Tag Archives: kesehatan

Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tak Naik sampai Pertengahan 2026


Jakarta

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan iuran BPJS Kesehatan tak akan naik hingga pertengahan 2026. Menurutnya, penyesuaian iuran BPJS Kesehatan perlu melihat kondisi masyarakat.

Salah satu indikasinya adalah kondisi ekonomi masyarakat. Pada Rabu (22/10) kemarin, Purbaya menyebut iuran BPJS Kesehatan tak akan naik sebelum ekonomi menyentuh angka 6%.

“Sampai tahun depan sepertinya belum (naik), sampai pertengahan tahun depan. Kita lihat gini, kalau untuk otak-atik iuran itu kita lihat kondisi masyarakat dulu. Kalau ekonominya udah agak bagus, baru mereka boleh otak-atik iuran atau mau otak-atik iuran, sekarang belum dibicarakan,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).


Kepastian soal tidak naiknya iuran BPJS Kesehatan juga didukung dana Rp 20 triliun yang disiapkan Kemenkeu untuk BPJS Kesehatan tahun depan.

Purbaya menyebut dana tersebut merupakan kebutuhan baru BPJS Kesehatan.

“Itu kan kira-kira mereka kebutuhan, kan mereka perkirakan kebutuhan tahun depan berapa kurangnya segitu atau kurang sedikit lah, jadi Rp 20 triliun untuk tahun 2026,” tuturnya.

Purbaya menambahkan besaran iuran BPJS Kesehatan berpotensi dinaikkan jika ekonomi Indonesia berhasil tumbuh di atas 6%. Namun ia juga belum bisa memastikan seberapa besar kenaikan iuran-nya nanti, mengingat hal ini belum dibicarakan lebih jauh.

“Ini kan ekonomi baru mau pulih, belum lari, kita jangan utak-atik dulu sampai ekonominya pulih, dalam pengertian tumbuhnya di atas 6% lebih dan mereka sudah mulai dapat kerjaan lebih mudah. Baru kita pikir menaikkan beban masyarakat,” terang Purbaya.

Saat diminta penegasan apakah iuran BPJS Kesehatan berpeluang dinaikkan tahun depan mendatang seperti yang tertuang dalam dengan Buku Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Purbaya belum bisa memastikan.

Tonton juga video “Dirut Pertamina Datang ke Kemenkeu, Purbaya Bilang Mau Bahas Kilang” di sini:

(ily/hns)



Sumber : finance.detik.com

Cara Memperoleh Pin Prioritas MRT, Buat yang Punya Penyakit Kronis


Jakarta

MRT Jakarta menyediakan pin prioritas bagi penumpang dengan penyakit kronis hingga perlu perhatian. Dalam unggahannya di media sosial X, MRT Jakarta menjelaskan penumpang dengan kondisi tersebut masuk kategori Pelanggan Prioritas.

“Di MRT Jakarta ada pin berwarna ungu yang merupakan tanda bahwa Teman MRT ini memiliki kondisi kondisi khusu yang memerlukan perhatian,” tulis MRT Jakarta dilihat detikTravel pada Jumat (24/10/2025).

Pengelola MRT Jakarta menjelaskan pin ungu tersebut adalah upaya menghargai tiap penumpang dengan cerita dan perjuangan yang berbeda. Para Pelanggan Prioritas nantinya akan memperoleh perlakuan sesuai kondisinya, misal dibantu untuk menemukan tempat duduk.


Pin prioritas MRT JakartaPin prioritas MRT Jakarta (dok. X MRT Jakarta)

Cara Memperoleh Pin Prioritas MRT

Bagi penumpang MRT yang merasa punya penyakit kronis, berikut cara memperoleh pin prioritas

  • Datang langsung ke loket untuk memperoleh informasi dari petugas
  • Menghubungi contact centre MRT Jakarta di nomor 1500 332 atau kanal media sosial MRT Jakarta.

Unggahan cara memperoleh pin prioritas MRT Jakarta ini diserbu pelanggan yang memang punya penyakit kronis, atau untuk orang-orang di sekitarnya. Pihak MRT Jakarta menyarankan untuk segera menghubungi loket atau contact centre untuk informasi lebih detail, misal membawa riwayat kesehatan penumpang yang akan memperoleh pin prioritas.

