Tag Archives: kumuh

Tempat Ini Dulu Kumuh, Sekarang Jadi Desa Wisata Tercantik



Jakarta

Berkat tangan-tangan kreatif, desa yang dulunya kumuh ini berubah menjadi cantik dan ramai dikunjungi. Sleain mengubah suasana desanya, kehidupan warganya juga makin membaik.

detikTravel telah merangkum pada Kamis (10/7/2025), desa-desa yang dulunya kumuh dan berubah menjadi cantik dan ramai dikunjungi wisatawan.

1. Kampung Jodipan


Wisatawan berjalan di jembatan kaca saat mengunjungi Kampung Warna-Warni Jodipan di Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7/2023). Kampung warna-warni yang dibuka sebagai objek wisata sejak tahun 2016 tersebut saat ini dicat ulang secara bertahap pada ratusan rumah milik warga setempat yang dimulai dari awal tahun 2023 untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.Wisatawan berjalan di jembatan kaca saat mengunjungi Kampung Warna-Warni Jodipan di Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7/2023). Kampung warna-warni yang dibuka sebagai objek wisata sejak tahun 2016 tersebut saat ini dicat ulang secara bertahap pada ratusan rumah milik warga setempat yang dimulai dari awal tahun 2023 untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/rwa. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Kampung Warna Warni Jodipan berada di Jalan Ir H Juanda Nomor 9 RT 9 RW 2, Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Lokasinya yang strategis membuat akses menuju kampung wisata ini terbilang mudah dijangkau.

Desa Jodipan berubah menjadi desa warna-warni berkat inisiasi delapan mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) diketuai Nabila Firdausiyah. Kelompok mahasiswa itu menyulap kampung yang dulunya kumuh menjadi destinasi wisata baru. Mereka mengubah kampung itu dengan pengecatan warna-warni pada dinding, atap, pagar rumah hingga jalan setapak dan tangga-tangga batu.

Salah satu anggota kelompok itu Salis Fitria mengatakan ide mengecat Jodipan menjadi desa warna-warni terinspirasi oleh konsep kawasan Kickstater, Rio De Janeiro, Brazil, Yunani, dan Kota Cinque Terre, Italia

Praktikum itu dilakukan dengan membuat program kerja bakti bersih-bersih, mengecat pagar, dan membuat mural. Mereka kemudian menggandeng produsen cat di Malang yang memproduksi cat merk Decofresh. PT Indana Paint sangat tertarik.

Pemilik cat merk Decofresh ini siap menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk program itu. Mereka manamainya sebagai “Decofresh Warnai Jodipan”. Tak kurang 2 ton cat dihabiskan untuk menyulap kampung di bantaran sungai itu.

Pada perjalanannya, pengecatan desa itu melibatkan berbagai elemen masyarakat dilibatkan untuk memulai bersih-bersih dan pengecatan lingkungan.

Pada 4 September 2016, Kampung Wisata Jodipan diresmikan oleh Wali Kota Malang H. Mochamad Anton.

2. Kampung Teluk Seribu

Bergeser ke Kalimantan, ada Kampung Teluk Seribu yang berada di dekat kawasan wisata mangrove Teluk Seribu, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan. Inisiatif mempercantik kampung ini datang dari warga setempat yang ingin kampungnya seindah masa lalu. Alhasil, semua warga dan relawan bekerja sama untuk mengecat kampung ini.

3. Kampung Wonosari, Semarang

Berlokasi di Kelurahan Randusari, Semarang Selatan, nama Kampung Pelangi memang tengah naik daun di kalangan traveler. Namun dahulu, kampung yang memiliki nama asli Kampung Wonosari tersebut boleh terbilang biasa saja.

Namun atas inisiatif dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, akhirnya Kampung Wonosari mulai dicat pada 15 April 2017 lalu dengan gotong royong.

4. Kampung Code

Kampung Kali Code di Yogyakarta yang artistikKampung Kali Code di Yogyakarta yang artistik Foto: Bagus Kurniawan

Kampung Code berada di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta. Lokasi persisnya ada di RT 01/RW 01 di sebelah selatan jembatan Gondolayu di Jl Jenderal Sudirman atau di sebelah timur bantaran Kali Code yang membelah Kota Yogyakarta.

Kampung Code yang tadinya kampung biasa, menjelma menjadi sebuah karya seni berkat jasa seorang arsitek sekaligus pemuka agama katolik, Romo YB Manguwijaya bersama para mahasiswa pada tahun 1980-an.

