Tag Archives: kecemasan

Waspada! 5 Asupan Pemicu Kecemasan Ini Sebaiknya Dihindari


Jakarta

Kecemasan yang dialami dapat merujuk pada stres dan mengganggu. Untuk mencegah kecemasan hindari mengonsumsi beberapa makanan dan minuman ini secara berlebihan.

Kecemasan merupakan salah satu gangguan yang seringkali terjadi terutama ketika seseorang merasa tertekan. Dampaknya orang-orang yang cemas berlebihan akan lebih mudah stres dan kehilangan fokus untuk melakukan aktivitasnya.

Kecemasan bisa diatasi dengan latihan pernapasan maupun dicegah dengan asupan Makanan dan minuman yang tepat. Menurut penelitian yang dipublikasi pada EBioMedicine pada Maret 2017 disebutkan bahwa asupan Makanan dan minuman memiliki pengaruh yang cukup besar untuk kadar stres seseorang.


Ada beberapa Makanan dan minuman enak yang disarankan untuk dihindari konsumsinya karena dapat memicu kecemasan. Perhatikan daftarnya baik-baik dan hindari beberapa Makanan dan minuman tertentu ini agar bebas dari rasa cemas.

Baca juga: Seorang Artis Tertangkap Kamera Jual Makanan di Pasar, Ini Menunya

Berikut ini 5 Makanan dan minuman pemicu kecemasan menurut Livestrong:

Waspada! 5 Asupan Pemicu Kecemasan Ini Sebaiknya DihindariKandungan kafein pada teh dan kopi dapat memicu kecemasan dan meningkatkan stres. Foto: Getty Images/iStockphoto/Domepitipat

1. Kopi dan Teh

Teh dan kopi memiliki kandungan kafein yang cukup berpengaruh pada kondisi kesehatan mental seseorang. Walaupun kadar kafein pada teh tak sebanyak kopi tetapi jika dikonsumsi terus menerus dan berlebihan dampaknya akan sama buruk.

“Kafein dikenal sebagai stimulan untuk membuat seseorang tetap aktif. Tetapi (kafein) juga berkontribusi terhadap hormon pemicu stres dan kecemasan seperti kortisol, dopamin, adrenalin, dan adenosin,” kata Catherine Gervacio selaku ahli gizi.

Sebuah pengamatan dilakukan pada April 2021 untuk melihat efek konsumsi kafein pada siswa. Hasilnya mereka yang terbiasa minum kopi justru memiliki gejala kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

2. Minuman Soda

Rasa minuman soda yang segar di tenggorokan tidak sesegar efek samping yang dihasilkan. Soda dapat mengganggu fungsi maksimal otak dan memicu hormon stres untuk diproduksi.

Fakta ini didapatkan dari efek kandungan gula yang berlebihan pada soda. Untuk sekaleng soda saja ditemukan setidaknya 9 sendok teh gula menurut laporan 2020-2025 Dietary Guidelines for Americans.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian yang dipublikasi pada jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews pada Agustus 2019. Semua ahli sepakat konsumsi gula dapat merusak fungsi otak dan memicu berbagai gejala kecemasan hingga depresi berat.

Makanan dan minuman pemicu kecemasan lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Minuman berenergi

Seringkali diandalkan untuk memicu produksi energi, banyak pegiat kebugaran yang terlalu mengandalkan minuman berenergi. Minuman ini begitu banyak untuk ditemukan dengan mudah pada minimarket maupun toko-toko swalayan.

Tetapi perpaduan gula dan kafein yang tinggi di dalamnya dengan mudah meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Menurut Sports Health yang melakukan penelitiannya pada Mei 2021, tidur cukup akan lebih ampuh untuk mengurangi kecenderungan untuk minum minuman berenergi.

Selain itu lebih lanjutnya juga dapat mencegah stres yang ditimbulkan dari konsumsi minuman berenergi berlebihan. Efek jangka panjang yang dikhawatirkan ahli adalah para pegiat olahraga justru akan kehilangan fokus dan mengalami gangguan mood jika terlalu banyak konsumsi minuman berenergi.

