Tag Archives: kendaraan

Ini 10 Cara Merawat Baterai Motor Listrik, Wajib Tahu!


Jakarta

Belakangan ini, motor listrik yang lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan mulai menggeser popularitas sepeda motor berbasis bahan bakar minyak. Berbeda dengan motor biasa, sumber energi motor listrik ditenagai oleh baterai.

Sebagai komponen vital, baterai harus dijaga dengan baik agar performa dan kinerja motor listrik tetap maksimal. Lalu, bagaimana cara merawat baterai motor listrik? Berikut ulasannya.

Cara Merawat Baterai Motor Listrik

Dilansir dari laman Dofabike dan Polytron, berikut ini sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk merawat baterai motor listrik agar tetap awet dan tahan lama:


1. Beli Motor Listrik Berlisensi

Hal penting yang perlu diperhatikan saat hendak membeli motor listrik adalah lisensinya. Pastikan motor listrik yang akan dibeli sudah memenuhi sertifikasi UL 2849.

Sertifikasi ini menunjukkan bahwa kendaraan motor telah teruji kualitasnya. Hal ini akan meminimalisir risiko terjadinya kerusakan yang dapat timbul dari baterai, sistem penggerak, atau sistem pengisian daya motor listrik.

2. Keluarkan Baterai Saat Tidak Digunakan

Apabila tidak sering digunakan, disarankan untuk melepas komponen baterai pada motor listrik. Cara ini diyakini dapat memperpanjang masa pemakaian kendaraan motor listrik.

3. Hindari Menggunakan Motor Listrik Hingga Kondisi Baterai Rendah

Kebiasaan ini harus dihindari oleh pengguna motor listrik, jika ingin ketahanan baterai kendaraan tetap terjaga. Pasalnya, menggunakan dan mengisi ulang daya baterai dalam kondisi persentase baterai rendah atau kosong berpotensi merusak kinerja baterai.

Baterai motor listrik paling tidak harus diisi kembali saat ada di presentase 25% hingga 80%.

4. Jaga Kebersihan Baterai

Cara berikutnya untuk merawat baterai motor listrik adalah menjaga baterai tetap bersih. Kamu bisa membersihkan baterai secara berkala menggunakan kain lembap. Gunakan juga sikat kering untuk menjangkau kotoran yang menempel pada bagian konektor baterai.

5. Hindari Motor Listrik dari Paparan Suhu Ekstrem

Motor listrik sebisa mungkin harus dihindarkan dari kondisi cuaca panas atau dingin yang ekstrem. Hal ini karena suhu panas berlebih dapat merusak komponen yang ada dalam baterai.

Oleh karena itu, sebelum mengisi ulang daya baterai, sebaiknya tunggu dulu minimal 30 menit sampai kondisi temperatur motor listrik sudah mendingin.

6. Hindari Penggunaan Charger dan Kabel Abal-abal

Beberapa pengguna motor listrik mungkin tergiur untuk membeli charger atau kabel non ori yang harganya lebih murah. Padahal, penggunaan kabel atau adaptor abal-abal justru memicu banyak proses pemanasan dalam waktu singkat yang dapat berakibat pada rusaknya baterai.

Supaya baterai tetap aman, usahakan untuk menggunakan komponen charger atau kabel orisinal dari produsen.

7. Parkirkan Motor Listrik di Tempat yang Teduh

Seperti yang sempat disebut sebelumnya, suhu panas merupakan salah satu faktor yang bisa merusak baterai motor listrik. Supaya masa guna baterai tetap tahan lama, ada baiknya untuk memarkirkan motor listrik di tempat yang teduh dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

8. Hindari Mengisi Daya Baterai Motor Listrik Terlalu Lama

Ternyata mengisi daya baterai motor listrik terlalu lama atau sampai terlalu penuh juga pantang dilakukan. Pasalnya, daya yang masuk berlebihan akan mengakibatkan kinerja lithium menjadi tidak optimal.

Pengguna cukup mengisi daya motor listrik hingga mencapai rentang persentase 90-95%.

9. Isi Daya Baterai Secara Teratur

Jadwal pengisian daya baterai motor listrik juga tak boleh luput diperhatikan. Baterai motor listrik wajib diisi secara rutin setidaknya setiap dua atau tiga hari sekali, agar performanya tetap mulus.

10. Hindari Baterai dari Benturan atau Pukulan

Cara terakhir untuk merawat baterai motor listrik yaitu dengan melindunginya dari pukulan atau benturan. Pasalnya, komponen yang menempel pada baterai dikhawatirkan akan lepas jika terlalu sering terkena benturan atau pukulan.

Jika tidak dijaga, kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan performa, kerusakan, bahkan kebakaran pada baterai.

Itulah tadi beberapa cara merawat baterai motor listrik agar tetap awet dan terhindar dari kerusakan. Semoga pembahasan di atas bisa membantu detikers dalam merawat motor listrik kesayangan dengan lebih baik ya.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

Cara Memancing Aki Mobil yang Tekor, Penyebab, dan Ciri-cirinya


Jakarta

Akibat aki tekor, mobil terkadang tidak mau menyala saat distarter. Salah satu penanganannya adalah dengan memancing aki mobil alias melakukan jumper. Cara ini bisa dilakukan saat darurat.

Namun jangan asal melakukan jumper, karena bisa berbahaya. Simak artikel ini untuk mengetahui cara memancing aki mobil yang tekor dengan aman. Ketahui juga penyebab aki mobil tekor dan ciri-cirinya.

