Tag Archives: lion air

Viral Baut Kendur di Pesawat Thai Lion Air, Maskapai Beri Penjelasan



Bangkok

Viral di media sosial rekaman video yang menunjukkan ada baut di bagian sayap pesawat Thai Lion Air yang kendur. Pihak maskapai pun buka suara dan memberi penjelasan.

Beredar di media sosial, video yang memperlihatkan adanya baut di bagian sayap pesawat tampak kendur. Ada beberapa baut yang terlihat bergetar-getar dan tidak kencang, padahal saat itu pesawat sedang melayang di udara.

Sementara itu, baut yang lainnya tampak kencang dan tidak bergetar. Video yang direkam oleh penumpang dari dalam kabin pesawat itu disertai dengan keterangan lokasi dan di pesawat apa insiden itu terjadi.


“Thai Lion Air Flight…Bangkok to Chiang Mai. B737-800,” tulis keterangan video tersebut.

Menanggapi insiden tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Group Danang Mandala Prihantoro pun memberikan penjelasan.

Sebelum memberi penjelasan, Danang mengucapkan terima kasih atas video yang diambil oleh penumpang di penerbangan Lion Air Thailand tersebut.

“Thai Lion Air menyampaikan terima kasih atas perhatian dari salah satu pelanggan yang mengunggah dokumentasi video saat penerbangan bersama Thai Lion Air. Video tersebut memperlihatkan bagian baut pada area sayap kiri pesawat. Kami telah menerima laporan tersebut dan telah melakukan pengecekan menyeluruh,” ucap Danang dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu (22/10/2025).

Menurut Danang, tim teknisi langsung melakukan pengecekan terhadap baut yang kendur tersebut. Hasilnya, pesawat dinyatakan aman untuk penerbangan selanjutnya.

“Setelah pesawat mendarat, tim teknis Thai Lion Air langsung melakukan inspeksi mendetail dan memastikan bahwa seluruh sistem, serta struktur pesawat dalam kondisi aman untuk operasi penerbangan berikutnya. Kami telah melaporkan hasil pemeriksaan ini kepada Civil Aviation Authority of Thailand (CAAT),” jelas Danang.

Penyebab Baut Sayap Bergetar

Terkait baut dalam video yang terlihat bergetar, Danang menyatakan fenomena itu masih dalam batas normal. Bergetarnya baut di bagian sayap pesawat diakibatkan oleh aliran angin.

“Hasil pemeriksaan teknis menunjukkan bahwa kondisi komponen tersebut masih dalam batas aman. Secara teknis, pergerakan kecil (vibrasi) pada baut yang terlihat di video akibat dari akumulasi getaran dan aliran udara saat pesawat terbang. Tidak ditemukan indikasi adanya bagian yang longgar atau membahayakan,” tegas Danang.

“Thai Lion Air menegaskan keselamatan dan keamanan penerbangan selalu menjadi prioritas utama. Setiap pesawat menjalani proses perawatan dan pemeriksaan berkala sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pabrikan dan otoritas penerbangan, serta pemeriksaan rutin sebelum dan setelah penerbangan untuk memastikan kondisi terbaik pesawat sebelum melayani pelanggan,” pungkas Danang.

(wsw/fem)



Sumber : travel.detik.com

Kemenag Buka Lelang Pesawat Haji 2025, Minta Layanan Prioritas Lansia



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) resmi membuka lelang untuk penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji 2025. Proses seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan maskapai terbaik yang mampu memberikan pelayanan maksimal kepada para jemaah, terutama mereka yang sudah berusia lanjut.

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhammad Zain memastikan penyediaan layanan transportasi haji dilaksanakan secara transparan dan akuntabel.

“Penyediaan transportasi udara kita lakukan secara transparan dan akuntabel. Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji,” ujar Zain dalam rapat pembukaan lelang transportasi udara jemaah haji 2025 kemarin, dilansir dari situs Kemenag, Jumat (13/12/2024).


Sebanyak delapan maskapai penerbangan, baik dari Indonesia maupun Arab Saudi, diundang untuk mengikuti lelang ini. Enam di antaranya telah mengambil dokumen persyaratan, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas.

“Pelayanan haji tahun ini harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu, dan harus ada peningkatan kualitas layanan,” terang Zain.

Kemenag telah menetapkan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi maskapai peserta lelang. Selain memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, maskapai juga harus mampu menyediakan pesawat yang siap pakai untuk beroperasi selama dua bulan penuh dan memberikan pelayanan khusus bagi jemaah lansia.

“Biaya penerbangan sebagai komponen terbesar biaya penyelenggaraan haji, agar bisa lebih efisien dan layanan lebih maksimal,” tuturnya.

Tenaga Ahli Menteri Agama Bunyamin menambahkan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji merupakan tolok ukur utama kinerja Menteri Agama. Pihaknya minta maskapai memberikan layanan terbaik untuk jemaah.

