Tag Archives: la masia

Filosofi Tiki-Taka dan Dominasi Era Messi

Jakarta

FC Barcelona, atau yang dikenal sebagai Barca, merupakan salah satu klub sepakbola terpopuler dan ikonik di dunia. Tidak hanya karena prestasi yang memukau di lapangan, klub ini juga dikenal sebagai simbol kebanggan publik Catalan yang notabene turut menjadi identitas tersendiri.

FC Barcelona dikenal memiliki slogan “Mes que un club“. Artinya, ‘lebih dari sebuah klub’. Slogan ini selalu melekat pada FC Barcelona dan sering ditampilkan dalam spanduk besar saat pertandingan di dalam kandang.

Agar lebih mengenal dekat klub yang satu ini, berikut detikSport telah merangkum sejarah terbentuknya, hingga filosofi permainan di era Johan Cruyff hingga Lionel Messi. Yuk, disimak rangkumannya berikut ini.


Sejarah Barcelona FC

FC Barcelona lahir pada 22 Oktober 1899 dengan diprakarsai oleh sekelompok pemain Swiss, Catalan, Jerman, dan Inggris yang terdiri dari 11 orang dan dipimpin oleh Joan Camper.

Dalam sejarah berdirinya, FC Barcelona banyak memproduksi pemain dari akademi sendiri. Nama akademi tersohor itu adalah La Masia, yang berdiri pada tahun 1979. Akademi ini menjadi kawah candradimuka para pemain muda bertalenta dalam memupuk kemampuan olah bolanya, sekaligus menjaga asa bisa memainkan peran penting dalam kesuksesan klub di masa depan.

Selama perjalanan klub ini, FC Barcelona juga dikenal memiliki rivalitas yang kuat dengan klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid. Oleh karenanya, pertandingan antar kedua klub ini disebut sebagai El Clasico. Sebuah ‘Pertandingan Klasik”.

Pada Februari 1929, Real Madrid dan Barcelona berhadapan untuk pertama kali di Stadion Les Corts, kandang Blaugrana setelah dua musim berlalunya Liga Spanyol. Dalam pertandingan tersebut, Real Madrid harus keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Rivalitas semakin panas pada musim 1934/35, dimana Barcelona menang telak 5-0 di Les Corts. Kemudian dibalas kembali oleh Real Madrid dalam laga di Stadion Chamartin dengan skor 8-2.

Puncak rivalitas keduanya berada pada era 1940-1950-an, tepatnya pada 15 Februari 1950, El Clasico disiarkan di televisi Spanyol. Pada saat itu, Real Madrid menang atas Barcelona dengan skor 1-0 berkat legenda seperti Ferenc Puskas dan Alfredo dI Stefano.

Persaingan sengit kedua klub sepakbola ini tidak hanya mengenai siapa yang menang di pertandingan El Clasico, namun juga mengenai jumlah trofi. Latar belakang nuansa politik di masa lalu juga masih ikut membayangi nuansa rivalitas Barcelona dan Real Madrid.

Filosofi “Tiki-Taka” Barcelona FC, Cruyff, hingga Messi

FC Barcelona dikenal memiliki gaya main tersendiri, antara lain lewat oper-operan pendek akurat. Ini tidak lepas dari peran serta Akademi La Masia dan seorang sosok dengan nama Johan Cryuff.

Johan Cryuff bermain untuk Barcelona pada tahun 1973-1978. Selama bermain, pesepakbola asal Belanda itu berhasil menjuarai La Liga pada tahun 1973-1978 dengan total sebanyak 143 penampilan dan 48 gol.

Dutch footballer Johan Cruyff (1947 - 2016) of Dutch team Ajax Amsterdam, in Wembley Stadium, London, UK, 1st June 1971.  (Photo by R. Powell/Daily Express/Getty Images)Johan Cruyff. Foto: R. Powell/Daily Express/Getty Images

Ia kemudian melatih Barca pada 4 Mei 1988-18 Mei 1996. Selama menjadi pelatih, Johan Cryuff terkenal sebagai tokoh revolusioner sepanjang sejarah untuk Barcelona. Sebagai seorang pelatih, taktik Johan Cryuff dipengaruhi oleh sistem Total Football yang dikuasainya selama bermain di timnas Belanda di bawah arahan mantan pelatihnya, Rinus Michels.

Gaya ofensif ala Johann Cruyff itu kemudian ikut mempengaruhi gaya main Barcelona, yang pada prosesnya ikut berdampak pada kelahiran sebuah skema dengan nama Tiki-Taka.