Cara Memancing Aki Mobil yang Tekor dengan Aman

Memancing aki tekor atau jumper dilakukan dengan cara mengalirkan listrik dari aki lain yang masih bagus ke aki yang tekor. Ini adalah solusi dalam keadaan darurat agar mobil bisa dihidupkan untuk dibawa ke bengkel atau ke tempat tujuan.


Dilansir dari situs Mitsubishi Motors, berikut ini cara memancing aki mobil yang tekor dengan aman:

1. Gunakan Kabel Khusus

Cara memancing aki mobil yang tekor yang pertama adalah menyiapkan kabel yang khusus digunakan untuk jumper aki. Kabel ini harus berbahan tebal, karena arus listrik saat menyalakan mobil sangat tinggi.

Jika memakai kabel seadanya, maka ada risiko terjadi korsleting yang cukup besar. Detikers bisa membelinya di toko perlengkapan mobil atau toko aki mobil.

2. Gunakan Mobil yang Berkapasitas Mesin Sama

Selanjutnya, ketika detikers menggunakan mobil lain untuk melakukan jumper, jangan sembarangan memilih mobil. Gunakanlah mobil sejenis atau yang berkapasitas mesin sama dengan mobil yang akinya bermasalah. Hal ini dibutuhkan agar voltase akinya sama.

3. Dekatkan Mobil

Kemudian dekatkan kedua mobil agar kabel jumper dapat menjangkau kedua aki. Posisikan mobil berhadapan atau bersebelahan. Jangan lupa aktifkan rem parkir agar tetap aman.

4. Hubungkan Kabel Jumper

Saat menghubungkan kabel jumper, pastikan kedua mesin mobil tidak menyala. Perhatikan posisi kutub terminal positif dan negatif pada kedua aki yang biasanya ditandai dengan lambang (+) dan (-). Jika kutub terminal baterai kotor, bersihkan dengan kain lap.

Selanjutnya, hubungkan penjepit kabel jumper berwarna merah ke kutub positif (+) aki yang normal. Sambungkan penjepit kabel jumper warna merah lainnya pada kutub positif aki yang tekor. Kemudian pasang juga kabel jumper negatif ke kutub negatif aki normal dan sisi satunya ke kutub negatif aki yang tekor.

5. Nyalakan Mesin

Nyalakan mesin mobil yang normal, lalu injak pedal agar putaran mesin berada di atas 1.000 rpm. Kemudian nyalakan mesin mobil yang bermasalah. Jika berhasil, maka mobil yang bermasalah akan menyala, Biarkan mesin tetap menyala selama beberapa menit agar aki yang tekor terisi energinya.

6. Lepaskan Kabel

Saat melepaskan kabel, detikers harus berhati-hati dan urut. Pertama, lepas kabel negatif mobil bermasalah baru kemudian kabel negatif mobil yang normal. Kedua, lakukan hal yang sama pada kabel positif.

Namun apabila mesin mobil masih enggan menyala atau tidak bereaksi sama sekali, diamkan sejenak agar proses pengisian tenaga menjadi lebih banyak. Setelah berhasil, bawalah mobil ke bengkel untuk diperbaiki.

Penyebab Aki Mobil Tekor

Kalian juga harus tahu apa penyebab aki mobil tekor agar bisa melakukan pencegahan di kemudian hari. Berikut ini sejumlah penyebab aki mobil tekor yang dirangkum dari situs Astra-Daihatsu dan Suzuki Indonesia:

1. Usia Aki yang Sudah Tua

Kemungkinan penyebab aki tekor yang umum adalah usia yang sudah tua. Aki mobil biasanya hanya berusia 2-3 tahun. Semakin tua, daya tampung aki akan berkurang dan mudah tekor.

Jika usianya sudah memasuki 2-3 tahun, maka solusinya adalah menggantinya dengan yang baru. Semakin berkualitas aki, maka masa pakainya juga semakin lama.

2. Jarang Dipakai

Mobil yang jarang dipakai justru bisa membuat aki tekor. Karena jarang dipakai, daya tampung aki justru menurun dan mengalami kerusakan. Detikers harus rutin memanasi mobil beberapa menit setiap hari.

3. Sistem Pengisian Bermasalah

Penyebab aki tekor lainnya adalah adanya masalah pada sistem pengisian. Masalah ini menyebabkan aki tidak bisa terisi secara penuh. Akibatnya, aki juga akan semakin cepat berkurang.

4. Cuaca Panas-Dingin yang Ekstrem

Cuaca ekstrem juga bisa berpengaruh terhadap aki mobil. Cuaca yang bergantian sangat panas dan sangat dingin membuat aki cepat kehilangan cairan elektrolit, dan daya tampung menurun.

5. Korsleting Kabel

Masalah lain yang mungkin terjadi adalah korsleting pada kabel yang terhubung dengan aki mobil. Hal ini menyebabkan arus listrik tidak stabil dan kemudian membuat aki menjadi cepat kosong.

6. Terlalu Banyak Aksesoris

Terlalu banyak aksesoris yang membutuhkan listrik bisa menambah beban listrik, sehingga aki bisa cepat kosong. Aksesoris ini seperti lampu modifikasi, audio, dan aksesoris elektronik lainnya.

7. Ada Komponen yang Rusak

Kemungkinan lain adalah ada komponen yang rusak, misalnya alternator atau regulator yang tidak berfungsi dengan baik. Alternator adalah komponen di dalam mesin yang menjaga kelangsungan hidup kendaraan.

Aki mendapatkan suplai listrik dari alternator secara terus menerus saat mesin mobil dinyalakan. Jika alternator rusak, maka tidak ada listrik yang mengalir ke aki mobil.

