Tag Archives: kitab al – adzkar imam nawawi

Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Wudhu Lengkap Tata Caranya


Jakarta

Membaca doa sebelum dan sesudah wudhu merupakan suatu amalan yang dapat menyempurnakan salat. Pada dasarnya, wudhu bertujuan untuk membersihkan hadas kecil, agar salat yang dikerjakan dianggap sah.

Perintah untuk berwudhu tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦


Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.”

Selain membaca niat dengan benar, dianjurkan juga bagi umat Islam untuk membaca doa sebelum dan sesudah wudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan sesudah wudhu beserta tata caranya.

Bacaan Doa Sebelum Wudhu Arab, Latin dan Artinya

Menurut kitab Al-Adzkar Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, sebagian dari kalangan teman-teman Imam Nawawi, yaitu Syekh Abul Fath dan Nashr Al-Maqdisi Az-Zahid, mengatakan bahwa seseorang yang berwudhu dalam permulaan wudhunya, dan sesudah membaca basmalah, disunnahkan membaca doa sebelum berwudhu berikut,

اشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَاشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

Arab-latin: Asyhaduan la ilaha illallah wahdahu la syarikalahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”

Meskipun ada pendapat tersebut, tidak ditemukan dasar yang kuat dalam sunnah. Imam Nawawi juga tidak mengetahui adanya pernyataan yang serupa dari kalangan teman-temannya maupun dari ulama lainnya.

Bacaan Doa Sesudah Wudhu Arab, Latin dan Artinya

Jika seseorang telah selesai berwudhu, diwajibkan membaca doa sesudah wudhu berikut,

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَاشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا انْتَ ،
اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Arab-latin: Asyhadu an la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahumma aj’alni minattawwabina waj’alni minalmutatakhirin. Subhanaka Allahumma wa bihamdi, asyhadu an la ilaha illaa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang membersihkan diri. Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Tata Cara Wudhu

Setelah membaca doa sebelum dan sesudah wudhu, berikut adalah tata cara wudhu yang harus diamalkan umat Islam, yang dikutip dari buku Hafal Luar Kepala Tata Cara dan Bacaan Shalat Wajib serta Sunnah karya Amrin Ra’uf.

  • Wudhu diawali dengan membaca basmalah,

بسم الله الرحمن الرحيم

Arab-latin: Bismillaahirrahmaanirrahiim

Artinya “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Setelah membaca basmalah, disunnahkan membaca doa sebelum wudhu yang telah diuraikan sebelumnya.

  • Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi sebanyak 3 kali.
  • Membasuh kedua lubang hidung sebanyak 3 kali.
  • Membasuh wajah sebanyak 3 kali

Membasuh wajah dilakukan bersamaan dengan membaca niat, mulai dari bagian rambut hingga bagian bawah dagu dan dari telinga kanan sampai telinga kiri. Bacaan niat wudhu adalah sebagai berikut.

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitul wuduua liraf’il hadatsil asghari fardal lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardu karena Allah ta’ala.”

  • Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak 3 kali
  • Mengusap sebagian rambut kepala sebanyak 3 kali
  • Membasuh kedua telinga dari bagian luar hingga bagian dalam sebanyak 3 kali
  • Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak 3 kali
  • Tertib. Artinya, tata cara wudhu di atas harus dilaksanakan secara berurutan.
  • Sesudah wudhu, disunnahkan menghadap kiblat dan berdoa kepada Allah SWT dengan membaca doa sesudah wudhu yang telah diuraikan sebelumnya.

Demikian bacaan doa sebelum dan sesudah wudhu beserta tata cara wudhu yang dapat diamalkan umat Islam agar salat yang dikerjakan menjadi lebih sempurna.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

10 Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat Sesuai Sunnah Rasul SAW


Jakarta

Usai mendirikan sholat wajib 5 waktu, muslim sebaiknya tidak tergesa-gesa meninggalkan tempat. Hendaknya ia duduk sebentar untuk berdzikir dan membaca doa setelah sholat fardhu.

Para ulama menyepakati hukumnya sunnah berdzikir usai sholat. Bukan tanpa sebab, melainkan terdapat keutamaan pada waktu tersebut.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))


Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah salat wajib.” (HR Tirmizi).

Dalam berbagai riwayat disebutkan Nabi SAW senantiasa berdzikir dan berdoa usai sholat wajib. Dzikir dan doa apa yang Rasul SAW baca?

Doa Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah

Mengutip buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dan Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi oleh Ulin Nuha, berikut sejumlah doa selesai sholat fardhu yang diajarkan Rasulullah SAW:

1. Istighfar 3X

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Arab latin: Astaghfirullah (3X). Allahumma anta assalaam, wa minka assalaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikraam.

