua ini akan terserap dan kemudian Anda tidur.” “Hari pertama, mungkin terasa perih, tetapi pada hari kedua, perihnya akan hilang. Lalu pada pagi hari, Anda bangun dengan wajah segar, pori-pori mengencang, dan tampak cukup istirahat karena garam telah terserap dan bertahan semalaman,” lanjut Burdyug. Penggunaan air garam untuk cuci muka dijelaskan oleh Dr DM Mahajan, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Apollo Indraprastha, India. Ternyata penggunaannya tidak dianjurkan untuk semua orang. Garam atau garam laut disebut memiliki manfaat pada perawatan kulit wajah. Di antaranya dapat mengobati jerawat, melepaskan sel kulit mati, dan meningkatkan kesehatan kulit secara umum. “Manfaat tersebut dapat dirasakan karena garam mengandung sifat antiseptik, anti-inflamasi, dan pengelupasan alami. Namun, sementara itu mungkin memiliki beberapa efek positif, ada pertimbangan klinis yang perlu dikaji lagi,” kata Dr DM Mahajan. “Mereka yang memiliki kulit sensitif atau kering sebaiknya menghindari penggunaan garam secara berlebihan. Saran klinis menyarankan agar penggunaan garam dilakukan secukupnya, dan tidak boleh menggantikan perawatan kulit yang sudah ada. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit sebelum melakukannya,” lanjut Dr DM Mahajan. Ada pun risiko penggunaan air garam saat cuci muka antara lain kulit kering dan iritasi dan gangguan pada lapisan kulit. Ia juga menekankan air garam tidak boleh menggantikan perawatan yang direkomendasikan secara medis untuk kondisi kulit seperti jerawat atau eksim. (yms/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Jerawat Sering Muncul? Atasi dengan 6 Makanan Pembasmi Jerawat Ini Jakarta – Jerawat muncul umumnya disebabkan karena asupan makanan yang keliru. Selain dengan obat luar bisa diatasi dengan konsumsi makanan sehat ini. Jerawat menjadi masalah banyak orang karena mempengaruhi penampilan. Munculnya jerawat bisa dikarenakan hormon yang tak seimbang sehingga banyak memproduksi sebum. Produk perawatan kulit bisa digunakan untuk meredakan jerawat yang timbul. Selain itu, pola makan sehat juga dapat menjadi pilihan yang alami.
Dilansir dari Food NDTV (6/1), berikut tips asupan makan yang dapat mengurangi jerawat:1. Makanan Kaya Asam Lemak Omega 3Jenis makanan yang mengandung asam lemak omega-3 ternyata sangat ampuh dalam mengatasi jerawat hormonal. Dokter spesialis kulit, Dr. Shivanti mengungkapkan kalau kandungan nutrisi ini dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Makanan kaya asam lemak omega-3 itu adalah biji labu, biji bunga matahari, kacang almond, dan kacang kenari. Keempatnya bisa dinikmati sebagai camilan. Untuk makanan utamanya, bisa mengonsumsi ikan atau jenis seafood lainnya. Buah alpukat juga diketahui mengandung asam lemak omega-3 yang juga baik untuk menjaga kesehatan jantung. 2. Makanan Kaya Zat Besi
Zat besi juga termasuk kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh kalau ingin kesehatan kulit wajah tetap terjaga. Kandungan zat besi juga dipercaya dapat mengatasi jerawat hormonal. Menurut beberapa ahli, zat besi memiliki sifat anti-inflamasi yang bagus untuk mengatur produksi sebum. Seringlah mengonsumsi alpukat, daging, ikan, tiram, dan biji-bijian. 3. Makanan Kaya InositolZat inositol merupakan jenis gula yang dapat ditemukan dalam makanan dan tubuh yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel. Dr. Shivanti menyebutkan bahwa makanan dengan kandungan ini dapat mengendalikan hormon. Makanan yang mengandung inositol itu adalah buah jeruk, melon, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Masukkan jenis makanan ini ke dalam pola makan harian untuk mengontrol jerawat yang timbul. 4. Kurangi Makan GorenganGorengan memang salah satu jenis makanan yang populer karena kgurih enak. Namun, kalau kulit berjerawat sebaiknya menghindari asupan gorengan. Hal ini karena gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tak menyehatkan. Jika dikonsumsi terlalu sering, maka dapat memicu peradangan yang menyebabkan masalah pada kulit. 5. Kurangi Konsumsi Susu
