Tag Archives: macan tutul

20 Rekomendasi Wisata di Bekasi, Cocok untuk Keluarga



Jakarta

Bekasi memang identik sebagai kota industri, namun ternyata kota itu memiliki banyak destinasi wisata yang cocok untuk liburan bersama keluarga. Mulai dari wisata alam, taman edukasi, hingga wahana permainan, semuanya bisa ditemukan di sini.

Meski Bekasi tak sepopuler Jakarta, Bogor atau Bandung terkait destinasi wisatanya. Tapi sebetulnya Bekasi juga punya beberapa destinasi yang menarik untuk dicoba oleh traveler dan keluarga.

Berikut 20 rekomendasi destinasi wisata yang ada di Bekasi:

1. Pantai Mekar

Di sini traveler bakal disuguhkan dengan pesona laut dan juga keindahan hutan mangrove atau yang biasa dikenal sebagai bakau. Di wilayah Pantai Mekar juga terdapat jembatan bambu yang mana, traveler bisa mengabadikan momen kala berkunjung ke sana.


Lokasinya di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi dan untuk jam buka mulai dari 08.00 hingga 22.00 WIB. Sementara untuk tiket masuknya traveler dibanderol harga Rp 5.000 per orang.

2. Pantai Muara Beting

Selain ada Pantai Mekar, Bekasi juga masih punya pantai lainnya yakni Pantai Muara Beting yang punya ciri khas pasir pantainya yang hitam. Walaupun punya lokasi di ujung utara Kabupaten Bekasi, tapi traveler perlu coba sesekali untuk menikmati keindahan alamnya.

Melihat sunset, bermain pasir, dan menaiki perahu untuk menyusuri sungai yang terhubung ke laut jadi andalan aktivitas di sana. Berada di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, untuk masuk ke pantai ini traveler dikenakan biaya Rp 20 ribu per orang dan jam operasionalnya mulai dari 08.00-21.00 WIB.

3. Curug Parigi

Warga kerap menyebut Curug Parigi di Kota Bekasi sebagai miniatur Niagara. Sejumlah warga kerap mengunjungi ini lokasi ini sambil bersepeda.Curug Parigi di Kota Bekasi (Andi Saputra)

Di Bekasi juga punya air terjun kecil yang bisa jadi tempat wisata buat traveler saat berada di wilayah tersebut. Curug Parigi juga dijuluki Air Terjun Niagara-nya kebanggan warga Bekasi versi lebih kecil.

Masuk ke Curug Parigi ini traveler tidak dikenai biaya alias gratis. Alamatnya berada di wilayah Cikiwul, Bantar Gebang dan buka sejak jam 08.00 sampai 17.00 WIB.

4. Taman Kota Bekasi

Destinasi tanpa biaya lainnya di Bekasi, traveler bisa datang ke Taman Kota Bekasi yang adanya di kawasan Alun-alun M. Hasibuan. Selain cocok buat nyantai dan juga olahraga, Taman Kota Bekasi ini juga jadi tempat yang pas buat nyore.

Berada di Jalan Veteran No. 46, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Dibuka setiap hari mulai pukul 06.00 sampai 22.00 WIB.

5. Situ Rawa Gede

Acara di Situ Rawa Gede Kota BekasiSitu Rawa Gede Kota Bekasi (bekasikota.go.id)

Situ Rawa Gede ini adalah danau alami yang punya luas sekitar 7,3 hektar yang fungsi utamanya untuk resapan air sebagai penahan banjir. Fungsi lainnya juga jadi tempat wisata favorit, untuk menikmati tenangnya kawasan di sana.

Buka setiap hari mulai dari 07.00-18.30 WIB saat weekday dan 07.00-20.00 WIB untuk weekend, tiket masuk ke Situ Rawa Gede ini di harga Rp 10 ribu per orang. Situ Rawa Gede beralamat di Jalan Rawa Gede, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

6. Taman Buaya Indonesia Jaya

Taman Buaya di BekasiTaman Buaya di Bekasi (Inaya Maimun Kanathania/detikcom)

Agak sedikit berbeda dengan destinasi lainnya, Taman Buaya Indonesia Jaya ini adalah sebagai pusat edukasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang hewan buaya. Taman Buaya Indonesia Jaya juga digadang-gadang menjadi penangkaran buaya terbesar di Asia lho.

Beralamat di Jalan Raya Serang-Cibarusah KM 3, Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, yang jam bukanya mulai dari 09.00-17.00 WIB. Dan harga tiket masuknya Rp 20 ribu untuk dewasa dan Rp 15 ribu untuk anak-anak.

7. Gedung Juang 45 Bekasi

Gedung Juang 45 Tambun usai direvitalisasi.Gedung Juang 45 Tambun (Agung Pambudhy)

Bagi traveler yang senang menggali cerita sejarah, di Bekasi juga punya tempatnya yakni di Gedung Juang 45 yang jadi simbol perjuangan rakyat. Gedung Juang 45 kini diubah menjadi museum dengan koleksi berbagai macam artefak bersejarah.

Gedung Juang 45 Bekasi juga yang memungut biaya bagi pengunjung yang masuk. Untuk traveler yang ingin ke sini, Gedung Juang 45 terletak di Jalan Sultan Hasanudin No. 39 Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan dan buka dari jam 09.00-16.00 WIB.

