Tag Archives: makan enak

Memanjakan Diri dengan Makan Enak Ternyata Punya Manfaat Ini


Jakarta

Banyak orang memanjakan diri dengan makan enak. Hal ini bukan sesuatu yang aneh atau salah karena justru memberikan manfaat. Begini kata pakar.

Hampir semua orang bisa dengan mudah menjawab pertanyaan, “Apa makanan favoritmu?”. Sebab manusia memang diciptakan untuk mendapatkan kenikmatan dari makanan. Bahkan, bagi banyak orang, makan merupakan salah satu kenikmatan terbesar dalam hidup.

Menikmati makanan tak hanya membuat waktu makan menjadi menyenangkan, tapi juga menghadirkan manfaat signifikan bagi kesehatan. Dengan begitu, kamu bisa mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan hubungan yang positif dengan makanan, hingga mencegah gangguan makan.


Dalam beberapa kasus, mendapatkan cukup kesenangan dari makan enak, sama pentingnya dengan nutrisi makanan yang dipilih. Lantas seperti apa penjelasan psikologi terkait keputusan makan untuk mencari kenikmatan?

Psikologi di balik makan untuk kesenangan

Ilustrasi makan enakFoto: Getty Images/Imgorthand

Selama bertahun-tahun, peneliti mempelajari ilmu di balik makan untuk kesenangan. Temuan mereka pun menarik.

Secara fisiologis, kesenangan yang diperoleh seseorang dari makanan terjadi di mulut dan otak. “Kesenangan dalam bentuk apa pun, termasuk kesenangan dari makanan, menyebabkan pelepasan dopamin di otak,” jelas ahli gizi Aleta Storch.

Dopamin sering disebut sebagai hormon perasaan senang karena mengaktifkan jalur penghargaan di otak, yang membantu meningkatkan kebahagiaan, ketenangan, motivasi, dan fokus seseorang.

Penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa orang obesitas mungkin mengalami gangguan sensitivitas dopamin, yang menyebabkan mereka makan berlebihan untuk mendapatkan kesenangan yang cukup dari makanan.

Namun, ketika kimia di otak bekerja dengan baik, maka kenikmatan seseorang dari makan juga dapat menghasilkan manfaat fisik.

Storch menjelaskan, “Saat kita menikmati makanan yang kita makan dan merangsang dopamin, kita sebenarnya mencerna dan memetabolismenya dengan lebih efektif.”

Makan untuk kesenangan juga dapat mendorong pola makan yang lebih sehat. Ahli gizi Sarah Gold Anzlovar menjelaskan, “Ada kepercayaan bahwa makanan sehat hambar atau rasanya tidak enak, tapi itu tidak benar. Saat kita menyantap makanan yang kita sukai, rasa puas akan meningkat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pola makan dan mengurangi kemungkinan makan berlebihan.”

Makanan menjadi ‘nutrisi’ emosional

Makanan tidak hanya menjadi bahan bakar fisik, tapi juga ‘nutrisi’ untuk emosional. Misalnya ketika kamu makan dalam acara pertemuan keluarga atau reuni bersama teman lama.

Ketika orang-orang menikmati momen makan bersama, maka dapat berkontribusi pada peningkatan rasa bahagia. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian tahun 2015.

Makan enak juga bisa menjadi sumber kenyamanan emosional. Ini misalnya tercermin ketika kamu mendambakan semangkuk sup ayam hangat buatan ibu ketika sedang tidak enak badan.

Kadang-kadang makanan memberikan rasa nyaman di penghujung hari yang penuh tantangan, yang oleh banyak orang diasosiasikan sebagai makan emosional yang negatif,” kata Anzlovar. “Namun, ketika kita membiarkan diri kita terhubung dengan makanan dan menikmatinya, ada banyak manfaatnya,” tambahnya.

Makan enak untuk kesenangan berbeda dengan makan emosional, baca halaman selanjutnya.

Makan untuk kesenangan vs makan emosional

Ilustrasi makan enakFoto: Getty Images/Imgorthand

Makan untuk kesenangan sering kali disamakan dengan makan emosional, padahal keduanya berbeda. Perbedaan itu terlihat dalam tujuan dan hasilnya.

“Makan emosional adalah saat seseorang menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi positif atau negatif,” kata Anzlovar.

Sedangkan makan untuk kesenangan adalah ketika seseorang memilih makanan untuk menikmati rasa, tekstur, dan pengalamannya. Contohnya ketika makan es krim saat musim panas atau makan apel langsung dari kebunnya.

Perbedaan utama lain antara keduanya adalah hubungan yang dirasakan dengan makanan. “Sering kali perasaan terhubung dengan makanan kurang dirasakan ketika makan emosional. Berbeda dengan makan untuk kesenangan. Biasanya ada hubungan dan kenikmatan sejati yang seseorang dapatkan dari makanan,” tambah Anzlovar.

Namun antara kedua perilaku ini tidak punya garis pembeda yang jelas. Terkadang keduanya bisa tumpang tindih.

(adr/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Dan Gold

Apa Benar Makan Enak Bisa Bikin Mood Jelek Jadi Membaik?


