Tag Archives: kuliah

Jepang Bakal Ubah Sistem Kuliah, Gabungkan S1 dan S2 Jadi Satu Jalur!


Jakarta

Pemerintah Jepang berencana mengubah sistem Pendidikan tinggi secara massal. Perubahan yang dilakukan adalah dengan menerapkan program terpadu sarjana-magister (S1-S2) selama lima tahun guna meningkatkan jumlah mahasiswa pascasarjana dan juga melahirkan tenaga profesional unggul di tengah krisis tenaga kerja.

Rencana ini disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Jepang dalam sidang sub komisi Dewan Pendidikan Pusat pada Rabu (9/10/2025). Implementasinya ditargetkan mulai tahun ajaran 2026.

Kuliah S1 dan S2 Hanya 5 Tahun

Dalam sistem pendidikan Jepang saat ini, mahasiswa menempuh 4 tahun kuliah sarjana (S1) dan 2 tahun magister (S2).


Namun, lewat reformasi baru di bidang pendidikan, total Waktu belajar bisa dipangkas menjadi 5 tahun. Mahasiswa mulai diizinkan mengambil mata kuliah tingkat magister saat masih berstatus sebagai mahasiswa S1, sehingga waktu studi lebih efisien.

Program semacam ini sebenarnya sudah diuji coba di beberapa kampus ternama Jepang seperti Keio University dengan program S1-S2 4 tahun, Hitotsubashi University dengan program 5 tahun, dan University of Tokyo, yang berencana meluncurkan program “4+1” di College of Design pada 2027.

Langkah ini diambil karena jumlah mahasiswa berusia 18 tahun di Jepang terus menurun, seiring populasi yang menua. Pemerintah menginginkan universitas dapat mencetak lebih banyak spesialis daripada generalis, agar tenaga kerja di masa depan memiliki keahlian dengan kualitas tinggi dan sesuai kebutuhan industri dan riset.

Selain itu, pemerintah berharap sistem baru ini menarik lebih banyak mahasiswa internasional sehingga meningkatkan daya saing global Jepang, terutama di bidang teknologi dan inovasi.

Kementerian Pendidikan Jepang mencatat, hanya 12,6% mahasiswa S1 yang melanjutkan ke jenjang S2 pada tahun ajaran 2024, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara Barat.

Tingkat lanjut studi juga bervariasi antar bidang:

  • Sains dan teknik: 40% mahasiswa S1 lanjut ke S2.
  • Humaniora: hanya 4,5%.
  • Ilmu sosial: sekitar 2,8% (data 2023).

Angka ini menunjukkan masih minimnya minat studi lanjut di bidang nonsains.

Khawatir Kurangi Kualitas Riset Tugas Akhir

Walaupun dianggap solutif dan inovatif, para ahli mengingatkan supaya percepatan masa studi tidak serta merta menurunkan mutu akademik.

Ada kekhawatiran jika nantinya mahasiswa kesulitan menyelesaikan dua penelitian (skripsi dan tesis) dalam waktu yang lebih singkat, sehingga menyebabkan menurunya kualitas riset.

Selain itu, reformasi ini harus didukung perubahan pola rekrutmen kerja. Jika perusahaan tidak memberi nilai tambah bagi lulusan S2, mahasiswa akan tetap enggan menempuh studi lanjutan meskipun durasinya lebih singkat.

Rencana penerapan program S1-S2 terpadu lima tahun di Jepang menandai langkah besar dalam modernisasi sistem pendidikan tinggi.

Namun, kesuksesannya akan bergantung pada sinergi antara pemerintah, universitas, dan dunia industri, agar percepatan pendidikan tidak mengorbankan kualitas, serta benar-benar mampu melahirkan tenaga ahli unggul untuk masa depan Jepang.

Penulis adalah peserta program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama di detikcom.

(nah/nah)



Sumber : www.detik.com

Masih 1 SMA, 35 Siswa Sekolah Rakyat Bakal Berbeasiswa di Universitas Ary Ginanjar



Jakarta

Ada dua jalur lulusan Sekolah Rakyat. Sebagian ada yang ingin meneruskan ke perguruan tinggi, tetapi ada juga yang ingin bekerja.

Bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, Kementerian Sosial (Kemensos) RI bakal bekerja sama dengan sejumlah kampus. Salah satu kampus yang dimaksud adalah Universitas Ary Ginanjar.

Mensos Saifullah Yusuf mengatakan ada 35 anak yang saat ini masih kelas 1 SMA dan sudah akan mendapat beasiswa penuh di Universitas Ary Ginanjar.


“Jadi, anak-anak yang ingin sekolah (kuliah) kita sedang kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Salah satunya dengan Universitas Ary Ginanjar. Ada 35 anak yang sekarang masih kelas 1 SMA sudah akan diterima dengan beasiswa penuh oleh Universitas Ary Ginanjar,” ungkap Mensos dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 37 Serang, Banten pada Rabu (15/10/2025), dikutip melalui Kemensos RI.

