Tag Archives: kabut

Penting! Ini 9 Komponen Mobil yang Perlu Dicek sebelum Trabas Hujan



Jakarta

Musim hujan mulai intens di berbagai daerah. Jalanan licin, genangan air, hingga kabut menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi mobil. Karena itu, sebelum mobil dipakai menembus hujan, penting untuk memastikan semua komponennya dalam kondisi prima agar perjalanan tetap aman dan nyaman.

9 Komponen Wajib Dicek Sebelum Terabas Hujan

Dijelaskan Auto2000, berikut sembilan komponen mobil yang wajib dicek sebelum menghadapi cuaca ekstrem:

1. Ban Mobil

Pastikan kondisi ban masih layak pakai dan tekanan udaranya sesuai rekomendasi pabrikan. Ban aus bisa memicu aquaplaning alias kehilangan cengkeraman di jalan basah. “Gejala aquaplaning bisa membuat mobil tergelincir, karena itu penting memastikan kondisi ban prima,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000.


2. Sistem Rem

Periksa kampas rem dan cairan rem agar daya pengereman tetap optimal di jalan licin. Hindari kebocoran atau endapan kotoran di saluran rem.

3. Wiper dan Washer

Pastikan karet wiper tidak getas dan tangki washer terisi penuh agar kaca tetap bersih dan visibilitas terjaga.

4. Lampu Mobil

Pastikan semua lampu berfungsi, baik depan maupun belakang, untuk meningkatkan visibilitas saat hujan deras.

5. Karet Pintu dan Jendela

Periksa kondisi karet agar air tidak masuk ke dalam kabin. Termasuk karet panoramic roof jika ada.

6. AC Mobil

AC yang dingin membantu mencegah embun di kaca depan dan menjaga kenyamanan kabin.

7. Perlengkapan Darurat

Senter, dongkrak, kunci roda, dan kotak P3K wajib ada di mobil, termasuk ban serep yang siap pakai.

8. Sistem Kelistrikan

Cek aki dan sistem listrik, apalagi saat hujan semua fitur seperti lampu dan wiper bekerja bersamaan.

9. Kaki-kaki Mobil

Pastikan shock absorber, bushing, dan sistem kemudi tidak bermasalah agar mobil tetap stabil di jalan licin.

Sebagai tambahan, pengemudi juga perlu menyiapkan payung, sandal plastik, pakaian ganti, dan air minum di mobil. Kalau tak sempat ke bengkel, servis bisa dilakukan lewat THS – Auto2000 Home Service, yang siap datang ke rumah atau kantor untuk perawatan ringan di musim hujan.

(lua/dry)

Sumber : oto.detik.com

Alhamdulillah mobil Otomotif اللهم صل على رسول الله محمد
ilustrasi gambar : unsplash.com / obi

Tips Aman Berkendara Mobil Listrik, Jangan Abai Kondisi Baterai



Jakarta

Mobil listrik mulai menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk aktivitas sehari-hari, baik untuk perjalanan dalam kota maupun antar kota. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan pengendara mobil listrik agar perjalanan lebih nyaman tanpa hambatan.

1. Cek Baterai, Pastikan Terisi Penuh

Saat melakukan perjalanan, kita tentunya akan dihadapkan berbagai kondisi jalanan, juga cuaca. Bisa jadi kita akan dihadapkan pada situasi hujan dan terjadi kemacetan panjang. Maka dari itu, pastikan untuk memeriksa baterai sebelum berangkat, dan akan lebih baik untuk mengisi dayanya hingga penuh atau minimal 80% untuk mengurangi terjadinya kehabisan daya, saat cuaca atau kondisi jalanan tidak sesuai yang diinginkan.


2. Periksa Kondisi Ban

Cuaca dan kondisi jalanan yang kurang bagus berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terutama jika kondisi ban tidak optimal. Periksa tekanan udara dalam ban secara rutin, dan pastikan juga ban memiliki daya cengkeram yang baik. Saat musim hujan, pastikan permukaan ban masih ideal untuk mencegah tergelincir di jalan yang licin.

3. Gunakan Mode Berkendara yang Sesuai

Saat cuaca buruk seperti hujan atau kabut tebal, disarankan menggunakan mode berkendara yang lebih aman, seperti mode eco atau comfort. Mode ini akan mengurangi
kecepatan akselerasi dan meningkatkan stabilitas kendaraan, sehingga Anda dapat berkendara dengan lebih tenang dan aman.

