Tag Archives: kampas rem

6 Cara Membuat Rem Mobil Pakem agar Lebih Cepat Berhenti dan Efektif


Jakarta

Kinerja sistem rem jadi salah satu aspek terpenting dalam berkendara, baik itu pada mobil atau sepeda motor. Pasalnya, rem sangat mempengaruhi keamanan dan keselamatan dalam berkendara.

Oleh karena itu, pemeliharaan dan penyesuaian yang tepat perlu dilakukan. Tujuannya untuk memastikan daya pengereman rem mobil pakem setiap saat.

Cara Membuat Rem Mobil Pakem

Rem pakem adalah kondisi di mana sistem rem kendaraan mampu menghentikan atau memperlambat laju kendaraan dengan efektif serta cepat.


Rem hanya akan berfungsi kalau ban dan suspensi memungkinkannya berfungsi. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rem mobil lebih pakem:

1. Tingkatkan Radius Cakram

Dilansir laman, Car Throttle, torsi rem yang lebih besar akan meningkatkan cengkeraman rem. Torsi rem sama dengan gaya yang diberikan oleh bantalan dikalikan dengan jarak penerapan gaya dari pusat roda.

2. Tingkatkan Gesekan antara Bantalan Pengereman dan Rotor

Mengutip Autos Community, bantalan rem dan rotor termasuk dua bagian penting dari roda. Keduanya akan menciptakan gesekan yang diperlukan, untuk menghentikan kendaraan.

Kalau salah satunya aus, maka mobil akan tergelincir. Bantalan rem yang lebih tebal mendorong rotor dan bahan yang menyerap lebih banyak panas untuk rotor bisa membantu pengemudi meningkatkan daya pengereman.

3. Pakai Ban dengan Cengkeraman Lebih Baik

Untuk menciptakan traksi ketika melaju di jalan, ban memerlukan daya cengkeram tertentu. Daya cengkeram diperoleh dari karet dan telapak ban yang kuat di permukaan ban.

Pola-pola di telapak ban akan membantu ban mencengkeram jalan/bagian jalan yang tidak rata, contohnya lubang di jalan.

Karet ban perlu daya tahan dan kekuatan tekstil, agar bisa sesuai dengan permukaan jalan. Hal tersebut akan memungkinkan pengemudi melaju dengan kecepatan tetap (terlepas dari kondisi jalan).

Faktor ban tersebut penting untuk meningkatkan daya pengereman. Mobil bisa berhenti berkat cengkeraman ban, mobil bisa berhenti.

Rotasi ban secara teratur juga penting untuk memastikan ban tidak cepat aus di jalan, akibat terus-menerus berhenti dan tidak selip saat direm.

4. Terapkan Disk yang Lebih Besar

Cakram pada roda adalah komponen utama yang menyebabkan roda berhenti bergerak, sehingga memungkinkan mobil mengerem. Ketika roda bergerak, cakram bergerak mengikuti gerakan roda.

Saat pengemudi menginjak rem mobil, cakram akan menjepit roda lalu menciptakan gesekan untuk menghentikan roda berputar. Jika roda ini lebih besar, maka akan ada lebih banyak permukaan yang mendorong roda. Hal ini menyebabkan penghentian yang lebih cepat, yang akan membantu rem pakem.

5. Tingkatkan Area Piston Kaliper

Meningkatkan ukuran piston (atau jumlah piston) bisa membuat lebih banyak area yang menerapkan tekanan tertentu. Kalau tekanan tetap konstan dan area meningkat, maka gaya yang diberikan akan meningkat artinya rem akan lebih pakem.

6. Tekanan Saluran Udara

Dorong kaki lebih keras ke rem, maka mobil akan mengerem lebih keras. Mengapa? Karena tekanan saluran udara meningkat.

Jika pengemudi bisa meningkatkan tekanan saluran udara (mungkin dengan membuat lengan tuas yang lebih besar supaya pedal rem bisa bekerja), maka hal ini akan akan meningkatkan torsi rem.

Rem mobil perlu diservis setiap enam bulan. Hal ini untuk memastikan bahwa komponennya terawat dengan baik dan bisa membuat kendaraan berhenti.