Sebagai informasi, penyakit kronis adalah gangguan kesehatan yang sudah berlangsung lama biasanya sudah beberapa bulan atau tahun. Penyakit kronis sulit sembuh total, sehingga harus dikelola dengan baik sehingga pasien bisa tetap produktif.

Salah satu tindak pengelolaan adalah kontrol dan minum obat teratur untuk memperlambat perkembangan dan menekan risiko gejala. Contoh penyakit kronis adalah hipertensi, diabetes, serta gangguan jantung dan pembuluh darah.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

De Jong Absen dari Latihan Barca sebab Sakit Perut, Main di El Clasico?


Jakarta

Kabar buruk menimpa Barcelona. Salah satu gelandang andalan mereka Frenkie de Jong absen karena sakit perut, bisa main di El Clasico?

Barcelona sudah kembali berlatih usai menggelar laga Liga Champions melawan Olympiakos. Dalam laga tengah pekan ini, Blaugrana menang dengan skor 6-1.

Media Spanyol, As, yang mengungkap fakta De Jong absen latihan, Kamis (23/10/2025). Mereka mengabarkan bahwa De Jong mengalami gastroenteritis atau radang lapisan lambung atau usus karena virus.


Bersama Barca musim ini, De Jong sudah 10 kali bermain untuk Barcelona. Dia memberi sumbangan sebanyak dua assist yang dicatatkan di La Liga.

De Jong diharapkan bisa fit saat Barcelona melawat ke markas Madrid di Santiago Bernabeu, Sabtu (25/10/2025). Kondisi kesehatan pemain asal Belanda itu terus dimonitor oleh tim medis tim asal Catalan itu.

Sedikit angin segar bagi Barca datang dengan semakin membaiknya Raphinha dari cedera. Pemain Brasil itu bisa pulih akhir pekan ini seperti dikabarkan Can Barca.

Selain itu, Ferran Torres juga sudah pulih dari cedera hamstring. Dia bisa diyakini bisa menjadi starter di skuad Barcelona dalam El Clasico akhir pekan nanti.

(cas/cas)



Sumber : sport.detik.com

Kapan Waktu Ideal buat Bersihkan AC? Ini Anjurannya


Jakarta

AC membuat udara di dalam ruangan menjadi dingin dan segar. Namun, untuk mempertahankan kondisi itu, AC perlu dibersihkan secara berkala.

Filter AC semakin lama digunakan akan kotor dan berdebu. Jika dibiarkan, kotoran tersebut dapat mengganggu kinerja AC. Alhasil, AC bermasalah dan enggak dingin.

Meski AC mesti rutin dibersihkan, bukan berarti harus panggil tukang servis setiap bulan ya. Temukan waktu ideal untuk membersihkan AC berikut ini.


Waktu Ideal buat Bersihkan AC

Dikutip dari Melbourne Heating & Cooling, pemilik rumah dianjurkan untuk membersihkan AC setiap 3-4 bulan sekali. Hal ini membantu meningkatkan aliran udara serta memastikan AC berfungsi secara efisien.

Pembersihan secara berkala tak hanya membuat udara dingin, tetapi juga menjaga kualitas udara di rumah. Jika AC kotor, udara yang keluar bisa bercampur dengan debu, kotoran, dan bakteri sehingga dapat mengganggu kesehatan penghuni rumah.

Selain membersihkan AC, pemilik perlu mengecek kondisi mesin secara menyeluruh dengan bantuan teknisi profesional. Lakukan pengecekan sebanyak dua kali dalam satu tahun. Langkah ini penting untuk memastikan adanya kerusakan pada komponen AC atau tidak.

Pertanda AC Harus Dibersihkan

Kenali tanda-tanda AC sudah saatnya dibersihkan berikut ini.

1. AC Tidak Dingin

Kalau AC mulai terasa kurang dingin, bisa saja itu pertanda perlu membersihkan filternya. Sebab, filter AC yang kotor dan tersumbat membuat aliran udara menjadi tidak lancar.

2. Bau Tak Sedap

Udara yang keluar dari AC seharusnya terasa sejuk dan tidak berbau. Jika penghuni mencium bau apak, kemungkinan AC kotor dan dipenuhi bakteri dan jamur.

3. Tagihan Listrik Meningkat

Perhatikan juga kalau belakangan tagihan listrik meningkat drastis, bisa jadi itu karena AC kotor. AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan udara kalau filternya kotor sehingga energi yang dipakai pun semakin besar.

