Tag Archives: learning

Samsung Galaxy Punya Fitur Antimaling Baru, Ini Cara Aktifkannya

Jakarta

Samsung terus memperkuat keamanan perangkatnya. Melalui pembaruan One UI 7, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini memperkenalkan fitur antimaling terbaru yang dirancang untuk melindungi pengguna Galaxy dari pencurian dan perampokan, bahkan dalam skenario berisiko tinggi.

Fitur-fitur keamanan baru ini hadir pertama kali di Galaxy S25 series pada Februari lalu, dan kini mulai digulirkan ke lebih banyak perangkat Galaxy sepanjang 2025. Pembaruan ini menunjukkan komitmen Samsung dalam menciptakan sistem perlindungan yang lebih pintar dan tangguh.


Fitur Antimaling di One UI 7

Samsung membenamkan berbagai sistem keamanan canggih di One UI 7, termasuk Theft Protection-lapisan perlindungan baru yang bekerja otomatis saat mendeteksi ancaman.

Berikut beberapa fitur andalannya:

1. Theft Detection Lock

Menggunakan machine learning, fitur ini mengenali gerakan mencurigakan yang mengindikasikan pencurian. Begitu terdeteksi, layar akan langsung dikunci secara otomatis.

2. Offline Device Lock

Jika ponsel terputus dari jaringan seluler atau Wi-Fi untuk jangka waktu tertentu, sistem akan mengunci layar. Fitur ini mencegah pencuri memanfaatkan mode offline untuk menghindari pelacakan.

3. Remote Lock

Pengguna bisa mengunci perangkat Galaxy dari jarak jauh melalui situs Samsung Find, cukup dengan login menggunakan akun Samsung dan mengikuti proses verifikasi.

Fitur Baru: Identity Check dan Security Delay

Selain itu, One UI 7 juga memperkenalkan fitur Identity Check, yang akan meminta autentikasi biometrik ketika pengguna melakukan perubahan pada pengaturan keamanan di lokasi asing atau mencurigakan.

Jika ada upaya untuk menghapus data biometrik, sistem akan mengaktifkan Security Delay-yaitu jeda waktu selama 1 jam sebelum perubahan diterapkan. Tujuannya, memberi waktu bagi pengguna untuk mengunci perangkat melalui perangkat lain seperti tablet atau laptop yang terhubung.

Cara Mengaktifkan Fitur Antimaling di HP Samsung

Review Galaxy Z Fold 6 Enche
Galaxy Z Fold 6. Foto: Enche Tjin

Untuk mengaktifkan fitur-fitur ini, pengguna cukup mengikuti langkah berikut:

  1. Buka Pengaturan > Keamanan dan Privasi
  2. Pilih menu Perlindungan Perangkat
  3. Aktifkan opsi Theft Detection Lock, Offline Lock, dan Remote Lock
  4. Pastikan fitur Find My Mobile sudah aktif dan terhubung dengan akun Samsung

Cara Lacak dan Kunci HP Galaxy dari Jarak Jauh

  1. Jika perangkat hilang atau dicuri, kamu bisa langsung mengakses layanan Samsung Find:
  2. Kunjungi findmymobile.samsung.com
  3. Login dengan akun Samsung yang terdaftar di perangkat
  4. Pilih perangkat yang ingin dilacak
  5. Lihat lokasi terakhir perangkat di peta
  6. Aktifkan opsi seperti:
    • Ring: Membunyikan perangkat meskipun dalam mode senyap
    • Track Location: Melacak lokasi secara real-time
    • Extend Battery Life: Mengaktifkan mode hemat daya
    • Lock: Mengunci perangkat dan menampilkan pesan khusus di layar kunci

Perangkat yang Sudah Dapat Fitur Ini

Selain Galaxy S25 series, pembaruan fitur antimaling ini juga telah tersedia di sejumlah perangkat flagship Samsung seperti:

  • Galaxy S24 series
  • Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6
  • Galaxy Z Fold5 dan Z Flip5
  • Galaxy S23 dan S22 series

Samsung juga berencana memperluas pembaruan ini ke lebih banyak perangkat Galaxy lainnya dalam waktu dekat.

Halaman 2 dari 2

Simak Video “Video: Analis soal Peningkatan Fitur AI di Samsung S25 Series
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com

20 Contoh Soal TKA SMA Mapel Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut, Cek Kisi-kisinya!



Jakarta

Tes Kemampuan Akademik (TKA) di jenjang SMA, SMK, MA, MAK, dan sederajat tidak hanya menguji mata pelajaran (mapel) wajib. Peserta juga diharuskan memilih dua dari 19 mapel pilihan yang disediakan.

Salah satu dari mapel tersebut adalah Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut. Mirip dengan Bahasa Indonesia wajib, berbagai soal yang diujikan pada mapel ini masih menyangkut teks singkat maupun panjang.

Namun, soal yang diberikan bersifat lebih kompleks. Adapun kisi-kisi terkait mata ujian ini seperti, teks informal tunggal maupun jamak, teks fiksi realisme atau absurd, kosakata, kalimat kompleks berbagai pola, dan wacana.


Dikutip dari dari laman resmi Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen dan buku TKA Mapel Wajib SMA/MA 2025/2026 karya The King Forum Tentor Indonesia berikut 20 contoh soal TKA mapel Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut selengkapnya!

20 Contoh Soal TKA SMA Mapel Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut

Teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 1-3!

PROPOSAL KEGIATAN

Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Daya Saing UKM Pangan Lokal

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital telah membuka peluang besar bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya di sektor pangan lokal. Namun, banyak UKM yang belum mampu memanfaatkan teknologi secara optimal karena keterbatasan akses informasi, pelatihan, dan pendanaan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat pada 2023, hanya 35% UKM pangan yang aktif menggunakan platform digital untuk pemasaran.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan internet dan perangkat digital, konsumen semakin bergeser ke transaksi daring sekitar 60% lebih. Fenomena ini menjadi peluang besar yang belum dimaksimalkan oleh UKM pangan lokal. Misalnya, banyak produk makanan olahan khas daerah memiliki potensi pasar nasional dan bahkan internasional, tetapi belum memiliki strategi pemasaran digital yang memadai. Di sisi lain, persaingan dengan produk pangan dari industri besar dan waralaba semakin ketat, sehingga inovasi digital menjadi kebutuhan mendesak.

Oleh karena itu, kami mengajukan program pelatihan bertema “Digitalisasi UKM Pangan Lokal” yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, pemahaman e-commerce, serta keterampilan penggunaan dompet digital dan media sosial sebagai sarana promosi. Program ini dirancang untuk menjangkau 50% pelaku UKM di tiga kabupaten, dengan metode blended learning (daring dan luring), serta pendampingan usaha selama 3 bulan.

Program ini penting karena teknologi digital tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga menekan biaya distribusi, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat proses transaksi. Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi e-commerce Indonesia pada 2022 mencapai Rp476 triliun, yang 60% didominasi oleh produk konsumsi rumah tangga, termasuk pangan. Data tersebut menunjukkan adanya kebutuhan akan peningkatan kapasitas pelaku UKM dalam mengakses ekosistem digital.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pelaku UKM pangan lokal dapat bersaing secara sehat di pasar digital yang terus berkembang. Usulan program ini akan disampaikan kepada Kementerian Koperasi dan UKM dengan anggaran sebesar Rp450 juta, yang mencakup biaya pelatihan, honor narasumber, pembuatan modul, serta pengembangan platform daring lokal. Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), khususnya poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.

Sumber: www.pusedi.or.id/ecommerce-ukm2022 dengan penyesuaian oleh penulis soal

1. Dari pernyataan-pernyataan berikut, manakah pernyataan yang mengungkapkan kesesuaian antara usulan program dan data pendukung sesuai teks proposal tersebut?

Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai untuk setiap pernyataan berikut!