8. Kesalahan Pemakaian

Penyebab terakhir adalah kesalahan pemakaian kendaraan yang bisa memperpendek usia aki. Misalnya menyalakan AC secara berlebihan, atau menghidupkan audio saat mobil sedang mati.

Ciri-ciri Aki Mobil Tekor

Aki mobil yang tekor memiliki beberapa tanda. Dikutip dari situs Wuling, berikut ini beberapa ciri aki mobil yang tekor:

1. Mobil Sulit Dinyalakan

Kondisi yang paling sering terjadi ketika aki mobil tekor adalah mesin mobil sulit dihidupkan. Hal ini biasanya ditandai dengan suara listrik mengalir ke sistem starter mesin, namun mobil tetap tidak menyala.

2. Lampu Indikator Menyala

Ciri lainnya adalah lampu indikator yang menyala. Hal ini biasanya menjadi tanda ketika tegangan listrik pada aki mobil menurun. Lampu indikator tersebut berfungsi sebagai tanda peringatan dini bahwa ada masalah dengan sistem kelistrikan mobil.

3. Klakson dan Lampu Mobil Menyala Lemah

Ketika aki tekor atau tidak bertenaga, maka klakson dan lampu mobil akan menyala secara lemah. Segera periksa aki mobil jika mengalami hal ini. Lampu yang menyala lemah bisa membahayakan dii jalan.

4. Ada Bau Aneh Saat Mesin Mobil Dinyalakan

Ciri-ciri yang terakhir adalah munculnya bau aneh dari aki mobil ketika mesin dihidupkan. Aki yang soak, tekor, atau rusak secara serius bisa mengeluarkan bau karena sel-selnya mulai rusak.

Demikian tadi cara memancing aki mobil yang tekor secara aman, lengkap dengan penyebab aki mobil tekor dan ciri-cirinya.

(bai/row)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Asal Serobot, Begini Teknik Menyalip Kendaraan yang Benar



Jakarta

Bagi Anda yang menggunakan sepeda motor untuk teman aktivitas sehari-hari, wajib pahami teknik berkendara yang benar. Salah satu yang perlu dipelajari adalah teknik mendahului atau menyalip kendaraan lain.

Seperti disampaikan Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, ada faktor teknis dan non teknis yang harus diperhatikan bikers ketika menyalip kendaraan lain.

Faktor Teknis


1. Pastikan saat mendahului gunakan lampu sein, ini sebagai penanda bagi pengendara yang persis berada di belakang kita. Jangan langsung memotong jalur, ini tidak boleh dilakukan karena berbahaya.

2. Pada saat ingin mendahului kendaraan yang ada di depan, pastikan kondisi jalur. Jangan dipaksakan jika terlalu sempit, biasanya kondisi ini terjadi pada saat jalanan padat.

3. Marka jalan jangan diabaikan, jika ingin mendahului kendaraan lakukan pada marka jalan terputus-putus, bukan pada marka jalan tidak terputus.

Faktor Non Teknis

1. Bukan saat kondisi emosi, faktor emosional bisa sangat mempengaruhi kondisi kita untuk menyalip kendaraan secara tidak sabar dan asal serobot. Baiknya, pada kondisi yang tenang supaya proses mendahului kendaraan bisa dilakukan dengan aman.

2. Fokus selalu saat berkendara, perhatikan sekeliling yang ada di jalan. Pandangan harus selalu menghadap ke depan, sembari sesekali memperhatikan sebelah kiri atau sebelah kanan dan cek spion untuk perhatikan kendaraan di belakang.

3. Pastikan kondisi fisik tidak lelah, kadang lelah sebabkan pengendara ingin terburu-buru sampai ke tempat tujuan. Segeralah menepi dan istirahat sebentar, karena posisi lelah bisa berakibat pada hilangnya fokus berkendara.

“Jadi, jangan sembarang mendahului, baik pada kondisi jalan yang lengang ataupun padat. Ada faktor teknis dan non teknis yang harus selalu diperhatikan. Hal-hal seperti ini wajib menjadi perhatian khususnya bagi para pengguna sepeda motor, untuk menghindari berbagai kendala dan kemungkinan buruk yang akan terjadi di jalan,” ungkap Agus Sani.

Penting bagi pengendara motor juga untuk selalu mematuhi aturan rambu lalu lintas yang berlaku, juga selalu memperhatikan kelengkapan berkendara seperti menggunakan helm, sarung tangan, jaket, serta membawa surat-surat berkendara.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Lampu Indikator Mobil Menyala Terus? Ini Arti dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Lampu indikator mobil adalah salah satu komponen yang berfungsi menjadi petunjuk terkait kondisi mobil. Termasuk dari sisi bahan bakar hingga peringatan sistem, baik saat mesin menyala ataupun mati.

Jika lampu indikator mobil menyala terus, seringnya hal ini bisa jadi menandakan adanya masalah pada sistem kendaraan. Pahami berbagai arti dan cara untuk mengatasinya di bawah ini.

Arti Lampu Indikator Mobil

Secara umum, arti lampu indikator mobil yaitu untuk memberikan peringatan terkait kondisi khusus atau masalah yang terjadi pada mobil. Namun, sejatinya setiap lampu indikator punya arti.


Dikutip dari laman Astra Daihatsu dan Carsome Indonesia, berikut adalah beberapa arti lampu indikator mobil menyala yang sering dialami para pengguna mobil:

1. Lampu Indikator Pengisian Aki

Lampu aki menyala bisa jadi tanda beberapa masalah, seperti aki yang lemah atau rusak, alternator bermasalah, hingga sabuk penggerak yang kendor.

