Tag Archives: konvoi

Nekat Ngekor Konvoi Pengawalan, Awas Tabrakan Beruntun!



Jakarta

Di media sosial tengah viral petugas polisi pengawal mengusir pengendara Mercedes-Benz yang mencoba membuntuti iring-iringan pengawalan. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan demi keselamatan.

Video itu diunggah akun TikTok escort79. Dalam video tersebut tampak petugas sedang melakukan pengawalan terhadap salah satu kendaraan pejabat yang sedang bertugas. Namun, mobil Mercedes-Benz berkelir putih mencoba membuntuti di belakang mobil yang dikawal itu.

Polisi menegur pengendara Mercy itu berkali-kali. Namun, pengendara Mercy tetap ngeyel mengekor di belakang mobil yang dikawal.


Sampai akhirnya, polisi pengawal memaksa pengendara Mercy itu berhenti. Polisi itu turun dari motor patwalnya dan memberikan teguran kepada pengendara Mercy.

“Kok ngikut? Kenapa ngikut? Kalau kamu ketabrak siapa yang tanggung jawab? Ya, jangan kayak gitu. Nikmati aja. Kalau ini ada acara Departemen Dalam Negeri. Ayo mau ikut? Kamu saya masukin nanti ke acaranya, ganti baju Korpri, mau? Nggak kan? Nikmati ya, liburannya nikmati,” kata petugas polisi tersebut kepada pengendara Mercy.

Menurut praktisi berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, ada risiko besar ketika pengendara umum mencoba membuntuti konvoi pengawalan. Salah satunya bahkan bisa menyebabkan tabrakan beruntun.

“Bahkan sesama anggota dalam satu rangkaian saja itu sering sekali terjadi kecelakaan. Bahkan melibatkan bupati, pejabat darah, itu pernah kejadian-kejadian seperti itu,” kata Jusri kepada detikOto, Senin (5/2/2024).

Jusri menyebut, mengekor di belakang kendaraan prioritas merupakan budaya yang salah. Kejadian serupa tak hanya membuntuti konvoi yang dikawal, bahkan kendaraan darurat semacam ambulans dan pemadam kebakaran pun dibuntutinya untuk menerobos kemacetan.

“Kenapa itu dilarang? Itu berbahaya sekali. Ketika kita melakukan membuntuti atau sebagai tailgater di belakang suatu rombongan pengawalan, itu sangat berbahaya bagi kita. Karena kita tidak dalam satu komando,” jelas Jusri.

“Perlu dipahami juga oleh masyarakat, bahwa tabrakan beruntun itu selalu terjadi pada bagian dari satu rangkaian konvoi. Karena tidak ada komunikasi, tidak ketahuan. Masyarakat pun kadang-kadang berpikir saat rombongan terakhir lewat, biasanya diketahui oleh masyarakat pengguna jalan yang lain, biasanya mereka langsung menutup celah. Pada saat yang sama ada tailgater liar di belakang yang berpotensi terjadi kecelakaan,” katanya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran buat yang Suka Ngekor Pengawalan Polisi sampai Ambulans



Jakarta

Di media sosial viral pengendara Mercedes-Benz diusir dari konvoi yang dikawal polisi. Pengendara Mercy itu ditegur berkali-kali lantaran mengekor di belakang mobil yang tengah dikawal polisi.

Polisi menegur pengendara Mercy itu berkali-kali. Namun, pengendara Mercy tetap ngeyel mengekor di belakang mobil yang dikawal.

Sampai akhirnya, polisi pengawal memaksa pengendara Mercy itu berhenti. Polisi itu turun dari motor patwalnya dan memberikan teguran kepada pengendara Mercy.


“Kok ngikut? Kenapa ngikut? Kalau kamu ketabrak siapa yang tanggung jawab? Ya, jangan kayak gitu. Nikmati aja. Kalau ini ada acara Departemen Dalam Negeri. Ayo mau ikut? Kamu saya masukin nanti ke acaranya, ganti baju Korpri, mau? Nggak kan? Nikmati ya, liburannya nikmati,” kata petugas polisi tersebut kepada pengendara Mercy.

Perlu diketahui, sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ada beberapa kendaraan yang diprioritaskan di jalan. Kendaraan prioritas itu diberi pengawalan oleh petugas polisi yang memiliki hak diskresi.

Praktisi berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengapresiasi tindakan yang dilakukan polisi untuk menegur pengendara Mercy yang membuntuti konvoi. Sebab kalau tidak ditegur, pengendara Mercy itu bisa memicu tabrakan beruntun.

“Kenapa itu dilarang? Itu berbahaya sekali. Ketika kita melakukan membuntuti atau sebagai tailgater di belakang suatu rombongan pengawalan, itu sangat berbahaya bagi kita. Karena kita tidak dalam satu komando,” jelas Jusri kepada detikOto, Senin (5/2/2024).

Jusri mengatakan, risiko dari membuntuti konvoi pengawalan adalah tabrakan beruntun. Risiko tersebut sudah banyak contohnya. Belum lama ini viral di negeri tetangga, Malaysia, peristiwa tabrakan akibat mengekor di belakang konvoi pengawalan. Video viral itu diunggah akun TikTok rosairilzulhairi.

@rosairilzulhairi GARING abam2 polis kita kluar. aaduh mat. escort police pulak yg kau sondol, x dapekk nk nolong🤣.awat hang laju jugak blkg keta escort.ptotnya jarak.depa laju ada sebab bukan suka2. kiokkkkk #fyp #abampolis #escortvip ♬ original sound – RZN – K_Jack

Video yang diambil dari kamera dasbor atau dashcam memperlihatkan suasana lalu lintas yang tengah padat merayap. Dari belakang, raungan sirine sudah menyeru meminta pengendara lain untuk membuka jalan. Konvoi itu dibuka oleh tiga motor patwal yang membelah kemacetan. Selanjutnya ada mobil patwal lainnya mengikuti di belakang.
Kemudian, ada sedan hitam yang didampingi dua pengawal motor di kiri-kanannya. Sepertinya ini adalah iring-iringan pejabat VIP di Malaysia jika dilihat dari formasi pengawalannya.

Di belakang sedan hitam ada sebuah SUV hitam dan terakhir sebagai penutup ada mobil polisi berwarna putih. Namun, mobil polisi yang berada di barisan terakhir sedikit melambat, mungkin karena jarak yang ada cukup sempit.

Nahas, di belakang mobil polisi putih itu ada mobil lain yang membuntuti pengawalan. Brakkk… mobil yang membuntuti iring-iringan pengawalan tak dapat menghindar mobil polisi yang melambat. Alhasil, mobil polisi yang menutup iring-iringan ditabrak. Beberapa petugas polisi yang berada di mobil itu langsung turun setelah menyadari mobilnya ditabrak.

(rgr/din)





Sumber : oto.detik.com