4. Alkohol

Waspada! 5 Asupan Pemicu Kecemasan Ini Sebaiknya DihindariEfek menenangkan pada alkohol hanya bersifat sementara, selebihnya justru memicu kecemasan berlebih. Foto: Getty Images/iStockphoto/Domepitipat

Bagi penikmatnya alkohol sekadar minuman yang cocok untuk mengisi waktu-waktu bersantai. Mulai dari berbincang, menemani camilan, atau bahkan ketika berpesta dengan orang-orang terdekat.

Bahkan banyak orang yang menyebutkan alkohol menjadi temannya saat stres melanda. Sayangnya alkohol yang melalui proses fermentasi justru tidak terlalu baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

menurut pengamatan pada American Journal of Lifestyle Medicine pada Januari 2021 lalu konsumsi alkohol justru dapat meningkatkan kecemasan. Hal ini lantaran alkohol dapat menyerap nutrisi dari dalam tubuh sehingga mengganggu kesehatan usus dan mengacaukan pengaturan hormon di dalam otak.

5. Camilan ringan

Ketika memiliki waktu luang paling enak ditemani dengan beberapa camilan yang gurih atau manis. Tetapi European Journal of Nutrition pada 2019 justru menyebutkan orang-orang yang kecanduan camilan akan lebih mudah stres.

Walaupun ketika membuka kemasan camilan rasanya seperti mengangkat sebagian kecemasan dan stres faktanya kandungan di dalam makanan olahan dapat memicu stres. Lemak, gula tambahan, garam dan perasa makanan menjadi salah satu yang memicu gangguan psikologi.

“Mengonsumsi makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang dapat memicu stres,” lanjut Gervacio.

Baca juga: 5 Kuliner Malam yang Enak dan Mengenyangkan di Pasar Modern BSD

(dfl/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Bikin Sedih! 5 Makanan Ini Pengaruhi Suasana Hati Jadi Lebih Mellow


Jakarta

Tak hanya bikin kenyang, beberapa makanan juga bisa mempengaruhi suasana hati sampai bikin sedih. Meskipun beberapa makanan ini punya rasa yang enak.

Apa yang dikonsumsi sehari-hari ternyata tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga kondisi psikologis seseorang. Survei terbaru di Inggris menunjukkan bahwa makanan populer seperti pizza (46%), fish and chips (42%), serta burger dengan kentang goreng (32%) membuat banyak orang merasa buruk setelah mengonsumsinya meskipun terasa lezat saat dimakan.

Melansir Yahoo (20/06), Ahli gizi Lily Soutter menyebut makanan yang cenderung tinggi lemak, karbohidrat olahan, dan garam dapat menyebabkan kembung serta penurunan energi setelah makan.


Selain itu, kandungan nutrisinya dinilai kurang mendukung fungsi otak sampai-sampai memproduksi hormon yang menciptakan perasaan sedih.

Berikut 5 jenis makanan dan minuman yang dapat memicu sedih:

1. Gorengan

Murah Meriah! Fried Chicken dan Pizza Enak Juga Ada di Gerobak Kaki 5Makanan bertepung dan digoreng berbahaya untuk kesehatan. Foto: iStock

Penelitian di tahun 2023 yang melihat pola makan sekitar 140.728 orang, penelitian ini menemukan bahwa konsumsi rutin makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan sebesar 12% dan depresi sebesar 7%.

Penyebab utamanya adalah senyawa akrilamida yang terbentuk saat makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi.

Proses penggorengan juga diketahui memperburuk peradangan, menyebabkan kembung, dan merusak kesehatan usus. Semua faktor ini berkontribusi terhadap kelelahan, stres, dan suasana hati yang buruk.

2. Asupan Manis

Gula dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis, yang berdampak langsung pada suasana hati seseorang. Gejala gula darah tinggi meliputi rasa haus, kelelahan, penglihatan kabur, sering buang air kecil, hingga penurunan berat badan.

Secara emosional, hal ini bisa menimbulkan iritabilitas dan perubahan mood yang drastis. Contoh makanan dan minuman yang tinggi gula antara lain soda, donat, kue, jus buah kemasan, saus dan kecap manis, cokelat, serta beberapa jenis sereal sarapan.