“Seluruh universitas negeri, insya Allah akan siap menerima lulusan-lulusan siswa Sekolah Rakyat yang memang potensial,” imbuhnya.

Bagaimana dengan Siswa yang Ingin Bekerja?

Bagi siswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus, Mensos tidak mempersoalkan hal tersebut. Kemensos bakal bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk memberikan pendidikan keterampilan sesuai kemampuan siswa.

Siswa yang ingin bekerja setelah lulus, juga akan dikoneksikan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.

“Inilah hal yang sekarang sedang dikerjakan oleh Kementerian Sosial, bagaimana lulusan-lulusannya (Sekolah Rakyat) nanti juga bisa mendapatkan tempat yang terbaik sesuai dengan bakat dan minat mereka,” kata Mensos.

Ia mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengawal pendidikan siswa-siswi Sekolah Rakyat. Mensos berpesan agar fasilitasi ini tidak berhenti pada memberikan ijazah, lalu anak-anak tersebut pulang ke rumah dan kembali tidak mampu.

Hal ini dimaksudkan, agar setelah siswa-siswi itu lulus, maka dapat keluar dari kemiskinan dan mengangkat derajat orang tua.

Ia berpesan, jangan sampai setelah lulus SMA, siswa Sekolah Rakyat menganggur dan miskin lagi. Sebab, artinya Sekolah Rakyat gagal.

“Ibu kepala sekolah, ibu guru semua, tolong diperhatikan kalau sampai kita hanya cuma meluluskan anak-anak kita, hanya ngasih ijazah, setelah itu selesai, anak-anak pulang ke rumahnya, kemudian jadi loyo, tidak mampu lagi, itu menjadi gagal Sekolah Rakyat,” ujarnya.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Informasi Pendaftaran Magang Berdampak Kemdiktisaintek, Apa Sudah Buka Lagi?


Jakarta

Magang Berdampak menjadi salah satu program andalan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang paling diminati. Program ini memungkinkan mahasiswa belajar secara langsung di dunia kerja.

Tak hanya itu, mahasiswa juga diajak untuk mengembangkan kompetensi, karakter, dan jejaring profesional. Seluruh hal itu dipercaya merupakan kompetensi yang sangat penting dimiliki untuk menghadapi tantangan global di masa mendatang.

Program Magang Berdampak diluncurkan Kemdiktisaintek pada pertengahan tahun lalu dan pendaftarannya telah ditutup pada 13 Juli 2025. Proses magang akan berlangsung selama 1 semester dan dapat ditransfer ke dalam SKS kuliah sebesar 20 SKS.


Lalu apakah pendaftaran magang ini kembali dibuka pada Oktober 2025? Dirangkum detikEdu, Kamis (16/10/2025) berikut informasinya.

Informasi Pendaftaran Magang Berdampak Kemdiktisaintek

Seperti yang disebutkan, program Magang Berdampak berjalan selama satu semester. Bila melihat jadwal resminya, magang dilaksanakan sejak 4 Agustus hingga 22 Desember 2025.

Dengan begitu, pada Oktober 2025 peserta magang yang sudah lulus seleksi masih menjalankan program. Bila melihat kerangka program Magang Merdeka, proses pendaftaran kembali dibuka setelah tahapan magang sebelumnya selesai.

Pada dasarnya, Kemdiktisaintek belum mengumumkan apakah ada pembukaan pendaftaran tambahan untuk Oktober 2025. Kendati demikian, bila melihat pelaksanaan program magang sebelumnya, pada Oktober 2025 program Magang Berdampak Kemdiktisaintek tidak membuka pendaftaran baru.

Jika mahasiswa ingin mendaftar, maka dapat memantau kembali kanal-kanal Kemdiktisaintek setelah Desember 2025 nanti usai batch magang yang tengah berjalan selesai.

Kegiatan Bulanan Mahasiswa Magang Berdampak

Dikutip dari Panduan Magang Berdampak 2025, mahasiswa magang memiliki tanggung jawab administratif dan akademik yang harus dipenuhi secara berkala. Ada kegiatan bulan yang perlu dilakukan mahasiswa, yakni:

1. Laporan Bulanan

Mahasiswa menyusun laporan bulanan yang berisi progres penyelesaian tugas/pembelajaran yang diperoleh selama 1 bulan terakhir. Laporan bulanan diunggah melalui akun Magang Berdampak masing-masing pada tautan https://simbelmawa.kemdikbud.go.id/magang/login.

Bila mahasiswa terlambat dalam mengunggah laporan bulanan, akibatnya akan ada keterlambatan penerimaan atau tidak diterimanya pendanaan. Seperti yang diketahui peserta magang akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 2,8 juta.