Gaya bermain dengan oper-operan pendek antarpemain tersebut membawa Barcelona sempat mendominasi persepakbolaan Eropa,secara khusus ketika dilatih Pep Guardiola di periode 2008 sampai dengan 2012, yang berbuah 14 gelar juara.

Pada masa itu pula Tiki-Taka Barcelona mencuatkan sejumlah bintang. Ada satu yang sinarnya paling benderang melampaui terangnya bintang-bintang lain: Lionel Messi.

Lionel Messi adalah sosok sentral di Barcelona yang diperkuatnya pada rentang waktu 2003-2021. Tidak kurang dari 34 trofi diraihnya bersama klub Catalan tersebut, dalam mendominasi persepakbolaan pada saat itu.

ZURICH, SWITZERLAND - JANUARY 10:  Lionel Messi (l) of Argentina and Barcelona FC receives the men's player of the year award from his club coach Pep Guardiola (r) during the FIFA Ballon d'or Gala at the Zurich Kongresshaus on January 10, 2011 in Zurich, Switzerland.  (Photo by Michael Steele/Getty Images)Lionel Messi menerima Ballon d’Or dari Pep Guardiola. Foto: Getty Images/Michael Steele

Trofi Lionel Messi di Barcelona:

  • La Liga (10)
  • Copa del Rey (7)
  • Piala Super Spanyol (7)
  • Liga Champions (4)
  • Piala Super Eropa (3)
  • Piala Dunia Antarklub FIFA (3)

Jumlah tersebut belum termasuk pencapaian-pencapaian Messi secara individu selama di Barcelona, termasuk mayoritas dari delapan Ballon d’Or yang dikoleksinya dalam karier sejauh ini.


Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.

(krs/krs)



Sumber : sport.detik.com

‘Lamine Yamal Belum Jadi Pemain Terbaik Dunia’


Jakarta

Pemain Barcelona, Lamine Yamal, dinilai belum menjadi pesepakbola terbaik dunia. Pemain 18 tahun itu dinilai mempunyai potensi untuk itu.

Nama Yamal mencuat bersama Barcelona pada musim 2023/2024. Setelah menembus tim utama, dia sudah menjalani 113 pertandingan di semua ajang.

Yamal sudah mencetak 28 gol untuk Barcelona. Pada musim lalu, pemain hasil binaan akademi La Masia itu mampu membawa Barcelona meraih treble di liga domestik.


Sementara bersama Timnas Spanyol, Yamal sudah berhasil menjuarai Euro. Dia menggapainya bersama La Furia Roja pada 2024.

Berkat performa impresif itu, Yamal masuk menjadi kandidat peraih Ballon d’Or 2025. Dia menjadi kandidat termuda, berusia 17 tahun saat dinobatkan.

Terus menjadi sorotan, Yamal tak bersinar di El Clasico pada akhir pekan lalu. Barcelona kalah 1-2 dari Real Madrid di Santiago Bernabeu dalam lanjutan Liga Spanyol, Yamal tak terlihat.

Buruknya lagi, Yamal malah menjadi perbincangan karena ribut-ribut di akhir pertandingan. Dia disebut membuat para pemain Madrid mendidih karena aksi-aksinya.

Eks Presiden Barcelona, Joan Gaspart, turut membahas Yamal. Gaspart menegaskan bahwa Yamal mempunyai potensi menjadi pemain terbaik dunia, tapi saat ini belum. Yamal masih belum tampil maksimal usai pulih dari cedera pangkal paha, diminta untuk memulihkan diri dengan betul sebelum beraksi kembali.

“Dia bukan yang terbaik di dunia. Tahun lalu, dia juga bukan yang terbaik, dia bisa, tapi belum,” kata Gaspart di As.

“Kalau Lamine tidak dalam kondisi prima, lebih baik dia berhenti dan tidak bermain. Dia harus bermain dalam kondisi terbaik dan tak mempunyai kemungkinan alasan, dia berhenti dan dia memulihkan diri,” kata dia menambahkan.

(cas/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Maaf, Minta Tanda Tangan Yamal Kini Enggak Gratis


Barcelona

Fans Barcelona dan Spanyol tak bisa lagi meminta tanda tangan Lamine Yamal secara cuma-cuma. Dia terikat kontrak eksklusif yang melarang tanda tangan gratis.

Yamal telah berhenti menandatangani jersey untuk para fans di tempat latihan Barcelona, Ciutat Esportiva. Hal ini dilakukannya setelah kesepakatan yang dia buat dengan sebuah perusahaan.

