Tag Archives: kesehatan rumah

Hiii! Spons Cuci Piring Lebih Kotor dari Toilet, Perlu Rutin Diganti


Jakarta

Spons cuci piring dipakai sehari-hari di banyak dapur rumah di Indonesia. Spons ini harus diganti secara berkala karena lebih kotor dari toilet!

Hampir setiap orang mengandalkan spons cuci piring setiap hari untuk membersihkan peralatan makan dan dapur. Tapi tahukah kamu, benda kecil yang terlihat bersih ini ternyata menjadi tempat tinggal favorit bagi miliaran bakteri.

Bahkan, spons dapur disebut sebagai salah satu benda paling kotor di rumah, lebih kotor dari dudukan toilet.


Melansir Blueland, sebuah studi di Jerman menemukan bahwa spons cuci piring bisa mengandung hingga 45 miliar bakteri per sentimeter persegi. Selain itu, spons juga memuat 362 jenis mikroba berbeda.

Woman hand washing dishes over the sink in the kitchenSpons cuci piring ilustras. Foto: iStock

Struktur spons yang lembap dan berpori adalah tempat ideal bagi bakteri berkembang biak, terutama setelah membersihkan sisa makanan. Bakteri tersebut tak hanya menyebabkan bau tidak sedap, juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari keracunan makanan hingga infeksi kulit.

Berapa lama spons cuci piring perlu diganti?

Melansir Taste at Home, jarak paling maksimal mengganti spons cuci piring adalah 1-2 minggu sekali. Jika lebih dari itu, spons Anda sudah benar-benar kotor dan tak terselamatkan.

Selain itu, meski kamu rajin mencucinya dengan air panas, spons cuci piring tetap bisa menyimpan banyak bakteri. Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) merekomendasikan untuk membersihkan spons setiap hari, misalnya dengan memasukkannya ke microwave (dalam keadaan basah) atau mesin pencuci piring dengan suhu tinggi.

Namun cara terbaik tetaplah mengganti spons secara rutin. Jika spons sudah berubah warna, berbau, atau mulai rusak, jangan ragu untuk membuangnya. Karena, mempertahankan spons lama sama saja dengan memelihara sarang penyakit di dapur.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Lebih Kotor Dari Toilet, Spons Cuci Piring Harus Sering Diganti”

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Kenapa Kotoran Cicak Berwarna Hitam Putih?



Jakarta

Pernah melihat kotoran cicak? Itu akan tampak berwarna hitam atau coklat memanjang dan warna putih kecil seperti titik di ujungnya. Kira-kira, kenapa kotoran cicak bisa ada dua warna yaitu hitam dan putih ya?

Jika dibandingkan dengan hewan lain, kebanyakan hewan memiliki warna kotoran serupa dengan mayoritas berwarna hitam atau gelap. Untuk mayoritas kotoran warna putih, biasa dimiliki burung atau beberapa unggas lain.

Ternyata, warna hitam atau gelap pada kotoran cicak merupakan feses. Sementara warna putih kecil merupakan urin, demikian dilansir AZ Animals.


Feses dan Urin Cicak Keluar Bersamaan

Biasanya, pada banyak hewan, feses dan urin dikeluarkan dalam waktu yang berbeda. Namun pada cicak dan jenis kadal, kotoran dan urin dikeluarkan sekaligus.

Adapun urin mereka berwarna putih karena ada kandungan asam urat. Ini sering kali dianggap bagian dari feses cicak, padahal merupakan urin. Sementara bagian kotoran warna hitam merupakan sisa makanan yang telah dicerna.

Sama seperti hewan pada umumnya, frekuensi cicak buang kotoran hitam-putih itu bergantung pada ukuran dan makanannya. Biasanya, cicak dan tokek akan buang kotoran setiap hari.

Mengutip Texas A&M University, mereka termasuk hewan nokturnal yang kerap ditemukan berada di dekat lampu pada malam hari karena menunggu serangga untuk dimakan. Mereka juga kerap ditemukan di berbagai sudut rumah dan berlindung di sekitar celah dan retakan.

Tak heran, meski tidak terlihat keberadaannya, mereka bisa ‘memperlihatkan’ diri dengan adanya kotoran di mana-mana. Sering kali, kotoran cicak yang berwarna hitam putih berada di lantai, menempel di tembok, hingga jatuh di sofa atau kursi.

Kotoran cicak sendiri mengeluarkan bau tajam dan tidak sedap karena mengandung zat amonia pada urine yang berwarna putih. Selain itu, kotoran cicak juga mengandung berbagai bakteri termasuk Salmonella dan E.coli, yang berbahaya bagi pencernaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Cicak di Rumah?

Meskipun cicak bisa mengurangi serangga seperti nyamuk di rumah, tetapi keberadaan kotorannya sangat mengganggu. Terlebih jika kotoran menempel di tempat seperti karpet hingga gorden.

Untuk mengatasinya, bisa dengan rutin mengecek kebersihan setiap sudut rumah. Kemudian, memahami celah mana saja yang sering dijadikan persembunyian oleh cicak pada siang hari. Biasanya, celah sempit atau retakan rumah dijadikan tempat untuk bertelur dan berlindung.

Penting untuk menghilangkan sebanyak mungkin tempat persembunyian ini dengan menutupnya menggunakan dempul silikon atau sealer busa yang mengembang

Selain itu, bisa juga mencoba mengurangi jumlah cicak dengan penjebak seperti papan lem atau kertas lengket yang tersedia di toko pengendalian hama. Papan lem sebaiknya diletakkan di dekat lampu dan jendela, atau tempat biasa cicak lebih suka berkumpul.