8. Hok Lay Kiong Temple

A woman lights a candle during the lunar New Year celebrations at the Hok Lay Kiong temple in Bekasi, Indonesia, Tuesday, Feb. 1, 2022. The celebration marks the Year of the Tiger in the Chinese Zodiac calendar. (AP Photo/Dita Alangkara)Hok Lay Kiong Temple (AP/Dita Alangkara)

Destinasi bersejarah lainnya di Bekasi ada Hok Lay Kiong Temple, yang merupakan kelenteng paling tua di Bekasi umurnya kini kurang lebih 300 tahun. Hok Lay Kiong sendiri punya istana yang membawa rezeki juga harapannya orang yang berdoa di sana bisa mendapatkan rezeki.

Lokasinya di Jalan Kenari I No. 1, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Di buka mulai pukul 08.00 sampai 21.00 WIB dan tak ada biaya masuk.

9. Camping Ground Kalam Kopen

Camping Ground Kalam Kopen Bekasi.Camping Ground Kalam Kopen Bekasi. (Pesona Indonesia via direktoripariwisata.id)

Buat traveler yang mencari tempat camping di wilayah Bekasi, nih ada di Camping Ground Kalam Kopen. Di sana juga punya aktivitas outbond lainnya seperti flying fox hingga spider wings.

Letak Camping Ground Kalam Kopen berada di Jalan Waru Doyong No.87, Tambun Selatan, Bekasi. Buka selama 24 jam full dan untuk tiket masuk dikenai Rp 15.000 per orang.

10. Restoran Saung Wulan Tambun Bekasi

Di sini tentunya selain bisa makan, traveler juga akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang indah. Jadi tempat healing bersama keluarga di tengah nuansa khas Jawa Barat dengan saung-saung yang menghiasi.

Tempat ini beralamat di Jalan KH. Abu Bakar No. 60 Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Buka sejak 09.00 hingga 21.00 WIB.

11. Deltamas Hill

Destinasi ini dikenal juga sebagai Sabana Deltamas atau Deltamas Hill yang berada di kawasan Kota Deltamas. Di sana terdapat hamparan luas rumput yang sangat instagramable, Deltamas Hill juga sering digunakan pasangan-pasangan untuk menggelar sesi foto pre-wedding.

Deltamas Hill berlokasi di Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi dan untuk jam bukanya dari pukul 06,00-18.00 WIB. Tak ada tiket masuk per orangnya, hanya saja traveler dikenakan biaya parkir sebesar Rp 20.000 untuk motor dan Rp 50.000 untuk mobil.

12. Venetian Water Carnaval

Venetian Water Carnaval ini ngasih pengalaman buat traveler yang ingin merasakan libur seperti berada di kota Venesia, Italia. Terdapat kolam renang yang punya berbagai ukuran, adapun wahana seperti berbagai macam seluncuran, ember tumpah, dan juga trampolin.

Lokasinya berada di Jalan Raya Karang Satria No. 1-2, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Buka mulai dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB dan tarif per orangnya dikenai Rp 40.000.

13. Columbus Waterpark

Taman bermain ar ini juga cocok banget buat traveler yang punya anak-anak dan ingin menikmati akhir pekan dengan bermain air. Di Columbus Waterpark juga terdapat seluncuran, ember tumpah, dan juga kolam renang-kolam renang dengan kedalaman yang berbeda-beda.

Untuk traveler yang ingin berkunjung, Columbus Waterpark berlokasi di Jalan Mutiara Gading Timur No. 7, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Harga tiket dibanderol dengan Rp 45.000 per orang dan bukan mulai dari pukul 08.00-17.00 WIB.

14. Galaxy Tirtamas Club

Masih dengan nuansa rekreasi air, Galaxy Tirtamas Club juga menawarkan traveler beserta keluarga menikmati permainan air. Bukan hanya kolam renang saha, di sini juga terdapat wahana seru lainnya dan juga dilengkapi dengan pusat kebugaran hingga lapangan bulu tangkis.

Traveler yang ingin ajak keluarganya ke sini, bisa menuju ke Jalan Boulevard Barat Raya No. 1, Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Per orang dikenakan Rp 30.000 dan buka mula dari jam 07.00 sampai 20.000 WIB.

15. Sirkus Waterplay

Tempat ini punya kombinasi yang menarik, sirkus tapi dipadukan dengan rekreasi air. Sehingga saat traveler datang bersama keluarga ke sini akan mendapatkan pengalam yang seru.

Berlokasi di Jalan Wibawa Mukti II No, 4, Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Untuk tiket masuk seharga Rp 30.000 per orang dan buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

16. Transera Waterpark

Nah untuk waterpark ini menawarkan kesan lain dari yang lain, Transera Waterpark menyuguhkan traveler suasana khas Afrika. Dari muai maskotnya yakni macan tutul sampai pepohonan yang rimbun.

Di sini juga ada zona basah dan zona kering, sehingga traveler bisa jajal keduanya dengan asik. Buka setiap hari mulai jam 10.00 – 17.30 WIB (weekday) dan jam 08.30-18.00 (weekend), harga per orangnya Rp 30.000, terletak di Kota Harapan Indah Boulevard Kavling V Sektor VI, Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi.

17. Go! Wet

Go! Wet merupakan taman yang memiliki berbagai jenis kolam dengan fungsi yang beragam seperti Go! Lazy yang dirancang untuk bersantai di aliran air yang tenang, kolam renang khusus untuk berolahraga, hingga kolam dengan ombak buatan. Selain itu, tersedia juga berbagai wahana menarik seperti seluncuran dan teater 5D.

