Tag Archives: keterbatasan

Rashford Tak Khawatir soal Registrasi Pemain Barcelona


Jakarta

Barcelona belum mendaftarkan pemain-pemain barunya untuk musim baru. Marcus Rashford percaya diri bisa didaftarkan sebagai anggota tim.

Pekan perdana LaLiga 2025/2026 berjarak dua pekan, tapi Barcelona belum mendaftarkan para pemain barunya. Begitu juga dengan pemain-pemain yang meneken kontrak anyar juga.


Presiden Barcelona Joan Laporta sebelumnya menyatakan keyakinannya bahwa semua pemain akan bisa didaftarkan. Tapi mengingat Blaugrana sempat bermasalah dengan pendaftaran Dani Olmo dan Pau Victor pada Januari lalu, ada kekhawatiran problem serupa terulang.

“Tidak, saya rasa itu sesuatu yang perlu diselesaikan klub dan saya percaya diri akan beres. Saya fokus saja ke latihan dan bersiap untuk awal musim,” sahut Rashford, yang dipinjam dari Manchester United, dikutip Mundo Deportivo.

Rashford jadi satu dari tiga rekrutan baru Barcelona musim panas ini bersama Joan Garcia dan Roony Bardghji. Sementara Rashford dipinjam, dua pemain lain dibeli di tengah keterbatasan finansial Barcelona.

Tapi Rashford meyakinkan dirinya bisa menawarkan hal lebih, terutama soal posisi bermain. Ia yang diproyeksikan sebagai opsi untuk Raphinha di sisi kiri juga kapabel bermain di kanan maupun tengah.

“Saya bisa bermain di berbagai posisi, mencetak gol dari semua area lapangan. Ini soal kemampuan untuk mencetak gol dari berbagai area dan semoga kami bisa melangkah lebih jauh dari musim lalu dan coba memenangi Liga Champions,” imbuhnya.

(raw/krs)



Sumber : sport.detik.com

Buset! Ikan Mas Raksasa Ini Beratnya Setara Anak 10 Tahun

Jakarta

Seorang pemancing di Prancis sukses mencetak rekor luar biasa setelah berhasil menangkap ikan mas hibrida raksasa seberat 30 kilogram, setara dengan berat rata-rata anak berusia 10 tahun. Ikan unik tersebut, yang dijuluki The Carrot, ditangkap di BlueWater Lakes, sebuah lokasi pemancingan terkenal di kawasan Champagne, Prancis.

Ikan bernama The Carrot ini bukan ikan sembarangan. Ia merupakan hasil persilangan antara ikan mas dan ikan koi, dilepaskan ke perairan BlueWater sekitar 20 tahun lalu. Seiring waktu, The Carrot tumbuh menjadi salah satu ikan mas terbesar di dunia, menarik perhatian para pemancing internasional yang berburu rekor.


Pemancing asal Inggris bernama Andy Hackett menjadi sosok beruntung yang berhasil menangkapnya pada 2022. Ia butuh waktu sekitar 25 menit untuk menarik ikan raksasa itu ke permukaan. Setelah berfoto dengan tangkapannya, Hackett dengan hati-hati melepaskan kembali The Carrot ke perairan agar tetap hidup dan berkembang.

Mengapa Ikan Mas Bisa Tumbuh Sebesar Itu?

Ukuran ikan mas sangat bergantung pada lingkungannya. Dalam akuarium kecil, ikan cenderung tetap kecil karena stres dan keterbatasan ruang. Namun jika dipelihara di tangki besar atau danau buatan dengan pakan melimpah, pertumbuhannya bisa sangat cepat.

Lingkungan seperti BlueWater Lakes memberikan kondisi ideal bagi ikan seperti The Carrot untuk mencapai ukuran luar biasa-panjang lebih dari 1 meter dan berat 30 kilogram. Tak hanya luas, area perairan kaya nutrisi.

Faktor lain, sebagai spesies hibrida karper-koi, The Carrot memiliki kemampuan adaptasi tinggi dan metabolisme cepat yang memungkinkan pertumbuhan ekstrem. Dalam kondisi ideal, ikan mas dapat terus tumbuh selama hidupnya.

