Source : unsplash.com / Eater Collective
Jakarta –
Memulai pagi dengan minuman yang menyegarkan bisa memberikan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Tak hanya kopi, dua minuman yang sering diminum di pagi hari adalah teh dan jus. Minuman teh dan jus sama-sama mengandung antioksidan serta vitamin dan mineral.
Lebih Baik Teh atau Jus di Pagi Hari?
Teh atau jus bisa menjadi minuman yang bermanfaat di pagi hari. Menurut ahli gizi Ekta Singhwal dari Ujala Cygnus Group of Hospitals, pilihan teh atau jus bergantung pada pilihan dan tujuan tiap individu. Jika ingin mengonsumsi teh atau jus, pastikan tahu efek samping dari minuman yang dipilih dan jangan konsumsi berlebihan.
Manfaat dan Efek Samping Teh
Teh menyediakan antioksidan dan sedikit kafein yang membantu kewaspadaan dan metabolisme. Menurut laman Healthshot, teh membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki kesehatan karena kaya antioksidan.
Dikutip dari jurnal Phytomedicine, teh juga dapat membantu menjaga fungsi otak dan suasana hati seperti pada teh hijau. Tak diragukan lagi, teh adalah minuman kaya manfaat yang dapat dikonsumsi pada pagi hari.
Meski begitu, ada risiko efek samping jika teh dikonsumsi pagi hari sebelum beraktivitas. Beberapa orang kemungkinan akan mengalami sakit perut atau asam lambung, terutama jika diminum saat belum makan.
Asupan kafein yang berlebihan dari teh bisa menyebabkan kegelisahan, insomnia, atau peningkatan detak jantung bagi orang yang sensitif. Teh yang dicampur dengan susu di pagi hari juga bukan kebiasaan yang sehat. Kandungan laktosanya yang tinggi bisa mempengaruhi usus dan menyebabkan gas dan masalah perut lainnya.
Manfaat dan Efek Samping Jus
Jus, terutama dari buah segar menawarkan vitamin, mineral, dan hidrasi. Berikut beberapa jus segar yang bisa dinikmati di pagi hari beserta manfaatnya:
- Jus apel: Vitamin C dan kaliumnya membantu pencernaan dan bisa meningkatkan kesehatan jantung.
- Jus jeruk: Mendukung fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan kulit berkat vitamin C dan antioksidannya.
- Jus wortel: Kaya akan beta-karoten dan vitamin A yang bisa meningkatkan kesehatan mata.
- Jus cranberry: Mengandung antioksidan dan bisa mencegah infeksi saluran kemih.
- Jus nanas: Kandungan bromelainnya membantu pencernaan dan mengurangi peradangan.
- Jus lemon: Memiliki sifat alkalis, sehingga bisa mendukung pencernaan dan detoksifikasi.
Jus buah sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, sehingga tubuh bisa memperoleh manfaat maksimal. Selain itu, buah yang diolah menjadi jus sebaiknya tidak diberi tambahan pemanis untuk menjaga kandungan nutrisi dan mencegah kenaikan kadar gula dalam tubuh.
Pemanis tambahan dalam jus bisa berasal dari gula cair, kental manis, coklat, permen, dan bahan lain yang mengandung sukrosa. Selain konsumsi jus buah tanpa pemanis tambahan, kecukupan nutrisi di pagi hari bisa dipenuhi dari sumber nutrisi lain. Misal sayur, roti gandum, kacang-kacangan, dan bahan lain yang kaya zat gizi.
(row/row)

Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Jus dianggap minuman menyehatkan karena penuh nutrisi. Namun, jus juga tidak disarankan diminum saat perut kosong. Ternyata alasannya karena ini!
Pada pagi hari, kamu mungkin ingin menikmati makanan dan minuman yang menyegarkan dan membuat tubuh lebih berenergi. Pilihannya selain kopi dan teh yaitu jus.
Jus segar memang sangat menyegarkan dan penuh dengan nutrisi. Namun, ada hal yang sebaiknya diperhatikan ketika kamu mulai rutin minum jus.
Jus sebaiknya tidak dinikmati pagi hari saat keadaan perut masih kosong. Sebab, konsumsi jus dalam keadaan ini hanya akan membahayakan kesehatan.
Lantas, apa saja alasan mengapa jus tidak boleh diminum saat perut kosong? Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari Times of India (01/05).
1. Picu kenaikan gula darah
Minum Jus ternyata bisa memicu kenaikan gula darah. Foto: Getty Images/Farknot_Architect
|
Sebagian besar jenis buah mengandung serat tinggi yang membantu mengendalikan kadar gula darah. Serat itu membantu pelepasan gula perlahan ke dalam aliran darah.
