Tag Archives: makam

Kisah Pengkhianat Mataram, Makamnya Diinjak-injak Orang Setiap Hari



Bantul

Serangan Sultan Agung ke Batavia pada 1629 gagal akibat ulah pengkhianat. Kini makam sang pengkhianat itu diinjak-injak orang setiap hari.

Saat itu, VOC berhasil membakar lumbung padi dan persediaan makanan Mataram. Konon, ada peran pengkhianat di tubuh Mataram yang membocorkan serangan tersebut, termasuk lokasi lumbung pangan yang sudah disiapkan oleh Sultan Agung.

Pengkhianat itu bernama Tumenggung Endranata. Dia mendapatkan hukuman yang sangat tragis akibat perbuatannya. Dia menerima hukuman mati.


Tak cuma itu, jasadnya dikubur di anak tangga menuju kompleks makam raja-raja Mataram di Imogiri. Praktis, tiap peziarah di makam Raja Mataram akan menginjak kubur pengkhianat tersebut.

Pantauan di lokasi, tampak anak tangga di pintu utama kompleks makam Raja-raja Mataram atau yang dikenal masyarakat dengan pasarean pajimatan berbentuk presisi dan memiliki sudut. Menyusuri anak tangga hingga ke lokasi makam Sultan Agung tampak ada satu anak tangga yang aneh.

Anak tangga itu tampak berekuk-lekuk seperti bekas pijakan dan tidak memiliki sudut seperti anak tangga lainnya. Sedangkan permukaan anak tangga itu cenderung halus ketimbang anak tangga lainnya.

Bupati Pasarean Pajimatan, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rekso Kusumo menjelaskan, bahwa anak tangga itu memang sengaja dibuat berbeda. Pasalnya di bawah anak tangga itu terkubur tubuh seorang pengkhianat Kerajaan Mataram.

“Itu beda karena (tempat terkuburnya) pengkhianat Sultan Agung. Jadi saat dulu (Kerajaan Mataram) menyerang Batavia dia membocorkan lumbung-lumbung,” katanya di Imogiri, Bantul, Minggu (5/10/2025).

Rekso melanjutkan, pengkhianat itu menjadi pembisik Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC terkait rencana penyerbuan Sultan Agung ke Batavia.

Selain itu, pengkhianat tersebut juga memberitahu VOC tentang keberadaan lumbung pangan milik tentara Mataram.

“Pengkhianatnya Sultan Agung itu namanya Tumenggung Endranata,” ujarnya.

Dijatuhi Hukuman Mati, Jasad Dibagi 3

Lebih lanjut, akibat berkhianat terhadap Kerajaan Mataram Endranata dijatuhi hukuman mati. Bahkan, Resko mengungkapkan bahwa jasad Endranata terbagi menjadi tiga bagian dan semua dikubur di sekitar anak tangga tersebut.

“Lalu dimutilasi. Jadi badannya di situ (anak tangga), kepalanya di tengah gapura (gapura masuk makam Sultan Agung) dan kakinya di dekat kolam (kolam di dekat anak tangga menuju makam Sultan Agung),” ucapnya.

Sedangkan perbedaan anak tangga tempat tubuh Endranata terkubur dengan anak tangga lainnya, Rekso menyebut karena sebagai penanda agar sengaja diinjak-injak.

Menurutnya, semua itu sebagai pengingat jika mengkhianati Kerajaan Mataram maka hukumannya akan kejam seperti itu.

“Memang seperti itu (bentuk anak tangganya) supaya yang ziarah itu menginjak-injak, karena itulah pengkhianatnya Jogja,” katanya.

Menyoal apa yang membuat Endranata nekat mengkhianati Kerajaan Mataram, Rekso mengatakan karena terlalu dekat dengan VOC. Di sisi lain, Endranata juga mendapatkan banyak uang dari VOV.

“Dia itu dekat dengan Londo (Belanda), ya mungkin karena upetinya lebih besar saat itu,” ujarnya.

——–

Artikel ini telah naik di detikJogja.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kisah Makam Keramat di Pasaman Barat, Ikan Larangan dan Gempa Hebat



Pasaman Barat

Di Pasaman Barat, ada sebuah makam keramat yang jadi pusat perhatian, sekaligus tempat wisata religi bagi warga setempat. Makam ini bukan sekadar kuburan biasa.

Makam tersebut dikenal memiliki ‘keajaiban’ yang kisahnya akan selalu dikenang oleh warga setempat. Makam itu terletak di Silambau, Jorong Langgam Sepakat, Kenagarian Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Ukuran makam itu memang tidak lazim, sekitar 3 x 1 meter, menjadi penanda fisik bagi sosok yang diyakini bertubuh tinggi besar. Masyarakat mengenalnya sebagai Kuburan Gadang Inyiak Tambo atau Makam Inyiak Tambo, sang pembuka pemukiman Silambau.


