Tag Archives: kepayahan

5 Hadits tentang Sakaratul Maut, Sakitnya Ibarat Ditusuk Ratusan Pedang


Jakarta

Sakaratul maut adalah kondisi yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup yang bernyawa. Menurut hadits, rasanya sangat sakit.

Datangnya sakaratul maut dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Qaf ayat 19,

وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ


Artinya: “(Seketika itu) datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari.”

Menukil dari buku Makna Kematian Menuju Kehidupan Abadi oleh Muhammad Sholikhin, sakaratul maut adalah peristiwa yang menyertai proses kematian, baik itu mendadak maupun normal melalui proses penuaan. Cara kedatangan sakaratul maut berbeda-beda dan tidak akan ada yang bisa lari dari kematian.

Dalam beberapa hadits disebutkan terkait gambaran sakaratul maut. Berikut beberapa di antaranya.

5 Hadits tentang Sakaratul Maut

1. Dahsyatnya Sakaratul Maut

Menurut Ma’ar-Rasul SAW fi Sakaraatil-Maut oleh Muhammad Abdul Hadi yang diterjemahkan Abdul Hayyie Al-Kattani dan Masturi Irham, sakitnya sakaratul maut sangat dahsyat. Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Malaikat memeluk hamba (yang sedang menghadapi sakaratul maut) dan menahannya. Karena jika tidak demikian, ia akan lari dari gurun dan daratan karena dahsyatnya sakaratul maut.”

2. Sendi-sendi Mengucap Salam ketika Sakaratul Maut

Diceritakan oleh Anas RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang hamba akan merasakan kepayahan dalam menghadapi sakaratul maut. Dan sungguh, sendi-sendinya akan mengucapkan salam atas bagian yang lain. Ia berkata, ‘Keselamatan atasmu, engkau berpisah dariku dan aku memisahkan diri dari kamu sampai hari kiamat.” (HR Abu Hudaibah)

3. Sakaratul Maut yang Paling Ringan

Diterangkan dalam At-Tadzkirah Jilid 1 oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi terjemahan Anshori Umar Sitanggal, sakitnya sakaratul maut yang paling ringan diibaratkan seperti rumput berduri yang ada di dalam wol. Dari Syahr bin Hausyab, Nabi SAW bersabda,

“Sesungguhnya maut yang paling ringan ialah seperti rumput berduri yang ada dalam wol. Dapatkah rumput itu keluar dari wol tanpa menyangkut bulu-bulu wol?” (HR Ibnu Abi Ad-Dunia)

4. Sakitnya seperti Ditusuk 300 Pedang

Sakitnya sakaratul maut juga diibaratkan seperti 300 pedang. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan 300 pedang.” (HR Tirmidzi)

5. Orang yang Masih Merasakan Sakaratul Maut Meski Mati 100 Tahun Lalu

Dari Jabir bin Abdulullah berkata bahwa Nabi Muhammmad SAW bersabda,

“Berceritalah tentang bani Israil, sesungguhnya pada (diri dan keajaiban yang mereka alami) mereka terdapat beberapa keajaiban.” Kemudian Rasulullah bercerita kepada kami, “Pada suatu hari, mereka keluar menuju ke sebuah kuburan. Mereka berkata, ‘Kalau kita salat dua rakaat dan berdoa kepada Allah agar mengeluarkan orang mati untuk memberitahu kita tentang (bagaimana) kematian’.

Nabi kemudian berkata, ‘Lalu mereka melakukannya. Dan saat itulah muncul (dari dalam kubur) seorang laki-laki dengan rambut putih, berkulit hitam, dan antara kedua matanya terdapat bekas sujud yang kemudan (dia) berkata, ‘Wahai kalian, apa yang kalian inginkan dariku? Aku telah mati sejak seratus tahun yang lalu, sampai sekarang rasa kematian masih terasa dan belum hilang dariku, berdoalah kepada Allah agar mengembalikan aku sebagaimana kalian’.” (HR Ibnu Abi Syaibah)

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Saat Cuaca Panas Terik yang Diajarkan Rasulullah SAW


Jakarta

Cuaca panas terik di beberapa negara, terutama Indonesia, sering kali menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Karena, tenaga seseorang yang digunakan untuk beraktivitas ketika panas terik akan mudah cepat habis.

