Tag Archives: kereta api

Nyaman & Cepat Sampai Tujuan



Jakarta

Wonosobo telah lama menjadi destinasi liburan dengan ikon wisata Dieng. Perjalanan dengan menggunakan kereta menjadi salah satu pilihannya.

Wonosobo pernah memiliki stasiun, namun kini sudah tidak beroperasi. Untuk tiba ke kabupaten di Jawa Tengah ini, wisatawan dapat naik kereta ke kota terdekatnya.

Ada 4 kota yang bisa menjadi pilihan yaitu Semarang, Jogja, Purwokerto dan Pekalongan. Setelah sampai di kota-kota ini, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan travel, bus atau sewa kendaraan pribadi.


Pilihan kereta menuju Wonosobo

Jakarta-Semarang

Dari Stasiun Gambir:

Argo Sindoro: (Eksekutif) Berangkat pukul 16:45 WIB dari Gambir dan tiba di Semarang Tawang pukul 21:55 WIB.
Argo Muria: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 07:00 WIB, tiba di Stasiun Semarang Tawang pukul 12:10 WIB
Gumarang: (Bisnis) Berangkat pukul 15.00 WIB, tiba di Semarang Tawang pukul 18.52 WIB.
Sembrani: (Eksekutif) Berangkat pukul 10.20 WIB, tiba di Semarang Tawang 15.25 WIB.

Dari Stasiun Pasar Senen:

Tawang Jaya Premium: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 06.45 WIB, tiba di Semarang Tawang pukul 12.53 WIB.
Dharmawangsa: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 08.50 WIB dan tiba di Semarang Tawang pukul 15.15 WIB.
Matarmaja: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 15.15 WIB dan tiba di Semarang Tawang pukul 21.52 WIB.
Menoreh: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 13.35 WIB dan tiba di Semarang Tawang 19.22 WIB.
Kertajaya: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 14.30 WIB dan tiba di Semarang Poncol pukul 02.36 WIB.
Tawang Jaya: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 23.55 WIB dan tiba di Semarang Poncol pukul 06.15 WIB.
Jayabaya: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen 19.06 WIB dan tiba di Semarang Poncol pukul 19.27 WIB.
Airlangga: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 11.30 WIB dan tiba di Semarang pukul 18.30 WIB.
Brantas: (Ekonomi/Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 13.30 WIB dan tiba di Semarang Tawang pukul 19.56 WIB.

Jakarta-Yogyakarta

Dari Stasiun Gambir:

Argo Dwipangga: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08.50 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 15.39 WIB.
Taksaka: (Eksekutif) KA Taksaka Pagi berangkat dari Gambir pukul 09.20 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 15.30 WIB, sedangkan KA Taksaka Malam berangkat dari Gambir pukul 21.30 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 03.45 WIB.
Gajayana: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 18.50 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 01:26 WIB.
Argo Lawu: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20.45 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 02.49 WIB.
Argo Semeru: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 06.20 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 12.54 WIB.
Taksaka Luxury: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.20 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 15.40 WIB. Kereta ini juga memiliki jadwal keberangkatan malam pukul 21.40 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 04.00 WIB.

Dari Stasiun Pasar Senen:

Mataram: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasan Senen pukul 21.40 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 04.35 WIB.
Bengawan: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 08.55 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 16.45 WIB.
Gaya Baru Malam Selatan: (Ekonomi) Berangkat dari Stasun Pasar Senen pukul 11.00 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 19.15 WIB.
Jayakarta: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 17.10 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 00.54 WIB.
Progo: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 22.30 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 07.05 WIB.
Bogowonto: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 18.10 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 06.09 WIB.
Singasari: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 20.55 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 05.25 WIB.
Jaka Tingkir: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 11.50 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 19.08 WIB.
Fajar Utama YK: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 06.40 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 14.37 WIB.
Fajar Utama Solo: (Eksekutif-Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 05.45 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 12.32 WIB.