A. Usulan Program: Mengajukan program pelatihan digitalisasi bagi 100 pelaku UKM di tiga kabupaten. Data Pendukung: Hanya 35% UKM pangan aktif menggunakan platform digital: Sesuai / Tidak Sesuai

B. Usulan Program: Mengusulkan pelatihan e commerce, promosi digital, dan penggunaan dompet digital. Data Pendukung: Nilai transaksi e-commerce nasional mencapai 476 triliun rupiah dan didominasi produk konsumsi termasuk pangan: Sesuai / Tidak Sesuai

C. Usulan Program: Meminta Kementerian turun langsung ke lapangan sebelum menyetujui usulan. Data Pendukung: Data survei telah menunjukkan kebutuhan pelatihan tanpa menyebut perlunya kunjungan langsung oleh kementerian: Sesuai / Tidak Sesuai

Jawaban: A. Sesuai; B. Sesuai; C. Tidak Sesuai

2. Hubungan koherensi antara paragraf ke-2 dan ke-3 adalah ….

A. alasan pengajuan proposal yang diperinci dengan contoh UKM
B. alasan pengajuan program pelatihan yang diperkuat tujuan
C. akibat dari maraknya fenomena digitalisasi UKM di daerah
D. akibat dari program literasi digital yang disertai tujuan
E. alasan pengajuan proposal program dengan persyaratan

Jawaban: B. alasan pengajuan program pelatihan yang diperkuat tujuan

3. Berdasarkan teks, manakah argumen yang logis dari pernyataan- pernyataan berikut?

Tentukan Logis atau Tidak Logis untuk setiap argumen berikut!

A. Program pelatihan penting karena teknologi digital pasti memperluas jejaring: Logis / Tidak Logis
B. Program pelatihan penting karena teknologi digital pasti memperluas jejaring: Logis / Tidak Logis
C. Usulan program didasarkan pada data survei dan kebutuhan nyata di lapangan: Logis / Tidak Logis

Jawaban: A. Tidak Logis; B. Logis; C. Logis

4. Takikardia dapat menjadi sebagai respons dari kondisi normal, penyakit, atau gangguan irama jantung (aritmia). Normalnya, jantung berdetak 60-100 kali per menit. Jika detak jantung lebih dari 100 kali per menit, kondisi tersebut disebut takikardia. Takikardia umumnya tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Namun, kondisi ini dapat mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan.

Pengertian paling tepat kata takikardia dalam bacaaan adalah ….

A. kondisi jantung yang memiliki detak melebihi 100 kali per menit.
B. respons dari kondisi normal, penyakit, atau gangguan irama jantung (aritmia).
C. umumnya gejala detak jantung yang tidak menimbulkan gejala atau komplikasi.
D. kondisi yang dapat mengganggu fungsi jantung jika dibiarkan tanpa penanganan.
E. kondisi yang bisa berakibat gagal jantung, strok, serangan jantung mendadak.

Jawaban: A. kondisi jantung yang memiliki detak melebihi 100 kali per menit.

Bacalah kutipan cerpen berikut ini untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

(1) Seingatku, setiap pagi, Ibulah yang memakaikan pakaianku yang berwarna merah dan putih itu. (2) Dia pula yang menyisir rambutku, mengenakan topiku yang juga merah dan akhirnya memelukku erat sebagai bekal hariku bersekolah. (3) Hari masih terang tanah ketika sepeda Bapak terangguk-angguk menyusuri jalanan desa dan diriku masih terkantuk-kantuk di boncengan menuju sekolah. (4) Ketika sudah kudengar kicau burung dan kabut mulai menyibak, kami sampai di mulut desa. (5) Sepeda tua Bapak, dengan karat di sana-sini nya, masih menggerit-gerit menuju sekolahku. (6) “Di sana nanti kamu akan tahu, mengapa kita seperti ini. (7) Dan kuharap Bapak masih sempat menyaksikan kamu tidak seperti kami …..” (8) Itu ucapannya yang masih kuingat pada hari pertamaku sekolah.

5. Majas dalam kutipan tersebut terdapat dalam kalimat bernomor ….

A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (6)

Jawaban: C. (3)

6. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….

A. Setiap warga negara Indonesia wajib belajar 9 tahun
B. Hari pertama sekolah paling membahagiakan siswa-siswa
C. Orang tua wajib mengusahakan pendidikan bagi anak-anaknya
D. Carilah ilmu sampai ke sekolah yang paling jauh
E. Pendidikan dapat memperbaiki tingkat kehidupan seseorang

Jawaban: C. Orang tua wajib mengusahakan pendidikan bagi anak-anaknya

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 7 dan 8.

Teks 1

(1) Ekspansi Android sudah menyentuh berbagai hal. (2) Bahkan, adanya potensi yang menjanjikan pada masa depan diakui oleh petinggi BlackBerry yang lebih memilih Android ketimbang platform BlackBerry 10. (3) Dia secara tersirat mengungkapkan bahwa kesiapan BlackBerry untuk menyambut masa depan bersama Android sudah dimulai melalui salah satu produknya. (4) Namun, dia tidak yakin jika BlackBerry akan tetap mengandalkan dua platform untuk bermain di bisnis ponsel. (5) Ada kemungkinan mereka akan memilih Android sebagai pilihan ponsel besutannya.

Teks 2

(1) Aplikasi Android dan BlackBerry sudah dimulai lewat salah satu produknya, yaitu BlackBerry Priv. (2) Selain itu, semua solusi enterprise yang dikembangkan juga dapat digunakan pada platform lain untuk waktu yang lama. (3) Itu adalah perkembangan alami Android. (4) BlackBerry sudah memberikan update versi 10.3.3. dan versi 10.3.4 untuk meningkatkan keamanan ponsel dan fitur baru lainnya. (5) CEO BlackBerry mengonfirmasi peluncuran dua ponsel Android baru setelah merilis ponsel Android perdananya, Priv. Dilihat dari sisi penjualan, peluncuran tersebut cukup sukses.

7. Kalimat manakah yang maknanya sejajar dengan kata ekspansi pada kalimat (1) Teks 2?

A. Kapal Phinisi Nusantara mengarungi Samudera Hindia.
B. Inggris pernah melakukan pendudukan di daerah Afrika
C. Pemerintah sedang mengembangkan kurikulum baru.
D. Kabupaten Manggarai sedang merintis desa wisata baru.
E. Petani berusaha mengembangbiakkan varietas padi jenis baru

Jawaban: B. Inggris pernah melakukan pendudukan di daerah Afrika

8. Apa simpulan kedua teks di atas?

A. Pemasaran ponsel meningkat karena menggunakan teknologi Android
B. Android ramah pengguna karena dirancang bagi kemudahan pencarian informasi
C. Aplikasi ponsel berkembang pesat setelah menggunakan sistem Android
D. Bisnis ponsel Android yang menjanjikan membuat produsen ponsel berinovasi
E. Ponsel terkini memadukan dua teknologi modern yang mempercanggih ponsel

Jawaban: D. Bisnis ponsel Android yang menjanjikan membuat produsen ponsel berinovasi

Kutipan puisi untuk soal nomor 9-11!

Huesca jiwa di dunia yang hilang
jiwa jiwa sayang,kenangan padamu
adalah derita di sisiku
bayangan yang bikin tinjauan beku

angin bangkit ketika senja
ngingatkan musim gugur akan tiba
aku cemas bisa kehilangan kau
aku cemas pada kecemasanku sendiri

di batu penghabisan ke Huesca
batas terakhir dari kebanggaan kita
kenanglah sayang, dengan mesra
kau kubayangkan di sisiku ada

dan jika untung malang menghamparkan
aku dalam kuburan dangkal
ingatlah sebisamu segala yang indah
dan cintaku yang kekal

(Puisi Huesca karya John Cornford diterjemahkan oleh Chairil Anwar)

9. di batu penghabisan ke Huesca
batas terakhir dari kebanggaan kita

Makna kiasan batu penghabisan dan batas terakhir memperjelas kondisi yang dialami aku lirik (penyair) tentang ….

A. perpisahan antara penyair dengan orang yang dikasihi
B. situasi kejiwaan yang penuh dinamika kehidupan
C. setiap perjumpaan akan dibatasi dengan perpisahan
D. semua ikhtiar harus dilakukan sampai batas kemampuan
E. apa pun hasil akhirnya harus disikapi dengan kebanggaan

Jawaban: A. perpisahan antara penyair dengan orang yang dikasihi

10. angin bangkit ketika senja
ngingatkan musim gugur akan tiba

Makna citraan penglihatan ketika senja dan musim gugur mengkonkretkan gagasan penyair tentang ….