Meskipun tidak ada catatan fisik mengenai kisah Inyiak Tambo di Silambau, masyarakat memercayai sebuah cerita rakyat atau folklor tentang Inyiak Tambo dan ikan larangan di sekitarnya.

Asal Usul Inyiak Tambo

Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat setempat secara turun temurun, Inyiak Tambo adalah orang pertama yang membuka hutan di daerah itu untuk dijadikan pemukiman, jauh sebelum Belanda menjejakkan kaki di Nusantara.

Tidak ada yang tahu pasti dari mana asal-usulnya. Namun keberadaan makamnya seakan menjadi bukti nyata jasa dia bagi warga yang tinggal di daerah itu.

Upik, seorang warga setempat yang berusia 56 tahun, bercerita bahwa sejak ia lahir dan tumbuh besar di Silambau, ia melihat makam itu tak berubah.

Urang jaman dahulu tu gadang-gadang kan, lah tuo bana kuburan gadang tu. Ibuk lahir se lah mode itu juo latak kubua tu, (Orang zaman dahulu bertubuh besar, umur kuburan besar itu juga sudah tua. Sejak saya kecil, kuburan tersebut sudah seperti bentuk dan letaknya tidak berubah),” tutur Upik saat diwawancarai, Kamis (9/10).

Makam Mau Dipindah, tapi Malah Gempa Hebat

Kisah paling melegenda terkait makam ini terjadi pada tahun 1992, di era pemerintahan Presiden Soeharto. Menurut keterangan Upik, saat itu pemerintah berencana membuka lahan di sekitar makam untuk pemukiman.

Seluruh makam lain yang berada di sekeliling pusara Inyiak Tambo pun dipindahkan satu per satu ke seberang jalan. Namun, ketika tiba giliran Makam Inyiak Tambo yang hendak dipindahkan, sebuah keanehan terjadi.

Tanah di sekitar makam tiba-tiba bergetar hebat, laksana gempa kuat yang hanya terasa di area itu dan tidak meluas ke kenagarian lain.

Tak menyerah, pemerintah mendatangkan Pak Ono, seorang “orang pintar” dari Sidomulyo, sebuah daerah pemukiman warga Jawa di Kinali. Pak Ono mencoba membacakan mantra untuk memuluskan proses pemindahan.

Bukannya berhasil, getaran hebat justru kembali terjadi. Akhirnya, semua pihak menyerah dan membiarkan makam jumbo itu tetap di tempat asalnya hingga kini.

Ikan Larangan di Sungai Silambau

Kejadian aneh tak berhenti di situ. Pada tahun yang sama, masyarakat membangun sebuah masjid tepat di belakang makam.

Untuk menambah dana pembangunan, warga berinisiatif menangkap ikan yang melimpah di Sungai Silambau yang mengalir di sisi makam untuk dijual.

Saat ikan-ikan itu berhasil ditangkap dan siap untuk dijual, bumi di sekitar makam kembali berguncang. Peristiwa ini seolah menjadi pertanda bahwa ikan-ikan tersebut tak boleh diganggu dari habitatnya.

Gerombolan ikan hanya berkumpul di sekitar makam yang berjarak setengah kilometer.Gerombolan ikan larangan di sungai Silambau hanya berkumpul di sekitar makam Inyiak Tambo yang berjarak setengah kilometer (Aisyah Luthfi/detikSumut)

Masyarakat yang ketakutan akhirnya mengembalikan semua ikan itu ke sungai. Sejak saat itulah, ikan-ikan di sungai itu ditetapkan sebagai “ikan larangan”.

Menurut keterangan Jasliman (57), warga yang tinggal tepat di ujung jalan di belakang makam, ikan-ikan tersebut dipercaya telah di-uduh (didoakan) oleh salah satu Syekh dari Lubuak Landua, seorang ulama yang berasal dari Pasaman Barat.

Syekh tersebut hendak menikahi seorang wanita asli Silambau, ia mendoakan sungai itu sebagai bentuk penghormatan kepada Inyiak Tambo. Karenanya, tak ada seorang pun yang berani mengambil ikan di sepanjang setengah kilometer dari area makam.

Nyo lah di uduah dek Syekh Lubuak Landua, lai ka mungkin lauak nan banyak nin di ciek tampek se? Batang aie panjang nyo dakek kubua ko se lauak-lauak nin, (Ikan-ikan itu sudah didoakan oleh Syekh Lubuak Landua. Apakah mungkin ikan-ikan sebanyak itu hanya berkumpul di dekat makam padahal aliran sungai sangat panjang),” tutur Jasliman.

