Tag Archives: kisah

Penampilan Peserta Emeron Hijab Hunt 2024 Jabodetabek, Bikin Juri Menangis

Bekasi

Peserta audisi Emeron Hijab Hunt 2024 yang beragam membuat suasana semakin menarik yang sayang bila kamu lewatkan, di parkir Downtown Summarecon Mall Bekasi (28/7/2024). Penampilan peserta hingga membuat juri menangis.

Ketika Maudy Salma Andriane melukis di atas pasir membawakan tema Rumah. Ia menceritakan kisah di balik aksinya berdasarkan pengalamannya sendiri.

“Karena saya merantau di Tangerang dan rumah saya di Cilegon. Ibu saya sedang stroke dan kedekatan saya dengan ibu saya sangat dekat. Walau pun saya berada jauh dan saya tetap bisa merasakan ‘rumah’ di sini,” jelas Maudy.


Usai Maudy menjelaskan tema tersebut, membuat Intan Nuraini berderai air mata karena ia langsung teringat dengan bapak mertuanya yang sedang sakit.

Bajidor Kahot yang dibawakan oleh Syafira Umrotin Hasanah juga tak kalah mencuri perhatian karena ia tampil luwes dan ingin melestarikan budaya Indonesia. Chicha Fiqri Rahman juga bernyanyi lagu nusantara yang membuat juri dan penonton merinding, karena mengeluarkan whistle voice.

Peserta yang sudah mengikuti audisi Hijab Hunt lebih dari lima kali ini Palupi Krakatao menampilkan aksi teatrikal. Ia berpuisi dengan ekspresi yang dalam dan menghayati setiap kata yang ia ucapkan. Penonton pun larut dan terbuai dengan penampilannya. Palupi juga menggunakan makeup karakter untuk mempertegas tampilan.

Acara ini didukung oleh Emeron Hijab Shampoo, Shopee Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Social Media KipasKipas, EZnet by Telkomsel Internet Mudah Murah Untuk Seisi Rumah dan GIS Travel Sahabat Umroh dan Haji Anda.

(gaf/gaf)



Sumber : wolipop.detik.com

Aksi Stand Up Comedy Ibu 3 Anak hingga Drama Tablo di Audisi Emeron Hijab Hunt

Solo

Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 masih berlangsung di Solo Paragon Lifestyle Mall, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/8/2024). Terlihat antusias para peserta yang tak sabar unjuk bakat di hadapan juri.

Seperti Kurnianingrum atau akrab disapa Nia ini menunjukkan jika sudah berumah tangga bisa bersinar. Nia menampilkan stand up comedy tentang keresahan ibu rumah tangga.

“Hari ini kepengen tampilin stand up comedy. Karena aku kan kreator konten dan aku merasa kayaknya coba stand up comedy karena melihat peserta yang lain masih jarang dan aku juga suka komedi,” jelas Nia.


Suasana Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di SoloSuasana Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di Solo. Foto Kurnianingrum (kanan) dan Foto: Gresnia/Wolipop.

Ibu dari tiga orang anak ini mengungkapkan persiapan untuk mengikuti audisi Emeron Hijab Hunt 2024 dan harapannya.

“Persiapannya aku menulis materi, mendengarkan stand up comedy, mempersiapkan mental, latihan scriptnya. Harapan bisa lolos sampai ke Jakarta. Kepengen menambah pengalaman dan membuktikan walau pun di usia yang tidak muda dan punya tiga anak. Muslimah bisa mewujudkan impiannya dan anak bukannya jadi penghalang,” jelas Nia.

Memakai busana tradisional, Farmeila Sarah tampil unjuk bakat tari kreasi Jambi.
“Tari kreasi anak Jambi menceritakan anak desa sedang bermain sampai sore dan mengingat waktu azhan magrib pulang dan menjaga kebersihan di tempat dia main,” tuturnya.

Suasana Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di SoloSuasana Audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di Solo. Foto Farmeila Sarah (kiri) dan Nadya Alkatiry (kanan) Foto: Gresnia/Wolipop.

Wanita yang berusia 25 tahun ini ingin mengobati kerinduan di kampung halamannya sekaligus melestarikan budaya asal.

“Saya sekarang kuliah di Universitas Mercubuana Yogyakarta dan di sini saya ngekos. Karena saya berasal dari Jambi dan ingin melestarikan budaya asal saya. Makanya saya ikut audisi Emeron Hijab Hunt 2024,” ucap Sarah.

Sarah mengatakan persiapannya fisik dan mentalnya agar tampil prima saat audisi Emeron Hijab Hunt 2024.

“Latihan dari dia hari kemarin, insya allah mencoba jika Allah merestui. Persiapannya fisiknya malam hari dan sekitar lima sampai enam kali latihan. Mentalnya harus berani di depan juri dan berusaha menampilkan yang terbaik,” kata Sarah.