4. Bersiap saat Cuaca Hujan

Cuaca yang tidak menentu saat ini dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Pastikan mobil listrik yang Anda kendarai dilengkapi dengan fitur-fitur yang dapat memaksimalkan keselamatan di jalan. Contohnya Neta X yang menawarkan sistem Smart Driving dengan 9 fungsi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), yang terdiri dari Forward Collision Warning (FCW), Automatic Emergency Braking (AEB), Front Vehicle Start Alert (FSA), Full-Speed Adaptive Cruise (ACC), Traffic Jam Assist (TJA), Integrated Cruise Assist (ICA), Lane Departure Warning (LDW), Emergency Lane Keeping System (ELKS), dan High Beam Assist (HBA). Fitur-fitur ini dirancang untuk membantu pengemudi berkendara dengan lebih aman di berbagai kondisi jalan dan cuaca.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Lampu Indikator Mobil Menyala Terus? Ini Arti dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Lampu indikator mobil adalah salah satu komponen yang berfungsi menjadi petunjuk terkait kondisi mobil. Termasuk dari sisi bahan bakar hingga peringatan sistem, baik saat mesin menyala ataupun mati.

Jika lampu indikator mobil menyala terus, seringnya hal ini bisa jadi menandakan adanya masalah pada sistem kendaraan. Pahami berbagai arti dan cara untuk mengatasinya di bawah ini.

Arti Lampu Indikator Mobil

Secara umum, arti lampu indikator mobil yaitu untuk memberikan peringatan terkait kondisi khusus atau masalah yang terjadi pada mobil. Namun, sejatinya setiap lampu indikator punya arti.


Dikutip dari laman Astra Daihatsu dan Carsome Indonesia, berikut adalah beberapa arti lampu indikator mobil menyala yang sering dialami para pengguna mobil:

1. Lampu Indikator Pengisian Aki

Lampu aki menyala bisa jadi tanda beberapa masalah, seperti aki yang lemah atau rusak, alternator bermasalah, hingga sabuk penggerak yang kendor.

Cara Mengatasinya:
Segera cek ketersediaan dan kebersihan aki mobil. Pengendara juga bisa membawanya ke tempat servis terdekat.

2. Lampu Indikator Check Engine

Jika simbol menyala pada indikator artinya ada masalah dalam mesin mobil. Bisa jadi hal karena ada tutup bensin yang tidak rapat maupun sensor mesin yang harus diganti.

Cara Mengatasinya:
Cek kondisi tangki mobil dan pastikan tertutup rapat. Pastikan menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang baik.

Apabila lampu indikator ini masih menyala terus, segera bawa ke bengkel servis terdekat untuk pengecekkan lebih menyeluruh.

3. Lampu Indikator ABS (Anti-lock Braking System)

Lampu rem ABS menyala ketika sistem pengecekkan berjalan dan mati sendiri. Namun, saat lampu ini terus menyala maka menandakan ada masalah di dalamnya.

Cara Mengatasinya:
Pastikanlah agar tidak ada kabel di dekat roda yang kendor atau rusak.

4. Lampu Indikator Fog

Fog lamp (lampu kabut) menyala jika kita mengaktifkannya di daerah tinggi atau berkabut. Fungsi lampu indikator adalah membantu penerangan jalan di tengah hujan maupun kabut yang menghalangi.

5. Lampu Indikator Rem Parkir

Simbol huruf “P” adalah tanda rem parkir yang sedang aktif. Ketika mobil berjalan dan lampu indikator ini masih menyala berarti rem tangan mobil belum dilepas atau dinonaktifkan.

Cara Mengatasinya:
Segera lepaskan rem tangan kemudi ketika berjalan. Selain bisa membuat mobil terasa lebih berat, ini juga akan membuat minyak rem tabung reservoir habis.

6. Lampu Indikator Tekanan Ban Mobil

Lampu indikator tekanan mobil menyala menandakan adanya tekanan angin dalam ban berkurang sebanyak 25% (dari jumlah seharusnya).

Lampu ini akan menyala beberapa detik, ketika mesin kendaraan menyala dan segera mati saat tekanan ban sudah dalam kondisi normal.

Cara Mengatasinya:
Segera periksa tekanan ban untuk melakukan pengisian angin.

7. Lampu Indikator Electric Power Steering (EPS)

Lampu EPS yang menyala berarti ada indikasi kerusakan pada stir mobil. Biasanya, hal ini juga diikuti dengan setir mobil yang terasa lebih berat.

Penyebab lampu indikator EPS menyala yaitu karena mobil terlalu sering menerjang banjir, atau minyak pada power steering sudah menipis.

