Tag Archives: korban

Viral Selang Bahan Bakar Pesawat Meliuk-liuk di Landasan, Untung Tidak Kebakaran



Jakarta

Viral sebuah rekaman yang memperlihatkan kecelakaan saat pengisian bahan bakar pesawat. Sang petugas kehilangan kendali yang membuat selangnya terlepas dan meliuk-liuk di landasan.

Dilansir dari New York Post, Senin (13/10/2025) American Airlines mengonfirmasi peristiwa dalam video yang viral itu terjadi pada Sabtu. Saat itu, staf sedang mengisi bahan bakar pesawat American Eagle yang diparkir di gerbang Terminal E Bandara Dallas-Fort Worth.

Dilihat dari video, setelah beberapa saat selang bahan bakar menempel ke badan pesawat, tiba-tiba petugas kehilangan kendali dan selangnya terlepas. Menyebabkan bahan bakar jet menyembur dan selangnya meliuk-liuk di bawah pesawat. Terlihat juga petugas tersebut agak menjauh dan mengusap-usap wajahnya.


Genangan bahan bakar pun terlihat saking banyaknya bahan bakar yang tertumpah. Untung saja tidak ada korban ataupun kebakaran dari insiden ini.

Juru bicara Bandara Dallas-Fort Worth pun mengatakan bahwa mereka telah membersihkan tumpahan tersebut. Namun, tak dirinci berapa banyak bahan bakar yang tumpah.

“Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dengan Bandara DFW dan kontraktor pengisian bahan bakar bandara, Menzies, dan bekerja sama dalam pembersihan sesuai prosedur,” keterangan American Airlines.

(sym/fem)



Sumber : travel.detik.com

Honeymoon Berujung Duka di Solok: Istri Meninggal-Suami Kritis



Solok

Niat hati ingin berbulan madu, tapi pasangan suami istri (pasutri) di Solok malah berujung duka. Sang istri meninggal dunia, sedangkan suaminya kritis.

Pasutri yang sedang berbulan madu itu mengalami kejadian tragis saat menginap di sebuah glamping di kawasan pinggir Danau Diateh, Alahan Panjang Solok, Sumatera Barat.

Pasangan yang baru menikah itu diduga mengalami keracunan akibat kebocoran gas dari tabung pemanas air di bagian kamar mandi glamping.


Sang istri bernama Cindy Desta Nanda (28 tahun) meninggal dunia. Sementara sang suami, Gilang Kurniawan (28 tahun) sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih menyebutkan peristiwa berawal saat pasutri itu masuk ke penginapan pada Rabu (8/10/2025) siang.

Pasutri asal Padang itu kemudian menginap untuk berbulan madu. Pada Kamis (9/10/2025) pagi, datang pelayan mengantarkan sarapan pagi.

“Saat pelayanan mau mengantarkan sarapan pagi pasutri itu masih merespons atau menyahut kedatangan pelayan,” kata Barata kepada wartawan, Sabtu (11/10/2025).

Namun saat itu sarapan belum sempat diberikan karena pasutri tersebut sedang mandi. Setelah pelayan itu kembali lagi dan mau mengantarkan sarapan, pasutri tersebut sudah tidak lagi merespons.

“Saat pelayan datang untuk kedua kalinya, pasutri itu tidak lagi menyahut,” kata Barata.

Kemudian pelayan itu memberitahu ke rekannya lain lalu mereka masuk ke dalam kamar dengan cara membuka paksa pintu.

“Mereka menemukan kedua pasutri sedang tergeletak di lantai kamar mandi,” kata Barata.

Kemudian kedua korban dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang. Di Puskesmas itu, sang istri Cindy Desta Nanda (28) dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan suami, Gilang Kurniawan dirujuk ke RSUD Arosuka dengan kondisi kritis.

Pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian korban, meskipun ada dugaan akibat kebocoran tabung gas untuk kebutuhan air panas yang ada di dalam kamar mandi. Lokasi penginapan tersebut memang berada di dekat danau, sehingga lokasi sangat dingin

“Kondisi suami saat ditemukan dalam kondisi kritis. Dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang, lalu dirujuk ke RSUD Aro Suka. Kemudian dirujuk lagi ke SPH Padang,” kata Barata Rahmat.

“Kami belum bisa menyimpulkan. Kalau untuk kemungkinan-kemungkinan bisa semua. Tapi belum bisa dipastikan,” katanya lagi.