Itulah informasi seputar AC kotor yang perlu dibersihkan. Semoga bermanfaat!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(dhw/abr)



Sumber : www.detik.com

Waspada! Ini 3 Risiko Kalau Septic Tank Rumah Tak Pernah Disedot



Jakarta

Septic tank merupakan salah satu komponen penting di rumah untuk menampung sekaligus mengolah limbah rumah tangga. Meski sering diabaikan, tangki ini perlu disedot secara berkala agar tidak penuh dan menimbulkan masalah.

Basuki, pemilik PT Argesjasa Mandiri, penyedia jasa sedot septic tank, menjelaskan bahwa waktu penyedotan tergantung pada jenis tangki yang digunakan. Untuk septic tank konvensional, penyedotan tidak perlu terlalu sering. Namun, septic tank biotank sebaiknya dikuras setiap 1-2 tahun sekali.

“Kalau biotank itu sebaiknya dikuras secara berkala agar proses filtrasi tetap lancar. Kalau tangki lama dibiarkan penuh, bisa timbul banyak masalah,” ujar Basuki.


Berikut sejumlah risiko jika septic tank rumah tidak disedot secara rutin:

1. Toilet Mampet

Ketika septic tank sudah penuh, air limbah tidak bisa lagi tertampung dan akhirnya menggenang di saluran pipa. Kondisi ini membuat toilet sering mampet.

“Efek dari cepat penuh itu, airnya jadi menggenang ke saluran pipanya. Endapan di dalam septic tank bisa masuk ke pipa dan lama-lama bikin mampet juga,” jelas Basuki.

2. Filtrasi Tersumbat

Pada septic tank modern seperti biotank, endapan dan benda asing yang ikut terbawa ke dalam sistem bisa menyumbat filtrasi. Masalah ini sering terjadi karena penghuni rumah membuang benda selain kotoran ke dalam kloset, seperti plastik, tisu, atau pembalut wanita.

“Biasanya kalau banyak sampah seperti itu, endapannya menghalangi proses resapan, jadi air limbah tidak bisa meresap dengan baik,” katanya.

3. Mencemari Sumber Air

Jika septic tank dibiarkan penuh, risiko paling berbahaya adalah pencemaran sumber air, terutama bila jarak antara septic tank dan sumur tidak sesuai anjuran.

“Kalau jaraknya dekat dengan sumber air, disarankan untuk disedot secara rutin.

Penyedotan ini juga bagian dari treatment agar air tanah tetap aman,” ujar Basuki.
Itulah alasan pentingnya menyedot septic tank secara berkala. Selain menjaga kebersihan, langkah ini juga melindungi kesehatan keluarga dari potensi pencemaran.

(das/das)



Sumber : www.detik.com

Tak Cuma Air Hujan, Mikroplastik di Mana-mana Sampai Masuk Tubuh Manusia


Jakarta

Temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya mungkin mengejutkan. Namun sebenarnya, hal ini tak terlalu mengagetkan, mengingat sudah banyak studi yang memperingatkan bahaya mikroplastik.

Tak hanya ada di air hujan, mikroplastik kini begitu umum sehingga kita minum, makan, dan menghirupnya. Akibatnya, mikroplastik muncul di kotoran, plasenta, organ reproduksi, bahkan otak kita.


Sebuah studi terbaru bahkan menemukan partikel berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari bahan bakar fosil ini, ada di dalam tulang manusia. Sebuah tinjauan baru terhadap 62 studi menunjukkan mikroplastik dan nanoplastik yang lebih kecil memengaruhi kesehatan rangka kita dalam berbagai cara.

“Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mencapai jauh ke dalam jaringan tulang, seperti sumsum tulang, dan berpotensi menyebabkan gangguan metabolisme,” kata ilmuwan medis Rodrigo Bueno de Oliveira dari State University of Campinas di Brasil, dikutip dari Science Alert.

Beberapa penelitian pada manusia menemukan bahwa sisa-sisa plastik ini terakumulasi di jaringan tulang melalui darah setelah tertelan. Di sana, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa hal ini dapat menghambat pertumbuhan tulang.

Terlebih lagi, gangguan pada osteoklas, sel yang mendukung pertumbuhan dan perbaikan tulang, dapat menyebabkan melemahnya struktur tulang, membuat tulang yang rusak ini lebih rentan terhadap kelainan bentuk dan patah tulang.