Melansir Mundo Deportivo, Yamal semakin dekat dengan kontrak kerja sama dengan sebuah situs web yang tak disebutkan namanya. Website itu khusus menjual pakaian dan merchandise olahraga dengan tanda tangan para bintang.


Tim iklan Yamal sedang bernegosiasi memasarkan barang-barang bertanda tangannya, mulai dari sepatu bot hingga kaus. Semakin sedikit barang yang dia tanda tangani secara gratis buat penggemar, semakin tinggi nilai tanda tangannya.

Oleh sebab itu, Yamal diminta orang-orang yang mengelola kontrak iklannnya untuk berhenti memberi tanda tangan secara cuma-cuma kepada fans. Siap pun yang mau mendapatkan memorabilia bertanda tangan pemain berusia 18 tahun itu harus membelinya di situs web.

Barcelona tak mempermasalahkan kontrak tanda tangan Lamine Yamal dengan pihak luar. Los Cules sudah senang bisa mengamankan jasa jawara Piala Eropa 2024 itu dalam jangka panjang dalam kontrak terbarunya.

Tidak disebutkan berapa nilai kontrak yang didapat Yamal hingga dirinya tak bisa lagi memberi tanda tangan gratisan kepada fans. Yang jelas, kerja sama tersebut akan menambah pundi-pundi kekayaannya.

Lamine Yamal masuk dalam daftar 10 pesepakbola dengan pendapatan tertinggi di tahun 2025 versi Forbes. Jebolan La Masia itu meraup total 43 juta dolar AS (Rp 713 miliar).

Sumber pendapatan Yamal tak hanya datang dari gajinya di Barcelona. Dia sudah terikat kontrak sponsorship dengan brand papan atas seperti Adidas, Konami, Powerade, dan lain-lain.

(bay/adp)





Sumber : sport.detik.com

Fermin Lopez Ungkap Alasan Batal Pindah ke Chelsea


Barcelona

Fermin Lopez mengungkap alasan batal pindah ke Chelsea. Hal tersebut terjadi karena dirinya ingin tetap bertahan di Barcelona.

Fermin santer dikabarkan jadi bakal pindah ke Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Namun hingga bursa transfer ditutup transfer tersebut tak terwujud. Gelandang asal Spanyol tetap bertahan di Barcelona.

Gelandang 22 tahun ini mengakui bahwa The Blues tertarik untuk merekrutnya. Ia merasa tersanjung atas keinginan Chelsea untuk merekrutnya.


Namun, Fermin menegaskan bahwa dirinya belum berniat untuk meninggalkan Barcelona. Pasalnya bermain untuk tim utama Blaugrana adalah impiannya sejak ke La Masia.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, sebelumnya juga mengatakan masih membutuhkan tenaga Fermin. Hal inilah yang membuat transfer Fermin ke Stamford Bridge gagal.

“Pada akhirnya, prioritas saya selalu di Barca. Saya tiba saat berusia 12 tahun, impian saya adalah berada di sini, untuk bisa mencapai tim utama. Selalu merupakan pujian bahwa ada minat dari klub lain, tetapi kenyataannya adalah saya selalu memiliki keinginan untuk bertahan di BarΓ§a dan bisa sukses di sini,” ujar Fermin dikutip dari Football Espana.

“Tidak hanya minggu ini, sejak saya tiba di tim utama, saya merasa sangat dicintai oleh tim Catalan. Saya bersyukur bahwa bagi mereka, saya adalah pemain penting bagi Barca,” jelasnya.

Fermin promosi ke tim utama Barcelona pada 2023. Ia telah mengemas 90 penampilan untuk Barcelona dengan sumbangan 19 gol dan 11 assist. Fermin membantu Barcelona meraih treble domestik di musim lalu dengan juara LaLiga, Cope del Rey dan Piala Super Spanyol.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com

Jawaban Tegas Hansi Flick soal Rumor Transfer Fermin Lopez


Barcelona

Fermin Lopez terus diberitakan cabut dari Barcelona musim panas ini. Pelatih Hansi Flick memberi jawaban tegas soal rumor tersebut.

Lopez sempat masuk rumor transfer Barcelona. Kabarnya pemain berusia 22 tahun itu siap dijual.

Chelsea dan Manchester United menjadi dua tim yang dikaitkan dengan pemain asal Spanyol itu. Lopez kabarnya sempat ditawar senilai 80 juta Euro.


Petinggi Barcelona juga terbelah soal Lopez. Beberapa pejabat berharap bisa dilepas guna menambah pemasukan, namun kabarnya pelatih bersikeras mempertahankannya.