A. pergantian hari dan musim
B. batas akhir aktivitas manusia
C. suasana kedukaan di ujung waktu
D. siap menghadapi perubahan waktu
E. kondisi menjelang akhir kehidupan

Jawaban: E. kondisi menjelang akhir kehidupan

11. angin bangkit ketika senja
ngingatkan musim gugur akan tiba
aku cemas bisa kehilangan kau
aku cemas pada kecemasanku sendiri

Suasana hati yang muncul setelah membaca bait puisi tersebut adalah ….

A. keriangan hati saat musim gugur sudah tiba
B. kemuraman saat senja hari di musim gugur
C. keadaan gersang karena daun berguguran
D. kesedihan karena takut kehilangan orang terkasih
E. kebimbangan hati menunggu pergantian musim

Jawaban: D. kesedihan karena takut kehilangan orang terkasih

12. Bacalah teks berikut!

Cara membuat botol kaca:

(1) Botol kaca dibuat dari pasir, batu gamping, dan abu.
(2) Ketiga bahan tersebut dicampur secara proporsional, kadang-kadang pecahan kaca ditambahkan.
(3) Kemudian campuran itu dipanaskan dalam tungku pada suhu yang sangat tinggi.
(4) Lalu adonan kaca diproduksi.
(5) Setelah itu, campuran adonan dibentuk menjadi botol dengan cetakan.
(6) Selanjutnya, untuk memperkuat kaca botol-botol tersebut, panaskan lagi lalu didinginkan.
(7) Gunakan botol tersebut sesuai dengan keperluannya.

Kalimat imperatif (perintah) terdapat pada ….

A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (6) dan (7)

Jawaban: E. (6) dan (7)

13. Cermati paragraf berikut!

Pagi itu, di kompleks pertokoan, seorang pria tampak turun dari mobil mewahnya. Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado sebagai hadiah untuk ibunya di Hari Ibu. Setelah mendapatkan akdo, ia mengirimkannya melalui pos untuk ibunya di kampung. [….], ia merasa bahagia [….] mampu mengirimkan sesuatu untuk ibunya yang ia tinggal pergi untuk mencari nafkah dan mengejar kesuksesan di kota besar.

Konjungsi temporal yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah….

A. kemudian, lalu
B. setelah itu, sebelum
C. selanjutnya, sebelum
D. tiba-tiba, setelah
E. lalu, seketika

Jawaban: D. tiba-tiba, setelah

14. Bacalah paragraf di bawah ini dengan seksama!

(1) Sementara di Hotel Hyatt Regency Yogya, 1.000 lampion diterbangkan ke langit bersama harapan pada tahun 2016 di Bogey’s Teras. (2) “Dalam setiap lampion yang diterbangkan, terdapat tulisan akan harapan pada tahun 2016.(3) kita percaya pada tahun 2016 lebih baik ketimbang tahun sebelumnya, ujar Ayu Hellena Coenellia, marketing Communication hotel Hyatt Regency Yogya.

Kalimat nomor (2) tidak efektif karena tidak bersubjek, penyebabnya adalah ….

A. Penggunaan kata ‘dalam’ di awal kalimat
B. Penggunaan frasa ‘setiap lampion’
C. Penggunaan frasa ‘akan harapan’
D. Penggunaan frasa ‘yang diterbangkan’
E. Penggunaan frasa ‘pada’ dan ‘tahun’

Jawaban: B. Penggunaan frasa ‘setiap lampion’

Teks untuk soal nomor 15-18!

Teks Digital: Ulasan Pengunjung: Eksplorasi Budaya di Kampung Adat Ciptagelar

⭐ 4.8/5 dari 87 ulasan

👤 Rini Kartika – ★★★★★

Kunjungan: Agustus 2024

Pengalaman saya di Kampung Adat Ciptagelar sungguh luar biasa. Udara sejuk dan pemandangan hutan di kaki Gunung Halimun sangat menenangkan. Penduduknya sangat ramah dan terbuka terhadap tamu, tetapi tetap menjaga adat dan tata krama mereka. Saya merasa seperti kembali ke masa lalu, hidup dalam harmoni dengan alam. Sistem pertanian mereka yang masih tradisional sangat menarik untuk dipelajari. Tempat ini cocok untuk siapa pun yang ingin rehat dari hiruk-pikuk kota dan belajar budaya lokal.

👤 Arif Nugroho – ★★★★☆

Kunjungan: Juli 2023

Saya sangat mengapresiasi bagaimana masyarakat Ciptagelar menjaga nilai-nilai adat mereka. Tidak ada listrik atau televisi di rumah-rumah penduduk, tapi justru itu yang membuat suasananya begitu tenang dan damai. Namun, saya merasa beberapa informasi tentang aturan kunjungan dan transportasi masih kurang tersedia secara daring. Semoga ke depan bisa dibuat panduan digital agar lebih mudah bagi wisatawan.

👤 Linda Mariana – ★★★★★

Kunjungan: Mei 2023

Kampung ini sungguh unik! Saya mengikuti tur budaya singkat dan berbincang dengan salah satu sesepuh adat. Beliau menjelaskan filosofi hidup mereka yang sangat dalam dan menyentuh hati. Foto-foto yang saya ambil tidak bisa menggambarkan sepenuhnya keindahan dan kedalaman makna yang saya rasakan. Tempat ini lebih dari sekadar wisata, ini adalah pengalaman spiritual dan edukatif.

👤 Bagas Permana – ★★★★☆

Kunjungan: Desember 2022

Saya menyukai artikel dan informasi yang saya baca sebelum ke sana, tetapi saat sampai, saya merasa ada sedikit perbedaan. Penulis artikel bilang “semua orang pasti jatuh cinta pada Ciptagelar”, tapi menurut saya itu terlalu berlebihan. Tempat ini memang menarik, tapi mungkin tidak semua orang nyaman dengan keterbatasan teknologi dan fasilitas. Namun, tetap patut dikunjungi jika ingin mengenal budaya Sunda secara mendalam.

👤 Melati Dewi – ★★★★★

Kunjungan: Oktober 2023

Sangat merekomendasikan! Saya ke sana bersama komunitas pecinta budaya, dan kami benar-benar menikmati tiap detik. Bahkan saat tidak ada sinyal ponsel, kami bisa fokus sepenuhnya pada pengalaman. Saya senang karena penduduk memberi edukasi tentang larangan dan ritual adat secara terbuka. Jangan lupa datang saat ada upacara adat, karena itu momen paling berkesan!

Teks Cetak: Eksplorasi Budaya yang Otentik di Kampung Adat Ciptagelar

Kampung Adat Ciptagelar, yang terletak di kawasan Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang menyuguhkan pengalaman autentik dan reflektif bagi para pengunjung. Berada di ketinggian dengan udara yang sejuk serta lanskap hutan yang asri, kampung ini menawarkan kehidupan masyarakat adat Sunda yang masih memegang teguh nilai-nilai dan tata cara warisan leluhur.

Dalam ulasan dari berbagai pengunjung, kesan yang muncul begitu kuat adalah ketenangan dan kedalaman spiritual yang dirasakan selama berada di kampung tersebut. Rini Kartika, salah satu pengunjung, menggambarkan pengalamannya seperti “kembali ke masa lalu dan hidup dalam harmoni dengan alam.” Ia menyoroti keramahan warga serta sistem pertanian tradisional yang masih dijalankan tanpa bantuan teknologi modern. Suasana yang jauh dari kebisingan kota ini dianggap cocok bagi siapa pun yang ingin beristirahat sekaligus belajar dari kearifan lokal.

Hal serupa disampaikan oleh Arif Nugroho, yang mengapresiasi bagaimana masyarakat Ciptagelar menolak penggunaan listrik dan televisi sebagai bagian dari pelestarian adat. Namun, ia juga mencatat perlunya peningkatan informasi daring terkait aturan kunjungan agar wisatawan baru lebih siap dan nyaman. Kritik ini menjadi masukan berharga bagi pengelola wisata berbasis komunitas.