Ikan Mas, Si Penakluk Ekosistem

Di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, ikan mas telah dianggap sebagai spesies invasif. Mereka kerap mengaduk dasar danau, merusak tanaman air, serta mengganggu keseimbangan ekosistem. Dengan nafsu makan besar, ikan mas dapat memakan hampir semua jenis organisme kecil di perairan.

Selain itu, ikan mas juga dapat membawa parasit dan penyakit yang berpotensi menular ke ikan lokal. Karena itu, sejumlah negara melarang keras praktik pembuangan ikan peliharaan ke sungai atau danau.

(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com

Gawat! Autentikasi Gmail Bisa Dicuri Pixnapping, Ini yang Kamu Mesti Tahu


Jakarta

Sebuah teknik serangan baru bernama Pixnapping mulai jadi perhatian serius karena mampu mencuri kode autentikasi dua faktor (2FA) hanya dalam hitungan 30 detik tanpa disadari korban.

Metode ini memanfaatkan celah di proses verifikasi dan dapat membuka akses ke akun sensitif seperti Gmail. Situasinya makin mengkhawatirkan karena serangan terhadap layanan Google melonjak tajam dalam setahun terakhir.

Google mencatat peningkatan hingga 84% terhadap upaya pembobolan aplikasi mereka, termasuk Gmail. Modus yang paling dominan adalah email pencuri kata sandi yang menjerat korban agar menyerahkan kredensial secara tidak sadar.


Dalam konteks ini, mekanisme Account Recovery yang selama ini menjadi andalan ternyata tak selalu bisa diandalkan, terutama jika pengguna kehilangan perangkat, lupa kata sandi, atau nomor pemulihan sudah tidak aktif, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Selasa (21/10/2025).

Tim Identity and Engagement Google, Claire Forszt dan Sriram Karra, mengakui pemulihan akun melalui kode SMS sekali pakai bisa menjadi bumerang. Banyak pengguna tidak memperbarui nomor, atau justru kehilangan akses perangkat sebelum proses verifikasi dilakukan.

Untuk mengatasi keterbatasan itu, Google memperkenalkan fitur baru bernama Recovery Contacts. Pengguna kini bisa menambahkan hingga sepuluh orang dari lingkaran terdekat seperti keluarga, sahabat, atau kolega terpercaya yang dapat membantu mengamankan kembali akses saat semua opsi lain gagal. Fitur ini perlu diaktifkan terlebih dulu melalui laman keamanan akun Google, sehingga pengguna disarankan tidak menunggu sampai insiden terjadi.

Tak berhenti di sana, Google juga mulai meluncurkan fitur baru lain yang dianggap lebih simpel sekaligus praktis, yakni Sign in with Mobile Number. Lewat mekanisme ini, pengguna Android bisa masuk ke akun Gmail hanya dengan nomor ponsel tanpa perlu mengetik kata sandi.

Setelah memasukkan nomor, sistem akan menampilkan daftar akun yang tertaut dan pengguna cukup memilih salah satunya lalu mengonfirmasi lewat kode kunci layar perangkat. Dengan cara ini, akses tetap bisa dipulihkan bahkan jika kata sandi dilupakan atau tidak tersedia.

Eugene Liderman, direktur keamanan dan privasi Android di Google, mengatakan peluncurannya dilakukan secara bertahap dan akan hadir di berbagai wilayah dalam waktu dekat. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Google mulai menggeser pendekatan lama dalam keamanan akun, terutama karena ancaman seperti Pixnapping makin canggih dan cepat dieksekusi.

Dengan meningkatnya serangan digital dan metode pencurian kredensial yang makin halus, Google menempatkan perlindungan identitas sebagai garis pertahanan utama. Ancaman seperti Pixnapping menjadi pengingat bahwa keamanan akun tak lagi cukup hanya mengandalkan kata sandi dan kode OTP. Ke depan, kombinasi autentikasi berbasis perangkat, nomor ponsel, dan koneksi sosial terpercaya diperkirakan bakal menjadi standar baru dalam menjaga akses layanan digital.

