Tag Archives: ketertarikan

Diisukan Pindah ke Barca atau PSG, Ini Jawaban Julian Alvarez


Jakarta

Julian Alvarez rumornya bakal pindah ke Barcelona atau ke PSG di musim panas mendatang. Siap cabut atau masih mau lanjut di Atletico Madrid, Alvarez?

Julian Alvarez baru gabung di musim panas 2024 kemarin. Di musim debutnya, sang striker yang langganan juara bersama Manchester City gagal raih trofi.


Julian Alvarez kini diminati oleh Barcelona dan PSG pada bursa transfer musim panas 2026 mendatang. Barcelona butuh penerus Robert Lewandowski, sementara PSG mau memperkuat lini serangnya.

“Ya itu benar, ada ketertarikan dari PSG dan sudah berdiskusi dengan agen saya. Tapi (transfer) itu tidak terjadi,” jelasnya dilansir dari Tribuna.

“Apa saya membayangkan berseragam Barcelona atau PSG musim depan? Jujur saja saya tidak tahu. Saat ini saya fokus bersama Atletico, kita lihat saja di akhir musim ini,” sambungnya.

Atletico Madrid membeli Julian Alvarez dari Manchester City seharga 75 juta Euro atau setara Rp 1,4 triliun. Pemain berusia 25 tahun itu dikontrak sampai musim panas 2030.

Nilai pasar Alvarez ada di angka 100 juta Euro atau setara nyaris Rp 2 triliun. Apa Atletico sudi melepasnya?

(aff/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Malaysia 3 Kali Lebih Banyak Turisnya Dibanding RI, Kenapa?



Jakarta

Indonesia menyambut 10 juta turis selama 8 bulan pertama di 2025, sedangkan di Malaysia ada 28,2 juta wisatawan yang berkunjung. Ketertarikan turis lebih besar untuk berkunjung ke Malaysia daripada Indonesia, bukan karena negara ini kalah indah.

Menurut Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Universitas Indonesia Deni Danial Kesa, MBA, PhD, Malaysia menempatkan pariwisata sebagai isu nasional. Sedangkan pariwisata Indonesia masih dilakukan tidak daerah tanpa ada integrasi.

“Itu bukan sekadar angka, tapi perbedaan dalam memasarkan pariwisata. Malaysia menjadikan pariwisata sebagai proyek nasional, sedangkan Indonesia memperlakukannya sebagai kumpulan inisiatif daerah yang berjalan sendiri,” kata Deni dalam perbincangan dengan detikTravel.


Akibatnya, koordinasi dan konsistensi pemasaran pariwisata Indonesia tidak berjalan seiringan. Tiap daerah membuat program pariwisata sendiri, mengabaikan pentingnya menciptakan ‘experience Indonesia.’ Selain itu, tidak ada kelanjutan, sehingga pesona Indonesia mudah hilang.

Selain marketing, kelemahan lain adalah masalah administrasi dan dukungan transportasi. Menurut Deni, sulitnya mengakses hal-hal pendukung wisata ini tidak cocok bagi kebutuhan wisatawan modern. Akibatnya, wisatawan lebih suka ke Malaysia yang punya layanan lebih terintegrasi.

Artikel ini menjadi artikel terpopuler, Selasa (13/10/2025), baca selengkapnya di sini.

Jangan lupa untuk membaca artikel terpopuler lainnya di bawah ini:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com