Sampai akhirnya, Flick ditanya lagi soal Fermin Lopez. Ia menegaskan tak mau kehilangan sang pemain dari Barcelona musim panas ini!

“Saya tak mau kehilangan siapa pun sebab ini akan jadi musim yang sulit,” katanya.

“Dia bermain bagus musim lalu, juga di laga perdana musim ini,” tegasnya, mengutip AS.

Fermin Lopez baru tiga musim membela tim senior Barcelona. Jebolan La Masia itu punya catatan 89 laga, 19 gol, dan 11 assist, yang membantu memenangkan trofi LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol musim lalu.

Berkat penampilannya di Barcelona, Fermin Lopez juga menembus Timnas Spanyol. Ia punya catatan 2 caps untuk tim senior La Furia Roja, termasuk juara Euro tahun lalu, selain juga juara Olimpiade 2024 bersama Timnas U-23.

(yna/rin)



Sumber : sport.detik.com

Cesc Fabregas Sadar Diri Masih Pemula, Belum Pantas Latih Barcelona


Barcelona

Cesc Fabregas belum tertarik melatih mantan klubnya, Barcelona, dalam waktu dekat. Pelatih Como 1907 itu mengaku masih kurang pengalaman di dunia kepelatihan.

Fabregas punya relasi kuat dengan Barcelona. Dia besar di akademi La Masia pada 1997-2003 dan pernah bermain sebagai gelandang Blaugrana pada 2011-2014.

151 pertandingan dimainkan Fabregas bersama Barcelona, dengan torehan 42 gol dan 50 assist. Total 6 trofi berhasil dipersembahkannya ke Camp Nou, termasuk Liga Spanyol 2013.


Cesc Fabregas gantung sepatu pada 2023 di klub Italia, Como 1907. Eks bintang Arsenal ini kemudian melanjutkan karier sebagai pelatih Como.

Di bawah asuhan Fabregas, Como 1907 selaku tim promosi mampu bertahan di Serie A. I Lariani finis di urutan ke-10 klasemen Liga Italia 2024/2025, posisi tertinggi yang diraih tim promosi musim itu.

Fabregas kini menatap musim keduanya melatih Como 1907 di Liga Italia. Persiapan dilakukan jelang kompetisi bergulir, termasuk mengikuti laga uji coba kontra Barcelona di Joan Gamper Trophy 2025.

Dalam duel yang digelar Senin (11/8/2025), Como 1907 tak berdaya menghadapi Barcelona. Como harus mengakui keunggulan Lamine Yamal cs lima gol tanpa balas.

Selepas pertandingan, Fabregas mengakui dirinya masih harus banyak belajar bersama Como 1907. Pria 38 tahun itu belum mau buru-buru pindah ke klub yang lebih besar, terutama Barcelona.

“Saya baru memulai. Ini sudah lama dinantikan; saya berusia 38 tahun. Dua tahun lalu saya termasuk salah satu pemain, sekarang tidak,” kata Fabregas usai laga Joan Gamper Trophy, dilansir dari Mundo Deportivo.

“Hidup berubah, begitu pula persepsi dan ide. Saya sangat bahagia. Saya punya banyak pertanyaan dan saya berbicara dengan semua pelatih setelah setiap pertandingan, ketika mereka kebobolan lima gol melawan saya dan ketika kami menang 3-0.”

“Bagi saya, ini tentang banyak mendengarkan, banyak menganalisis, dan, yang terpenting, menerapkannya untuk membantu anak-anak berkembang,” Fabregas mengungkapkan.

(bay/raw)



Sumber : sport.detik.com

Lewandowski Cuma Butuh 50 Menit untuk Tahu Lamine Yamal itu Spesial


Barcelona

Bomber Barcelona Robert Lewandowski mengaku takjub dengan Lamine Yamal. Lewandowski hanya butuh kurang dari sejam untuk tahu bakat istimewa si wonderkid.

Lamine Yamal lulus dari akademi sepakbola La Masia sebelum akhirnya promosi ke tim utama Barcelona di 2023. Winger muda Spanyol ini membuat debutnya saat menggantikan Gavi dalam kemenangan Barca 4-0 atas Girona di pertandingan Liga Spanyol 2022/23.

Setelahnya, Yamal berangsur-angsur mendapat kepercayaan bahkan tidak tergantikan sejak musim lalu. Sampai kini Lamine Yamal sudah membuat 105 pertandingan dengan sumbangan 25 gol dan 34 assist.


Lamine Yamal menginspirasi Barcelona dalam memenangi treble domestik 2024/25, dan digadang-gadang jadi superstar sepakbola di masa depan. Lewandowski langsung terkesan dengan juniornya itu sedari pertama latihan bareng.