Sumber mikroplastikSumber mikroplastik. Foto: Raubenheimer

“Studi in vitro dengan sel jaringan tulang menunjukkan bahwa mikroplastik mengganggu kelangsungan hidup sel, mempercepat penuaan sel, dan mengubah diferensiasi sel, selain memicu peradangan,” jelas Bueno de Oliveira.

“Dampak buruk yang diamati berpuncak, yang mengkhawatirkan, pada terganggunya pertumbuhan rangka hewan,” ujarnya.

Meskipun hal ini mungkin tidak berdampak pada tulang manusia, terdapat peningkatan prevalensi osteoporosis di seluruh dunia, suatu kondisi ketika tulang menjadi lebih rapuh dan rentan patah. Para peneliti menduga bahwa mikroplastik mungkin menjadi faktor penyebabnya, bersama dengan risiko lain yang telah diketahui seperti konsumsi alkohol dan populasi yang menua.

Namun, para ahli memperingatkan, kita terus meningkatkan ‘bahaya yang tidak disadari’ ini, menghasilkan sedikitnya 400 juta metrik ton plastik setiap tahun, sebuah proses yang menyumbang 1,8 miliar metrik ton gas rumah kaca per tahun.

Selama bertahun-tahun, para peneliti telah meminta lebih banyak sumber daya untuk menyelidiki dampak polutan petrokimia bermasalah ini terhadap tubuh kita. Sementara itu, kita dapat mengurangi paparan terhadap mikroplastik dengan menyaring air minum kita dan membatasi produk plastik, dari pakaian sintetis hingga botol minuman plastik.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Banyak Perumahan Adopsi Konsep Green City, Ini Alasannya



Jakarta

Pembangunan kota hijau atau green city semakin populer di banyak negara. Hadirnya kota hijau bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat di tengah terbatasnya sumber daya alam.

Berdasarkan survei Tren World Green Building yang dilakukan oleh McGraw Hill Construction di 2024, sebanyak 51 persen perusahaan mengharapkan bisa mengembangkan proyek dengan mengusung konsep ramah lingkungan. Artinya, bangunan hijau sudah menjadi bagian dalam bisnis.

Green city tak hanya terbatas oleh letak geografis, tapi sudah mulai menyebar ke seluruh dunia. Beberapa kota besar seperti Karachi (Pakistan), Dhaka (Bangladesh), Amman (Jordan), dan Yangon (Myanmar), menduduki peringkat teratas soal pasar hunian ramah lingkungan di negara berkembang.


Kota-kota tersebut memiliki properti yang mengusung konsep ramah lingkungan (eco-friendly) dan keberlanjutan (sustainability) yang dijual atau disewakan. Properti tersebut banyak yang mengusung panel surya, tangki air, dan sistem pembuangan limbah domestik yang dikelola sendiri.

Dalam laporan McGraw Hill Construction, nilai-nilai idealistik dalam penerapan prinsip kota hijau bukan menjadi motivasi utama, tapi justru ada dorongan tersendiri dalam bisnis untuk menerapkan bangunan hijau (green building). Sebab, tren ini dianggap sebagai peluang bisnis jangka panjang di seluruh dunia.

Laporan tersebut juga mengatakan faktor utama yang mendorong prinsip bangunan dan kota hijau di 2025 karena tingginya permintaan dari pasar. Hal ini terjadi karena konsumen merasakan biaya operasional yang lebih rendah jika menerapkan green building and city.

Faktor lainnya terkait lingkungan dan sosial. Sebagai contoh, penerapan rancang-bangun hijau bisa menjaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Dari segi ekonomi, penerapan bangunan dan kota hijau dapat memberikan keuntungan, seperti pengurangan biaya operasional, meningkatnya nilai proyek kota hijau, dan meningkatkan aset bangunan.

Tren bangunan dan kota hijau juga sedang tren di Tanah Air, salah satunya diterapkan oleh Paramount Petals. Kota mandiri yang terletak di Tangerang, Banten, itu berupaya menekan konsumsi listrik, menghemat pemakaian air bersih, mengelola air kotor dari kamar mandi dan dapur, serta memakai bahan bangunan ramah lingkungan.

Paramount Petals yang berada di bawah naungan developer Paramount Land itu juga membangun fasilitas infrastruktur dan utilitas dasar, seperti air bersih, listrik, gas, sanitasi, drainase, dan pembuangan limbah. Dibangun juga ruang-ruang terbuka hijau, terutama di sekitar jalan boulevard yang dilengkapi pedestrian walk dan jalur khusus sepeda.