Sehingga konsumsi makanan di atas perlu dibatasi dan tidak boleh berlebihan, agar tidak mempengaruhi kesehatan apalagi mempengaruhi suasana hati.

3. Makanan Olahan

5 Makanan Ini Pengaruhi Suasana Hati Jadi Lebih MellowMie instan termasuk makanan olahan. Foto: Shutterstock/GettyImages

Sebuah studi yang dipimpin Harvard dan dipublikasikan di JAMA Network Open pada September 2023 menyoroti kemungkinan hubungan antara makanan yang diproses berkali-kali (ultra) dan kaitannya dengan kesehatan mental seseorang seperti depresi.

Dalam studi yang melibatkan lebih dari 21.000 perempuan berusia 42-62 tahun, ditemukan bahwa peserta yang mengonsumsi setidaknya 9 porsi makanan olahan/hari memiliki kemungkinan 50% lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah minimal.

Beberapa contoh makanan ultra-olahan yang umum dikonsumsi sehari-hari antara lain mi instan, sereal manis untuk sarapan, minuman bersoda, nugget ayam, sosis dan hotdog, biskuit serta camilan kemasan, makanan siap saji beku (frozen food), keripik dalam kemasan, hingga permen.

4. Kafein

Meski kopi dikenal memberi dorongan energi, konsumsi berlebihan justru bisa menjadi pemicu kecemasan. Kafein meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) dalam tubuh, membuat seseorang merasa gelisah dan sulit tidur.

Ketika pola tidur terganggu, dampaknya bisa terasa dalam suasana hati dan produktivitas sehari-hari. Selain itu, ketergantungan terhadap kafein dapat menyebabkan gejala putus zat seperti sakit kepala, mudah marah, dan depresi ringan.

Kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, tetapi juga teh, matcha, cokelat, dan minuman berenergi. Penting untuk mengonsumsi kafein dalam batas wajar sesuai dengan kondisi tubuh.

5. Minuman Beralkohol

5 Makanan Ini Pengaruhi Suasana Hati Jadi Lebih Mellowminuman alkohol. Foto: Shutterstock/GettyImages

Meskipun alkohol bisa memberi efek euforia sesaat, dampaknya terhadap kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Setelah efek alkohol menghilang, seseorang dapat mengalami anxiety atau kecemasan pasca-minum.

Alkohol mengubah keseimbangan kimia di otak, yang berpotensi meningkatkan perasaan stres, cemas, dan depresi. Kehilangan ingatan saat mabuk juga bisa menimbulkan kekhawatiran berlebih akan tindakan atau ucapan yang tidak diingat.

Selain itu, konsumsi alkohol membatasi produksi glukosa dalam tubuh, yang bisa menyebabkan kelelahan, iritasi, dan pusing keesokan harinya.

(sob/dfl)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Eater Collective

Ini 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum Kopi


Jakarta

Kopi dikenal sebagai minuman untuk menambah energi dan segudang kelebihan lainnya. Ternyata jika berhenti minum kopi, ada sejumlah manfaat sehat yang didapat.

Sudah bukan rahasia lagi kalau kopi memiliki banyak manfaat positif bagi tubuh. Bahkan, rutin kebiasaan minum kopi kerap dikaitkan dengan penurunan risiko terkena berbagai macam penyakit.

Manfaat kopi berasal dari zat-zat yang terkandung di dalamnya. Salah satu yang paling utama adalah kafein. Dalam jumlah wajar, kafein dapat membantu menambah energi, meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, menurunkan tingkat stres dan kecemasan, hingga menstimulasi fungsi otak.


Kopi juga mengandung nutrisi penting lain, seperti kalium, magnesium, dan antioksidan yang baik untuk tubuh. Namun, jika berhenti minum kopi ada sejumlah manfaat sehat yang didapat.

Dilansir dari Real Simple (12/09), menurut beberapa ahli kesehatan ada beberapa manfaat kesehatan potensial yang bisa didapatkan jika berhenti minum kopi. Berikut penjelasannya:

1. Memperbaiki Kualitas Tidur

Ini 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum KopiIni 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum Kopi Foto: Ilustrasi Getty Images/PeopleImages

Kandungan kafein di dalam kopi dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Studi menunjukkan bahwa asupan kopi setiap hari dapat mengubah siklus tidur, menyebabkan tidur gelisah dan kantuk di siang hari.

