Tag Archives: lebak bulus

Menatap Blok M Lewat Kacamata Wisatawan



Jakarta

Bagi wisatawan, Blok M bukan sekadar pusat belanja dan hiburan lama. Kawasan ini kini menjelma destinasi urban dengan nuansa retro yang berpadu dengan gaya hidup modern Jakarta Selatan.

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar Famtrip-Strolling Around Blok M pada Kamis (25/9/2025). detiktravel menjadi salah satu peserta dalam rombongan itu.

Kegiatan mengeksplor Blok M itu juga diikuti oleh influencer atau kreator konten. Disparekraf mengatakan agenda itu digeber agar informasi mengenai wisata Blok M dapat tersebar luas melalui platfrom media sosial para influencer dan content creator.


“Diharapkan peserta dapat menerima pemahaman yang baik mengenai sejarah dan ikon utama di Jakarta Selatan, serta mampu mempengaruhi dan mengajak para followersnya melalui kanal sosial media masing-masing,” kata PLT KA Sudin Parekraf Jakarta Selatan Isa Sarnuri.

Rosa, peserta asal Bekasi mengaku senang dengan adanya acara famtrip ini “Kita bisa eksplor Blok M dari tempat yang kita enggak tahu dan ternyata ada tempatnya,” kata dia.

“Alasan mengikuti kegiatan ini karena pengen eksplor blok M, biasanya cuma tahu tempat-tempat yang viral aja dan tadi dijelasin juga sejarah Blok M sama pemandunya”, kata Lusi, peserta asal Lebak Bulus.

Sejumlah pengunjung mengakui bisa menjadi lebih tahu mengenai sejarah Blok M dan hidden gem yang belum mereka singgahi.

“Hal yang menarik dari famtrip ini kita bisa datang ke tempat-tempat hidden gem yang belum viral, dapat teman baru, dan semuanya sudah terfasilitasi mulai dari MRT dan bus,” kata Nisa, peserta asal Kebayoran Baru.

Tak hanya berkeliling Blok M, peserta juga bisa menikmati kuliner kekinian, seperti kuliner Korea, Thailand, dan timur tengah.

“Saya mampir ke stand kuliner yang depan Blok M Square itu semua kuliner ada, yang unik itu tadi banyak banget macam-macam kuliner dari Korea, Thailand,” ujar Nisa.

Di Blok M enggak cuman makanan kekinian aja yang ada, tapi juga ada kisah di baliknya.

“Ya, enggak cuman kulineran. Peserta juga bisa mengetahui kilas balik dari masjid Al-Azhar, CSW, Peruri, dan Blok M,” kata Nisa.

“Mayoritas pengunjung ke Blok M untuk berburu kuliner bukan ke tempat belanja, sedangkan pusat perbelanjaannya masih lumayan sepi”, kata Nisa lagi.

Peserta lain cukup terkesan dengan Famtrip-Strolling Around Blok M Sudin Parekraf Jakarta Selatan itu. Mereka menilai Blok M bukan sekedar tempat nongkrong tapi tempat yang ada sejarahnya.

“Seru banget banyak informasi yang saya dapatkan, yang menarik Blok M itu bukan sekedar tempat nongkrong, tapi tempat yang ada sejarahnya,” kata peserta dari komunitas influencer.

Kepala Seksi Pemasaran dan Atraksi Sudin Parekraf Jakarta Selatan berharap acara ini dapat menjadi pengalaman menarik dan bisa dibagikan ke masyarakat luas.

“Semoga menjadi pengalaman menarik dan di-share ke teman-teman yang lain,” kata Chryshandyni Suri R., kepala Seksi Pemasaran dan Atraksi Disparekraf Jaksel.

Acara Famtrip-Strolling Around Blok M baru pertama kali digelar yang hanya memfokuskan ke satu tempat saja dan peserta berkeliling dengan jalan kaki.

“Ini baru pertama kali menggali 1 spot, sebelumnya biasanya menggali spot dengan menggunakan bus ke beberapa spot,” kata Chryshandyni.

Acara Famtrip-Strolling Around Blok M ini berhasil membuka perspektif baru bahwa Blok M bukan hanya pusat kuliner dan hiburan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah serta hidden gem yang menarik untuk dieksplorasi. Diharapkan kegiatan ini dapat semakin mengenalkan Blok M sebagai destinasi wisata urban Jakarta Selatan yang layak dikunjungi.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Serba-serbi Persiapan TKA di Berbagai Daerah, Sekolahmu Sudah Siap?


Jakarta

Menjelang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan dimulai tahun ajaran 2025/2026, sejumlah sekolah di berbagai daerah tengah bersiap. Pada November mendatang, jenjang SMA/sederajat akan memulai TKA lebih dulu.

Sementara itu, TKA jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat akan dimulai pada Maret 2026. Meski demikian, sejumlah sekolah menengah pertama juga telah menyiapkan pelaksanaan TKA.

Sekolah-sekolah ini mengaku antusias dan telah membuat strategi persiapan. Mulai dari sekolah di DKI Jakarta hingga Mojokerto ini.