Makam Keramat Itu Kini Jadi Wisata Religi

Kini, Makam Inyiak Tambo dan Sungai Silambau dengan ikan larangannya telah berubah menjadi destinasi wisata religi yang unik. Setiap Hari Raya Idul Fitri, banyak peziarah dan wisatawan datang berkunjung.

Mereka datang untuk berziarah ke makam sang leluhur, sekaligus untuk menyaksikan dan memberi makan ribuan ikan yang jinak di sungai.

Masyarakat setempat pun mendapat berkah dan keuntungan ekonomi dengan menjual pakan ikan seperti pelet dan biji jagung kepada para pengunjung.

Makam yang dijaga kebersihannya secara berkala oleh pengurus masjid dan warga ini menjadi bukti bagaimana folklor dan legenda tidak hanya menjaga nilai-nilai luhur untuk menghormati alam dan leluhur, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

———

Artikel ini telah naik di detikSumut.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Apakah Ponpes Wajib Bayar PBB? Ini Aturan Pajaknya


Jakarta

Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fath Jalen di Tambun Utara, Kab. Bekasi, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan usai ditagih Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Padahal terdapat aturan yang mengecualikan objek pajak untuk kepentingan umum di bidang pendidikan non-komersial.

Untuk diketahui, pembebasan PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk ponpes tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (UU HKPD).

Dalam Pasal 38 ayat 1 disebutkan objek PBB-P2 adalah Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.


Kemudian dalam Ayat 3 terdapat bangunan dan/atau bumi yang dikecualikan dari objek PBB-P2 yang salah satunya adalah Pospen, tepatnya pada huruf (b).

“Bumi dan/atau Bangunan yang digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang keagamaan, panti sosial, kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;” tulis Pasal 38 Ayat 3 huruf (b).

Selain pondok pesantren, bumi dan/atau bangunan yang juga dapat pengecualian dari PBB-P2 adalah kawasan yang semata-mata digunakan untuk makam, peninggalan purbakala atau yang sejenis, hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;

Kemudian bumi dan/atau bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik dan konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal balik, kantor pemerintah, kantor pemerintahan daerah, dan kantor penyelenggara negara lainnya yang dicatat sebagai barang milik negara atau barang milik daerah turut dibebaskan dari PBB-P2.

Sebagai informasi, sebelumnya Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menyoroti kasus penagihan PBB Ponpes Al-Fath Jalen oleh Bapenda. Sebab menurutnya ada aturan yang mengecualikan objek pajak untuk kepentingan umum di bidang pendidikan non-komersial.

Hal ini disampaikan Rieke melalui video yang diunggahnya di Instagram, saat mengunjungi Ponpes Al-Fath Jalen yang baru saja ditinggal wafat oleh pendirinya, Kiai Yasin. Bahkan dirinya juga sempat ‘menyolek’ Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk membantu menyelesaikan persoalan ini.

Lihat juga Video: PBB Jombang Naik hingga 1.202% Tapi Warganya Nggak Demo, Kok Bisa?

(igo/fdl)



Sumber : finance.detik.com

Menyusuri Pulau Onrust, Jejak Kelam VOC yang Kini Jadi Museum Arkeologi



Jakarta

Pulau Onrust di Kepulauan Seribu menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah Indonesia sejak masa Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

Kini, pulau ini dikenal sebagai Museum Arkeologi Onrust, tempat wisata sejarah yang menyimpan banyak kisah kelam dan peninggalan bersejarah dari abad ke-17 hingga abad ke-20.

Dari Galangan Kapal hingga Benteng Pertahanan

Pada abad ke-17, Pulau Onrust menjadi pusat galangan kapal sebelum Tanjung Priok berdiri. Karena aktivitas kapalnya yang padat, pulau ini dijuluki Pulau Kapal.


VOC membangun benteng pertahanan setinggi sembilan meter dengan bastion yang menjorok keluar sebagai menara pengintai. Di masa itu, Onrust menjadi salah satu pulau tersibuk di Teluk Jakarta.

Bangunan yang ada saat ini sebagian besar berasal dari masa sekitar tahun 1850, dibangun untuk mempertahankan aktivitas pelabuhan kapal-kapal Belanda.

Hasil ekskavasi arkeologi menunjukkan sisa benteng utama dan kincir angin yang dulu digunakan untuk memotong kayu kapal.

Pusat Karantina Haji dan Rumah Sakit Modern di Zamannya

Pada tahun 1911, Pulau Onrust berubah fungsi menjadi rumah sakit karantina bagi para pendatang dari luar negeri, termasuk jemaah haji asal Indonesia sebelum memasuki Batavia.