Selanjutnya ada Nadya Alkatiry (27 Tahun) yang menunjukkan seni drama Tablo. Nadya menjelaskan seni drama Tablo yang ia tampilkan di hadapan juri.

“Drama tanpa perkata atau dialog. Drama yang biasanya dari Turki menceritakan lewat gerakan. Karena ini saya ambil dari kisah nyata saya, saya ingin memperagakan kisah saya sendiri. Dari sebelumnya saya tidak percaya diri hingga bisa percaya diri menjadi model,” ujar Nadya.

Dara cantik ini mengaku sudah mempersiapkan diri untuk ikut audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di Solo.

“Aku latihan bikin musik, narasi dan latihannya juga karena saya sedang padat jadwal photo shootnya. Jadi belajarnya mencuri waktu sampai sebelum tidur. Dulu aku suka nonton pantonim, jadi sekarang kepengen menampilkan Drama Tablo ini. Semoga bisa mengembangkan potensi diri saya sendiri, lebih percaya diri lagi dan menjalin banyak koneksi baru,” pungkas Nadya.

Acara Emeron Hijab Hunt 2024 dipandu oleh Trio Terawank yang menghibur lewat aksi kocaknya. Bagi Salmine, siap-siap ya! Karena Salma Salsabil bakal hadir mengisi audisi Emeron Hijab Hunt 2024 di audisi tahap kedua. Salma akan membawakan hits andalannya.

Yuk ajak teman dan keluarga kamu untuk menyaksikan keseruan Emeron Hijab Hunt 2024!

Acara ini didukung oleh Emeron Hijab Shampoo, Shopee Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Social Media KipasKipas, EZnet by Telkomsel Internet Mudah Murah Untuk Seisi Rumah dan GIS Travel Sahabat Umroh dan Haji Anda.

(gaf/gaf)



Sumber : wolipop.detik.com

Daftar LPS Financial Festival! Ada Kelas Cinta Laura Berbagi Tips Kelola Uang


Jakarta

Membangun masa depan yang ideal membutuhkan perencanaan finansial yang matang sejak dini. Dengan memahami cara mengelola uang secara bijak, setiap orang dapat menciptakan pondasi yang kokoh untuk menghadapi berbagai kebutuhan dan tantangan hidup.

Investasi menjadi salah satu langkah strategis untuk mengembangkan aset dan menjaga nilai kekayaan di tengah inflasi. Pilihan instrumen yang tepat, disertai pengetahuan dan disiplin, dapat membantu mempercepat tercapainya tujuan finansial jangka panjang.

Tak hanya soal memilih instrumen, kunci kesuksesan juga terletak pada konsistensi dan evaluasi berkala terhadap strategi keuangan. Dengan pendekatan yang tepat, masa depan finansial yang aman dan sejahtera bukan lagi sekadar impian, melainkan tujuan yang dapat diwujudkan


Nah, topik ini bakal dibahas tuntas dalam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Financial Festival hari kedua bertajuk Edu Class with Cinta Laura: Bijak Finansial, Masa Depan Ideal. Kelas ini digelar di Room 1, pukul 16.0.-17.30 WIB. Akses hanya berlaku untuk kelas & e-certificate (tidak termasuk akses ke venue).

LPS menggelar Financial Festival pada 6-7 Agustus di Dyandra Convention Center Surabaya, Jl. Basuki Rahmat No.93-105, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Acara ini menghadirkan beragam kegiatan mulai dari diskusi inspiratif, kelas bisnis, hingga hiburan.

LPS Financial Festival hari pertama akan menghadirkan diskusi dengan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, Pendiri CT Corp Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun. Hadir juga Raffi Ahmad yang akan membagikan kisah inspiratif.

Kemudian pada sesi kedua akan hadir narasumber Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, Mantan Menteri Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, dan Cak Lontong. Untuk kelas bisnis LPS Financial Festival hari pertama akan diisi oleh influencer Ellen May.

Sementara pada hari kedua, menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dadak, Anggota Komisi XI DPR Wihadi Wiyanto, dan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Ivan Cahyadi. Hadir juga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang akan menyampaikan keynote speech.

Untuk kelas bisnis LPS Financial Festival hari pertama akan diisi oleh influencer Cinta Laura. LPS Financial Festival di Surabaya turut dimeriahkan oleh Wali, Coldiac, Nassar, dan RAN.

Melalui acara ini, para peserta diharapkan mendapatkan ilmu dari berbagai tokoh-tokoh penting di industri keuangan mulai dari LPS hingga praktisi keuangan.

Jadi, jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Surabaya dan Medan. Yuk tunggu apalagi? Daftarkan diri segera, klik di sini.

Selain itu ada pula kompetisi video Financial Literacy Competition, dengan tema lomba Jangan Tunggu Nanti, Rencanakan Keuanganmu Sekarang! Berminat ikutu lomba? Langsung daftar, klik di sini.

Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.

(ily/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang اللهم صل على رسول الله محمد
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

“Wisata Baru” Colosseum, Terowongan Bawah Tanah Berusia 2.000 Tahun



Roma

Colosseum menjadi ikon wisata Roma, Italia. Bulan ini, ada ‘wisata baru’ yang bisa dinikmati turis di sana.

Adalah Lorong Commodus atau Passage of Commodus, sebuah terowongan sepanjang 55 meter yang dibangun di bawah amfiteater oleh kaisar Romawi. Terowongan ini digunakan oleh kaisar dan tamu-tamunya untuk menyelinap ke Colosseum tanpa terlihat orang lain, alias jalan rahasia.

Dikutip dari CNN pada Sabtu (11/10), lorong ini rencananya akan dibuka kembali untuk publik pada bulan ini. Pengunjung akan melihat bagaimana pemandangan di belakang panggung kekaisaran yang telah berusia 2.000 tahun tersebut.


Nama terowongan ini diambil dari Kaisar Commodus, pemimpin tiran yang memerintah dari tahun 177 hingga 192 Masehi. Ia bahkan hampir dibunuh di lowong bawah tanah tersebut.

Koridor tersembunyi ini pertama kali ditemukan antara tahun 1810 dan 1814 oleh para penggali Prancis di bawah arsitek Carlo Lucangeli, kemudian dibuka kembali pada tahun 1874 dan diteliti kembali pada tahun 1990-an. Selama restorasi seluruh situs pada tahun 2020-2021, para arkeolog memetakan terowongan secara menyeluruh dan memulai fase baru konservasi.

Restorasi terbaru dilakukan untuk menghilangkan debu dan kotoran yang telah menumpuk selama berabad-abad, memasang kembali plester yang rapuh menggunakan alat laser, dan memperlihatkan dinding berlapis marmer yang diukir dengan lanskap dan adegan mitologis – termasuk kisah Dionysus, dewa anggur dan pesta pora. Di dekat pintu masuk, ukiran perburuan babi hutan, pertarungan beruang, dan akrobat mengingatkan kita pada tontonan yang pernah memenuhi arena tersebut.

“Begitu lorong ini dibuka untuk umum, pengunjung akan menghargai bagaimana rasanya menjadi seorang kaisar,” kata arkeolog Barbara Nazzaro, yang memimpin pekerjaan tersebut.

Massimo Osanna, direktur jenderal museum Italia, menyebut pembukaan kembali ini sebagai tonggak penting yang memadukan penelitian dan pelestarian. Fitur-fitur baru seperti peta taktil dan rekonstruksi video bertujuan untuk menjadikan situs ini benar-benar mudah diakses dan inklusif bagi semua pengunjung.

Lorong berkubah, yang ditambahkan pada abad pertama dan kedua setelah pembangunan awal Colosseum, terdiri dari tiga cabang dengan dua membentang dari timur ke barat dan satu dari utara ke selatan.

Restorasi ini mencakup pencahayaan yang menciptakan kembali cahaya matahari dari jendela atap yang telah lama tertutup rapat, ditambah panel kaca yang memungkinkan pengunjung menyaksikan para arkeolog bekerja. Penggalian baru yang dijadwalkan tahun depan akan menelusuri rute terowongan, kemungkinan menuju barak para gladiator. Proyek ini didanai oleh Taman Arkeologi Colosseum dan Rencana Pemulihan dan Ketahanan Nasional Italia (PNRR).

(bnl/row)



Sumber : travel.detik.com

Kisah Abu Salamah bin Abdul Asad, Andalan Rasulullah SAW di Medan Perang


Jakarta

Abu Salamah bin Abdul Asad adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki kisah penuh perjuangan dan pengorbanan. Ia dikenal sebagai sosok yang beriman kuat, setia pada Rasulullah, serta menjadi bagian penting dalam sejarah awal Islam.

Kisah Abu Salamah bin Abdul Asad tidak hanya mencakup perjalanan hijrahnya, tetapi juga pengabdiannya dalam jihad di medan perang. Ia adalah pejuang yang ikhlas hingga akhir hayatnya, sekaligus suami dari Ummu Salamah yang kelak menjadi salah satu istri Nabi Muhammad SAW.


Mengenal Abu Salamah bin Abdul Asad

Dijelaskan di dalam buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi oleh Muhammad Raji Hassan, Abu Salamah bin Abdul Asad adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki nama asli Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi. Ia mendapatkan kunyah “Abu Salamah” dari nama anak pertamanya, Salamah.

Sejak awal Islam disebarkan, Abu Salamah termasuk golongan sahabat yang segera menerima dakwah Rasulullah. Bersama istrinya, Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayah, ia menjadi bagian dari kelompok muslim pertama yang beriman yang dikenal sebagai As Sabiqun Al Awwalun.