Berada Jalan Southern Boulevard Kav 1, Lambang Jaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi dan buka mulai dari jam 09.00 hingga 17.00 WIB. Untuk harga per orangnya di weekdays Rp 70.000 dan di weekend Rp 100 ribu.

18. Trans Snow World Bekasi

Traveler yang mau main salju buat liburan, wajib datang ke Trans Snow World Bekasi. Tempat wisata ini lagi banting harga khusus buat temani liburan kamu!Trans Snow World Bekasi (Agung Pambudhy)

Taman bermain ini menawarkan area bermain salju buatan yang berada di dalam ruangan. Pengunjung dapat merasakan sensasi bermain lempar-lemparan salju layaknya di negara-negara bersuhu dingin.

Di lokasi ini juga tersedia lereng buatan yang bisa digunakan untuk berseluncur menggunakan ban atau bermain ski. Buka setiap hari mulai jam 10.00-18.00 WIB dengan tiket masuk Rp 200 ribu, Trans Snow World Bekasi beralamat di Jalan Cut Mutia No. 180, Margahayu, Kecamatan Bekasi timur, Kota Bekasi.

19. Snow World International Mall Revo Town

Selain Trans Snow World Bekasi, terdapat juga Snow World International yang berlokasi di Revo Mall. Di sana, traveler dapat menikmati berbagai aktivitas seru seperti bermain lempar salju, membuat boneka salju, hingga menaiki kereta luncur.

Berlokasi di Ravo Mall Lapangan Parkir Utara, Jalan Ahmad Yani, Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Tiketnya masuknya Rp 100 ribu per orang dan buka mulai 11.00-18.00 WIB (weekday) dan 10.00-18.30 WIB (weekend).

20. Fun Park Bekasi

Fun Park Bekasi adalah salah satu taman air yang cukup terkenal di kawasan Bekasi, tempat ini menjadi pilihan tepat untuk rekreasi bersama keluarga. Di dalamnya tersedia berbagai kolam renang dengan ukuran yang bervariasi, beragam wahana seluncuran seru, serta area-area menarik untuk berfoto.

Alamatnya berada di Jalan Raya Bekasi Timur Regensi No 1, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Buka setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIB dan tiket masuknya seharga Rp 15.000.

(upd/fem)



Sumber : travel.detik.com

Macan Tutul dan Naga Jawa Ada di Gunung Sanggabuana, Kok Bisa?


Karawang

Gunung Sanggabuana menjadi saksi keberagaman hewan asli Indonesia yang merupakan kekayaan alam. Wilayah hutan di Karawang, Jawa Barat ini menjadi rumah bagi 20 macan tutul yang tertangkap kamera dalam ekspedisi Tim Macan Tutul Kostrad TNI AD dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

Sebelumnya dalam ekspedisi tahun 2022, tim SCF dan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) menemukan naga Jawa di balik bebatuan aliran sungai di Gunung Sanggabuana. Xenodermus javanicus ini adalah ular ramping dengan panjang 50 cm yang penampilannya mirip naga.

“Di rimba Gunung Sanggabuana, tumbuh harapan jejak kehidupan yang hampir punah. Indonesia adalah rumah bagi keajaiban alam. Mari kita rawat dan jaga bersama,” tulis republikindonesia yang merupakan akun Instagram resmi Indonesia dilihat detiktravel.


Beristirahat di sebuah air terjun ditengah hutan belantara, sebuah bonus dalam perjalananHutan Sanggabuana di Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat (dok. detik)

Tentu ada alasan hewan eksotis tersebut hidup di gunung setinggi 1.300 mdpl ini. Apalagi, gunung yang tidak terlalu tinggi ini juga menjadi tempat tinggal satwa nyaris punah owa Jawa dan Elang Jawa seperti ditulis dalam akun Instagram gunungsanggabuana dari Sanggabuana Wildlife Ranger.

Arsip detikTravel menjelaskan kawasan Pegunungan Sanggabuana sebetulnya adalah Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang dikelola oleh Perum Perhutani. Kendati begitu, sebagai tempat latihan Resimen Latihan dan Pertempuran (Menlatpur) Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad AD) ini memiliki kekayaan alam berlimpah.

Eksplorasi Sanggabuana Wildlife Expedition tahun 2020 menemukan 157 titik mata air yang ada di sepanjang Pegunungan Sanggabuana. Sebanyak 60% aliran air mengisi Waduk Jatiluhur di Purwakarta, sedangkan 40% mengalir di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Mata air ini memungkinkan tanaman tumbuh dan mengawali siklus rantai makanan di Gunung Sanggabuana.

Keberadaan Gunung Sanggabuana dan hewan eksotis nyaris punah, sebetulnya kontras bagi Karawang yang merupakan sentra industri. Keberadaannya memungkinkan kabupaten ini masih punya kantong air dan oksigen di hutan hujan tropis untuk melanjutkan kehidupannya. Tentu dengan catatan, asal hutan Sanggabuana tetap lestari.

Habitat Naga Jawa dan Macan Tutul

Situs Animalium BRIN menjelaskan, naga Jawa hidup di tempat bersih dan sejuk kurang lebih di ketinggian 1.000 mdpl. Ular ini hidup di balik bebatuan pinggir aliran sungai dengan airnya yang bening bebas polusi. Naga Jawa ini seolah malu memperlihatkan dirinya, hingga memilih hidup sendiri di balik batu.