Cara Mengatasinya:
Kurangi frekuensi melewati genangan air yang tinggi. Tujuannya agar kondisi mobil tidak semakin parah.

8. Lampu Indikator Busi Pijar

Apabila lampu indikator busi pijar menyala dan berkedip, ini tandanya ada masalah pada busi. Gejalanya adalah adanya guncangan saat mengendarai mobil.

Makanya, pengendara disarankan untuk selalu memeriksa dan mengganti busi mobil ketika sudah melewati jarak tempuh 40.000 – 60.000 kilometer.

9. Lampu Peringatan Power Steering

Lampu indikator peringatan power steering menyala berarti adanya masalah dengan power steering. Biasanya, penyebab nya adalah minyak power steering yang berkurang.

Meskipun tIdak ada dampak signifikan yang terjadi, namun hal ini cenderung membuat stir terasa menjadi berat.

10. Lampu Indikator Level Pendingin Rendah

Indikator level pendingin rendah disebabkan karena suhu temperatur cairan coolant atau pendingin mesin terlalu tinggi. Seringnya, hal ini menjadi tanda bahwa mobil sedang mengalami overheating.

Cara Mengatasinya:
Jika lampu indikator ini menyala, segeralah menepi sejenak dan matikan mesin mobil. Jangan membuka mesin, tunggulah hingga mobil lebih sejuk. Setelah itu, tambahkan cairan coolant ke dalam radiator mobil (hindari untuk mengisinya dengan air biasa).

Cara Mengatasi Lampu Indikator Mobil Menyala Terus

Lampu indikator mobil yang menyala terus perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi lampu indikator mobil menyala terus:

  • Periksa bagian mesin dan komponen di dalamnya.
  • Cobalah untuk lepaskan kepala aki dan pasang kembali untuk cek masih layak atau tidak.
  • Melakukan service mobil berkala.
  • Lakukan pengecekan secara menyeluruh ke bengkel dan memperbaiki kerusakan yang ada.

Dari uraian di atas, diharapkan detikers tidak lagi mengabaikan lampu indikator yang menyala ya. Karena hal ini punya konsekuensi serius bagi keselamatan, kinerja mobil, dan biaya yang perlu dikeluarkan atas perbaikan di masa depan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

8 Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan


Jakarta

Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat yang sudah bersiap untuk pergi liburan ke luar kota. Ada yang pergi menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan pesawat, lalu ada juga yang memakai kendaraan pribadi.

Jika detikers memilih menggunakan mobil pribadi, sebaiknya cek seluruh komponennya terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan agar tetap aman dan nyaman selama di perjalanan.

Lantas, komponen mobil apa saja yang harus dicek sebelum dipakai untuk pergi liburan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.


Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

Ada sejumlah komponen mobil yang wajib dicek sebelum detikers menggunakannya untuk pergi liburan. Dilansir situs Hyundai Indonesia, berikut beberapa komponen yang wajib dicek:

1. Oli Mobil

Komponen yang pertama adalah oli mobil. Lakukan pengecekan terhadap kondisi dan jumlah oli mesin. Jika sudah dekat dengan waktu penggantian, maka sebaiknya ganti oli mesin dulu.

Selain itu, cek juga oli pada komponen lainnya, mulai dari oli gardan, oli rem, hingga oli power steering. Pastikan juga dengan membeli oli terbaik sesuai spesifikasi mesin.

2. Rem

Rem merupakan salah satu komponen paling penting dalam sebuah kendaraan. Cobalah untuk mengecek kondisi kampas rem, apakah masih tebal atau sudah mulai aus.

Lalu, cobalah untuk menginjak pedal rem. Apabila terasa lebih ringan, sebaiknya lakukan pengecekan komponen rem ke bengkel resmi.

3. Ban

Ban juga merupakan komponen yang wajib dicek sebelum pergi liburan ke luar kota. Sebagai penggerak utama, kamu perlu mengukur tekanan ban, spooring, dan balancing untuk bisa menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda agar bisa berputar dengan seimbang.

4. Ganti Air Radiator

Cek juga air radiator sebelum bepergian. Sebab, air radiator dapat meredam panas pada dinding silinder saat terjadi pembakaran dari kerja mesin.

Maka dari itu, mobil berkompresi tinggi dihimbau untuk menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal sekaligus mampu mencegah karat pada sela mesin.

5. Lampu

Komponen selanjutnya yang perlu dicek adalah lampu. Tanpa adanya lampu, kamu akan kesulitan berkendara di malam hari.