——–

Artikel ini telah naik di detikSumut.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Tak Boleh Eksploitasi Bali Atas Nama Pariwisata!



Denpasar

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan Bali tidak boleh dieksploitasi atas nama pariwisata.

Hal itu disampaikan AHY dalam sambutannya pada acara Green Infrastructure Inisiative Waste Clean Up di Batu Lumbang Mangrove, Pemogan, Denpasar Selatan, Denpasar, Senin (13/10/2025).

“Semakin banyak pariwisata, semakin banyak wisatawan domestik maupun mancanegara akan menghadirkan ekonomi. Tapi pada saat yang sama, kita juga tidak boleh membiarkan terjadi eksploitasi terhadap Bali atas nama pariwisata,” kata AHY.


AHY melihat adanya anomali yang terjadi di Bali. Di sisi lain pertumbuhan penduduk, wisatawan, dan perekonomian yang meningkat, justru akan mengundang banyak masalah sebagai konsekuensi.

“Termasuk kalau sudah berlebihan, terjadi kemacetan, kepadatan yang membuat tidak nyaman. Jadi ini juga masalah utama yang perlu kita cari solusinya, termasuk dari aspek infrastruktur dasar,” beber dia.

AHY menyebut tata ruang di Bali banyak yang disalahgunakan. Akibatnya, menimbulkan bencana seperti banjir beberapa waktu lalu. Ia menegaskan tidak boleh terjadi lagi apalagi memakan korban jiwa.

“Harus kita perbaiki kondisi agar tata ruang kembali menjadi panglima dalam pembangunan,” sambung Ketum Partai Demokrat itu.

———

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

2 Turis India Dihukum Penjara dan Cambuk, Terbukti Rampok Perempuan di Singapura



Jakarta

Dua turis asal India dijatuhi hukuman lima tahun satu bulan penjara dan 12 kali cambuk karena menyerang serta merampok dua pekerja seks saat berlibur di Singapura.

Menurut laporan The Straits Times, Selasa (14/10/2025), kedua terdakwa, Arokkiyasami Daison (23) dan Rajendran Mayilarasan (27), mengaku bersalah atas dakwaan melakukan kekerasan dalam perampokan yang terjadi pada 3 Oktober 2025.


Pengadilan menyebut bahwa kedua turis itu tiba di Singapura pada 24 April untuk berlibur. Dua hari kemudian, saat berjalan di kawasan Little India, mereka bertemu seorang pria yang menawarkan untuk menghubungkan dengan pekerja seks. Pria itu juga memberikan kontak dua wanita.

Mereka lantas menghubungi nomor kontak perempuan itu dan mengundang ke hotel. Namun, ternyata undangan itu adalah cara untuk menjebak si perempuan.

Mereka mengikat tangan dan kaki korban dengan pakaian, menamparnya, lalu merampok perhiasan dan uang tunai SGD 2.000 (sekitar Rp 25 juta), paspor, dan beberapa kartu bank.

Tidak hanya satu korban, mereka mengincar korban lanjutan hanya berjeda beberapa jam.

Sekitar pukul 23.00, mereka bertemu korban kedua di hotel lain. Korban diseret, mulutnya ditutup agar tidak berteriak, lalu dirampok uang tunai SGD 800 (sekitar Rp 10 juta), dua ponsel, dan paspor. Mereka juga mengancam korban agar tidak meninggalkan kamar sampai mereka kembali.

Kejahatan itu terbongkar keesokan harinya setelah korban kedua melapor ke polisi. Selama persidangan, kedua pelaku memohon keringanan hukuman.

Namun, hakim tetap menjatuhkan hukuman sesuai ketentuan hukum Singapura, yang mewajibkan hukuman cambuk untuk kejahatan kekerasan seperti perampokan dan dikenal memiliki sistem hukum yang sangat ketat terhadap tindak kekerasan fisik.

(fem/row)



Sumber : travel.detik.com

Ini 2 Kunci yang Bikin Jumlah Pendaki Terjebak Darurat di Gunung Fuji Turun Drastis



Jakarta

Jumlah pendaki yang mengalami kejadian darurat saat mendaki Gunung Fuji dari sisi Prefektur Shizuoka tercatat menurun tajam pada musim pendakian 2025. Itu setelah pemerintah setempat menerapkan aturan ketat.