Jakarta-Pekalongan

Dari Stasiun Pasar Senen

Menoreh: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 06.45 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 11.33 WIB.
Kertajaya:(Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 14.30 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 19.40 WIB.
Majapahit:(Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 17.40 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 22.02 WIB.
Dharmawangsa Ekspres: (Eksekutif/Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 08.10 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 13.56 WIB.
Brantas: (Eksekutif/Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 14.10 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 19.07 WIB.
Tawang Jawa Premium: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 06.45 WIB dan tiba di Pekalongan pukul 11.33 WIB.

Jakarta-Purwokerto

Dari Stasiun Gambir:

Argo Lawu: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20.45 WIB dan tiba di Purwekerto pukul 00.54 WIB.
Argo Dwipangga: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08.50 WIB dan tiba pukul 12.58 WIB.
Taksaka Malam: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 21.20 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 01.30 WIB.
Bima: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 17.00 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 21.16 WIB.
Gajayana: (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 18.50 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 23.11 WIB.

Dari Stasiun Pasar Senen:

Fajar Utama Solo (Eksekutif) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 05.40 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 10.14 WIB.
Sawunggalih: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 06.30 WIB dan tiba di Purwokertp pukul 11.00 WIB.
Serayu: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 19.25 dan tiba di Purwokerto pukul 06.00 WIB.
Bangunkarta: (Ekonomi) Berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 12.25 WIB dan tiba di Purwokerto pukul 17.23 WIB.

Tips Perjalanan

Berikut beberapa tips perjalanan yang perlu Anda ketahui:

– Pastikan Anda untuk membeli tiket kereta api secara online atau di stasiun kereta api terdekat.
– Datang lebih awal ke stasiun kereta api untuk menghindari antrean panjang.
– Bawa makanan dan minuman yang cukup untuk perjalanan.
– Jangan lupa untuk membawa dokumen penting seperti KTP dan tiket kereta api.

(bnl/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Mau Nikmati Embun Es di Dieng? Ini Panduan Transportasi ke Sana



Wonosobo

Dieng kembali membeku. Fenomena embun es membuat suhu udara tembus sampai minus 3 derajat.

Dieng Plateau adalah dataran tinggi vulkanik yang terletak di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Fenomena ini menjadi salah satu yang paling ditunggu oleh wisatawan.

Fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.


Embun es di Dieng akan berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni – Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.

Cara ke Dieng

Ada beberapa cara untuk mencapai Dieng Plateau, baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Berikut panduan lengkapnya:

1. Menggunakan Transportasi Umum

Dari Jakarta

Kamu bisa naik kereta api menuju Purwokerto atau Yogyakarta. Dari Purwokerto, lanjutkan perjalanan dengan bus menuju Wonosobo. Dari terminal Wonosobo, tersedia angkutan umum yang menuju Dieng.

Dari Semarang

Naik bus atau travel menuju Wonosobo. Dari Wonosobo, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum ke Dieng.

Dari Yogyakarta

Naik bus ke Magelang, kemudian lanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Dari terminal Wonosobo, naik angkutan umum ke Dieng.

2. Menggunakan Kendaraan Pribadi

Kendaraan pribadi memiliki lebih banyak nilai plus, karena perjalanan akan lebih fleksibel. Dari Wonosobo, kamu hanya perlu mengikuti jalan utama menuju arah Dieng. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam dengan pemandangan indah sepanjang jalan.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Mau Nikmati Embun Es di Dieng? Ini Panduan Transportasi ke Sana



Wonosobo

Dieng kembali membeku. Fenomena embun es membuat suhu udara tembus sampai minus 3 derajat.

Dieng Plateau adalah dataran tinggi vulkanik yang terletak di perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Fenomena ini menjadi salah satu yang paling ditunggu oleh wisatawan.

Fenomena embun es muncul saat suhu udara sangat dingin dan embun yang terkondensasi membeku. Akibatnya, lapisan es yang muncul akan menutupi tumbuhan dan permukaan tanah.


Embun es di Dieng akan berlangsung pada periode waktu terbatas, terutama saat musim kemarau (Juni – Oktober). Walaupun Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim hangat (warm climate), frost dapat terjadi pada wilayah dataran tinggi apabila beberapa kondisi cuaca terpenuhi.

