Tag Archives: kedatangan

Hotel Transit di Terminal 2 Soetta untuk Istirahat


Jakarta

Traveler bisa memanfaatkan hotel kapsul di Bandara Soekarno Hatta Terminal 2 jika waktu transit atau penerbangan cukup lama. Dari pada keluar bandara, mendingan istirahat di dalam bandara saja.

Walaupun hanya hotel kapsul, namun fasilitas yang ditawarkan cukup nyaman dan lengkap lho. Hotel ini bernama Digital Airport Hotel.

Menemukan hotel ini cukup mudah kok. Traveler jalan saja ke dekat Terminal 2D Kedatangan Domestik, gunakan lift ke lantai dua dan akan terlihat tulisan Digital Airport Hotel.


Hotel kaspul di Bandara Soekarno HattaHotel kaspul di Bandara Soekarno Hatta Foto: (Instagram/ Capsule hotel by PassGo)

Pilihan menginap dan tarifnya

Terdapat beberapa tarif sesuai durasi istirahat yang bisa traveler maksimalkan di hotel kapsul ini.

Rp 280.000 selama 6 jam
Rp 305.000 selama 9 jam
Rp 350.000 selama 24 jam

Fasilitas yang bisa digunakan

Dari luar saja, hotel kapsul ini terlihat mewah dan canggih. Saat menginap di sini rasanya seolah berada di kapsul yang terbang ke luar angkasa.

Mengusung konsep Smart Airport, Digital Airport Hotel menghadirkan simplifikasi pada layanan self-check in, self-baggage drop, iMate Lounge, hingga Skytrain yang bisa diakses. Berikut ragam fasilitas yang dimiliki hotel kapsul ini.

– 136 kamar (alpha dan beta capsule) dengan bantal dan matras bermutu tinggi
– 5 sleeping pod (fasilitas pertama di seluruh bandara Indonesia)
– Layar multimedia terkini
– Area charging
– Lampu baca
– AC
– Kamar mandi dan shower terpisah antara pria dan wanita
– WiFi
– Restoran
– Resepsionis 24 jam

Cara pemesanan hotel kapsul

Untuk pemesanan traveler bisa melakukannya secara online atau langsung di tempat. Jika ingin langsung, datang saja ke hotel dan temui resepsionis. Nanti kamu akan diarahkan ke ragam pilihan kamar yang bisa dipilih.

(sym/row)



Sumber : travel.detik.com

Wisata Sunrise Candi Borobudur Dibuka Lagi nih, Segini Harga Tiketnya



Jakarta

Traveler bisa lagi nih menikmati magisnya keindahan sunrise di Candi Borobudur. PT Taman Wisata Borobudur (PT TWB) resmi membuka akses kunjungan Borobudur Sunrise dan naik struktur Candi Borobudur setiap hari bagi wisatawan reguler maupun pelajar.

Dalam siaran persnya, Minggu (19/10/2025), kebijakan ini merupakan bagian dari strategi penguatan pengalaman wisata berbasis warisan budaya yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus mendukung peningkatan perekonomian di kawasan melalui aktivasi pariwisata yang berkualitas. Reaktivasi Borobudur Sunrise serta kunjungan naik candi tiap hari ini berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kabupaten Magelang, serta ASITA dan segenap pelaku wisata lainnya.


Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan menyampaikan bahwa pembukaan akses Borobudur Sunrise dan kunjungan naik candi harian ini merupakan respons atas tingginya antusiasme wisatawan secara global. Program yang masih dalam tahap uji coba akan terus dievaluasi secara berkala.

“Kami ingin memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk merasakan pengalaman yang lebih bermakna melalui program Borobudur Sunrise serta kunjungan naik struktur candi. Selain menjadi daya tarik utama, hal ini juga memperkuat misi pelestarian melalui pendekatan yang lebih akrab dan substantif serta diharapkan bisa memberikan multiplier effect bagi pelaku UMKM dan pegiat wisata di kawasan,” kata Febrina.

Sunrise di Candi BorobudurSunrise di Candi Borobudur Foto: (dok PT Taman Wisata Candi Borobudur)

Reaktivasi akses sunrise ke Candi Borobudur merupakan bentuk konkret menyatukan pelestarian dengan pengembangan pariwisata yang komprehensif. Pengelola akan mengukur dampak fisik, persepsi pengunjung, dan feedback publik sebelum menetapkan jadwal reguler. Semua berbasis data dan konservasi.

“Aktivitas menikmati momen menunggu matahari terbit yang terhenti sejak tahun 2020 ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam menghadirkan kembali salah satu ikon wisata unggulan yang dinanti wisatawan dengan pendekatan yang lebih terkurasi, terbatas dan istimewa, berbasis pada prinsip pelestarian warisan budaya yang tetap terjaga,” lanjutnya.

