Tag Archives: kecintaan

Ratusan Pecinta Mobil Suzuki Kumpul di Jambore Suzuki Club 2025!



Jakarta

Padat! Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mendadak dibuat sesak pecinta mobil Suzuki. Bagaimana tidak ratusan pecinta mobil Suzuki dengan puluhan mobil Suzuki memadati penyelengaraan Jambore Suzuki Club 2025.

Langkah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Jambore Suzuki Club 2025 dan dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta, dilakukan sebagai upaya menjaga kepercayaan dan memberikan peace of mind kepada pelanggan.

Dijelaskan dukungan ini juga mencerminkan filosofi layanan Suzuki untuk menjadi merek yang dipercaya melalui produk dan layanan berkualitas tinggi yang berorientasi pada kebutuhan konsumen. Mengingat bagi pabrikan asal Jepang berlogo ‘S’ ini, kepuasan pelanggan tidak berhenti pada proses penjualan kendaraan, tetapi berlanjut dalam bentuk pendampingan jangka panjang melalui layanan purna jual, salah satunya melalui wadah komunitas.


“Senang rasanya Suzuki Indonesia bisa kembali memberikan support bagi para konsumen yang tergabung dalam komunitas Suzuki untuk menyelenggarakan Jambore Suzuki Club 2025,” ujar 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Ismi Saputra.

Menurut Dony, meningkatnya jumlah peserta tahun ini menjadi bukti nyata kecintaan dan loyalitas pelanggan terhadap Suzuki.

“Antusiasme ini sangat menyentuh hati kami, karena menunjukkan bahwa pelanggan bukan hanya membeli kendaraan, tapi juga menjadi bagian dari keluarga besar Suzuki,” tambahnya.

Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta.Jajaran direksi Suzuki Indomobil Sales ikut menghadiri Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta. Foto: dok. Suzuki Indomobil Sales

Mengusung semangat “Lovely Day” Jambore Suzuki Club 2025 menghadirkan tiga pilar utama kegiatan: Love for the Family, Love for the Earth, dan Drive with Love. Dijelaskan, fokus dukungan Suzuki tahun ini terletak pada pilar Drive with Love, yang merepresentasikan dedikasi perusahaan terhadap layanan purna jual dan pengalaman pelanggan.

Beberapa bentuk komitmen Suzuki dalam kegiatan ini antara lain:

* Layanan Purna Jual dan Pemeriksaan Kendaraan: Peserta dapat memanfaatkan fasilitas servis gratis dan uji emisi yang didukung oleh jaringan dealer resmi Suzuki.

* Edukasi Berkendara Aman: Melalui Safety driving experience track dan test drive, peserta diajak merasakan langsung pentingnya keselamatan dan kenyamanan berkendara.

* Apresiasi dan Interaksi Pelanggan: Sebagai bentuk penghargaan terhadap loyalitas pengguna, Suzuki menyiapkan goodie bag, sesi photo action, serta area refreshment yang mempererat kebersamaan antar komunitas.

Gelaran Jambore Suzuki Club kali ini menjadi edisi ketiga setelah sukses diselenggarakan pada tahun 2019 dan 2022. Antusiasme peserta tercatat semakin tinggi dengan jumlah partisipasi lebih dari 2.200 anggota komunitas. Kehadiran pelanggan pun menjadi hal menarik melalui beragam model kendaraan Suzuki yang dibawa, mulai dari keluaran terbaru hingga unit legendaris produksi tahun 1977.

Selain aspek layanan, dua pilar lainnya turut memperkuat nilai kekeluargaan dan kepedulian sosial. Love for the Family diisi dengan fun games, kids outdoor playground, car showcase, hingga Ngemper Estetik. Sementara itu, Love for the Earth diwujudkan melalui kolaborasi dengan NGO lingkungan #SeaSoldier dan deklarasi Suzuki Club Cinta Lingkungan.

Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta.Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta. Foto: dok. Suzuki Indomobil Sales

Tahun ini juga menjadi momen istimewa bagi keluarga besar Suzuki Club dengan hadirnya komunitas baru Suzuki XL7 Community Indonesia (SXLCI). Kehadiran SXLCI menandai semakin luasnya ekosistem pengguna Suzuki serta tumbuhnya kepercayaan pelanggan terhadap produk SUV andalan, New XL7 Hybrid. Dengan bergabungnya SXLCI, kini terdapat 16 komunitas resmi Suzuki, di antaranya SXCI, IAC, SECI, SSCI, BCI, IDGV, IGNITY, SJI, SCI, ERCI, KCI, ERMAN, AIC, SCCI, dan komunitas rescue Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC).

Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta.Jambore Suzuki Club 2025 dan ajak kumpul pecinta mobil Suzuki digelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta. Foto: dok. Suzuki Indomobil Sales

“Kami merasa bangga karena Suzuki tidak hanya mendukung dari sisi acara, tapi juga memberi perhatian nyata terhadap kebutuhan kami sebagai pengguna melalui fasilitas-fasilitas yang ada. Salah satunya melalui komunitas, kami belajar banyak tentang perawatan kendaraan, keselamatan berkendara, hingga kepedulian sosial dan juga kepedulian terhadap lingkungan. Ini membuktikan bahwa Suzuki hadir bukan hanya sebagai produsen mobil, tetapi juga sebagai mitra perjalanan,” ungkap Sekretaris Panitia Jambore Suzuki Club 2025, Imam Rachmadi.

Dengan semangat kebersamaan dan pelayanan berkelanjutan, Suzuki berharap Jambore Suzuki Club 2025 menjadi bukti bahwa kepuasan pelanggan adalah prioritas utama Suzuki Indonesia.

“Kami ingin pelanggan Suzuki merasa tenang karena tahu mereka tidak sendiri. Setiap kendaraan Suzuki selalu didukung oleh layanan purna jual yang tangguh, jaringan bengkel resmi yang luas, dan komunitas yang saling mendukung. Inilah makna peace of mind yang sesungguhnya,” tutup Dony.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com

Bamsoet Dukung Rencana Motor Besar Indonesia Gelar Bogor Bike Festival



Jakarta

Ketua Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana penyelenggaraan Bogor Bike Festival (BBF) 2025. Acara itu direncanakan akan digelar di Stadion Pakansari Bogor, tanggal 29 November 2025.

Bogor Bike Festival menjadi momentum bagi komunitas motor besar di Indonesia untuk menunjukkan semangat solidaritas, kepedulian sosial, sekaligus penghormatan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Dengan mengusung tagline ‘Ride to Heritage’, festival ini menggabungkan semangat berkendara dan kecintaan terhadap warisan budaya Bogor yang kaya akan sejarah dan kearifan lokal.

“Bogor Bike Festival adalah perayaan persaudaraan dalam memperingati hari jadi Motor Besar Indonesia (MBI) ke-7 tahun. Tidak hanya sekadar konvoi motor besar, tetapi perjalanan kebersamaan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya bangsa dan mempererat hubungan dengan masyarakat,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (20/10/2025).


Anggota Komisi III DPR RI ini menilai, langkah MBI mengangkat sisi budaya dan sosial melalui festival BBF patut diapresiasi. Komunitas motor besar kini telah berkembang menjadi kekuatan sosial yang nyata, membawa semangat kebersamaan dan kontribusi positif di tengah masyarakat.

“Komunitas motor besar bukan sekadar simbol gaya hidup. Mereka adalah penggerak solidaritas sosial. Dari kegiatan donor darah, santunan, hingga mendukung UMKM lokal, semuanya menjadi wujud nyata kepedulian terhadap sesama,” kata Bamsoet.

Ketua MPR RI ke-15 ini menjelaskan, Parade Bogor Heritage menjadi salah satu kegiatan terpenting dalam festival ini. Melalui parade tersebut, seni, tradisi, dan kearifan lokal Bogor ditampilkan secara megah dan membanggakan.

“MBI berhasil memadukan semangat modernitas dengan nilai-nilai tradisi. Mengendarai motor besar sambil menghormati warisan budaya adalah bentuk kesadaran berbangsa yang patut dicontoh,” kata Bamsoet.

(anl/ega)



Sumber : oto.detik.com

Panggilan Sayang Rasulullah SAW kepada Istrinya yang Romantis


Jakarta

Rasulullah SAW adalah sosok yang romantis dalam memperlakukan para istrinya. Beliau memiliki beberapa panggilan sayang kepada istrinya yang bernama Aisyah RA.

Aisyah RA adalah istri Rasulullah SAW yang dinikahi saat usianya masih gadis. Menurut riwayat, setelah wafatnya Khadijah RA, tak ada istri yang lebih dicintai oleh Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada Aisyah.