Cara Mengatasinya:
Segera cek ketersediaan dan kebersihan aki mobil. Pengendara juga bisa membawanya ke tempat servis terdekat.

2. Lampu Indikator Check Engine

Jika simbol menyala pada indikator artinya ada masalah dalam mesin mobil. Bisa jadi hal karena ada tutup bensin yang tidak rapat maupun sensor mesin yang harus diganti.

Cara Mengatasinya:
Cek kondisi tangki mobil dan pastikan tertutup rapat. Pastikan menggunakan bahan bakar dengan kualitas yang baik.

Apabila lampu indikator ini masih menyala terus, segera bawa ke bengkel servis terdekat untuk pengecekkan lebih menyeluruh.

3. Lampu Indikator ABS (Anti-lock Braking System)

Lampu rem ABS menyala ketika sistem pengecekkan berjalan dan mati sendiri. Namun, saat lampu ini terus menyala maka menandakan ada masalah di dalamnya.

Cara Mengatasinya:
Pastikanlah agar tidak ada kabel di dekat roda yang kendor atau rusak.

4. Lampu Indikator Fog

Fog lamp (lampu kabut) menyala jika kita mengaktifkannya di daerah tinggi atau berkabut. Fungsi lampu indikator adalah membantu penerangan jalan di tengah hujan maupun kabut yang menghalangi.

5. Lampu Indikator Rem Parkir

Simbol huruf “P” adalah tanda rem parkir yang sedang aktif. Ketika mobil berjalan dan lampu indikator ini masih menyala berarti rem tangan mobil belum dilepas atau dinonaktifkan.

Cara Mengatasinya:
Segera lepaskan rem tangan kemudi ketika berjalan. Selain bisa membuat mobil terasa lebih berat, ini juga akan membuat minyak rem tabung reservoir habis.

6. Lampu Indikator Tekanan Ban Mobil

Lampu indikator tekanan mobil menyala menandakan adanya tekanan angin dalam ban berkurang sebanyak 25% (dari jumlah seharusnya).

Lampu ini akan menyala beberapa detik, ketika mesin kendaraan menyala dan segera mati saat tekanan ban sudah dalam kondisi normal.

Cara Mengatasinya:
Segera periksa tekanan ban untuk melakukan pengisian angin.

7. Lampu Indikator Electric Power Steering (EPS)

Lampu EPS yang menyala berarti ada indikasi kerusakan pada stir mobil. Biasanya, hal ini juga diikuti dengan setir mobil yang terasa lebih berat.

Penyebab lampu indikator EPS menyala yaitu karena mobil terlalu sering menerjang banjir, atau minyak pada power steering sudah menipis.

Cara Mengatasinya:
Kurangi frekuensi melewati genangan air yang tinggi. Tujuannya agar kondisi mobil tidak semakin parah.

8. Lampu Indikator Busi Pijar

Apabila lampu indikator busi pijar menyala dan berkedip, ini tandanya ada masalah pada busi. Gejalanya adalah adanya guncangan saat mengendarai mobil.

Makanya, pengendara disarankan untuk selalu memeriksa dan mengganti busi mobil ketika sudah melewati jarak tempuh 40.000 – 60.000 kilometer.

9. Lampu Peringatan Power Steering

Lampu indikator peringatan power steering menyala berarti adanya masalah dengan power steering. Biasanya, penyebab nya adalah minyak power steering yang berkurang.

Meskipun tIdak ada dampak signifikan yang terjadi, namun hal ini cenderung membuat stir terasa menjadi berat.

10. Lampu Indikator Level Pendingin Rendah

Indikator level pendingin rendah disebabkan karena suhu temperatur cairan coolant atau pendingin mesin terlalu tinggi. Seringnya, hal ini menjadi tanda bahwa mobil sedang mengalami overheating.

Cara Mengatasinya:
Jika lampu indikator ini menyala, segeralah menepi sejenak dan matikan mesin mobil. Jangan membuka mesin, tunggulah hingga mobil lebih sejuk. Setelah itu, tambahkan cairan coolant ke dalam radiator mobil (hindari untuk mengisinya dengan air biasa).

Cara Mengatasi Lampu Indikator Mobil Menyala Terus

Lampu indikator mobil yang menyala terus perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi lampu indikator mobil menyala terus:

  • Periksa bagian mesin dan komponen di dalamnya.
  • Cobalah untuk lepaskan kepala aki dan pasang kembali untuk cek masih layak atau tidak.
  • Melakukan service mobil berkala.
  • Lakukan pengecekan secara menyeluruh ke bengkel dan memperbaiki kerusakan yang ada.

Dari uraian di atas, diharapkan detikers tidak lagi mengabaikan lampu indikator yang menyala ya. Karena hal ini punya konsekuensi serius bagi keselamatan, kinerja mobil, dan biaya yang perlu dikeluarkan atas perbaikan di masa depan.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Kisaran Biaya Ganti Oli Mobil 2024 di Bengkel dan Sendiri


Jakarta

Dalam upaya menjaga performa dan kesehatan mesin, kendaraan seperti mobil perlu mengganti oli. Salah satu proses perawatan mobil ini tidak hanya berfungsi untuk memperpanjang usia mesin, namun juga memastikan efisiensi bahan bakar dan kinerja optimal.

Tapi, kira-kira berapa ya biaya ganti oli mobil? Simak penjelasannya di bawah ini.

Biaya Ganti Oli Mobil 2024

Sejatinya, biaya ganti oli mobil bisa bervariasi. Hal ini tergantung dari tipe mobil, jumlah oli, jarak tempuh mobil, merek, ataupun layanan tambahan yang mungkin diperlukan.


