Tag Archives: laut

Kota di Pinggir Laut Mediterania, Venice hingga Alexandria


Jakarta

Laut Mediterania dikenal sebagai tempat yang menyimpan sejarah panjang peradaban manusia. Wilayah-wilayah di sekitar Laut Mediterania, menjadi saksi peradaban zaman Romawi hingga Ottoman. Ada kota apa saja di sana?

Lau Mediterania terletak di antara Eropa, Afrika, dan Asia. Sebagai tempat bersejarah, ada banyak kota-kota yang memiliki peninggalan berharga dan menjadi tempat wisata yang menarik.

Keindahan Kota di Sekitar Laut Mediterania

Beberapa kota di pesisir Mediterania dikenal karena keindahan sekaligus nilai sejarahnya. Misalnya Valletta di Malta, kota benteng dengan arsitektur Baroque dari abad ke-16.


Ada juga Kotor di Montenegro, kota kecil dengan teluk dramatis dan kota tua bergaya Venetian yang masuk daftar UNESCO. Sementara di Italia, Trieste menampilkan perpaduan jejak sejarah sebagai persimpangan budaya dan semangat modernisasi, sebagaimana dikutip dari National Geographic.

7 Kota Ikonik di Sekitar Laut Mediterania

1. Venice, Italia

Kota kanal yang dulu merupakan pusat perdagangan dunia, dan kini ikon wisata dengan arsitektur Gothic dan Renaissance.

2. Dubrovnik, Kroasia

Dijuluki Pearl of the Adriatic, dengan kota tua berbenteng abad pertengahan yang masih terjaga.

3. Valletta, Malta

Kota benteng abad ke-16 yang kaya akan arsitektur Baroque dan warisan budaya.

4. Kotor, Montenegro

Kota kecil yang romantis di teluk spektakuler, terkenal dengan benteng Venetian.

5. Alexandria, Mesir

Kota kuno yang didirikan Aleksander Agung, pernah jadi pusat ilmu pengetahuan dunia.

6. Barcelona, Spanyol

Pusat seni dan budaya dengan karya Gaudí, serta pelabuhan penting di Mediterania.

7. Trieste, Italia

Persimpangan budaya Eropa dan Mediterania yang kini berkembang sebagai kota kosmopolitan.

Meski indah dipandang, namun banyak kota pesisir Mediterania kian menghadapi ancaman serius. Mengutip Smithsonian Magazine, kenaikan permukaan laut dapat merusak situs bersejarah seperti Dubrovnik dan Tyre.

Penyebabnya, karena perubahan iklim yang mempercepat erosi pantai dan mengancam identitas kota-kota kuno, demikian menurut Scientific American. Sejak lama, UNESCO dan pemerintah lokal mengupayakan pelestarian, sambil tetap membuka ruang bagi pembangunan modern.

Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga pesona kota-kota Mediterania agar tetap hidup dan dapat dinikmati generasi mendatang.

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Cuma Pakai Tali, Sekdes Jadi Viral Usai Tangkap Buaya di Muara Air Inggris



Kupang

Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) di NTT viral usai menangkap seekor buaya ditangkap di Muara Air Inggris hanya dengan menggunakan tali.

Peristiwa itu terjadi di desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (13/10) kemarin.

Video penangkapan buaya itu pun viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 23 detik itu terlihat ada seekor reptil yang diikat di bagian lehernya dengan seutas tali nilon. Lokasi buaya yang masih anak-anak itu terlihat berlumpur.


Kepala Desa Soliu, Markus Akulas, membenarkan video tersebut. Menurutnya, buaya berukuran sekitar 40-50 sentimeter (cm) itu ditangkap oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Soliu, Elia Hois.

“Sekdes Soliu yang tangkap di Muara Air Inggris. Saya belum tahu buaya itu jantan atau betina,” ujar Markus ketika dihubungi, Selasa (14/10/2025).

