Tag Archives: kap

Cara Tutup Kap Mesin Mobil yang Benar: Ditekan atau Dibanting?



Jakarta

Ada dua cara yang sering dilakukan saat hendak menutup kap mobil. Ada yang ditekan namun ada juga yang dibanting. Mana yang tepat?

Menutup kap mesin mobil tak bisa sembarangan. Seringkali menutup kap mesin mobil itu dilakukan dengan cara ditekan atau dibanting. Tapi dari kedua cara itu mana yang tepat ya? Mengutip laman Daihatsu Indonesia, menutup kap mobil sebaiknya tidak dengan cara ditekan.

Mungkin saat menutup kap mobil dengan cara ditekan terlihat tidak merusak ketimbang dibanting. Namun rupanya cara itu tidak tepat. Menutup kap mobil dengan ditekan justru berisiko membuatnya penyok. Hal tersebut dapat terjadi karena pada kap mesin terdapat bagian yang tidak memiliki struktur yang kuat sehingga apabila terkena tekanan terus menerus maka bagian tersebut akan mudah penyok.


Menekannya dengan perlahan mungkin saja dilajukan tapi, kemungkinan kap mesin jadi tidak terkunci. Kalau begini, cukup membahayakan karena bisa saja kap mobil tiba-tiba terbuka saat berjalan. Hal tersebut bisa terjadi karena pada kap mesin biasanya terdapat pengait atau engsel untuk mengunci bagian kap mesin ketika kap ditutup. Namun, apabila pemilik mobil kurang melakukan pelumasan pada bagian tersebut, maka pengait tidak dapat berfungsi meski kap mesin sudah ditekan.

Dengan demikian, cara yang tepat untuk menutup kap mesin mobil adalah dengan cara dibanting. Perlu dicatat, saat membanting jangan terlalu keras, terpenting pengait di kap mesin terkunci. Caranya, kamu bisa memposisikan kap mesin kurang lebih 30 cm di atas. Selanjutnya, lepaskan kap mesin mobil secara perlahan hingga tertutup sempurna.

Angkat sedikit bagian tengah kap mesin mobil untuk memastikan kap sudah tertutup. Jika belum tertutup, kamu bisa mengangkat kap mesin lebih tinggi lagi. Dengan melepaskan kap mesin mobil dari posisi yang lebih tinggi maka gravitasi yang dihasilkan juga lebih tinggi sehingga dapat menutup kap mesin mobil dengan sempurna.

Nah itu tadi cara menutup kap mesin mobil dengan tepat. Jangan sampai keliru ya!

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Cara Aman Jumper Aki Mobil, Lakukan dengan Benar!


Jakarta

Ada kalanya kondisi aki mobil sudah habis umur pemakaiannya atau soak. Sehingga, salah satu solusi terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan cara jumper aki mobil.

Jumper aki mobil dilakukan untuk memancing agar aki yang soak dapat bekerja lagi. Lantas, bagaimana cara jumper aki mobil yang benar dan aman?

Cara Jumper Aki Mobil

Jumper aki mobil adalah mengisi ulang kembali aku yang sudah habis usia pemakaiannya. Akan tetapi, perlu diketahui bawa aki yang dapat diisi ulang daya listriknya adalah aki yang soak.


Untuk melakukan jumper aki, kamu membutuhkan aki lain untuk donor bagi aki yang soak. Kamu bisa mendapatkan ak tersebut dari mobil lain atau menggunakan ak yang memang tidak digunakan tapi dalam kondisi baik. Berikut cara jumper aki mobil mengutip laman Suzuki dan Auto2000:

1. Persiapan

  • Untuk transisi otomatis, pastikan posisi tuas transmisi berada di posisi p, sementara untuk mobil transmisi manual, transmisi tuas ada di kondisi netral.
  • Bagi mobil yang mogok, jangan lupa mengaktifkan rem tangan atau parkir
  • Matikan semua komponen kelistrikan pada mobil. Lebih baik lagi jika kunci mobil dicabut. Lepaskan benda apapun di cigarette lighter semisal bluetooth receiver maupun aksesori lain
  • Cari posisi aki pada mobil. Ketahui di mana posisi kutub negatif dan posisi kutub positif
  • Cari kabel jumper berkualitas bagus supaya tidak terjadi kesalahan saat melakukan jumper.
  • Mencari kendaraan lain atau aki lain yang bagus.

2. Atur Posisi Mobil

Dekatkan mobil dengan lokasi aki donor. Buka kedua kap mobil, lalu posisikan saling berhadapan. Hal ini dilakukan karena biasanya kabel yang digunakan untuk jumper aki tidak terlalu panjang. Pastikan sekali lagi kondisi rem tangan mobil telah aktif dan kedua transmisi mobil berada di P atau netral.

3. Hubungkan Kedua Aki dengan Kabel Jumper

Hubungkan kedua aki menggunakan kabel jumper. Perlu diketahui bahwa kabel jumper memiliki penjepit di kedua ujungnya. Untuk menghubungkan keduanya, kamu perlu berhati-hati.

Pahami dan teliti posisi kutub terminal positif dan negatif dari kedua aki. Posisi kutub aki biasanya ditandai dengan simbol (+) dan (-).

Kutub terminal positif dihubungkan dengan terminal positif, begitupun sebaliknya. Kutub positif menggunakan kabel jumper warna merah dan negatif menggunakan jumper hitam. Pastikan penjepit kabel benar-benar telah terhubung pada kutub-kutub tersebut.

4. Hidupkan Mesin Mobil

Hidupkan mesin mobil yang menjadi pendonor arus listrik. Tunggu beberapa saat sekitar 1-2 menit. Injak gas tipis hingga 2.000 RPM untuk meningkatkan putaran mesin.

Jika sudah stabil, lanjutkan dengan menghidupkan mobil yang akinya soak. Apabila belum berhasil, tunggu 2-3 menit dan coba hidupkan mesin lagi.

5. Lepas Kabel

Setelah mesin sudah menyala, biarkan selama kurang lebih 5 menit sambil menginjak pedal gas sampai putaran 2.000 RPM. Lepas semua kabel jumper yang digunakan.

Cara melepasnya dimulai dari melepas bagian kabel negatif pada mobil yang soak sebelumnya. Lalu, lepas kabel negatif di mobil pendonor. Setelah itu, lepas kabel positif. Biarkan mesin menyala sampai 10 menit tapi dalam posisi idle.

Itulah cara jumper aki mobil dengan aman. Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan ketika melakukan jumper aki ya detikers. Semoga informasi ini membantumu.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com