Lakukan pengecekan terhadap lampu utama, lampu senja, lampu kabut, dan lampu rem. Pastikan seluruh lampu berfungsi dengan normal.

6. Aki dan Sistem Kelistrikan

Aki merupakan sumber daya utama kelistrikan pada mobil. Aki yang bagus dapat menjaga kinerja lampu, audio, serta mesin berjalan dengan optimal.

Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau sudah soak dapat mengganggu kinerja mobil dan sistem kelistrikan. Bahkan, mobil bisa mogok karena kondisi aki yang sudah rusak.

7. Wiper

Meski sering dianggap sepele, wiper sebenarnya merupakan salah satu komponen penting yang wajib dicek. Apalagi jika kamu pergi liburan di akhir tahun, biasanya sudah memasuki musim hujan.

Jika karet wiper sudah tidak berfungsi secara optimal, sebaiknya segera diganti dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik serta menjaga visibilitas berkendara saat hujan.

8. Filter Pendingin dan AC

Komponen terakhir yang wajib dicek adalah filter pendingin dan AC. Perlu diingat, mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk dapat memberikan kenyamanan selama di perjalanan.

Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

Itu dia delapan komponen mobil yang wajib dicek sebelum pergi liburan. Agar lebih aman, sebaiknya lakukan servis mobil di bengkel resmi.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Kiat Aman Touring Akhir Tahun Pakai Motor



Jakarta

Musim liburan sering menjadi momen yang dinanti buat berkumpul dengan keluarga atau menjelajahi tempat-tempat baru. Namun dengan meningkatnya volume kendaraan di jalan, pengendara motor harus lebih waspada dalam menjaga keselamatan berkendara.

“Keselamatan berkendara adalah prioritas utama, terutama di musim liburan ketika lalu lintas jalan cenderung lebih padat. Pemotor harus bijak, juga disiplin dalam berkendara demi melindungi diri sendiri dan pengguna jalan lainnya,” ujar Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani.

Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan saat berkendara di musim liburan:

1. Sepeda motor dan kelengkapan surat


Sebelum melakukan perjalanan, pastikan kondisi motor dalam keadaan prima. Periksa tekanan angin ban, rem, oli, lampu, serta komponen lain yang mendukung keselamatan. Jangan lupa membawa surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK yang masih berlaku, dan kartu identitas lainnya.

2. Perlengkapan berkendara

Gunakan perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm SNI, jaket tebal, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. Hindari menggunakan pakaian yang terlalu longgar atau aksesori yang bisa mengganggu konsentrasi.

3. Patuhi rambu lalu lintas

Perhatikan rambu lalu lintas dan kondisi sekitar. Jangan memaksakan diri untuk melaju kencang, terutama di jalanan yang kurang familiar. Pastikan tetap menjaga jarak aman agar memiliki ruang untuk bermanuver jika diperlukan.

Selain pengendara harus memperhatikan hal tadi, tidak lupa juga agar tetap selalu terjaga perjalanannya dan bisa dengan selamat sampai ke tujuan, harus menghindari hal-hal seperti berikut ini:

1. Penggunaan ponsel

Jika Anda perlu menggunakan ponsel untuk membalas pesan ataupun mengangkat panggilan masuk, berhentilah di tempat yang aman.

2. Beban berlebihan

Hindari membawa beban berlebihan yang dapat mempengaruhi keseimbangan sepeda motor. Beban yang terlalu berat tidak hanya membahayakan Anda tetapi juga pengguna jalan lainnya.

3. Jumlah Penumpang

Perhatikan jumlah penumpang atau pembonceng, standarnya berkendara dengan sepeda motor terdiri dari pengemudi dan pembonceng alias hanya dua orang saja, lebih dari itu sangat tidak dianjurkan.

Musim liburan sering kali diwarnai dengan cuaca yang tidak menentu. Pastikan Anda juga siap menghadapi kondisi seperti hujan atau kabut tebal dengan membawa jas hujan dan memilih rute yang tepat. Berkendara dalam kondisi basah membutuhkan kehati-hatian ekstra, terutama saat melakukan pengereman atau melewati jalan licin.

“Keselamatan adalah investasi jangka panjang yang tidak bisa ditawar. Harus selalu memperhatikan diri sendiri dan orang lain sesama pengguna jalan, lewat kampanye safety riding #Cari_aman, kami ingin meningkatkan kesadaran bahwa setiap perjalanan harus direncanakan dengan baik untuk mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin bisa terjadi,” jelas Agus.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Tips Aman Berkendara Mobil saat Musim Hujan



Jakarta

Memasuki musim hujan, sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Dalam beraktivitas di musim hujan, khususnya berkendara dengan mobil pribadi tentunya membutuhkan persiapan, konsentrasi yang ekstra, hingga cara berkendara yang tepat. Terlebih, pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) banyak masyarakat menikmati momen ini dengan berwisata atau pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi bersama keluarga.