Rumah sakit ini memiliki luas sekitar 12 hektar dan mampu menampung hingga 3.500 orang. Pulau Onrust menjadi tempat penampungan barang-barang jamaah haji yang berjumlah 35 barang dan 1 barang isinya 100 orang.

“Penampungan barang-barang di Pulau Onrust ada 35 barang penampungan haji, 1 barang isi 100 orang,” ujar Gindo, pemandu wisata Kepulauan Seribu yang menemani detikTravel dalam Agenda Walking Tour Disparekraf DKI Jakarta.

Wisata Pulau Onrust di Kepulauan SeribuWisata Pulau Onrust di Kepulauan Seribu Foto: Qonita Hamidah/detikTravel

Fasilitasnya cukup lengkap, termasuk asrama berukuran 6×30 meter yang bisa menampung 100 orang. Di masa itu, Pulau Onrust juga memiliki penjara dan bunker pertahanan. Jamaah haji yang sehat diobservasi selama lima hari di Onrust, sementara yang sakit dirawat di Pulau Cipir.

Sayangnya, sejarah karantina ini juga meninggalkan kisah kelam. Dulu, penyakit menular seperti leptospirosis (penyakit kencing tikus) sering menyerang akibat buruknya kondisi kapal yang membawa tikus dari luar negeri.

Tragedi, Penjarahan, dan Masa Suram Pulau Onrust

Nama “Onrust” berasal dari bahasa Inggris unrest, yang berarti “tidak istirahat”. Pulau ini menyimpan banyak kisah kelam, termasuk cerita tentang seorang noni Belanda bernama Maria van de Veldes yang meninggal karena depresi dan dimakamkan di sini. Di makamnya ditemukan puisi cinta yang menyentuh hati.

“Pulau Onrust memiliki kisah kelam, diantaranya pulau ini banyak tawanan-tawanan perang yang dipenjarakan di pulau ini, dan pada 1968 pulau ini pernah dijarah batuan dari bangunan disana yang akhirnya hanya sisa beberapa puing,” cerita Gindo.

Pada masa revolusi, Onrust dijadikan tempat pembuangan tahanan politik, termasuk anggota DI/TII. Memasuki tahun 1968, pulau ini dijarah besar-besaran, batu-batu bangunannya diambil sehingga kini hanya tersisa puing-puing.

Pulau Onrust Kini: Situs Arkeologi dan Wisata Edukasi

Setelah lama terbengkalai, pada tahun 1972 pemerintah menetapkan Onrust sebagai Taman Arkeologi Onrust, dan sejak 2024 statusnya resmi menjadi Museum Arkeologi Tipe A.

Di sini, wisatawan bisa menemukan sisa bunker yang telah berisi air payau, reruntuhan bangunan VOC, serta sekitar 50 makam Belanda.

Wisata Pulau Onrust di Kepulauan SeribuWisata Pulau Onrust di Kepulauan Seribu Foto: Qonita Hamidah/detikTravel

Salah satu daya tarik utama pulau ini adalah bunker pendingin amunisi dengan delapan ruangan terpisah. Saat ini bunker ini telah dipenuhi air payau karena kerapuhan dinding bunker yang membuat air laut masuk ke dalam yang kedalamannya sekitar 1,3 meter.

“Bunker ini isinya air payau karena dindingnya pecah jadi airnya masuk. Di dalamnya ada 8 ruangan itu nggak nyambung, masing-masing per 4 ruangan,” kata Rosyadi, pemandu lokal Pulau Onrust.

Pulau ini juga menyimpan berbagai peninggalan dari abad ke-18, seperti batu bata kuno yang semakin kuat ketika terkena air laut. Di sekitarnya tumbuh pohon keben, tumbuhan khas pesisir yang menjadi bagian dari ekosistem alami Onrust.

Cara Menuju ke Pulau Onrust

Akses menuju Pulau Onrust bisa ditempuh dari Dermaga Marina Ancol menggunakan kapal wisata. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar 20 menit saja.

Listrik di pulau ini masih menggunakan genset dan hanya menyala pada jam-jam tertentu, karena pasokan utama difokuskan ke pulau yang berpenghuni.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

6 Perkara yang Dilarang ketika Ziarah Kubur, Muslim Catat Ya!


Jakarta

Ziarah kubur dilakukan untuk mengunjungi makam keluarga, teman, kerabat yang sudah meninggal dunia. Anjuran ziarah kubur mengacu pada salah satu hadits Rasulullah SAW.

Beliau bersabda,

“Aku melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang silahkan ziarah kubur.” Dalam riwayat lain: “Barang siapa yang hendak ziarah kubur silahkan, karena ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.” (HR Muslim)


Dinukil dari buku Adab Berziarah Kubur untuk Wanita oleh Mutmainah Afra Rabbani, ziarah kubur jadi amalan pengingat akhirat. Dengan mengunjungi makam seseorang, maka kita akan lebih mengingat kematian.