Biaya Ganti Oli Mobil di Bengkel

Dikutip dari laman distribusi produk otomotif Top 1, secara umum kisaran rentang ganti oli mobil yaitu Rp 400.000 hingga RP 800.000.

Untuk contoh, dilansir laman Auto2000 sebagai dealer resmi Toyota Avanza, dengan menggunakan kupon ganti oli mobil Avanza, biaya ganti oli bisa didapatkan sekitar Rp 400.000. Sementara untuk ganti oli mobil Fortuner dibanderol Rp 653.700.

Sebagai perbandingan, berikut adalah rincian biaya ganti oli di Mobeng member of Planet Ban tempat ganti oli & servis mobil:

Unit mobilnya Toyota Avanza tahun 2017. Mereka merekomendasikan menggunakan oli Sae 5w30 di kekentalan olinya.

Harga paket ganti oli 5w30 + servis = Rp 762. 000 (paket *)

* 4L 5w30 X-TEN

Servis meliputi pembersihan sebagai berikut.

  • Ruang mesin dari kerak oli, menggunakan X-Ten Pollutant Clean Up.
  • Saluran bahan bakar menggunakan X-Ten Auto Injector clean Up.
  • Throttle body dan sensor yang ada di intake menggunakan X-Ten Throttle Body Cleaner.
  • Layanan gratis pengecekan 30 titik
  • Harga belum termasuk oil filter. Untuk oil filter dikenakan biaya sekitar Rp 38.000 sampai Rp 45.000 untuk merek Denso atau Mobeng.

Biaya Ganti Oli Mobil Sendiri

Selain di bengkel atau service mobil, pemilik mobil juga bisa mengganti oli mobil sendiri. Mengganti oli sendiri hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli oli dan filter sesuai kebutuhan.

Untuk kisaran biaya lagi-lagi bervariasi tergantung merek dan spesifikasi oli yang diinginkan. Di lapak online, oli mobil ada yang dijual dari harga puluhan sampai ratusan ribu rupiah per liternya.

Apa pun merek olinya pastikan sudah sesuai dengan kebutuhan mesin mobil dan merupakan produk asli.

Tanda-tanda Mobil Perlu Ganti Oli

Mobil disarankan mengganti oli mesin setiap jarak tempuh 10.000 km atau setara dengan 4-6 bulan sekali. Namun, tergantung pemakaiannya juga.

Dilansir laman Suzuki Indonesia, berikut adalah tanda-tanda bahwa oli mesin perlu diganti secara umum:

  • Oli berwarna hitam pekat
  • Lampu indikator oli menyala
  • Suara mesin terdengar kasar
  • Asap knalpot berwarna gelap
  • Getaran mesin tinggi dan akselerasi menjadi berat.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Berkendara di Musim Hujan


Jakarta

Berkendara selama musim hujan harus ekstra hati-hati. Pasalnya, kendaraan bisa sulit dikendalikan lantaran daya cengkeram ban berkurang dan tingkat visibilitas yang buruk saat hujan turun.

Gegabah saat menyetir di kala hujan bisa berisiko celaka yang berujung mengancam keselamatan. Karena itu, penting bagi pengendara menghindari sederet hal yang mampu menimbulkan bahaya. Apa saja?

7 Hal yang Mesti Dihindari saat Berkendara di Musim Hujan

Dilansir laman Top Gear, Auto2000, dan catatan detikcom, berikut sejumlah hal yang tidak boleh dilakukan pengendara ketika hujan:


1. Tidak Mengecek Kondisi Kendaraan

Kondisi mobil terutama ban harus optimal selama mengemudi di musim hujan. Untuk mengetahui baik buruknya kondisi kendaraan, tentu saja pengecekan rutin perlu dilakukan.

Pastikan seluruh komponen kendaraan baik dan tidak ada yang aus. Periksa kondisi telapak ban dan pastikan cukup tebal serta terpompa dengan tekanan angin yang sesuai agar bisa melaju pada permukaan jalan yang licin.

2. Berkendara dengan Kecepatan Tinggi

Permukaan jalan menjadi basah dan licin saat hujan sehingga traksi ban dengan jalan menurun. Ketika itu, efek aquaplaning bisa terjadi dan pengemudi dapat kehilangan kontrol atas mobilnya.

Jika detikers tidak berhati-hati, kondisi tersebut mampu menyebabkan kecelakaan. Oleh sebab itu, hendaknya berkendara dengan perlahan dan hindari kecepatan tinggi.

3. Membuntuti Kendaraan Lain

Detikers harus menjaga jarak aman saat berkendara, khususnya di kala hujan. Meski tidak mengebut, menjaga jarak penting agar memberi waktu untuk bereaksi terhadap apa pun yang mungkin terjadi selama mengemudi.

Apabila detikers membuntuti mobil lain terlalu dekat dan terjadi disfungsi padanya, tabrakan bisa saja terjadi. Selain itu, cipratan air dari kendaraan di depan dapat mengenaimu.

4. Menyalakan Lampu Hazard

Menyalakan lampu hazard ketika hujan bisa membahayakan keselamatan. Saat detikers hendak bermanuver ke kanan atau kiri, pengendara lain menjadi tidak tahu sehingga tabrakan dapat terjadi.

Lampu hazard dimaksudkan bagi mobil yang tidak bergerak dan berhenti di pinggir jalan. Sebagai gantinya, detikers dapat menyalakan foglamp saat menyetir di kala hujan.