Paramount Petals dibangun di kawasan yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun. Guna mencegah banjir, dibangun sistem drainase terintegrasi yang meliputi kolam retensi (flood retention pond) dengan kapasitas yang sangat memadai. Drainase ini terhubung dari South Petals ke West Petals.

Penampung air (long storage) yang saling terhubung guna menampung debit air hujan juga dibangun hingga saluran median jalan (box culvert) yang berada di sepanjang kawasan utara Paramount Petals hingga area tol.

Direktur Sales & Marketing Paramount Land Chrissandy Dave mengatakan pengalaman Paramount Land dalam membangun hunian skala kota (Paramount Gading Serpong) telah memudahkannya dalam merancang Paramount Petals agar nyaman, aman, dan mengedepankan konsep hijau.

“Berangkat dari pengalaman mengembangkan Kota Gading Serpong, Paramount Land membawa komitmen nyata untuk membangun Paramount Petals agar memberikan manfaat dalam semua aspek kehidupan bagi penghuni, masyarakat sekitar, dan lingkungan,” kata Chris dalam keterangan resminya yang diterima detikcom, Selasa (21/10/2025).

(ilf/zlf)



Sumber : www.detik.com

Makin Parah, Mikroplastik Sudah Menyusup ke Jaringan Otak Manusia


Jakarta

Polusi plastik tak bisa hilang begitu saja. Mikroplastik, serpihan-serpihan kecil polusi plastik ini, sebelumnya telah muncul di paru-paru manusia, bebatuan purba, feses bayi, dan air minum kemasan. Sebuah studi baru mengungkap sejauh mana mereka juga menyusup ke otak.

Tim ilmuwan internasional mengamati bulbus olfaktorius, massa jaringan otak yang menyerap informasi bau dari hidung, pada 15 manusia yang telah meninggal. Studi mereka menemukan keberadaan mikroplastik pada delapan jasad di antaranya.


Para peneliti sebelumnya telah menemukan mikroplastik dalam gumpalan darah otak, tetapi penelitian yang telah dirilis di JAMA Network Open ini merupakan studi pertama yang dipublikasikan yang mendeteksi material tersebut di jaringan otak yang sebenarnya. Penelitian serupa lainnya kini sedang dalam tahap tinjauan sejawat.

“Meskipun mikroplastik telah terdeteksi di berbagai jaringan manusia, keberadaannya di otak manusia belum terdokumentasikan, sehingga menimbulkan pertanyaan penting tentang potensi efek neurotoksik dan mekanisme yang memungkinkan mikroplastik mencapai jaringan otak,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan, dikutip dari Science Alert.

Para peneliti mencatat bahwa partikel dan serat merupakan bentuk yang paling umum, dan polipropilena juga merupakan polimer yang paling umum ditemukan. Polipropilena merupakan salah satu plastik yang paling banyak digunakan, ditemukan dalam berbagai hal mulai dari kemasan hingga suku cadang mobil dan peralatan medis. Ukuran partikelnya berkisar antara 5,5 mikrometer hingga 26,4 mikrometer, tidak lebih dari seperempat lebar rata-rata rambut manusia.

Penelitian sebelumnya menemukan partikel polusi udara masuk ke jalur olfaktorius. Sedangkan penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menggunakan rute yang sama ke otak, melalui lubang-lubang kecil di lempeng cribiform, tepat di bawah bulbus olfaktorius.

“Identifikasi mikroplastik di hidung dan sekarang di bulbus olfaktorius, bersama dengan jalur anatomi yang rentan, memperkuat gagasan bahwa jalur olfaktorius merupakan tempat masuk yang penting bagi partikel eksogen ke otak,” tulis para peneliti.

Terlepas dari semua risiko dan dampak kesehatan ini, kita tampaknya tidak dapat mengurangi ketergantungan kita pada bahan plastik. Meskipun ada upaya berkelanjutan untuk memproduksi plastik yang lebih mudah terurai secara hayati, faktanya produksi plastik telah berlipat ganda dalam 20 tahun terakhir.