Berikut tips berkendara aman dan nyaman selama musim hujan:

1. Persiapan Diri


Pastikan kondisi tubuh tetap fit dan sehat karena merupakan aspek terpenting dalam beraktivitas, terlebih ketika berkendara. Sedia payung dan topi, karena tempat tujuan tidak selalu memiliki pelindung atap kanopi sehingga bisa melindungi bagian tubuh, terutama kepala dari guyuran hujan ketika turun dari mobil. Membawa atau menggunakan baju hangat ketika akan berkendara. Menyediakan alas kaki atau sandal cadangan bila sewaktu-waktu basah karena tidak sengaja menginjak genangan air saat akan memasuki atau keluar dari mobil.

2. Persiapan Kendaraan

Karet wiper merupakan komponen sangat penting dalam menyapu air dan menjaga pandangan pengemudi agar tetap jelas selama berkendara. Segera ganti komponen ini bila
kondisi karet sudah getas dan sapuannya tidak bersih. Pastikan semua lampu kendaraan berfungsi dengan baik. Komponen ini akan sangat membantu dalam memberikan visibilitas baik bagi Sahabat atau pun pengendara lainnya. Periksa kondisi ban dan ganti jika karet ban sudah tipis. Alur ban yang masih bagus dapat mengurangi risiko melayang di atas air (aquaplaning) dan tergelincir (slip) ketika hujan.

Pastikan juga tekanan udara ban sesuai dengan standar pabrikan. Gunakan water spot remover bila mendapati bercak noda seperti water spot dan jamur kaca, terutama pada bagian kaca depan dan belakang agar kinerja karet wiper dapat menyapu air secara maksimal dan menjaga pandangan pengemudi selama berkendara. Cuci mobil secara rutin untuk menghilangkan residu air hujan, ditambah air hujan juga mengandung zat asam yang dapat merusak cat mobil jika dibiarkan terlalu lama. Gunakan anti-karat bila perlu untuk melapisi bagian bawah mobil untuk mencegah korosi akibat percikan air hujan dan lumpur.

3. Selama Berkendara

Tingkatkan kewaspadaan pada awal hujan, karena momen ini cukup krusial mengingat banyak pengendara lain akan memacu kendaraannya lebih cepat, agar terhindar dari basah. Kurangi kecepatan dan tingkatkan jarak aman dengan kendaraan di depan, karena hal ini penting untuk memberikan waktu reaksi yang cukup saat pengereman saat hujan. Nyalakan lampu utama atau lampu kabut (fog lamp) saat visibilitas menurun, sekaligus agar dapat memberi tanda bagi pengendara lainnya. Hindari penggunaan lampu hazard kecuali dalam keadaan darurat.

Selalu jaga jarak, dan kecepatan dengan kendaraan lain agar dapat bereaksi terhadap manuver pengendara lain yang mendadak, terutama ketika menghindari genangan air dan jalanan rusak. Jika memungkinkan, hindari genangan air untuk mencegah risiko water hammer yang dapat merusak mesin. Bila harus melintasinya, lakukan dengan kecepatan rendah dan konstan. Selain itu, hindari penggunaan ponsel atau aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian selama berkendara.

Demikian tips persiapan berkendara selama musim hujan. Agar momen perjalanan liburan tetap tetap aman, nyaman, dan menyenangkan, pelanggan juga dapat melakukan perawatan berkala di bengkel resmi setiap 6 bulan atau setiap kelipatan 10.000 km, mana yang lebih dulu tercapai.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Kesegaran Tersembunyi di Kaki Gunung Salak



Sukabumi

Traveler yang mencari kesegaran buat liburan di akhir pekan bisa bertualang ke kaki gunung Salak. Di sana ada satu curug atau air terjun yang masih tersembunyi.

Kabut pagi masih menggantung di lereng Gunung Salak ketika suara gemericik air mulai terdengar dari balik kebun teh. Di ujung jalur setapak yang menurun tajam itu, air terjun jatuh dari tebing berlumut, memecah keheningan pedesaan Kabandungan.

Warga sekitar menyebutnya Curug 3 Helipad, sebagian lain mengenalnya sebagai Curug Sentral III. Air terjun ini terdiri dari dua aliran besar yang mengucur sejajar dari tebing batu.