Salah satu keunikan Ciptagelar terletak pada filosofi hidup warganya, sebagaimana diungkapkan oleh Linda Mariana. Ia mengikuti tur budaya yang dipandu oleh sesepuh adat, dan merasakan kedalaman nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dalam ulasannya, ia menegaskan bahwa tempat ini bukan sekadar destinasi, tetapi ruang untuk menyelami makna hidup yang sederhana namun bermakna.

Meski mendapat pujian, tidak semua pengunjung sepenuhnya setuju dengan pandangan idealis tentang kampung ini. Bagas Permana, misalnya, menyampaikan bahwa kenyataan di lapangan tidak selalu sesuai dengan ekspektasi yang dibangun dari artikel promosi. Menurutnya, tidak semua orang akan nyaman dengan keterbatasan fasilitas dan teknologi. Namun ia tetap menyatakan bahwa Ciptagelar layak dikunjungi bagi siapa pun yang ingin mengenal budaya Sunda lebih dalam.

Rekomendasi datang dari Melati Dewi, yang menekankan pentingnya datang saat upacara adat seperti Seren Taun berlangsung. Ia dan komunitasnya merasa sangat dihargai sebagai tamu, dan menyatakan bahwa pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat adat memberikan kesan yang sulit dilupakan.

Secara keseluruhan, Kampung Adat Ciptagelar tidak hanya menghadirkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga membuka ruang refleksi bagi siapa pun yang mengunjunginya. Ulasan-ulasan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan desa ini bukan pada fasilitas wisata modern, melainkan pada kesederhanaan hidup yang penuh makna. Bagi pecinta budaya dan pelancong yang mencari kedalaman, Ciptagelar adalah destinasi yang layak untuk dijelajahi.

15. Manakah kalimat yang menyatakan evaluasi dalam teks ulasan cetak dan ulasan digital tersebut?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Saya merasa seperti kembali ke masa lalu, hidup dalam harmoni dengan alam.
B. Artikel ini menyajikan informasi lengkap tentang rute menuju Kampung Ciptagelar.
C. Menurut saya, pernyataan ‘semua orang pasti jatuh cinta’ terlalu menggeneralisasi.
D. Tokoh adat menjelaskan larangan penggunaan listrik di rumah-rumah warga.
E. Kekuatan desa ini bukan pada fasilitas wisata modern, melainkan pada kesederhanaan hidup yang penuh makna.

Jawaban: A, C, dan E

16. Manakah pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan kesederhanaan Kampung Ciptagelar?

Tentukan Tepat atau Tidak Tepat pada setiap kalimat berikut!

A. Suasana yang jauh dari kebisingan kota ini dianggap cocok bagi siapa pun yang ingin beristirahat sekaligus belajar dari kearifan lokal: Tepat / Tidak Tepat
B. Tempat ini bukan sekadar destinasi, tetapi ruang untuk menyelami makna hidup yang sederhana namun bermakna: Tepat / Tidak Tepat
C. Kampung ini menawarkan kehidupan masyarakat adat Sunda yang masih memegang teguh nilai-nilai dan tata cara warisan leluhur: Tepat / Tidak Tepat

Jawaban: A. Tepat; B. Tepat; C. Tidak Tepat

17. Manakah kalimat yang merupakan kalimat majemuk setara dalam teks ulasan digital dan cetak tersebut?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Suasana yang jauh dari kebisingan kota ini dianggap cocok bagi siapa pun yang ingin beristirahat sekaligus belajar dari kearifan lokal.
B. Namun, ia juga mencatat perlunya peningkatan informasi daring terkait aturan kunjungan agar wisatawan baru lebih siap dan nyaman.
C. Meski mendapat pujian, tidak semua pengunjung sepenuhnya setuju dengan pandangan idealis tentang kampung ini.
D. Kami merasa sangat dihargai sebagai tamu, dan pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat adat memberikan kesan yang sulit dilupakan.
E. Ia mengikuti tur budaya yang dipandu oleh sesepuh adat dan merasakan kedalaman nilai-nilai spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Jawaban: A, D, dan E

18. Manakah pernyataan yang mengungkapkan kesesuaian antara ulasan dan fakta dalam teks ulasan digital dan cetak tersebut?

Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai pada setiap pernyataan berikut!

A. Ulasan:
Tempat ini cocok untuk siapa pun yang ingin rehat dari hiruk-pikuk kota.

Fakta:
Suasana kampung yang tenang, sejuk, dan jauh dari kebisingan kota.

B. Ulasan:
Semua orang pasti akan jatuh cinta pada keunikan Ciptagelar.

Fakta:
Tidak semua pengunjung merasa nyaman, seperti ulasan Bagas Permana.

C. Ulasan:
Saya merasa seperti kembali ke masa lalu, hidup dalam harmoni dengan alam.

Fakta:
Kehidupan tradisional tanpa listrik, penuh nilai adat dan kesederhanaan.

Jawaban: A. Sesuai; B. Tidak Sesuai; C. Sesuai

Cermati paragraf berikut untuk mengerjakan soal nomor 19-20!

1 Lahan sawit menjadi satu dari banyak penyebab deforestasi (alih fungsi lahan dari hutan ke perkebunan). 2 Deforestasi berdampak negatif pada lingkungan, karena berkontribusi pada “pelepasan” emisi karbon. 3 Deforestasi juga menyebabkan degradasi tanah dan “pencemaran air”. 4 Meskipun minyak kelapa sawit berpotensi menjadi sumber bahan bakar ramah lingkungan, tetapi sisi negatifnya tidak dapat diabaikan. 5 Situasi itu menunjukkan perlu sinkronisasi antara mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan “dukungan” ketahanan pangan global. 6 Solusinya adalah “penemuan” alternatif bahan baku untuk produksi biodiesel yang tidak bersaing langsung dengan sektor pangan, misalnya penggunaan limbah. 7 Dengan berfokus pada penggunaan limbah, seperti minyak jelantah (minyak goreng sisa), biofuel menjadi solusi dalam mendukung kebutuhan energi tanpa merusak lingkungan. 8 Untuk itu, diperlukan pendekatan holistik agar “perumusan” kebijakan biofuel mempertimbangkan keselamatan lingkungan.

19. Penggunaan kata ber kutip dua (“”) yang tidak tepat terdapat pada kalimat nomor ….

A. 2
B. 3
C. 5
D. 6
E. 8

Jawaban: D. 6

20. Penggunaan tanda koma yang salah terdapat pada kalimat nomor ….

A. 2
B. 4
C. 6
D. 7
E. 8

Jawaban: A. 2

Itulah 20 contoh soal TKA mapel bahasa Indonesia tingkat lanjut. Jangan lelah untuk terus berlatih ya detikers!

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

UI Buka Prodi S1 AI, Siswa Bisa Daftar Mulai 2026


Jakarta

Universitas Indonesia (UI) membuka Program Studi (Prodi) Sarjana Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI). Penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama Prodi AI UI dibuka mulai tahun akademik 2026/2027.

Prodi AI UI, yang juga disebut Prodiska UI, menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) UI. Senat Akademik UI resmi menyetujui usulan pendirian Prodi AI ini pada Jumat (3/10/2025) lalu.


“Usulan Prodiska sangat komprehensif dan sistematis, sebagai suatu unggulan yang berdaya guna serta sustainable di masa yang akan datang,” terang Senat Akademik UI, dikutip dari laman Fasilkom UI, Selasa (7/10/2025).

Prodi AI UI

Lulusan Prodi AI UI disiapkan untuk menguasai kompetensi teknis mendalam terkait AI modeling dan AI system engineering. Talenta AI dari prodi ini juga disiapkan agar mempunyai integritas dan kesadaran etis dalam mengembangkan teknologi berbasis AI yang berpusat pada manusia (human-centric AI).