Cara ke Dieng

Ada beberapa cara untuk mencapai Dieng Plateau, baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Berikut panduan lengkapnya:

1. Menggunakan Transportasi Umum

Dari Jakarta

Kamu bisa naik kereta api menuju Purwokerto atau Yogyakarta. Dari Purwokerto, lanjutkan perjalanan dengan bus menuju Wonosobo. Dari terminal Wonosobo, tersedia angkutan umum yang menuju Dieng.

Dari Semarang

Naik bus atau travel menuju Wonosobo. Dari Wonosobo, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum ke Dieng.

Dari Yogyakarta

Naik bus ke Magelang, kemudian lanjutkan perjalanan ke Wonosobo. Dari terminal Wonosobo, naik angkutan umum ke Dieng.

2. Menggunakan Kendaraan Pribadi

Kendaraan pribadi memiliki lebih banyak nilai plus, karena perjalanan akan lebih fleksibel. Dari Wonosobo, kamu hanya perlu mengikuti jalan utama menuju arah Dieng. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam dengan pemandangan indah sepanjang jalan.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Harmoni Sejarah, Budaya, dan Transportasi Modern



Jakarta

Di tengah hiruk pikuk pergerakan penumpang, Stasiun Yogyakarta tetap anggun dengan sentuhan arsitektur bersejarahnya. Kini, stasiun ini tak hanya jadi saksi perjalanan kereta api, tetapi juga menjadi pusat integrasi transportasi yang menyatukan masa lalu dan masa depan mobilitas.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan beautifikasi ini tidak hanya mengusung fungsi modern yang menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan customer tapi juga tetap menghargai nilai historis dan budaya kota khas Yogyakarta.

“Stasiun Yogyakarta kini identik dengan visual dan esetetikanya sehingga menjadi ruang publik yang mengundang interaksi lebih luas dari masyarakat, baik dari penumpang KA maupun dari masyarakat yang mampir atau singgah ke depan Stasiun Yogyakarta sekadar untuk mengabadikan gambar diri bersama stasiun ikonik ini,” ujar Feni dalam rillis yang diterima detiktravel, Senin (8/9/2025).


Stasiun Yogyakarta setelah dibeutifikasiStasiun Yogyakarta setelah dibeutifikasi (Dok. KAI Properti)

Feni mengatakan Stasiun Yogyakarta adalah salah satu pintu masuk masyarakat dari berbagai kota. Dia pun menyadari bahwa Stasiun Yogyakarta adalah wajah atau kesan pertama yang akan dikenang dari para wisatawan yang menginjakkan kakinya di kota gudeg itu, sehingga kenyamanan diprioritaskan.

Stasiun Yogyakarta kini tampil dengan visual dan estetikanya yang cantik dan fungsinya sebagai simpul transportasi antarmoda. Seperti yang diketahui bahwa Stasiun Yogyakarta melayani tak hanya kereta api jarak jauh atau antar kota tapi juga kereta lokal, KRL Commuterline, dan KA Bandara YIA.

Fasilitas di Stasiun Yogyakarta juga dibuat agar membuat traveler lebih nyaman. Mulai dari ruang tunggu, loket tiket, ATM, dan toilet, serta fasilitas tambahan seperti penitipan barang (locker), shower, dan akses lift dan eskalator untuk kenyamanan penumpang.

Stasiun YogyakartaStasiun Yogyakarta (dok. PT KAI)

Selain itu, Stasiun Yogyakarta bakal bersolek dan menunjukkan wajah berbeda pada momen khusus tertentu. Misalnya, Ramadhan tampil dengan tematik kubah masjid, liburan sekolah dengan tematik ikon karakter Jumbo dan keceriaan khas liburan sekolah, dan HUT RI dengan tematik merah putihnya.

“KAI Daop 6 memastikan bahwa Stasiun Yogyakarta tidak hanya menjadi ruang transit dan pintu masuk tapi juga turut membangun citra kota yang khas dengan nilai sejarah dan budaya serta menciptakan pengalaman perjalanan yang berkesan,” kata Feni.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Stasiun Mrawan, Stasiun Tertinggi di Daop 9 Jember, Sudah Ada Sejak 1902



Jakarta

Stasiun Mrawan bukan sembarang stasiun kereta api. Stasiun itu stasiun tua yang sudah ada sejak 1902 dan unik dari aspek lokasi.

