Tag Archives: kenegaraan

8 Lokasi Terbaik di Indonesia Mengabadikan Momen Kemerdekaan



Jakarta

Merayakan momen HUT ke-80 Republik Indonesia bisa nih dengan memilih latar destinasi yang epik, mulai dari bangunan bersejarah hingga landscape alam yang memukau. Mana nih favoritmu?

detikcom telah merangkum, Rabu (13/8/2025) tempat-tempat terbaik untuk mengabadikan momen HUT RI dengan latar merah putih di postingan sosial media mu.

1. Monumen Nasional

Pengunjung menaiki kereta wisata di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Sabtu (12/7/2025).Pengunjung di Monumen Nasional (Monas) Foto: Ari Saputra

Monas yang selalu jadi destinasi favorit warga Jabodetabek bisa nih jadi latar foto untuk momen kemerdekaan nanti. Menara dengan emas raksasa di puncaknya ini diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno (dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975).


Monas juga sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan. Setiap elemen Monas memiliki filosofi kebangsaan, contohnya. puncaknya yang berbentuk lidah api berlapis emas memiliki ketinggian 17 meter yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala abadi.

2. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi berada di Jl. Proklamasi No.10, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. Tepat di area Taman Proklamasi.

Tugu ini dibangun untuk memperingati momen pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945, yang dilakukan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (kini: Jl. Proklamasi No. 10).

Jadi di sini kamu bisa menemukan patung perunggu seukuran asli dari Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta saat membacakan proklamasi.

3. Gunung Bromo

Wisata Gunung Bromo.Wisata Gunung Bromo. Foto: Dok. Esti Widiyana/detikJatim)

Gunung Bromo berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Menyambut momen HUT RI ke-80 kamu bisa nih melihat pengibaran bendera merah putih dengan latar yang ciamik. Coba deh cari tahu jadwal pengibaran bendera atau kamu juga bisa membawa bendera sendiri lalu berfoto dengan latar indahnya Gunung Bromo.

4. Danau Toba

Keindahan Danau Toba bisa juga tempat untuk mengabadikan foto dengan latar Sang Saka Merah Putih.

5. Lawang Sewu

Lawang Sewu.Lawang Sewu. Foto: pariwisata.semarangkota.go.id

Bangunan 1.000 pintu yang jadi daya tarik Semarang ini dibangun pada tahun 1904 – 1907 yang awalnya berfungsi sebagai Kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda.

Fakta menarik nih, saat perjuangan kemerdekaan, bangunan ini menjadi lokasi pertempuran sengit antara pemuda Indonesia dan tentara Jepang (peristiwa “Pertempuran 5 Hari di Semarang”). Jadi kamu menjadikan Lawang Sewu latar berfoto karena ada sejarah kemerdekaannya di sini.


6. Kota Tua

Kota Tua adalah kawasan pusat pemerintahan, perdagangan, dan militer pada masa kolonial Belanda, dikenal dengan nama Batavia. Sekarang Kota Tua jadi destinasi favorit dan ikonnya Jakarta.

Kamu bisa nih mengabadikan momen Kemerdekaan RI dengan latar arsitektur Kota Tua atau berkunjung ke museum-museumnya.

7. Ragam museum atau bangunan yang menceritakan kemerdekaan dan proklamasi

Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Rabu (16/8/2023)Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No 1, Rabu (16/8/2023) Foto: Museum Proklamasi/Sudrajat-detikcom

Merayakan momen HUT RI ke-80, kamu bisa datang ke berbagai museum yang menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan EI. Seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tugu Proklamasi, Rumah Rengasdengklok, Gedung Joang ’45 hingga Benteng Rotterdam.

8. Istana Merdeka Jakarta

Istana Merdeka Jakarta selalu menjadi lokasi upacara kenegaraan, termasuk Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Kamu bisa nih berfoto-foto setelah pelaksanaan upacara kemerdekaan.

(sym/ddn)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

5 Penginapan Bersejarah di Indonesia, Saksi Bisu Masa Kolonial-Kemerdekaan



Jakarta

Indonesia ternyata punya banyak penginapan atau hotel yang bernilai sejarah, terutama terkait masa Kolonial dan Kemerdekaan. Berikut 5 di antaranya:

Bangunan bersejarah tidak hanya gedung-gedung pemerintahan, hotel-hotel atau penginapan juga banyak yang dibangun sejak ratusan tahun silam. Buktinya ada di beberapa hotel berikut ini.

