Tag Archives: makanan pemicu peradangan

7 Makanan Pemicu Peradangan yang Bikin Perut Buncit


Jakarta

Konsumsi makanan yang tidak tepat dapat memicu penumpukan lemak perut. Ahli gizi pun mengungkap makanan pemicu peradangan yang perlu dihindari jika tak ingin perut terlihat buncit.

Memiliki perut rata tanpa timbunan lemak adalah dambaan banyak orang. Kondisi ini bukan tidak mungkin digapai jika kamu menerapkan pola hidup sehat secara keseluruhan.

Salah satunya dengan menghindari makanan pemicu peradangan atau inflamasi, seperti diungkap ahli gizi Tara Collingwood yang juga penulis buku Flat Belly Cookbook for Dummies. Mengutip Eat This, Not That! (17/5/2025), Collingwood mengungkap konsumsi beberapa makanan memang berpotensi membuat lemak tertahan di perut.


“Makanan pemicu peradangan ini dapat menimbulkan lemak perut karena meningkatkan peradangan kronis, resistensi insulin, dan ketidakseimbangan hormon,” jelasnya. Lantas makanan apa saja yang dimaksud?

Berikut daftarnya:

1. Pasta dan roti putih

Jenis karbohidrat olahan, seperti pasta, roti putih, dan pastry disebut Collingwood bersifat super inflamasi alias amat memicu peradangan. Ini karena proses pengolahannya yang tinggi hingga membuat makanan tersebut minim kandungan serat dan nutrisi lain.

Dampak konsumsinya, kadar gula darah seseorang akan melonjak. Kemudian diikuti efek memicu peradangan dan penyimpanan lemak (terutama lemak perut) yang membuat perut tampak buncit.

2. Cookies hingga soda

Ini 5 Penyebab Diet Soda Dapat Memicu Kenaikan BBFoto: Getty Images/iStockphoto/choochart choochaikupt

Makanan dan minuman dengan gula tambahan, seperti cookies dan soda, juga wajib dihindari kalau tak ingin perut buncit. Untuk diketahui, konsumsi fruktosa berlebihan dapat memicu perlemakan hati, resistensi insulin, dan peradangan. Dampaknya, lemak perut meningkat dan metabolisme terganggu.

3. Sumber lemak trans

Konsumsi lemak trans yang merupakan minyak terhidrogenasi sebagian, tidak baik untuk lingkar pinggang. Sumber lemak trans seperti kue, roti, frozen food, dan gorengan, bersifat inflamasi.

Ketika dikonsumsi berlebihan, makanan mengandung lemak trans dapat meningkatkan penanda inflamasi dan penumpukan lemak perut.

4. Daging olahan

sosis bakarFoto: Getty Images/grandriver

Makanan pemicu peradangan ini terkenal dengan rasanya yang nikmat. Jenis daging olahan, yaitu bacon, sosis, hingga nugget, diketahui mengandung bahan pengawet, sodium, dan produk akhir glikasi lanjutan (AGE).

Dampak konsumsinya terkait dengan peradangan, peningkatan risiko obesitas, serta penyakit jantung. Kondisi lemak perut yang menumpuk pun tak terhindarkan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng, termasuk kentang goreng dan fried chicken, juga tergolong makanan yang amat memicu peradangan. Sebab makanan ini dimasak dengan minyak tidak sehat yang mengandung banyak lemak omega 6 dan lemak trans.

Dampak konsumsi makanan yang digoreng berlebihan adalah meningkatkan stres oksidatif serta penumpukan lemak di perut.

6. Pemanis buatan

5 Fakta Pemanis Buatan yang Sering Dicap Buruk untuk KesehatanFoto: Getty Images/NoDerog

Waspadai juga konsumsi pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa. Pemanis buatan ini sering kali dipromosikan rendah kalori, tapi ternyata bersifat memicu peradangan.

Hal ini karena pemanis buatan dapat mengubah mikrobiota usus dan toleransi glukosa pada beberapa individu. Dampaknya, menyebabkan keinginan makan berlebihan, penyimpanan lemak, dan peradangan pada individu yang sensitif.

7. Minyak sayur

Minyak sayur yang tinggi omega 6, seperti minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari juga perlu dihindari. Jenis minyak ini dapat memicu peradangan kronis. Akibatnya terjadi peningkatan penyimpanan lemak, terutama di sekitar perut.

(adr/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Eater Collective

Batasi Konsumsinya! 5 Makanan Enak Ini Bisa Memicu Peradangan Tubuh


Jakarta

Inflamasi atau kondisi peradangan tubuh yang kronis memicu penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes, hingga penyakit jantung. Cegah inflamasi dengan membatasi konsumsi makanan favorit sehari-hari ini.