Aliran air itu membentuk tirai putih di tengah dinding hijau lumut. Di bawahnya, kolam dangkal berwarna kehijauan memantulkan cahaya lembut dari langit. Wisatawan terlihat bermain air, sebagian lagi berfoto dengan latar curug yang megah.

Di tepi sungai kecil yang menjadi aliran keluar, deretan sandal dan sepatu ditinggalkan begitu saja di atas batu berjejer rapi seperti barisan kecil yang menunggu pemiliknya kembali.

Curug 3 Helipad SukabumiCurug 3 Helipad Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Terletak di kawasan kebun teh Jayanegara, Desa sekaligus Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, curug ini menjadi tempat beristirahat bagi mereka yang ingin mengasingkan diri dari hiruk-pikuk kota.

Dari atas kebun teh, hamparan hijau membentang sejauh mata memandang. Di kejauhan, perkampungan Kabandungan dan Kalapanunggal terlihat kecil di antara lipatan bukit.

“Curug ini airnya langsung dari Gunung Salak. Banyak pengunjung datang untuk bermain air dan berfoto, apalagi pemandangan kebun tehnya jadi spot favorit,” ujar Andri (35), pengelola Curug Sentral III, Minggu (2/11).

Andri duduk di bale-bale bambu di sisi jalan tanah yang menurun ke arah curug. Dari tempatnya berjaga, ia bisa melihat arus air yang mengalir deras di musim penghujan. Ia tahu persis kapan wisatawan harus diingatkan untuk menjauh.

“Kami selalu awasi langsung, apalagi kalau debit air meningkat,” katanya.

Fasilitas di kawasan ini sederhana. Beberapa warung kopi berdiri di tepi kebun, menyediakan mi instan, gorengan, dan teh hangat. Di dekatnya ada musala kecil dan MCK seadanya.

Pengelola membatasi jam kunjungan wisatawan hingga pukul 17.00 WIB saja setiap harinya. Tiket masuknya murah, hanya Rp10.000 per orang, ditambah Rp3.000 untuk parkir motor.

Sebagian wisatawan lain datang dari luar Sukabumi. Ada rombongan keluarga dari Bogor, sepasang mahasiswa dari Bandung, hingga pejalan tunggal dari Jakarta yang ingin berkemah di sekitar kebun teh.

“Ada juga pengunjung yang datang jauh-jauh dari Papua,” kata Andri dengan bangga.

Pada akhir pekan, suasana berubah lebih ramai. Tenda-tenda kecil kadang berdiri di pinggiran kebun teh, sementara petugas rescue dari Cicurug berjaga di lokasi.

“Hari ini yang bertugas ada tiga orang, situasi aman dan terkendali,” kata seorang anggota tim penyelamat yang berjaga di bawah tebing.

Salah satu pengunjung, Nadia (17), warga Cibadak, datang bersama empat temannya setelah menempuh perjalanan satu jam menggunakan sepeda motor. Wajahnya tampak cerah meski kaki basah oleh air dingin curug.

“Senang banget bisa main air dan foto-foto bareng teman-teman di sini, pemandangannya keren,” ujarnya sambil tertawa.

Bagi warga sekitar, curug ini bukan sekadar tempat wisata. Airnya menjadi sumber penghidupan. Warga memanfaatkan aliran sungai di bawahnya untuk mengairi kebun dan menyalakan turbin kecil pembangkit listrik rumahan.

“Dari dulu air curug ini yang kasih hidup kampung,” tutur Eman (52), warga Jayanegara yang rumahnya di sekitar curug.

Asal Usul Nama Curug Helipad

Nama ‘Helipad’ sendiri muncul dari bentuk kawasan di atas curug yang lapang di tengah kebun teh. Permukaannya datar dan terbuka, menyerupai landasan helikopter.

Warga setempat menyebutnya begitu sejak dulu, meski tak pernah benar-benar ada helikopter mendarat di sana. Lama-kelamaan, nama itu melekat, diwariskan dari mulut ke mulut wisatawan.

Kabut tipis turun perlahan, menyapu pucuk-pucuk teh yang berbaris di lereng. Suara air terjun berpadu dengan canda pengunjung yang tak jemu memotret keindahan alam di hadapan mereka.