Yang belum jelas adalah kerusakan apa yang dapat ditimbulkan oleh mikroplastik ini terhadap kesehatan manusia itu sendiri. Namun yang jelas, peningkatan konsentrasi bahan sintetis di dalam otak bukanlah kabar baik. Kerusakan neuron dan peningkatan risiko gangguan neuronal mungkin terjadi, berdasarkan penelitian terkini.

Ada juga hubungan dengan hidung yang perlu dipertimbangkan. Hubungan antara polusi udara dan masalah kognitif telah diketahui dengan baik, dan jika mikroplastik masuk ke saluran hidung kita, kemungkinan besar keadaan akan menjadi lebih buruk.

“Beberapa penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson, tampaknya memiliki hubungan dengan kelainan hidung sebagai gejala awal,” tulis para peneliti.

(rns/afr)



Sumber : inet.detik.com

Polusi Mikroplastik Makin Parah Sampai Ada di Jantung Manusia


Jakarta

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada Agustus 2023, untuk pertama kalinya mikroplastik ditemukan di jantung manusia dan jaringan terdalamnya. Konsekuensi temuan mikroplastik di jantung terhadap kesehatan manusia masih belum diketahui. Namun studi terbaru ini adalah satu lagi pengingat suram tentang parahnya polusi plastik di dunia.

Dalam sebuah studi, ilmuwan di Rumah Sakit Anzhen Beijing di China mengumpulkan sampel jaringan jantung dari 15 pasien yang menjalani operasi jantung, serta sampel darah yang diambil sebelum dan sesudah operasi.


“Menggunakan sejumlah teknik pencitraan yang berbeda, tim mendeteksi puluhan hingga ribuan potongan mikroplastik di sebagian besar sampel jaringan,” demikian tulis laporan tersebut seperti dikutip dari IFL Science.

Meskipun jelas bahwa proses operasi memang memperkenalkan bahan mikroplastik, ada juga bukti bahwa bahan plastik asing tertanam di jaringan, jauh sebelum pasien dibaringkan di meja operasi.

Sebagai permulaan, semua sampel darah mengandung mikroplastik. Sampel darah yang diambil pasca operasi mengandung mikroplastik dengan ukuran lebih kecil dan memiliki jenis plastik yang lebih beragam. Ini menunjukkan bahwa beberapa mikroplastik masuk ke tubuh selama operasi.

Dari sampel jaringan, para peneliti menemukan sembilan jenis plastik di lima jenis jaringan jantung. Beberapa dari mikroplastik ini ternyata sudah ada sebelum operasi apa pun dilakukan.

Tim mengidentifikasi partikel mikroskopis dari polimetil metakrilat, plastik yang biasa digunakan sebagai bahan alternatif kaca yang tahan pecah, terdapat di pelengkap atrium kiri, jaringan adiposa epikardial, dan jaringan adiposa perikardial. Menurut mereka, temuan microplastik tersebut tidak dapat dikaitkan dengan paparan yang tidak disengaja selama operasi.

Jenis plastik lain yang ditemukan dalam sampel termasuk polietilen tereftalat, yang banyak digunakan dalam wadah pakaian dan makanan, dan polivinil klorida yang meresap dalam bangunan dan konstruksi.

“Pendeteksian mikroplastik (MP) in vivo mengkhawatirkan, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki bagaimana MP memasuki jaringan jantung dan efek potensial MP pada prognosis jangka panjang setelah operasi jantung,” kata penulis dalam kesimpulan mereka.

Mikroplastik telah ditemukan di hampir setiap sudut dan celah lingkungan Bumi, mulai dari es Antartika hingga salju di Kutub Utara. Ada semakin banyak bukti bahwa mikroplastik juga semakin menyebar di tubuh manusia.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa kotoran manusia penuh dengan mikroplastik, yang menunjukkan bahwa bahan tersebut meresap ke dalam usus manusia. Ada juga bukti mikroplastik tertanam di banyak organ dan jaringan lain di dalam tubuh. Mereka bahkan mengidentifikasinya ada di plasenta manusia.