2. Persetujuan Mentor

Mahasiswa diharuskan meminta persetujuan mentor terkait laporan bulanan yang telah dibuat dan melakukan perbaikan sesuai masukan yang diberikan mentor.

Persiapan Pendaftaran Magang Berdampak

Meskipun belum dibuka kembali, mahasiswa bisa mempersiapkan diri untuk pendaftaran Magang Berdampak batch selanjutnya. Adapun syarat yang perlu dipenuhi yakni:

Syarat Umum

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

2. Mahasiswa aktif dan belum dinyatakan lulus D2, D3, D4, S1 dari program studi terakreditasi di seluruh PTN dan PTS di lingkungan Kemdiktisaintek.

3. Mahasiswa program D2, D3, dan D4 paling rendah semester 2 atau mahasiswa S1 paling rendah semester 4.

4. Mendapatkan rekomendasi dari perguruan tinggi termasuk Kaprodi atau pimpinan

5. Bersedia mengikuti, melaksanakan, dan menyelesaikan program Magang Berdampak hingga selesai.

Syarat Dokumen

1. KTP dan/atau surat keterangan domisili

2. Surat rekomendasi dari Kaprodi atau pimpinan melalui platform (bukan dokumen cetak)

3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) mahasiswa melalui platform

4. Memiliki Letter of Acceptance (LoA) diterima di perusahaan mitra.

Demikianlah informasi tentang pendaftaran Magang Berdampak. Selain Magang Berdampak, saat ini pemerintah tengah menghadirkan Magang Nasional di bawah Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Meski sudah ditutup pada 15 Oktober 2025 lalu, pemerintah tengah menggodok untuk membuka batch kedua pada November 2025 mendatang. Informasinya bisa dilihat melalui laman https://maganghub.kemnaker.go.id/.

Semoga bermanfaat ya detikers!

(det/nah)



Sumber : www.detik.com

Terapkan ‘Strategi Catur’, Anak Buruh Tani Ini Jadi Wisudawan Terbaik Unesa



Jakarta

Catur memang sebuah permainan strategi yang penuh makan filosofi di dalamnya. Filosofi inilah yang digenggam teguh Nur Hidayati Septi Rofiko untuk menjadi wisudawan terbaik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Periode ke-116.

“Dari papan catur, saya belajar strategi, kesabaran, dan keberanian mengambil langkah,” tuturnya dikutip dari laman resmi Unesa, Kamis (16/10/2025).

Anak Buruh Tani Jadi Wisudawan Terbaik Unesa

Sosok yang akrab dipanggil Septi itu lahir dari keluarga yang hidup sederhana, ayahnya seorang buruh tani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Meski sederhana, hal ini tidak dipandang Septi sebagai keterbatasan atau penghalang.


Kondisi ini, justru menjadi pembelajaran yang paling berharga tentang kesabaran dan konsistensi. Sebelum berkuliah, Septi bercerita dirinya adalah pribadi yang pemalu dan penakut.

Namun, usai diterima menjadi keluarga besar program studi (prodi) Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Unesa, ia berusaha keluar dari zona nyaman. Septi mencoba aktif dalam organisasi, seperti Ikatan Mahasiswa Jombang (IMJ) Unesa, Civic Study Club (CSC), hingga Percasi Kabupaten Jombang.

Pengalaman ini kemudian mengubah dirinya untuk berani tampil di depan publik. Bahkan kini, Septi berani untuk memimpin hingga mengambil keputusan.

“Hidup selalu menuntut kita keluar dari zona nyaman. Justru dari tantangan itu, kita menemukan versi terbaik diri kita,” ungkapnya.

Tidak hanya pengalaman organisasi, Septi juga memiliki prestasi nonakademik. Ia pernah meraih Juara II Lomba Poster dalam ajang Civic Education Fair (CEF) 2022.

Tentang catur, Septi mengaku sangat cinta dengan dunia olahraga tersebut. Berangkat dari hal ini, ia terkenal sebagai pengajar catur di ekstrakurikuler sekolah hingga les privat.

Setelah perjalanan kuliah yang panjang, perjuangan Septi dibayar tuntas dengan predikat Wisudawan Terbaik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) dengan IPK 3,89, predikat Pujian (Cum Laude).

Kembali mengacu pada dunia catur, Septi mengaku kunci keberhasilannya sebagai wisudawan terbaik adalah konsisten menjalani segala hal. Selain itu, menurutnya hidup juga perlu perencanaan yang matang.

Septi memilih jalan itu, ia melangkah dengan doa kedua orang tuanya, konsisten, dan berani mengambil semua peluang. Tak perlu langsung hebat, ia terus bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan langkah.

“Harus berani jatuh, bangkit, dan melanjutkan langkah,” tegas Septi.

Teliti Partisipasi Politik Perempuan

Filosofi dunia catur juga dituangkan Septi pada tugas akhir skripsinya. Diketahui ia menulis terkait peran krusian perempuan dalam dunia politik lokal berjudul “Partisipasi Warga Negara: Studi Motivasi Anggota PTPS Perempuan Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang pada Pemilu 2024”.

