Tag Archives: kabupaten cirebon

Menelusuri Jalur Mural di Hutan Mangrove Muara Mundu



Cirebon

Udara segar, semilir angin laut, dan rimbunnya pohon-pohon mangrove kini menjadi suguhan utama di kawasan wisata Pantai Muara Mundu, Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon.

Keindahan alam pantai ini kian memikat, seiring dengan upaya serius pemerintah desa dalam menjadikannya destinasi andalan di kawasan pesisir.

Hamparan jogging track yang membelah lebatnya hutan mangrove menjadi pemandangan unik sekaligus daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jalur setapak sepanjang ratusan meter ini dihiasi mural-mural bertema laut, memberi nuansa estetika yang memperkuat karakter wisata alam sekaligus edukatif.


“Wisata Muara Mundu ini terus kami benahi. Kami ingin jadikan tempat ini sebagai ikon wisata pesisir di Cirebon,” ujar Khaerun, Kepala Desa Mundu Pesisir, Senin (21/7/2025).

Salah satu langkah besar yang tengah dirancang adalah menyambungkan kawasan Muara Mundu dengan destinasi Mangrove Kasih Sayang melalui tambahan jogging track sepanjang 200 meter. Koneksi ini diharapkan menjadi jalur wisata alami yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan hutan mangrove yang hijau, sejuk, dan menenangkan.

Selain jalur tracking, pengunjung kini juga bisa menikmati beragam spot foto instagramable, mural warna-warni, dan kawasan kuliner yang mulai bergeliat. Meski beberapa fasilitas masih dalam tahap pengembangan, semangat masyarakat dan pemerintah desa untuk memajukan pariwisata sangat terasa.

“Potensi wisata mangrove ini besar sekali. Tapi pengembangannya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kolaborasi antara desa, pemerintah, dan dunia usaha,” tutur Khaerun.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

(iqk/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Viral Meteor Jatuh di Langit Cirebon, Pakar Bilang Begini


Jakarta

Viral video warga yang merekam cahaya terang serupa bola api dan dentuman keras di media sosial. Suara dentuman itu terdengar hingga belasan kilometer.

Melansir detikJabar, fenomena tersebut muncul di langit wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.


Meteor Jatuh di Langit Cirebon

Merespons fenomena ini, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan bola api tersebut merupakan meteor dengan ukuran cukup besar.

Berdasarkan analisisnya terhadap pemantauan tangkapan gambar dan data, termasuk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Thomas menjelaskan meteor tersebut melintasi Kota Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

“Analisis berdasarkan kesaksian adanya dentuman yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon (ACJM) pada pukul 18:39:12 WIB pada azimut 221, ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18.35 (WIB),” terang Thomas dalam unggahan di akun Instagramnya, Senin (6/10/2025), dikutip dengan izin oleh detikcom.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 (WIB),” ucapnya.

Mengapa Meteor Jatuh Mengeluarkan Dentuman?

Thomas menambahkan, suara dentuman keras dapat bersumber dari meteor saat memasuki atmosfer yang lebih rendah.

“Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB. Meteor jatuh di laut Jawa,” terangnya.

Terpisah, Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati Muhammad Syifaul Fuad di Cirebon sebelumnya mengatakan suara dentuman dari sisi meteorologi dapat terjadi saat ada sambaran petir, aktivitas gempa bumi, dan longsor.

Syifaul mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data fenomena tersebut. Hingga saat ini, tidak ada aktivitas getaran signifikan di Cirebon maupun cuaca ekstrem.

Ia menggarisbawahi, fenomena terkait meteor merupakan kewenangan lembaga yang membidangi antariksa, seperti BRIN. Sementara itu, BMKG tidak memiliki instrumen khusus untuk mendeteksi pergerakan meteor dan benda langit.

“Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” ucapnya, melansir Antara.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Peneliti BRIN Perkirakan Meteor di Cirebon Sekitar 3-5 Meter, Jatuh di Laut Jawa


Jakarta

Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menilai, batu meteor yang melintas di Cirebon berukuran sekitar 3-5 meter. Ia turut membandingkan dengan peristiwa meteor Bone pada 2009.

Menurut Thomas, meteor Cirebon memang berukuran lebih kecil, tetapi cukup menimbulkan gelombang kejut.