Panggilan Sayang Rasulullah SAW kepada Istrinya, Aisyah

Mengutip buku Agungnya Taman Cinta Sang Rasul yang ditulis oleh Ustadzah Azizah Hefni, salah satu bentuk sikap romantis Rasulullah SAW adalah panggilan sayang Rasulullah SAW kepada istrinya, Aisyah RA. Beliau selalu memanggil Aisyah dengan panggilan-panggilan sayang.


Salah satu panggilan sayang Rasulullah SAW kepada Aisyah RA adalah Humaira’ (pipi yang kemerah-merahan). Panggilan ini karena Aisyah RA adalah wanita berkulit putih, yang jika tersipu, marah, atau tertawa pipinya selalu berubah menjadi merah.

Panggilan Humaira’ sering diucapkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA saat sedang berduaan atau sedang berkumpul bersama banyak orang. Para sahabat sudah sangat familier dengan panggilan sayang Rasulullah SAW kepada istrinya ini.

Dikisahkan dalam buku Misteri Bidadari Surga yang ditulis oleh Joko Syahban, terlihat adegan mesra antara Rasulullah SAW dan Aisyah RA ketika orang-orang Habsyah bermain tombak saat akan masuk masjid.

“Wahai Humaira! Apakah engkau suka melihat mereka? panggil Rasulullah SAW.

Lalu, dijawab oleh Aisyah, “Ya.”

Kemudian beliau berdiri di pintu dan Aisyah RA mendatanginya, Aisyah RA pun meletakkan dagunya di atas bahu Nabi SAW dan disandarkan wajahnya pada pipi beliau.” (HR An-Nasa’i di dalam As-Sunan Al-Kubra dan Ahmad).

Sebutan “Humaira” adalah isim tasghir bentuk kata yang menunjukkan makna sesuatu yang mungil untuk memanjakan dan kecintaan, yang diambil dari kata hamra. Kata tersebut brmakna si putih berambut pirang.

Rasulullah SAW juga memanggil Aisyah RA dengan Muwaffaqah, yang berarti diberi petunjuk. Dalam sebuah riwayat Ibnu Abbas, pernah disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Barang siapa mempunyai dua orang pendahulu (maksudnya mayat) di antara umatku, Allah akan memasukkannya ke surga dengan dua orang tersebut.” Aisyah berkata, “Dan orang yang mempunyai satu pendahulu (mayat) di antara umatmu.”

Rasulullah menjawab, “Ya, barang siapa mempunyai satu orang pendahulu, wahai Muwaffaqah?” Ibnu Abbas bertanya, “Bagaimana dengan orang yang tidak mempunyai satu orang pendahulu pun di antara umatmu?”

Rasulullah SAW bersabda, “Aku adalah pendahulu umatku. Mereka tidak akan diuji sepertiku.” (HR Tirmidzi)

Terkadang Rasulullah SAW juga memanggil Aisyah RA dengan namanya tapi hanya sebagian saja, yakni Aisy.

Pernah juga, Rasulullah SAW memanggil Aisyah RA dengan sebutan Ummu Abdullah. Itu adalah panggilan sayang Rasulullah SAW kepada istrinya yang sangat terhormat. Aisyah RA yang ditakdirkan Allah SWT tidak memiliki keturunan dari Rasulullah SAW, seolah tidak mungkin mendapatkan panggilan ibu dari suaminya. Namun ternyata, Rasulullah SAW memanggilnya dengan sebutan Ummu Abdullah untuk menghormatinya.

Adapun ketika Asma’, saudara Aisyah RA, melahirkan seorang bayi, Aisyahlah yang membawanya pertama kali ke hadapan Rasulullah SAW. Saat itu, Rasulullah SAW pun memanggilnya dengan Ummu Abdullah. Padahal, anak yang dibawa Aisyah RA bukanlah anaknya, namun Aisyah RA tetap mendapatkan panggilan ibu dari Rasulullah SAW. Apa yang dilakukan Rasulullah SAW itu sungguh membuat Aisyah RA tersanjung.