Sedikit beda dengan naga Jawa, macan tutul adalah hewan yang sangat adaptif yang mampu hidup di hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun. Untuk macan tutul Jawa, habitat utamanya adalah hutan tropis dan pegunungan. Habitat lainnya adalah area hutan alam primer, sekunder, dan hutan produksi.

Macan tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana.Macan tutul Jawa di Pegunungan Sanggabuana. Foto: Dok. Sanggabuana Conservation Foundation

Macan tutul suka hutan dengan batang pohon tinggi besar dengan tajuk lebar sebagai tempatnya, plus semak yang rapat untuk tempatnya berburu. Meski terlihat sangar dan buas, macan tutul sebetulnya hewan yang sangat menghormati wilayah kekuasaan hewan sejenis lain. Dia tidak akan masuk dan melanggar wilayah yang sudah ditandai macan tutul lain.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Kenapa Bisa Ada Macan Tutul dan Naga Jawa di Sanggabuana



Jakarta

Artikel terpopuler Rabu 1 Oktober 2025 masih seputar Gunung Sanggabuana yang menjadi saksi keberagaman hewan asli Indonesia yang merupakan kekayaan alam.
Wilayah hutan di Karawang, Jawa Barat ini menjadi rumah bagi 20 macan tutul yang tertangkap kamera dalam ekspedisi Tim Macan Tutul Kostrad TNI AD dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

Sebelumnya dalam ekspedisi tahun 2022, tim SCF dan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) menemukan naga Jawa di balik bebatuan aliran sungai di Gunung Sanggabuana. Xenodermus javanicus ini adalah ular ramping dengan panjang 50 cm yang penampilannya mirip naga.

Tentu ada alasan hewan eksotis tersebut hidup di gunung setinggi 1.300 mdpl ini. Apalagi, gunung yang tidak terlalu tinggi ini juga menjadi tempat tinggal satwa nyaris punah owa Jawa dan Elang Jawa seperti ditulis dalam akun Instagram gunungsanggabuana dari Sanggabuana Wildlife Ranger.


Keberadaan Gunung Sanggabuana dan hewan eksotis nyaris punah, sebetulnya kontras bagi Karawang yang merupakan sentra industri. Keberadaannya memungkinkan kabupaten ini masih punya kantong air dan oksigen di hutan hujan tropis untuk melanjutkan kehidupannya. Tentu dengan catatan, asal hutan Sanggabuana tetap lestari.

Situs Animalium BRIN menjelaskan, naga Jawa hidup di tempat bersih dan sejuk kurang lebih di ketinggian 1.000 mdpl. Ular ini hidup di balik bebatuan pinggir aliran sungai dengan airnya yang bening bebas polusi.

Naga Jawa ini seolah malu memperlihatkan dirinya, hingga memilih hidup sendiri di balik batu. Sedikit beda dengan naga Jawa, macan tutul adalah hewan yang sangat adaptif yang mampu hidup di hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun.

Selain mengenai satwa di Gunung Sanggabuana, artikel terpopuler lainnya adalah mengenai persiapan MotoGP Mandalika yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Berikut daftar berita terpopuler lainnya:

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Fakta Macan Tutul dan Naga Jawa di Balik Gunung Sanggabuana



Jakarta

Gunung Sanggabuana menjadi saksi keberagaman hewan asli Indonesia yang merupakan kekayaan alam di sana. Ada macan tutul hingga naga jawa di balik gunung itu.

Wilayah hutan di Karawang, Jawa Barat ini menjadi rumah bagi 20 macan tutul yang tertangkap kamera dalam ekspedisi Tim Macan Tutul Kostrad TNI AD dan Sanggabuana Conservation Foundation (SCF).

Sebelumnya dalam ekspedisi tahun 2022, tim SCF dan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) menemukan naga Jawa di balik bebatuan aliran sungai di Gunung Sanggabuana.


Xenodermus javanicus adalah ular ramping dengan panjang 50 cm yang penampilannya mirip naga. Tentu ada alasan hewan eksotis tersebut hidup di gunung setinggi 1.300 mdpl ini.

Apalagi, gunung yang tidak terlalu tinggi ini juga menjadi tempat tinggal satwa nyaris punah owa Jawa dan Elang Jawa seperti ditulis dalam akun Instagram gunungsanggabuana dari Sanggabuana Wildlife Ranger.

Keberadaan Gunung Sanggabuana dan hewan eksotis nyaris punah, sebetulnya kontras bagi Karawang yang merupakan sentra industri. Keberadaannya memungkinkan kabupaten ini masih punya kantong air dan oksigen di hutan hujan tropis untuk melanjutkan kehidupannya. Tentu dengan catatan, asal hutan Sanggabuana tetap lestari.

Situs Animalium BRIN menjelaskan, naga Jawa hidup di tempat bersih dan sejuk kurang lebih di ketinggian 1.000 mdpl. Ular ini hidup di balik bebatuan pinggir aliran sungai dengan airnya yang bening bebas polusi.

Naga Jawa ini seolah malu memperlihatkan dirinya, hingga memilih hidup sendiri di balik batu. Sedikit beda dengan naga Jawa, macan tutul adalah hewan yang sangat adaptif yang mampu hidup di hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun.