Dalam perjalanan hidupnya, Abu Salamah menghadapi berbagai ujian besar, termasuk tekanan dari kaum Quraisy. Meski demikian, keimanan dan keteguhannya tidak pernah luntur sedikit pun.

Ia pernah mengikuti hijrah ke Habasyah untuk mencari tempat aman dalam beribadah. Di sanalah anak pertamanya, Salamah, lahir sebelum akhirnya ia kembali ke Mekah bersama keluarganya.

Saat perintah hijrah ke Madinah datang, Abu Salamah memutuskan untuk taat dan melaksanakan perintah Allah serta Rasul-Nya. Walau harus berpisah dengan istri dan anaknya karena tekanan kaumnya, ia tetap berangkat menuju Madinah.

Setelah satu tahun penuh perpisahan, Ummu Salamah akhirnya diizinkan menyusul ke Madinah bersama anaknya. Kisah perjuangan ini menunjukkan betapa kuatnya kesabaran dan keteguhan Abu Salamah dalam mempertahankan keimanan.

Kisah Abu Salamah di Medan Perang

Masih mengutip dari sumber yang sama, Abu Salamah bin Abdul Asad adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal berani di medan perang. Ia turut serta dalam dua pertempuran besar, yaitu Perang Badar dan Perang Uhud.

Dalam Perang Uhud, Abu Salamah mengalami luka yang cukup parah akibat pertempuran sengit melawan pasukan Quraisy. Luka tersebut membuatnya menderita dalam waktu lama dan tidak segera pulih.

Meskipun kondisi tubuhnya belum sepenuhnya sembuh, Rasulullah SAW tetap mempercayainya untuk memimpin pasukan. Ia diberi tanggung jawab memimpin 150 sahabat untuk menghadapi ancaman dari Bani Asad bin Khuzaimah.

Bani Asad saat itu tengah mempersiapkan serangan rahasia terhadap Madinah. Pergerakan mereka dipimpin oleh dua bersaudara, Thalhah dan Salamah bin Khuwailid.

Dengan strategi yang matang, Abu Salamah berhasil memimpin pasukan muslim melumpuhkan Bani Asad. Keberhasilan ini terjadi pada bulan Muharram tahun ke-4 Hijriah, dan menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah jihad kaum muslimin.

Namun, kemenangan tersebut juga harus dibayar dengan penderitaan Abu Salamah. Luka-lukanya dari Perang Uhud kambuh semakin parah hingga akhirnya menyebabkan wafatnya pada bulan Jumadil Akhir tahun ke-4 Hijriah.

Syahidnya Abu Salamah meninggalkan jejak mendalam bagi keluarganya. Ia meninggalkan istri, Ummu Salamah, serta empat anak, termasuk Zainab yang masih dalam kandungan saat ia wafat.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nyata Keutamaan Membaca Surat Yasin untuk Orang Sakaratul Maut


Jakarta

Terdapat kisah mengenai keutamaan membaca surat Yasin untuk orang yang sedang mengalami sakaratul maut. Sebagaimana diketahui, Yasin menjadi doa yang sering dibacakan kepada orang yang tengah sekarat.

Surat Yasin terdiri dari 83 ayat dan diturunkan di Makkah. Dalam Al-Qur’an, Yasin berada di urutan mushaf ke-36.

Diterangkan dalam buku Surah Yasin susunan Syekh Fadhalla, Nabi Muhammad SAW menyebut Yasin sebagai jantung Al-Qur’an. Dari Anas bin Malik RA berkata bahwa Nabi SAW bersabda,


“Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah telah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.” (HR Darimi dan Tirmidzi)

Kisah Seorang Ibu yang Kritis Pulih setelah Dibacakan Surat Yasin

Dikisahkan dalam buku Menerapkan Keajaiban Surah Yasin dalam Kehidupan Sehari-hari (1) oleh Achmad Chodjim, ibu dari teman penulis buku suatu hari sakit dan dirawat inap di salah satu rumah sakit Malang. Setelahnya, ibu tersebut koma.

Dokter dan petugas medis rumah sakit mengatakan bahwa koma yang dialami sang menjadi semakin kritis. Karenanya, pihak rumah sakit memberi pilihan pada anggota keluarga agar sang ibu dirawat inapkan atau dibawa pulang.

Mendengar itu, anak-anak dari si ibu memutuskan agar sang ibu yang sedang koma dirawat inap. Masing-masing dari anaknya bergantian untuk menjaga ibu mereka.

Setiap mendapat giliran jaga, mereka membacakan seluruh ayat surat Yasin bahkan setelah selesai, mereka baca lagi dan lagi. Surat Yasin terus diperdengarkan hingga 24 jam tanpa terputus.

Atas izin Allah SWT, sang ibu pulih. Kini ia hidup sehat hingga lebih dari lima tahun lamanya.