Markus mengatakan saat ini buaya tersebut diamankan di kantor Desa Soliu. Rencananya akan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT untuk dibawa ke lokasi penangkaran.

“Kami ada taruh di dalam ember di kantor desa. Nanti kami koordinasikan dengan BBKSDA NTT agar datang untuk mengevakuasi ke tempat penangkaran,” jelas Markus.

Menurut Markus, Muara Air Inggris merupakan habibat buaya. Ternak milik warganya seperti sapi, babi, dan kambing yang dilepasliarkan kerap dimangsa oleh reptil pemakan daging itu.

“Kami takut karena sudah sering ternak kami dimangsa buaya. Di lokasi itu juga anak buaya terlalu banyak,” pungkas Markus.

——-

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Badai Alice Landa Spanyol, Aktivitas Wisatawan Jadi Terganggu



Valencia

Cuaca buruk mengancam kawasan timur Spanyol seiring Badai Alice yang terus menerjang pesisir Mediterania Spanyol. Hujan deras yang mengguyur sejak akhir pekan menyebabkan banjir bandang di wilayah Catalonia, mengubah sejumlah jalan di kawasan wisata menjadi aliran lumpur yang deras.

Melansir Euronews, Selasa (14/10/2025) dalam video yang beredar di media sosial, tampak sejumlah kendaraan terseret arus air berwarna cokelat pekat. Layanan darurat pun dikerahkan untuk mengevakuasi para pengemudi yang terjebak di dalam mobil yang terendam banjir.

Hingga kini, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan belum akan mereda. Badan Meteorologi Spanyol (Aemet) telah mengeluarkan peringatan merah untuk sebagian wilayah Valencia pada Senin (13/10), menyebutkan bahwa curah hujan bisa mencapai 100 milimeter hanya dalam waktu satu jam.


Otoritas Perlindungan Sipil setempat mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan mewaspadai kemungkinan memburuknya situasi.

“Situasinya rumit, dan diperkirakan akan ada lebih banyak hujan,” ujar Pejabat senior dari Badan Perlindungan Sipil Catalonia, Cristina Vicente.

Meski belum ada laporan korban jiwa, tercatat 18 orang mengalami luka-luka, termasuk satu di antaranya mengalami luka serius. Badai Alice juga menyebabkan gangguan besar pada sistem transportasi, khususnya di sepanjang pesisir timur Spanyol.

Layanan kereta api antara Barcelona dan Valencia terpaksa dihentikan di sepanjang koridor Mediterania, memengaruhi lebih dari 3.000 penumpang. Sementara itu, jalan tol AP-7 ditutup untuk sementara di ruas antara Freginals dan Ulldecona akibat banjir dan tumpukan puing.

Militer pun diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan. Di Kepulauan Balearic, badai juga memicu gangguan perjalanan udara.

Bandara Ibiza sempat menghentikan operasionalnya pada Minggu malam setelah landasan pacu dan sebagian area terminal terendam banjir. Akibatnya, setidaknya 24 penerbangan dibatalkan atau mengalami penundaan.

Layanan darurat juga dilaporkan menyelamatkan sejumlah orang yang terjebak dalam kendaraan di pulau tersebut. Hingga Selasa, peringatan cuaca kuning dan oranye masih berlaku di Ibiza dan Formentera, dengan prakiraan hujan hingga 50 milimeter dalam satu jam.

Aemet memperkirakan hujan lebat dan badai petir akan terus melanda kawasan timur Spanyol hingga akhir pekan. Peringatan oranye masih diberlakukan di wilayah pesisir Alicante, Valencia, dan Castellon. Beberapa lokasi bahkan diperkirakan menerima curah hujan hingga 300 milimeter sebelum badai diprediksi mulai mereda pada Sabtu (18/10).