Hotel-hotel ini tersebar di berbagai kota di Indonesia. Masing-masing punya kisah dan perannya sendiri dalam sejarah.


Berikut 5 Penginapan Bersejarah di Indonesia:

1. Hotel Majapahit

Teatrikal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit SurabayaTeatrikal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit Surabaya Foto: Aprilia Devi

Menyebut hotel atau penginapan bersejarah, tentu tidak bisa dilepaskan dari Hotel Majapahit di Surabaya. Hotel ini sudah ada sejak tahun 1910 dan dibangun oleh Lucas Martin Sarkies.

Awalnya, hotel ini bernama Oranje Hotel. Ketika Indonesia dikuasai Jepang, hotel ini berubah nama menjadi Yamato Hoteru atau Hotel Yamato.

Hotel ini pun menjadi saksi bisu peristiwa sejarah, yaitu perobekan bendera Belanda yang berwarna Merah-Putih-Biru menjadi Merah-Putih saja.

Kala itu, tepatnya pada 19 September 1945, Mastiff Carbolic mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel ini. Namun, hal itu malah memicu kemarahan Arek-arek Suroboyo. Dengan gagah berani, mereka memanjat tiang bendera di hotel ini dan merobek bendera Belanda itu hingga menjadi bendera merah putih.

2. Hotel Savoy Homann

Hotel Savoy HomannHotel Savoy Homann Foto: (Siti Fatimah/detikcom)

Beranjak ke Bandung, ada hotel Savoy Homann yang tak kalah bersejarah. Hotel ini menjadi saksi bisu peristiwa sejarah, yaitu Konferensi Asia Afrika.

Pada tahun 1955, hotel ini menjadi tempat peristirahatan Presiden Sukarno dan kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika lainnya.

Hotel Savoy Homann dibangun pada tahun 1937 oleh arsitek A.F Albers. Namun bangunan hotel sebenarnya sudah ada sejak tahun 1871. Hotel ini dibangun dengan gaya art deco dan menghadap langsung ke Jalan Asia Afrika Bandung.

3. Hotel Indonesia Kempinski

Meski tidak setua hotel-hotel lainnya, tapi Hotel Indonesia Kempinski layak untuk disebut bersejarah. Keberadaan hotel ini awalnya diprakarsai langsung oleh Presiden Sukarno.

Presiden Sukarno bahkan sangat menyukai restoran Signatures yang ada di hotel ini. Hotel Indonesia pertama kali diresmikan pada tahun 1962 untuk menyambut ajang Asian Games IV.

Pada tahun 2004, hotel ini dikelola oleh Kempinski Group, sehingga namanya menjadi Hotel Indonesia Kempinski. Hotel ini pun menjadi tempat menginap favorit pejabat tinggi negara dan tamu-tamu penting kenegaraan lainnya.

4. Hotel Salak The Heritage, Bogor

Napak tilas jejak Eduard Douwes Dekker di Hotel Salak, Bogor.Napak tilas jejak Eduard Douwes Dekker di Hotel Salak, Bogor. Foto: Sudrajat/detikcom

Di Bogor, juga ada hotel bersejarah, yaitu Hotel Salak the Heritage. Hotel yang usianya sudah ratusan tahun ini dibangun pada tahun 1856 pada masa kolonial Belanda.

Awalnya, hotel ini bernama Bellevue-Dibbets Hotel milik keluarga Gubernur Jenderal VOC kala itu. Hotel ini pun digunakan sebagai tempat menginap pejabat-pejabat VOC kala itu.

Saat Indonesia diduduki Jepang, bangunan hotel ini difungsikan sebagai markas militer. Setelah Indonesia merdeka, baru hotel ini berubah nama menjadi Salak the Heritage.

5. Hotel Hermitage

Terakhir, ada hotel Hermitage di Jakarta yang bangunannya juga bersejarah. Hotel ini menjadi saksi bisu masa kolonial Belanda karena sudah dibangun pada tahun 1920-an.

Awalnya, bangunan hotel ini merupakan kantor pusat telekomunikasi pemerintah Hindia Belanda. Namun pada tahun 2008, bangunan itu akhirnya diubah menjadi The Hermitage Hotel dan difungsikan sebagai tempat menginap.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Di Istana Cipanas Bung Karno Menikah hingga Memotong Nilai Rupiah



Cianjur

“Ibu-ibu, Bapak-bapak ada yang masih ingat apa itu sanering?,” tanya Lena, pemandu wisata sejarah Istana Cipanas, Rabu (20/8/2025) lalu. Para ibu dan bapak anggota Komunitas Japas (Jalan Pagi Sejarah) Bogor sebagian menggelengkan kepala dan saling pandang kebingungan.