Jakarta

Saat suasana hati (mood) sedang berantakan, banyak orang memilih makan enak untuk memperbaikinya atau bahkan meningkatkan mood. Namun, apakah benar dengan makan enak bisa memperbaiki mood?

Makanan punya kaitan dengan emosi. Contohnya beberapa makanan terkenal sebagai ‘comfort food’ atau ‘makanan yang menenangkan’. Menyantap makanan ini bisa meningkatkan mood dalam waktu singkat.

Psikiater dan penulis buku “Change Your Diet, Change Your Mind”, Dr. Georgia Ede mengatakan istilah ‘comfort food’ adalah untuk makanan yang dapat meningkatkan gula darah dan hormon dopamin dengan cepat.


“Konsumsi ‘comfort food’ bisa memberikan rasa lega yang cepat dan sementara ketika Anda merasa kesal, cemas atau kewalahan,” ujarnya seperti dikutip dari HuffPost (13/2/2024).

Namun menurut Ede, ironisnya makanan tersebut biasanya berupa karbohidrat olahan. Jenis karbohidrat ini menimbulkan ketidaknyamanan emosional sejak awal.

Sebagai solusinya, ada asupan makanan yang lebih baik. Konsumsi makanan ini berdampak positif pada mood seseorang dan terbukit secara ilmiah bisa mengatur hormon yang memengaruhi mood seseorang.

Bagaimana makanan memengaruhi mood?

bad moodSaat mood buruk, banyak orang mencari solusi dengan makan enak. Foto: iStock

Menurut penelitian, khasiat makanan untuk mengatur mood berhubungan langsung dengan triptofan, asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Karenanya harus diperoleh melalui makanan.

Triptofan ditemukan dalam banyak makanan yang umum dikonsumsi, termasuk gandum, pisang, susu, tuna, keju, dan ayam.

“Mengonsumsi makanan yang tinggi triptofan dapat meningkatkan kadar serotonin di otak sehingga berdampak positif pada depresi dan kesepian,” kata Dr. Raj Dasgupta.

Ede menjelaskan bahwa asam amino memang memengaruhi mood seseorang, tapi ia menegaskan bahwa fungsi asam amino lebih merupakan kekuatan pengatur daripada pendorong.

“Otak menyerap triptofan dari aliran darah dan menggunakan sebagiannya untuk membuat serotonin, neurotransmitter yang membantu mengatur emosi kita,” jelas Ede.

Ia menambahkan, “Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen triptofan dapat memberikan manfaat kesehatan mental yang sederhana, tetapi sejauh pengetahuan saya tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya triptofan dapat mengatasi sedih.”

Makanan kaya triptofan

Menurut para ahli, kacang-kacangan dan daging merupakan dua makanan yang paling kaya triptofan. Karenanya berhubungan langsung dengan sifat pengatur mood.

Ede mengatakan, secara khusus kacang-kacangan juga mengandung lebih banyak triptofan daripada kebanyakan makanan nabati lainnya. Dalam sekitar 28 gram kacang mete terkandung 75 mg triptofan.

“Daging ayam dan kalkun juga mengandung triptofan, yang merupakan bahan penyusun serotonin,” kata Dasgupta. Konsumsinya dapat membantu otak memproduksi lebih banyak serotonin yang berpotensi meningkatkan mood.

Contohnya, sup ayam yang sering kali menjadi ‘comfort food’ seseorang. Selain mengandung triptofan, sup ayam adalah ‘comfort food’ klasik yang memunculkan asosiasi hubungan positif dan membuat seseorang merasa tidak terlalu kesepian.

Baca halaman selanjutnya untuk tahu cara terbaik melawan mood buruk lewat makanan.

Cara terbaik untuk melawan mood buruk

makanan penambah moodCara terbaik melawan mood buruk adalah dengan makan sehat. Foto: iStock

Ede menggarisbawahi, cara terbaik melawan mood buruk adalah dengan memperbaiki pola makan. Hindari konsumsi makanan olahan dan ganti dengan makanan yang lebih sehat.

“Mengganti makanan olahan berkarbohidrat tinggi dengan makanan hewani rendah karbohidrat seperti daging merah adalah cara yang sangat baik untuk menyehatkan otak dan menstabilkan kimia otak, tetapi tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa sekadar memakan daging merah dapat melawan mood buruk,” ujar Ede.

Pada intinya, hubungan antara mood dengan apa yang seseorang makan adalah hubungan yang sangat rumit. Sayangnya tidak dapat dijelaskan dengan mudah.

Ede mengatakan, “Tidak ada makanan yang dapat melawan kesepian. Adanya makanan karbohidrat tinggi bersifat ‘penenang’ yang membantu Anda merasa tidak terlalu sedih karena kesepian untuk sementara waktu.”

Namun efek itu biasanya hanya berlangsung beberapa jam. “Makanan tersebut akan membuat Anda mengalami naik turun metabolisme yang memicu reaksi emosional yang berlebihan terhadap kesepian dan situasi stres lainnya sejak awal,” tutup Ede.

(adr/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Dan Gold

Sari Berita Penting