“Ini adalah yang pertama di dalam hidupku aku melihat setelah 50 menit bahwa dia itu punya sesuatu yang istimewa,” kata Robert Lewandowski dalam perbincangannya dengan BBC Sport.

“Aku tidak mempercayainya. Karena aku tidak melihat pemain seperti ini di usia ini — kurasa mustahil di usia 15 tahun,” sebut mantan bintang Borussia Dortmund dan Bayern Munich itu.

Di usia 36 tahun, Robert Lewandowski jadi pemain tertua di skuad Barcelona. Meski demikian, Lewandowski tak malu belajar dari pemain-pemain muda Barca, termasuk Lamine Yamal.

“Aku paham bahwa aku tidak bisa bertarung dengan mereka, tapi aku bisa membantu mereka dan mereka juga bisa membantuku. Aku belajar banyak dari mereka. Aku tidak mengira akan terjadi seperti itu,” dia menambahkan.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Gila Lu, Dro! Satu Lagi Calon Bintang Barcelona dari La Masia


Jakarta

La Masia seolah tak pernah kehabisan bakat untuk diorbitkan ke tim utama Barcelona. Terbaru, ada Pedro Fernandez yang tampil menonjol selama pramusim.

Pemain 17 tahun yang biasa dipanggil Dro itu ikut dalam skuad Hansi Flick dalam tur pramusim ke Asia. Ia mencetak satu gol saat Barcelona menekuk Vissel Kobe pada Minggu (27/7/2025) silam namun disimpan saat menghajar FC Seoul pada Kamis kemarin.

Saat menghadapi Kobe, Dro menjadi satu dari dua pemain akademi (selain Jofre Torrents) yang diturunkan Flick. Sisanya merupakan pemain tim utama. Namun Torrents diturunkan usai Gerard Martin tidak fit, sementara Dro tampil murni dari keputusan Flick.


Sebelum berangkat ke Asia, Dro telah memikat pelatih asal Jerman itu selama latihan. Padahal musim lalu ia banyak bermain di kelompok U-18, bukan di Barcelona B yang merupakan tim utama akademi La Masia atau Barcelona U-19 yang berkiprah di UEFA Youth League.

Namun Dro berhasil memanfaatkan kesempatan yang ia punya. Golnya menjadi bukti bahwa ia punya potensi yang bisa dimaksimalkan Barcelona.

“Saya tak tahu caranya merayakan gol, jujur saja,” ujar Dro usai laga melawan Kobe, dikutip The Athletic.

“Sulit dipercaya. Saya sedikit gugup, pertama kalinya bermain untuk klub terbaik di dunia, lalu bola datang ke kaki saya di tepi kotak penalti dan saya langsung menembaknya. Hansi dan rekan setim menenangkan saya sebelum laga dan saya merasa nyaman.”

“Flick memberi tahu saya untuk melakukan yang harus saya lakukan dengan bola, lalu menekan lawan sekeras mungkin saat tanpa bola. Semua orang memberi selamat atas gol itu, sungguh luar biasa,” jelasnya.

Dro direkrut Barca dari klub kecil bernama Val Minor pada 2022 silam. Nama Dro diambil karena ada rekan setimnya bernama yang juga bernama Pedro Villar. Nama terakhir akhirnya dipanggil Villi untuk membedakan keduanya.

Untuk posisi bermain, Dro merupakan gelandang serang namun juga bisa menjadi winger kiri. Ia juga tangguh saat bermain di ruang sempit antarlini, sesuatu yang menjadi nilai lebih untuk pemain sepertinya.

Barca tak berniat mempromosikannya buru-buru ke tim utama, namun jelas ada prospek ke sana. Dro bertekad tampil maksimal dalam setiap kesempatan yang diberi.

“Ruang ganti tim utama sangat brilian dan mereka sangat membantu saya. Hari pertama saya bergabung dengan mereka untuk latihan, saya bahkan tidak berani sarapan bersama mereka. Saya tidak tahu apakah saya boleh. Saya tetap di ruang ganti dan saya tidak tahu apakah saya diizinkan untuk mengecek ponsel saya di sana.”

“Saya menganggap diri saya sebagai pemain yang teknikal. Saya suka menggiring bola melewati pemain lain dan bersenang-senang di lapangan. Saya mencoba melakukan apa yang saya tahu, itu saja. Sekarang saya harus bersabar, selangkah demi selangkah karena ini baru permulaan,” tegasnya.

(adp/aff)



Sumber : sport.detik.com