Para mahasiswa prodi ini juga disiapkan untuk mampu menghadapi tantangan revolusi industri berbasis teknologi. Berdasarkan unggahan Instagram Fasilkom UI @fasilkomuiofficial, berikut mata kuliah (matkul) inti khas Prodi S1 AI UI:

  • AI Product Design
  • Architecture, Engineering, and Operations of AI Applications (AI/MLOps)
  • Foundations of Data Engineering
  • AI Ethics
  • Knowledge Representation & Reasoning
  • Search & Optimization
  • Generative AI, dengan penekanan pada aspek fundamental, sebagai lawan dari discriminative model (generative model umumnya memodelkan distribusi data untuk menghasilkan data serupa, tidak terbatas pada aplikasi populer seperti GPT).

Adapun mata kuliah pilihan S1 AI UI dengan karakteristik khusus (niche) yang bisa diambil mahasiswa antara lain:

  • AI Databases
  • Reinforcement Learning
  • Speech Processing
  • Quantitative Forecasting
  • Network Science
  • Web Search & Retrieval

Bagaimana dengan Prodi Ilmu Komputer UI?

Sementara itu, Fasilkom UI menyatakan Prodi S1 Ilmu Komputer akan makin dititikberatkan pada penguatan fondasi komputasi, computer systems, dan rekayasa perangkat lunak, sambil tetap membuka jalur khusus (stream) bagi mahasiswa yang ingin mendalami AI sebagai minor.

Fasilkom UI menggarisbawahi, kecerdasan artifisial merupakan bagian integral dari ilmu komputer. Adanya Prodi S1 Kecerdasan Artifisial UI merupakan langkah strategis fakultas untuk memperkuat peran sebagai pelopor pendidikan tinggi di bidang teknologi informasi dan komunikasi RI.

Sejalan dengan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia 2020-2045, Fasilkom UI menempatkan Prodi S1 Kecerdasan Artifisial UI ini sebagai langkah strategis untuk mendukung transformasi digital nasional. Dalam hal ini, kurikulumnya mengacu pada standar nasional dan internasional serta diperkaya melalui kolaborasi dengan industri, pemerintah, dan lembaga riset.

Dengan penambahan prodi ini, maka Fasilkom UI terdiri dari:

  • Program Studi Sarjana Ilmu Komputer
  • Program Studi Sarjana Sistem Informasi
  • Program Studi Sarjana Kecerdasan Artifisial

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com

Guru yang Kolaborasi Lebih Memungkinkan Capai Tujuan Pembelajaran



Jakarta

OECD Teaching and Learning International Survey (TALIS) 2024 telah dirilis. Laporan ini merupakan survei guru dan kepala sekolah terbesar di dunia.

Pada 2024, 280.000 pendidik dari 55 sistem pendidikan berbagi wawasan tentang kondisi kerja, pengembangan profesional, dan realitas ruang kelas modern. Dalam edisi ini para guru mengungkapkan apakah dan bagaimana mereka menggunakan kecerdasan buatan, mengapa mereka memilih mengajar, dan apakah mereka ingin tetap menekuni profesi tersebut.

Data dari TALIS memungkinkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang meningkatkan kondisi pengajaran dan pembelajaran di sekolah mereka. Namun, perlu dicatat, Indonesia tidak terlibat dalam survei edisi kali ini.


Guru yang Berkolaborasi Lebih Mencapai Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan laporan ini, guru menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja sama dibandingkan pada 2018. Guru penuh waktu rata-rata menghabiskan sekitar 3 jam per minggu untuk berpartisipasi dalam kerja tim dan berdialog dengan rekan kerja rata-rata.

Dari sana didapat, guru yang melaporkan lebih banyak berkolaborasi cenderung lebih mungkin mencapai tujuan pembelajaran mereka. Memang ada banyak cara guru berkolaborasi. Namun, hanya ada 9% guru yang mengamati kelas guru lain dan memberikan umpan balik setiap bulannya, atau lebih.

Guru yang lebih sering berkolaborasi cenderung berada di kuartil teratas efikasi diri di negara mereka, khususnya ketika guru terlibat dalam diskusi tentang perkembangan pembelajaran siswa tertentu dan bertukar materi ajar dengan rekan kerja.

Kemudian, guru yang melaporkan hubungan profesional yang baik dengan kepala sekolah, guru lain, orang tua dan wali, dan siswa cenderung melaporkan kesejahteraan dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Rata-rata di seluruh sistem pendidikan OECD, 86% guru di sekolah mereka “setuju” atau “sangat setuju” bahwa mereka dapat saling mengandalkan.

Pada laporan ini, juga diungkap Singapura dan Uni Emirat Arab menjadi yang teratas dalam penggunaan AI. Sekitar 75% guru di sana memanfaatkan kecerdasan buatan.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Menko PMK Ungkap Wacana Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum, Dosen Unair Beri Tanggapan


Jakarta

Dosen sekaligus Ketua Koordinator Airlangga Inclusive Learning (AIL) Universitas Airlangga (Unair) Fitri Mutia beri tanggapan usai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno ungkap wacana memasukan bahasa isyarat ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Apa katanya?

Sosok yang akrab dipanggil Mutia itu menjelaskan, bila gagasan Menko PMK bukanlah hal baru. Namun, wacana ini telah sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas.

PP tersebut mengatur tentang jaminan terselenggaranya layanan pendidikan untuk peserta didik penyandang disabilitas. Layanan yang dimaksud termasuk akomodasi termasuk, anggaran, sarana-prasarana, sumber daya (guru, tenaga pendidik, dan dosen), hingga kurikulum.


“Jadi, kita perlu memfasilitasi bagaimana jika di institusi pendidikan kita ada teman-teman tuli,” tuturnya dikutip dari laman resmi Unair, Jumat (10/10/2025).

Upaya Mewujudkan Pendidikan Inklusif

Jika bahasa isyarat benar-benar masuk ke kurikulum nasional, Mutia menyebut ini akan menjadi cikal bakal hadirnya pendidikan inklusif di Indonesia. Pendidikan inklusif mengartikan bila peserta didik penyandang disabilitas, termasuk tuli bisa bersekolah di institusi pendidikan umum.

Mereka tidak lagi diharuskan bersekolah di SLB, lembaga khusus, atau tidak sekolah. Pendidikan Inklusif menjamin teman-teman tulis bisa belajar dilingkungan pendidikan yang terbuka dan setara.

Memang, hadirnya PP 13/2020 memuat aturan tentang keberlangsungan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Namun, tak sekedar aturan kesiapan tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, hingga penerimaan peserta didik perlu diperhatikan.

“Jadi, semua unsur harus menyiapkan diri. Aturan sudah ada, sekolah menyiapkan sumber dayanya, dan teman-teman tuli juga menjadi bagian di dalamnya,” terangnya.

Bila wacana tersebut diterapkan, Mutia menyarankan agar adanya keterlibatan komunitas tuli dalam proses perumusan kebijakan maupun pembelajaran bahasa isyarat. Seperti belajar bahasa lainnya, mempelajari bahasa isyarat harus dilakukan langsung kepada ahli atau penutur aslinya.

“Dalam proses belajar dan mengajarkan bahasa isyarat tidak boleh sembarangan orang. Idealnya belajar dari yang sudah terverifikasi. Tidak adil jika membuat kebijakan tanpa melibatkan mereka. Komunitas atau kawan-kawan tuli harus menjadi bagian dari prosesnya,” urainya.

Cara Pandang Masyarakat Perlu Diubah

Selain aturan yang harus dibenahi, pemerintah harus berusaha dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, terutama disabilitas tuli. Mutia menyebut masih banyak yang beranggapan bila penyandang tuli yang harus menyesuaikan diri dengan pendidikan formal, bukan sebaliknya.

“Padahal, kemampuan berbahasa isyarat bukan hanya kewajiban bagi penyandang disabilitas tuli, melainkan juga tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Dengan demikian, cara paling efisien untuk berinteraksi bersama teman tulis adalah dengan bahasa isyarat, karena membaca gerak bibir atau voice to text belum tentu akurat.

Meskipun kini belum teralisasi, ia tetap optimis bila pendidikan inklusif di Indonesia akan terwujud. Ia yakin wacana Menko PMK bisa menjadi cikal bakal terbentuknya lingkungan belajar yang inklusif.