Artinya: “‘Aku memohon ampunan kepada Allah (3X). Ya Allah, Engkaulah Maha memberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Engkau Maha memberi berkah, Wahai Dzat yang Maha Mulia.” (HR Muslim dari Tsauban)

2. Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Arab latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: “Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada pencegah terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada pemberi apa yang Engkau cegah, dan tidak di sisi-Mu kedudukan orang yang memiliki kedudukan.” (HR Bukhari dan Muslim dari Warrad Maula Al-Mughirah bin Syu’bah)

3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir 33X

سُبْحَانَ الله
اَلْحَمْدُ لِلَّه
اللهُ أَكْبَرُ

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: Subhaanallah (33X), Alhamdulillah (33X), Allahu akbar (33X). Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Maha Suci Allah, (33X), Segala puji bagi Allah (33X), Allah Maha Besar (33X). Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

4. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – 1 اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – 2 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – 3 وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ – 4

Arab latin: Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ – 1 مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ – 2 وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ – 3 وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ – 4 وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ – 5

Arab latin: Qul a’ūżu birabbil-falaq(i). Min syarri mā khalaq(a). Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a). Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i). Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – 1 مَلِكِ النَّاسِۙ – 2 اِلٰهِ النَّاسِۙ – 3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – 4 لَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ – 6

Arab latin: Qul a’ūżu birabbin-nās(i). Malikin-nās(i). Ilāhin-nās(i). Min syarril-waswāsil-khannās(i). Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i). Minal jinnati wan-nās(i).”

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ – 255

Arab latin: Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

6. Doa Memohon Perlindungan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ . وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal jubni, wa a’uudzubika an uradda ilaa ardzalil ‘umuri, wa a’uudzubika min fitnatid dun-yaa wa a’uudzubika min ‘azabil qabri.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pada usia tua, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari pedihnya siksa kubur.”

7. Doa Memohon Diperbagus Ibadah

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Arab latin: Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.

Artinya: “Ya Allah, tolonglah diriku agar berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan agar membaguskan ibadah kepada-Mu.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai dari Mu’adz bin Jabal)

8. Doa Mohon Dihilangkan Kesedihan Hati

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ ، اَللَّهُمَّ أذْهِبْعَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahur rahmaanur rahiim, allaahummadzhib ‘annil hamma wal hazan.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, ya Allah, semoga Engkau hilangkan dari kami keresahan dan kesedihan.” (HR Ibnu Sunni dari Anas RA)

9. Doa Memohon Ampunan

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَخَطَايَايَ كُلَّهَا، اللَّهُمَّ انْعِشْنِي وَاجْبُرْنِي وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الْأَعْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ إِنَّهُ لَا يَهْدِي لِصَالِحِهَا وَلَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

Arab latin: Allaahummaghfir lii dzunuubii wa khathaayaaya kullahaa, allaahumman ‘isynii wajbur nii wahdinii lishalihil a’maali wal akhlaaq, innahuu laa yahdii lishaalihihaa wa laa yashrifu sayyii-ahaa illaa anta.

Artinya: ‘Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosa dan kesalahanku, ya Allah, bimbinglah aku dan cukupkanlah aku, dan tunjukkanlah aku pada amal-amal yang sholeh dan akhlak yang mulia, sungguh tidak ada yang bisa menunjukkan amal-amal yang sholeh dan menolak amal-amal buruk, kecuali Engkau.” (HR Ibnu Sunni dari Umamah RA)

10. Doa Berlindung dari Kekufuran

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالفَقْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri wa ‘adzaabal qabri.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, kefakiran, dan dari pedihnya siksaan kubur.” (HR Ibnu Sunni dari Abu Bakar RA)

Demikian doa-doa setelah sholat fardhu singkat yang dicontohkan Rasulullah SAW dan bisa muslim amalkan. Semoga tiap muslim selalu memperoleh pengampunan dan ridho Allah SWT.

(azn/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa ketika Mendengar Petir


Jakarta

Petir merupakan salah satu fenomena alam yang terdengar dengan suara keras, dan sering kali menyertai hujan deras. Dalam Islam, petir tidak hanya dianggap sebagai fenomena alam, tetapi juga sebagai tanda kekuasaan Allah SWT yang Maha Agung.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Ar-Ra’d ayat 13, petir bertasbih dengan memuji Allah SWT.

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِۚ وَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ۝١٣


Artinya: “Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya.”

Suara petir juga sering kali menimbulkan rasa takut atau terkejut. Untuk itu, ketika mendengar suara petir, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan doa mendengar petir sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Berikut adalah 3 doa mendengar petir.

3 Bacaan Doa saat Mendengar Petir

Dalam kitab Al-Adzkar Imam Nawawi, Ibnu Umar RA telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut apabila mendengar suara petir,

اللَّهُمَّ لَا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ ، وَلَا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ، وَعَافِنَا قبل ذلك.

Arab Latin: Allahumma laa taqtulnaa bighadabika, wa la tuhliknaa bi’adzaabika, wa ‘aafinaa qabla dzaalik.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau membunuh kami dengan kemur- kaan-Mu dan jangan pula membinasakan kami dengan azab- Mu, serta maafkanlah kami sebelum itu.”

Dalam riwayat lain, Abdullah ibnu az-Zubair RA apabila mendengar suara petir, ia berhenti dari berbicara, lalu mengucapkan doa mendengar petir berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ.

Arab Latin: Subhanaalladzii yusabbihurra’du bihamdihi wal-malaa’ikatu min khiifatih.

Artinya: “Mahasuci Allah yang guruh bertasbih dengan memuji-Nya, juga para malaikat karena takut kepada-Nya.”

Adapun dari Thawus, seorang imam tabiin yang agung, bila mendengar suara petir, ia mengucapkan doa mendengar petir berikut:

سُبْحَانَ مَنْ سَبِّحْتَ لَهُ .

Arab Latin: Subhaana man sabbahtalah.

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang engkau (guruh) bertasbih menyucikan-Nya.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com