Badai Alice sendiri diklasifikasikan sebagai DANA (Depresion Aislada en Niveles Altos) yakni fenomena cuaca di mana kantong udara dingin terlepas dari aliran jet kutub dan menetap di atas wilayah Laut Tengah yang hangat.

Fenomena tersebut biasanya terjadi satu hingga dua kali dalam satu dekade, namun dampaknya bisa sangat merusak karena kombinasi antara curah hujan ekstrem dan potensi banjir besar.
Sebagai catatan, pada Oktober 2024 lalu, Valencia pernah dilanda salah satu badai DANA terdahsyat dalam sejarah modern.

Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 200 orang dan menimbulkan kerusakan besar. Tragedi itu juga memicu kemarahan publik terhadap pemerintah karena dianggap lalai dalam penanganan bencana. Meskipun Badai Alice sejauh ini belum menimbulkan korban jiwa, pihak berwenang tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

10 Delta Sungai Terluas di Dunia, Ada di Negara Mana Saja?


Jakarta

Delta sungai menjadi kekayaan unik yang ada di permukaan bumi. Di berbagai pelosok dunia, ada banyak delta sungai yang terbentuk. Terbesar ada di mana?

Istilah delta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti tanah endapan berbentuk segitiga di muara sungai. Delta terbentuk dari endapan lumpur, pasir, dan material lain yang terbawa arus sungai sebelum mencapai laut.

Kehadiran delta bukan hanya fenomena geografis, tetapi juga penopang kehidupan manusia, satwa, dan ekosistem.


Menurut Geological Society of America (GSA Today, 2020), delta berperan penting sebagai sistem ekologi produktif yang menyediakan pangan, habitat, serta perlindungan terhadap bencana alam. Delta juga menjadi salah satu wilayah paling padat penduduk di dunia.

Daftar 10 Delta Sungai Terluas di Dunia

1. Ganges-Brahmaputra-Meghna Delta (Bangladesh & India)

Delta terbesar di dunia dengan luas lebih dari 100.000 km². Delta ini menopang lebih dari 100 juta orang dan menjadi rumah bagi hutan mangrove Sundarbans. Menurut Earth Surface Dynamics (2019), delta ini juga termasuk paling rentan terhadap perubahan iklim dan kenaikan muka laut.

2. Amazon Delta (Brasil)

Memiliki luas hampir 100.000 km², delta Amazon terbentuk dari sungai dengan debit air terbesar di dunia. Mengutip A-Z Animals, delta ini dikenal sebagai “jantung keanekaragaman hayati global” dengan hutan tropis, rawa, dan ribuan spesies unik.

3. Mississippi Delta (Amerika Serikat)

Dengan luas sekitar 32.400 km², delta ini membentuk rawa-rawa besar di Louisiana. GSA Today menjelaskan bahwa kawasan ini menjadi contoh klasik interaksi manusia dan alam, terutama dalam pengendalian banjir dan pembangunan kanal.

4. Lena Delta (Rusia, Siberia)

Delta di Laut Arktik ini mencakup 32.000 km² dan menjadi habitat penting burung migrasi. Earth Surface Dynamics menekankan bahwa delta Arktik seperti Lena menjadi indikator penting perubahan iklim global.

5. Mekong Delta (Vietnam)

Delta seluas 40.500 km² ini sering disebut “lumbung padi Asia Tenggara”. Lebih dari 20 juta orang bergantung pada pertanian dan perikanan di kawasan ini. GSA Today mencatat bahwa perubahan aliran air karena bendungan mengancam keberlanjutan delta Mekong.

6. Danube Delta (Rumania & Ukraina)

Salah satu delta terluas di Eropa dengan luas 4.152 km². Delta ini menjadi habitat lebih dari 300 spesies burung dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

7. Niger Delta (Nigeria)

Delta besar di Afrika Barat dengan luas 70.000 km². Meski kaya minyak bumi, delta ini juga memiliki ekosistem mangrove yang luas. A-Z Animals menekankan potensi konflik antara eksploitasi ekonomi dan pelestarian lingkungan di kawasan ini.