Sosialisasi Sudah Dimulai

Pamiluwati, guru dari MTsN 4 Mojokerto, Jawa Timur menyebut sekolahnya telah mulai melakukan sosialisasi sejak bulan lalu. Sekolahnya berencana akan mengikutsertakan semua siswa dalam TKA.

“Sudah disosialisasi, ya. Persiapan, gitu. Kalau dari kami sendiri, madrasah sudah mulai sosialisasi bulan kemarin, bahwa memang TKA ini dipakai untuk murid-murid yang akan sebagai salah satu persyaratan murid-murid Untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya,” ujarnya saat ditemui di sela acara Temu Pendidikan Nusantara (TPN) XII di Sekolah Cikal, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (12/10/2025).

Ia menambahkan, bagi sekolah madrasah, keberadaan TKA bukan hal yang sepenuhnya baru. Saat sosialisasi, beberapa orang tua siswa merasa sudah tidak asing dengan istilah-istilah ujian baru bagi sisw

“Dulu kami juga terbiasa menghadapi ujian madrasah. Jadi ini hanya beda istilah saja,” ujarnya.

Strategi Persiapan dan Koordinasi MGMP

Sementara itu, Laeli Hikmawati, guru SMPN Wonopringgo Pekalongan, Jawa Tengah menyampaikan bahwa sosialisasi juga telah dilakukan oleh dinas pendidikan setempat. Namun, untuk persiapan teknis, pihaknya baru memulai koordinasi di tingkat MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

Laeli menuturkan, sekolahnya telah melakukan pemetaan mata pelajaran literasi dan numerasi. Diketahui, mata pelajaran TKA yang diujikan di SMP/MTs/sederajat adalah Bahasa Indonesia dan Matematika.

“Karena materinya kan literasi-numerasi ya. Literasi-numerasi, Matematika sama Bahasa Indonesia itu kemarin di MGMP itu yang diminta oleh Kepala Dinas melakukan beda kisi-kisi soal dua mata pelajaran itu. Terus kemudian kemarin kita baru menyepakati strategi teknik-tekniknya,” kata Laeli.

Ia menambahkan, sosialisasi intensif di sekolah baru akan dimulai pada November 2025. Dikatakan Laeli, pihak sekolah akan menjalankan sosialisasi sesuai dengan arahan dinas.

“Nanti sekitar bulan Februari sama 2026 persiapan mungkin sudah akan dilaksanakan (untuk siswa), seperti pemantapan materi,” katanya.

Semua Siswa Akan Diikutsertakan

Sejumlah sekolah negeri maupun madrasah memilih untuk mengikutsertakan semua siswa dalam TKA.

Menurut Uun Widiawati, perwakilam SMPN 2 Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jatim, keputusan tersebut diambil agar proses pendataan dan pemetaan berjalan lebih mudah.

“Kalau hanya sebagian yang ikut, nanti susah memetakannya. Jadi lebih baik semua ikut. Selain itu, kalau ada opsi ‘boleh ikut, boleh tidak’, biasanya anak-anak malah jadi nggak termotivasi,” jelasnya.

Para guru berharap, pelaksanaan TKA nanti tidak hanya berjalan lancar, tapi juga benar-benar mencerminkan kemampuan siswa. TKA juga diharapkan dapat menggambarkan kesiapan siswa menuju jenjang selanjutnya.

“Semoga hasil TKA bisa menjadi acuan di SMA nanti, terutama dalam menentukan kesiapan belajar siswa,” ujar Pamiluwati.

Pamiluwati menambahkan, TKA juga bisa menjadi barometer bagi siswa dan orang tua. Menurutnya, TKA lebih penting dibandingkan UN atau lainnya dalam membantu menguji seberapa jauh siswa siap melanjutkan ke jenjang berikutnya.

“Dengan hasil TKA, siswa bisa tahu di mana kekuatan dan kelemahannya. Misalnya lemah di matematika, berarti harus lebih banyak berlatih. Itu bisa jadi bekal sebelum memilih sekolah lanjutan,” tuturnya.

Pendampingan Siswa agar Siap TKA

Berbeda dengan sekolah-sekolah di atas, sekolah berbasis kompetensi yakni Sekolah Cikal tidak mewajibkan semua siswa mengikuti TKA. Keputusan mengikuti TKA ditentukan oleh pilihan universitas murid.

“Kami memberi kebebasan bagi setiap murid untuk menentukan jalur yang paling sesuai dengan rencana studinya naik SNBP, jalur mandiri, maupun universitas luar negeri. Bagi Cikal, keberhasilan belajar tidak ditentukan oleh satu bentuk ujian, melainkan oleh kesiapan murid mengambil keputusan yang sadar dan bertanggung jawab atas arah belajarnya,” ujar Deputy Head of Curriculum Sekolah Cikal Lebak Bulus dan Kemang, Windy Hastasasi.

Menuju TKA, Sekolah Cikal memang tidak ada persiapan khusus karena asesmen yang digunakan sehari-hari sudah bersifat otentik dan berbasis kompetensi. Namun, Cikal tetap menyediakan modul persiapan TKA.