“Kalau kita bandingkan dengan kejadian meteor Bone 2009, yang menimbulkan dentuman keras yang terdengar sampai jarak 10 km dan kaca jendela rumah warga bergetar, meteor Cirebon ukurannya lebih kecil namun cukup menimbulkan gelombang kejut,” ujar Thomas dalam blog miliknya, dikutip Selasa (7/10/2025).


Berdasarkan kesaksian warga yang dibagikan oleh media, ia menyimpulkan beberapa hal. Thomas menyebut terjadi dentuman yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Kemudian, terdapat video yang memperlihatkan bola api yang meluncur serta terdapat rekaman CCTV pada pukul 18.35 WIB.

Thomas turut mengatakan, terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon di Astanajapura (ACJM) pada 11:39:12 UT (18:39:12 WIB) pada azimut 221 (arah barat daya).

“Ada tambahan informasi di FB saya, bahwa di Tasikmalaya juga ada saksi yang melihat objek seperti meteor. Ada juga yang melaporkan dentuman terdengar juga sampai Tegal,” jelas Thomas.

“Di Pekalongan dilaporkan ada yang melihat objek seperti meteor,” imbuhnya.

Lintasan Meteor di Cirebon

Thomas menyimpulkan berdasarkan fakta-fakta yang didapat, fenomena dentuman di Cirebon dan sekitarnya merupakan meteor yang cukup besar yang melintas dari arah barat daya di selatan Jawa kemudian ke wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon sekitar pukul 18.35-18.39 WIB.

Kemudian ketika memasuki atmosfer lebih rendah dan lebih padat di atas Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terjadi gelombang kejut yang oleh warga terdengar sebagai suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pada 18.39.12 WIB. Meteor diduga jatuh di Laut Jawa.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Cirebon Geger, Muncul Bola Api Membelah Langit dan Suara Dentuman



Cirebon

Cirebon dikejutkan oleh bola api yang melintas cepat, diduga meteor pada Minggu (5/10/2025) malam. Fenomena itu menimbulkan dentuman keras dan perhatian publik. BMKG dan BRIN menyelidiki.

Sebuah bola api yang meluncur cepat membelah langit itu meninggalkan jejak cahaya terang sebelum diikuti dentuman keras yang menggetarkan sejumlah wilayah. Fenomena langka tersebut menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Pakar astronomi dan peneliti BRIN, Thomas Djamaludin, mengatakan cahaya misterius itu merupakan lintasan meteor berukuran cukup besar.


“Berdasarkan analisis awal dari kesaksian warga serta rekaman CCTV yang menunjukkan cahaya melintas sekitar pukul 18.35 WIB, disimpulkan bahwa objek itu adalah meteor yang memasuki atmosfer dari arah barat daya,” kata Thomas dilansir detikjabar, Senin (6/10).

Tak hanya warga, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cirebon juga mendeteksi getaran akibat peristiwa tersebut. Sensor seismik mencatat adanya gelombang kejut pada pukul 18.39.12 WIB, bertepatan dengan laporan dentuman keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

Thomas menjelaskan saat meteor menembus lapisan atmosfer yang lebih rendah, gesekan udara menimbulkan bola api terang (fireball) yang terlihat jelas dari permukaan bumi. Proses itu pula yang menghasilkan gelombang kejut hingga terdengar seperti ledakan.

“Peristiwa seperti ini merupakan fenomena alam biasa, meski ukurannya cukup besar sehingga menimbulkan cahaya terang dan dentuman. Publik tidak perlu khawatir,” kata Thomas.

Dia mengatakan setelah menimbulkan cahaya dan dentuman, meteor diperkirakan jatuh di Laut Jawa. Meski tergolong jarang terjadi di Indonesia, fenomena ini tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat.

Rekaman video amatir warga dan tangkapan CCTV yang memperlihatkan detik-detik bola api melintas terus beredar luas di media sosial. Sorotan cahaya di langit malam itu, disertai suara ledakan yang menggema.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, mengatakan belum dapat menyimpulkan asal-usul suara dan cahaya yang dilaporkan masyarakat itu.

“Fenomena yang berkaitan dengan meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan BRIN. BMKG hanya memastikan dari sisi meteorologi, sementara semua indikator cuaca normal,” ujar Syifaul saat dikonfirmasi.