Kisah Prof Hamka Bacakan Surat Yasin pada Temannya yang Sakaratul Maut

Kisah kedua datang dari pengalaman Prof Dr Hamka. Kala itu, dia mendampingi orang yang sakit dalam kondisi kritis dan sulit diharapkan kesembuhannya.

Mulut dari orang itu terkunci, membuatnya sulit melantunkan kalimat syahadat. Maka, Prof Hamka membacakan surat Yasin dengan suara tenang, khusyuk dan haru. Ia mengharap dan memohon kepada Allah SWT jika memang telah waktunya jangan dibiarkan orang tersebut terlalu lama menderita.

Lalu saat Prof Hamka membacakan ayat pertama surat Yasin, orang sakit yang semula mengempas-ngempas kian lama kian tenang. Selanjutnya, surat Yasin terus dibaca hingga pada ayat ke-77 orang yang sakit bergerak sekali saja dagunya.

Melihat itu, gadis-gadis dan anggota keluarga yang berada di ruangan tersebut menangis tak karuan. Namun, Prof Hamka tidak berhenti membaca surat Yasin sampai ayat terakhir.

Sebagaimana diketahui, membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang di ujung ajalnya memberinya keringanan.

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Orang yang Terakhir Keluar dari Neraka Lalu Masuk Surga



Jakarta

Rasulullah SAW pernah menceritakan sebuah kisah yang sampai membuat beliau tertawa hingga tampak gigi gerahamnya. Kisah ini tentang orang terakhir yang keluar dari neraka dan terakhir masuk surga.

Diceritakan dalam kitab An-Nihayah karya Ibnu Katsir dari riwayat Imam Muslim, pada hari kiamat, didatangkan seorang laki-laki lalu ditanya seluruh perbuatannya semasa di dunia. Laki-laki itu hanya bisa mengiyakan, tanpa memungkirinya, sementara dia sangat takut dosa-dosa besarnya akan diperlihatkan kepadanya.

Namun, ternyata setiap keburukannya telah diganti dengan satu kebaikan. Laki-laki itu lalu berkata, “Ya Tuhanku, aku dulu telah melakukan beberapa hal, tapi tidak aku lihat di sini.”


Abu Dzar yang meriwayatkan hadits tersebut mengatakan melihat Rasulullah SAW tertawa sampai kelihatan gigi gerahamnya saat menceritakan kisah laki-laki itu.

Kisah ini turut diceritakan dalam riwayat Ath-Tabarani dari Abu Umamah. Dikatakan, seorang laki-laki menggelepar-gelepar di atas Shirath seperti anak yang dipukuli bapaknya. Dia ingin lari tetapi amalnya membuatnya tak bisa berkutik. Dia lantas memohon, “Ya Tuhanku, sampaikan hamba ke surga, dan selamatkan hamba dari neraka.”

Allah SWT mengilhamkan kepadanya, “Hai hamba-Ku, jika Aku menyelamatkanmu dari neraka dan memasukanmu ke surga, apakah kamu akan mengaku di hadapan-Ku akan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahanmu?”

Orang itu mengatakan akan mengakui dosa-dosa dan kesalahannya jika diselamatkan dari neraka. Dia kemudian bisa melintasi Shirath, tapi dalam hatinya berkata, “Kalau aku mengaku kepada-Nya akan dosa-dosaku dan kesalahan-kesalahanku, niscaya Dia mengembalikan aku ke neraka.”

Ketika Allah SWT memintanya mengakui dosa-dosanya, orang itu malah membantah dengan mengatakan masih punya jasa-jasa besar. Singkat cerita, Allah SWT kemudian memperlihatkan saksi-saksi atas apa yang diperbuatnya selama di dunia. Kulit pun berbicara.

Allah SWT mengilhamkan kepadanya, “Hai hamba-Ku, Aku lebih tahu mengenai itu daripada kamu. Akulah di hadapan-Ku dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, niscaya Aku ampuni kamu atas semua itu, dan Aku masukkan kamu ke surga.”

Orang itu pun mengakui dosa-dosanya dan Allah SWT memasukannya ke surga.

Kata Abu Umamah, Rasulullah SAW tertawa sampai kelihatan gigi gerahamnya seraya bersabda, “Orang ini adalah penghuni surga yang paling rendah derajatnya. Maka, apalagi orang lebih tinggi derajatnya.”

Imam Ahmad dalam Musnad-nya juga meriwayatkan kisah orang yang dikeluarkan dari neraka. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,

يَخْرُجُ أَرْبَعَةٌ مِنَ النَّارِ قَالَ أَبُو عِمْرَانَ أَرْبَعَةٌ قَالَ ثَابِتٌ رَجُلان فَيُعْرَضُونَ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ يُؤْمَرُ بِهِمَا إِلَى النَّارِ قَالَ فَيَلْتَفِتُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ أَي رَبِّ قَدْ كُنْتُ أَرْجُو إِذَا أَخْرَجْتَنِي مِنْهَا أَنْ لَا تُعِيدَنِي فِيهَا فَيُنْحِيهِ اللَّهُ مِنْهَا.