Berkaitan dengan itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan muslim ketika ziarah kubur. Terdapat sejumlah perkara yang dilarang saat muslim ziarah kubur.

6 Perkara yang Dilarang ketika Ziarah Kubur

Dinukil dari Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi terjemahan H Anshori Umar Sitanggal, buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, dan Sirah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi yang diterjemahkan Muslich Taman dkk, berikut beberapa perkara yang dilarang saat ziarah kubur.

  1. Menangis histeris ketika ziarah kubur hingga memukul-mukul pipi dan merobek baju
  2. Makruh duduk di atas kuburan
  3. Makruh menginjak kuburan dengan kaki tanpa ada kebutuhan
  4. Haram hukumnya mengelilingi kuburan para wali. Sebaiknya berdiri di hadapan bagian kepala mayit dan mengucap salam kemudian baru berdoa
  5. Niat mencari manfaat dari orang yang telah meninggal dunia
  6. Makruh bermalam di kuburan hingga fajar tiba

Tata Cara Ziarah Kubur

Ada tata cara ziarah kubur yang perlu diperhatikan muslim, berikut bahasannya yang dikutip dari buku 100 Doa Harian untuk Anak tulisan Nurul Ihsan.

  • Mengucap salam saat memasuki area pemakaman
  • Membaca surah Al-Qadr sebanyak 7 kali, Al-Fatihah sebanyak 3 kali, Al-Falaq sebanyak 3 kali, An-Nas sebanyak 3 kali, Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, dan Ayat Kursi sebanyak 3 kali
  • Mendoakan arwah yang telah meninggal
  • Hindari berjalan di atas kuburan dan duduk di atasnya
  • Sebaiknya bersuci sebelum melakukan ziarah kubur
  • Janganlah salat menghadap ke arah kuburan

Doa Ziarah Kubur: Arab, Latin dan Arti

Mengutip dari kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, berikut doa ziarah kubur yang bisa diamalkan.

1. Doa Ziarah Kubur Versi Pertama

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ

Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami insyaallah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian.” (HR Nasa’i & Ibnu Majah)

2. Doa Ziarah Kubur Versi Kedua

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina, wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insyaallah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim, dari Aisyah)

3. Doa Ziarah Kubur Ketiga

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kompetensi Nazhir Belum Maksimal, Akselerasi Wakaf Terkendala Serius



Malang

Potensi wakaf nasional Indonesia yang mencapai Rp 180 triliun belum dikelola secara maksimal. Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan tersebut adalah rendahnya kompetensi nazhir, yaitu pihak yang mengelola dan mengembangkan harta wakaf.

Badan Wakaf Indonesia (BWI) mencatat, dari 450.000 nazhir wakaf tanah dan 500 nazhir wakaf uang, sebagian besar masih menghadapi keterbatasan dalam pengelolaan profesional dan produktif.

Wakil Ketua BWI, Tatang Astaruddin dalam acara Waqf Goes to Campus XV di Universitas Brawijaya, Malang pada Senin (20/10/2025) mengatakan bahwa kompetensi nazhir yang belum maksimal membuat akselerasi perwakafan nasional berjalan lambat.


“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami melihat kompetensi para nazhir masih jadi kendala utama dalam optimalisasi aset wakaf,” ujarnya sebagaimana dalam rilis yang diterima detikHikmah.

BWI menegaskan bahwa wakaf tidak boleh hanya berhenti pada pembangunan masjid atau makam. Wakaf harus berkembang menjadi instrumen keuangan sosial yang mendukung pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, hingga program Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam konteks ini, peran nazhir menjadi sangat vital. Sayangnya, keterbatasan kompetensi dalam manajemen aset, literasi keuangan, hingga pemanfaatan teknologi digital membuat banyak potensi wakaf tidak berkembang.

Akibatnya, dana wakaf yang seharusnya bisa menjadi sumber daya ekonomi produktif justru stagnan atau bahkan tidak dimanfaatkan.

Minimnya Literasi Masyarakat tentang Wakaf

Selain itu, ada tantangan yang tak kalah besar adalah minimnya literasi masyarakat tentang wakaf. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengidentikkan wakaf hanya dengan pembangunan masjid, makam, atau tempat ibadah lainnya.

Pemahaman ini menyebabkan potensi wakaf produktif tidak tersentuh secara maksimal. Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, telah ditegaskan bahwa wakaf memiliki spektrum yang luas, dan bisa digunakan untuk kepentingan umum, seperti pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian lingkungan.