8. Zambezi Delta (Mozambik)

Mencakup area sekitar 18.000 km², delta ini menyimpan hutan mangrove dan lahan basah yang vital bagi gajah, kuda nil, dan buaya Afrika.

9. Parnaíba Delta (Brasil)

Satu-satunya delta di Amerika yang langsung bermuara ke Samudra Atlantik, dengan luas sekitar 2.700 km². Delta ini unik karena memiliki ratusan pulau kecil yang terbentuk dari pasir.

10. Okavango Delta (Botswana)

Berbeda dari lainnya, Okavango adalah delta daratan dengan luas sekitar 15.000 km². Airnya tidak mencapai laut, melainkan membentuk lahan basah di tengah gurun Kalahari. Earth Surface Dynamics menyebut delta ini sebagai “oasis ekologis” yang menopang salah satu keanekaragaman hayati terbesar di Afrika.

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Turis Inggris Ikut Nelayan Bali Mancing, eh Perahunya Terbalik Dihantam Angin



Karangasem

Seorang turis Inggris ikut nelayan Bali mancing naik kapal jukung. Nahas, perahu itu terbalik dihantam angin kencang. Beruntung si turis selamat.

Akibat dihantam angin kencang, sebuah jukung atau perahu milik I Nyoman Juliantara (33) terbalik saat memancing di perairan Bunutan di Kecamatan Abang, Karangasem pada Selasa (14/10/2025).

Beruntung, pemancing tersebut cepat ditemukan oleh rekannya sehingga nyawanya berhasil diselamatkan. Ternyata, di kapal itu Nyoman Juliantara tidak sendiri.


Perbekel Desa Bunutan, I Made Suparwata, mengatakan bahwa kejadian nyaris fatal tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Saat itu, Nyoman Juliantara membawa seorang turis asing asal Inggris bernama Anah Inogen Joned (47) untuk ikut memancing di laut.

“Saat berada di tengah laut, tiba-tiba angin berhembus kencang hingga membuat jukungnya terbalik karena kebetulan jukung tersebut memakai layar,” kata Suparwata, Selasa (14/10/2025).

Saat jukung tersebut terbalik, pemancing dan turis Inggris yang dibawa Nyoman cepat menyelamatkan diri dengan cara naik ke atas jukung yang terbalik. Beruntung, di dekat lokasi kejadian ada seorang pemancing yang kebetulan lewat yang juga sedang membawa jukung.

“Rekannya kemudian melakukan siaran langsung di media sosial sehingga beberapa nelayan juga ikut menuju ke lokasi kejadian untuk membantu,” ucap Suparwata.

Pemancing bersama turis Inggris serta jukung yang terbalik kemudian langsung dibawa ke bibir pantai. Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban luka.

“Proses evakuasi terhadap korban berlangsung sekitar tiga jam. Korban sampai ke tepi pantai dalam keadaan selamat,” ujar Suparwata.

———

Artikel ini telah naik di detikBali.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Studi Ungkap Air di Laut Merah Pernah Menghilang, Bagaimana Bisa Terisi Kembali?



Jakarta

Laut Merah yang berada di antara Semenanjung Arab dan benua Afrika, ternyata pernah menghilang dan hanya tersisa garam. Fakta ini diungkapkan oleh para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).

Menurut peneliti, sekitar 6,2 juta tahun lalu, Laut Merah mengalami peristiwa kekeringan total. Semuanya berubah menjadi gurun garam yang tandus.

Namun, kurang dari 100.000 tahun, air dari Samudra Hindia datang membanjiri dan mengisi kembali cekungan tersebut. Ini membuat Laut Merah dan kehidupan di dalamnya pulih secara dramatis.