Selain mengenai satwa di Gunung Sanggabuana, artikel terpopuler lainnya adalah mengenai persiapan MotoGP Mandalika yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Itulah berita terpopuler detikTravel Sabtu (4/10) kemarin. Selain itu, ada juga berita tentang lokasi pembangunan vila super mewah Amankila yang disegel hingga cantiknya Davina Karamoy liburan di Dubai.

Berikut Daftar Berita Terpopuler detikTravel, Sabtu (4/10/2025):

1. Kenapa Bisa Ada Macan Tutul dan Naga Jawa di Sanggabuana

2. Keris Naga Siluman Itu Bakal Pulang Kampung dari Belanda ke Indonesia

3. Pesawat Delay, Penumpang Berjoget Bareng di Ruang Tunggu Bandara

4. Menteri AHY Umumkan All Indonesia Berlaku di Seluruh Bandara dan Pelabuhan

5. Vila Amankila yang Super Mewah Itu Disegel, Izinnya Diduga Bermasalah

6. Liburan ke Singapura Ala Gading, Gisel, Gempi

7. Hindari Badai Tropis, Kapal Pesiar Jadi Penyelamat Orang Terdampar

8. MotoGP Bikin Jumlah Penumpang Melonjak, Ada Extra Flight Citilink ke Lombok

9. Potret Tasya Farasya di Dubai, Mewah… Memang Beda Kelas

10. Davina Karamoy Liburan di Dubai, Warganet: Masya Allah Cantiknya

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

BBKSDA Belum Bisa Pastikan Macan Tutul Masuk Hotel Itu Kabur dari Lembang Zoo



Bandung

Balai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum bisa memastikan macan tutul yang masuk ke dalam hotel Bandung itu macan tutul yang sama yang kabur dari Lembang Park and Zoo.

Seekor macan tutul nyasar dan masuk ke dalam sebuah hotel di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung pada Senin (6/10/2025). Tim gabungan pun melakukan proses evakuasi yang berlangsung cukup cepat.

Namun petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengangkat dan menurunkan kandang besi untuk mengangkut macan tutul itu karena jalur menuju lokasi cukup sempit.


Setelah berhasil diamankan, satwa liar dilindungi itu akan menjalani observasi di Lembang Park and Zoo, sebelum kemudian direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi.

Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum dapat memastikan apakah macan tutul tersebut merupakan satwa yang sebelumnya dilaporkan kabur dari Lembang Park and Zoo.

“Belum, kita nggak sampai ke situ dulu ya. Karena dilihat dari lokasi dan rentang waktu itu terlalu jauh ya,” kata Humas BBKSDA Jabar Ery Mildranaya kepada wartawan.

Ery menegaskan, identitas satwa itu masih perlu diteliti lebih lanjut.

“Jadi kita belum bisa pastikan apakah itu macan tutul yang sama atau sejenis, kita belum bisa pastikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, jarak antara Lembang Park and Zoo dengan lokasi penemuan di Sukasari mencapai sekitar lima hingga enam kilometer, dan medan yang harus dilalui cukup berat.

“Kalau dari jarak antara LPK (Lembang Park and Zoo) dengan lokasi sini, jaraknya kira-kira 5,6 kiloan, lebih gitu ya. Itu harus masuk lewat menyusur perkebunan, area masyarakat. Itu kita belum bisa berspekulasi terlebih dari itu,” tambahnya.

Ketika disinggung kemungkinan satwa tersebut merupakan hewan peliharaan warga, Ery juga belum bisa memastikan.

“Nggak bisa, kami belum bisa seperti itu,” ucapnya.

Sebelumnya, macan tutul itu pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 06.30 WIB. Tim gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, dan proses evakuasi selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Mengapa Macan Tutul Bisa Berkeliaran di Hotel Bandung? Pakar IPB Bilang Begini



Jakarta

Macan tutul yang diduga lepas dari Lembang Park Zoo ditemukan di kawasan hotel di Bandung, Jawa Barat. Mengapa satwa liar itu malah berada di permukiman?

Diketahui, seekor macan tutul dari Lembang Zoo ditemukan di kawasan Hotel Anugerah, Kota Bandung. Pada Senin (6/10), tim gabungan yang terdiri dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kota Bandung bersama jajaran kepolisian, Balai KonservasiSDA (BKSDA), Lembang Park Zoo, dan manajemen hotel berhasil mengevakuasi macan tutul tersebut.


Kepala Diskarmat Kota Bandung Soni Bakhtyar mengaku menerima laporan keberadaan macan tutul sekitar pukul 06.50 WIB. Pihaknya segera mengerahkan 10 personel Diskarmat ke lokasi.

“Petugas tiba di lokasi pukul 07.50 WIB, dan proses penanganan berlangsung hingga pukul 10.25 WIB. Saat ini macan tutul sudah dibawa ke Lembang Park Zoo untuk diobservasi,” katanya dalam laman Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Rabu (8/10/2025).

Menurut Soni, kebun binatang akan memastikan status macan tutul tersebut merupakan satwa yang lepas dari Lembang Park Zoo atau berasal dari habitat lain.

“Jika ternyata bukan milik Lembang Park Zoo, maka akan dibawa olehBKSDA keSukabumi untuk dilepaskan kembali ke habitat aslinya,”ucapnya.

Mengapa Macan Tutul Bisa Berkeliaran di Kawasan Hotel?

Pakar ekologi satwa liar IPB University yang juga dosen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Dr Abdul Haris Mustari, menjelaskan ada lima indikator utama kesejahteraan satwa dalam penangkaran, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan lingkungan fisik, bebas dari rasa sakit dan penyakit, bebas dari rasa takut dan tekanan, serta bebas mengekspresikan perilaku alaminya.