Di sela gemuruh air, terdengar samar suara serangga dari balik rimbun dedaunan tanda alam yang masih hidup dan terjaga di kaki Gunung Salak.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

5 Tempat Wisata Pegunungan yang Bisa Ditempuh dengan Motor



Semarang

Traveler bisa kok menikmati keindahan ketinggian tanpa harus capek mendaki. Beberapa gunung ini bisa dituju dengan sepeda motor lho.

detikTravel telah merangkum, Sabtu (12/7/2025) wisata pegunungan yang bisa ditempuh dengan sepeda motor. Apa saja? Berikut ulasannya:

1. Gunung Telomoyo

Gunung Telomoyo, Magelang, Minggu (4/9/2022).Gunung Telomoyo, Magelang Foto: Eko Susanto/detikJateng

Gunung Telomoyo terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung ini kerap dijadikan sebagai destinasi Sunday morning riding (Sunmori) oleh para pesepeda motor. Di atas puncaknya, kita bisa menyaksikan pemandangan lautan awan.


Selain itu, kita juga bisa menyaksikan gagahnya gunung-gunung lain.

Harga tiket masuk untuk menuju puncak Gunung Telomoyo via Ardat Dalangan adalah Rp15.000 per orang. Selain itu, pengelola juga menyediakan persewaan sepeda motor dengan harga per unitnya sebesar Rp 70.000 hingga Rp 100.000 (khusus sunrise).

Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda ketika berkendara menuju puncak Gunung Telomoyo, detikers juga bisa memilih untuk menyewa Jeep. Harga sewa per unitnya adalah Rp400.000 yang bisa membawa lima orang penumpang.

2. Dieng Plateau

Traveler bisa menikmati suasana pegunungan di Dieng dan menjangkaunya dengan sepeda motor. Diantaranya yaitu Bukit Sikunir, Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Kawah Sikidang, Candi Arjuna Compelx dan Dieng Plateau Theater.

Namun perlu diperhatikan juga cuaca dan kabut yang menghalangi visibilitas di tengah jalan yang curam, menanjak dan licin.

3. Gunung Ungaran

Gunung Ungaran memiliki ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut. Ketinggian ini cocok bagi pendaki pemula yang mulai menggeluti hobi mendaki.

Tak hanya wisata alam, daya tarik Gunung Ungaran juga terdapat situs bersejarah yakni Candi Gedong Songo yang merupakan peninggalan Kerajaan Medang abad ke-9. Selain itu, sederet puncak Gunung Ungaran begitu mengesankan. Gunung ini memiliki tiga puncak yakni Botak, Gendol, dan Ungaran. Puncak Ungaran merupakan puncak tertinggi di gunung tersebut.

Untuk mencapai puncak, pendaki bisa melalui jalur Medini serta Promasan atau Gedongsongo. Bila ingin cepat sampai ke puncak, kamu bisa motoran ke Basecamp Promasan dari Pasar Boja, Kendal.

4. Kawah Putih Ciwidey

Kawah Putih berada di Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bisa juga dijangkau dengan sepeda motor kok. Kamu harus membayar tiket masuk dan restribusi motor.

5. Puncak, Bogor

Kawasan Puncak, Bogor sering menjadi destinasi liburan singkat warga Jabodetabek, salah satunya karena kemudahan bepergian ke sana. Puncak bisa dinikmati dengan sepeda motor.

Banyak tempat wisata yang menawarkan pemandangan dari ketinggian dengan suasana yang sejuk. Serta jalannya yang berkelok dan menanjak menjadi tantangan tersendiri bagi pemotor.

(sym/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Gunung Luhur, Puncak Eksotis di Banten



Lebak

Gunung Luhur, sebuah destinasi yang pernah viral saat pertama kali dikenalkan lewat media sosial. Ia memang seeksotis itu.

Awalnya, tempat ini cuma kebun biasa milik warga, tapi karena keindahannya, kini jadi salah satu spot wisata favorit di Banten. Gunung Luhur mendapat julukan “negeri di atas awan” karena pemandangannya. Saat pagi hari, kabut tebal menyelimuti area perbukitan dan menciptakan pemandangan indah yang bikin banyak orang terpukau.

Meski disebut gunung, Gunung Luhur sebenarnya lebih mirip bukit dengan ketinggian sekitar 1.037 meter. Suasananya yang tenang dan udaranya sejuk sangat cocok untuk para pencinta alam yang ingin menikmati suasana sejuk dan tenang tanpa perlu mendaki terlalu ekstrem.


Gunung Luhur di BantenGunung Luhur di Banten Foto: (Afif Farhan/detikcom)

Pemandangan samudera awan di Gunung Luhur ini menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan itu bisa didapatkan di pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB hingga 07.00 WIB. Pengunjung disarankan untuk bermalam di puncak.