Banjir dari Samudra Hindia Pulihkan Laut Merah yang Kekeringan

Sebelum terjadi peristiwa kekeringan total, Laut Merah terhubung dengan Laut Tengah melalui selat dangkal di utara dan dengan Samudra Hindia melalui penghalang vulkanik di selatan. Kekeringan ini berakhi ketika air dari Samudra Hindia menembus penghalang vulkanik di selatan, tepatnya di dekat Kepulauan Hanish.

Banjir dahsyat membuka selat Bab el-Mandeb dan mengalirkan air laut ke dalam cekungan Laut Merah. Proses ini membentuk ngarai bawah laut sepanjang 320 kilometer yang masih terlihat hingga kini.

Usai air membanjiri Laut Merah, ekosistem pulih dalam waktu cepat. Kehidupan terumbu karang dan biota laut lainnya kembali berkembang pesat, menjadikan Laut Merah sebagai ekosistem laut yang kaya dan unik hingga hari ini.

Dijadikan Laboratorium Alam bagi Studi Geologi Lautan

Fenomena kekeringan total Laut Merah pada masa lalu menjadi hal penting bagi ilmuwan. Kini, Laut Merah dijadikan sebagai laboratorium alam untuk mempelajari bagaimana lautan terbentuk dan berevolusi melalui peristiwa geologis ekstrim.

Proses pengeringan dan banjir besar yang terjadi di Laut Merah memberikan wawasan baru tentang dinamika cekungan laut dan interaksi antara tektonik lempeng, iklim, dan ekosistem laut.

“Temuan ini menegaskan pentingnya Laut Merah dalam studi geologi lautan dan memperkuat posisi KAUST sebagai pusat penelitian terkemuka di bidang ini,” ujar Prof Abdulkader Al Afifi, salah satu penulis studi tersebut, dilansir Science Daily.

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Gili Gede Direklamasi? Pemprov NTB Bantah Keluarkan Izin



Jakarta

Belakangan ramai beredar kabar reklamasi Gili Gede yang telah memperoleh izin dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB). Izin diberikan pada PT Thamarind Gili Gede yang beroperasi di wilayah perairan Sekotong, Lombok Barat.

Pemprov NTB seperti diberitakan detikBali pada Jumat (17/10/2025) membantah kabar tersebut. Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) NTB, Lalu Hamdi menyatakan, izin yang keluar pada 2019 tersebut adalah untuk pembangunan terminal khusus (tersus) dan water bungalow bukan reklamasi.

“Sekarang banyak sekali di medsos bahwa sudah terjadi reklamasi di wilayah laut Sekotong. Itu tidak ada kaitannya dengan izin yang telah diterbitkan DPMPTSP tahun 2019,” ujarnya pada Kamis (16/10/2025).


Terkait izin tersebut, Hamdi menjelaskan prosesnya telah melalui ketentuan yang berlaku. Sebelumnya, permohonan izin telah memperoleh rekomendasi dari Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD). Dalam rekomendasi dikatakan, rencana pembangunan tersus dan water bungalow harus sesuai dengan rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Bahwa lokasi tersebut sudah sesuai untuk pembangunan, tidak melanggar wilayah zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil atau tidak melanggar tata ruang laut sehingga DPMPTSP menerbitkan izin lokasi waktu itu,” terangnya.

Hamdi yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Kependudukan dan Catatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB itu juga menjelaskan, izin lokasi yang diberikan kepada PT Thamarind Gili Gede memiliki masa berlaku dua tahun sejak diterbitkan pada 2019.

Sebelum masa berlaku izin tersebut berakhir, pihak perusahaan seharusnya mengajukan izin pengelolaan untuk pembangunan tersus dan water bungalow. Izin pengelolaan inilah yang menjadi dasar hukum bagi investor untuk memulai kegiatan pembangunan.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya



Jakarta

Unggahan di media sosial kerap memperlihatkan kucing yang sangat berani, bahkan kepada harimau. Induk kucing tak segan menggeram pada harimau yang terlihat hendak mengganggu anak dan sarangnya. Padahal hariamu berukuran lebih besar daripada kucing.

