Tag Archives: keteladanan

40 Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad yang Penuh Doa

Jakarta

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 5 September 2025. Yuk kirimkan ucapan selamat Maulid Nabi Muhammad yang penuh doa ke kerabat dan teman-teman.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak hanya sekadar perayaan kelahiran Rasulullah, Maulid Nabi juga menjadi ajang untuk merenungkan kembali ajaran dan keteladanan beliau yang penuh kasih sayang, kesabaran, serta kebijaksanaan.

Di era modern ini, banyak orang yang menyampaikan rasa cinta kepada Nabi Muhammad melalui doa dan ucapan, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Ucapan selamat Maulid Nabi Muhammad bukan sekadar kata-kata formal, melainkan ungkapan hati yang dipenuhi doa dan harapan agar kita semua senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT serta mendapatkan syafaat Rasulullah di akhirat kelak.


Lewat rangkaian doa yang indah, umat Islam berusaha mempererat hubungan spiritual dengan Nabi sekaligus mengingatkan diri untuk meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Dimomen penuh berkah ini, banyak variasi ucapan Maulid Nabi yang bisa dibagikan, mulai dari yang singkat hingga yang panjang dan penuh doa.

Baik untuk status WhatsApp, Instagram, maupun disampaikan secara langsung kepada keluarga dan sahabat, ucapan tersebut menjadi bentuk sederhana dari rasa cinta kepada Rasulullah. Berikut referensi ucapan selamat Maulid Nabi Muhammad yang penuh doa dan bisa menjadi inspirasi.

Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad

1. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita selalu meneladani akhlaknya.

2. Maulid Nabi, saat terbaik mengingat cinta Rasulullah. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2025!

3. Selamat Maulid Nabi 1447 H, semoga syafaat Rasul selalu menyertai kita.

4. Maulid Nabi adalah momentum untuk menebar kasih dan kedamaian.

5. Selamat Maulid Nabi, mari ikuti jejak Rasulullah dalam kebaikan. Selamat Maulid Nabi 1447 H.

6. Selamat Maulid Nabi 1447 H. Semoga peringatan Maulid Nabi membawa cahaya iman dalam hidup kita.

7. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, junjungan alam semesta.

8. Dengan cinta Rasul, hidup jadi lebih indah. Selamat Maulid Nabi!

9. Selamat Maulid Nabi, semoga akhlak mulia beliau menjadi pedoman hidup kita.

10. Peringatan Maulid Nabi merupakan waktu terbaik meneladani kesabaran dan kasih sayang beliau. Selamat Maulid Nabi 1447 H.

11. Selamat Maulid Nabi, mari tebarkan salam dan kebaikan.

12. Maulid Nabi, mari perkuat iman dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

13. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita tergolong umat yang dirindukan beliau.

14. Maulid Nabi, mari hidupkan sunnah dalam keseharian.

15. Selamat Maulid Nabi, semoga hati kita senantiasa dipenuhi cahaya iman.

16. Momentum Maulid Nabi, mari perbanyak shalawat. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

17. Selamat Maulid Nabi, semoga keberkahan selalu tercurah.

18. Mari rayakan Maulid Nabi dengan doa, syukur, dan shalawat. Selamat Maulid Nabi 1447 H.

19. Selamat Maulid Nabi, semoga cinta kita pada Rasul bertambah kuat.

20. Maulid Nabi menjadi pengingat untuk terus menebar rahmat bagi semesta. Selamat Maulid Nabi 1447 H!



Sumber : wolipop.detik.com

Kumpulan Kata-kata Bijak Umar bin Khattab tentang Kehidupan yang Inspiratif


Jakarta

Umar bin Khattab RA merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW sekaligus Khulafaur Rasyidin. Ia memiliki sifat yang tegas dan berani.

Dikutip dari buku Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW yang disusun Yoli Hemdi, Umar bin Khattab RA dulunya termasuk salah satu orang yang menentang ajaran Rasulullah SAW. Ia sangat membenci sang rasul dan menganggapnya sebagai orang yang memecah belah kesatuan masyarakat Makkah.


Seiring berjalannya waktu, beliau mendapat hidayah dan masuk Islam. Kala itu ia mendengar lantunan ayat suci dan bergetar. Prasangka buruknya terhadap Nabi SAW langsung sira begitu saja.

Kemudian Umar RA berkata, “Demi Allah! Ini (benar) adalah (ucapan) tukang syair sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang Quraisy!”