Hal ini terutama terjadi jika seseorang mengonsumsi kafein kurang dari enam jam sebelum tidur. Karena kafein pada kopi bisa menghambat reseptor adenosis, dan adenosis ini lah yang berfungsi meningkatkan kualitas tidur.

“Kaafein itu memblokir reseptor ednosis, dan adenosis ini berfungsi membuat tidur lebih baik. Sehingga dengan berhenti minum kopi bisa membuat kualitas tidur meningkat,” jelas Edwina Clark, RD selaku ahli gizi dari San Francisco, Amerika.

2. Mengurangi Rasa Cemas

Ini 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum KopiIni 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum Kopi Foto: Ilustrasi Getty Images/PeopleImages

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa meminum kopi dapat memberikan energi di pagi hari sebelum aktivitas. Akan tetapi, energi tersebut juga dapat merangsang hormon yang menyebabkan peningkatan kecemasan, kegugupan, jantung berdebar-debar, bahkan serangan panik.

“Kecemasan dapat disertai dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kesehatan jantung yang buruk, tekanan darah tinggi, hingga siklus tidur yang tidak teratur. Dengan menghindari kafein dalam kopi, kita juga dapat menghindari, atau setidaknya mengurangi, tingkat kecemasan kita,” ungkap Edwina.

Mereka yang rentan terhadap stres dan kecemasan saat konsumsi kafein bisa membuat gejalanya jauh lebih buruk.

3. Melancarkan Sistem Pencernaan

Jika selama mengonsumsi kopi membuat saluran pencernaan jadi banyak masalah hingga tak lancar, beberapa ahli kesehatan menyarankan untuk berhenti minum kopi agar sistem pencernaan kembali ke normal.

Hal ini dikarenakan kandungan kafein pada kopi bisa membuat iritasi lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam. Efek ini bisa dialami oleh orang-orang yang rentang dengan masalah lambung atau perut.

4. Melindungi Kesehatan Gigi

Ini 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum KopiIni 5 Manfaat Sehat yang Didapat Jika Berhenti Minum Kopi Foto: Ilustrasi Getty Images/PeopleImages

Kopi dan teh dapat menodai gigi. Dilansir dari Healthline, ada alasan mengapa kopi bisa membuat gigi menjadi kuning. Karena kopi mengandung senyawa tannins, yang merupakan polifenol yang terurai dalam air.

Tannins juga bisa ditemukan di minuman lain seperti wine dan teh. Tannins ini bisa menyebabkan munculnya komponen warna yang membekas di gigi. Ketika komponen warna ini tertinggal di gigi, tentunya perlahan akan muncul warna kuning pada gigi.

Bahkan hanya butuh secangkir kopi sehari untuk membuat gigi menjadi kuning. Sehingga dengan berhenti minum kopi bisa menghindari gigi menjadi berwarna kuning karena konsumsi kopi.

5. Menjaga Gairah Seksual

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa dalam dosis rendah kafein pada kopi dapat menguntungkan dan bermanfaat untuk kesehatan. Sementara efek sebaliknya akan terjadi bila seseorang meminumnya dalam dosis yang berlebihan.

Memang ketika diminum dalam dosis sedang, kafein juga dapat mengobati disfungsi ereksi sementara pada pria. Namun bila dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein dapat berdampak negatif terhadap kehidupan seksual. Kebanyakan kafein akan membanjiri otak dan tubuh dengan hormon stress, yang akan mempengaruhi kinerja dan menurunkan dorongan seksual.

Kafein tingkat tinggi juga dapat menyebabkan iritabilitas, depresi dan kegelisahan, yang semuanya merupakan faktor yang dapat menurunkan libido seksual. Hal ini bisa membuat libido atau gairah seksual pria menurun.