Meski demikian, pemandangan samudera awan tidak bisa didapatkan tiap hari. Hal itu tergantung kondisi cuaca.

Untuk memasuki kawasan puncak Gunung Luhur pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000. Bagi yang mau menginap di puncak dapat membawa tenda dan membayar biaya sewa lahan Rp 30.000. Kalau tidak membawa tenda, traveler bisa menyewa tenda dengan biaya Rp 100.000 untuk empat orang.

Iklim di Gunung Luhur hutan hujan tropis berlaku di daerah itu. Suhu rata-rata tahunan di sana yakni 22 derajat Celcius.

Bulan terhangat adalah Oktober yakni dengan suhu rata-rata adalah 23 derajat Celcius, dan yang terdingin adalah Januari dengan suhu 21 derajat Celcius.

Gunung Luhur terletak di area Taman Nasional Gunung Halimun Salak, tepatnya di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Lokasinya hanya sekitar 70 km dari Rangkasbitung dan 140 km dari Jakarta, jadi bisa dijangkau menggunakan kendaraan pribadi dengan mudah.

Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa memakai opsi melalui kereta ke Stasiun Rangkasbitung, lalu dilanjutkan dengan sewa mobil atau angkutan umum hingga Desa Citorek.

Setelah itu, perjalanan dapat dilanjutkan dengan ojek atau berjalan kaki ringan untuk mencapai puncak Gunung Luhur. Jalannya sudah diperbaiki dan relatif ramah untuk kendaraan, jadi perjalanan cukup lancar selama kondisi cuaca mendukung.

(bnl/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Berlari di Jalur Steril, Disambut Kabut Magis di Suryakencana



Jakarta

Ratusan pelari trail dari berbagai daerah meramaikan JOTR 2025 (Jakarta Open Trail Run) yang digelar di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dua runners dari detikcomrunners ambil bagian dan sama-sama merasakan jalur steril dan kabut di alun-alun Suryakencana.

Sejak bendera start dikibarkan, suasana kompetisi terasa begitu hangat, di tengah dingin hawa Cibodas. Para peserta antusias memulai race itu, termasuk dua perwakilan detikcomrunners, Uyung Pramudya dan Eko Tri Hatmono. Mereka ambil bagian di kategori 20k. Kelompok ini memulai race dengan start dari Cibodas menuju puncak Gunung Gede dan turun melalui jalur Gunung Putri kemudian kembali menuju titik start yang juga menjadi spot finish.

Uyung terpukau dengan jalur steril dari pendaki lain selama lomba. “Sebenarnya saya senang-senang ikut JOTR ini, karena sebelumnya saya ikut memperkuat tim detikcomrunners di ITB Ultra Relay 180k. Nggak ngotot catat waktu terbaik, menikmati jalur saja. Eh, ternyata kejutan banget jalurnya steril, merasakan momen-momen sendirian di jalur,” kata Uyung.


“Yang paling epik saat tiba di Alun-alun Surakencana. Sepi banget. Sudah begitu kabut tebal banget. Setelah mau turun, baru kabut terbuka dan cuaca cerah. Magis banget,” dia menambahkan.

Uyung dan Eko di JOTR 2025Uyung di Alun-alun Suryakencana JOTR 2025 (dok. pribadi)

Uyung melahap jalur sepanjang 20 km dengan waktu tempuh kurang lebih 10 jam, tersisa dua jam dari batas waktu cut of time (COT) yang ditentukan.

Eko finish lebih dulu ketimbang Uyung. Dia menghabiskan waktu tujuh jam mencapai finish.

“Meskipun sudah beberapa kali naik ke Gunung Gede, baru kali ini Alun-alun Suryakencana serasa milik sendiri, race trail run yang sangat steril karena semua kegiatan pendakian benar-benar ditutup,” kata Eko.

Eko di JOTR 2025Eko di JOTR 2025, jalur diselimuti kabut. (dok. pribadi)

“Saya mengikuti kategori 20K (1 loop), semua marka terpasang dan terlihat dengan baik, yang saya salut ada marshall di Puncak Gede. Overall event race JOTR 2025 sangat baik, semoga di 2026 tetap terselenggara dan semakin baik lagi,” dia menambahkan.

Dengan kombinasi lintasan menantang, kabut magis Suryakencana, serta komitmen menjaga alam, JOTR 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu ajang trail run paling berkesan di Indonesia. Para peserta pun pulang dengan cerita yang tak hanya soal catatan waktu, tapi juga tentang kedekatan dengan alam dan sesama pelari.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com