Skripsi ini hadir usai Septi terjun langsung sebagai sebagai Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Ia menyaksikan bagaimana perempuan tidak sekadar hadir, tetapi memberikan kontribusi nyata dalam mengawal jalannya demokrasi di tingkat akar rumput.

“Bagi saya, partisipasi itu bukan hanya soal hadir menjalankan tugas, tapi juga cermin tanggung jawab dan keberanian perempuan dalam memperkuat demokrasi lokal,” katanya.

Skripsi ini mengantarkan Septi lulus dari Unesa dengan predikat istimewa. Unesa mengapresiasi penuh kisah perjuangan Septi.

Menurut Unesa kisah Septi meninggalkan pesan yang sederhana tetapi kuat. Di mana, setiap orang, dari latar belakang apa pun, bisa menulis kisah kemenangannya sendiri.

(det/nah)



Sumber : www.detik.com

Mata Minus 20 Tak Padamkan Semangat Kuliah Tio, Tekadnya Ingin Jadi Dosen


Jakarta

Tio Rindu menyimpan cita-cita besar yakni menjadi seorang dosen. Meski lahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi di Meulaboh, Aceh, semangatnya untuk menempuh pendidikan tinggi tak pernah surut.

Sejak kecil, Rindu dikenal tekun belajar dan aktif mengikuti berbagai lomba. Deretan piala pun berhasil ia bawa pulang, termasuk dari ajang tilawatil Qur’an yang kerap diikutinya.

Semua prestasi itu diraih Rindu di tengah keterbatasan penglihatan yang cukup berat. Ia diketahui mengalami miopi dengan minus 20, kondisi yang membuat jarak pandangnya sangat terbatas.


Untuk membantu aktivitas sehari-hari, Rindu masih mengandalkan kacamata lamanya yang berkekuatan minus 14. Kendati sudah duduk di bangku paling depan di kelas, terkadang tulisan masih sulit dilihat.

Penerima KIP Kuliah

Upaya Rindu untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan prestasi di luar sekolah berbalas. Ia diterima kuliah sebagai mahasiswa baru 2025 Program Studi Sosiologi, Universitas Teuku Umar (UTU), sebagai penerima bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).

Ibu Rindu, Winaria, mendukung kemauan sang anak untuk mengenyam pendidikan. “Karena anak saya semangat kuliah, saya dukung dia,” tuturnya, dikutip dari akun Instagram @ditjen_dikti, Kamis (16/10/2025).

Winaria adalah ibu rumah tangga yang sesekali membantu suaminya di ladang. Namun karena usia dan kesehatan, ia kini fokus mengurus rumah.

Ayah Rindu, Sulaiman S, adalah seorang buruh tani di lahan orang lain. Menginjak usia 64 tahun, ia masih menafkahi keluarga dan membiayai anaknya.

“‘Aku harus kuliah’ katanya. ‘Aku kuliah Pak, dari KIP prestasi Pak ini’,” tutur Sulaiman menirukan Rindu saat mengutarakan hendak lanjut kuliah.

“Memang jenius otaknya, aku akui jenius otaknya,” imbuhnya memuji sang anak.

Ingin S2

Rindu menuturkan, ia punya mimpi untuk mengubah nasib keluarganya dan membelikan rumah untuk ayahnya saat sudah sukses. Sementara, ia ingin menekuni pendidikan tinggi hingga jenjang S2.

“Saya pengen lanjut S2, pengen kali. Saya ingin jadi dosen. Itu cita-cita dari dulu. Pengen kali, Pak. Makanya pengen kuliah,” tuturnya.

Pengen jadi dosen sosiologi,” imbuh Rindu.

Dalam kunjungan ke rumah Rindu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Khairul Munadi membawa Rindu untuk pemeriksaan mata. Ia juga mendapat kacamata baru serta laptop titipan Mendiktisaintek Brian untuk menunjang kegiatan belajar.

“(Agar) Rindu bisa belajar dengan sebaik-baiknya. Semangat, semangat,” ucapnya.

Khairul menuturkan, KIP Kuliah merupakan program prioritas untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi pelajar dengan keterbatasan ekonomi agar potensinya tidak terhenti lantaran persoalan biaya. Ia berharap Tio kini terus berani bermimpi setinggi-tingginya dalam menjalani pendidikan tinggi.

Rektor Universitas Teuku Umar, Ishaq Hasan, berharap mahasiswanya tersebut nyaman belajar dan berkembang di kampus secara adil.

“Kami ingin memastikan setiap mahasiswa, terutama dari keluarga kurang mampu, mendapatkan ruang untuk berkembang. KIP Kuliah bukan sekadar bantuan biaya, tetapi dorongan agar mereka bisa menatap masa depan dengan lebih percaya diri,” tuturnya.