Artinya: “Ada empat orang dikeluarkan dari neraka -Abu Imran mengatakan empat orang, sedang Tsabit mengatakan dua orang-lalu dihadapkan kepada Allah, kemudian keempat orang itu -atau kedua orang itu- disuruh dikembalikan ke neraka. Maka salah seorang dari mereka menoleh seraya berkata, “Ya Tuhan-ku, sungguh, tadinya aku berharap, apabila Engkau telah mengeluarkan aku dari neraka, bahwa Engkau tidak akan mengembalikan aku lagi ke sana.” Maka Allah pun melepaskan dari neraka. “

Wallahu a’lam.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Suraqah bin Malik dalam Hijrah Nabi Muhammad


Jakarta

Suraqah bin Malik adalah salah satu sahabat Rasulullah yang kisahnya sangat terkenal dalam sejarah hijrah Nabi dari Makkah menuju Madinah. Namanya tercatat sebagai sosok yang awalnya mengejar Nabi karena tergiur iming-iming harta, namun kemudian justru mendapat hidayah dan menjadi pembela Islam.

Perjalanan hidup Suraqah bin Malik menggambarkan perubahan besar dari cinta dunia menuju cinta kepada Rasulullah. Kisahnya menjadi pelajaran berharga tentang keimanan, mukjizat, dan janji Allah yang selalu benar.


Dari Cinta Harta Menjadi Cinta Rasulullah

Dikutip dari buku Kisah Teladan dan Hikmah Terbaik Para Sahabat Rasulullah SAW oleh Mutthia Asma’ dan Junaidil Awani, kisah Suraqah bin Malik merupakan salah satu cerita yang penuh hikmah dalam sejarah Islam. Sosok ini dikenal sebagai sahabat Rasulullah, meski awalnya ia justru berangkat untuk menangkap Nabi karena tergiur oleh imbalan dunia.

Saat Rasulullah dan Abu Bakar Ash-Shiddiq melakukan perjalanan hijrah menuju Madinah, kaum Quraisy kehilangan jejak keduanya. Mereka pun mengumumkan sayembara besar dengan hadiah 100 ekor unta bagi siapa pun yang berhasil menangkap Rasulullah.

Berita ini sampai kepada Suraqah bin Malik yang saat itu sedang bersama kaumnya di Qudaid. Ia segera menaruh ambisi besar untuk mendapatkan hadiah tersebut, namun menyembunyikan niatnya dari orang lain.

Ketika seorang lelaki mengatakan bahwa ia melihat tiga orang yang diduga Rasulullah, Abu Bakar, dan seorang penunjuk jalan, Suraqah langsung membantah. Ia pura-pura mengatakan bahwa mereka hanyalah kabilah lain yang sedang mencari unta hilang agar tidak ada orang lain yang mengejar.

Begitu suasana tenang, Suraqah menyiapkan kuda terbaiknya untuk mengejar Rasulullah. Keahliannya dalam menunggang kuda dan melacak jejak membuatnya yakin bisa menangkap beliau lebih dulu.

Namun, perjalanan itu tidak berjalan mulus. Saat ia memacu kudanya mendekat ke arah Rasulullah, tiba-tiba kaki kudanya terperosok ke tanah hingga membuatnya terpelanting.

Ia bangkit kembali dan mencoba mendekat, tetapi kudanya justru terperosok lebih dalam. Dalam keadaan sulit, Suraqah akhirnya memohon doa Rasulullah agar kudanya bisa bangkit kembali.

Rasulullah pun berdoa, dan kuda Suraqah benar-benar bisa bebas. Meski begitu, saat mencoba mendekat untuk ketiga kalinya, kudanya kembali tersungkur lebih parah hingga ia benar-benar menyerah.

Peristiwa itu membuka mata Suraqah bahwa ada pertolongan Allah yang menjaga Rasulullah. Ia pun luluh, lalu menghampiri Nabi dengan niat berbeda dan menawarkan perbekalannya.

Rasulullah menolak pemberian tersebut dan hanya menyuruh Suraqah pulang. Namun, Suraqah berjanji akan menghalangi orang Quraisy lain yang masih berusaha mencari jejak Rasulullah.

Nabi senang dengan janji itu, bahkan memberikan kabar gembira kepada Suraqah. Beliau bersabda bahwa suatu saat Suraqah akan memakai gelang milik Kisra, Kaisar Persia.

