Tag Archives: liga

Tak Perlu ke Premier League untuk Buktikan Diri


Jakarta

Frenkie de Jong pernah begitu dekat dengan kepindahan ke Premier League. Meski mengakuinya sebagai liga terbaik, ia tak merasa perlu membuktikan diri di sana.

De Jong sempat dikaitkan erat dengan Premier League dalam beberapa kesempatan. Sebelum gabung Barcelona pada 2019, ia kabarnya bernegosiasi dengan Manchester City dan Manchester United.

MU juga kembali mendekatinya, saat Barcelona terpukul oleh krisis finansial di 2022. Tapi kala itu gelandang internasional Belanda itu bersikeras bertahan meski Barca sudah siap melepasnya demi mendapatkan dana segar.


Walaupun sempat mau dijual, De Jong tak kehilangan cintanya untuk Barca. Pada Oktober lalu ia meneken perpanjangan kontrak yang berlaku hingga 2029.

Ia mengaku selalu punya impian untuk bermain di Barcelona dan tinggal lama di sana, yang mana mulai terwujud. Meski nasib tak ada yang tahu dan kepindahan ke Premier League bisa saja terjadi ke depannya, De Jong memastikan tak punya urgensi untuk pindah ke sana.

“Apakah saya harus ke Premier League untuk membuktikan diri saya? Rasanya tidak. Sebelumnya ada tawaran-tawaran, tapi saya bahagia di Barca,” ujarnya dikutip Mundo Deportivo.

“Premier League itu liga terbaik sekarang ini, tak diragukan lagi, sama seperti LaLiga sekitar 10 tahun lalu. Tapi itu tak berarti Anda harus bermain di sana untuk membuktikan diri Anda pemain yang bagus.”

“Saya sudah punya mimpi seperti itu sebagai anak-anak dengan Barcelona.”

(raw/aff)



Sumber : sport.detik.com

De Jong Masih Berambisi Menangi Liga Champions bareng Barcelona


Jakarta

Salah satu alasan Frenkie de Jong bertahan lebih lama di Barcelona adalah Liga Champions. Ia bertekad memenanginya setidaknya sekali.

De Jong sudah tujuh musim memperkuat Barcelona dan telah memenangi titel-titel domestik. Ia dua kali juara LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Ia masih punya urusan besar yang harus diselesaikan: memenangi Liga Champions. Prestasi terbaiknya adalah menjejak semifinal pada musim 2024/2025 lalu.


“Kalau Anda bermain buat Barcelona selama enam atau 10 tahun, Anda harus memenangi Liga Champions minimal satu kali. Jadi saya masih ada urusan di sini,” cetus gelandang 28 tahun tersebut dikutip Mundo Deportivo.

Trofi Liga Champions menambah alasa De Jong bertahan lebih lama di Barca, selain kecintaannya terhadap klub. Pada Oktober lalu pemain timnas Belanda itu memperpanjang kontraknya hingga 2029.

Padahal perjalanannya di klub Catalunya itu tak mulus-mulus amat. De Jong bahkan nyaris dijual pada 2022 untuk meningkatkan kondisi keuangan klub.

“Ketika saya meneken kontrak pertama dengan Barcelona, saya berharap bisa bermain untuk mereka selama 10 atau 12 tahun. Tampaknya itu mungkin terjadi sekarang,” ujarnya.

(raw/aff)



Sumber : sport.detik.com

Laju Madrid Spektakuler, Mau Minta Apalagi?


Sao Paulo

Di tengah kritik terhadap Xabi Alonso, Carlo Ancelotti melontarkan pembelaan. Menurut Ancelotti, Real Madrid melakoni start yang sangat baik bersama Alonso.

Madrid-nya Alonso sudah mengarungi 16 pertandingan di seluruh kompetisi 2025/2026. Los Blancos memetik 13 kemenangan, dua kekalahan, dan sekali imbang.


Akan tetapi, setelah menggasak Valencia 4-0, Madrid gagal menang back to back. Kylian Mbappe dkk buntu setelah tersungkur di markas Liverpool 0-1, sebelum tampil mengecewakan dalam lawatannya ke Rayo Vallecano dalam hasil seri 0-0.

Terkait laju tersendat Real Madrid itu, muncul kritik yang mempertanyakan taktik Xabi Alonso. Ancelotti, yang pernah menukangi Madrid selama dua periode itu, menyakini suksesornya itu masih di jalur yang benar.