5. Manuver Mendadak

Hendaknya menghindari manuver seperti pengereman tiba-tiba dan akselerasi yang cepat saat hujan deras. Sebab hal ini dapat menyebabkan kecelakaan beruntun. Yang paling baik adalah berkendara perlahan dan melakukan pengereman secara bertahap agar kendaraan tidak tergelincir.

6. Tidak Berhati-hati Melewati Genangan Air

Genangan air di sejumlah titik jalan dapat terbentuk saat hujan. Ketika menemui jalan seperti ini, disarankan agar tidak melewati genangan tersebut. Karena detikers mungkin tidak tahu seberapa dalam jalanan yang tidak rata itu. Bisa saja terdapat lubang cukup dalam yang membuat salah satu roda mobil terjebak dan sulit dikeluarkan.

7. Tidak Menggunakan Sabuk Pengaman

Sabuk pengaman harus selalu digunakan selama berkendara, terlepas musim hujan maupun tidak. Komponen ini disematkan pada mobil guna melindungi pengendara dari cedera serius akibat kecelakaan atau tabrakan. Jadi, jangan lupa kenakan sabuk pengaman ya.

Nah, itu tadi sederet hal yang mesti dihindari pengendara saat mengemudi di musim hujan.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Benarkah Ban Jadi Mudah Kempes saat Musim Hujan?


Jakarta

Di musim hujan, ban jadi salah satu komponen kendaraan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan. Kondisinya harus prima dengan telapak ban cukup tebal dan tekanan anginnya sesuai agar dapat bekerja maksimal pada permukaan jalan basah dan licin.

Namun, pengendara justru kerap mengeluhkan ban kempes selama musim hujan. Padahal, tekanan ban yang kurang rentan mengalami aquaplaning atau hilangnya cengkeraman pada permukaan jalan. Kondisi bisa berbahaya karena mampu membuat pengemudi kehilangan kontrol atas kendaraannya. Lantas, benarkah ban menjadi mudah kempes saat musim hujan?

Apakah Ban Mudah Kempes saat Musim Hujan?

Ban kendaraan biasanya mudah bocor atau kempes selama musim hujan. Terdapat sejumlah penyebab mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dilansir Dilansir WBIR.com, Consumer Reports, dan Burt Brothers, berikut alasan ban menjadi mudah kempes di kala hujan.


1. Air Hujan Membawa Sampah

Sampah berupa benda tajam seperti puing-puing, paku, sekrup, hingga staples dari pinggir jalan atau tempat lainnya dapat terbawa air hujan sampai ke tengah jalan. Benda-benda itu berukuran kecil sehingga cukup sulit terlihat saat berkendara.

Barang tajam tersebut dapat menancap di ban saat kendaraan melaju. Akibatnya, ban berlubang atau bocor dan angin di dalamnya lambat laun berkurang.

Jikalau sampah tajam itu berukuran cukup besar sehingga terlihat, pengemudi bisa saja menghindarinya dan ban pun tidak akan bocor.

2. Suhu Udara Dingin

Ban memiliki tekanan udara di dalamnya. Selama musim hujan, suhu menurun sehingga udara cenderung terasa dingin. Pada suhu dingin, molekul tekanan udara internal ban tidak bergerak. Akibatnya, molekul itu tidak dapat mengisi ruang dalam ban.

Jika ruang tersebut tidak terisi, dinding ban akan mengempis dan membuat tekanan udara ban di dalamnya menurun. Inilah yang menyebabkan ban kempes saat hujan.

3. Karet Ban Mengeras

Udara dingin juga mampu membuat karet ban menjadi keras dan menyebabkan kempes. Ketika mulai mengeras, ban tidak efektif dalam meredam guncangan dari permukaan jalan yang tidak rata. Akibatnya, pengendara bisa merasakan guncangan lebih kuat meski kendaraan telah dilengkapi suspensi.

Saat ban mengeras dan rusak, komponen yang bersinggungan langsung dengan jalan ini mungkin tidak bisa kembali ke bentuk semulanya. Sehingga detikers perlu menggantinya sesegera mungkin untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Nah, itu tadi penyebab ban mudah kempes saat musim hujan. Semoga menjadi informasi bermanfaat!

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Berapa Tekanan Ban Mobil Ideal saat Musim Hujan?


Jakarta

Tekanan angin ban termasuk hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara, terutama di musim hujan. Karena itu, pengendara diimbau mengecek tekanan ban sebelum bepergian.

Ada yang mengatakan bahwa tekanan ban mobil mesti dikurangi saat musim hujan. Alasannya karena ban berisiko mengalami aquaplaning sehingga tekanan perlu disesuaikan agar cengkeramannya ke permukaan jalan lebih kuat. Namun, benarkah demikian?

Apakah Perlu Menyesuaikan Tekanan Ban Mobil saat Musim Hujan?

Tekanan udara ban mobil tidak perlu dikurangi atau dilebihkan selama musim hujan. Mengutip catatan detikcom, tekanan angin yang kurang atau berlebihan justru mampu mempengaruhi performa ban dan meningkatkatkan risiko aquaplaning.


Aquaplaning merupakan kondisi ban kehilangan traksi atau penapakan pada permukaan jalan. Di kala hujan, jalan menjadi basah serta licin sehingga ban rentan mengalami kondisi tersebut. Aquaplaning bisa membuat pengemudi kehilangan kontrol atas kendaraannya.

Sport segmen Business Manager Michelin Indonesia, Refil Hidayat, menjelaskan mengapa aquaplaning bisa terjadi jika tekanan ban dikurangi. “Karena dia bebannya tidak ditampung dengan baik oleh bannya jadi ketika lewat jalan basah dia akan memiliki tingkat floating tinggi, sehingga saat floating terjadi antara karet dan aspal itu ada jarak, makanya tekanannya harus benar.”

