Tag Archives: kapal

Pemerintah Siapkan Program Mudik Gratis untuk Nataru


Jakarta

Pemerintah akan menghadirkan program mudik gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan program ini bertujuan membantu masyarakat pulang ke kampung halaman dengan selamat, aman dan nyaman, sekaligus mengurangi kepadatan kendaraan pribadi di jalan raya.

“Kami ingin setiap masyarakat bisa mudik dengan selamat, aman, nyaman, dan terjangkau. Program mudik gratis ini adalah bukti nyata kehadiran negara untuk rakyat. Kami berharap, program ini dapat meringankan beban masyarakat sekaligus mengurangi kepadatan kendaraan pribadi selama libur akhir tahun,” ujar Dudy dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).

Program mudik gratis tahun ini rencananya akan melibatkan tiga moda transportasi utama yakni moda darat, laut, dan kereta api.


Untuk moda angkutan darat, Kemenhub menyiapkan 70 unit bus dengan kapasitas sekitar 3.080 penumpang, yang akan diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang Jakarta menuju sepuluh kota tujuan di Jawa, antara lain Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

“Selain penumpang, program ini juga memfasilitasi pengiriman sepeda motor gratis sebanyak dua unit truk, dengan rute Jakarta-Semarang-Solo dan Jakarta-Semarang-Yogyakarta,” jelasnya.

Pada moda angkutan kereta api, tersedia program Angkutan Motor Gratis (Motis) dengan kuota 232 unit motor per hari dan 6.360 penumpang yang tersebar di lintas utara dan tengah Jawa.

Sementara untuk moda angkutan laut, pemerintah menyediakan tiket gratis bagi 100 ribu penumpang di 155 ruas dengan jumlah armada sebanyak 94 unit kapal penumpang.

Program ini menjadi bagian dari dukungan Kemenhub bagi masyarakat di wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada transportasi laut. Informasi lebih lanjut terkait jadwal keberangkatan, rute, serta mekanisme pendaftaran mudik gratis akan segera diumumkan Kementerian Perhubungan.

Tonton juga video “AHY Usahakan Harga Tiket Pesawat Turun 14% Saat Nataru” di sini:

(ada/fdl)



Sumber : finance.detik.com

Kepulauan Seribu dengan 113 Pulau Fokus Dikembangkan untuk Pariwisata



Jakarta

Kepulauan Seribu kini memiliki 113 pulau dan menjadi fokus DKI dalam pengembangan pariwisata. Kendati abrasi menjadi tantangan, berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurangi dampaknya dan menjaga kelestarian pulau-pulau tersebut.

Jumlah pulau di Kepulauan Seribu tidak benar-benar seribu, kini terdapat 113. Angka itu merujuk laporan Badan Informasi Geospasial dalam perhitungan 16-22 September 2020 dalam agenda Penelaahan Nama Rupabumi Unsur Pulau Tingkat Pusat.

Sebelumnya, dinyatakan ada lebih banyak pulau di Kepulauan Seribu. Pulau-pulau itu hilang karena abrasi pantai. Penyebab abrasi pantai bermacam-macam, mulai dari kombinasi faktor alami seperti gelombang laut tinggi, pasang surut ekstrem, serta aktivitas manusia seperti pembangunan pesisir yang kurang berkelanjutan dan pengurangan tutupan vegetasi pantai, serta perubahan iklim.


Salah satu contoh pulau yang hilang terkena abrasi adalah Pulau Ubi. Pulau itu merupakan pulau berpenduduk, setelah tenggelam, warganya direlokasi ke Pulau Untung Jawa. Peristiwa tenggelamnya Pulau Ubi sudah terjadi pada 1950-an, lebih tepatnya Pulau Ubi Kecil tenggelam pada 1949 dan Pulau Ubi Besar hilang pada 1956.

“Setiap pulau pasti mengalami abrasi karena gelombang laut. Di Pulau Untung Jawa misalnya, Pantai Arsa dan Pantai Sakura sudah terdampak perubahan garis pantai,” ujar Waristiani atau yang akrab disapa Ani, staf Pekerja Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, dalam perbincangan dengan media di Kepulauan Seribu, Kamis (23/10/2025). Ani adalah salah satu pendamping detikTravel dalam kegiatan Walking Tour Disparekaf DKI Jakarta yang berlangsung di Pulau Onrust, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Payung pada Rabu dan Kamis.