Stasiun itu tercatat sebagai stasiun tertinggi di wilayah Daop 9 Jember. Lokasinya berada di ketinggian 524 meter di atas permukaan laut. Nama Mrawan berasal dari nama sebuah sungai yang mengalir di dekat kompleks stasiun mrawan maupun terowongan itu.

Perannya juga nggak main-main, Stasiun Mrawan menjadi penggerak roda perekonomian wilayah Jember dan Banyuwangi. Sejak awal, stasiun itu menjadi jalur utama pengangkutan hasil perkebunan seperti kopi, gula, dan beras ke berbagai daerah di Indonesia.


Kini, fungsinya berkembang menjadi simpul perjalanan yang menyatukan nilai sejarah, ekonomi, dan pariwisata. Ya, stasiun itu berada di bentang Gunung Gumitir yang memiliki pemandangan menawan. Jalur di sekitar Mrawan melewati hamparan perkebunan kopi, kakao, dan karet milik PTPN XII.

Dekat dari stasiun tersebut, berdiri Terowongan Mrawan sepanjang 690 meter yang dibangun pada 1901 dan selesai pada 1910 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan dimulai dengan mendirikan tembok di kedua sisi terowongan pada periode 1901-1902, kemudian dilanjutkan dengan konstruksi lengkung penutup yang memakan waktu delapan tahun.

Terowongan itu menembus Gunung Gumitir yang membatasi Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi, menjadi salah satu jalur penghubung vital di kawasan lintas selatan Pulau Jawa.

Terowongan itu berada di antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru. Tepatnya di KM 30+777. Sampai saat ini, Terowongan Mrawan merupakan terowongan aktif terpanjang kedua di Indonesia, cuma kalah dari terowongan Sasaksaat, bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Padalarang – Purwakarta – Cikampek, yang memiliki panjang 949 km.

Terowongan itu pun menjadi simbol keandalan teknologi perkeretaapian masa lalu yang tetap berfungsi hingga kini, memperkuat nilai sejarah kawasan Gumitir.

Menurut Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Stasiun Mrawan menjadi potret peran transportasi publik dalam mendukung masyarakat, negara, dan ekonomi.

“Stasiun Mrawan memperlihatkan bagaimana perkeretaapian hadir sebagai penggerak ekonomi daerah, penghubung mobilitas masyarakat, sekaligus penjaga warisan sejarah bangsa. Kawasan ini memberi pengalaman perjalanan yang bernilai, sekaligus manfaat ekonomi bagi warga di sekitarnya,” ujar Anne.

Dia mengatakan bahwa lintasan Mrawan memperkuat konektivitas antara sektor transportasi, pertanian, dan pariwisata. Setiap perjalanan di jalur ini membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi serta mempertegas kontribusi KAI terhadap pengembangan wilayah.

Dengan nilai sejarah yang kuat, lanskap alam yang memukau, dan potensi peran strategis dalam pergerakan ekonomi, Stasiun Mrawan berdiri sebagai simbol harmoni antara transportasi modern, potensi lokal, dan kebanggaan nasional.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Stasiun Rajapolah Mau Dihidupkan Lagi, Permudah Akses ke Gunung Galunggung



Tasikmalaya

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berencana menghidupkan kembali Stasiun Rajapolah sebagai upaya memperkuat konektivitas transportasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Betul kami usulkan reaktivasi Stasiun Kereta Api Rajapolah. Ini untuk peningkatan perekonomian Kabupaten Tasikmalaya,” kata Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin.


Cecep menjelaskan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengirimkan tim untuk melakukan kunjungan awal dan survei lapangan di kawasan Rajapolah sebagai tindak lanjut dari usulan tersebut.

“Kami sudah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Perhubungan. Sekarang tinggal menunggu agar proyek ini bisa masuk dalam Rencana Induk Program Perkeretaapian Nasional. Pemerintah daerah hanya bisa mengusulkan, keputusan tetap berada di tangan pemerintah pusat,” ujarnya.