“Badai akan selalu datang, tapi yang terpenting adalah bagaimana Anda menanganinya,” ucap pelatih yang kini membesut Timnas Brasil tersebut.

“Sebuah hasil imbang di Real Madrid itu dianggap sebagai awal dari krisis. Hasil-hasil Madrid sejauh ini spektakuler kok. Mau minta apalagi sih?” ceplos Carlo Ancelotti.

Madrid masih cukup nyaman memuncaki klasemen Liga Spanyol dengan perolehan 31 poin, unggul tiga poin dari juara bertahan Barcelona (2). Sedangkan di Eropa, Madrid menempati peringkat ketujuh klasemen Liga Champions. Sembilan poin dikumpulkan El Real, dan kelolosan langsung ke fase knockout masih terbuka lebar.

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Ancelotti Ungkap Sebab Kegagalan di Musim Terakhir dengan Madrid


Madrid

Carlo Ancelotti mengungkap alasan kegagalan di musim terakhirnya bersama Real Madrid. Badai cedera di belakang bikin Don Carlo gagal tutup karier di El Real dengan manis.

Carlo Ancelotti menjalani musim terakhirnya di Madrid dengan kurang impresif. Ia gagal mempersembahkan satu pun gelar untuk El Real.

Madrid hanya mampu finis di peringkat kedua di LaLiga musim lalu. Los Blancos lalu hanya mampu menjadi runner-up di Copa del Rey dan Piala Super Spanyol. Madrid juga hanya mentok di perempatfinal Liga Champions dan semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.


Don Carlo gagal memberikan kado perpisahan yang manis untuk Madrid. Ia kini menukangi Timnas Brasil.

Padahal di musim terakhirnya di Madrid, Ancelotti dibekali skuad yang terbilang mumpuni. Pasukan El Real tak banyak berubah dibanding musim lalu. Madrid juga baru mendatangkan masin gol Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.

Ancelotti mengungkap sebab dirinya gagal di musim terakhirnya di Madrid. Badi cedera yang menerpa lini belakang Madrid jadi sebab utama kegagalannya tersebut.

Dani Carvajal dan Eder Militao harus absen panjang di musim lalu. Sementara, Antonio Ruediger tampil dalam kondisi tak fit.

Keseimbangan Madrid semakin terganggu karena Federico Valverde dan Eduardo Camavinga yang biasa bermain di tengah terpaksa jadi bek dadakan.

“Yang terjadi adalah kami kehilangan seluruh lini pertahanan utama kami. Kami kehilangan Carvajal dan Militao, sementara Rudiger bermain dengan cedera serius. Untungnya, [Raul] Asensio datang dari akademi muda dan bermain sangat baik,” ujar Ancelotti dikutip dari AS.

“Jangan lupa bahwa saya sering harus memainkan [Federico] Valverde di bek kanan dan [Aurelian] Tchouameni di bek tengah, yang membuat lini tengah kehilangannya secara signifikan. Kami kehilangan soliditas di lini belakang, dan itu membuat kami kehilangan gelar,” jelasnya.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com

Filosofi Tiki-Taka dan Dominasi Era Messi

Jakarta

FC Barcelona, atau yang dikenal sebagai Barca, merupakan salah satu klub sepakbola terpopuler dan ikonik di dunia. Tidak hanya karena prestasi yang memukau di lapangan, klub ini juga dikenal sebagai simbol kebanggan publik Catalan yang notabene turut menjadi identitas tersendiri.

FC Barcelona dikenal memiliki slogan “Mes que un club“. Artinya, ‘lebih dari sebuah klub’. Slogan ini selalu melekat pada FC Barcelona dan sering ditampilkan dalam spanduk besar saat pertandingan di dalam kandang.

Agar lebih mengenal dekat klub yang satu ini, berikut detikSport telah merangkum sejarah terbentuknya, hingga filosofi permainan di era Johan Cruyff hingga Lionel Messi. Yuk, disimak rangkumannya berikut ini.


Sejarah Barcelona FC

FC Barcelona lahir pada 22 Oktober 1899 dengan diprakarsai oleh sekelompok pemain Swiss, Catalan, Jerman, dan Inggris yang terdiri dari 11 orang dan dipimpin oleh Joan Camper.