Lalu, saat Nabi Muhammad SAW membaca surah Al-Haqqah ayat 40-41, Umar RA berkata lagi pada dirinya, “Ini adalah (ucapan) tukang tenung (juru ilmu hitam)!”

Dilanjutkannya oleh Rasulullah dengan bacaan surah Al-Haqqah sampai akhir ayat. Pada kemudian hari Umar berujar, “Ketika itulah Islam memasuki relung hatiku.” Itulah awal benih-benih kebenaran Islam masuk ke hati Umar bin Khattab.

Kata-kata Mutiara Umar bin Khattab RA Semasa Hidup

Semasa hidupnya, Umar bin Khattab banyak mengucap kata-kata bijak dan mutiara. Berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari buku 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia oleh Budi Santoso serta buku Kumpulan Kata Bijak Khulafaur Rasyidin tulisan Amir Mubarak.

1. “Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya.”

2. “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal.”

3. “Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita.”

4. “Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika satu di antaranya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah tersebut.”

5. “Bila engkau menemukan celah pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celahmu lebih banyak darinya.”

6. “Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah. Itu karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran.”

7. “Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya.”

8. “Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”

9. “Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.”

10. “Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”

11. “Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut.”

12. “Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.”

13. “Andai terdengar suara dari langit yang berkata, ‘Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja’. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku.”

14. “Jagalah sholatmu. Karena saat kamu kehilangan sholat, maka kamu akan kehilangan segalanya.”

15. “Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.”

16. “Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.”

17. “Orang yang banyak tertawa itu kurang wibawanya.”

18. “Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik.”

19. “Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.”

20. “Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.”

21. “Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Janganlah buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit”

22. “Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah keadaan tenang dan sabar”.

23. “Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan”

24. “Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan.”

25. “Ketahuilah saudara-saudaraku, bahwa sikap keras itu sekarang sudah mencair. Sikap itu (keras) hanya terhadap orang yang berlaku zalim dan memusuhi kaum Muslimin,” kata Umar.

26. “Tetapi buat orang yang jujur, orang yang berpegang teguh pada agama dan berlaku adil saya lebih lembut dari mereka semua,” Umar melanjutkan.

27. “Ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku! Ya Allah, saya sangat lemah, maka berilah saya kekuatan! Ya Allah, saya ini kikir, jadikanlah saya orang dermawan!”

28. “Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.”

29. “Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.”

30. “Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya.”

31. “Jika tidur pada malam hari, aku telah menyia-nyiakan diriku. Jika aku tidur pada siang hari, aku telah menyia-nyiakan rakyatku.”

32. “Duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah.”

33. “Barangsiapa takut kepada Allah SWT niscaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut kepada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.”

34. “Sesungguhnya kita adalh kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.”

35. “Seandainya kejujuran merendahkanku dan sedikit yang bisa dilakukan, maka hal tersebut lebih aku cintai dari kebohongan yang dapat menaikkan posisiku, meski sedikit yang bisa dilakukan.”

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Keteladanan Kisah Ashabul Kahfi, Sekelompok Pemuda yang Teguh Akidahnya



Jakarta

Terdapat sejumlah keteladanan yang bisa dipetik dari pemuda Ashabul Kahfi. Kisah yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Kahfi ayat 9-26 menceritakan tentang sekelompok pemuda dengan keteguhan agama yang luar biasa.

Dalam buku Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta tulisan Sunarto dkk dijelaskan, Ashabul Kahfi terdiri dari dua kata yaitu Ashab dan Al-Kahfi. Ashab artinya penghuni, sementara Al-Kahfi adalah gua. Secara sederhana, Ashabul Kahfi dimaknai penghuni gua.

Dikisahkan kala itu, terdapat tujuh pemuda yang berasal dari kalangan rakyat biasa negeri Afasus. Mereka sangat teguh dalam mempertahankan keimanannya dari kezaliman seorang raja yang bernama Dikyanus atau Decius.


Raja Dikyanus ini digambarkan sebagai sosok pemimpin yang angkuh, biadab, dan khianat terhadap rakyatnya. Kaisar yang berasal dari bangsa Romawi itu berkuasa pada periode 249 M-251 M.

Sebelum mengetahui tentang keteladanan dari para pemuda Ashabul Kahfi, berikut akan dibahas terlebih dahulu mengenai kisah singkatnya.

Kisah Singkat Ashabul Kahfi

Saking zalimnya Raja Dikyanus, ia memerintahkan rakyatnya untuk meninggalkan agama yang mereka anut dan beralih untuk menyembah berhala. Bahkan, ia tak segan membunuh siapapun yang menentang perintahnya.