Romo Mangunwijaya (alm) bersama para mahasiswa dan relawan kemudian menata kawasan pemukiman. Warga tetap boleh menempatinya. Rumah-rumah ditata dengan baik mengikuti kontur alam di tempat itu. Romo Mangun juga membuat fasilitas umum seperti tempat MCK, sumur dan tempat pertemuan warga. Tempat pertemuan warga di tengah-tengah pemukiman itu sampai sekarang masih tetap seperti aslinya. Konstruksi rumah tidak mengalami perubahan namun hanya dicat ulang pada tiang dan dindingnya.

Pada tahun 2015, rumah-rumah yang ada di Kampung Code dicat dengan warna-warni sehingga menyerupai perkampungan di Rio de Janeiro, Brazil. Bila melihat dari atas jembatan Gondolayu ke arah sisi timur akan kelihatan meriah dengan cat warna-warni di bagian atap dan dinding rumah.

(sym/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Bikin Konten Bertahan Hidup di Daerah Kumuh India, Youtuber Dihujat!



Mumbai

Seorang Youtuber panen hujatan setelah membuat konten di daerah kumuh India. Netizen tersinggung dengan caranya seolah mempromosikan ‘wisata kumuh’ di India.

Dilansir dari New York Post, Minggu (5/10/2025) Youtuber Australia bernama Pete Ze membagikan konten singkat dalam Instagram yang memperlihatkan dirinya berada di Dharavi di Mumbai. Daerah ini merupakan salah satu daerah kumuh terbesar di dunia, yang ditampilkan secara gamblang dalam film pemenang Oscar tahun 2008 karya Danny Boyle, Slumdog Millionaire.

Video itu memperlihatkan bagaimana Pete dan temannya menjelajahi daerah kumuh dan berinteraksi dengan warga. Dia juga masuk ke salah satu rumah warga dan memperlihatkan bagian dalam rumah tersebut. Pete juga memperlihatkan kamar yang akan dia inapi selama di Dharavi.


“Kita akan tinggal di sini selama tiga hari,” seru Pete sambil berjalan menyusuri gang berliku-liku di Dharavi.

“Jadi, ini sebenarnya bagian dalam permukiman kumuh. Lihat betapa sempitnya daerah kita sekarang,” lanjutnya.

FILE - In this Friday, Sept. 25, 2020 file photo, people work in a workshop at Dharavi, one of Asia's largest slums, in Mumbai, India. Up to 150 million people could slip into extreme poverty, living on less than $1.90 a day, by late next year depending on how badly economies shrink during the COVID-19 pandemic, the World Bank said Wednesday, Oct. 7, 2020 in an outlook grimmer than before. (AP Photo/Rajanish Kakade, File)Potret kehidupan di Dharavi, salah satu wilayah kumuh terbesar di dunia yang berada di India (AP Photo/Rajanish Kakade, File)

Dalam versi panjangnya di Youtube, konten ‘menyamar jadi warga miskin’ ini juga memperlihatkan interaksinya dengan germo, dan upaya menghindari beberapa upaya perampokan karena penduduk setempat memperingatkannya bahwa berbahaya bagi orang asing untuk tinggal di sana.

Video itu tidak disukai para netizen, terutama yang berasal dari India. Mereka menganggap eksperimen itu sensasional dan menuduh sang Youtuber memanfaatkan permukiman kumuh itu untuk mendapatkan klik di media sosial.

“Dharavi bukan taman petualanganmu,” kritik salah satu netizen.

“Ini bukan wisata bertahan hidup, ini wisata kemiskinan. Dharavi pantas dihormati, bukan clickbait,’ tulis yang lain.

Ujaran kebencian pun memenuhi kolam komentar postingan Pete Z, baik di instagram maupun Youtube.

Pete bukanlah yang pertama dihujat karena mengekspose kemiskinan di Dharavi, Mumbai. Pada tahun 2024, seorang TikToker panen hujatan setelah mempromosikan ‘tur kumuh’ ke daerah tersebut.

Pada bulan Maret 2024, Tiktoker bernama Tara Katim membagikan videonya dengan judul ‘tur ke daerah kumuh Dharavi’. Dia mengaku senang bisa ikut tur yang tidak biasa ini, walaupun dia sedikit takut.

Namun, videonya ini dikecam netizen. Banyak yang protes karena dia menjadikan penderitaan orang lain (warga Mumbai) sebagai tontonan dan hiburan.

‘Padahal Tara hanya mengikuti program ‘Tur Daerah Kumuh Dharavi’ yang diiklankan di Airbnb sebagai pengalaman dua jam yang dipandu oleh Jitrenda, dengan biayanya £6 (Rp 120 ribu) per orang. Tur ini bertujuan untuk menghilangkan citra negatif daerah kumuh dan sebagian keuntungan dari tur untuk kegiatan sosial.

(sym/wsw)



Sumber : travel.detik.com