Untuk mendukung program reaktivasi, Pemkab Tasikmalaya menyiapkan langkah penataan di kawasan sekitar Stasiun Rajapolah. Penataan tersebut mencakup relokasi sejumlah fasilitas umum dan pemerintahan di area sekitar jalur rel.

“Yah namanya reaktivasi pasti harus ada yang ditata,” ujar Cecep.

Cecep menambahkan reaktivasi Stasiun Rajapolah bukan hanya proyek transportasi, tetapi juga strategi memperkuat ekonomi lokal. Ia menilai, beroperasinya kembali jalur kereta api akan mempermudah akses menuju objek wisata Gunung Galunggung, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Tasikmalaya.

“Jika akses wisata makin mudah, tentu kunjungan wisatawan meningkat. Hal ini akan berdampak pada naiknya perputaran ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pedagang oleh-oleh khas Rajapolah,” jelasnya.

Artikel ini sudah tayang di detikJabar. Klik di sini untuk membaca selengkapnya.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Daftar Kereta Api yang Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara Saat HUT TNI



Jakarta

PT Kereta Api Indonesia Daop 1 menerapkan pola Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara buat sejumlah perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ). BLB ini bertepatan dengan gladi resik dan perayaan HUT ke-80 TNI pada 3 dan 5 Oktober 2025 di kawasan Monas.

“Penyesuaian pola operasi berupa BLB ini ditetapkan untuk mendukung mobilitas masyarakat sekaligus mengantisipasi potensi kepadatan penumpang dan lalu lintas di sekitar Stasiun Gambir. Dengan adanya pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, penumpang memiliki alternatif naik dan turun KA lebih mudah,” kata Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

Sebagai alternatif, penumpang KA bisa naik dan turun di Jatinegara untuk menghindari kepadatan di area Monas dan Stasiun Gambir. Berikut daftar KA yang BLB di Stasiun Jatinegara.


Minggu, 5 Oktober 2025
a. KA berangkat (nomor genap):

KA Argo Semeru (6)
KA Purwojaya (50F)
KA Purwojaya (58F)
KA Purwojaya (54)
KA Parahyangan (132)
KA Taksaka (46)
KA Taksaka (44)
KA Taksaka (48)
KA Argo Bromo Anggrek (2)
KA Argo Bromo Anggrek (4)
KA Argo Dwipangga (16)
KA Gunungjati (118)
KA Gunungjati (120)
PLB Batavia (7006)
KA Sembrani (40)
KA Sembrani (42)
KA Manahan (62)
KA Manahan (64)
KA Cakrabuana (122)
KA Cakrabuana (124)
KA Brawijaya (38)
KA Bima (8)
KA Gajayana (36)
KA Pandalungan (32)
KA Argo Lawu (14)
KA Argo Anjasmoro (30F)

b. KA Datang (nomor ganjil):

KA Purwojaya (ka 53F)
KA Parahyangan Fakultatif (ka 141F)
KA Taksaka (ka 43)
KA Argo Lawu (ka 13)
KA Argo Bromo Anggrek (ka 1)
KA Cakrabuana (ka 123)
KA Taksaka (ka 47)

@detiktravel PT Kereta Api Indonesia Daop 1 menerapkan pola Berhenti Luar Biasa (BLB) di Stasiun Jatinegara buat sejumlah perjalanan kerata api jarak jauh (KAJJ). BLB ini bertepatan dengan gladi resik dan perayaan HUT ke-80 TNI pada 3 dan 5 Oktober 2025 di kawasan Monas. Sebagai alternatif, penumpang KA bisa naik dan turun di Jatinegara untuk menghindari kepadatan di area Monas dan Stasiun Gambir. Berikut daftar KA yang BLB di Stasiun Jatinegara. Klik di sini untuk melihat video lainnya! Arssy Firliani – 20DETIK #kereta #huttni ♬ original sound – detikTravel

(ddn/ddn)





Sumber : travel.detik.com

Stasiun Mrawan, Stasiun Tertinggi di Daop 9 Jember, Sudah Ada Sejak 1902



Jakarta

Stasiun Mrawan bukan sembarang stasiun kereta api. Stasiun itu stasiun tua yang sudah ada sejak 1902 dan unik dari aspek lokasi.