Namun, ketika buah diolah menjadi jus, nutrisinya perlahan berkurang, termasuk kandungan seratnya.
Ketika jus buah kekurangan serat, itu akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat.
Jus buah juga mengandung gula dalam jumlah tinggi. Hal ini memperburuk risiko peningkatan kadar gula darah.
2. Bikin cepat lapar
Minum jus juga justru membuat perut lebih cepat lapar. Foto: Getty Images/Kontrec
|
Minum jus buah sebagai minuman sarapan mungkin dianggap akan membuat perut kenyang lebih lama.
Namun, kandungan gula tinggi dalam jus buah dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, diikuti penurunan yang cepat pula. Kondisi ini menyebabkan perasaan lelah dan energi rendah.
Akibatnya, rasa lapar menyerang dengan cepat karena tubuh mendambakan kalori lebih untuk mendapat energi.
Alasan lain mengapa jus tidak baik diminum saat perut kosong ada di halaman selanjutnya!
3. Berpotensi merusak gigi
Mirip dengan kopi dan teh, minum jus buah juga bisa memicu kerusakan pada gigi. Pasalnya, keasaman buah-buahan yang jadi bahan dasar jus ini dapat mengikis enamel.
Enamel adalah lapisan luar pelindung gigi. Ketika jus jeruk mengikis enamel, enamel pun akan semakin tipis dan bisa menyebabkan gigi berlubang dan gigi menjadi sensitif.
4. Masalah pencernaan
Minum jus yang kurang serat ternyata juga bisa menyebabkan masalah pencernaan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
|
Buah dan sayuran tentu mengandung serat dalam jumlah besar.
Serat yang memainkan peran penting dalam pencernaan dengan memfasilitasi pergerakan makanan melalui usus. Serat juga bisa mencegah sembelit dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
Namun, jus buah yang kehilangan serat tidak bisa membantu atasi masalah pencernaan.
Dapat disimpulkan, minum jus buah dalam keadaan perut kosong mampu menimbulkan banyak risiko kesehatan.
Lantas, bagaimana cara mengonsumsi agar lebih efektif?
5. Cara minum jus buah yang lebih efektif
Minum jus buah akan lebih baik jika dikonsumsi berbarengan dengan makanan.
Jika dibarengi dengan makanan, kadar gula darah akan terkontrol, dan rasa lapar akan berkurang. Minum jus buah dengan makanan juga mampu meningkatkan penyerapan nutrisi.
Jus buah jika dipasangkan dengan makanan juga bisa meningkatkan kenikmatan makanan secara keseluruhan.
(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Kesehatan ginjal perlu dijaga dengan konsumsi makanan bernutrisi tepat. Bagi yang suka jus, coba rutin mengonsumsi jus enak ini untuk membuat ginjal berfungsi optimal.
Ginjal merupakan organ vital tubuh yang berfungsi menyaring darah dari limbah. Ginjal juga berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.
Salah satu cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan cukup minum air putih setiap hari. Selain itu, konsumsi jus buah atau sayur yang rasanya lebih bervariasi, bisa jadi pilihan.
Berikut 4 pilihan jus yang bagus dikonsumsi untuk menjaga kesehatan ginjal:
1. Jus cranberry
Jus cranberry bisa mencegah peradangan pada ginjal dan kaya antioksidan. Foto: 9news.com
|
Melansir laman GoodRX, antioksidan dalam cranberry dapat membantu mencegah peradangan pada ginjal. Antioksidan bisa mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK).
Para peneliti percaya bahwa jus cranberry mencegah bakteri menempel pada saluran kemih.
Pada dasarnya, sebagian besar ISK tidak memengaruhi ginjal. Namun dalam kasus tertentu, infeksi yang terjadi di saluran kemih bisa masuk ke ginjal. Kondisi ini disebut pielonefritis.
Selain itu, penelitian kecil lain juga menemukan bahwa jus cranberry dapat menurunkan risiko batu ginjal.
2. Jus wortel
Minum jus wortel bisa melindungi ginjal. Foto: Ilustrasi iStock
|
Penelitian menunjukkan, meminum dua gelas jus wortel sehari memiliki efek antioksidan.
Dalam sebuah penelitian terhadap tikus, akar wortel membantu melindungi ginjal jika diberikan bersamaan dengan obat yang dapat merusak ginjal. Penelitian lain pada tikus menunjukkan, akar wortel dapat mencegah kerusakan ginjal.
Namun demikian, penelitian belum dilakukan pada manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
3. Jus bit
Jus bit kaya akan nutrisi yang bisa membuat ginjal lebih sehat. Foto: iStock
|
Sama seperti cranberry, bit juga bersifat antioksidan.