“Meskipun satwa diberi makan setiap hari, kebutuhan mereka untuk mengekspresikan perilaku alami seperti berburu dan berinteraksi sosial tidak bisa digantikan,” ucapnya dalam laman IPB University, dikutip Rabu (8/10/2025).

Kondisi tertekan di dalam kandang sering menjadi alasan satwa berusaha keluar. Dr Mustari juga menambahkan, satwa yang sudah lama dikandangkan dan terbiasa diberi makan oleh manusia akan memiliki ketergantungan pada suplai makanan tersebut.

“Karena itu, ketika lepas, mereka cenderung kembali mendekati lingkungan manusia,” ujarnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Dr Mustari menekankan peran penting konservasi in-situ, yakni perlindungan satwa di habitat aslinya. Pendekatan ini tidak hanya melindungi satu spesies, tetapi juga seluruh keanekaragaman hayati di dalam ekosistem.

“Dengan konservasi in-situ, sumber air, iklim mikro, dan keseimbangan ekologis dapat terjaga dengan baik,” tutur DrMustari.

Minta Pemerintah & Lembaga Konservasi Jaga Kesejahteraan Satwa

Dr Mustari juga menekankan pesan untuk menjaga kesejahteraan satwa liar dalam upaya konservasi.

“Memelihara satwa liar predator tidaklah mudah, pihak pengelola hendaknya memperhatikan faktor keamanan dan kesejahteraan satwa,” jelasnya.

Ia juga menegaskan agar pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kehutanan (Kemenhut)/BKSDA sebagai otoritas pengelola (management authority), lebih meningkatkan pengawasannya terhadap lembaga konservasi (LK), seperti kebun binatang, taman margasatwa, dan taman safari.

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com

Fakta-fakta Macan Tutul Masuk ke Hotel Bandung: Asal Usul hingga Evakuasi



Bandung

Kabar seekor macan tutul yang nyasar dan masuk ke dalam sebuah hotel di Bandung bikin warga gempar. Berikut fakta-fakta menarik insiden tersebut:

Seekor macan tutul dilaporkan masuk ke dalam hotel di Kota Bandung. Peristiwa ini terjadi di Hotel Anugerah yang berada di Jalan Padasaluyu, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Senin (6/10/2025).

Tentu saja peristiwa itu bikin heboh masyarakat setempat. Warga pun bertanya-tanya, dari mana asal macan tutul itu dan bagaimana cara mengevakuasi hewan buas itu.


Berikut fakta-fakta insiden macan tutul masuk hotel di Bandung:

1. Macan Tutul Duduk di Depan Pintu Kamar

Dalam video yang beredar di media sosial, hewan yang tubuhnya berwarna gelap dengan totol-totol itu sedang duduk di depan pintu kayu kamar hotel. Macan itu terlihat dalam kondisi yang lemas.

Namun di akhir video berdurasi 6 detik, macan tampak menyeringai. Taringnya tajam seperti hendak menyerang.

Beberapa orang terlihat mendekat dan mengabadikan macan itu dengan ponselnya. Belakangan diketahui, macan tutul itu berada di hotel Anugerah yang terletak di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

2. Penjaga Hotel Kaget Bukan Main

Sekitar pukul setengah tujuh, Nasimah, penjaga hotel, berjalan seperti biasa memeriksa area belakang bangunan. Tak disangka, langkahnya terhenti oleh pemandangan tak biasa, seekor macan tutul tiba-tiba muncul dari arah belakang hotel.

“Kejadian tadi jam setengah 7 pagi, macannya dari bawah, naik ke atas,” kata Nasimah.

Nasimah sempat terpaku. Tubuh satwa itu besar, langkahnya tenang namun sigap. Ia mengira sekilas hanya seekor kucing besar, sebelum akhirnya sadar itu adalah predator liar yang sesungguhnya.

“Kaget, dia lagi jalan, kaya kucing gitu, enggak melawan (menerkam),” ujarnya.

Tanpa membuat suara keras, macan tutul itu terus melangkah menaiki tangga hotel, menyusuri lorong menuju lantai dua. Napas Nasimah tercekat ketika melihat hewan itu berhenti di depan salah satu kamar.

“Langsung masuk ke kamar, ini hotel, tapi sudah kosong,” ucapnya.

3. Akhirnya Petugas Evakuasi Datang

Proses evakuasi berlangsung cepat, namun petugas membutuhkan waktu lebih lama untuk mengangkat dan menurunkan kandang besi karena jalur menuju lokasi cukup sempit.

Setelah berhasil diamankan, satwa liar dilindungi itu akan menjalani observasi di Lembang Park and Zoo, sebelum kemudian direhabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi.

4. Asal-usul Macan Tutul

Meski demikian, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat belum dapat memastikan apakah macan tutul tersebut merupakan satwa yang sebelumnya dilaporkan kabur dari Lembang Park and Zoo.

“Belum, kita nggak sampai ke situ dulu ya. Karena dilihat dari lokasi dan rentang waktu itu terlalu jauh ya,” kata Humas BBKSDA Jabar, Ery Mildranaya kepada wartawan.

Ery menegaskan, identitas satwa itu masih perlu diteliti lebih lanjut.

“Jadi kita belum bisa pastikan apakah itu macan tutul yang sama atau sejenis, kita belum bisa pastikan,” ujarnya.