Dampak mikroplastik pada kesehatan hewan belum banyak disepakati atau dipahami sepenuhnya, meskipun bukti mulai muncul bahwa hal itu memiliki efek yang merugikan. Di luar itu semua, sungguh luar biasa namun memprihatinkan bahwa bahan plastik bisa menyebar begitu luas sejak diproduksi secara massal kurang dari satu abad lalu.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Ngeri! Ramalan Stephen Hawking Soal Kiamat Bumi

Jakarta

Stephen Hawking, fisikawan legendaris sekaligus salah satu pemikir terbesar abad ke-21, pernah mengeluarkan ramalan mengerikan tentang nasib Bumi. Dalam berbagai kesempatan sebelum wafat pada 2018, ia memperingatkan bahwa planet ini bisa berubah menjadi “bola api raksasa” akibat ulah manusia sendiri – mulai dari ledakan populasi, perang nuklir, hingga kecerdasan buatan (AI) yang tak terkendali.

Populasi dan Energi Berlebih Bikin Bumi Jadi Bola Api

Dalam konferensi Tencent WE Summit 2017, Hawking menegaskan bahwa pertumbuhan populasi dan konsumsi energi yang melonjak drastis dapat membuat Bumi memanas ekstrem pada tahun 2600. Ia menggambarkan dunia masa depan yang begitu padat hingga manusia “berdesakan bahu-membahu,” sementara penggunaan listrik berlebihan memicu suhu planet melonjak.


“Populasi dunia akan sangat padat dan konsumsi energi membuat Bumi membara. Ini tidak dapat diterima,” ujar Hawking. Ia memperingatkan bahwa laju perkembangan teknologi dan ilmiah tidak akan berhenti, namun jika dibiarkan tanpa kontrol, bumi akan kehilangan keseimbangannya.

Perang Nuklir dan Kecerdasan Buatan

Selain masalah populasi, Hawking menyoroti bahaya perang nuklir sebagai ancaman terbesar bagi peradaban manusia. Dengan sembilan negara pemilik senjata atom – termasuk AS, Rusia, dan Korea Utara – risiko konflik global selalu mengintai. Ia memperingatkan bahwa satu kesalahan diplomatik saja bisa memicu kehancuran total.

Tak hanya itu, kemajuan kecerdasan buatan juga menjadi momok baru. Menurutnya, AI dapat melampaui kemampuan manusia dan “mengambil alih” jika tidak diawasi. Laporan UNCTAD bahkan memproyeksikan nilai pasar AI global melonjak hingga USD 4,8 triliun pada 2033 – potensi besar sekaligus ancaman nyata jika disalahgunakan.

Perubahan Iklim dan Pandemi

Dalam wawancaranya bersama BBC tahun 2016, Hawking menegaskan bahwa perubahan iklim adalah faktor paling mendesak dalam ancaman kiamat Bumi. Ia menyebut pemanasan global dan efek rumah kaca sebagai “bom waktu” yang sudah berdetak.

“Peluang bencana di Bumi setiap tahun mungkin kecil, tapi jika terus bertambah, hampir pasti akan terjadi dalam seribu tahun ke depan,” ujarnya.

Pandemi global juga masuk daftar ancaman menurut Hawking. Ia menilai wabah penyakit menular bisa menjadi katalis kehancuran umat manusia, apalagi di era globalisasi dengan mobilitas tinggi dan ketimpangan akses kesehatan.

Peringatan Soal Alien

Dengan nada setengah bercanda, Hawking juga menyinggung kemungkinan bahwa manusia bisa dihancurkan oleh peradaban asing yang lebih maju. “Mungkin alasan kita belum dihubungi alien adalah karena peradaban yang mencapai tahap seperti kita biasanya menghancurkan dirinya sendiri,” katanya.

Meski begitu, ia menekankan bahwa ancaman terbesar tetap datang dari manusia sendiri – dari keserakahan, eksploitasi alam, hingga eksperimen berisiko tinggi tanpa perhitungan matang.

NASA Membantah

Sempat beredar kabar bahwa NASA mendukung teori kiamat versi Hawking. Namun badan antariksa AS itu membantah, menegaskan bahwa misinya adalah memahami dan melindungi planet ini. “Selama lebih dari 50 tahun kami mempelajari Bumi dan memberi data penting bagi kelangsungan umat manusia,” demikian pernyataan resmi NASA.

Meski terdengar menakutkan, pesan Hawking bukan untuk menebar ketakutan, melainkan mengingatkan agar manusia bertindak sebelum terlambat. Ia menyerukan pengelolaan energi berkelanjutan, pengurangan emisi karbon, serta eksplorasi luar angkasa sebagai solusi jangka panjang.

“Umat manusia harus terus mencari tempat baru untuk hidup, tapi juga menjaga rumahnya sendiri – Bumi,” tuturnya.

(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com