Namun ada juga yang dengan lantang menyebut sanering sebagai pemotongan rupiah. Lena membenarkan dan hadirin pun bertepuk tangan.

Semula ia menjelaskan riwayat bangunan yang kini dikenal sebagai Istana Cipanas. Bangunan utama di kompleks tersebut dibangun di masa pemerintahan kolonialis Belanda Gustav W. Baron Van Imhoff pada 1740 sebagai tempat peristirahatan. Oleh Sukarno kemudian ditetapkan menjadi salah satu Istana Kepresidenan.


Salah satu koleksi yang kerap membuat penasaran para pengunjung Istana Cipanas adalah lukisan bertajuk ‘Jalan Seribu Pandang’. Lukisan karya Soejono D.S. pada 1958 itu menggambarkan pohon yang di tengahnya terdapat jalanan lurus. Berbeda dengan lukisan lainnya, jalan tersebut tetap terlihat lurus seolah mengikuti arah dimana kita melihatnya jika dilihat dari berbagai arah.

Lukisan yang bernama lain ‘Lukisan Menuju Kaliurang’ itu merupakan salah satu dari 10 lukisan favorit Presiden Joko Widodo pada saat dipamerkan di Pameran Lukisan Galeri Nasional pada Agustus 2016. Namun dalam kunjungan di Istana Cipanas Rabu kemarin kami harus cukup puas mengintipnya dari teras.

Kembali ke soal sanering, pada 13 Desember 1965 Presiden Sukarno memimpin sidang cabinet bidang ekonomi di Istana Cipanas. Salah satu keputusan yang dibuat adalah menetapkan perubahan nilai mata uang rupiah dari Rp 1.000 menjadi Rp 1 atau dikenal dengan istilah sanering.

Jauh sebelum itu, tepatnya pada 7 Juli 1953, Sukarno menikah dengan Hartini secara sederhana dan tertutup di Istana Cipanas. Akibatnya, tak cuma menerima kecaman dari berbagai kelompok masyarakat dan media massa kala itu, Sukarno pun harus kehilangan ‘Ibu Negara’ Fatmawati. Ibunda dari Megawati itu memilih pergi dari Istana Merdeka karena tak sudi dimadu lalu tinggal di rumah pribadinya di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan.

Sementara Hartini oleh Sukarno ditempatkan di salah satu pavilion Istana Bogor. Di sana Hartini ikut mendampingi berbagai acara kenegaraan Presiden Soekarno, seperti menerima kunjungan Presiden Vietnam Utara Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk (Kamboja) dan Kaisar Hirohito dari Jepang.

Khusus Ho Chi Minh, Sukarno pernah menerimanya secara khusus di Gedung Bentol pada Maret 1959. Gedung tempat dia tetirah itu dibangun pada 1954. Di sana masih terdapat meja kerja berbentuk L, kursi, dan tempat tidur kecil. Di atas meja terpajang beberapa bingkai foto antara lain Sukarno bersama Fatmawati, dan seorang bidan. Juga foto Ho Chi Minh dan Sukarno.

Kenapa dinamai gedung bentol? Menurut Kepala Subbagian Protokol dan Layanan Cecep Koswara penamaan itu karena di sekitar dinding bangunan terpasang batu-batu yang sengaja dibuat menonjol seperti bentol di kulit.

Di bangunan karya arsitek kenamaan F. Silaban itu, kata Cecep, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah beberapa kali memanfaatkannya untuk membuat lagu dan lukisan.

(jat/ddn)



Sumber : travel.detik.com

RI & Brasil Genjot Kerja Sama Energi dan Pertambangan


Jakarta

Indonesia dan Brasil menjalin kemitraan strategis di sektor energi dan sumber daya mineral. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketahanan energi nasional sekaligus mengakselerasi peningkatan nilai tambah sumber daya alam (SDA).

Penguatan kemitraan ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) oleh Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pertambangan dan Energi Brasil, Y.M. Alexandre Silveira yang disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Lula da Silva di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengapresiasi kehadiran Lula da Silva dan menegaskan pandangan strategisnya mengenai peran Brasil sebagai mitra penting di kawasan Selatan dunia.


“Kami memandang Brasil sebagai pemimpin yang sangat penting di Selatan, di belahan bumi Selatan, pemimpin negara-negara berkembang. Kita memiliki latar belakang yang sama, kita adalah negara-negara besar,” ujar Prabowo dikutip dari keterangan tertulis Kementerian ESDM.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menyatakan kesepakatan ini menandai babak baru yang sangat strategis bagi kerja sama Indonesia dan Brasil yang memiliki SDA.