5. Macan Tutul Dibawa ke Lembang

Ery menjelaskan, setelah berhasil diamankan, macan tutul tersebut akan dibawa lebih dulu ke Lembang Park and Zoo untuk menjalani observasi.

“Jadi untuk tindakan selanjutnya kami akan lakukan observasi terlebih dahulu karena bagaimanapun ini satwa liar, dia pun akan mengalami stres sama seperti kita ya,” ungkapnya.

“Jadi akan diobservasi terlebih dahulu, setelah diobservasi direncanakan sesuai arahan pimpinan,” tambahnya.

6. Direhabilitasi di Sukabumi

Observasi dilakukan untuk memastikan kondisi fisik dan psikologis satwa dalam keadaan stabil. Setelah tahap itu selesai, macan tutul akan dipindahkan ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Sukabumi untuk menjalani proses rehabilitasi.

“Kita akan lakukan rehabilitasi sementara di Cikananga,” ujarnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kondisi Macan Tutul Nyasar di Hotel Oke, Kini Direhabilitasi di PPS Cinangka



Jakarta

Seekor macan tutul nyasar di sebuah hotel di Kecamatan Sukasari, Bandung dan sudah ditangkap. Macan itu dikirim ke Pusat Pelestarian Satwa Cikananga (PPSC) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bagaimana kondisinya kini?

Humas BBKSDA Jabar Ery Mildrayana mengatakan bahwa satwa liar dilindungi itu diberangkatkan ke Sukabumi, Senin (6/10) malam dan tiba di Sukabumi, Selasa (7/10) pagi.

“Berdasarkan hasil observasi dokter hewan dan Balai Besar KSDA Jabar, serta koordinasi dengan dokter hewan PPSC, macan tutul dinyatakan cukup fit dan sanggup untuk menempuh perjalanan, kemudian pada pukul 22.15 WIB macan dievakuasi dan dititip rawat ke PPS Cikananga dan tiba pada pukul 05.42 WIB,” kata Ery dilansir detikjabar.


Ery mengatakan perjalanan dilakukan sehati-hati mungkin dengan kecepatan rendah dan secara berkala kendaraan berhenti untuk melakukan checking kesehatan, posisi aman macan tutul, memberi minum atau memastikan air diminum di dalam kandang.

“Berdasarkan pemantauan tim sepanjang perjalanan, macan tutul dalam kondisi normal, namun demikian perjalanan panjang tetap beresiko terhadap kesehatan di antaranya letih dan stres,” kata dia.

Pemantauan pada pukul 10.00 WIB kondisi macan tutul membaik dengan indikasi di antaranya saturasi dan respon terhadap gerakan. Pada pukul 12.14 WIB kondisi macan tutul cenderung menurun namun pada pukul 13.50 WIB setelah macan tutul diberikan vitamin, kondisinya berangsur membaik.

“Hingga pukul 14.26 WIB hasil pemantauan berangsur membaik,” kata dia.

“Per pukul 16.30 WIB dilaporkan tim dokter posisi satwa masih tertidur dan sempat berganti posisi, pergantian posisi dengan pemindahan kaki depan, belum terlihat bisa berdiri dengan kaki belakang. Indikasi banyaknya pergerakan menandakan macan tutul membaik,” ujar dia.

Macan tutul itu ditemukan berada did alam hotel pada Senin oleh staf hotel. Macan itu tidak melukai siapapun.

Oleh tim gabungan macan tutul itu berhasil ditangkap setelah pencarian selama tiga jam.

***

Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Macan Tutul yang Masuk Hotel di Bandung Itu Bakal Dilepasliarkan



Bandung

Seekor macan tutul bikin heboh setelah masuk gedung hotel di kawasan Sukasari, Kota Bandung pada Senin (6/10/2025). Macan itu akan dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Macan tutul tersebut saat ini tengah dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC), Sukabumi setelah dievakuasi. Kondisinya disebut terus membaik karena sebelumnya sempat diberi obat bius saat proses evakuasi.

“Alhamdulillah sampai dengan hari ini sudah berubah. Kesehatannya sudah mulai membaik. Mulai melakukan penyesuaian. Ya akhirnya sudah terjadi peningkatan terhadap kondisinya di lokasi rehab yang ada saat ini,” ujar Kepala BBKSDA Jawa Barat, Agus Arianto, dilansir detikJabar Sabtu (11/10/2025).


Agus mengatakan satwa dilindungi yang masuk ke area hotel itu merupakan jenis macan tutul jawa dengan panjang tubuh antara 1-1,5 meter. Agus menyebut macan tutul itu merupakan satwa endemik yang banyak tersebar di Pulau Jawa.

“Jadi kalau morfologi macan tutul Jawa kan dia spesies macan tutul endemik yang ada di Pulau Jawa. Kalau panjang tubuh ya sekitar 100-150 sentimeter di luar ekor,” kata dia.

Agus menyatakan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No. 17 Tahun 2025, macan tutul itu harus dikembalikan ke alam liar. Namun dia belum bisa memastikan lokasi mana yang akan dipilih untuk melepas macan tutul itu.

“Ya pastinya akan dilepasliarkan kembali kalau memang sudah benar-benar pulih kondisinya,” kata Agus

Agus mengungkapkan saat ini BKSDA juga tengah melakukan pendataan populasi macan tutul Jawa di berbagai wilayah konservasi. Upaya ini dilakukan bersama lembaga konservasi SINTAS Indonesia, guna memetakan persebaran spesies langka tersebut.