Melansir Kyodo News, Rabu (15/10/2025) sepanjang musim pendakian dari Juli hingga September 2025, sekitar 84.000 orang mendaki Gunung Fuji melalui jalur Shizuoka. Meski jumlahnya masih tinggi, hanya 36 pendaki yang membutuhkan bantuan penyelamatan.

Polisi setempat mencatat penurunan sebesar 44% dibanding tahun sebelumnya, tanpa adanya korban jiwa yang dilaporkan.


Angka tersebut turun signifikan dari tahun 2024 yang mencatat 64 kasus, termasuk enam pendaki yang meninggal dunia. Gunung Fuji, yang merupakan gunung tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter dan terletak di barat daya Tokyo, sempat menghadapi berbagai persoalan terkait keselamatan pendaki.

Salah satunya adalah fenomena pendaki nekat menempuh jalur menuju puncak semalaman tanpa mementingkan keselamatan. Banyak pendaki juga ditemukan mendaki dengan persiapan minim, berpakaian seadanya seperti mengenakan kaus, celana pendek, bahkan sandal.

Sebagai respons terhadap tren tersebut, Prefektur Shizuoka menggandakan biaya masuk menjadi 4.000 yen (Rp 420 ribu) pada musim ini. Selain itu, pendakian pada pukul 14.00 hingga 03.00 dini hari dilarang bagi yang tidak memiliki reservasi penginapan di pondok gunung.

Langkah serupa telah lebih dulu diterapkan di Prefektur Yamanashi yang mengelola salah satu dari empat rute resmi pendakian Gunung Fuji. Tiga rute lainnya berada di wilayah Shizuoka.

Upaya tersebut terbukti efektif dengan Yamanashi juga melaporkan penurunan signifikan dalam jumlah penyelamatan pendaki sejak kebijakan diberlakukan tahun lalu. Namun demikian, kecelakaan tetap terjadi di luar musim resmi pendakian.

Menurut otoritas setempat, banyak kasus melibatkan wisatawan asing yang datang saat jalur pendakian ditutup, maupun penduduk lokal yang mendaki secara impulsif tanpa persiapan matang. Pada Juni 2024, tiga pria asal Jepang berusia antara 30 hingga 50 tahun ditemukan tewas di dekat kawah.

Sementara itu, seorang warga negara Amerika berusia 60-an berhasil diselamatkan setelah mengalami hipotermia saat Gunung Fuji masih ditutup.

Kasus lain terjadi pada April 2025, ketika seorang mahasiswa asal China harus dievakuasi menggunakan helikopter setelah jatuh sakit di dekat puncak. Empat hari kemudian, ia kembali harus diselamatkan karena kesehatannya menurun saat mencoba naik lagi untuk mengambil ponselnya yang tertinggal.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Prefektur Shizuoka tengah mempertimbangkan untuk mengenakan denda serta biaya evakuasi helikopter bagi pendaki yang dinilai melakukan pendakian secara gegabah.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Turis Inggris Ikut Nelayan Bali Mancing, eh Perahunya Terbalik Dihantam Angin



Karangasem

Seorang turis Inggris ikut nelayan Bali mancing naik kapal jukung. Nahas, perahu itu terbalik dihantam angin kencang. Beruntung si turis selamat.

Akibat dihantam angin kencang, sebuah jukung atau perahu milik I Nyoman Juliantara (33) terbalik saat memancing di perairan Bunutan di Kecamatan Abang, Karangasem pada Selasa (14/10/2025).

Beruntung, pemancing tersebut cepat ditemukan oleh rekannya sehingga nyawanya berhasil diselamatkan. Ternyata, di kapal itu Nyoman Juliantara tidak sendiri.


Perbekel Desa Bunutan, I Made Suparwata, mengatakan bahwa kejadian nyaris fatal tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Saat itu, Nyoman Juliantara membawa seorang turis asing asal Inggris bernama Anah Inogen Joned (47) untuk ikut memancing di laut.

“Saat berada di tengah laut, tiba-tiba angin berhembus kencang hingga membuat jukungnya terbalik karena kebetulan jukung tersebut memakai layar,” kata Suparwata, Selasa (14/10/2025).

Saat jukung tersebut terbalik, pemancing dan turis Inggris yang dibawa Nyoman cepat menyelamatkan diri dengan cara naik ke atas jukung yang terbalik. Beruntung, di dekat lokasi kejadian ada seorang pemancing yang kebetulan lewat yang juga sedang membawa jukung.