Dalam keterangannya Dispar DKI Jakarta menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan upaya untuk mengurangi dampak abrasi, termasuk dampak perubahan iklim, dengan melakukan rehabilitasi mangrove yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) seluas 85.13 ha dan rehabilitasi terumbu karang seluas 56,6 hektare.

Selain itu, Dinas Sumber Daya Alam (SDA) juga telah membangun breakwater dan tanggul di sekitar pulau-pulau kecil untuk melindungi pulau tersebut sehingga terjadi integrasi antara pendekatan alami dan infrastruktur. Serta, melarang kegiatan penambangan pasir laut yang menjadi salah satu penyebab utama tenggelamnya Pulau Ubi. Dinyatakan bahwa berdasarkan pengawasan dari tim Pengawas DKPKP bersama KKP sudah lama tidak ditemukan lagi kegiatan penambangan pasir laut di kawasan itu.

Seiring dengan langkah-langkah menghadapi tantangan itu, Disparekraf DKI Jakarta juga mengembangkan pariwisata untuk mendongkrak perekonomian warga setempat.

Pulau Untung Jawa di Kepulauan SeribuPulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu (Qonita Hamidah/detikcom)

Kepulauan Seribu terbagi menjadi dua wilayah administratif, yaitu Kepulauan Seribu Selatan dan Utara. Wilayah selatan berada lebih dekat ke Jakarta, sehingga waktu tempuh kapal ke sana lebih singkat dibandingkan ke wilayah utara.

Dengan total 113 pulau yang tersebar di kedua wilayah ini, Kepulauan Seribu menyuguhkan beragam destinasi wisata bahari yang menarik. Mulai dari pulau-pulau berpenduduk dengan fasilitas lengkap, hingga pulau-pulau kecil yang masih asri dan alami. Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan diharapkan mampu mengoptimalkan potensi wisata sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pulau-pulau tersebut.

Gambaran Pariwisata di Kepulauan Seribu

Yulia Mareta, pemandu wisata dari Asosiasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (AHPI), yang bekerja sama dengan Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta dalam acara Walking Tour DKI Jakarta itu, menyebutkan bahwa di masa lalu pulau-pulau di Kepulauan Seribu ada 342 pulau. Kini 113 pulau di Kepulauan Seribu dibagi dalam empat tipe pulau.

Pulau-pulau itu adalah pulau berpenduduk (Pulau Payung, Pulau Tidung, Pulau Harapan, dan Pulau Pramuka), kemudian pulau bersejarah atau cagar budaya (Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Edam), pulau resort (Pulau Asha, Pulau Macan, Pulau Sepa, dan Pulau Bidadari) yang dikelola oleh PT Impian Jaya Ancol, serta pulau konservasi atau hutan (Pulau Ular yang dikelola oleh Kementerian Kehutanan).

Tangkapan Layar Laporan BPS 2024Tangkapan Layar Laporan BPS 2024 (Tangkapan Layar)

“Sektor pariwisata menjadi penopang utama ekonomi masyarakat di Kepulauan Seribu. Aktivitas wisata diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, pajak, dan perputaran ekonomi UMKM di pulau-pulau berpenduduk,” kata Yulia.

Kondisi wisata di Kepulauan Seribu terkait pariwisata dan aktivitas warga lokal berbedda-beda. Misalnya, Pulau Untung Jawa cenderung sepi pada hari kerja, namun ramai wisatawan saat akhir pekan. Sementara itu, Pulau Tidung menjadi salah satu destinasi populer dengan ikon Jembatan Cinta yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, perjalanan menuju Pulau Tidung dapat ditempuh sekitar 3 jam menggunakan kapal kayu, atau 1 jam dengan kapal cepat dari Jakarta. Pulau Payung Kecil direkomendasikan untuk aktivitas diving dan snorkeling, sedangkan Pulau Sepa menawarkan keindahan bawah laut yang mudah dijangkau dari pantai.