Cara menikmati sunrise di Candi Borobudur

Alur kedatangan pengunjung Borobudur Sunrise ini melalui Kantor Unit Borobudur dengan memasuki akses Pintu 7 Taman Wisata Candi Borobudur pada pukul 04.00 WIB. Pengunjung menerima sejumlah perlengkapan khusus, antara lain senter, upanat, pemandu wisata, souvenir, dan voucher sarapan.

InJourney Candi Borobudur Foto: InJourney

Pada pukul 05.00 WIB wisatawan menikmati panorama sunrise dari lantai 9 Candi Borobudur. Setelahnya, pengunjung diajak untuk menikmati sarapan pagi di Bukit Dagi. Hidangan otentik lokal nan nikmat sambil menikmati pemandangan Candi Borobudur dan jajaran bukit Menoreh di kejauhan, menjadi sajian pagi yang tak terlupakan.

Berapa harga tiketnya?

Reservasi tiket Borobudur Sunrise bisa dilakukan melalui whatsapp +62 857 2758 7800 atau melalui link resmi ticket.injourneydestination.id dengan harga tiket sebesar Rp 1 juta bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik dengan kuota maksimal 100 orang per hari.

Pengunjung tetap diwajibkan menggunakan upanat untuk mengurangi gesekan langsung pada struktur batu candi. Pengelola juga mengatur sirkulasi agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada bagian-bagian yang rentan.

(sym/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Pulau Untung Jawa Makin Diminati, Ini Dua Alasannya



Jakarta

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu menyebutkan Pulau Untung Jawa menjadi tujuan favorit wisatawan. Pulau itu memiliki dua keunggulan.

“Wisatawan banyak datang ke Pulau Untung Jawa karena kemudahan akses transportasi serta kemudahan layanan telekomunikasi yang bisa diakses wisatawan,” kata Lurah Pulau Untung Jawa Sidartawan dilansir Antara, Rabu (22/10/2025).

Dia mengatakan berdasarkan data Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, pada Januari hingga September 2025, kunjungan wisatawan di Pulau Untung Jawa rata-rata mencapai 7.000 orang setiap bulan.


Bahkan, sambung dia, pada masa libur nasional, kunjungan wisatawan dapat mencapai 9.000 orang.

“Tentunya ini menjadi nilai tambah dan bisa mendukung sektor perekonomian dan pariwisata,” ujar Sidartawan.

Pulau Untung Jawa merupakan pulau berpenduduk yang telah menjadi roda perekonomian dan bisnis di Kabupaten Kepulauan Seribu. Pulau ini memiliki keunggulan dibandingkan pulau penduduk lainnya, yaitu berupa kemudahan akses transportasi.

Pengunjung dapat memanfaatkan Dermaga Marina Ancol dan Dermaga Kali Adem di wilayah Jakarta dan Dermaga Tanjung Pasir di Tangerang, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit untuk mencapai Pulau Untung Jawa.

Pulau tersebut didukung dengan berbagai pilihan destinasi wisata, mulai dari Kampung Jepang, Taman Arsa, Jembatan Pengantin, Clownfish Snorkeling, Bumi Perkemahan, Laguna Mangrove dan lainnya.

Pengunjung juga dapat mengunjungi destinasi wisata suaka margasatwa di Pulau Rambut yang jaraknya hanya sepuluh menit dari Pulau Untung Jawa untuk menikmati keindahan hutan mangrove, burung-burung (birdwatching) dan sebagainya.

Selain kemudahan akses transportasi, Pulau Untung Jawa turut didukung dengan kehadiran dua unit Base Transceiver Stasion (BTS) 4G yang dibangun oleh pemerintah pusat dan operator seluler untuk menghadirkan infrastruktur telekomunikasi bagi masyarakat.

Kedua unit fasilitas BTS 4G itu memberikan kemudahan akses teknologi digital yang dapat dirasakan oleh pelaku usaha di Pulau Untung Jawa. Tak heran, pengusaha di pulau tersebut kini dapat memperluas jangkauan pasar dan promosi usaha mereka untuk menggapai pelanggan di seluruh Indonesia.

Selain itu, akses teknologi digital tersebut juga memberikan kenyamanan dalam transaksi keuangan, yang telah beralih ke e-banking dan e-wallet.

Menurut Sidartawan, teknologi digital memberikan banyak kemudahan dalam komunikasi serta mengakses informasi, sehingga dapat menjangkau masyarakat dan wisatawan secara luas.

Kemudahan itu pula yang membuat Pulau Untung Jawa kini semakin sering dikunjungi wisatawan dan membuat perekonomian masyarakat kian meningkat.

“Kondisi ini ditunjukkan dengan banyaknya angka penyewaan homestay dan jumlah kedatangan wisatawan yang bertambah,” kata Sidartawan.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com