Dalam sejarah berdirinya, FC Barcelona banyak memproduksi pemain dari akademi sendiri. Nama akademi tersohor itu adalah La Masia, yang berdiri pada tahun 1979. Akademi ini menjadi kawah candradimuka para pemain muda bertalenta dalam memupuk kemampuan olah bolanya, sekaligus menjaga asa bisa memainkan peran penting dalam kesuksesan klub di masa depan.

Selama perjalanan klub ini, FC Barcelona juga dikenal memiliki rivalitas yang kuat dengan klub sepak bola asal Spanyol, Real Madrid. Oleh karenanya, pertandingan antar kedua klub ini disebut sebagai El Clasico. Sebuah ‘Pertandingan Klasik”.

Pada Februari 1929, Real Madrid dan Barcelona berhadapan untuk pertama kali di Stadion Les Corts, kandang Blaugrana setelah dua musim berlalunya Liga Spanyol. Dalam pertandingan tersebut, Real Madrid harus keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Rivalitas semakin panas pada musim 1934/35, dimana Barcelona menang telak 5-0 di Les Corts. Kemudian dibalas kembali oleh Real Madrid dalam laga di Stadion Chamartin dengan skor 8-2.

Puncak rivalitas keduanya berada pada era 1940-1950-an, tepatnya pada 15 Februari 1950, El Clasico disiarkan di televisi Spanyol. Pada saat itu, Real Madrid menang atas Barcelona dengan skor 1-0 berkat legenda seperti Ferenc Puskas dan Alfredo dI Stefano.

Persaingan sengit kedua klub sepakbola ini tidak hanya mengenai siapa yang menang di pertandingan El Clasico, namun juga mengenai jumlah trofi. Latar belakang nuansa politik di masa lalu juga masih ikut membayangi nuansa rivalitas Barcelona dan Real Madrid.

Filosofi “Tiki-Taka” Barcelona FC, Cruyff, hingga Messi

FC Barcelona dikenal memiliki gaya main tersendiri, antara lain lewat oper-operan pendek akurat. Ini tidak lepas dari peran serta Akademi La Masia dan seorang sosok dengan nama Johan Cryuff.

Johan Cryuff bermain untuk Barcelona pada tahun 1973-1978. Selama bermain, pesepakbola asal Belanda itu berhasil menjuarai La Liga pada tahun 1973-1978 dengan total sebanyak 143 penampilan dan 48 gol.

Dutch footballer Johan Cruyff (1947 - 2016) of Dutch team Ajax Amsterdam, in Wembley Stadium, London, UK, 1st June 1971.  (Photo by R. Powell/Daily Express/Getty Images)Johan Cruyff. Foto: R. Powell/Daily Express/Getty Images

Ia kemudian melatih Barca pada 4 Mei 1988-18 Mei 1996. Selama menjadi pelatih, Johan Cryuff terkenal sebagai tokoh revolusioner sepanjang sejarah untuk Barcelona. Sebagai seorang pelatih, taktik Johan Cryuff dipengaruhi oleh sistem Total Football yang dikuasainya selama bermain di timnas Belanda di bawah arahan mantan pelatihnya, Rinus Michels.

Gaya ofensif ala Johann Cruyff itu kemudian ikut mempengaruhi gaya main Barcelona, yang pada prosesnya ikut berdampak pada kelahiran sebuah skema dengan nama Tiki-Taka.

Gaya bermain dengan oper-operan pendek antarpemain tersebut membawa Barcelona sempat mendominasi persepakbolaan Eropa,secara khusus ketika dilatih Pep Guardiola di periode 2008 sampai dengan 2012, yang berbuah 14 gelar juara.

Pada masa itu pula Tiki-Taka Barcelona mencuatkan sejumlah bintang. Ada satu yang sinarnya paling benderang melampaui terangnya bintang-bintang lain: Lionel Messi.

Lionel Messi adalah sosok sentral di Barcelona yang diperkuatnya pada rentang waktu 2003-2021. Tidak kurang dari 34 trofi diraihnya bersama klub Catalan tersebut, dalam mendominasi persepakbolaan pada saat itu.