Waktu terus berjalan, dan meski sejak peristiwa itu Suraqah membenarkan kenabian Rasulullah, ia baru benar-benar masuk Islam setelah Fathu Makkah. Ia kemudian hidup sebagai sahabat Nabi yang setia hingga akhir hayatnya.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, janji Rasulullah terbukti nyata. Setelah Persia ditaklukkan, harta rampasan perang dibawa ke Madinah, dan Umar memakaikan gelang Kisra kepada Suraqah bin Malik, sehingga genaplah nubuwat Rasulullah dalam kisah yang agung ini.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nu’aim bin Mas’ud dan Peran Strategisnya di Perang Khandaq


Jakarta

Nu’aim bin Mas’ud merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang terkenal karena kecerdikannya dalam strategi perang. Ia berasal dari suku Ghatafan di Najd dan dikenal mampu mempengaruhi musuh sekaligus membantu kaum Muslimin dalam situasi genting.

Kecerdikan Nu’aim bin Mas’ud terlihat jelas saat Perang Khandak, di mana ia berhasil memecah belah barisan musuh tanpa bertempur secara langsung. Keahliannya dalam berdiplomasi dan meredakan konflik menjadikannya sosok yang strategis dan dihormati oleh kaum Muslimin maupun lawan mereka.


Latar Belakang Nu’aim bin Mas’ud

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah oleh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Nu’aim bin Mas’ud (bahasa Arab: نعيم بن مسعود) adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang berasal dari Najd, di dataran tinggi utara Arabia. Ia lahir dari suku Ghatafan, sebuah suku yang dikenal kuat dan berpengaruh pada masanya.

Pertemuan pertamanya dengan Nabi Muhammad terjadi ketika Abu Sufyan mengutusnya ke Madinah. Tugasnya adalah meyakinkan kaum Muslim agar tidak melawan pasukan Quraisy dengan cara melebih-lebihkan jumlah mereka.

Peristiwa ini terkait dengan Perang Badar kedua yang sebelumnya telah disepakati kedua pihak dalam konteks Perang Uhud. Nu’aim hadir sebagai sosok yang memiliki peran diplomatis dan strategis dalam interaksi antar suku.

Saat Pertempuran Khandak, Nu’aim menunjukkan kecerdikannya dalam membantu kaum Muslimin. Ia berhasil memecah belah barisan musuh melalui kemampuan propaganda dan negosiasi tanpa harus bertempur langsung.

Kisah Nu’aim bin Mas’ud dalam Perang Khandaq

Diceritakan dalam buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi oleh Muhammad Raji Hassan, Nu’aim bin Mas’ud tiba di Madinah dengan hati yang gelisah, namun hatinya mulai terbuka ketika cahaya hidayah masuk. Ia sadar bahwa Islam adalah kebenaran, dan dirinya harus berdiri di sisi Nabi Muhammad.

Di tengah malam yang sunyi, Nu’aim memutuskan untuk menyatakan keislamannya secara diam-diam. Ia menemui Rasulullah dan bersyahadat, bersedia melakukan apa pun yang diperintahkan di tengah musuhnya sendiri.

Rasulullah memercayakan tugas berat kepadanya: menimbulkan keraguan di hati musuh tanpa terlibat dalam pertempuran fisik. Nu’aim memahami betul karakter orang-orang yang akan dihadapinya, karena hubungan lama dengan kaum Yahudi dan Ghathfan memberinya keunggulan.

Langkah pertama Nu’aim adalah menemui Bani Quraizhah, sekutu Yahudi yang menjadi teman dekatnya sejak Jahiliyah. Ia berbicara dengan lembut dan meyakinkan mereka bahwa Quraisy dan Ghathfan tidak berniat tulus terhadap mereka.

Nu’aim menjelaskan bahwa negeri, harta benda, dan keluarga mereka akan terancam jika mereka ikut membantu musuh. Kata-katanya membuat Bani Quraizhah mulai mempertanyakan kesetiaan pasukan Quraisy dan Ghathfan.

Tidak berhenti di situ, Nu’aim kemudian mendekati pasukan Quraisy dan Ghathfan. Ia menyampaikan bahwa Bani Quraizhah sedang mempertimbangkan untuk menarik dukungan mereka, menimbulkan kecurigaan dan ketidakpastian di barisan musuh.

Sikap cerdik Nu’aim membuat kedua pihak saling curiga dan menahan diri. Strategi ini membuat moral musuh menurun drastis tanpa setetes darah pun tertumpah.

Pada malam-malam berikutnya, ia terus menyebarkan kebingungan dengan pesan-pesan yang tepat sasaran. Setiap kata yang diucapkannya memecah konsentrasi musuh, sehingga mereka ragu-ragu untuk melanjutkan serangan.

Usahanya berpadu dengan doa-doa kaum Muslimin yang memohon pertolongan Allah. Ketenangan hati Muslimin menjadi semakin kuat, meski mereka dikepung dari segala penjuru oleh musuh yang bersekutu.