“Rekannya kemudian melakukan siaran langsung di media sosial sehingga beberapa nelayan juga ikut menuju ke lokasi kejadian untuk membantu,” ucap Suparwata.

Pemancing bersama turis Inggris serta jukung yang terbalik kemudian langsung dibawa ke bibir pantai. Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban luka.

“Proses evakuasi terhadap korban berlangsung sekitar tiga jam. Korban sampai ke tepi pantai dalam keadaan selamat,” ujar Suparwata.

———

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Nasib Tragis Turis Prancis Tewas Terseret Ombak Nusa Penida



Denpasar

Nasib tragis dialami oleh turis Prancis. Ia tewas terseret ombak ganas di pantai Kelingking, Nusa Penida.

Seorang turis asal Prancis bernama Alena Andreeva Oparina (32) tewas setelah terseret ombak di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Klungkung, Rabu (15/10).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.40 Wita dari Babinsa Desa Bunga Mekar.


“Laporan yang kami terima dari Bapak Ketut Suantara selaku Babinsa Desa Bunga Mekar menyebutkan korban yang terseret arus sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dibutuhkan bantuan evakuasi membawa naik ke atas tebing,” jelas Sidakarya dalam keterangan tertulisnya.

Menurut informasi, Alena diketahui berenang sekitar pukul 13.00 Wita. Tak lama kemudian, dia terseret ombak kuat. Sejumlah orang di lokasi sempat berupaya menolongnya, namun gagal.

“Tim SAR gabungan cukup kelelahan membawa korban naik tangga yang sempit dan curam,” tambah Sidakarya.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Alena dibawa ke Klinik Nusa Medika menggunakan ambulans.

——–

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Bikin Konten Lompat dari Jembatan, 2 Remaja Berakhir Tewas Tenggelam



Tegal

Niat hati ingin membuat konten lompat ke sungai dari atas jembatan supaya viral. Apa daya, dua remaja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah berakhir tewas tenggelam.

Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan satu lainnya masih dicari. Aksi nekat ini dilakukan keduanya pada Kamis (17/10) sore pukul 17.00 WIB.

Lokasi mereka membuat konten diketahui berada di atas jembatan Sungai Gung, masuk Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.


Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Budiono, menyebut kedua korban bersama tiga rekannya hendak membuat konten lompat dari atas jembatan. Namun yang melompat hanya dua orang dan tiga lainnya merekam aksi di tepi sungai bawah jembatan.

Namun nahas ternyata dua remaja yang terjun itu belum bisa berenang dan tenggelam. Dua korban tersebut yakni SWR (16) warga Tegal Barat dan NQH (16) warga Tegal Timur.

“Kesaksian rekan korban yang selamat, awalnya mereka lima orang hendak membuat video konten melompat dari jembatan. Dua orang melompat ke sungai, lainnya berada di tepi sambil merekam. Ternyata yang terjun itu belum bisa berenang dan tenggelam,” ungkap Budiono, Jumat (17/10) pagi.

Melihat kedua remaja ini tidak bisa berenang dan akan tenggelam, ketiganya langsung panik. Tiga rekan korban ini pun tidak berani menolong, karena mereka sendiri juga belum mahir berenang. Mereka lalu mencari pertolongan ke warga.

“Pukul 17.45 WIB kami menerima laporan dan langsung mengirim tim pencarian. Satu tim dari USS Pemalang dilengkapi peralatan selam dan juga aqua eye untuk melakukan pencarian di bawah air,” lanjutnya.

Tiba di lokasi, Basarnas dan tim SAR gabungan segera melakukan penyelaman untuk mencari korban. Tim melakukan penyelaman di sekitar lokasi titik terjun korban yang berkedalaman 4 meter.

Namun hingga pukul 22.00 WIB, usaha tim SAR belum juga membuahkan hasil. Mereka pun menghentikan pencarian pada Jumat pagi.

“Tim penyelam sudah melakukan penyapuan di dasar sungai dengan sebaran 15 meter dari lokasi, tapi masih nihil. Tim terkendala dengan banyaknya palung dan juga penerangan yang minim,” imbuh Budiono.

Humas SAR Semarang Zulhawary Agustianto menyebut, pagi ini salah satu korban bernama SWR ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jasad remaja ini ditemukan sekitar 10 meter arah utara dari lokasi terjun. Sedangkan satu korban lain masih hilang.