Kondisi peradangan sejatinya respon alami sistem kekebalan tubuh ketika sedang melawan penyakit akibat infeksi virus/bakteri, cedera, atau saat terpapar racun. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, kemerahan pada kulit, hingga memar.

Peradangan yang terjadi dalam periode singkat disebut peradangan akut, tapi ada juga yang berlangsung lama dan serius hingga menjadi peradangan kronis. Kondisi ini berkaitan dengan banyak penyakit berbahaya.


Peradangan kronis salah satunya dipicu oleh pola makan tidak sehat. Pakar kesehatan mengungkap sejumlah makanan favorit sehari-hari ternyata bersifat memicu peradangan sehingga konsumsinya perlu dibatasi.

Ini 5 makanan pemicu peradangan tubuh:

1. Roti tawar putih

Roti tawar putih yang banyak dijumpai di pasaran dan dikonsumsi adalah produk olahan minim serat. Konsumsinya bisa memicu lonjakan gula darah. Efeknya sama seperti ketika makan nasi putih atau pasta.

Ahli gizi Dr Federica Amati mengatakan, “Karbohidrat olahan tinggi cepat diserap ke dalam hati dan menimbulkan respons insulin cepat dari pankreas. Penelitian kami menunjukkan bahwa makanan mengandung indeks glikemik tinggi menghasilkan respon peradangan pasca-makan yang lebih jelas.”

Untuk mengurangi efek peradangan dari konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, kamu bisa memadukannya dengan makanan yang lebih sehat seperti selai kacang alami, buah, atau sayuran. Lebih bagus lagi kalau roti putih diganti dengan roti bijian utuh, nasi putih diganti nasi cokelat, dan pasta tepung terigu diganti pasta tepung gandum.

2. Sosis

Resep Sosis Panggang Bumbu RempahFoto: iStock

Di balik rasa nikmat dan kepraktisan mengolahnya, sosis adalah makanan pemicu peradangan tubuh. Sama seperti produk daging olahan lain seperti nugget, bacon, dan ham.

Mengonsumsinya dalam jumlah banyak dikaitkan dengan kanker usus. “Daging olahan memicu peradangan pada usus dan meningkatkan risiko kanker,” kata Dr Amati. Termasuk juga untuk daging merah seperti steak yang pada beberapa orang konsumsinya turut memicu peradangan karena kandungan lemak jenuh yang tinggi.

Sebagai pilihan yang lebih baik, batasi konsumsi daging olahan dan daging merah. Coba beralih ke daging ayam minim lemak dan ikan.

3. Kentang goreng

Proses digoreng dengan banyak minyak dan cukup lama membuat konsumsi kentang goreng juga bersifat memicu peradangan tubuh. Dalam proses tersebut dihasilkan senyawa berbahaya yang mendorong peradangan.

Selain itu, kentang goreng atau keripik kentang, juga tinggi kandungan lemak jenuh yang semakin membuatnya kurang menyehatkan. Dr Sammie Gill yang merupakan ahli gizi spesialis gastroenterologi mengungkap lemak jenuh meningkatkan jumlah kolesterol jahat dalam tubuh yang pada akhirnya menstimulasi inflamasi jaringan lemak dan dihasilkannya senyawa penyebab inflamasi.

Ia menyarankan mengolah kentang dengan metode masak minim risiko peradangan, seperti kukus, tumis, dan rebus. Kalaupun tetap mau, bikin sendiri kentang goreng dengan bahan dan cara yang menyehatkan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

4. Diet soda

Ini 5 Penyebab Diet Soda Dapat Memicu Kenaikan BBFoto: Getty Images/iStockphoto/choochart choochaikupt

Diet soda dipasarkan sebagai minuman soda yang minim gula dan kalori, tapi konsumsinya tetap saja kurang bagus. Sebab diet soda mengandung pemanis buatan yang menurut beberapa peneliti terkait peradangan tubuh.

Tinjauan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terhadap lebih dari 280 studi mengaitkan asupan pemanis dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Meski masih butuh penelitian lebih lanjut untuk hal ini.

Jika ingin minuman menyegarkan, coba beralih ke sparkling water atau infused water dengan tambahan irisan buah dan daun mint. Jika suka asam dan minuman fermentasi, bisa coba kombucha.

5. Bir

Bagi yang tidak bisa lepas dari minuman alkohol seperti bir, patut waspadai efek peradangan kronis pada tubuh. Sebab penelitian terbaru mengungkap adanya kaitan antara meningkatnya risiko kanker di kalangan dewasa muda dan konsumsi minuman alkohol.

Hindari konsumsi minuman alkohol berlebihan. Kalau pun tetap mau, bisa pilih yang rendah gula seperti vodka atau beralih ke red wine yang setidaknya mengandung polifenol bersifat antioksidan. Dengan begitu efek berbahaya dari konsumsi alkohol bisa berkurang.

(adr/odi)



Sumber : food.detik.com

Sari Berita Penting