(sob/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Lily Banse

Penelitian Sebut Konsumsi Miso dan Kimchi Bisa Kurangi Depresi


Jakarta

Miso dan kimchi merupakan makanan probiotik yang baik bagi kesehatan usus. Selain itu, keduanya juga disebut dapat mengurangi depresi. Ini kata peneliti!

Masalah kesehatan pencernaan dapat menyebabkan kecemasan (anxiety) dan masalah kesehatan mental lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh para ilmuwan yang berbasis di Singapura. Mereka menemukan salah satu solusinya dengan mengonsumsi makanan probiotik.

Dilansir dari South China Morning Post (19/2/2025), penelitian itu menggunakan tikus sebagai alat uji oleh para peneliti dari Duke-NUS Medical School and Singapore’s National Neuroscience Institute.


4 Manfaat Sehat Konsumsi Miso, Bumbu Masak Khas Jepang4 Manfaat Sehat Konsumsi Miso, Bumbu Masak Khas Jepang Foto: Getty Images/Alexander Pyatenko

Penelitian itu menunjukkan adanya hubungan penting antara mikroba usus dan perilaku yang berhubungan dengan kecemasan. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal EMBO Molecular Medicine.

Makanan priobotik adalah bakteri dan ragi hidup yang bermanfaat bagi kesehatan. Jika mengonsumsinya secara rutin akan menambah pasokan mikroba baik dan memulihkan keseimbangan alami pada bakteri usus.

Miso dan kimchi diketahui masuk ke dalam daftar makanan probiotik. Selain itu, ada juga kombucha, acar, tempe, dan roti sourdough.

Penelitian ini membuka kemungkinan menarik untuk terapi berbasis probiotik baru guna meningkatkan kesehatan mental.

“Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya hubungan antara mikroba, nutrisi, serta fungsi otak,” ungkap Patrick Tan, wakil dekan senior pada penelitian Duke-NUS.

Makanan probiotik ini memiliki potensi besar bagi mereka yang menderita kondisi, seperti stres dan gangguan tidur. Atau mereka yang tidak dapat mentoleransi pengobatan psikiatri standar.

Mengutip NIH, makanan mengandung probiotik ini dapat mengurangi respon stres dari hipotalamus-hipofisis dengan berbagai cara. Stres ini dapat menyebabkan permeabilitas usus dan translokasi lipopolisakarida, yang keduanya berkontribusi terhadap gejala depresi.

Menurut PubMed Central, makanan mengandung probiotik ini tak bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa probiotik efektif dalam mengurangi depresi jika diberikan bersama antidepresan.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com

Mengenal ‘Efek Burung Unta’, Momen Ketika Manusia Mulai Menghindari Informasi



Jakarta

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti dari The University of Chicago (UChicago) menunjukkan momen ketika manusia mulai menghindari informasi. Bahkan, ketika informasi tersebut bermanfaat baginya.

Tak bisa dihindari, seluruh manusia di dunia masuk ke masa di mana informasi bergerak dengan cepat dan berlebihan. Oleh karena itu, terkadang rasanya kita ingin menutup telinga dan seakan mengubur kepala di tanah hingga tak tahu informasi apapun.

Menurut para psikolog, menghindari informasi ketika hal tersebut tidak mengenakkan adalah perilaku umum orang dewasa. Perilaku ini disebut dengan “Efek Burung Unta”.


Tapi bagaimana bisa kita menjadi burung unta? Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Psychological Science, Juni 2025 lalu oleh tim peneliti pascadoktoral UChicago Radhika Santhanagopalan mencoba menjawabnya.

Usia Manusia Mulai Menghindari Informasi

Santhanagopalan menemukan seiring bertambahnya usia anak-anak, kecenderungan untuk menghindari informasi akan semakin kuat. Pada usia 5 dan 6 tahun, anak biasanya masih aktif untuk mencari informasi.

Tetapi, ketika masuk di usia 7-10 tahun, mereka ditemukan secara strategis menghindari pembelajaran, jika hal itu menimbulkan emosi negatif. Untuk mengetahui asal-usul perilaku ini, Santhanagopalan menilai anak-anak adalah objek yang tepat.