“Harapannya, jika kedua belah pihak saling memahami, kondisi inklusif bisa tercapai. Di sisi lain, masyarakat umum pun dapat menumbuhkan rasa empati yang lebih tinggi terhadap keberagaman,” tandas Mutia.

(det/faz)



Sumber : www.detik.com

Kampus Kecil di Tengah Arus Besar Pendidikan Tinggi



Jakarta

Pendidikan tinggi di Indonesia, dalam idealitasnya, didesain untuk menjadi lokomotif perubahan sosial. Ia adalah kawah candradimuka tempat anak bangsa dididik dan dipersiapkan menjadi pemimpin, inovator, dan pejuang kemanusiaan.

Dalam visi besar nasional, perguruan tinggi ditempatkan sebagai garda depan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun, di balik narasi gemerlap pendidikan tinggi, terdapat potret lain yang jarang terangkat, yakni pergumulan perguruan tinggi kecil yang tersebar di pelbagai daerah, jauh dari hiruk pikuk universitas besar yang terus mengukir prestasi global.

Ketika universitas besar berlomba memperluas jejaring internasional dan meraih akreditasi unggul, perguruan tinggi kecil justru sibuk memastikan roda akademik tetap berputar. Situasi ini menimbulkan paradoks: tuntutan nasional dan global semakin tinggi, tetapi daya dukung kelembagaan justru semakin rapuh.


Persoalan Mendasar

Salah satu problem krusial di perguruan tinggi kecil adalah aspek kemahasiswaan. Jumlah mahasiswa yang relatif kecil serta latar belakang sosial-ekonomi yang homogen membuat dinamika akademik berjalan datar. Banyak lulusan sekolah menengah di daerah memilih langsung bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Pendidikan tinggi belum sepenuhnya dipandang sebagai investasi jangka panjang, melainkan sebagai beban tambahan yang sulit ditanggung.

Padahal, John Dewey dalam Democracy and Education (1916), pernah menegaskan bahwa pendidikan adalah sarana utama untuk memastikan demokrasi tetap hidup. Melalui pendidikan, individu dipersiapkan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial. Pandangan ini memberi pesan penting bahwa ketika akses pendidikan tinggi masih dianggap barang mewah, maka partisipasi sosial pun terancam pincang. Paradoks inilah yang setiap tahun dihadapi perguruan tinggi kecil.

Masalah lain yang kerap muncul adalah aspek manajemen pengelolaan. Tidak jarang konflik internal terjadi antara pimpinan yayasan, rektorat, dan unit-unit kerja di bawahnya. Perselisihan ini sering berakar pada perbedaan kepentingan, transparansi keuangan, atau perebutan posisi strategis. Alih-alih menjadi motor penggerak kemajuan, konflik manajerial justru menyita energi kelembagaan. Akibatnya, pengambilan keputusan berjalan lambat, program akademik terhambat, dan suasana organisasi menjadi tidak kondusif bagi tumbuhnya iklim akademik yang sehat.

Selain mahasiswa dan tata kelola, persoalan mendasar lainnya adalah sumber daya manusia. Dosen sebagai jantung kehidupan kampus sering kali tidak mudah direkrut dan dipertahankan. Honorarium yang terbatas membuat banyak dosen muda terbaik menjadikan kampus daerah sebagai batu loncatan sebelum pindah ke perguruan tinggi besar yang menawarkan kesejahteraan lebih baik. Situasi ini menciptakan kerentanan berlapis, karena tanpa dosen yang stabil dan berkualitas, sulit menciptakan proses akademik yang sehat dan berkesinambungan.

Problem lain yang tak kalah serius adalah ihwal pembinaan karier dosen. Jalur kenaikan pangkat dan pengembangan jabatan akademik di perguruan tinggi kecil kerap terhambat oleh pelbagai keterbatasan. Minimnya dukungan riset, sulitnya menghasilkan publikasi di berkala ilmiah bereputasi, serta akses yang sempit terhadap jejaring akademik membuat proses karier berjalan jauh lebih lambat dibandingkan rekan sejawat mereka di perguruan tinggi besar. Tidak mengherankan bila dosen dengan jabatan lektor kepala, apalagi guru besar, masih menjadi sesuatu yang langka sekaligus mahal di lingkungan perguruan tinggi kecil.

Tak berhenti di situ, keterbatasan infrastruktur semakin memperberat keadaan. Minimnya laboratorium, gedung belajar yang serba terbatas, hingga fasilitas teknologi yang tertinggal membuat pembelajaran lebih banyak berhenti pada transfer pengetahuan. Mahasiswa tidak mendapat ruang yang cukup untuk mengalami proses riset dan eksplorasi ilmiah. Padahal, di era digital yang berkembang cepat, kemampuan bereksperimen dan menghasilkan inovasi justru semakin dibutuhkan.

Keterbatasan yang berlapis ini akhirnya membuat perguruan tinggi kecil rawan terjebak pada fungsi formalitas, yakni sekadar menyelenggarakan kuliah rutin tanpa benar-benar menjadi pusat penciptaan ilmu. Alih-alih menjadi motor perubahan sosial, kampus justru dipaksa sibuk bertahan hidup dari tahun ke tahun.

Tri Dharma yang Tereduksi

Perguruan tinggi lahir dengan mandat besar yakni mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat. Namun, di banyak perguruan tinggi kecil, mandat ini kerap menyusut. Sekali lagi, orientasi lebih banyak berhenti pada aspek pengajaran semata. Paradigma yang terbentuk adalah learning oriented, bukan research oriented atau community oriented. Situasi ini bukan semata-mata pilihan sadar, melainkan keterpaksaan akibat keterbatasan anggaran dan dukungan kelembagaan.

Padahal, penelitian dan publikasi ilmiah merupakan roh perguruan tinggi. Dari situlah ilmu diperbarui, pengetahuan dikembangkan, dan masyarakat memperoleh manfaat nyata. Seperti diingatkan Ernest Boyer dalam Scholarship Reconsidered: Priorities of the Professoriate (1990), persoalan akademik tidak boleh dipersempit hanya pada pengajaran. Ia mencakup empat dimensi penting: penemuan, integrasi, penerapan, dan pengajaran. Penekanan Boyer ini relevan, bahwa penelitian tidak hanya untuk memenuhi tuntutan birokratis, melainkan untuk memperkaya kehidupan sosial dan memberi makna lebih luas bagi keberadaan perguruan tinggi.

Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Banyak kampus yang sulit mengalokasikan dana riset, apalagi publikasi bereputasi. Keterbatasan keuangan membuat penelitian hanya sekadar formalitas, atau bahkan dikesampingkan. Akibatnya, Tri Dharma yang seharusnya berjalan seimbang, tereduksi hanya menjadi satu: mengajar.

Dampaknya jelas. Perguruan tinggi kehilangan energi pembaruan pengetahuan. Dosen tidak terdorong menghasilkan riset bermutu. Mahasiswa pun hanya dijejali materi tanpa kesempatan cukup untuk mengalami proses penciptaan ilmu. Perguruan tinggi yang mestinya menjadi pusat inovasi, berubah sekadar ruang penyampaian pengetahuan.

Jika dirunut lebih jauh, problem ini membentuk lingkaran yang saling mengikat. Jumlah mahasiswa yang sedikit membuat pemasukan terbatas. Dana yang minim berdampak pada kesejahteraan dosen dan sarana prasarana yang tertinggal. Kualitas akademik pun merosot, reputasi kampus menurun, hingga pada akhirnya makin tidak diminati oleh calon mahasiswa. Lingkaran ini berputar terus-menerus, sulit diputus tanpa adanya intervensi kebijakan yang nyata.

Padahal, pendidikan yang sehat seharusnya mampu menumbuhkan imajinasi, empati, dan daya kritis. Perguruan tinggi idealnya menjadi ruang subur bagi tumbuhnya kualitas-kualitas tersebut. Namun, realitas menunjukkan bahwa perguruan tinggi kecil kerap terjebak dalam pola bertahan hidup, sehingga energi yang seharusnya dipakai untuk pengembangan akademik lebih banyak tersita untuk sekadar menjaga keberlangsungan lembaga.