ZURICH, SWITZERLAND - JANUARY 10:  Lionel Messi (l) of Argentina and Barcelona FC receives the men's player of the year award from his club coach Pep Guardiola (r) during the FIFA Ballon d'or Gala at the Zurich Kongresshaus on January 10, 2011 in Zurich, Switzerland.  (Photo by Michael Steele/Getty Images)Lionel Messi menerima Ballon d’Or dari Pep Guardiola. Foto: Getty Images/Michael Steele

Trofi Lionel Messi di Barcelona:

  • La Liga (10)
  • Copa del Rey (7)
  • Piala Super Spanyol (7)
  • Liga Champions (4)
  • Piala Super Eropa (3)
  • Piala Dunia Antarklub FIFA (3)

Jumlah tersebut belum termasuk pencapaian-pencapaian Messi secara individu selama di Barcelona, termasuk mayoritas dari delapan Ballon d’Or yang dikoleksinya dalam karier sejauh ini.


Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.

(krs/krs)



Sumber : sport.detik.com

Semoga Bisa Kembali Suatu Hari nanti


Barcelona

Pemain ikonik Argentina Lionel Messi berharap bisa kembali ke Camp Nou di masa depan. Messi menjalani momen-momen terbaik di dalam kariernya bersama Barcelona.

Messi memperkuat Barca selama lebih dari 20 tahun sejak tim muda, sebelum hengkang ke Paris Saint-Germain di musim panas 2021. Sebanyak 34 trofi dimenangi Messi, di antaranya 10 titel LaLiga, tujuh Copa del Rey, dan empat Liga Champions.


Selama di Barcelona pula, Messi menciptakan berbagai rekor individu dan membangun reputasi sebagai salah satu kalau bukan pesepakbola terbaik sepanjang masa (GOAT). Meski begitu, Messi belum sempat berpamitan dengan fans Barcelona setelah kepergiannya.

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya, Lionel Messi memperlihatkan kunjungannya ke Camp Nou yang masih direnovasi. Kunjungan Messi itu banyak diyakini mengindikasikan pertandingan tribute bagi sang megabintang akan diwujudkan.

“Tadi malam, aku kembali ke sebuah tempat yang kurindukan dengan segenap hatiku,” tulis pemain terbaik dunia delapan kali itu di media sosial Instagram.

“Ini adalah sebuah tempat di mana aku merasa sangat bahagia, tempat yang membuatku seperti orang paling bahagia di dunia seribu kali lipat,” sambung pesepakbola Inter Miami berusia 38 tahun ini.

“Kuharap suatu hari nanti aku bisa kembali, dan tidak sekadar untuk mengucapkan selamat tinggal sebagai seorang pemain, karena aku tidak pernah bisa melakukannya,” Lionel Messi menambahkan.

(rin/rin)



Sumber : sport.detik.com

Meski Menang, Barcelona Masih di Bawah Real Madrid


Jakarta

Barcelona mengemas kemenangan atas Elche dalam lanjutan LaLiga 2025/2026. Meski begitu, Blaugrana masih di bawah Real Madrid di klasemen Liga Spanyol.

Barcelona menghadapi Elche di Estadi Olimpic Lluis Companys, Senin (3/11/2025) dini hari WIB. Blaugrana menang 3-1 lewat gol Lamine Yamal, Ferran Torres, dan Marcus Rashford.

Hasil itu membuat Barcelona kini mengemas 25 poin dari 11 laga di peringkat dua klasemen Liga Spanyol. Tim asuhan Hansi Flick masih tertinggal lima angka dari Real Madrid, yang memimpin dengan 30 poin.

Di saat bersamaan, Real Betis juga berhasil naik ke posisi lima klasemen dengan 19 poin. Hasil itu diraih usai Antony dkk mengatasi Real Mallorca 3-0.

Betis masih di bawah Villarreal (23) dan Atletico Madrid (22), yang berada di empat besar klasemen Liga Spanyol. Sementara Mallorca terbenam di posisi 17 dengan 9 poin, hanya berjarak 2 angka dari zona merah.