“Untuk memahami asal-usul perilaku pengambilan keputusan dan bagaimana perilaku tersebut berubah seiring waktu, satu-satunya populasi yang dapat memberi wawasan adalah anak-anak,” tuturnya dikutip dari laman resmi Uchicago.

Ketidaktahuan adalah Kebahagiaan

Keingintahuan adanya perilaku ‘efek burung unta’ timbul dari kehidupan sehari-harinya sebagai mahasiswa doktoral di bidang bisnis dan psikologi. Ia menemukan hal yang sangat menarik untuk diketahui.

Di kelas bisnisnya, Santhanagopalan menemukan bila orang dewasa kerap mengabaikan pasar saham yang sedang anjlok atau menolak melihat hasil tes. Mereka sering kali secara aktif menghindari informasi, bahkan ketika informasi itu merugikan.

Tetapi, ketika masuk ke kelas psikologi perkembangan, yang terjadi justru sebaliknya. Ia menemukan bila anak-anak begitu ingin tahu pada awalnya, tetapi mengapa saat beranjak dewasa mereka jadi orang yang menghindari informasi.

Untuk menjawab hal tersebut, Santhanagopalan menggandeng profesor Jane Risen dari Sekolah Bisnis dan Katherine Kinzler dari Departemen Psikologi UChicago.

Pada percobaan awal, ketiganya mengamati ada 5 alasan mengapa manusia mungkin sengaja untuk memilih untuk tidak tahu. Kelimanya yaitu:

1. Menghindari emosi negatif seperti kecemasan atau kekecewaan.

2. Menghindari informasi negatif tentang kesukaan atau kompetensi kita sendiri.

3. Menghindari tantangan terhadap keyakinan kita.

4. Melindungi preferensi diri sendiri.

5. Bertindak sesuai kepentingan dirinya sendiri sambil berusaha agar tidak terlihat mementingkan diri sendiri.

Setelah merumuskan 5 alasan tersebut, para peneliti ini kemudian mengadaptasinya ke dalam lima skenario. Anak-anak dilibatkan ketika eksperimen berlangsung untuk melihat apakah mereka dapat memicu penghindaran informasi.

Salah satu skenario mengajak anak-anak diminta untuk membayangkan permen favorit dan yang paling tidak mereka sukai. Selanjutnya, mereka ditanya apakah ingin menonton video tentang mengapa memakan permen itu buruk bagi gigi.

Dalam skenario ini, Santhanagopalan dan tim menemukan bahwa anak-anak yang lebih kecil benar-benar ingin mencari tahu informasi, sedangkan anak-anak yang lebih besar mulai menunjukkan perilaku menghindar.

“Misalnya, mereka tidak ingin tahu mengapa permen favorit mereka buruk, tetapi mereka tidak masalah mempelajari mengapa permen yang paling tidak mereka sukai itu buruk,” kata Santhanagopalan.

Temuan ini berlaku untuk semua motivasi, kecuali poin kompetensi. Anak-anak dari segala usia tidak takut belajar bahkan jika mereka mendapat nilai buruk dalam sebuah ujian.

Santhanagopalan berhipotesis bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh pola pikir berkembang yang ditanamkan di sekolah. Di sekolah anak-anak mungkin diberi banyak pesan tentang bakat bisa berubah atau berkembang jika ingin berusaha.

“Mereka mungkin lebih tertarik mencari informasi karena tahu bahwa mereka berpotensi bisa mengubah hasilnya,” paparnya lagi.

Ruang Gerak Moral

Selain soal proses anak menghindari informasi, tim peneliti juga penasaran tentang kapan mulanya anak-anak mulai mengeksploitasi “ruang gerak” moral mereka. Ruang gerak moral berhubungan dengan gagasan bahwa orang cenderung menjadikan ambiguitas (ketidaktahuan atau ketidakjelasan) sebagai senjata untuk keuntungan mereka sendiri.

“Kita ingin bertindak demi kepentingan pribadi, tetapi kita juga sangat peduli untuk tampil adil di hadapan orang lain. Keleluasaan moral memungkinkan kita mencapai kedua tujuan tersebut,” jelas Santhanagopalan lagi.