Dalam kondisi ini, seseorang dianjurkan untuk menjaga kesehatannya dan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar tidak mudah lelah. Selain itu, ada doa-doa yang dapat dipanjatkan umat Islam untuk memohon perlindungan saat beraktivitas di bawah paparan sinar matahari. Berikut adalah beberapa doa ketika cuaca sedang panas terik.

Kumpulan Doa ketika Cuaca Panas Terik

Berikut adalah beberapa doa yang dapat diamalkan ketika menghadapi panas terik. Doa-doa ini dikutip dari kitab Al-Adzkar Imam Nawawi dan buku Kitab Doa Harian Rasulullah yang ditulis oleh A.R. Shohibul Ulum.


1. Doa ketika Cuaca Panas

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اللَّهُمَّ أَنتَ اللَّهُ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ، أَنتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَهُ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَغَانَا إِلَى حِينٍ

Arab Latin: Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, laa ilaaha illallaahu yaf’alu maa yuriid, allaahumma antallaah, laa ilaaha illaa anta, antal ghaniyyu wa nahnul fuqara’, anzil ‘alainal ghaytsa waj’al maa anzalta ‘alainaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan semua yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya dan kami membutuhkanMu. Karena itu turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan.” (HR. Abu Daud)

2. Doa ketika Panas Terik

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مَا أَشَدَّ حَرَّ هَذَا الْيَوْمِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ حَرِّ نَارِ جَهَنَّمَ

Arab Latin: Lailahaillallah ma asyadda harra hadzal yaum, allaahumma innii a’uudzubika min harri naari jahannam

Artinya: “Tidak ada Tuhan, kecuali Allah Yang Maha Esa. Alangkah dahsyatnya panas hari ini, ya Allah lindungilah kami dari panasnya neraka Jahannam.” (HR. Ibnu As-Sunni)

3. Doa ketika Kekeringan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيثًا هَنِيئًا مَرِيئًا غَدَقًا مُجَلَّلاً سَدًّا عَامًا طَبَقًا دَائِمًا، اللَّهُمَّ عَلَى الطَّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ، إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ، وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ، اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوْعَ وَالْعُرَى، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

Arab Latin: Allahummasqina ghoitsan mughitsan hanî an marî an ghadaqan mujallalan sahhan âmman thabagan da ima, allahumma aladz-zhirabi wamanabitisy-syajari wabuthûnil awdiyah, allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffârâ, fa arsilis-sama a alaina midrârâ, allahummas qinal ghaitsa, walâ taj’alna minal qanithin, allahumma anbit lanaz-zar’a, wa `adirra lanadhdhar’a wasqinâ min barakaatis-sama’i, wa anbit lanâ min barakaatil ardhi, allahummar-fa’ ‘annal-jahda wal ju’a wal-‘urâ waksyif annâ minal balâ mâ là yaksyifuhú ghairuk

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, sejuk, menyegarkan, airnya berlimpah, bermanfaat, kuat curahannya, menyeluruh, dan dalam waktu yang lama. Ya Allah, (turunkanlah) hujan di atas bukit-bukit, tempat tumbuhnya pepohonan, dan perut lembah. Ya Allah, kami memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, kirimkanlah kepada kami hujan yang deras. Ya Allah, siramilah kami dengan hujan dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman, suburkanlah air susu buat ternak kami, siramilah kami dengan sebagian dari berkah langit, dan tumbuhkanlah buat kami sebagian dari berkah bumi. Ya Allah, hilangkanlah dari kami kepayahan, kelaparan, dan kurang sandang; bebaskanlah kami dari malapetaka yang tiada seorang pun dapat membebaskannya selain Engkau.”

4. Doa Memohon Diturunkan Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيْئًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٌ عَاجِلا غَيْرَ آجِلٍ

Arab Latin: Allahummas qinâ ghaitsan mughîtsan mari an mari’an nâfi’an ghaira dhârrin ajilan ghaira ajil

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, menyejukkan lagi menyegarkan, bermanfaat dan tidak berbahaya, dengan segera tanpa ditangguhkan.” ( HR. Abu Daud)

Itulah doa-doa yang dapat dipanjatkan saat menghadapi panas terik. Jika sedang mengalami cuaca panas terik, jangan lupa amalkan dan jaga kesehatan ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com