Klik di Sini untuk Update Klasemen Liga Spanyol


Pos Team P W D L +/- PTS
1 Real Madrid 11 10 0 1 16 30
2 Barcelona 11 8 1 2 15 25
3 Villarreal 11 7 2 2 12 23
4 Atletico Madrid 11 6 4 1 11 22
5 Real Betis 11 5 4 2 6 19
6 Espanyol 11 5 3 3 2 18
7 Getafe 11 5 2 4 -1 17
8 Deportivo Alaves 11 4 3 4 1 15
9 Elche 11 3 5 3 -1 14
10 Rayo Vallecano 11 4 2 5 -2 14
11 Athletic Bilbao 11 4 1 6 -2 14
12 Celta Vigo 11 2 7 2 -1 13
13 Sevilla 11 4 1 6 -2 13
14 Real Sociedad 10 3 3 5 -3 12
15 Osasuna 10 3 1 6 -3 10
16 Levante 11 2 3 6 -5 9
17 Real Mallorca 11 2 3 6 -7 9
18 Valencia 11 2 3 6 -10 9
19 Real Oviedo 10 2 1 7 -12 7
20 Girona 11 1 4 6 -14 7

(yna/ran)



Sumber : sport.detik.com

Bukan Yamal, Marcus Rashford Paling Mengerikan di Barcelona Saat Ini


Barcelona

Marcus Rashford terus bersinar di Barcelona. Penyerang Inggris itu belum berhenti menyumbang gol untuk Blaugrana, mengungguli Lamine Yamal.

Kini Rashford menyumbang satu gol saat Barcelona melawan Elche di Estadi Olimppic Lluis Companys, Senin (3/11/2025) dini hari WIB. Blaugrana menang 3-1 lewat gol Lamine Yamal, Ferran Torres, dan Rashford.

Gol dicetak Rashford di menit ke-61. Menerima crossing Fermin Lopez, pemain pinjaman dari Manchester United itu menyelesaikannya dengan sepakan keras kaki kiri di kotak penalti.


Itu menjadi gol keenam Rashford sejak gabung Barcelona di ajang resmi. Rinciannya, ia mencetak 2 gol di LaLiga dan 4 gol di Liga Champions. Torehan golnya menjadi yang terbanyak bersama Fermin Lopez dan Ferran Torres.

Jika ditotal dengan assist, Marcus Rashford menjadi pemain yang paling berkontribusi untuk Barcelona. Ia sudah membantu terciptanya 13 gol (6 gol + 7 assist), melewati Lamine Yamal 9 gol (4 gol + 5 assist) dan Fermin Lopez (6 gol + 2 assist).

Usai laga, Rashford mengaku masih belum puas dengan performanya. Meski begitu, ia senang bisa membantu meraih kemenangan, usai Barcelona sempat kalah di El Clasico pekan lalu.

“Saya berusaha memberikan yang terbaik. Hari ini saya bisa saja tampil lebih baik, tapi saya puas dengan awal musim ini,” kata Rashford, melansir SPORT.

“Kami harus terus menjadi tim. Kami telah bekerja keras untuk menang. Kami berusaha menatap pertandingan satu per satu,” terang Marcus Rashford.

(yna/bay)



Sumber : sport.detik.com

Barcelona Tembus 28 Gol, Cuma Bayern yang Lebih Subur


Jakarta

Barcelona kembali ke jalur kemenangan setelah menggebuk Elche 3-1. Barca unjuk produktivitas di antara tim-tim paling subur di lima liga top Eropa.

Setelah tersungkur di El Clasico sepekan lalu, Blaugrana bangkit. Menjamu Elche di Montjuic pada lanjutan LaLiga tadi malam (2/11/2025), Barca langsung on fire setelah Lamine Yamal dan Ferran Torres mencetak gol di 11 menit pertama.


Rafa Mir menipiskan ketinggalan Elche jelang turun minum. Marcus Rashford menegaskan kemenangan Barcelona usai mencetak gol ketiga timnya selepas waktu permainan sejam.

Dengan tiga tambahan angka ini, Barca bergeming di posisi kedua klasemen usai mengoleksi 25 poin. Pasukan Hansi Flick terpaut lima poin dari Real Madrid di puncak, dan tiga poin dari Atletico Madrid di posisi empat.

Kemenangan atas Elche ini turut menegaskan Barcelona sebagai salah satu tim paling tajam di Eropa pada awal 2025/2026. Barca sudah mengemas 28 gol dalam 11 pertandingan Liga Spanyol, sekaligus tidak pernah gagal menjebol gawang lawan-lawannya.

Dilansir dari AS, Barca mengungguli Madrid (26 gol), Paris Saint-Germain serta Inter Milan (24 gol), dan delapan gol lebih produktif ketimbang Manchester City, yang jadi tim tertajam di Inggris.

Hanya Bayern Munich yang lebih buas daripada klub Catalunya itu. Bayern sudah membukukan 33 gol hanya dalam sembilan pertandingan Bundesliga.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com