“Wakaf tidak hanya sebatas ibadah mahdhah. Sekarang makna ibadah dalam wakaf juga mencakup kesejahteraan umum. Wakaf bisa untuk pendidikan, konservasi lingkungan, sampai untuk mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Tatang.

Dalam upaya memperkuat ekosistem wakaf produktif, BWI menggandeng perguruan tinggi dan pesantren melalui program Waqf Goes to Campus (WGTC). Menurut Tatang, kampus sejatinya merupakan lembaga wakaf karena berdiri untuk kepentingan umum dan bersifat jangka panjang.

“Visi kami, wakaf menjadi pilar pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Kampus dan pesantren adalah tempat strategis untuk mengembangkan regulasi, literasi, dan kompetensi wakaf,” tambah Tatang.

Selain menjadi tempat kalangan terdidik, kampus juga dinilai memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi dan semangat literasi keagamaan. BWI menyebut bahwa potensi wakaf uang dari sektor kampus bisa mencapai Rp 5,7 triliun.

Walikota Malang, Wahyu Hidayat, yang turut hadir dalam acara WGTC, menyoroti besarnya potensi wakaf di Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan.

Dengan lebih dari 57 perguruan tinggi dan sekitar 800.000 mahasiswa, potensi partisipasi dalam gerakan wakaf sangatlah besar.

“Karena kita tahu potensi wakaf begitu besar, hasil kajian BWI wakaf uang kita potensinya Rp 180 triliun, itu baru menyasar 17 cluster yang diantaranya kampus yang punya potensi wakaf uang Rp 5,7 triliun,” jelas Tatang.

BWI juga menegaskan bahwa penguatan peran nazhir sangat krusial dalam mewujudkan ekosistem tersebut. Tanpa nazhir yang kompeten, wakaf produktif akan sulit tumbuh.

Oleh karena itu, program pelatihan, sertifikasi, serta pendampingan nazhir terus digalakkan, terutama melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Cak Imin Akan Pimpin Apel Akbar Hari Santri di Titik Nol Islam Nusantara Barus



Jakarta

Apel akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2025 akan digelar di Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara besok. Ketua Umum DPP PKB sekaligus Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin atau Cak Imin) akan memimpin apel tersebut.

Ketua DPP PKB Marwan Dasopang (Mardas) menjelaskan pemilihan Barus sebagai lokasi puncak peringatan HSN 2025 bukan tanpa alasan. Barus diyakini sebagai gerbang awal masuknya Islam ke Nusantara, jauh sebelum menyebar ke wilayah lain.

“Kita ingin mengingatkan bangsa ini, bahwa dari Barus-lah Islam pertama kali bersemi di bumi Nusantara. Dari tempat ini, peradaban Islam yang damai, berakhlak, dan berpadu dengan budaya lokal tumbuh menjadi kekuatan kebangsaan,” ujar Mardas dalam keterangan persnya, Selasa (21/10/2025).


Menurut catatan sejarah, Barus atau yang dulu dikenal Fansur adalah pelabuhan kosmopolitan sejak abad ke-7 Masehi. Di tempat ini, para pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia berinteraksi sekaligus menyebarkan ajaran Islam.

Mardas menambahkan, sebelum apel akbar, seluruh pengurus pusat PKB bersama Cak Imin akan berziarah ke makam Syekh Mahmud. Syekh Mahmud dikenal sebagai salah satu ulama perintis dakwah Islam di Barus.

“Besok sebelum apel akbar, kami bersama Gus Muhaimin dan pengurus pusat PKB akan berziarah ke makam Syekh Mahmud sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama yang menjadi perintis dakwah Islam di Nusantara,” jelas Mardas, yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI.

Puncak peringatan HSN 2025 ini akan ditandai dengan apel akbar yang diikuti oleh sedikitnya 3.000 santri dan siswa dari Tapanuli Tengah dan sekitarnya pada Rabu (22/10/2025). Cak Imin dijadwalkan akan bertindak langsung sebagai inspektur.

Selain apel, DPP PKB juga menggelar rangkaian kegiatan seperti Seminar Hari Santri Nasional di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Barus. Para akademisi, ulama, dan santri muda akan menjadi pematerinya.

Mardas menegaskan, Hari Santri bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum bagi PKB untuk menegaskan kembali komitmen perjuangan mereka terhadap nasib santri dan pesantren di seluruh Indonesia.

“Hari Santri adalah buah dari perjuangan panjang PKB hingga akhirnya diakui secara resmi oleh negara. Ini adalah bentuk penghormatan atas jasa besar para ulama dan santri yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan dan menjaga moralitas bangsa,” ungkapnya.

Ia menutup dengan komitmen PKB untuk terus menjadi rumah besar bagi pesantren dan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada pendidikan keagamaan, kemandirian ekonomi pesantren, dan kesejahteraan santri.