Untuk cara alami, bisa mengusirnya dengan aroma yang tidak disukai cicak. Seperti aroma bubuk kopi, lada atau cabai, aneka bawang, hingga kapur barus.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Cara Alami Basmi Serangga di Rumah, Pakai 8 Bumbu Dapur Ini


Jakarta

Kehadiran serangga di rumah dapat mengganggu kebersihan dan kesehatan. Untuk mengatasinya secara alami, coba manfaatkan bumbu dapur ini.

Serangga seperti kecoak, lalat, nyamuk, rayap, hingga semut, dapat mengganggu rumah. Serangga-serangga tersebut bisa membawa penyakit, menularkan penyakit secara langsung, mengontaminasi makanan, hingga menggerogoti kayu sampai rapuh.

Banyak orang pun mencari cara untuk membasmi serangga di rumah. Caranya ternyata tak perlu pakai bahan kimia, tapi bisa memanfaatkan bumbu dapur di sekitar kita.


Berikut 8 bumbu dapur yang dapat dimanfaatkan untuk mengusir serangga:

1. Cabai rawit merah

Cabai rawit merah tersedia di hampir semua dapur rumah tangga. Selain memberi rasa pedas, cabai ini bisa mengusir sekaligus membunuh serangga.

Kemampuan ini disebabkan kandungan cabai rawit merah bernama capsaicin. Zat ini akan mengiritasi serangga dan bahkan, beberapa hewan hama. Tidak hanya mengiritasi, untuk beberapa serangga, seperti kutu daun dan kumbang, capsaicin bisa membunuh, tentunya dalam konsentrasi tertentu dan paparan langsung.

2. Bawang bombai

Bawang bombai tak hanya bisa dimanfaatkan untuk bikin rasa masakan gurih manis, tapi juga membasmi serangga. Aroma bawang bombai tak disukai serangga sehingga bikin mereka menjauh.

Cukup kombinasikan bawang bombai, 4 bawang putih, dan air, kamu sudah mendapatkan cairan pengusir serangga yang efektif.

3. Cuka apel

Berwarna kecokelatan sedikit keruh, cuka apel adalah salah satu bumbu dapur untuk mengusir laba-laba. Kendati bukan termasuk golongan serangga, banyak orang merasa takut dengan laba-laba karena bentuknya yang menyeramkan. Nah, kandungan asam asetat milik cuka akan dengan mudah membuat mereka menyingkir.

Namun, berdasar uraian di laman Eco Watch, cuka juga sekaligus punya kemampuan menarik lalat buah dan kutu daun. Efek unik cuka ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk perangkap.

Isi mangkuk dengan cuka apel, lalu tutup dengan plastik. Buat beberapa lubang kecil. Serangga yang tertarik akan masuk dan tenggelam dalam larutan cuka. Perlahan-lahan, mereka akan mati. Metode ini efektif dipergunakan untuk membasmi serangga di dalam maupun luar rumah.

4. Kayu manis

Bumbu dapur yang mengeluarkan aroma manis wangi ini ternyata tidak disukai serangga. Kamu bisa dengan mudah meletakkan beberapa batang kayu manis di dekat pintu untuk mengusir serangga yang coba-coba mendekat. Lebih efektif lagi jika dipanaskan terlebih dahulu.

Eugenol, senyawa alami dalam kayu manis, sering kali dipergunakan dalam produk pengusir serangga komersial. Hal ini menunjukkan kemampuannya untuk mengusir serangga, seperti kecoa, kutu busuk, dan lalat buah.

Manfaat lain bumbu dapur untuk mengusir serangga, coba cek halaman selanjutnya…

5. Garam

Dikutip dari laman Sea Salt, garam bekerja dengan cara memengaruhi hidrasi serangga. Ketika mengenai, garam akan menarik kelembapan keluar tubuh serangga melalui proses bernama osmosis. Hasilnya, serangga akan mati.

Hanya saja, efek ini tidak selalu berhasil untuk setiap jenis serangga. Umumnya, garam bekerja dengan baik terhadap kutu karena membuatnya terdehidrasi sampai mati. Garam juga bisa diaplikasikan untuk mengusir semut karena menghilangkan bau feromon yang dipakai untuk bernavigasi.

6. Serai

Serai atau sereh memiliki kemampuan alami mengusir serangga. Kendati tidak bisa membunuh, aromanya menjauhkan serangga sehingga membuatmu nyaman.

Kandungan utama serai yang berperan aktif adalah citronella. Senyawa aromatik satu ini tidak disukai nyamuk, lalat, maupun kecoa. Serai dapat diaplikasikan dalam bentuk semprotan atau sekadar ditanam saja di halaman rumah.

7. Cengkeh

Cengkeh punya kandungan eugenol. Senyawa ini bisa membunuh larva nyamuk ketika dimasukkan dalam air tempat serangga satu ini meletakkan telur-telurnya dalam konsentrasi memadai.

Disadur dari Outdoor Guide, minyak cengkeh juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara disemprotkan. Sayangnya, cengkeh berpotensi mengakibatkan iritasi pada kulit sehingga penggunaannya perlu diperhatikan. Jika sekadar ingin mengusir nyamuk, cukup taburkan di sekeliling kamar saja.

8. Daun salam

Dalam situs Newquay Garden Centre, diterangkan bahwa daun salam alias bay leaves umumnya dipakai untuk mengharumkan masakan. Bagi serangga, daun salam justru jadi masuk daftar aroma yang dibenci.

Atas dasar inilah, daun salam dapat dipergunakan untuk mengusir serangga dari rumah, baik itu lalat, ngengat, maupun kecoa. Kamu bisa menggunakan daun salam segar maupun yang sudah kering. Efeknya akan tetap sama!

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul “8 Bumbu Dapur yang Ampuh Basmi Serangga di Rumah”

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com