Stasiun itu tercatat sebagai stasiun tertinggi di wilayah Daop 9 Jember. Lokasinya berada di ketinggian 524 meter di atas permukaan laut. Nama Mrawan berasal dari nama sebuah sungai yang mengalir di dekat kompleks stasiun mrawan maupun terowongan itu.

Perannya juga nggak main-main, Stasiun Mrawan menjadi penggerak roda perekonomian wilayah Jember dan Banyuwangi. Sejak awal, stasiun itu menjadi jalur utama pengangkutan hasil perkebunan seperti kopi, gula, dan beras ke berbagai daerah di Indonesia.


Kini, fungsinya berkembang menjadi simpul perjalanan yang menyatukan nilai sejarah, ekonomi, dan pariwisata. Ya, stasiun itu berada di bentang Gunung Gumitir yang memiliki pemandangan menawan. Jalur di sekitar Mrawan melewati hamparan perkebunan kopi, kakao, dan karet milik PTPN XII.

Dekat dari stasiun tersebut, berdiri Terowongan Mrawan sepanjang 690 meter yang dibangun pada 1901 dan selesai pada 1910 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan dimulai dengan mendirikan tembok di kedua sisi terowongan pada periode 1901-1902, kemudian dilanjutkan dengan konstruksi lengkung penutup yang memakan waktu delapan tahun.

Terowongan itu menembus Gunung Gumitir yang membatasi Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi, menjadi salah satu jalur penghubung vital di kawasan lintas selatan Pulau Jawa.

Terowongan itu berada di antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru. Tepatnya di KM 30+777. Sampai saat ini, Terowongan Mrawan merupakan terowongan aktif terpanjang kedua di Indonesia, cuma kalah dari terowongan Sasaksaat, bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Padalarang – Purwakarta – Cikampek, yang memiliki panjang 949 km.

Terowongan itu pun menjadi simbol keandalan teknologi perkeretaapian masa lalu yang tetap berfungsi hingga kini, memperkuat nilai sejarah kawasan Gumitir.

Menurut Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Stasiun Mrawan menjadi potret peran transportasi publik dalam mendukung masyarakat, negara, dan ekonomi.

“Stasiun Mrawan memperlihatkan bagaimana perkeretaapian hadir sebagai penggerak ekonomi daerah, penghubung mobilitas masyarakat, sekaligus penjaga warisan sejarah bangsa. Kawasan ini memberi pengalaman perjalanan yang bernilai, sekaligus manfaat ekonomi bagi warga di sekitarnya,” ujar Anne.

Dia mengatakan bahwa lintasan Mrawan memperkuat konektivitas antara sektor transportasi, pertanian, dan pariwisata. Setiap perjalanan di jalur ini membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi serta mempertegas kontribusi KAI terhadap pengembangan wilayah.

Dengan nilai sejarah yang kuat, lanskap alam yang memukau, dan potensi peran strategis dalam pergerakan ekonomi, Stasiun Mrawan berdiri sebagai simbol harmoni antara transportasi modern, potensi lokal, dan kebanggaan nasional.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Aturan Baru Membawa Powerbank di Kereta, Cek di Sini!


Jakarta

Powerbank merupakan salah satu barang yang wajib dibawa saat bepergian jarak jauh. Tujuannya untuk berjaga-jaga apabila dibutuhkan ketika handphone lowbat.

KAI mengeluarkan aturan baru untuk membawa powerbank di kereta api, seperti maksimal berapa watt sampai larangan untuk mengisi daya powerbank pada stopkontak kereta. Ketentuan baru ini dibuat untuk meminimalisir risiko kebakaran yang bisa dipicu, sehingga mengganggu keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan bersama.

Berikut informasinya.

Mengutip dari unggahan akun Instagram KAI (@kai121_), ini aturan baru membawa powerbank di kereta api.

  • Selama dalam perjalanan dengan kereta api, penumpang diperbolehkan menggunakan powerbank untuk mengisi daya perangkat pribadi.
  • Pelanggan diperbolehkan membawa powerbank dengan kapasitas maksimal 100 Wh (Watt-hour).
  • Pastikan kondisi powerbank dalam keadaan baik dan memiliki label kapasitas.
  • Pelanggan dilarang mengisi daya ulang powerbank di kereta api.