“Ini adalah komitmen untuk mendorong hasil konkret yang saling menguntungkan di sektor energi dan pertambangan.” ujar Bahlil.

Kesepakatan baru ini mencakup kerja sama yang komprehensif, mulai dari kegiatan hulu dan hilir migas, energi baru dan terbarukan (termasuk bioenergi, surya, dan angin), efisiensi energi, modernisasi jaringan, sumber daya mineral, hingga pengembangan kapasitas SDM.

Di antara berbagai bidang tersebut, kolaborasi di sektor bioenergi menjadi salah satu yang disorot, mengingat keberhasilan Brasil sebagai produsen etanol terbesar kedua di dunia. Pengalaman Brasil, yang sebagian besar pasokan listriknya berasal dari energi rendah karbon, dinilai sangat relevan bagi Indonesia.

“Brasil adalah salah satu yang terdepan di dunia dalam hal bioenergi, khususnya etanol, melalui MoU ini, kita akan serius mendorong alih teknologi dan transfer pengalaman mereka untuk mendukung percepatan program bioenergi nasional,” jelas Bahlil.

Kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan kenegaraan Prabowo ke Brasil pada Juli 2025. Selain energi, sektor pertambangan juga menjadi area penting. Kedua negara akan berkolaborasi dalam tata kelola dan pengembangan sumber daya mineral. Brasil diketahui memiliki cadangan besar bauksit, bijih besi, litium, serta menguasai cadangan niobium dunia.

Tonton juga video “Tak Berizin, Pertambangan Pasir di Pulau Citlim Riau Dihentikan KKP” di sini:

(ara/ara)



Sumber : finance.detik.com

Ada Kunjungan Presiden Brasil-Afsel, Simak Rekayasa Lalu Lintas Jakarta Hari Ini



Jakarta

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Afrika Selatan Matamela Cyril Ramaphosa sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Itulah mengapa, Polda Metro Jaya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas hingga Jumat (24/10).

“Penutupan hanya dilakukan saat rangkaian kebesaran melintas di persimpangan ataupun pertemuan jalur,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).


Komarudin menegaskan, rekayasa lalu lintas tersebut tetap berpegang pada undang-undang mengenai prioritas yang diberikan. Dia pun meminta masyarakat bisa memaklumi kegiatan yang dilaksanakan.

“Mohon maklum kepada seluruh pengguna jalan, petugas kami tergelar untuk lakukan pengaturan agar seluruh aktivitas masyarakat tetap berjalan walaupun dimungkinkan akan ada perlambatan,” kata dia.

Ditinggal Penghuninya, Jakarta Pagi Ini SepiSuasana jalan prokotol Sudirman yang tampak lenggang pada pagi hari ini, Jakarta, Jumat (27/6/2025). Memasuki libur panjang akhir pekan, suasan jalan protokol sudirman pagi ini tampak sangat lenggang.Banyak warga Jakarta yang memanfaatkan liburan kali ini untuk keluar kotaCatat jangan sampai lewat! Ini Rekayasa lalu lintas di Jakarta saat kunjungan Presiden Brasil dan Afsel hari ini. Foto: Grandyos Zafna

Ada sejumlah ruas jalan yang telah dan akan dilintasi kedua pemimpin negara tersebut. Berikut kami rangkum daftarnya:

Rute Presiden Afrika Selatan:

  • Jalan Gatot Subroto
  • Jalan Jenderal Sudirman
  • Jalan MH Thamrin
  • Jalan Merdeka Barat

Rute Presiden Brasil:

  • Jalan Rasuna Said
  • Jalan Jenderal Sudirman
  • Jalan MH Thamrin
  • Jalan Merdeka Barat
  • Jalan Sisingmangaraja.

Komarudin menjelaskan, Presiden Afrika Selatan memiliki kegiatan hingga hari ini (23/10). Sementara Presiden Brasil akan menjalani kegiatan sampai dengan Jumat (24/10).

Rekayasa lalu lintas, kata dia, tak dilakukan sepanjang hari, melainkan ada pembagian waktunya. Berikut jadwal lengkapnya:

  • Rabu, 22 Oktober 2025, pukul 15.00 WIB – selesai
  • Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 09.45 WIB – selesai
  • Jumat, 24 Oktober 2025, pukul 10.15 WIB – selesai.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com