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com

Saya Cuma ke Toko Bukunya



Jakarta

Presiden Prabowo bercerita bahwa dirinya sempat berguyon pernah kuliah di Universitas Oxford dan Harvard dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di St. Regis Jakarta, pada Rabu (15/10/2025) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo tengah mengisi sesi dialog bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr atau Steve Forbes. Mulanya, Steve yang menyinggung bahwa Prabowo sempat bercanda soal kuliah di Universitas Harvard.

Prabowo pun meluruskan bahwa hal tersebut sebatas gurauan. Sama halnya, ia pernah berguyon soal kuliah di Oxford.


Candaan Berhasil Alihkan Perhatian ke Prabowo

Prabowo bercerita, kala itu ia menghadiri acara perayaan ulang tahun Ratu Inggris di Jakarta. Ia datang sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.

Menurutnya, sudah menjadi pengetahuan umum orang-orang persemakmuran Inggris begitu terkesan dengan kampus-kampus di Inggris seperti Universitas Oxford hingga Cambridge.

Begitu juga orang-orang dari Amerika Serikat pun kagum dengan para alumni dari kampus terkemuka seperti Universitas Harvard, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cornell University, atau Princeton University

“Jadi, suatu hari saya menghadiri sebuah acara. Itu adalah (perayaan) ulang tahun ratu (Inggris) di Jakarta, dan saya di sana bersama salah satu deputi saya. Saya ketua partai, dia wakil ketua. Tapi dia lulusan London School of Economics (LSE). Jadi, di acara itu, semua diplomat muda Inggris mengelilinginya dan tidak menyapa saya sama sekali,” kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/10/2025).

“Karena saya terus mendengar, ‘oh Anda Yang Mulia, Anda lulusan LSE, London’. Jadi, deputi saya seperti, ya…,” lanjut Prabowo.

Mendengar hal itu, Prabowo pun menyela dan mengatakan dirinya berkuliah di Oxford. Tamu-tamu tersebut pun berhasil menyorot Prabowo.

Setelah mereka tertuju padanya, Prabowo pun mengatakan ia hanya bercanda. Ia menjelaskan dirinya pernah ke Oxford, tetapi hanya untuk ke toko buku.

“Lalu saya (karena saya) ingin diperhatikan, saya menyela, saya bilang, sebenarnya, saya kuliah di Oxford. Dan mereka semua mengalihkan perhatian mereka kepada saya. Mereka mengerumuni saya, ‘Kamu kuliah di mana?’ Tidak, tidak, tidak, sebenarnya, saya pergi ke toko buku di Oxford,” ujar Prabowo.

Prabowo Juga Pernah Guyon Soal Kuliah di Harvard

Selain itu, Prabowo juga menceritakan kejadian serupa saat bertemu dengan mantan Duta Besar AS yakn Ted Osius yang merupakan lulusan Harvard University. Prabowo mengatakan dirinya pernah ke Harvard juga, tapi hanya ke toko buku.

“Jadi, mereka bilang, ya, kami lulusan Harvard, angkatan yang sama, 1984, kan? Jadi, Anda tahu, saya tidak ingin kalah, jadi saya bilang, tidak, saya juga kuliah di Harvard. ‘Jadi, kamu kuliah di mana?'” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, candaan tersebut selalu berhasil mencairkan suasana. Pada akhirnya, sang presiden pun menjelaskan bahwa itu hanya candaan.

“Saya bilang, tidak, tidak, saya pergi ke toko buku di Harvard. Saya berhasil, selalu berhasil,” kata Prabowo.

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

Kuliah Nyambi Jadi Buruh Mebel, Khoiri Jadi Wisudawan Berprestasi Undip



Jakarta

Menjadi wisudawan berprestasi adalah dambaan setiap mahasiswa. Begitu pula bagi Muhammad Khoiri, lulusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip) yang baru saja menutup perjalanan studinya dengan catatan membanggakan.

Namun, jalan yang ditempuh Khoiri tidak semulus kebanyakan mahasiswa lain. Di saat rekan-rekannya bisa fokus belajar, ia harus membagi waktu antara kuliah dan bekerja sebagai buruh mebel demi membiayai pendidikannya.

Perjuangan itu berbuah manis. Dalam wisuda ke-179 Undip pada 12 Oktober lalu, Khoiri dinobatkan sebagai salah satu wisudawan berprestasi dengan predikat cumlaude dan IPK 3,94. Sebuah pencapaian yang menjadi bukti ketekunan dan daya juang luar biasa.


Bekerja di Pabrik Selama Kuliah

Perjalanan akademiknya pun bermula bukan dari ruang kuliah, melainkan dari lantai pabrik. Setelah gagal lolos seleksi perguruan tinggi pada 2019, Khoiri memilih bekerja sambil menabung, sembari terus belajar agar bisa mencoba lagi di tahun berikutnya.