*Cara menghitung Wh (Watt-hour):
Wh = (kapasitas mAh x Voltase)/1.000

– Larangan mengisi daya powerbank di kereta

Perlu diketahui, penumpang kereta dilarang mengisi daya (mengecas) powerbank di kereta api. Mengapa?

Stopkontak di kereta api hanya boleh digunakan untuk perangkat-perangkat dengan konsumsi daya rendah, seperti:

  • Earphone
  • Handphone
  • Tablet
  • Laptop

Cara Lapor Ketinggalan Barang di Kereta

Jika ada barang yang tertinggal di kereta api atau di stasiun dan ditemukan oleh petugas KAI, biasanya akan langsung diumumkan melalui pengeras suara. Bila tidak ada pihak yang mengambil, maka barang akan disimpan di pos pengamanan stasiun dan akan dimasukkan pada pendataan sistem lost and found yang dimiliki oleh KAI.

Penumpang kereta yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam kereta api atau di lingkungan stasiun, dapat melakukan hal-hal berikut ini.

  • Membuat laporan kepada petugas, seperti kondektur yang sedang berdinas di kereta api, petugas pengamanan yang ada di stasiun, atau customer service on station
  • Lalu, penumpang mengunjungi bagian lost and found yang ada di stasiun untuk melaporkan kehilangan atau ketinggalan barang
  • Sampaikan ciri-ciri barang hilang, kode booking tiket, dan perkiraan lokasi barang tertinggal
  • Hindari memberikan informasi kode booking dan detail barang kepada pihak yang tidak berkepentingan
  • Setelah itu, lakukan verifikasi
  • Barang dikembalikan dan dilakukan pendokumentasian
  • Selesai, barang yang tertinggal kembali.

Penumpang kereta yang merasa kehilangan atau ketinggalan barang di kereta juga bisa membuat laporan melalui Contact Center KAI 121.

Simak juga Video: Power Bank Berasap di Pesawat Tujuan Belanda, Penumpang Panik!

(kny/imk)



Sumber : news.detik.com

Dilarang Ngecharge Powerbank di Kereta!



Jakarta

PT Kereta Api Indonesia menetapkan sejumlah aturan bagi penumpang yang membawa powerbank dalam perjalanan antar kota antar wilayah. Penumpang tidak boleh ngecharge powerbank di gerbong kereta, karena layanan hanya untuk gawai dengan kebutuhan energi terbatas.

Contoh gawai yang dayanya bisa diisi ulang di kereta adalah earphone, telepon genggam (handphone), tablet, dan laptop. PT KAI berharap tiap penumpang bisa patuh sehingga perjalanan berlangsung aman dan nyaman. Powerbank bisa diisi ulang di rumah atau tempat lain dengan daya listrik yang memungkinkan.

“Jangan asal sembarang colok perangkat yang tidak dibolehkan ya! Yuk, sama-sama bijak membawa powerbank atau perangkat elektronik lainnya di kereta api,” tulis PT KAI dalam akun X KAI121, sebelumnya Twitter.


PT KAI menjelaskan penumpang kereta boleh membawa powerbank, namun tak sembarang perangkat bisa dibawa dalam perjalanan. Daya powerbank tidak boleh terlalu besar namun tetap bisa menjaga gadget tetap nyala dan berfungsi dengan baik.

“Penumpang boleh membawa powerbank dengan kapasitas maksimal 100 Wh (Watt-hour),” tulis PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam unggahannya dilihat detikTravel pada Kamis (23/10/2025)

Kapasitas powerbank dalam Wh dapat diketahui dengan rumus berikut:

  • Wh = (kapasitas mAh x voltase)/1000

Penumpang yang ingin membawa powerbank wajib memastikan peralatan tersebut dalam kondisi baik. Label kapasitas harus terlihat jelas sehingga mudah dibaca petugas. Dengan kondisi dan label kapasitas informasi yang terbaca dengan baik, perangkat powerbank diharapkan bisa mengabadikan momen dan berfungsi maksimal memenuhi kebutuhan penumpang.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com