“Lakukan mitigasi terhadap titik-titik krusial dalam transportasi udara jemaah haji. Saya minta agar maskapai melakukan yang terbaik untuk jemaah haji,” tukasnya.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Dirjen PHU Jabarkan Perkiraan Layanan Haji 1446H/2025 M, Mulai Transportasi Udara hingga Konsumsi



Jakarta

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief menyampaikan rancangan pelayanan yang akan diberikan kepada jemaah haji 1446 H/2025 M. Hal ini disebutkan dalam Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring melalui YouTube DPR RI, Senin (6/1/2025).

Hilman Latief menyebutkan pada musim haji tahun ini, Indonesia mendapat kuota jemaah sebanyak 221 ribu jemaah. Total ini kemudian dibagi dengan rincian jemaah reguler sebanyak 201.063 jemaah, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan 17.680 jemaah haji khusus.

Dalam kesempatan ini, Hilman Latief juga menyebutkan PHU telah melakukan seleksi pada layanan transportasi udara yang nantinya akan digunakan oleh jemaah haji. Sebanyak tiga maskapai terpilih setelah memenuhi syarat administratif dan teknis.


“Lion Air untuk trasnportasi udara dalam negeri, Garuda Airlines serta Saudia Airlines untuk layanan luar negeri,” jelas Hilman.

Layanan Akomodasi dan Konsumsi Jemaah Haji

Hilman juga menjabarkan layanan akomodasi dan juga konsumsi para jemaah haji selama di Tanah Suci.

“Akomodasi di Makkah, mengedepankan aspek kelayakan, kesehatan, keamanan dan kemudahan akses ke Masjidil Haram. Paling jauh jarak hotel 4.500 meter dari Masjidil Haram dan menggunakan satu rute bus shalawat. Sementara dari Madinah maksimal jarak dari hotel ke masjid yakni 1000 meter,” jelas Hilman.

Untuk layanan konsumsi, Hilman mengatakan jemaah akan mendapat konsumsi 27 kali makan selama di Madinah, 84 kali makan selama 28 hari di Makkah, satu kali makan saat kedatangan dan 16 kali makan selama di Arafah, Musdalifah dan Mina.

Sementara untuk layanan transportasi antar kota Madinah-Makkah atau Jeddah-Makkah digunakan shuttle bus Shalawat, sama seperti layanan pada tahun sebelumnya.

Disampaikan Hilman bahwa Indonesia menjadi magnet bagi syarikah-syarikah di Saudi. “Ada ratusan syarikah yang menawarkan diri kepada Indonesia, antusiasmenya besar sekali. Hotel ada 600 pengajuan dan dapur ada 400 pengajuan padahal yang kita gunakan hanya sekitar 25-30 persen daripada itu,” jelas Hilman.

Dalam rapat ini juga Hilman menjabarkan usulan biaya haji 1446 H/2025 M yakni sebesar Rp 89,6 juta. Angka ini masih berupa usulan karena rapat penetapan BPIH haji 2025 akan dilanjutkan sore ini pukul 15.30 WIB.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Sepakat! Biaya Haji 2025 Turun, Jemaah Bayar Rp 55 Juta



Jakarta

Biaya pelaksanaan haji 1446 H/2025 M turun. Jemaah haji cukup membayar Rp 55 juta. Angka ini lebih rendah Rp 4 juta dibandingkan biaya haji tahun sebelumnya.

Besaran biaya haji ini dibacakan oleh H. Abdul Wachid ketua Panja BPIH dalam rapat yang digelar bersama Komisi VIII DPR RI, Dirjen PHU, Badan Penyelenggara Haji, Dirut PT Garuda Indonesia, Dirut PT Lion Air, Dirut Saudi Airlines, Kepala Badan Pelaksana BPKH, dan Kepala Dewan Pengawas BPKH.

Rapat Dengar Pendapat dan Penetapan Biaya BPIH 1446 H ini ditayangkan secara daring melalui YouTube DPR RI, Senin (6/1/2025).


Dalam kesempatan ini, Abdul Wachid secara rinci membacakan besaran BPIH 1446 H/2025 M sebesar 89.410.258,79. Total biaya ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.000.027,21 dibandingkan biaya haji 2024.

Sebelumnya, BPIH 1445 H/2025 M sebesar Rp 93.410.286 per jamaah.

Abdul Wachid lebih lanjut menjelaskan komposisi BPIH 1446 H. Besaran Bipih yang harus dibayar jemaah Rp 55.431.750,78 atau sebesar 62 persen dan nilai manfaat Rp 33.978.508,01 sebanyak 38 persen.

“Alokasi biaya penyelenggaraan haji untuk di Arab Saudi dan di dalam negeri. Total nilai manfaat sebesar Rp 6.831.820.756.658,34,” jelas Abdul Wachid.

Angka total ini turun sebesar Rp 1.368.219.881.908,68 dibandingkan tahun lalu.

Biaya BPIH ini dialokasikan untuk biaya penerbangan, akomodasi selama di Madinah dan Makkah, konsumsi hingga living cost.

Untuk pembayaran pelunasan bipih dibayar setelah dikurangi setoran awal dan besaran saldo nilai manfaat di virtual account serta dapat dicicil hingga batas akhir pelunasan.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com