Susu dan segala jenis produk olahannya tak baik untuk kulit berjerawat. Hal ini karena susu mengandung zat insulin yang tinggi. Zat ini dapat memicu timbulnya jerawat membandel. Oleh karena itu, sebaiknya dikurangi konsumsinya agar kulit wajah kembali mulus. 6. Hindari Makanan Tinggi Indeks GlikemikMakanan dengan kandungan indeks glikemik yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan pada kadar gula darah. Zat ini dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan menimbulkan jerawat. Kandungan indeks glikemik tinggi ini dapat ditemui pada makanan tinggi karbohidrat. Seperti halnya makanan olahan pasta, roti tawar, maupun camilan manis. (yms/odi) |
![]() |
|||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Waspadai 5 Efek Samping Makan Makanan Terlalu Pedas Jakarta – Sensasi pedas dapat memberikan kenikmatan tersendiri saat makan. Namun, waspada jika terlalu banyak bisa memicu efek samping yang serius. Orang Indonesia dikenal sebagai pecinta pedas. Karenanya banyak orang yang memasukkan rempah pedas atau melengkapi seporsi makanan dengan sambal atau cabai utuh. Sensasi pedas ketika makan dirasa dapat meningkatkan nafsu makan. Sensasi pedas itu dihasilkan dari capsaicin yang terkandung pada cabai dan rempah pedas.
Senyawa tersebut juga yang dapat memicu efek samping yang berbahaya bagi organ tubuh. Baik pada sistem pencernaan hingga indera tubuh. Dikutip dari Health Shots (17/09/24) berikut 5 efek samping terlalu banyak makan pedas.1. Gangguan gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan istilah yang merujuk pada organ saluran pencernaan, seperti lambung, usus besar, hati, pankreas, dan kantung empedu. Makan pedas dalam jumlah banyak memang dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan masalah lambung lainnya. Menurut studi pada Current Medicinal Chemistry, ini disebabkan karena kandungan capsaicin. Capsaicin tersebut bisa menempel pada reseptor nyeri di lambung, menyebabkan sensasi panas dan perih. Kondisi inilah yang menyebabkan dan memperparah gejala asam lambung naik. 2. Memicu jerawatCabai kaya akan likopen asam, senyawa yang memberikan warna merah pada sayuran, termasuk cabai merah. Jika terlalu banyak, senyawa ini bisa memicu muncul ya jerawat. Likopen asam dapat mengiritasi kulit, mengganggu keseimbangan pH kulit, dan merangsang kelenjar minyak. Selain itu, dapat meningkatkan sirkulasi darah pada wajah. Itulah yang akhirnya menyebabkan kulit memerah dan lebih rentan terhadap jerawat dan eksim pada kulit seseorang, lapor Eat This not That (05/04/24). Efek samping makan pedas terlalu banyak ada di halaman berikutnya.3. Menyebabkan cegukan
Cegukan merupakan kondisi saat terjadi kontraksi secara tiba-tiba pada diafragma. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Cegukan bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya setelah makan makanan yang terlalu pedas. Ini karena kandungan capsaicin yang bisa mengiritasi diafragma. 4. InsomniaKandungan capsaicin pada makanan pedas juga dapat menyebabkan insomnia. Senyawa capsaicin tersebut dapat meningkatkan suhu tubuh dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Ketika sistem pencernaan terganggu, maka akan menimbulkan rasa tak nyaman pada perut, seperti kembung, mulas, atau bahkan nyeri yang akhirnya bisa mengganggu kualitas tidur. 5. Lidah mati rasa
Di balik kenikmatan makan terlalu pedas dapat menyebabkan lidah mati rasa. Hal ini terjadi karena kandungan capsaicin dalam cabai merangsang saraf di lidah. Selain itu, mengirimkan sinyal ke otak sebagai rasa nyeri dan panas yang kita kenali dengan sensasi pedas. Terlalu sering makan pedas bisa menyebabkan lidah menjadi lelah dan tidak sensitif. (raf/odi) Sari Berita Penting |