Begitu juga sebaliknya, tekanan angin yang dilebihkan saat musim hujan membuat ban berisiko bergelembung di tengahnya. “Sehingga yang napak ke aspal tengahnya saja, kanan kiri akan memiliki jarak dengan aspal,” jelas Refil.

Di sisi lain, ban tidak perlu dikurangi atau dilebihkan tekanannya untuk berkendara di jalan raya saat hujan karena kontur jalanan aspal itu rata dan keras. Untuk mendapatkan cengkeraman yang kuat pada jalan basah akibat diguyur hujan, tekanan angin yang diperlukan sesuai dengan rekomendasi.

Tekanan Ban Mobil Ideal saat Musim Hujan

Tekanan angin ban yang ideal untuk mobil adalah mengikuti standar pabrik kendaraan. Rekomendasi tekanan udara produsen sudah melalui proses penghitungan dengan teliti sehingga cocok di kondisi jalan basah maupun kering.

“Tekanan ideal adalah yang sesuai dengan rujukan dari produsen mobil. Tidak ada istilahnya harus menurunkan tekanan ban. Justru menurunkan tekanan ban di bawah rekomendasi yang sudah ditentukan akan sangat membahayakan,” ujar Rifat Sungkar, Direktur Rifat Drive Labs.

Tekanan ban untuk tiap-tiap mobil dapat berbeda. Untuk Toyota Avanza contohnya. Dikutip dari laman Auto2000, tekanan angin yang dianjurkan untuk mobil Low MPV ini sekitar 30-32 Psi. Rujukan tekanan udara yang pas dapat dilihat di bagian pilar B atau dekat dengan pintu di kursi pengemudi.

(azn/row)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Memaksimalkan Jarak Tempuh Mobil Listrik



Jakarta

Sebuah mobil listrik saat ini diklaim oleh pabrikannya memiliki jarak tempuh yang jauh saat baterai terisi penuh. Namun, jarak tempuh itu akan lebih maksimal kalau pengendaranya menerapkan teknik berkendara yang benar.

Product Expert Hyundai Motors Indonesia Bonar Pakpahan mengatakan, ada beberapa tips untuk memaksimalkan daya jangkau mobil listrik. Pertama, hindari akselerasi dan deselerasi mendadak.

“Selain dari aspek keselamatan, dengan menghindari akselerasi maupun deselerasi mendadak, itu kita bisa memberikan kesempatan kepada si mobil untuk bisa menghemat penggunaan energinya. Jadi ketika kita akselerasi, kalau kita menekan pedal akselerator dengan cepat dan dalam, tentu aja motor listriknya akan meminta energi listrik dari baterainya dalam jumlah yang besar,” kata Bonar di sela-sela media test drive Hyundai Kona Electric ke Semarang, Rabu (2/10/2024).


“Begitu juga pada saat deselerasi, ketika deselerasi itu dilakukan dalam tempo yang cepat, mobil menjadi tidak memiliki kesempatan untuk melakukan regeneratif braking. Regeneratif braking adalah sebuah kondisi di mana mobil itu bisa meng-capture atau menangkap kembali energi yang harusnya terbuang dikonversi menjadi energi listrik untuk bisa disimpan ke dalam baterai,” sambungnya.

Selain itu, pengendara juga harus memanfaatkan momentum. Selalu perhatikan arus lalu lintas. Dengan begitu, kita harus tahu kapan harus mengerem dan menambah kecepatan sehingga tidak melakukan akselerasi atau deselerasi mendadak.

“Jadi dengan kita memperhatikan traffic flow atau arus lalu lintas di sekitar kita, driving management atau manajemen mengemudi kita itu bisa kita atur sedemikian rupa untuk memaksimalkan jarak tempuh atau meminimalkan penggunaan energi listrik,” kata Bonar.

Berikutnya, hindari melakukan pengisian daya gadget atau alat elektronik yang tidak perlu. Memang, di Kona Electric ini sudah dilengkapi dengan fitur Vehicle 2 Load (V2L) sehingga daya listriknya bisa dimanfaatkan untuk beragam kegunaan.

“Tapi kalau misalnya (baterai) laptop masih penuh, tidak perlu di-charge. Ya, karena bagaimanapun juga meskipun kita menghadirkan fitur-fitur di dalam kendaraan seperti USB charger dan seterusnya, pada akhirnya mereka tetap menggunakan energi listrik yang ujung-ujungnya akan terambil dari baterainya,” jelas Bonar.

Kemudian, tutup jendela agar meminimalkan hambatan udara. Gunakan mode sirkulasi AC sehingga AC tidak terlalu kerja berat.

“Karena kalau kita mengambil udara dari luar berarti kita nanti juga akan meminta sistem AC untuk mendinginkan atau memanaskan udara dari luar tersebut. Dan itu juga membutuhkan energi,” katanya.

Untuk memaksimalkan daya tempuh mobil listrik, lebih disarankan menggunakan Eco Mode, kecepatan maksimal 90 km/jam, dan menggunakan AC dengan temperatur 17 derajat celcius dengan fan speed atau kecepatan kipas 1. Penggunaan AC dengan fan speed 1 diyakini lebih irit energi ketimbang fan speed di atasnya.

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

5 Tanda Air Radiator Mobil Habis dan Cara Mengisi Ulangnya dengan Benar


Jakarta

Radiator termasuk komponen penting pada mobil. Fungsinya sebagai pendingin mesin kendaraan. Agar dapat berfungsi maksimal, komponen ini memerlukan air radiator atau coolant.