Para peneliti kemudian kembali melakukan eksperimen, di mana anak-anak secara berpasangan diberikan dua ember. Pada masing-masing ember terdapat stiker yang akan diberikan untuk dirinya dan pasangannya.

Mereka dapat melihat bahwa ember A memiliki lebih banyak stiker dibanding ember B, tetapi jumlah stiker yang akan diterima pasangan mereka dari setiap ember tidak diberi tahu. Sebelum memilih ember, peserta ditanya apakah mereka ingin tahu berapa banyak stiker yang akan diterima pasangan mereka.

Hasilnya, anak-anak sebagian besar memilih untuk tidak ingin mengetahui berapa banyak stiker yang akan didapatkan pasangannya. Hal ini dinilai agar mereka dapat membuat pilihan tanpa rasa bersalah.

“Ruang gerak moral memungkinkan mereka mengambil keuntungan pribadi, sekaligus mempertahankan ilusi keadilan. Tabir ketidaktahuan memungkinkan mereka bertindak demi kepentingan pribadi mereka sendiri,” ungkap Santhanagopalan.

Cara Tidak Menghindari Informasi

Santhanagopalan tak bisa memungkiri bila ada beberapa alasan bagus untuk menghindari informasi negatif. Informasi jenis ini dapat membuat seseorang kewalahan, mengancam, dan melumpuhkan.

Namun, terlalu banyak menghindari informasi juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang serius, seperti memperdalam polarisasi politik atau kekakuan ideologis.

Untuk menghindari perilaku rasa ingin menghindari informasi, Santhanagopalan menyarankan agar kita kembali memikirkan alasan mengapa hal itu terjadi. Menurutnya, membingkai ulang informasi yang membuat kita tidak nyaman sebagai sesuatu yang berguna dan berharga mungkin dapat membantu.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan intervensi saat anak masih kecil dapat mencegah mereka terjebak dalam perangkap penghindaran. Hal ini juga bisa memberikan manfaat yang berlipat ganda.

Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk ingin menyelesaikan ketidakpastian. Tetapi ketidakpastian adalah salah satu hal yang juga sangat menakutkan.

“Tetapi ketika penyelesaiannya terasa mengancam, orang mungkin akan memilih untuk menghindari hal tersebut. Saya pikir ada manfaatnya jika kita mampu menoleransi dan bahkan menerima ketidakpastian dalam tingkat tertentu,” tuturnya.

“Saya pikir itu mungkin bisa membantu kita untuk tidak terjerumus dalam penghindaran informasi,” sambung Santhanagopalan.

Jika semua upaya dalam menghindari informasi gagal, Santhanagopalan menyarankan untuk meniru perilaku anak-anak, yakni:

“Ikuti rasa ingin tahu Anda,” tandas Santhanagopalan.

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

7 Kebiasaan Sederhana yang Disukai Orang Cerdas, Termasuk Dengar Musik Klasik


Jakarta

Orang cerdas sering kali dianggap sebagai sosok yang sempurna, pintar, rasional, dan selalu mampu mengendalikan keadaan. Namun, menurut konselor Samuel Kohlenberg, hal itu tidak selalu mudah dijalani.

Mereka kerap dihadapkan pada tuntutan dengan standar yang tidak realistis, bahkan lebih rentan mengalami tekanan mental. Tak jarang, orang cerdas justru membebani diri sendiri dengan sikap perfeksionis, yang pada akhirnya bisa memicu stres berkepanjangan.

Meski begitu, ada sejumlah hal sederhana yang justru dianggap menenangkan oleh orang cerdas, meskipun mungkin tidak disukai oleh kebanyakan orang. Aktivitas-aktivitas ini berperan penting dalam membantu mereka meredakan stres, menjaga keseimbangan emosional, dan memberi ruang untuk refleksi diri.


Dikutip dari laman Your Tango, berikut beberapa hal yang menenangkan bagi orang cerdas.

1. Kesendirian

Kesendirian menjadi hal yang menenangkan bagi orang cerdas, khususnya bagi mereka yang memadang waktu sendiri sebagai cara positif untuk memanfaatkan waktu mereka. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah studi dalam Journal of Personality.