“Kami akan terus menjaga amanah ini. Santri bukan hanya benteng moral bangsa, tetapi juga pilar masa depan Indonesia,” pungkas Mardas.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Aset Wakaf RI Tembus Rp 2.050 Triliun, tapi Mayoritas Tidak Produktif



Jakarta

Dalam catatan aset wakaf di Indonesia saat ini cukup besar. Angkanya diperkirakan mencapai Rp 2.050 triliunan. Akan tetapi aset wakaf mayoritas berupa aset fisik dan kurang produktif.

Data tersebut disampaikan Direktur DEKS Bank Indonesia (BI) Rifki Ismal dalam forum Simposium Keuangan dan Ekonomi Syariah yang diselenggarakan Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) di Jakarta pada Kamis (26/9).

Rifki menyebut BI sebagai otoritas moneter memiliki kepentingan terhadap ekonomi syariah, termasuk keuangan syariah dan keuangan sosial.


“Kalau kita bicara wakaf, masyarakat pahamnya masjid, makam, atau pesantren,” ujar Rifki dalam keterangannya.

Rifki menilai pandangan tersebut tidaklah salah, tapi sejatinya paradigma terhadap wakaf sangat luas. Ia mencontohkan kampus Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir yang merupakan lembaga pendidikan yang berdiri di atas aset wakaf.

Rifki juga menyampaikan angka literasi atau melek ekonomi syariah masih 28 persen. Artinya dari 100 orang, ada 28 orang yang paham ekonomi syariah.

Kemudian dari sisi profesi, pemahaman soal ekonomi dan keuangan syariah adalah dosen dan PNS. Rifki berharap dengan keterlibatan masyarakat, khususnya dari kalangan jurnalis, literasi keuangan syariah di masyarakat bisa meningkat.

Berkenaan dengan hal ini, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kamaruddin Amin beberapa waktu lalu dalam acara Puncak Harlah ke-17 BWI pada (30/08/2024), menyebutkan ada potensi wakaf di Indonesia yang cukup besar.

Direktur Jenderal pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) ini mengatakan upaya BWI selanjutnya untuk meningkatkan angka wakaf nasional tersebut tengah menuju pada langkah teknis. Termasuk, menggandeng kementerian hingga masyarakat untuk menyebarluaskan gerakan berwakaf.

Kamaruddin menambahkan, “Kita akan mengajak seluruh kementerian, seluruh civil society, ormas-ormas keagamaan, masjid-masjid, calon-calon pengantin, calon-calon jemaah, haji, umrah begitu. Dan mengajak teman-teman pers juga bisa bersama-sama menyebarluaskan.”

Selain itu, BWI juga melakukan pemanfaatan instrumen digital untuk menjangkau lebih banyak masyarakat terutama anak-anak muda. Pihaknya menyiapkan aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang bisa diakses dengan mudah. Selain itu BWI juga menyiapkan QRIS yang bisa digunakan masyarakat agar berwakaf lebih mudah.

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Potensi Wakaf Besar, Bisa Bantu Program Makan Siang Gratis


Jakarta

Ketua Badan Wakaf Indonesia Kamaruddin Amin menyebut potensi wakaf di Indonesia sangat besar. Saking besarnya dia yakin jika potensi itu dimaksimalkan wakaf bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu program makan siang gratis pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dikatakan oleh Kamaruddin saat berbincang dengan sejumlah editor media massa nasional di Jakarta Jumat malam 11 Oktober 2024. “Kita tahu pemerintah sekarang punya program makan siang bergizi gratis. Saya kira kalau nanti pengumpulan wakaf kita sudah banyak, menurut saya ini juga bisa menjadi salah satu instrumen untuk membantu bersama-sama pemerintahan. Misalnya memberikan bantuan kepada santri-santri kita, siswa-siswi madrasah, pondok pesantren yang membutuhkan makanan bergizi misalnya, bisa kita ambilkan dari wakaf kita, kalau jumlahnya sudah banyak,” kata Kamaruddin.

Dia menyebut untuk wakaf tanah potensinya tersebar di 450 ribu titik lebih. Dari prediksi BWI aset wakaf tersebut jika dinominalkan mencapai Rp 2 ribu triliun lebih. Sebagian besar aset wakaf tersebut digunakan untuk pembangunan masjid, pesantren, lembaga pendidikan dan makam atau kuburan.


Dari total 450 ribu titik aset tanah tersebut, kata Kamaruddin, sekitar 9,9 persen di antaranya masih idle atau menganggur alias belum diproduktifkan. Ini menjadi tantangan BWI untuk membuat aset aset tersebut lebih produktif dan bernilai ekonomis.