Keberpihakan dan Kolaborasi

Apakah berarti kampus kecil ditakdirkan untuk selamanya berada di pinggiran? Tidak. Keterbatasan tidak selalu identik dengan kebuntuan. Ada sejumlah langkah strategis yang bisa ditempuh.

Pertama, keberpihakan negara dalam pembinaan perguruan tinggi kecil perlu terus diperkuat. Program hibah dan bantuan pemerintah harus benar-benar menyentuh kebutuhan kampus kecil, tidak hanya berfokus pada kampus besar. Wujud keberpihakan itu dapat berupa langkah afirmatif maupun kebijakan klasterisasi perguruan tinggi swasta, sehingga setiap institusi memperoleh dukungan yang proporsional sesuai kapasitas dan tantangannya. Pada akhirnya, pendidikan tinggi harus dipahami sebagai urusan kebangsaan yang menuntut kolaborasi dan pemerataan, bukan semata kompetisi antar lembaga.

Kedua, kampus kecil harus membangun kolaborasi. Di era digital, jarak bukan lagi penghalang. Jejaring riset lintas kampus, baik nasional maupun internasional, bisa membuka akses publikasi dan inovasi. Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya membangun ‘ekosistem belajar’ yang saling menopang.

Ketiga, transformasi pembelajaran. Perguruan tinggi kecil harus berani meninggalkan metode tradisional yang hanya mengandalkan ceramah. Mereka perlu mengadopsi blended learning, problem-based learning, atau pendekatan partisipatif lain yang memberi ruang kreativitas mahasiswa. Dengan demikian, keterbatasan fisik bisa diimbangi oleh inovasi pedagogi.

Namun, setiap langkah strategis harus disertai analisis risiko. Bidang kemahasiswaan berisiko kehilangan calon mahasiswa jika tidak ada diversifikasi strategi penerimaan. SDM berisiko stagnan jika insentif tidak diperbaiki. Infrastruktur pembelajaran berisiko tertinggal jika kebijakan anggaran tidak berpihak. Riset dan publikasi berisiko macet jika jejaring tidak dibangun. Pendidikan berisiko melahirkan lulusan tidak kompetitif jika metode pembelajaran tidak berubah.

Dengan risk mapping yang jelas, perguruan tinggi kecil bisa menyiapkan mitigasi yang realistis, misalnya: beasiswa daerah, insentif kinerja, shared facilities, konsorsium riset, dan digitalisasi pembelajaran. Langkah-langkah ini bukan sekadar teknis, tetapi strategi bertahan hidup sekaligus melangkah maju.

Kampus kecil di daerah ibarat lilin kecil di tengah gelapnya malam. Cahayanya mungkin redup, tetapi ia tetap memberikan arah bagi anak-anak bangsa yang haus ilmu. Lilin itu bisa padam jika dibiarkan berjuang sendiri, tetapi bisa pula semakin terang bila ditiup angin keberpihakan dan dilindungi kaca kolaborasi.

Menyulam asa kampus kecil adalah bagian dari menyulam masa depan bangsa. Indonesia tidak akan maju hanya dengan menonjolkan kampus besar di kota-kota utama. Kekuatan bangsa justru akan lahir jika kampus di pelosok pun mendapat ruang tumbuh yang sama. Di situlah sejatinya keadilan pendidikan, yakni menghadirkan cahaya pengetahuan di setiap sudut negeri.

*) Ahmad Tholabi Kharlie
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Anggota Dewan Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek RI

*) Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi detik.com

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Sekolah Bakal Punya 6 Papan Interaktif Digital per 2029



Jakarta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mendistribusikan sebanyak 64.072 Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital ke sekolah-sekolah di seluruh di Indonesia.

IFP adalah perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran agar lebih interaktif dan kolaboratif. IFP menjadi media pembelajaran yang relevan dengan perkembangan digital saat ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak sebanyak 6 IFP sudah disalurkan ke masing-masing sekolah pada 2029.


“Tahun berikutnya dua (2027-2029). Sehingga, diharapkan dalam rentang waktu lima tahun ada enam (IFP) di masing-masing sekolah,” katanya di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu, (22/10/2025).

Penambahan IFP Dimulai Tahun Depan

Ditambahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ulhaq, pengadaan IFP merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Rencananya, IFP akan mulai ditambah ke sekolah-sekolah mulai 2026. Layar pintar ini khususnya menyasar sekolah di wilayah terluar, terdalam, dan tertinggal (3T).

“Dalam rapat kabinet tadi sore, beliau meminta agar jumlah IFP ditambah pada tahun depan agar semakin banyak sekolah di seluruh daerah, termasuk wilayah 3T, bisa menikmati pembelajaran digital yang setara,” kata Fajar dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).

Wamen Fajar: IFP Dukung Deep Learning

Menurut Fajar, IFP tak didatangkan ke sekolah begitu saja. Selain mendorong pembelajaran secara lebih digital dan adaptif, IFP juga akan membantu pembelajaran mendalam (deep learning).

IFP menurut Fajar akan terintegrasi dengan platform pembelajaran dan mengajar lain seperti Rumah Pendidikan. Platform tersebut berisikan sistem yang terintagrasi seperti materi belajar, portal data, alat kolaborasi guru dan siswa, serta lainnya.

“Rumah Pendidikan bisa diunduh di perangkat masing-masing. Kontennya sudah dikurasi, dan menjadi ‘otaknya’ IFP. Dua platform ini saling melengkapi, membentuk super apps pembelajaran nasional,” kata Wamen Fajar.

Tak hanya IFP, program digitalisasi pembelajaran di sekolah juga mendatangkan internet satelit, dan solar panel (cadangan listrik). Keduanya langsung disediakan oleh PLN.

“Bapak Presiden meminta agar setiap anak di negeri ini memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan. Digitalisasi pendidikan adalah cara kita memperkuat keadilan sosial dan menyiapkan generasi unggul untuk masa depan bangsa,” pesannya.

Target Penyebaran IFP di Sekolah-sekolah

Berdasarkan data Kemendikdasmen per 22 Oktober 2025, dari 64.072 IFP yang disebarkan, sebanyak 54.578 perangkat sudah diinstal media pembelajaran sehingga siap digunakan.
Sembunyikan kutipan teks

Adapun target sekolah sasaran penerima perangkat digital ini sebanyak 288.865 sekolah yang terdiri dari 64.191 PAUD, 149.268 SD, 43.520 SMP, 14.829 SMA, 11.697 SMK, 2.360 SLB, dan 3.000 SKB dan PKMB.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Hasil Akhir Seleksi PKN STAN 2025 Diumumkan, Cek Namamu di Sini!


Jakarta

Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) telah mengumumkan hasil seleksi akhir calon mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026. Pengumuman ini sudah bisa dilihat mulai 24 Oktober 2025.

Dalam seleksi sekolah kedinasan tahun 2025, PKN STAN menjadi tujuan paling favorit calon mahasiswa. Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), pendaftar PKN STAN mencapai 45.518 orang.

Sementara itu, sekolah kedinasan kedua dengan pendaftar terbanyak berjumlah 31.264 orang. Adapun total pendaftar sekolah kedinasan yakni 150.197 orang.


Apakah detikers peserta PKN STAN? Cek pengumumannya dengan cara berikut.

Cara Cek Hasil Akhir Seleksi PKN STAN 2025

Hasil seleksi calon mahasiswa baru PKN STAN 2025 diumumkan lewat laman resmi PKN STAN. Peserta bisa melihatnya di https://pknstan.ac.id/id/hasil_akhir_spmbpt_25.

Pada laman tersebut klik bagian-bagian berikut untuk melihat hasilnya:

  • Program Sarjana Terapan: klik DI SINI
  • Program Diploma III: klik DI SINI
  • Program Blended Learning: klik DI SINI

Cara Daftar Ulang Mahasiswa Baru PKN STAN 2025

Bagi peserta yang dinyatakan lolos, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah daftar ulang. Proses daftar ulang bisa dilakukan pada 27-28 Oktober 2025 di Gedung I PKN STAN Jl Bintaro Utama Sektor V Bintaro Jaya, Tangerang Selatan sesuai jadwal yang terdapat pada lampiran pengumuman.