Beberapa rekomendasi wisata sejarah yang dekat dengan Jakarta antara lain Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Onrust. Namun, saat ini Pulau Kelor belum bisa dikunjungi karena dermaganya rusak akibat badai. Pulau ini terkenal karena memiliki Benteng Martello, bangunan peninggalan Belanda yang kerap dijadikan lokasi foto pra-pernikahan.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menjadikan Pulau Tidung Kecil sebagai Pulau Kucing, yaitu tempat konservasi bagi kucing yang akan dijaga dan dirawat. Meski rencana ini masih menuai pro dan kontra, pulau tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik baru wisata Kepulauan Seribu di masa depan.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Ambisi Pulau Payung di Kepulauan Seribu Jadi Surga Glamping



Jakarta

Pulau Payung di Kepulauan Seribu berbenah untuk menjadi destinasi wisata yang siap bersaing secara global. Sebuah wisata glamping ditawarkan.

Pulau Payung bukan pulau kosong. Pulau itu adalah pulau berpenduduk dan ada akomodasi komersial, Asha Resort.

Dengan luas sekitar 40 hektare dan populasi mencapai 40 ribu jiwa, Pulau Payung bertekad untuk bertransformasi menjadi kawasan wisata berkelanjutan.


Pada sektor pariwisata, Pulau Payung dikunjungi oleh 1.500-2.000 jiwa per bulan.

Pulau Payung tidak mengunggulkan hutan mangrove sebagai daya pikat pariwisata, sebab pulau itu tidak memiliki hutan mangrove. Kendati tidak memiliki hutan mangrove, masyarakat setempat memanfaatkan batu karang alami sebagai penahan abrasi, langkah sederhana namun efektif menjaga garis pantai dari pengikisan laut.

Akses Mudah Menuju Pulau Payung

Wisatawan dapat menempuh perjalanan menuju Pulau Payung melalui empat jalur berbeda. Dua di antaranya menggunakan kapal cepat dari Marina Ancol dan Pelabuhan Baywalk Pluit, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Alternatif lainnya, kapal kayu dari Muara Angke dan Muara Kamal (Jakarta Barat) membutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan.

“Ada empat cara menuju Pulau Payung atau Asha, masing-masing menempuh waktu 1-3 jam perjalanan, yakni dari Marina Ancol, Pelabuhan Baywalk di PIK 2 Jakarta, serta dari Muara Angke dan Muara Kamal. Muara Kamal berbatasan dengan PIK 2, Jakarta, dan Banten, dengan pilihan kapal cepat maupun kapal kayu,” ujar Yulia, pemandu wisata dari Asosiasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (AHPI) yang bekerja sama dengan Suku Dinas Ekonomi Kreatif dan Pariwisata yang mendampingi detikTravel dalam Agenda Walking Tour Disparekraf DKI Jakarta pada 22-23 Oktober 2025.

Asha Resort beroperasi pada 2023. Meski banyak yang mengenalnya sebagai Pulau Asha, sebenarnya lokasi resort ini berada di wilayah Pulau Payung Besar.

“Sebenarnya di sini (Asha Resort) letaknya di Pulau Payung Besar, tapi masyarakat lebih mengenalnya dengan Pulau Asha,” kata Yulia.

Asha Resort: Glamping Mewah Bernuansa Alam

Asha Resort dibangun di Pulau Payung dengan mengusung konsep glamping (glamorous camping), Resor itu menawarkan 16 unit penginapan eksklusif di tepi pantai. Proyek kedua berlanjut dengan jenama Cora.

Untuk menginap di sini, pengunjung tidak perlu lagi repot mendirikan tenda, karena setiap glamping dilengkapi fasilitas modern layaknya hotel.

Selain menginap, wisatawan juga bisa menikmati berbagai aktivitas seperti ATV menyusuri hutan konservasi dan bersantai di kafe tepi laut yang menjual paket makanan dan minuman tanpa tiket masuk tambahan. Harga paket Asha Resort dibanderol sekitar Rp 400 ribu pada weekday dan Rp 500 ribu saat weekend yang sudah termasuk transportasi kapal pulang pergi.

Menariknya, baik pengunjung yang memilih paket one day trip maupun menginap akan menikmati fasilitas transportasi laut yang sama. Terdapat dua dermaga utama, yaitu Dermaga Payung dan Dermaga Asha, tergantung paket perjalanan yang dipilih.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Kapal Jumbo Pengangkut Ribuan Mobil BYD Tinggalkan RI, Atto 1 Sudah Mendarat?



Jakarta

BYD Explorer No. 1 disebut meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta. Informasi ini muncul berdasarkan unggahan video singkat yang menyebar di media sosial.