Kini, kerja keras itu terbayar lunas. Dari tangan yang dulu memahat kayu, kini ia menorehkan prestasi emas di dunia akademik.

“Saya belajar sabar dan tekun. Tahun berikutnya, saya diterima di Undip lewat jalur UTBK, pilihan pertama saya,” kata Khoiri dalam laman Undip, dikutip pada Jumat (17/10/2025).

Kuliah, Kerja, dan Organisasi Jalan Bersamaan
Memasuki dunia perkuliahan bukan berarti perjuangan Muhammad Khoiri usai. Justru di kampus, tantangannya semakin berat. Ia harus tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sekaligus membiayai kuliah.

Selama empat tahun sembilan bulan, rutinitas padat menjadi bagian dari kesehariannya. Khoiri tidak hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga aktif di organisasi kampus serta kerap tampil dalam berbagai ajang kompetisi.

Kesibukannya kian beragam. Di sela jadwal kuliah, ia sempat bekerja sebagai buruh mebel, pekerja di jasa rental acara, hingga asisten riset dosen. Semua ia jalani dengan tekun, tanpa meninggalkan tanggung jawab akademik.

“Saya percaya kemenangan lahir dari persiapan. Setiap prestasi adalah tanggung jawab, bukan sekadar euforia,” ujarnya.

Khoiri aktif memimpin lima organisasi lintas daerah dan kampus, termasuk di BEM Undip dan Himpunan Mahasiswa, serta konsisten menorehkan prestasi nasional.

“Saya percaya kemenangan lahir dari persiapan. Setiap prestasi adalah tanggung jawab, bukan sekadar euforia,” tuturnya.

Koleksi Prestasi: Duta Tenun hingga Juara Podcast

Meski ia bekerja, tak membuat dirinya merasa berbeda dengan mahasiswa lain. Ia malah aktif dan berprestasi.

Buktinya Khoiri pernah menyabet juara di berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Lomba Podcast Ristek Unnes, Islamic Public Speaking Insani Undip, dan Duta Tenun Troso.

Khoiri yakin, prestasi bisa diwujudkan meski tanpa modal finansial. Selain itu, ia ingin membuat masa kuliahnya berharga lewat prestasi tersebut.

“Kalau hanya kuliah tanpa prestasi, apa yang bisa saya banggakan?” tuturnya.

Dari Sarjana ke Wirausahawan Muda

Setelah resmi menyandang gelar sarjana, Khoiri memilih jalur fleksibel sebagai freelancer data analis dan asisten riset. Tak berhenti di situ, ia juga merintis usaha makanan ringan dan bisnis fashion lokal di kampung halamannya bersama teman-teman.

“Bagi saya, bekerja bukan hanya soal gaji, tapi ruang untuk tumbuh dan berkontribusi,” ucapnya.

Khoiri berpesan kepada mahasiswa untuk aktif di tiga hal penting yakni publikasi ilmiah, kolaborasi internasional, dan inovasi nyata bagi masyarakat.

“Kalau tiap mahasiswa berani berkarya dan menembus forum global, maka visi World Class University bukan sekadar jargon, melainkan kenyataan,” katanya.

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

Reminder, Pendaftaran Beasiswa SMDK 2025 Ditutup Hari Ini!



Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan segera menutup pendaftaran beasiswa SDM Kesehatan (SDMK) pada Jumat, 17 Oktober 2025. Beasiswa apa itu?

Program bantuan pendanaan pendidikanSDMK adalah program beasiswa bagi tenaga kesehatan serta tenaga penunjang untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan. Program ini terbuka bagi putra-putri Indonesia yang berkomitmen membangun sektor kesehatan.


Jenjang kuliah yang bisa dibiayai melalui beasiswa ini termasuk D4, S1, S2 hingga S3. Pembiayaan beasiswa SDMK 2025 pun beragam mulai dari biaya pendidikan hingga biaya hidup.

Syarat Pendaftaran Beasiswa SDMK 2025

Menurut pedoman pendaftaran Beasiswa SDMK 2025, syarat pendaftaran Beasiswa SDMK adalah:

Syarat Umum

  1. Warga negara Indonesia
  2. Berstatus sebagai PNS Kementerian Kesehatan, PNS pemerintah daerah atau Non-ASN
  3. Sudah terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada institusi pendidikan
  4. Merupakan mahasiswa/peserta didik baru pada semester ganjil tahun ajaran 2025/2026 atau sedang mengikuti pendidikan (on going) maksimal 2 semester sebelum masa studi berakhir sesuai dengan
  5. masa tempuh kurikulum
  6. Mengikuti program pendidikan pada kelas reguler atau kelas lain yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan

Syarat Khusus PNS Kementerian Kesehatan

  1. Masa kerja minimal 1 tahun
  2. Penilaian kinerja “Baik”
  3. Sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba.
  4. Aktif BPJS
  5. Surat persetujuan atasan dan rekomendasi BKD (untuk PNS daerah)
  6. Tidak sedang menjalani sanksi atau tugas belajar lain
  7. Pendidikan linier dan belum memiliki gelar strata yang sama
  8. Syarat lengkapnya bisa dilihat DI SINI https://sibk.kemkes.go.id/

Syarat Khusus Non-ASN

  1. Pendidikan terakhir di bidang kesehatan
  2. Usia maksimal 45 tahun
  3. Pernah melaksanakan Penugasan Khusus Kemenkes
  4. Rekomendasi dari pemerintah daerah
  5. Bersedia mengabdi setelah studi

Dokumen Pendaftaran Beasiswa SDMK 2025

  1. SK pengangkatan/pangkat (bagi PNS)
  2. Surat pernyataan bermaterai
  3. Surat izin dan rekomendasi atasan
  4. Surat sehat dan bebas narkoba
  5. Bukti BPJS aktif
  6. Ijazah terakhir dan transkrip nilai
  7. STR aktif (untuk tenaga kesehatan)
  8. Bukti akreditasi prodi minimal “Baik Sekali”

Komponen Pembiayaan Beasiswa SDMK 2025

  1. Biaya Operasional Pendidikan (BOP)
  2. Uang Kuliah Tunggal (UKT)
  3. Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
  4. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI)/ Iuran Pengembangan Institusi (IPI)
  5. Biaya hidup per semester
  6. Biaya buku per semester
  7. Biaya penelitian sebanyak satu kali

Jadwal Seleksi Beasiswa SDMK 2025

Sosialisasi: 22-23 September 2025
Pendaftaran online: 22 September – 17 Oktober 2025
Seleksi administrasi: 6-21 Oktober 2025
Pengumuman lulus administrasi: 23 Oktober 2025
Wawancara: 27 Oktober – 7 November 2025
Penetapan penerima beasiswa: 12 November 2025

Pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai beasiswa SDMK Kemenkes 2025 dapat diakses melalui https://sibk.kemkes.go.id/. Buruan daftar!

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Orasi Ilmiah di Wisuda UKRI, Prabowo Ingatkan Anak Muda Jangan Takut Gagal



Jakarta

Presiden Prabowo Subianto ingatkan anak muda Indonesia jangan takut gagal dan berani bangkit kembali di setiap keadaan. Hal itu disampaikannya kala memberikan orasi ilmiah pada momen Wisuda dan Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Sabtu (18/10/2025).

Prabowo menyebut proses wisuda merupakan tahap awal dari perjalanan hidup baru para wisudawan dan wisudawati. Ia mengapresiasi pidato yang disampaikan wisudawan terbaik UKRI 2025, Aulia Yasmin Nugraharja yang menyampaikan bahwa anak muda harus berani dan tidak takut gagal.

“Kalian sebagai anak muda harus berani menatap masa depan dengan tantangannya, bahwa hidup tidak gampang, hidup penuh perjuangan, penuh tantangan, penuh kesulitan,” tuturnya dikutip dalam tayangan daring di YouTube resmi Gerindra TV.


Belajar dari Prabowo Subianto Tentang Kegagalan

Dalam pidato wisudawan, Prabowo menyoroti kata-kata bila anak muda harus siap menghadapi kegagalan. Menurutnya, ada satu sosok yang bisa dijadikan contoh bila ingin belajar tentang bangkit dari kegagalan.

“Tadi saya dengar ada kata-kata ‘siap menghadapi kegagalan’, kalau mau belajar bagaimana menghadapi kegagalan, saya kira perlu belajar dari Prabowo Subianto,” terangnya diikuti riuh tepuk tangan peserta yang hadir.

Ia menggambarkan sosok Prabowo Subianto adalah orang yang berkali-kali gagal, terutama dalam kontes pemilihan Presiden RI. Meski gagal, ia menegaskan dirinya siap untuk selalu berdiri kembali.

“Pak Prabowo Subianto itu berkali-kali gagal, berkali-kali jatuh, tapi Prabowo Subianto selalu berdiri kembali. Jatuh, bangkit, jatuh, berdiri lagi. Itu baru pejuang,” ujar Prabowo yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan Republik Indonesia.

Prabowo ingin, anak muda Indonesia berani menghadapi masalah dan tantangan yang akan datang ke depan. Terlebih jika ingin berbuat suatu hal yang benar, adil dan jujur.

“Di dunia ini, banyak-banyak orang yang jahat, orang yang zalim, orang yang maling, yang merampok dan penindas, itu banyak. Jadi, kalau kita ingin menegakkan kebenaran, kita pasti akan menghadapi tantangan dan kesulitan tapi masalahnya adalah apa kita tunduk, kita menyerah, kita kalah, kita lari, atau kita terus berjuang, terus berusaha, untuk menegakan kebenaran, keadilan, dan kejujuran,” sambungnya lagi.