“Jadi yang sudah selesai enam kantong. Kantong itu maksudnya habitat macan tutul yang sudah kita lakukan populasi-nya bersama teman-teman dari SINTAS,” kata Agus.

“Nanti ada beberapa kantong lagi yang masih dilanjutkan sampai 2026, dan beberapa sedang kita analisis untuk mengetahui populasi macan tutul yang ada di wilayah tersebut,” kata dia.

***

Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Harimau-Macan Tutul Muncul di Permukiman, Pakar BRIN: Itu Alarm Ekologis!



Jakarta

Fenomena tak biasa terjadi di dua daerah berbeda di Indonesia belakang ini. Seekor macan tutul jawa tiba-tiba masuk ke hotel di kawasan Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, seekor harimau sumatra juga tertangkap kamera berada di sekitar kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Agam, Sumatera Barat. Kejadian tersebut seketika ramai karena diunggah di media sosial.

Pertanda apa hewan-hewan liar dan buas tersebut mendekati wilayah pemukiman manusia? Menurut Peneliti Ahli Utama bidang konservasi keanekaragaman hayati Pusat Riset Ekologi BRIN, Prof Hendra Gunawan, dua kejadian tersebut adalah sinyal bahaya tentang keseimbangan alam yang sedang terganggu.


“Kalau mereka sekarang muncul di kebun, jalan raya, bahkan hotel, itu bukan perilaku alami, tapi Itu tanda mereka terpaksa keluar dari hutan untuk bertahan hidup,” kata Hendra dikutip dari laman BRIN, Rabu (22/10/2025).

Penyebab Satwa Liar Masuk Pemukiman Manusia

Ia menambahkan, perilaku aneh satwa ini bisa terjadi karena beberapa sebab. Pertama karena kerusakan habitat akibat pembukaan lahan, pembangunan jalan, dan perluasan permukiman.

Kedua karena mereka tengah mengejar mangsanya. Monyet ekor panjang atau babi hutan biasanya tinggal di tepi hutan sehingga kemungkinan mengejar mereka pun bisa terjadi.

Macan-Harimau Kehilangan Orientasi Arah

Penyebab selanjutnya bisa terjadi akibat hewan memang tersesat. Mereka kemudian mengalami disorientasi spasial atau kehilangan orientasi karena tak tahu dengan lingkungan tersebut.

“Kalau mereka sekarang muncul di kebun, jalan raya, bahkan hotel, itu bukan perilaku alami, tapi Itu tanda mereka terpaksa keluar dari hutan untuk bertahan hidup,” kata Hendra.

“Begitu ia masuk ke bangunan beton tanpa vegetasi, ia kehilangan arah dan bisa panik. Inilah yang terjadi ketika macan masuk hotel atau kantor,” lanjutnya.

Hendra menegaskan bahwa fragmentasi hutan merupakan akar masalah di balik meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar. Fragmentasi terjadi ketika hutan besar terpecah menjadi potongan kecil yang terisolasi oleh ladang, jalan, atau permukiman.

“Fragmentasi lebih berbahaya daripada sekadar pengurangan luas hutan,” tegasnya.

Predator Puncak Berebut Wilayah

Menyempitnya habitat hewan akibat pemukiman manusia mengakibatkan predator puncak seperti harimau sumatera dan macan tutul jawa membutuhkan wilayah jelajah lebih luas untuk mencari mangsa dan berkembang biak.

Ketika ruang hidupnya menyempit, satwa-satwa ini terpaksa berebut wilayah. Dalam berebut, mereka biasanya keluar dari hutan menuju area manusia.

BRIN mencatat sedikitnya 137 kasus konflik manusia-harimau di Sumatera Barat antara tahun 2005-2023. Terutama di kawasan yang hutannya sudah terfragmentasi parah seperti Lanskap Cagar Alam Maninjau.

Kehadiran Satwa Liar di Pemukiman Jadi Alarm Serius

Hendra menilai bahwa solusi jangka panjang bukan sekadar mengevakuasi satwa yang muncul, tapi menata ulang kebijakan tata ruang dan pembangunan berbasis ekologi.

Selain itu, Hendra mendorong penerapan pendekatan human-wildlife coexistence atau hidup berdampingan secara berkelanjutan dengan empat tahapan utama yakni:

Avoidance (Penghindaran): Mencegah kontak langsung lewat perencanaan ruang dan pengamanan ternak.

Mitigation (Mitigasi): Mengurangi dampak konflik tanpa melukai satwa.

Tolerance (Toleransi): Menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan satwa liar.

Coexistence (Koeksistensi): Menciptakan manfaat bersama melalui kegiatan seperti ekowisata berbasis komunitas.

“Kalau masyarakat bisa melihat harimau bukan sebagai ancaman, tapi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, kita bisa hidup berdampingan dengan damai,” ujarnya.

Menurut Hendra, harimau di kantor BRIN dan macan tutul di hotel seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman, melainkan alarm ekologis. Ia mengingatkan bahwa sebenernya hewan-hewan tersebut bukanlah musuh manusia.

“Harimau bukan musuh kita, mereka adalah cermin dari kesehatan hutan. Jika harimau hilang, itu artinya ekosistem kita runtuh. Menjaga harimau berarti menjaga masa depan kita sendiri,” katanya.

(cyu/nah)



Sumber : www.detik.com