Dikutip dari detikJogja, ternyata tidak ada bukti harimau takut kucing. Selain badan lebih besar, harimau juga memiliki punya beberapa kemampuan yang tidak ada di kucing. Misal kemampuan berenang di danau atai kubangan lain hanya untuk bermain-main.

Dalam buku Mengenal Nama 100 Ikan Air Tawar & Air Laut karya Aifa Syah, tinggi harimau dewasa bisa mencapai 3 meter dengan bobot 300 kg. Harimau juga bisa lari dengan kecepatan mencapai 60 km/jam. Artinya, harimau bisa dengan tepat dan cepat memburu mangsanya.


Meski bukan kucing, laman NDTV menjelaskan ada beberapa hewan yang ternyata memang ditakuti harimau. Hewan tersebut adalah jaguar dengan kemampuan nyaris sama dan bisa membunuh mangsa hanya dengan satu gigitan dan luwak madu yang dikenal berani serta agresig.

Hewan lainnya adalah gorila dengan tubuh sangat besar, tenaga kuar, dan pelindung bagi kawanannya dan buaya dengan kemampuan kamuflase plus energi besar untuk menyeret mangsa ke air sebelum membununya. Selain itu ada kuda nil dengan rahang sanga kuat dan agresif untuk melindungi kawan sekelompoknya.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Peneliti Ungkap Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut Ternyata Benar Adanya



Jakarta

Siapa sangka, lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut ternyata sesuai sejarah. Hal ini terbukti lewat penemuan arkeologi di kawasan Wallacea, antara Indonesia dan Filipina, berupa teknologi maritim berbasis tanaman berusia sekitar 40.000 tahun.

Temuan ini menunjukkan bahwa kemampuan maritim manusia purba juga berkembang di Asia Tenggara, tak hanya Eropa dan Afrika. Begitu juga dengan kemahiran mereka dalam memanfaatkan tanaman untuk bidang ini.


Teknologi Kuno Pemanfaatan Serat Tanaman

Pada studi ini, peneliti Universitas Ateneo de Manila, Ricza Fuentes dan Alfred Pawlik mengungkap bahwa manusia purba di kawasan Wallacea sudah memiliki teknologi pengolahan tanaman, termasuk melalui ekstraksi serat. Teknologi ini mereka gunakan untuk membuat tali, jaring, dan ikatan untuk membangun perahu dan menangkap ikan di laut lepas.

Hal tersebut disimpulkan berdasarkan jejak keausan mokroskopis dan residu pada permukaan peralatan batu yang ditemukan. Alat batu tersebut diperkirakan dipakai dalam pembuatan tali keranjang; serta ekstraksi serat untuk membuat tali dan jaring.

Bukti Pelaut Sejati

Tak berhenti sampai di situ, di situs arkeologi yang sama ditemukan pula tulang-tulang ikan laut dalam seperti tuna dan hiu. Jenis ikan ini hidup jauh di tengah laut. Artinya, manusia purba kala itu tidak hanya mencari makan di pesisir, tetapi benar-benar melaut.

Mengutip Phys.org, peneliti menyebut bahwa temuan tersebut menantang pandangan lama tentang migrasi manusia purba.

Selama ini, banyak teori menyebut manusia hanya berpindah antarpulau menggunakan rakit bambu sederhana atau hanyut terbawa arus. Namun kini, bukti menunjukkan bahwa mereka adalah pelaut aktif dengan pengetahuan navigasi dan konstruksi kapal yang mumpuni.

Cerdas Beradaptasi dengan Alam

Dengan kondisi lingkungan pulau yang panas dan lembab, manusia purba di Asia Tenggara justru menunjukkan kemampuan adaptasi luar biasa dengan alam sekitar.