Sebuah penelitian mengamati efek jus bit pada tikus penderita diabetes. Ditemukan bahwa tikus yang mendapatkan asupan jus bit memiliki ginjal yang lebih sehat. Jus bit dapat membantu mencegah kerusakan ginjal yang terkait dengan diabetes.
Namun, penting juga untuk memperhatikan kadar oksalat yang tinggi pada jus bit. Oksalat diketahui menjadi senyawa alami yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal, maka hindari konsumsi jus bit.
4. Jus jeruk
Minum jus jeruk juga direkomendasikan karena kandungannya yang bisa membantu menyehatkan ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Jus jeruk dapat mengurangi pembentukan batu oksalat yang jadi penyebab batu ginjal.
Khasiat tersebut didapat dari kandungan sitrat pada jeruk. Sitrat terbukti dapat mengurangi kadar asam dalam urine dan mencegah pembentukan batu.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Ini Daftar Jus Terbaik untuk Kesehatan Ginjal”
(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Kolesterol menjadi faktor risiko seseorang terserang sejumlah penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah melakukan diet sehat dan berolahraga.
Selain makanan, detikers juga jangan sembarangan minum. Untuk mendukung diet, ada 11 minuman penurun kolesterol yang bisa dikonsumsi. Minuman ini efektif dan enak rasanya.
Aneka Minuman Penurun Kolesterol
Dirangkum dari laman Healthline, Medical News Today, dan Florida Premier Cardiology, berikut 11 minuman penurun kolesterol yang bisa dikonsumsi:
1. Teh Hijau
Teh terkenal memiliki khasiat yang baik untuk diet. Jenis teh terbaik untuk diet adalah teh hijau yang diproses berbeda sehingga dapat mempertahankan khasiat alaminya. Kandungan katekin pada teh hijau merupakan antioksidan yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
2. Air Kayu Manis
Air rebusan kayu manis memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, di antaranya menurunkan berat badan, melancarkan pencernaan, dan memerangi berbagai penyakit.
Untuk membuatnya, rebuslah batang kayu manis selama sekitar 5-7 menit, kemudian saring dan tambahkan sedikit lemon, madu, atau jahe. Minum saat hangat.
3. Air Lemon
Air lemon hangat atau dingin bisa dimanfaatkan sebagai minuman penurun kolesterol. Kandungan vitamin C yang kaya pada lemon juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Agar lebih nikmat, campurlah dengan sedikit madu untuk memberikan rasa dan manfaat lebih. Untuk hasil optimal, minumlah saat pagi hari, karena metabolisme tubuh sedang bekerja dengan baik.
4. Jus Buah
Minuman penurun kolesterol selanjutnya adalah jus buah. Beberapa buah yang efektif menurunkan lemak antara lain:
- Apel. Serat larutnya baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Jangan hilangkan seratnya setelah dijus.
- Delima. Kandungan antioksidannya yang tinggi dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat.
- Buah berry, seperti blackberry, blueberry, raspberry, dan stroberi. Buah beri tak hanya kaya serat larut, tetapi juga rendah gula sehingga baik dikonsumsi penderita diabetes.
- Alpukat. Buah ini mengandung lemak tak jenuh yang bermanfaat menurunkan kolesterol jahat dengan ampuh.
5. Jus Sayur Hijau
Tak hanya jus buah, jus sayur hijau pun baik untuk menurunkan kolesterol. Meski bertekstur ringan, serat pada sayuran juga bisa membuat perut kenyang. Hal ini baik agar kita tak perlu makan cemilan yang tidak sehat untuk mengisi perut.
6. Kunyit Asam
Indonesia kaya akan rempah-rempah. Salah satu yang baik untuk diet adalah kunyit asam. Dikutip dari buku Produksi Makanan dan Minuman Herbal (2021) oleh Dra Wisnuwati, MPd, Bahan-bahan untuk membuat minuman kunyit asam adalah kunyit, asam jawa, gula jawa, dan sedikit garam.
Kandungannya antara lain zat kurkumin, minyak atsiri dengan kandungan antiinflamasi, vitamin C, karbohidrat, protein, kalsium, fosfor dan zat besi. Kombinasi bahan-bahan ini membantu memperbaiki metabolisme tubuh dan menjaga keseimbangan berat badan.
7. Ramuan Galian Singset
Minuman rempah-rempah atau jamu lainnya adalah ramuan galian singset yang membantu tubuh agar menjadi singset atau langsing. Dilansir dari buku Ramuan Jamu Tradisional untuk Kebugaran & Kesehatan oleh Cahaya Novianti, bahan ramuan ini adalah kunyit, kencur, temu lawak, temu giring, hingga lempuyang.