Allah pun menurunkan bantuan-Nya dalam bentuk angin kencang yang mengguncang kemah-kemah musuh. Periuk makanan, perbekalan, dan tenda-tenda mereka hancur, memperparah kekacauan di barisan Quraisy dan Ghathfan.

Esok harinya, musuh memutuskan untuk mundur, menyadari bahwa serangan mereka gagal total. Nu’aim bin Mas’ud tersenyum dalam diam, mengetahui bahwa kecerdikannya telah menyelamatkan banyak nyawa dan mempertahankan Madinah.

Peran Nu’aim dalam Perang Khandaq menjadi bukti bahwa peperangan tidak selalu dimenangkan dengan pedang. Kepintaran, strategi, dan keberanian dalam berdiplomasi mampu menaklukkan musuh lebih efektif daripada kekuatan fisik semata.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Rasulullah dan Seorang Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri



Jakarta

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen suka cita bagi seluruh umat Islam. Pasalnya, setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan penuh, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk merayakan Idul Fitri.

Berkenaan dengan itu, terdapat sebuah kisah mengenai Rasulullah SAW dengan seorang anak yatim di hari Idul Fitri. Menukil dari buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah oleh Fida’ Abdillah dan Yusak Burhanuddin, pada siang itu di sudut Kota Madinah ada sejumlah anak kecil yang bermain.

Mereka mengenakan pakaian baru dan terlihat sangat gembira di hari raya. Namun, agak jauh dari mereka ada seorang anak yang tengah menangis dan bersedih hati.


Rasulullah SAW yang melihat pemandangan itu lantas mendekati sang anak, beliau kemudian bertanya, “Wahai ananda, mengapa engkau tidak bermain seperti teman-temanmu itu?”

Dengan air mata yang bercucuran, si anak menjawab, “Wahai Tuan, saya sangat sedih. Teman-teman saya gembira memakai pakaian baru dan saya tak punya siapa-siapa untuk membelikan pakaian baru,”

Mendengar hal itu, Nabi SAW kembali bertanya terkait keberadaan orang tua dari sang anak. Ia lalu mengatakan bahwa ayahnya telah syahid karena berperang, sementara ibunya menikah lagi dan seluruh harta sang ayah dibawa oleh ayah tirinya. Anak itu juga mengaku diusir dari rumah.

Rasulullah lantas segera memeluk dan membelai anak tersebut sambil berkata, “Wahai ananda, maukah engkau saya menjadi ayamu, Aisyah sebagai ibumu, dan Fatimah menjadi saudarimu?”

Anak itu awalnya terkejut dan tampak gembira. Rasulullah SAW lalu membawanya ke rumah dan memberikan pakaian yang layak untuk si anak.

Kisah ini juga diceritakan dalam kitab Durratun Nashihin oleh Syekh Utsman Hasan bin Ahmad as-Syakir al-Khuwairy, seorang ulama pada abad ke-13. Semula sang anak tidak mengetahui bahwa laki-laki tersebut adalah Nabi SAW, namun setelah menyadarinya anak tersebut berkata,

“Bagaimana mungkin aku tidak senang wahai Rasulullah?” ujarnya.

Setelah diberikan pakaian yang layak, anak tersebut kemudian kembali menemui teman-temannya. Dia tampak lebih bahagia dengan mengenakan pakaian yang baru.

Melihat itu, teman-teman sebayanya bingung. Si anak lantas berkata, “Kemarin aku lapar, haus, dan yatim. Tetapi, sekarang aku bahagia karena Rasulullah SAW menjadi ayahku, Aisyah ibuku, Ali pamanku, dan Fatimah saudariku. Bagaimana aku tak bahagia?”

Anak-anak lain yang mendengar pengakuan itu merasa iri. “Andai saja bapak kami syahid saat peperangan, pasti sudah seperti engkau,”

Ketika Rasulullah SAW wafat, anak tersebut kembali yatim. Abu Bakar RA kemudian mengasuhnya.

Kisah antara Rasulullah SAW dan anak yatim di Hari Raya Idul Fitri ini memberi pelajaran bahwa menyantuni, memelihara, dan mengasuh anak yatim merupakan tanggung jawab setiap muslim, sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad. Terlebih dalam sebuah hadits, beliau bersabda:

“Aku dan orang yang mengurus (menanggung) anak yatim (kedudukannya) di dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan (kedua jarinya yaitu) telunjuk dan jari tengah serta agak merenggangkan keduanya,” (HR Imam Al-Bukhari)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengasuh anak yatim kelak akan menjadi tetangga Nabi Muhammad SAW di surga, sebagaimana diterangkan Syaikh Sa’ad Yusuf Mahmud Abu Aziz dalam Kitab Mausu’ah Al-Huquq Al-Islamiyah.

Pengibaratan tersebut dimaksudkan balasan mulia bagi orang yang mengurus anak yatim, yakni lebih cepat masuk surga dan disediakan kedudukan tertinggi di dalamnya.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com