Ingin Anak Muda RI Pilih Jalan Kehidupan yang Benar

Anak muda RI punya pilihan untuk menentukan jalan kehidupannya. Apakah jalan kebenaran dengan penuh kesulitan atau cari jalan cepat kaya dengan menipu, korupsi, mencuri atau berbohong.

Prabowo berharap, wisudawan UKRI akan memilih jalan yang penuh dengan kebenaran dan keadilan. Dengan demikian, bangsa Indonesia di masa depan akan menjadi bangsa yang kuat.

Berbicara tentang UKRI, Prabowo mengaku dirinya selalu menyukai moto kampus tersebut. Moto itu berbunyi “Belajar untuk Berbakti, Raih Ilmu untuk Bangsa”.

Menurutnya, ilmu yang didapatkan wisudawan di bangku kuliah bukanlah untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Momen wisuda juga bukan akhir dari belajar, tetapi awal dari perjalanan yang jauh.

“Begitu saudara sudah terima gelar, saudara sudah pintar, tidak. Saudara terima gelar baru awal dari perjalanan yang jauh,” tandasnya.

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

Beasiswa S2-S3 di China 2026 CAS-ANSO, Dapat Uang Saku hingga Rp 16 Juta



Jakarta

Beasiswa kuliah S2 dan S3 di China 2026 dibuka melalui CAS-ANSO Scholarship (Degree Program). Pendaftaran berlangsung mulai 15 Oktober 2025 dan ditutup pada 31 Januari 2026.

Dikutip dari laman resminya, beasiswa gelar ini didukung oleh organisasi nirlaba The Alliance of National and International Science Organizations for the Belt and Road Regions (ANSO) dan salah satu pendirinya, Chinese Academy of Sciences (CAS). Beasiswa ini sebelumnya dikenal dengan nama ANSO Scholarship for Young Talents.

Kuota yang disediakan sebanyak 100-200 mahasiswa jenjang magister dan 300 mahasiswa program PhD. Penerima beasiswa dapat berkuliah di University of Science and Technology of China (USTC), the University of Chinese Academy of Sciences (UCAS), dan institut-institut Chinese Academy of Sciences (CAS) yang tersebar di berbagai lokasi di China.


Beasiswa ini memiliki subkategori yang dikhususkan untuk 40 mahasiswa PhD dari negara berkembang. Sepuluh kursi beasiswa diutamakan bagi mereka yang terlibat dalam riset terkait iklim. Mahasiswa dari negara Least Developed Countries (LDC) dan perempuan mendapat poin plus.

Beasiswa subkategori tersebut didanai bersama oleh CAS, ANSO, The World Academy of Sciences (TWAS), dan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Beasiswa S2-S3 di China 2026 CAS-ANSO

Penerima beasiswa akan mendapatkan:

  • Pembebasan dari uang kuliah
  • Uang saku 3.000 yuan (Rp 6,9 juta) per bulan untuk S2 dan 6.000-7.000 yuan (Rp13,9 juta-Rp 16,2 juta) per bulan untuk S3
  • Asuransi kesehatan
  • Pembebasan biaya pendaftaran
  • Biaya transportasi, tunjangan atau biaya penggantian, dari negara asal ke China
  • Uang visa/izin tinggal

Syarat Beasiswa Kuliah di China CAS-ANSO

  • Bukan Warga Negara China
  • Fasih berbahasa Inggris atau Mandarin
  • Pelamar program magister harus lahir setelah 1 Januari 1996
  • Pelamar program PhD harus lahir setelah 1 Januari 1991
  • Memenuhi syarat sebagai calon mahasiswa internasional USTC atau UCAS
  • Tidak boleh mengambil tugas lain selama masa beasiswa
  • Pelamar S2 tidak sedang menempuh pendidikan magister di universitas/institusi mana pun di China
  • Pelamar S3 tidak sedang menempuh pendidikan doktoral di universitas/institusi mana pun di China

Cara Daftar Beasiswa CAS-ANSO

Bagi pelamar USTC, cek pedoman pendaftaran pelamar pascasarjana, klik DI SINI

Bagi pelamar UCAS, cek panggilan mahasiswa internasional baru, klik DI SINI

Mendaftar di sistem penerimaan USTC atau UCAS sebelum batas waktu dengan ketentuan:

– Pilih Beasiswa CAS-ANSO pada saat melamar
– Jika memilih beasiswa subkategori PhD ANSO-CAS-TWAS/UNESCO, centang kotak yang menyatakannya

Klik link portal penerimaan salah satu kampus di bawah ini:

USTC: https://isa.ustc.edu.cn/xs/login_scho.asp

UCAS: https://is.ucas.ac.cn/

Informasi lebih lanjut tentang beasiswa kuliah di China ini dapat diakses melalui https://www.anso.org.cn/programmes/talent/scholarship/. Semoga bermanfaat, detikers!

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com