8. Minuman Kedelai
Kedelai biasa dimanfaatkan untuk menggantikan makanan yang mengandung lemak jenuh dari bahan hewani. Kedelai juga bisa dibuat minuman penurun kolesterol. Olahan kedelai antara lain susu kedelai atau minuman kedelai lainnya.
9. Smoothie Susu Nabati
Susu nabati seperti susu kedelai dapat diolah menjadi smoothie yang enak dicampur berbagai macam buah dan sayur, seperti pisang, anggur, plum, melon, mangga, kangkung, bayam, atau labu kuning.
10. Minuman Kakao
Minuman kakao memiliki kandungan kolesterol HDL-nya lebih tinggi. Jika membeli produk minuman cokelat kemasan, lihat juga kadar nutrisinya. Pilihlah yang tidak mengandung lemak jenuh serta rendah gula dan garam.
11. Minuman Gandum
Minuman penurun kolesterol selanjutnya adalah minuman gandum, misalnya susu gandum. Pilihlah minuman gandum atau oat yang memiliki kandungan beta-glucan.
Kandungan beta-glucan ini dapat menciptakan zat mirip gel di dalam usus yang bisa berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut dalam gandum berfungsi menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol jahat.
Nah, itulah 11 minuman penurun kolesterol yang efektif untuk diet. Minuman ini enak, sehingga tidak membuat pelaku diet tersiksa.
(bai/row)

Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Orang berusia 50 tahun ke atas disarankan lebih memerhatikan asupan makanannya jika ingin sehat dan berumur panjang. Coba rutin konsumsi 2 jus terbaik ini menurut para ahli.
Menjaga kesehatan seiring pertambahan usia bukan perkara mudah, terlebih jika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan. Salah satu cara sederhananya adalah dengan mengatur pola makan, termasuk lewat konsumsi jus.
Namun, tak semua jus layak diklaim sebagai minuman sehat. Meski terlihat segar dan menyehatkan, beberapa jenis jus justru mengandung gula tambahan yang tinggi, serta minim serat.
Hal ini justru dapat berdampak buruk, terutama bagi kelompok usia 50 tahun ke atas yang mulai rentan terhadap berbagai gangguan metabolik.
Menurut ahli nutrisi Blanca Garcia, jus terbaik bagi individu berusia 50 tahun ke atas adalah yang berasal dari campuran buah dan sayuran segar. Jus juga harus dibuat tanpa tambahan gula maupun bahan pengawet.
Ada jus yang direkomendasikan untuk orang berusia 50 tahun ke atas. Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Dia menyarankan agar jus yang dikonsumsi lebih menitikberatkan pada sayuran ketimbang buah.
“Tanpa serat yang bisa memperlambat proses pencernaan, gula darah bisa melonjak setelah minum jus,” ujar Blanca, seperti dikutip dari Eat This Not That.
Sebaliknya, jus dari sayuran cenderung memiliki kadar gula lebih rendah dan serat yang lebih tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Serat juga memegang peran krusial dalam menjaga sistem pencernaan, yang pada usia 50-an umumnya mulai mengalami perlambatan fungsi.
Sebuah penelitian dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa orang berusia antara 50-71 tahun yang rutin mengonsumsi serat dalam jumlah tinggi memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibanding mereka yang jarang mengonsumsinya.
Serat membantu meningkatkan kesehatan usus, mengontrol kadar kolesterol, dan mendukung metabolisme tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, mengonsumsi jus yang kaya serat bisa menjadi langkah cerdas bagi Anda yang ingin tetap aktif dan sehat di usia paruh baya.
Baca juga: Botol Coca-Cola Berusia 1 Abad Ditemukan Kolektor, ini Tampilannya
Konsumsi jus sayur jauh lebih direkomendasikan daripada jus buah. Foto: Istock
|
Berikut dua jenis jus yang disarankan oleh para ahli untuk usia 50 tahun ke atas:
1. Jus kangkung
Jus dari sayuran hijau satu ini ternyata bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Biomedical and Environmental Sciences, disebutkan bahwa konsumsi jus kangkung selama tiga bulan dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Efek ini tentu sangat penting bagi kelompok usia 50-an yang mulai rentan terhadap penyakit kardiovaskular.
2. Jus brokoli
Brokoli mengandung antioksidan bernama kaempferol yang diketahui dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif akibat penuaan.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam brokoli juga bermanfaat untuk menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit kronis.