Alhasil, rakyat yang takut mau tak mau menuruti untuk menganut agama yang diminta oleh Dikyanus. Namun, lain halnya dengan kelompok pemuda Ashabul Kahfi ini.

Mereka berkeyakinan hanya Allah SWT yang pantas disembah. Karenanya, Raja Dikyanus sangat murka terhadap para pemuda itu.

“Mengapa kalian tidak mau menyembah Tuhanku?” tanya Raja Dikyanus.

Para pemuda Ashabul Kahfi lantas menjawab dengan tegas hanya Allah SWT yang wajib disembah. Ini tercantum dalam surat Al Kahfi ayat 14 yang berbunyi:

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا۟ فَقَالُوا۟ رَبُّنَا رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ لَن نَّدْعُوَا۟ مِن دُونِهِۦٓ إِلَٰهًا ۖ لَّقَدْ قُلْنَآ إِذًا شَطَطًا

Arab latin: Wa rabaṭnā ‘alā qulụbihim iż qāmụ fa qālụ rabbunā rabbus-samāwāti wal-arḍi lan nad’uwa min dụnihī ilāhal laqad qulnā iżan syaṭaṭā

Artinya: “Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran,”

Mendengar jawaban itu, Raja Dikyanus sangat marah. Ia kemudian memberikan para pemuda itu waktu untuk berpikir.

Akhirnya, ketujuh pemuda Ashabul Kahfi tersebut berpikir dan berunding. Mereka memilih untuk menyelamatkan keimanannya.

Tanpa ragu, kelompok pemuda itu menyelamatkan diri dari kezaliman Raja Dikyanus dengan mencari tempat berlindung di dalam gua. Letak gua itu di Gunung Naikhayus, dekat kota Upsus.

Mereka berdoa di dalam gua untuk bersembunyi. Allah SWT memperlihatkan kekuasaannya, para pemuda itu ditidurkan selama 309 tahun, dalam surat Al Kahfi ayat 25 Allah SWT berfirman:

وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَٰثَ مِا۟ئَةٍ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًا

Arab latin: Wa labiṡụ fī kahfihim ṡalāṡa mi`atin sinīna wazdādụ tis’ā

Artinya: “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi),”

Ketika sang raja tahu bahwa kelompok pemuda Ashabul Kahfi bersembunyi di dalam gua, ia lalu memerintahkan rakyat untuk menangkapnya. Namun, tak seorang pun yang berani masuk ke alam gua itu.

Akhirnya, Raja Dikyanus menutup gua tersebut agar kelompok pemuda tersebut mati kelaparan dan tidak mampu keluar. Bahkan setelah mereka terbangun dari tidur panjang, tidak ada satu pun yang mengetahui berapa lama mereka tertidur di dalamnya.

Kemudian, salah satu dari mereka pergi ke kota untuk membeli makanan dengan membawa mata uang yang berlaku pada masa Raja Dikyanus. Pedagang tersebut heran dan menolak uang itu, si pemuda lalu bercerita mengenai temannya yang berada di gua.

Pedagang itu lalu memberitahu bahwa Raja Dikyanus telah meninggal ratusan tahun lalu. Salah satu petugas kerasaan lalu menanyai pemuda Ashabul Kahfi yang bercerita tadi, ia juga memberi tahu bahwa kini raja yang berkuasa adalah Raja Theodosius yang beriman kepada Allah SWT.

Kejadian tentang pemuda Ashabul Kahfi dilaporkan kepada Raja Theodosius, kemudian beliau mengadakan upacara penyambutan keluarnya tujuh pemuda yang berasal dari gua selama 309 tahun.

Keteladanan yang Bisa Dipetik dari Kisah Ashabul Kahfi

Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam karya Drs H Masan AF M Pd, keteladanan yang dapat diambil dari kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi yaitu:

  1. Kebenaran akidah Islam harus dipertahankan meski mendapat banyak cobaan dan godaan
  2. Selalu ingat kepada Allah SWT di mana pun dan kapan pun dengan selalu menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
  3. Kebatilan harus dicegah dengan cara yang santun dan bijaksana
  4. Yakin akan kekuasaan dan kasih sayang Allah yang selalu melindungi hamba-Nya
  5. bersyukur atas kemudahan dan kenikmatan yang Allah berikan
  6. Selalu berhati-hati dalam melakukan berbagai pekerjaan
  7. Harus berpegang teguh terhadap pendirian yang benar

Demikian keteladanan yang bisa dipetik dari kisah tujuh pemuda Ashabul Kahfi. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com