Menurut hasil pemantauan BMKG, tidak ada aktivitas meteorologis yang terdeteksi pada waktu kejadian. Kondisi cuaca berdasarkan citra satelit juga menunjukkan langit cerah berawan, tanpa adanya indikasi sambaran petir atau pembentukan awan konvektif yang biasanya bisa menimbulkan suara ledakan.

Syifaul menjelaskan bahwa suara dentuman serupa juga bisa disebabkan oleh fenomena lain, seperti gempa atau longsoran besar. Namun hingga saat ini, tidak ada data seismik maupun laporan aktivitas tanah yang terekam di wilayah Cirebon.

“Dari sisi meteorologi, semua kondisi normal. Karena itu, kemungkinan lain di luar faktor cuaca perlu ditelusuri lebih lanjut,” ujar dia.

Meski demikian, BMKG mengakui tidak memiliki instrumen khusus untuk mendeteksi pergerakan meteor. Oleh karena itu, dugaan mengenai benda langit akan menjadi ranah BRIN untuk dianalisis lebih lanjut.

“Analisis sementara menunjukkan cahaya yang dilihat warga bukan sambaran petir,” kata dia.

Sementara itu, Stasiun Geofisika Bandung melaporkan adanya satu sinyal getaran lemah yang terekam pada waktu kejadian. Namun sinyal tersebut belum dapat dipastikan sumber maupun skalanya.

***

Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Bola Api Misterius Juga Terlihat di Brebes, Pemancing Kaget Sungai Jadi Terang



Brebes

Fenomena bola api misterius ternyata juga terlihat di atas langit Brebes. Para pemancing sampai kaget gara-gara melihat sungai menjadi terang benderang.

Fenomena alam yang diduga meteor jatuh tak hanya dilihat warga Cirebon, tetapi banyak dilihat juga oleh warga Brebes, Jawa Tengah.

Kesaksian warga menyebut, jatuhnya benda langit ini disusul suara dentuman mirip guntur. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/10) petang.


Seberkas cahaya terang melintas di langit Brebes pukul 18.35 WIB. Tidak lama kemudian terdengar suara dentuman mirip guntur layaknya mau hujan. Dentuman itu bahkan membuat kaca jendela ikut bergetar.

Sejumlah warga lainnya juga mengaku menyaksikan fenomena alam yang sama. Fiman (32) warga Brebes mengaku melihat dengan jelas cahaya terang di langit pada jam tersebut.

“Lagi duduk pinggir Kali Pemali, kaget ada ndaru merah sampai sungai terlihat terang. Cahaya itu seperti sangat dekat dengan bumi,” ungkap Fiman saat dihubungi, Senin (6/10/2025) pagi.

Firman mengaku baru tahu kalau cahaya itu adalah meteor jatuh setelah membuka medsos. Bahkan infonya, kata dia meteor itu terjatuh di Cirebon.

“Tak kira ndaru kok merah, ternyata meteor jatuh. Saya baru ngeh setelah baca-baca di medsos,” kata dia.

Pemancing Kaget, Sungai Jadi Terang Benderang

Seorang pemancing bernama Dodi (29) bersama rekannya menyaksikan fenomena alam itu di pinggiran Sungai Pemali. Saat duduk menunggu umpan disambar ikan, tiba-tiba dia melihat langit terang.

Dia melihat ada bola melintas di atas sungai memancarkan cahaya terang. Awalnya dia mengira bola api akan jatuh tidak jauh dari tempat memancing.

Kata Dodi, pancaran cahayanya sampai menerangi permukaan sungai Pemali. Jaraknya lumayan dekat seperti akan jatuh di dekat lokasi dia memancing.

“Sempet kaget, lagi mancing sungai tampak terang karena ada cahaya di atas. Tapi tidak lama hilang. Beberapa detik kemudian suara guntur muncul,” aku Dodi saat dihubungi, Senin (6/10/2025).

Usai melihat kejadian itu, Dodi dan teman-temannya berkemas dan pulang. Dia mengira akan turun hujan karena ada suara seperi guntur cukup kencang.

“Dikira mau hujan ada suara guntur. Biasa kalau ada gluduk tidak lama hujan, jadi pulang,” pungkasnya.

Menurut peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, penampakan bola api tersebut merupakan meteor yang berukuran cukup besar.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 (WIB),” kata Thomas dalam unggahan di akun Instagramnya, Senin (6/10/2025).

——-

Artikel ini telah naik di detikJateng, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com