Akun instagram @pelabuhantanjungpriok dan @stevroni, mengunggah video yang memperlihatkan BYD Explorer No 1 sedang meninggalkan Tanjung Priok. Kata akun itu, kapal tersebut baru saja menurunkan unit baru di pelabuhan dan kini bergerak kembali ke Shanghai.

Dalam video unggahan lain, keluar mobil-mobil city car seperti Atto 1 yang sedang berjalan keluar dari BYD Explorer No 1.


BYD pertama kali mengoperasikan kapal pengirim ribuan mobilnya pada tahun 2024 lalu. BYD Explorer No. 1 adalah kapal pertama BYD. Kapal itu bisa mengangkut 7.000 kendaraan dalam satu kali berlayar.

Sayangnya Pihak BYD Indonesia belum memberikan respons terkait berlabuhnya BYD Explorer No. 1 di Indonesia.

BYD diketahui punya delapan pengangkut jumbo dengan misi mengirim kendaraan ekspor hingga 1 juta unit per tahun. Selain Explorer No.1, nama kapal BYD lainnya adalah Hefei, Changzhou, Shenzhen, Xi’an, Changsha, Zhengzhou dan Jinan.

PT BYD Motor Indonesia memastikan komitmennya untuk mendistribusikan mobil listrik terbarunya, BYD Atto 1, sesuai jadwal yang telah dijanjikan kepada konsumen. Model terbaru ini mendapat sambutan positif sejak diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Sejak awal peluncurannya, BYD menargetkan pengiriman Atto 1 dimulai pada Oktober 2025.

“Ya sementara ini selama GIIAS, kita memang janjikan di bulan Oktober (pengiriman). Tapi saya memantau–karena ini kita bekerja sama dengan partner kita di dealer ya– pergerakannya itu lebih dipahami oleh dealer, terkait promise delivery dan customer satisfaction (kepuasan konsumen) ini kita juga menakar ekspektasi konsumen. Jadi kayaknya paruh tengah GIIAS, sudah mulai masuk ke November, dan sekarang sudah ada yang menyentuh Desember. Kita pasti akan upayakan semaksimal mungkin, mengirim kendaraan ini bila memang sudah waktunya,” ungkap Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, di sela kegiatan media test drive BYD Atto 1 rute Semarang-Solo-Yogyakarta, Rabu (13/8/2025) lalu.

(riar/din)



Sumber : oto.detik.com

Kartu Memori SanDisk Ditemukan Utuh di Reruntuhan Kapal Selam Titan


Jakarta

Lebih dari dua tahun setelah tragedi yang menewaskan lima orang di kapal selam OceanGate Titan, tim penyelam masih menemukan hal tak terduga di dasar Samudra Atlantik. Kali ini, mereka menemukan kamera bawah laut milik Titan yang masih utuh, lengkap dengan kartu memori SanDisk yang bisa dibaca.

Penemuan ini diungkap oleh YouTuber sains dan astrofisikawan Scott Manley. Ia menyebut kamera tersebut adalah SubC Rayfin Mk2 Benthic, perangkat kelas industri berlapis titanium dan kaca safir sintetis yang dirancang tahan tekanan hingga 6.000 meter. Titan sendiri hancur akibat implosi di kedalaman sekitar 3.300 meter pada Juni 2023.

Meski lensa kamera pecah dan papan sirkuitnya rusak sebagian, casing dan SD card di dalamnya justru bertahan. Menurut laporan Tom’s Hardware, kartu itu hampir pasti SanDisk Extreme Pro 512GB yang dijual sekitar USD 62 atau setara Rp 1 juta, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (21/10/2025).


Proses Pemulihan Data Rumit

Tim penyelidik menemukan kartu memori tersebut masih terenkripsi penuh, dengan dua partisi: satu untuk sistem kamera, satu lagi untuk data pengguna. Tantangan muncul karena beberapa komponen utama kamera, termasuk mikrokontroler, hancur akibat benturan.

Untuk membuka datanya, para ahli harus mengekstrak chip NVRAM yang menyimpan kunci enkripsi dan membuat salinan biner dari SD card. Mereka kemudian membangun papan pengganti agar fungsi elektronik kamera bisa ditiru.