(asj/fay)



Sumber : inet.detik.com

Kompetensi Nazhir Belum Maksimal, Akselerasi Wakaf Terkendala Serius



Malang

Potensi wakaf nasional Indonesia yang mencapai Rp 180 triliun belum dikelola secara maksimal. Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan tersebut adalah rendahnya kompetensi nazhir, yaitu pihak yang mengelola dan mengembangkan harta wakaf.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencatat, dari 450.000 nazhir wakaf tanah dan 500 nazhir wakaf uang, sebagian besar masih menghadapi keterbatasan dalam pengelolaan profesional dan produktif.

Wakil Ketua BWI, Tatang Astaruddin dalam acara Waqf Goes to Campus XV di Universitas Brawijaya, Malang pada Senin (20/10/2025) mengatakan bahwa kompetensi nazhir yang belum maksimal membuat akselerasi perwakafan nasional berjalan lambat.


“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami melihat kompetensi para nazhir masih jadi kendala utama dalam optimalisasi aset wakaf,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima detikHikmah.

BWI menegaskan bahwa wakaf tidak boleh hanya berhenti pada pembangunan masjid atau makam. Wakaf harus berkembang menjadi instrumen keuangan sosial yang mendukung pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, hingga program Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam konteks ini, peran nazhir menjadi sangat vital. Sayangnya, keterbatasan kompetensi dalam manajemen aset, literasi keuangan, hingga pemanfaatan teknologi digital membuat banyak potensi wakaf tidak berkembang.

Akibatnya, dana wakaf yang seharusnya bisa menjadi sumber daya ekonomi produktif justru stagnan atau bahkan tidak dimanfaatkan.

Minimnya Literasi Masyarakat tentang Wakaf

Selain itu, ada tantangan yang tak kalah besar adalah minimnya literasi masyarakat tentang wakaf. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengidentikkan wakaf hanya dengan pembangunan masjid, makam, atau tempat ibadah lainnya.

Pemahaman ini menyebabkan potensi wakaf produktif tidak tersentuh secara maksimal. Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, telah ditegaskan bahwa wakaf memiliki spektrum yang luas, dan bisa digunakan untuk kepentingan umum, seperti pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian lingkungan.

“Wakaf tidak hanya sebatas ibadah mahdhah. Sekarang makna ibadah dalam wakaf juga mencakup kesejahteraan umum. Wakaf bisa untuk pendidikan, konservasi lingkungan, sampai untuk mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Tatang.

Dalam upaya memperkuat ekosistem wakaf produktif, BWI menggandeng perguruan tinggi dan pesantren melalui program Waqf Goes to Campus (WGTC). Menurut Tatang, kampus sejatinya merupakan lembaga wakaf karena berdiri untuk kepentingan umum dan bersifat jangka panjang.

“Visi kami, wakaf menjadi pilar pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Kampus dan pesantren adalah tempat strategis untuk mengembangkan regulasi, literasi, dan kompetensi wakaf,” tambah Tatang.

Selain menjadi tempat kalangan terdidik, kampus juga dinilai memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi dan semangat literasi keagamaan. BWI menyebut bahwa potensi wakaf uang dari sektor kampus bisa mencapai Rp 5,7 triliun.

Walikota Malang, Wahyu Hidayat, yang turut hadir dalam acara WGTC, menyoroti besarnya potensi wakaf di Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan.

Dengan lebih dari 57 perguruan tinggi dan sekitar 800.000 mahasiswa, potensi partisipasi dalam gerakan wakaf sangatlah besar.

“Karena kita tahu potensi wakaf begitu besar, hasil kajian BWI wakaf uang kita potensinya Rp 180 triliun, itu baru menyasar 17 cluster yang diantaranya kampus yang punya potensi wakaf uang Rp 5,7 triliun,” jelas Tatang.

BWI juga menegaskan bahwa penguatan peran nazhir sangat krusial dalam mewujudkan ekosistem tersebut. Tanpa nazhir yang kompeten, wakaf produktif akan sulit tumbuh.

Oleh karena itu, program pelatihan, sertifikasi, serta pendampingan nazhir terus digalakkan, terutama melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com