Mengonsumsi jus brokoli secara rutin dapat membantu menjaga fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh tetap optimal.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Rahasia Umur Panjang, Ini Jus Terbaik buat Usia 50-an Menurut Ahli”
(dfl/adr)

Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Beberapa minuman yang mengandung nutrisi penting mampu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Mulai dari kopi hingga susu kedelai, ampuh kendalikan gula darah!
Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi utama tubuh yang berasal dari makanan yang mengandung karbohidrat. Tubuh memecah karbohidrat menjadi glukosa dan melepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan sebagai energi.
Namun, kadar gula darah berfluktuasi. Kadar gula darah yang naik dapat mengkhawatirkan kesehatan tubuh. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pola makan tidak sehat.
Untuk menjaga kadar gula darah tetap normal, tubuh perlu mengasup nutrisi seperti, protein, antioksidan, dan magnesium. Nutrisi tersebut terkandung pada beberapa minuman ini.
Dikutip dari Eatingwell.com (01/05/25) berikut 5 minuman yang dapat menjaga kadar gula darah stabil:
1. Kopi
Kopi diseduh tanpa gula tambahan dapat menjaga kadar gula darah. Foto: iStock
|
Menurut Erins Palinski-Wade, ahli gizi sekaligus penulis Day Diabetes Diet, kopi yang diseduh tanpa pemanis tambahan sangat bermanfaat untuk gula darah.
“Minum kopi hitam dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dan memperlambat perkembangan penyakit,” ujar Palinski-Wade.
Kopi mengandung senyawa yang disebut asam klorogenat yang berfungsi sebagai antioksidan, sehingga dapat mengurangi peradangan. Hal ini penting karena peradangan yang tidak terkendali dapat memicu produksi insulin berlebih dan mengganggu metabolisme glukosa.
2. Susu sapi
Susu sapi kerap dipandang sebelah mata, karena dianggap dapat meningkatkan gula darah. Hal tersebut disebabkan karena susu sapi mengandung gula alami (laktosa).
“Namun, susu sapi mengandung protein, karbohidrat, dan lemak yang seimbang, sehingga dampaknya terhadap gula darah menjadi minimal,” ujar Palinski.
Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara peningkatan asupan susu dan penurunan risiko terkena diabetes tipe 2.
Hal tersebut karena nutrisi yang terkandung pada susu, seperti vitamin D dan magnesium yang berperan membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Minuman yang dapat menjaga kadar gula darah ada di halaman berikutnya.
3. Jus buah murni
Jus buah tanpa gula mampu menjaga kadar gula darah. Foto: Getty Images/habovka
|
Terbuat dari buah-buahan, mengonsumsi jus buah dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah menurunkan gula darah.
Namun, dengan catatan bahwa jus buahnya tidak dicampur dengan gula tambahan. Jadi, benar-benar jus buah dan air. Kandungan gula alami pada buah pun kerap dipandang negatif.
Faktanya, gula alami pada buah berbeda dengan gula tambahan. Gula alami terikat dan matriks serat, antioksidan, dan nutrisi bermanfaat lainnya yang dapat membantu kadar gula darah.
4. Susu kedelai
Mitos yang masih berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa susu kedelai dapat meningkatkan kadar gula darah. Namun, ahli gizi Cassetty menjelaskan bahwa susu kedelai adalah pilihan susu nabati terbaik, asalkan tidak dicampur dengan gula tambahan.
“Susu kedelai adalah pilihan yang baik karena susu ini rendah karbohidrat, sehingga menjadikannya pilihan tepat untuk mengendalikan gula darah,” ujar ahli gizi Cassety.
Faktanya, 1 cangkir susu kedelai (240 mililiter) dilengkapi dengan 8 gram protein, sama seperti susu sapi dengan tambahan 9 gram karbohidrat. Protein tersebut berperan memperlambat dampak karbohidrat lain dalam makanan atau camilan.
5. Teh
teh hijau mengandung katekin yang mampu menjaga kadar gula darah. Foto: Getty Images/kuppa_rock
|
Sama dengan kopi, teh juga dikemas dengan senyawa penting. Senyawa itu disebut katekin yang berperan sebagai antioksidan. Sebuah studi telah menemukan bahwa katekin pada teh hijau dan teh hitam dapat mengatur gula darah dengan berbagai cara.
Katekin akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin, melindungi dari peradangan, dan berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan stres oksidatif.
“Katekin juga dapat memberi makan bakteri usus yang baik, sehingga membantu insulin tubuh bekerja lebih efektif untuk membersihkan gula dari darah, asalkan tidak dicampur dengan gula,” tutur ahli gizi Cassety.
(raf/adr)

Sumber : food.detik.com
Sari Berita Penting
|