Dengan bantuan SubC Imaging, Canadian Transportation Safety Board, dan NTSB Amerika Serikat, tim akhirnya berhasil mengakses isi kartu menggunakan peralatan dan perangkat lunak khusus pabrikan. Setelah dipastikan enkripsi hanya pada level sistem berkas, seluruh data bisa dibuka.

12 Foto dan 9 Video Diselamatkan

Hasilnya, ada 12 foto beresolusi tinggi dan 9 video UHD yang terselamatkan. Namun tak satu pun berasal dari penyelaman terakhir Titan.

Semua file berisi rekaman uji coba dan latihan, termasuk gambar seorang penyelam serta cuplikan di dalam bengkel ROV Marine Institute di Newfoundland, Kanada. Menurut Manley, kamera kemungkinan telah diatur untuk menghapus otomatis atau mentransfer rekaman ke penyimpanan eksternal, sehingga tidak ada data dari misi fatal yang tersimpan.

Pecahnya Titan disebabkan kegagalan struktur lambung dari serat karbon yang tak mampu menahan tekanan ekstrem–sekitar 380 kali tekanan di permukaan laut. Para ahli menduga keletihan material akibat penggunaan berulang memicu retakan mikro yang berujung pada kehancuran total hanya dalam sepersekian detik.

Penemuan kartu memori kecil ini menjadi simbol ketahanan teknologi di kondisi ekstrem–sepotong bukti yang selamat dari kedalaman maut, sekaligus pengingat betapa tipis batas antara ambisi eksplorasi dan bahaya yang mengintai di laut terdalam.

(asj/rns)



Sumber : inet.detik.com

Saat Ongkos Naik Haji Jemaah Indonesia Rp 3.395



Jakarta

Penyelenggaraan haji di Indonesia telah melewati sejarah panjang, sejak masa kolonial hingga kemerdekaan. Pascakemerdekaan, ibadah haji diselenggarakan oleh Departemen Agama Republik Indonesia.

Kilas balik perhajian pascakemerdekaan bisa kita lihat mulai 1949. Sebab, meski bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 1945, penyelenggaraan haji selama empat tahun pertama merdeka belum bisa dilaksanakan karena masalah keamanan dan kondisi negara yang belum kondusif.

Pada 1949 M yang bertepatan dengan 1370 H, pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Agama RI untuk pertama kalinya mengorganisasi penyelenggaraan ibadah haji jemaah Indonesia. Menurut arsip data statistik haji tahun 1949-2014 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, jumlah jemaah yang berangkat pada tahun itu sebanyak 9.892.


Jemaah haji pertama didampingi 41 petugas. Dari 9.892 jemaah Indonesia, 320 orang (2,23 persen) di antaranya meninggal dunia.

Pemberangkatan jemaah haji kala itu menggunakan transportasi laut. Transportasi udara baru digunakan pada 1952.

Ongkos naik haji (ONH) menggunakan transportasi laut pada haji pertama itu sebesar Rp 3.395. Ongkos haji naik hampir dua kali lipat pada tahun berikutnya dan terus bertambah setiap tahunnya.

Pada musim haji 1371 H/1950 M, ongkos naik haji naik menjadi Rp 6.429. Jemaah yang berangkat kala itu ada 1.843 orang dan yang meninggal dunia 42 orang.

Setahun berikutnya atau 1951, pemerintah memberangkatkan 9.502 jemaah haji dengan ongkos naik haji Rp 6.847.

Pada 1952, pemerintah menggunakan dua moda transportasi untuk mengangkut jemaah haji ke Tanah Suci, kapal laut dan pesawat terbang. Ongkos naik haji dengan pesawat pertama kala itu Rp 16.691, sementara kapal laut sebesar Rp 7.500 atau naik Rp 653.

Tarif ongkos naik haji sempat turun pada 1953 sebelum akhirnya naik cukup tinggi pada tahun berikutnya. Tarif pesawat Rp 13.300 dan kapal laut Rp 7.300. Lalu, pada 1954, ongkos naik haji dengan pesawat menjadi Rp 23.304 dan kapal laut Rp 8.000.

Dalam perjalanannya, ongkos naik haji relatif meningkat dari tahun ke tahun dan transportasi laut sudah tidak digunakan lagi mulai 1975.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Yunus AS Tinggalkan Kaumnya hingga Ditelan Ikan Hidup-hidup



Jakarta

Kisah mengenai Nabi Yunus AS termaktub dalam Al-Qur’an. Ia dianugerahi mukjizat keselamatan setelah ditelan oleh ikan paus hidup-hidup.

Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid dkk, Nabi Yunus AS diutus kepada penduduk Nainawi. Alih-alih beriman kepada Allah SWT, penduduk Nainawi justru mendustakan Allah SWT dan berlaku semena-mena. Hal tersebut berlangsung cukup lama sampai akhirnya Yunus AS memutuskan untuk pergi meninggalkan penduduknya dan mengancam mereka dengan azab dari Allah SWT.

Ibnu Mas’ud, Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah dan sejumlah salaf lainnya mengatakan bahwa ketika Nabi Yunus AS pergi meninggalkan kaumnya, rupanya Allah SWT mengilhamkan mereka untuk bertobat dan kembali ke jalan Allah SWT. Kemudian, mereka berteriak kencang memanggil Allah SWT dan berdoa sepenuh hati serta merendahkan diri-Nya.


Allah SWT lantas melenyapkan azab dari mereka dengan daya, kekuatan, kasih sayang dan rahmat-Nya. Azab yang siap menimpa mereka telah berputar-putar di atas mereka seperti malam yang gelap.

Allah SWT berfirman dalam surat Saba ayat 34,

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ ِالَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآۙ اِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ ۝٣٤

Artinya: “Tidaklah Kami utus pemberi peringatan ke suatu negeri, kecuali orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) berkata, “Sesungguhnya kami ingkar pada kerasulanmu.”

Ketika Nabi Yunus AS pergi dalam keadaan marah atas sikap kaumnya, ia menaiki kapal. Sayangnya, kapal tersebut terombang ambing karena muatan yang berlebih. Bahkan, mereka nyaris tenggelam.

Akhirnya, mereka yang menaiki kapal tersebut bersepakat untuk membuat undian. Orang yang namanya keluar ketika dundi harus dilemparkan dari kapal untuk meringankan muatan.

Saat undian dilakukan, nama Nabi Yunus AS yang muncul. Undian dilakukan selama tiga kali karena penumpang kapal merasa tidak rela jika sang nabi yang harus dibuang ke lautan.

Akibat namanya yang terus muncul meski sudah diundi tiga kali, maka Nabi Yunus AS dilemparkan ke laut. Allah SWT lalu mengirim ikan besar dari lautan hijau dan langsung menelan Yunus AS.

Sang Khalik memerintahkan agar ikan tersebut tidak memakan daging dan tidak mematahkan tulang Nabi Yunus AS. Akhirnya ikan besar itu membawa Yunus AS berkelana.

Menurut pendapat mufassir, ketika Nabi Yunus AS berada di perut ikan ia mengira dirinya sudah mati. Kemudian, dia menggerakkan tubuhnya dan saat itulah ia sadar bahwa dirinya masih hidup.

Nabi Yunus AS lalu tersungkur dan sujud kepada Allah SWT sambil mengucapkan,

“Ya Rabb! Aku membuat suatu masjid untuk-Mu di suatu tempat yang tak seorang pun beribadah kepada-Mu di sana (selain aku).”

Ketika Nabi Yunus AS dibawa oleh ikan berkelana ke dasar lautan yang gelap dan menerjang gelombang. Ia mendengar ikan-ikan di sana bertasbih kepada Allah SWT, begitu pula dengan pasir-pasir lautan.

Sang nabi lalu berdoa dalam keadaan yang sangat gelap. Ia bertasbih, membaca tahlil, tunduk dan bertobat kepada Allah SWT.

Nabi Yunus AS lantas menyadari perbuatannya dan bertaubat kepada Allah sambil membaca doa yang diabadikan pada surat Al Anbiya ayat 87,

لآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Ada perbedaan pendapat terkait lama waktu Yunus AS berada dalam perut ikan. Dari Asy-Sya’bi dia mengatakan Nabi Yunus AS ditelan paus pada pagi hari dan dimuntahkan pada sore hari.

Sementara itu, Qatadah RA mengatakan Nabi Yunus AS berada dalam perut ikan selama tiga hari. Berbeda dengan Ja’far Ash-Shadiq yang berpendapat Yunus AS berada dalam perut ikan selama tujuh hari.

Adapun, Sa’id bin Abu Hasan dan Abu Malik menyebut Yunus AS berada di perut ikan selama 40 hari. Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com