Ibnu Hibban meriwayatkan hadits tentang ini dari Aisyah RA, “Ketika Abdullah bin Zubair lahir, Aisyah membawanya kepada Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW membasahi bibir Abdullah bin Zubair dengan ludahnya, dan itulah sesuatu yang pertama kali masuk ke perutnya. Rasulullah SAW lalu bersabda, ‘Dia Abdullah dan engkau Aisyah adalah Ummu Abdullah.” (HR Ibnu Hibban)

Sejak kelahiran Abdullah bin Zubair itu, Aisyah RA pun selalu dipanggil sebagai Ummu Abdullah. Syekh Muhammad bin Yusuf Ad-Dimasyqi mengatakan, “Sejak itu, Aisyah dipanggil dengan sebutan Ummu Abdullah, meskipun sebenarnya ia bukanlah ibu yang melahirkan Abdullah. Sampai wafat, Aisyah tetap dipanggil dengan sebutan Ummu Abdullah.”

Beberapa panggilan ini merupakan bentuk panggilan sayang Rasulullah SAW kepada istrinya. Rasulullah SAW selalu melakukannya dengan penuh cinta dan kelembutan. Panggilan itu hanya diserukan Rasulullah SAW dan tidak seorang pun memanggil istrinya itu dengan sebutan demikian.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Cemburunya Aisyah RA saat Rasulullah SAW Menyebut Khadijah RA



Jakarta

Aisyah RA pernah mengutarakan rasa cemburunya pada Rasulullah SAW yang kerap menyebut nama Khadijah RA. Bagaimana sikap Rasulullah SAW?

Cemburu menjadi salah satu sikap yang ditunjukkan seseorang apabila ia tidak senang. Ibnu Hajar berkata, “Al Ghairah (cemburu) adalah perubahan hati dan berkobarnya amarah akibat adanya ikatan dalam sesuatu yang seharusnya dimiliki secara pribadi. Dan ghairah (kecemburuan) yang paling besar adalah yang terjadi antara pasangan suami istri.”

Cemburu itu sendiri sebetulnya tidak jelek. Namun, jika seorang wanita berlebihan dalam cemburu, maka ia tercela. Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Atiik al-Anshaari, “Ada kecemburuan yang disukai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci-Nya. Cemburu yang disukai Allah SWT adalah cemburu karena sesuatu yang haram, sedang cemburu yang dibenci oleh Allah adalah cemburu bukan karena sesuatu yang haram.”


Cemburunya Aisyah pada Khadijah

Mengutip buku Kisah dan Kemuliaan Para Wanita Ahli Surga Di Sekeliling Nabi: Teladan Terbaik Sepanjang Masa yang Menyentuh dan Menginspirasi karya Mohammad A. Suropati, disebutkan bahwa Rasulullah SAW masih menunjukkan rasa sayang yang besar kepada Khadijah walaupun sang istri tercintanya telah lama berpulang.

Rasulullah SAW sering kali memuji Khadijah RA sebagai bentuk kesetiaan dan rasa cintanya.

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wanita mereka yang terbaik adalah Maryam. Dan wanitanya yang terbaik adalah Khadijah.”

Mengutip buku Beginilah Nabi Mencintai Istri karya Isham Muhammad Asy-Syariif, Ibnu Hajar, ath Thayyibiyy berkata tentang hadits ini bahwa kata ganti yang pertama (mereka) kembali kepada umat yang di dalamnya terdapat Maryam, sedangkan kata ganti yang kedua (nya) kembali kepada umat ini.

Hal ini dikuatkan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Bazzaar dan ath-Thabranni dari Ammar bin Yasir, “Khadijah melebihi wanita-wanita umatku sebagaimana Maryam melebihi wanita-wanita seluruh dunia.”

Kecintaan Rasulullah SAW kepada Khadijah RA, membuat Aisyah RA merasa cemburu. Imam Bukhari meriwayatkan, Aisyah RA pernah berkata, “Bahwa Aku tidak pernah cemburu kepada satu pun istri Rasulullah SAW seperti cemburu kepada Khadijah. Dia memang telah wafat sebelum beliau menikahiku. Tetapi aku cemburu karena aku mendengar beliau menyebut-nyebutnya, dan beliau diperintahkan oleh Allah untuk memberinya kabar gembira bahwa dia mendapat sebuah istana di surga, juga kalau beliau menyembelih kambing, lalu menghadiahkan dagingnya kepada teman-teman Khadijah.”

Dalam riwayat lain disebutkan, Aisyah RA berkata, “Seakan tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah.”

Rasulullah SAW menjawab, “Khadijah memiliki banyak keutamaan, dan dari dialah aku mendapatkan keturunan.” (HR Bukhari)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com