Mengutip buku Cara Mudah Merawat Mobil karya Panuwun Budi, disebutkan bahwa pemeriksaan rem untuk mobil biasanya dilakukan mengikuti jadwal servis rutin yang ditetapkan produsen mobil. Ketika pemeriksaan rem, bengkel akan mengganti minyak dan saringannya.

Pastikan kamu mempertimbangkan kiat-kiat tadi untuk membantu meningkatkan pakem rem mobil. Dengan begitu, pengereman lebih reaktif sehingga bisa mencegah kecelakaan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ini Ciri-ciri Suku Cadang Motor Palsu, Jangan Sampai Kena Tipu!


Jakarta

Banyaknya suku cadang atau sparepart palsu yang beredar di Indonesia dinilai cukup meresahkan. Soalnya dengan menggunakan suku cadang palsu tidak hanya bisa merugikan para pelaku usaha, keselamatan pengendara juga dipertaruhkan.

Tapi bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa suku cadang motor yang hendak kita beli palsu atau original? Rupanya untuk mengetahui suku cadang palsu atau original bisa dilihat secara mata telanjang. Seperti tertulis dalam situs resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).


Dalam situs AISI dijelaskan penggunaan suku cadang palsu pada sepeda motor merupakan salah satu masalah serius yang dapat membahayakan keselamatan pengendara sekaligus merugikan dari sisi teknis maupun ekonomi. Walaupun tampilan luarnya seringkali mirip dengan produk asli, kualitas dan fungsinya sangat berbeda, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada kendaraan.

Berikut contoh ciri-ciri suku cadang palsu dan dampak saat menggunakannya:

1. Cakram Rem Palsu

* Memiliki ciri-ciri, Permukaan piringan tidak rata dan jumlah lubang pendingin lebih sedikit.
* Risiko/Dampak:Hal ini menyebabkan pengereman tidak maksimal, bahkan dapat membuat roda terkunci secara tiba-tiba. Akibatnya, risiko kecelakaan saat berkendara meningkat secara signifikan.

2. Saringan Oli Palsu

* Saringan oli palsu memiliki ciri: Tidak dilengkapi dengan katup pengaman.
* Risiko/Dampak:Bila terjadi penyumbatan, sirkulasi oli bisa terhenti, sehingga mesin macet atau bahkan mati mendadak. Oli juga dapat menyembur keluar, membahayakan mesin maupun pengendara.

3. Oli Palsu

* Kualitas aditif sangat rendah, sehingga menyebabkan mesin overheat.
* Risiko/Dampak:Menggunakan oli palsu menyebabkan mesin bekerja lebih berat, menimbulkan kebisingan dan getaran berlebihan, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar. Dalam jangka panjang, pengguna akan mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi untuk mengganti komponen yang rusak.

4. Piston Palsu

* Jika menggunakan piston palsu, pengendara akan mengalami kerugian, karena tidak memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi akibat pembakaran.
* Permukaan silinder piston palsu memiliki resistansi gesekan yang tinggi, sehingga efisiensi bahan bakar menurun. Hal ini membuat mesin menjadi lebih mudah macet, dan umur pakai kendaraan menjadi jauh lebih singkat.

5. V-Belt Palsu

* V-Belt Palsu terbuat dari bahan dengan kualitas rendah, daya rekat buruk, dan ketahanan rendah terhadap pengelupasan.
* Selain itu presisi dimensi tidak akurat, dengan bentuk gigi yang tidak rata dan melengkung.
* Sehingga saat menggunakan V-Belt palsu, Akibatnya, daya tahan sabuk menjadi pendek dan kemampuan pengendalian kendaraan dapat berkurang tiba-tiba.

6. Kampas Rem dan Rem Tromol Palsu

* Bahan material kampas rem dan rem tromol Palsu tidak dilapisi krom sehingga mudah berkarat.
* Dimensi tidak presisi, braket tidak stabil, serta kemampuan pengereman rendah.
* Sangat berisiko menyebabkan roda terkunci saat pengereman.

Dengan berbagai contoh yang diberikan, AISI mengingatkan untuk seluruh pengendara motor agar tidak mudah tertipu, dan berani mengatakan tidak pada suku cadang palsu, karena bisa merugikan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com