Orang cerdas cenderung lebih suka menghabiskan waktu sendiri jika mereka tidak secara aktif terlibat dalam interaksi sosial yang lebih mendalam dan bermakna. Baik saat membaca, menekuni hobi dan minat pribadi, atau sekedar duduk diam.

2. Keheningan

Keheningan adalah salah satu hal yang dianggap menenangkan oleh orang pintar. Tak hanya menyediakan ruang untuk reflksi diri dan pengaturan emosi, keheningan digunakan orang cerdas untuk menghilangkan stres dan mengatur diri, tanpa gangguan.

Sebuah studi di tahun 2007 menunjukkan, berpikir dalam keheningan bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam kelompok. Jadi, saat orang-orang cerdas meluangkan waktu untuk menyendiri di tengah rutinitas mereka, hal itu bukan hanya dirasa menenangkan, tapi juga menjadi cara untuk melatih emosi dan keterampilan berpikr kritis mereka.

3. Menyelesaikan Game Rumit dan Memakan Waktu

Teka-teki yang menyita waktu atau permainan papan atau board games yang rumit menjadi hal yang menenangkan bagi orang pintar, tapi mungkin tidak disukai orang pada umumnya.

Menurut studi yang diterbitkan dalam International Journal of Game-Based Learning, orang yang rutin bermain board games memiliki IQ lebih tinggi dari pada yang tidak.

Mulai dari membantu seseorang mengasah kemampuan berpikir logis hingga mendorong keterampilan menyelesaikan konflik dan memecahkan masalah, permainan papan dan teka-teki menjadi cara ideal untuk orang cerdas melepas stres sambil tetap meningkatkan kapasitas otak.

4. Musik Klasik

Musik klasik dan instrumental menjadi hal yang menenangkan bagi orang cerdas. Tak hanya membantu meringankan stres dan kecemasan kronis, musik ini juga meningkatkan kemampuan kognitif.

Mendengarkan musik klasik menjadi salah satu cara termudah bagi orang cerdas untuk melepas lelah dan bersantai dalam rutinitas harian mereka.

5. Menulis Jurnal

Menurut sebuah studi dari Journal of Individual Diffeences, pada dasarnya, kecerdasan berkaitan dengan rasa ingin tahu. Sehingga, menulis jurnalmenjadi salah satu aktivitas yang disukai orang-orang cerdas.

Baik sebagai sarana untuk memecahkan masalah pribadi, mencatat rencana, orang-orang cerdas mengaggap menulis jurnal sebagai kegiatan yang menenangkan dan produktif.

Studi lainnya dari Michigan State Univesity mengungkap, menulis jurnal dan memanfaatkan kebiasaan emnulis ekspresif merupakan salah satu cara orang pintar membebaskan sumber daya di otak untuk ditugaskan pada tugas-tugas lain. Saat mereka tidak terlalu terbebani oleh stres, kekhawairan oleh stres, kekhawatian, atau emosi yang kompleks, mereka lebih mungkin berhasil dalam memecahkan masalah.

6. Membaca Buku

Menurut sebuah studi dari Scientific American, membaca buku panjang dan fiksi merupakan salah satu cara orang pintar melatih keterampilan penting mereka. Bukan hanya menenangkan dan menghilangkan stres, kegiatan ini juga memilik manfaat emosonal dan kognitif yang menambah nilai pada rutinitas mereka.

Sekalipun buku-buku di rak mereka rumit, mendalam, dan menyita waktu, kebiasaan membaca secara teratur dan mencoba genre baru menjadi hal yang dianggap menenangkan bagi orang pintar. Mungkin hal ini tidak disukai oleh kebanyakan orang.

7. Belajar dari Orang Lain

Berdiam diri, merenungkan perilaku, dan belajar dari orang lain adalah beberapa hal yang orang cerdas anggap menenangkan. Mereka cukup percaya diri dan kompeten untuk tahu bahwa membuat kesalahan atau meminta bantuan bukanlah hal negatif, tapi peluang untuk belajar dan berkembang.

Baik dalam hubungan pribadi atau karir profesional, orang-orang cerdas menikmati dan menemukan ketenangan dalam belajar dari orang lain dan menerima nasihat mereka.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Sari Berita Penting