“Tim SAR menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat sekitar pukul 07.00 WIB. Lokasi sekitar 10 meter utara lokasi kejadian. Kemudian korban langsung dibawa ke rumah keluarga. Tim selanjutnya terus melakukan pencarian satu korban lagi yang masih hilang,” kata Zulhawary.

——–

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Waduh, Turis Belanda Jatuh ke Laut Saat Boncengan Motor di Bali



Jakarta

Dua turis Belanda jatuh ke laut saat naik motor boncengan di Jembatan Kuning, Nusa Penida, Bali. Seperti diberitakan detikBali pada Jumat (24/10/2025), turis atas nama Vivianne Rozemarijn dan Iris Maria Elizabeth sedang berada di Nusa Lembongan.

“Pagar pembatas jembatan sudah lapuk dan berkarat, sehingga tidak kuat menahan kedua WNA dan langsung tercebur ke laut,” ujar Kapolsek Nusa Penida AKP I Ketut Kesuma Jaya.


Petugas dan warga setempat langsung melakukan evakuasi untuk menyelamatkan kedua korban. Vivianne dan Iris langsung dilarikan ke klinik terdekat dan memperoleh penanganan medis.

Keduanya selamat dengan cedera ringan yang tidak mengancam nyawa. Vivianne mengalami luka di alis kiri, sementara Iris terluka di dagu dan memar pada lengan kiri. Untuk mencegah kejadian serupa terulang, polisi mengingatkan warga dan turis agar selalu berhati-hati.

“Kami sudah mengamankan lokasi dengan police line. Kondisi pagar jembatan banyak yang korosi sehingga perlu segera diperbaiki,” tandas Kesuma.

Polisi juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait agar ada perbaikan pagar jembatan secepatnya. Tindakan renovasi memungkinkan warga dan turis bisa selamat saat melintasi jembatan. Apalagi, kondisi jembatan sudah sangat berisiko bagi pengguna jalan.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Harimau Vs Kucing, Siapa yang Menang?


Jakarta

Jika ada harimau melawan kucing, maka pemenangnya bisa dipertimbangkan dari ukuran tubuh. Harimau bisa menang seperti dikutip dari situs PetCareRx, karena badan yang lebih besar dan kuat. Harimau juga punya kemampuan berburu lebih baik sebagai predator puncak.

Kendati begitu, peluang kucing sama sekali tidak bisa diremehkan. Kucing mungkin tidak lantas mengalahkan harimau, atau bikin raja hutan tewas. Namun kucing dengan ketajaman insting dan kemampuan berburu berpeluang selamat dari terkaman harimau.

Kucing juga fleksibel dengan ukuran tubuh lebih kecil dan sangat lincah. Dia bisa berlari dan berkelit dari terkaman harimau dengan semua kekuatannya. Setelah bebas, kucing bisa berlari dengan cepat mencari selamat dari serangan harimau.


Pada kenyataannya, kucing memang bisa sangat berani pada harimau. Induk kucing tak segan mengeluarkan suara ancaman, menegakkan bulu, memamerkan taring dan cakar jika ada harimau yang hendak mengganggu anak atau kandangnya. Perbedaan tubuh tidak jadi soal bagi seekor induk kucing.

Apakah Harimau Takut Kucing?

Sebetulnya, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan harimau takut kucing. Dengan tampilan yang lebih superior, harimau lebih unggul daripada kucing. Dikutip dari buku Mengenal Nama 100 Ikan Air Tawar & Air Laut karya Aifa Syah, tinggi harimau dewasa bisa mencapai 3 meter.

Bobot tubuh harimau bisa mencapai ratusan kilogram dengan kecepatan lari 60 km/jam. Artinya, harimau bisa dengan tepat dan cepat memburu mangsanya. Selain itu, harimau punya kemampuan yang tidak ada di kucing. Misal, mampu berenang di danau hanya untuk bermain-main.

Dikutip dari NDTV, harimau bisa takut pada beberapa hewan yang lebih agresif dan punya tubuh lebih besar. Misal jaguar, luwak madu, gorila, kuda nil, dan buaya. Hewan-hewan ini memiliki kemampuan berburu lebih baik dari kebanyakan serta insting melawan dan melindungi kawanan yang tidak bisa diremehkan.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com