Alih-alih bergantung pada kayu besar atau logam, mereka memanfaatkan tanaman sekitar seperti rotan, daun pandan, atau serat pisang hutan untuk membuat bahan ikat yang lentur tapi kuat.

Bagi para peneliti, hal ini menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu datang dari alat modern. Justru, pengetahuan manusia purba dalam membaca potensi alam menunjukkan tingkat kecerdasan ekologis yang tinggi.

Menurut peneliti, mereka tahu bagaimana mengubah bahan yang mudah rusak menjadi teknologi yang memungkinkan mereka menyeberangi pulau, mencari ikan di laut dalam, bahkan mungkin bermigrasi menuju Australia.

Hasil studi dipublikasi dalam Journal of Archaeological Science: Reports Volume 62 April 2025 dengan judul Testing the waters: Plant working and seafaring in Pleistocene Wallacea, tersedia online mulai 8 Februari 2025.

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Kisah Jejak Purba dari 90.000 Tahun Lalu, Terawetkan di Pantai Maroko


Jakarta

Sekitar 90.000 tahun silam, sekelompok manusia purba pernah berjalan di pantai yang kini menjadi bagian wilayah Maroko. Siapa sangka, langkah kaki mereka meninggalkan jejak yang menjadi bukti kehidupan di zaman purba.

Pada 2022, peneliti menemukan 85 jejak kaki yang mengeras tersebut di Larache, pantai barat laut Maroko. Jejak manusia purba ini menjadi salah satu yang terawetkan dengan baik di dunia.


Jejak Kaki Anak-anak dan Orang Dewasa

Lokasi jejak kaki manusia purba di pantai Marako dari 90.000 tahun lalu.Lokasi jejak kaki manusia purba di pantai Marako dari 90.000 tahun lalu. Foto: Sedrati et al

Jejak-jejak kaki purba tersebut diperkirakan milik sekelompok hominin. Beberapa di antaranya yaitu seorang anak-anak usia 1-4 tahun dan anak-anak usia 4-8 tahun.

Masih di temuan jalur jejak kaki yang sama, ada juga jejak kaki remaja atau orang dewasa dengan perawakan kecil, orang dewasa dengan ukuran tubuh sedang, serta seorang dewasa yang tinggi. Peneliti memperkirakan, salah satu pejalan tersebut adalah laki-laki dengan tinggi 186 cm.

Mereka diperkirakan merupakan hominin tertua yang dikaitkan dengan Homo sapiens di Afrika Utara dan Mediterania Selatan.

Jejak Sosial Manusia Purba

Arah jejak yang berpola dari darat ke laut menggambarkan aktivitas sosial mereka. Penelti memperkirakan, mereka berjalan bersama untuk mencari makanan dan kerang-kerangan.

“Mereka mungkin nelayan atau pengumpul makanan,” kata kurator situs Lixus Larache, Anass Sedrati, melansir AFP.

Keajaiban Alam Terancam Waktu

Jejak kaki tersebut bertahan karena faktor keberuntungan geologis. Lapisan pasir pantai diperkirakan cepat mengeras dan tertutup sedimen lain, lalu terlindung dari abrasi laut selama puluhan ribu tahun. Hasil penanggalan dengan teknik Optically Stimulated Luminescence (OSL) mengkonfirmasi usianya sekitar 90.300 ± 7.600 tahun.

Meski berhasil bertahan hampir 100 milenium, situs ini kini menghadapi ancaman serius. Erosi dan abrasi kian menggerus platform karang tempat jejak itu berada. Peneliti memperingatkan pentingnya perlindungan segera supaya jejak hominin di Afrika Utara tersebut tidak hilang ditelan laut.

Hasil studi Mouncef Sedrati dan rekan-rekan berjudul A Late Pleistocene hominin footprint site on the North African coast of Morocco ini dipublikasi di jurnal Scientific Reports, 23 Januari 2024.

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com