Daftar ulang offline dikecualikan bagi mahasiswa program blended learning. Daftar ulang akan dilakukan secara daring lewat media Zoom yang bisa diakses pada laman https://s.kemenkeu.go.id/daftarulangPKNSTAN pada 31 Oktober 2025 pukul 14.00 WIB.

Dokumen Syarat Daftar Ulang PKN STAN 2025

Calon mahasiswa baru PKN STAN harus membawa dokumen-dokumen ini saat hari pendaftaran ulang, yakni:

  • Bukti peserta seleksi
  • Surat tugas belajar yang dikeluarkan Sekretaris Unit Eselon I/LNSW, Kepala Biro Umum, atau Pejabat
  • Pimpinan Utama/Madya/Pratama yang berwenang di bidang kepegawaian
  • Fotokopi ijazah terakhir
  • Fotokopi transkrip
  • Kartu BPJS Kesehatan/asuransi kesehatan
  • Surat pernyataan mematuhi ketentuan akademik, non akademik, dan pembangunan karakter
  • Surat asli keterangan sehat jasmani dan rohani dari rumah sakit pemerintah
  • Surat asli keterangan kesehatan jiwa dari rumah sakit pementah
  • Surat asli keterangan bebas TBC, hepatitis, dan HIV/AIDS dari rumah sakit pemerintah
  • Surat asli keterangan bebas NAPZA dari rumah sakit
  • Surat pernyataan komitmen dari kepala satuan kerja/kepala unit kerja untuk membebastugaskan pegawai dari pekerjaan kantor selama waktu perkuliahan.

Ketentuan Selama Daftar Ulang PKN STAN 2025

  • Laki-laki memakai kemeja warna putih polos dan celana panjang warna hitam polos
  • Perempuan memakai kemeja warna putih polos, rok panjang warna hitam polos; bagi yang berjilbab menggunakan jilbab hitam
  • Calon mahasiswa yang tidak melakukan daftar ulang dianggap mengundurkan diri
  • Calon mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pendahuluan Studi Perdana Akademik dan Karakter pada 1-2 November 2025 dan 3-6 November 2025.

Itulah informasi mengenai hasil seleksi akhir PKN STAN 2025 beserta cara daftar ulang. Bagaimana hasilnya detikers, apakah kalian lolos?

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

7 Kebiasaan Sederhana yang Disukai Orang Cerdas, Termasuk Dengar Musik Klasik


Jakarta

Orang cerdas sering kali dianggap sebagai sosok yang sempurna, pintar, rasional, dan selalu mampu mengendalikan keadaan. Namun, menurut konselor Samuel Kohlenberg, hal itu tidak selalu mudah dijalani.

Mereka kerap dihadapkan pada tuntutan dengan standar yang tidak realistis, bahkan lebih rentan mengalami tekanan mental. Tak jarang, orang cerdas justru membebani diri sendiri dengan sikap perfeksionis, yang pada akhirnya bisa memicu stres berkepanjangan.

Meski begitu, ada sejumlah hal sederhana yang justru dianggap menenangkan oleh orang cerdas, meskipun mungkin tidak disukai oleh kebanyakan orang. Aktivitas-aktivitas ini berperan penting dalam membantu mereka meredakan stres, menjaga keseimbangan emosional, dan memberi ruang untuk refleksi diri.


Dikutip dari laman Your Tango, berikut beberapa hal yang menenangkan bagi orang cerdas.

1. Kesendirian

Kesendirian menjadi hal yang menenangkan bagi orang cerdas, khususnya bagi mereka yang memadang waktu sendiri sebagai cara positif untuk memanfaatkan waktu mereka. Hal ini ditunjukkan dalam sebuah studi dalam Journal of Personality.

Orang cerdas cenderung lebih suka menghabiskan waktu sendiri jika mereka tidak secara aktif terlibat dalam interaksi sosial yang lebih mendalam dan bermakna. Baik saat membaca, menekuni hobi dan minat pribadi, atau sekedar duduk diam.

2. Keheningan

Keheningan adalah salah satu hal yang dianggap menenangkan oleh orang pintar. Tak hanya menyediakan ruang untuk reflksi diri dan pengaturan emosi, keheningan digunakan orang cerdas untuk menghilangkan stres dan mengatur diri, tanpa gangguan.

Sebuah studi di tahun 2007 menunjukkan, berpikir dalam keheningan bisa meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam kelompok. Jadi, saat orang-orang cerdas meluangkan waktu untuk menyendiri di tengah rutinitas mereka, hal itu bukan hanya dirasa menenangkan, tapi juga menjadi cara untuk melatih emosi dan keterampilan berpikr kritis mereka.

3. Menyelesaikan Game Rumit dan Memakan Waktu

Teka-teki yang menyita waktu atau permainan papan atau board games yang rumit menjadi hal yang menenangkan bagi orang pintar, tapi mungkin tidak disukai orang pada umumnya.

Menurut studi yang diterbitkan dalam International Journal of Game-Based Learning, orang yang rutin bermain board games memiliki IQ lebih tinggi dari pada yang tidak.

Mulai dari membantu seseorang mengasah kemampuan berpikir logis hingga mendorong keterampilan menyelesaikan konflik dan memecahkan masalah, permainan papan dan teka-teki menjadi cara ideal untuk orang cerdas melepas stres sambil tetap meningkatkan kapasitas otak.

4. Musik Klasik

Musik klasik dan instrumental menjadi hal yang menenangkan bagi orang cerdas. Tak hanya membantu meringankan stres dan kecemasan kronis, musik ini juga meningkatkan kemampuan kognitif.

Mendengarkan musik klasik menjadi salah satu cara termudah bagi orang cerdas untuk melepas lelah dan bersantai dalam rutinitas harian mereka.

5. Menulis Jurnal

Menurut sebuah studi dari Journal of Individual Diffeences, pada dasarnya, kecerdasan berkaitan dengan rasa ingin tahu. Sehingga, menulis jurnalmenjadi salah satu aktivitas yang disukai orang-orang cerdas.

Baik sebagai sarana untuk memecahkan masalah pribadi, mencatat rencana, orang-orang cerdas mengaggap menulis jurnal sebagai kegiatan yang menenangkan dan produktif.

Studi lainnya dari Michigan State Univesity mengungkap, menulis jurnal dan memanfaatkan kebiasaan emnulis ekspresif merupakan salah satu cara orang pintar membebaskan sumber daya di otak untuk ditugaskan pada tugas-tugas lain. Saat mereka tidak terlalu terbebani oleh stres, kekhawairan oleh stres, kekhawatian, atau emosi yang kompleks, mereka lebih mungkin berhasil dalam memecahkan masalah.

6. Membaca Buku

Menurut sebuah studi dari Scientific American, membaca buku panjang dan fiksi merupakan salah satu cara orang pintar melatih keterampilan penting mereka. Bukan hanya menenangkan dan menghilangkan stres, kegiatan ini juga memilik manfaat emosonal dan kognitif yang menambah nilai pada rutinitas mereka.

Sekalipun buku-buku di rak mereka rumit, mendalam, dan menyita waktu, kebiasaan membaca secara teratur dan mencoba genre baru menjadi hal yang dianggap menenangkan bagi orang pintar. Mungkin hal ini tidak disukai oleh kebanyakan orang.

7. Belajar dari Orang Lain

Berdiam diri, merenungkan perilaku, dan belajar dari orang lain adalah beberapa hal yang orang cerdas anggap menenangkan. Mereka cukup percaya diri dan kompeten untuk tahu bahwa membuat kesalahan atau meminta bantuan bukanlah hal negatif, tapi peluang untuk belajar dan berkembang.

Baik dalam hubungan pribadi atau karir profesional, orang-orang cerdas menikmati dan menemukan ketenangan dalam belajar dari orang lain dan menerima nasihat mereka.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com