Meski sebenarnya dari 9,9 persen aset wakaf tersebut tidak bisa dikatakan semuanya tidak produktif. Sebab banyak di antaranya aset tersebut digunakan untuk membangun lembaga pendidikan seperti madrasah, banyak pesantren juga yang dibangun di atas tanah wakaf. “Lembaga Pendidikan kita tanpa wakaf itu collapse sebenarnya. Jadi ini semua (tanah wakaf) sangat produktif karena digunakan untuk pendidikan, untuk ibadah, masjid misalnya,” papar Kamaruddin.

Menurut Kamar saat ini setidaknya ada 2 tantangan dalam pengelolaan wakaf. Pertama merawat, menjaga dan mempertahankan aset wakaf yang selama ini sudah sangat produktif untuk tetap produktif dan bisa lebih produktif lagi. Kedua adalah tanah-tanah wakaf yang belum termanfaatkan ini, yang berpotensi produktif tapi belum produktif agar bisa menjadi lebih bernilai ekonomis.

Wakaf untuk Pengentasan Kemiskinan

Selain menjadi salah satu instrumen program makan siang gratis, wakaf juga berpotensi untuk membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. Saat ini potensi wakaf yang sangat besar tersebut belum dikapitalisasi secara maksimal.

Salah satu usaha untuk memaksimalkan potensi tersebut adalah dengan melakukan Gerakan Indonesia Berwakaf. Misalnya melalui wakaf uang di mana potensi wakaf uang di Indonesia ini mencapai Rp 180 triliun setiap tahunnya. Sementara baru sekitar 10 persen saja dari potensi wakaf uang tersebut yang tergarap.

Menurut Kamaruddin jika potensi wakaf uang ini dimaksimalkan bisa membantu program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah. Wakaf juga bisa membantu pemerintah Indonesia berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan. “(Wakaf) sangat berpotensi untuk pengentasan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan,bahkan menjadi instrumen powerfull untuk mewujudkan cita-cita bangsa kita Indonesia dalam berkontribusi mempercepat pencapaian SDGs,” jelas Kamaruddin.

Apalagi, lanjut dia, saat ini banyak kemudahan-kemudahan dalam berwakaf uang. Wakaf bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Sejumlah aplikasi juga membantu masyarakat dalam berwakaf.

Badan Wakaf Indonesia pun saat ini tengah mengajak masyarakat untuk berwakaf. Misalnya melalui Kantor Urusan Agama (KUA) mengajak calon pengantin untuk berwakaf. Di Indonesia setiap tahun ada 1,5 juta calon pengantin. Jika setiap pasangan calon pengantin berwakaf Rp 100 ribu, maka sudah dibayangkan jumlah potensi wakaf uang yang bisa dihimpun. Belum lagi potensi wakaf yang bisa dihimpun dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), calon Jemaah haji dan juga Jemaah umrah.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Penting! 8 Barang Ini Dilarang Dibawa Jemaah Umrah



Jakarta

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan daftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah umrah. Barang larangan ini berbahaya dan tidak ada kaitannya dengan ibadah di Tanah Suci.

Melalui postingan di akun media sosial X, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan delapan barang yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah umrah.

“Pastikan perjalanan ke Arab Saudi berjalan lancar dan lebih mudah dengan menghindari barang-barang terlarang. Untuk daftar lengkap dan informasi lebih rinci, kunjungi http://zatca.gov.sa,” tulis keterangan pada unggahan informasi yang dibagikan pada Sabtu (3/8/2024).


Pada gambar yang dibagikan, tertera delapan jenis barang terlarang bagi jemaah umrah. Berikut isi pemberitahuan tersebut.

barang yang dilarang jemaah umrahbarang yang dilarang jemaah umrah Foto: Arab Saudi Gov

Pemberitahuan penting: Barang Terlarang untuk Umrah

1. Kembang api
2. Uang palsu
3. Obat-obatan tanpa izin
4. Peralatan pengawas
5. Detektor perangkap kecepatan
6. Senjata setrum
7. Laser
8. Alat perekam tersembunyi

Pada pemberitahuan ini juga tertera peringatan bagi jemaah umrah yang kedapatan memiliki barang-barang terlarang maka akan ditindak lebih lanjut.

Melansir laman Arab Times Online, Minggu (4/8/2024) Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al Rabiah melaporkan pada tahun 2023 lalu, jumlah jamaah umrah mencapai rekor 13,5 juta.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi juga telah memperkenalkan beberapa fasilitas bagi umat Islam untuk melaksanakan umrah. Jemaah yang memegang berbagai visa masuk, termasuk visa pribadi, visa kunjungan, dan visa wisata, diizinkan untuk melaksanakan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, makam Nabi Muhammad SAW yang terletak di Masjid Nabawi di Madinah.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com