Selain itu, Cikal juga melakukan pendampingan sebagaimana kebutuhan individu murid. Setiap murid memiliki advisor yang membantu menyusun strategi belajar.

“Bagi murid yang memilih jalur yang mensyaratkan TKA, sekolah memfasilitasi mereka untuk mengikuti modul dan bimbingan dari Siap Kuliah yang diselenggarakan oleh Sekolah.mu,” kata Windy.

Dorong Kompetisi Sehat dan Kolaborasi

Selain menjadi alat ukur akademik, TKA dinilai mampu membangun budaya kompetisi yang positif. TKA diharapkan bisa memicu semangat atau motivasi siswa dalam belajar.

“Anak-anak jadi lebih termotivasi belajar untuk masuk ke sekolah lanjutan yang diinginkan. Wali murid juga bisa ikut mendampingi, jadi kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua benar-benar terasa,” kata Uun.

Menurut Pamiluwati, keberhasilan pelaksanaan TKA akan bergantung pada tiga pilar utama, yakni sekolah, guru, dan orang tua. Ia mengajak para guru untuk memantau siswa dalam persiapan menuju TKA.

“Kalau semuanya terlibat, hasilnya bukan hanya angka di kertas, tapi peningkatan semangat dan kualitas belajar anak-anak kita,” pungkasnya.

Meski tidak menentukan kelulusan, Windy juga berharap TKA dapat menjadi pengalaman belajar tambahan bagi siswa. Setelah mengikuti TKA, diharapkan siswa bisa lebih percaya diri untuk memilih kariernya.

“Kami berharap murid melihat TKA sebagai pengalaman belajar tambahan, bukan penentu nilai atau masa depan. Proses menghadapi ujian ini kami pandang sebagai kesempatan untuk refleksi, ketangguhan, dan pengambilan keputusan yang matang,” kata Windy.

“Bagi Cikal, keberhasilan sejati bukan diukur dari hasl tes, tetapi dari bagaimana murid mengenali kekuatannya, memahami tujuannya, dan melangkah dengan percaya diri menuju jalur pendidikan dan karier yang paling bermakna bagi dirinya,” tambahnya.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Akses Mudah ke Night at The Ragunan Zoo, Cukup Naik TransJakarta



Jakarta

Taman Margasatwa Ragunan resmi membuka wisata malam perdana bertajuk Night at The Ragunan Zoo pada Sabtu (11/10/2025). Aksesnya pun mudah, cukup naik TransJakarta koridor 6 dan turun di halte Ragunan, pengunjung bisa langsung menikmati sensasi menjelajah kebun binatang di bawah cahaya malam

Merujuk pengalaman detikTravel naik TransJakarta menjelang Night at The Ragunan Zoo perdana itu, penumpang Transjakarta 6N dari Blok M pada pukul 17.30-an tidak terlalu ramai. Suasana di dalam bus terasa sepi, termasuk saat bus makin mendekati Ragunan. Hanya ada beberapa penumpang yang duduk berjauhan, sebagian sibuk dengan ponsel, dan yang lain menatap ke luar jendela.

Bus melaju tanpa hambatan. Tidak ada kemacetan yang berarti hanya ada antrean saat bus berhenti di lampu merah. Begitu turun di halte Terminal Ragunan, suasananya juga tidak sepadat pada kunjungan ke Ragunan Zoo di pagi hari saat akhir pekan.


Saat itu, hanya ada beberapa pengunjung yang berjalan menuju pintu masuk, sedangkan area parkir di sekitar taman terlihat penuh oleh kendaraan pribadi. Mayoritas pengunjung tampaknya memilih datang menggunakan mobil atau motor, bukan TransJakarta.

Meski tidak ramai, suasana di sekitar Ragunan terasa hangat. Lampu-lampu taman mulai menyala, menandakan malam segera tiba. Petugas tampak bersiap di depan gerbang, menyambut pengunjung yang mulai berdatangan.

Perjalanan dengan TransJakarta sore itu memberi pengalaman berbeda. Meski bus terasa sepi, justru di situlah sensasinya. Bisa menikmati perjalanan dengan tenang tanpa desakan penumpang, sambil melihat langit sore berubah warna menuju malam. Sepinya perjalanan bukan berarti kurang diminati, mungkin hanya karena sebagian besar warga memilih kenyamanan kendaraan pribadi.

Bagi yang ingin menikmati Night at The Ragunan Zoo tanpa repot mencari parkir, naik TransJakarta bisa jadi pilihan menarik. Cepat, murah, dan bebas macet-perjalanan yang tenang menuju petualangan malam di Ragunan.

Selain TransJakarta 6N dari Blok M via Kemang, traveler bisa memilih Transjakarta 5N yang melayani penumpang pada rute Kampung Melayu-Ragunan, 7E Kampung Rambutan-Ragunan, atau Mikrotrans Transjakarta JAK 45 Lebak Bulus-Ragunan

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com