Tag Archives: kirim pesan

3 Cara agar Orang Tidak Bisa Kirim Pesan WA Tanpa Blokir Kontak

Jakarta

Untuk alasan privasi dan keamanan, WhatsApp (WA) menyediakan fitur blokir. Pengguna dapat memblokir kontak tertentu jika terus-menerus dikirimi pesan yang mengganggu.

Di samping fitur blokir, sayangnya tidak ada cara lain untuk benar-benar berhenti menerima spam pesan yang mengganggu. Namun detikers bisa mengikuti cara di bawah ini untuk mengabaikan pesan dari pengguna lain tanpa sepengetahuannya.


Cara agar Orang Tidak Bisa Kirim Pesan WA Tanpa Diblokir

Mengutip Guiding Tech, berikut sederet cara mengabaikan pesan WhatsApp dari orang lain tanpa harus memblokir kontaknya:

1. Bisukan Notifikasi

Membisukan notifikasi dengan mengaktifkan fitur mute bisa dicoba untuk menghindari pesan dari orang lain. Setelah mengaktifkannya, detikers tidak akan diberitahu jika masuk pesan baru darinya. Meski di-mute, pesan yang dikirim akan tetap muncul di daftar obrolan dan detikers bakal tetap dikirimi notifikasi jika kontakmu disebut.

Untuk mengaktifkan fitur mute di WA, ikuti langkah berikut:

  • Buka aplikasi WhatsApp.
  • Buka obrolan yang ingin di-mute.
  • Ketuk nama kontak di atas dan pilih “Notifikasi”.
  • Klik “Bisukan Notifikasi”, pilih durasi mute dan tekan “OK”.
  • Akan muncul ikon lonceng atau speaker di samping obrolan yang dibisukan.

Cara lain yang lebih mudah untuk mengaktifkan fitur mute di Android yaitu dengan menekan lama obrolan dan klik ikon lonceng di bagian atas. Di iPhone, geser ke kiri pada obrolan dan ketuk ikon tiga titik lalu pilih “Bisukan”.

2. Aktifkan Fitur Mute dan Chat Lock

Selain mute, WhatsApp menawarkan fitur chat lock atau kunci chat untuk mengunci obrolan guna menyembunyikan pesan. Saat fitur ini diaktifkan, notifikasi pesan tetap masuk.

Jika tidak ingin terganggu spam pesan dari kontak tertentu, kamu bisa sekaligus mengaktifkan fitur mute. Dengan begitu, notifikasi tidak masuk dan pesan tidak akan muncul di daftar obrolan teratas.

Untuk melakukan cara ini, detikers dapat mengaktifkan mute sama dengan cara sebelumnya. Kemudian simak langkah-langkah berikut untuk mengaktifkan chat lock di WA:

  • Buka obrolan yang di-mute dan ketuk nama kontak di atas.
  • Aktifkan tombol “Kunci Chat” dan klik “Lanjut”.
  • Konfirmasi menggunakan sidik jari atau Face ID untuk mengunci chat.

Untuk mengakses obrolan yang dikunci, tarik daftar obrolan ke bawah untuk menampilkan folder chat terkunci. Gunakan sidik jari atau Face ID untuk membuka kunci folder tersebut.

3. Arsipkan Obrolan

Cara lain untuk mengabaikan pesan dari orang yang mengganggu yaitu dengan mengarsipkan obrolan. Dengan cara ini, pesan tidak akan muncul pada daftar obrolan utama karena tersimpan dalam folder terpisah. Selain itu, notifikasi pesan baru dari obrolan yang diarsipkan tidak akan muncul.

Berikut cara mengarsipkan obrolan di WA:

  • Buka aplikasi WhatsApp dan klik menu “Setelan”.
  • Ketuk menu “Chat” dan aktifkan tombol “Arsipkan Chat”.
  • Lanjut cari obrolan yang ingin diarsipkan.
  • Tekan dan tahan lama obrolan itu, lalu klik ikon arsip obrolan pada bagian atas.

Untuk melihat pesan dari obrolan yang diarsipkan, detikers dapat membuka folder arsip dan mencarinya secara manual.

Nah, itu dia sederet cara agar tidak terganggu pesan dari orang lain tanpa harus memblokir kontak. Semoga membantu!

(azn/row)



Sumber : inet.detik.com

9 Tips Kirim Pesan Privat Secara Aman di WhatsApp

Jakarta

WhatsApp (WA) jadi perpesanan instan yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk Indonesia. Sesama penggunanya saling bertukar pesan serta membagikan data penting maupun informasi pribadi.

Karena memiliki basis pengguna yang besar, WhatsApp kerap menjadi sasaran empuk para hacker untuk mencuri data hingga melakukan penipuan. Untuk itu, penting mengetahui cara aman mengirim pesan lewat WA. Simak di bawah ini.

Tips Aman Kirim Pesan di WhatsApp

Dilansir situs Pusat Bantuan WhatsApp, berikut sejumlah kiat aman mengirim pesan pribadi melalui WhatsApp:


1. Gunakan Aplikasi WhatsApp Resmi

Pastikan menggunakan aplikasi WA yang diunduh dari sumber resmi dengan logo jelas, nama aplikasi hanya tertulis ‘WhatsApp’, dan tidak muncul iklan. Hindari memakai aplikasi palsu yang didownload dari sumber tidak resmi.

WhatsApp palsu umumnya dikembangkan oleh pihak ketiga. Privasi dan keamanan akun serta data-data di ponsel pengguna berisiko serius dibobol oleh peretas. Akun WA juga mungkin akan diblokir sementara atau permanen oleh pihak WhatsApp sehingga tidak bisa lagi digunakan.

2. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah

Verifikasi dua langkah atau two-step verification akan memberikan keamanan tambahan ke akun WA. Setelah diaktifkan, pengguna akan diminta memasukkan PIN untuk mengakses akun. Secara rutin sekitar seminggu sekali, WhatsApp juga akan meminta pengguna memasukkan PIN ini secara rutin sebagai pengingat.

Fitur two-step verification WhatsApp dapat dinyalakan di menu Pengaturan > Verifikasi Dua Langkah > buat enam digit PIN.

3. Setel Pesan Sementara

Untuk meningkatkan privasi, WhatsApp menghadirkan fitur pesan sementara. Pesan baru yang dikirim akan hilang dalam durasi 24 jam, 7 hari, atau 90 hari saat fitur ini diaktifkan. Pesan sementara dapat diaktifkan ke semua chat atau hanya beberapa saja.

Atur pesan sementara untuk semua chat dengan masuk ke menu Pengaturan > Privasi > Timer Pesan Default lalu pilih durasi yang diinginkan. Untuk menyalakan pesan sementara ke beberapa chat, buka obrolan > ketuk bar atas kontak > klik Pesan Sementara > pilih durasi.

Media yang dikirim dalam pesan sementara akan ikut hilang dan tidak tersimpan di galeri ponsel jika fitur pesan sementara diaktifkan.

4. Aktifkan Kunci Chat

Fitur kunci chat atau chat lock akan menyembunyikan obrolan dalam folder khusus sehingga tidak akan muncul halaman utama WhatsApp. Meski begitu notifikasi pesan akan tetap masuk saat fitur ini dinyalakan.

Folder chat terkunci dapat diakses dengan menarik daftar obrolan ke bawah dan memasukkan sidik jari atau Face ID untuk membukanya. Fitur ini dapat diaktifkan dengan menahan lama obrolan > klik ikon titik tiga > pilih Kunci Chat lalu klik Lanjut. Konfirmasi menggunakan sidik jari atau Face ID untuk lanjut mengunci chat.

5. Tautkan Perangkat dengan Sumber Terpercaya

Akun WA pengguna dapat ditautkan ke perangkat desktop guna pengalaman perpesanan tanpa hambatan. Sebelumnya, pastikan pengguna membuka WhatsApp web atau mengunduh aplikasi resminya pada desktop dan hubungkan perangkat menggunakan kode QR.

Perangkat yang terhubung dengan akun WA pengguna dapat dilihat di aplikasi dengan mengklik ikon tiga titik > pilih Perangkat Tertaut. Jika menemukan perangkat yang tidak dikenal, ketuk perangkat dan klik Keluar.

6. Laporkan Pesan Tak Diinginkan

Jika mendapatkan pesan atau konten yang tidak diinginkan, pengguna bisa melaporkannya ke pihak WhatsApp. Pengirim pesan tidak akan diberitahu saat pengguna melaporkannya.

Ketika melaporkan pengguna lain, WhatsApp akan menerima lima pesan terakhir yang dikirim, ID penggunanya, informasi kapan serta jenis pesan yang dikirim (gambar, video, teks, atau lainnya).

7. Blokir Kontak Tak Dikenal

Hanya melaporkan kontak tidak akan membuat pengguna berhenti menerima pesan atau konten yang tak diinginkan. Karena itu, dapat ditindaklanjuti dengan sekaligus memblokir kontaknya.

Saat memblokir kontak, pengguna tidak akan lagi mendapat pesan, panggilan, dan pembaruan status yang dikirim olehnya. Begitu juga dengan status online, terakhir dilihat (last seen), pembaruan status, maupun perubahan apa pun di profil pengguna tidak akan terlihat lagi oleh kontak yang diblokir.

Pengguna bisa melihat daftar kontak yang diblokir di menu Pengaturan > Privasi > Kontak Diblokir. Pengguna juga dapat membuka blokirnya.

8. Sesuaikan Pengaturan Privasi

Untuk menambahkan lapisan keamanan ke akun WA, pengguna dapat menyelesaikan pengaturan privasi. Status terakhir dilihat dan online (last seen dan last online), foto profil, lokasi terkini, laporan dibaca, dan siapa saja yang dapat melihat pembaruan status bisa diatur.

Siapa pun yang dapat menghubungi pengguna juga bisa dikelola dengan membisukan panggilan dari nomor tak dikenal. Begitu juga dengan siapa saja yang menambahkan pengguna ke grup.

Untuk menyesuaikan seluruh pengaturan privasi, pengguna dapat membuka menu Pengaturan > Privasi. Bisa pula klik Pemeriksaan Privasi untuk mengendalikan seluruh pengaturan privasi dan mengelola keamanan untuk akun WhatsApp pengguna.

9. Setel Kunci Aplikasi

Agar akun WA lebih aman dan pesan pribadi tidak dapat diakses oleh siapa pun kecuali pengguna, fitur kunci aplikasi bisa diaktifkan. Saat dinyalakan, pengguna memerlukan sidik jari, pengenalan wajah, atau pengidentifikasi unik lainnya untuk membuka aplikasi WhatsApp. Pengguna tetap bisa menjawab panggilan meski WA terkunci.

Untuk mengaktifkan kunci aplikasi, buka Pengaturan WhatsApp > Kunci Aplikasi > ketuk Buka Kunci Menggunakan Biometrik. Sesuaikan opsi kunci WhatsApp secara otomatis; segera, setelah 1 menit, atau setelah 30 menit. Atur juga apakah pratinjau pengirim dan pesan teks dapat muncul di notifikasi atau tidak.

(azn/afr)



Sumber : inet.detik.com