Namun air radiator bisa habis dan harus segera diisi ulang. Jika tidak, sejumlah permasalahan yang dapat membahayakan mungkin terjadi. Lantas, apa ciri-ciri air radiator mobil habis?

Tanda Air Radiator Mobil Habis

Mengutip Auto2000 dan Astra Daihatsu, berikut ciri-ciri air radiator mobil habis dan perlu diganti:


1. Suara Mesin Kasar

Saat air radiator habis, suara kasar dari mesin bisa terdengar. Suara ini ditimbulkan dari suhu mesin yang meningkat sehingga mempengaruhi sistem pembakaran.

Ketika air radiator masih cukup, proses pembakaran mesin berjalan normal. Proses ini dapat berlangsung lebih cepat jika coolant habis sehingga suara knocking pada mesin bisa terdengar.

2. Performa Mesin Kurang Bertenaga

Air radiator yang habis dapat mempengaruhi kinerja mesin. Mesin akan menjadi kurang bertenaga saat mobil melaju pada putaran tinggi atau ketika pedal gas telah ditekan lebih dalam.

3. AC Kurang Dingin

Tanda air radiator habis dapat dilihat dari kondisi suhu AC mobil. Jika udara AC kurang terasa sejuk padahal sudah dinyalakan dalam waktu lama dan kondisi freonnya masih bagus, maka bisa jadi air radiatornya habis.

4. Mesin Mobil Overheat

Selama perjalanan, mesin mobil bisa mengalami overheat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan menandakan air radiator yang habis. Jadi pastikan mengecek komponen radiator sebelum bepergian jauh dan kalau bisa siapkan air radiator cadangan.

5. Lampu Indikator Menyala Merah

Detikers juga dapat memperhatikan lampu indikator temperatur mobil di bagian dashboard. Apabila lampunya menyala merah atau arah jarumnya berada di tanda merah maka bisa mengindikasikan air radiator habis dan perlu diisi ulang.

Cara Mengisi Air Radiator Mobil dengan Benar

Jika air radiator habis maka detikers perlu segera mengisinya kembali. Dikutip dari laman Suzuki, berikut tata cara mengisi ulang air radiator secara mandiri dengan benar:

1. Pastikan Mesin dalam Kondisi Dingin

Sebelum mengganti air radiator, pastikan mesin mobil sudah dalam keadaan dingin. Jika mesin berkondisi panas, air radiator juga kemungkinan masih panas. Saat hendak mengisi ulang, air radiator panas itu dapat mengenai kulit dan menyebabkan luka.

Oleh sebab itu, matikan mobil dan tunggu hingga mesinnya benar-benar dingin agar pengisian ulang air radiator berjalan aman.

2. Periksa Level Air Radiator

Ketika hendak mengisinya, cek terlebih dahulu bagian luar tangki reservoir air radiator yang bertanda garis level air radiator. Apabila garisnya menunjukkan di bawah minimum, tandanya air radiator menipis dan perlu segera ditambahkan.

3. Cek Kondisi Air Radiator

Selain itu, periksa juga kondisi air radiatornya. Jika airnya masih bersih dan tersisa sedikit, detikers dapat langsung mengisi ulang coolant.

Namun bila warna airnya keruh, kamu perlu mengurasnya terlebih dahulu sebelum menambahkan air radiator baru. Sebab air yang keruh dapat menyebabkan pampat dan mempengaruhi performa mesin.

4. Hindari Isi Ulang dengan Air Biasa

Berdasarkan catatan detikcom, tidak dianjurkan mengisi radiator dengan air biasa. Sebaiknya gunakan coolant atau cairan khusus untuk radiator. Kandungan sejumlah bahan di dalam cairan tersebut dapat bantu radiator bekerja lebih optimal.

Air biasa mesti dihindari sebab mobil di masa kini memiliki mesin berkinerja dengan kompresi tinggi. Menggunakan air biasa dapat membuat radiator kurang bekerja maksimal. Bahkan pemakaiannya mampu menyebabkan overheat pada mobil diesel.

Selain itu, penggunaan air biasa di komponen radiator dikhawatirkan membuatnya mudah berkarat. Sehingga disarankan mengisi ulang air radiator dengan coolant.

5. Gunakan Bantuan Corong

Lubang tabung radiator berukuran kecil maka detikers dapat menggunakan corong untuk mengisi ulang coolant. Air radiator yang tumpah berisiko membahayakan apabila mengenai komponen mobil lain, seperti menyebabkan karatan dan korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

6. Isi Air Radiator dengan Jumlah Tepat

Volume coolant yang diisi harus tepat, jangan sampai melebihi batas maksimal ataupun kurang. Detikers mungkin akan menemukan jarak antara tutup reservoir dengan batas maksimum yang cukup jauh. Tapi kamu tetap harus mengikuti batasnya saat mengisi ulang coolant lantaran itulah standar yang telah ditetapkan produsen mobil.

7. Tutup Tabung Radiator dengan Rapat

Setelah pengisian, tabung radiator harus ditutup dengan rapat. Tutup tabung berisiko terpental saat mesin dihidupkan jika tidak dipasang dengan kencang. Jika tutupnya terlepas, air radiator pun dapat tumpah ke berbagai komponen kendaraan.

Nah, itu tadi ciri-ciri air radiator mobil habis dan cara mengisi ulangnya dengan benar. Jadi, harap segera mengisi kembali coolant apabila sudah habis.

(azn/inf)



Sumber : oto.detik.com