Jakarta –
Ada beberapa asupan yang efek sampingnya dapat memperlambat metabolisme. Jika tak ingin menumpuk kalori atau mengalami sembelit, hindari beberapa asupan ini.
Mengonsumsi suatu makanan atau minuman tentu tujuannya adalah memuaskan nafsu makan pun menyehatkan tubuh. Karena itu penting untuk mengkurasi jenis-jenis makanan yang layak dikonsumsi secara rutin maupun yang harus diminimalisir.
Ada beberapa jenis asupan makanan dan minuman yang ternyata justru dapat berdampak buruk bagi tubuh. Bukannya menyehatkan pencernaan tetapi justru menurunkan kualitasnya.
Dampak jangka panjangnya metabolisme akan terganggu. Sehingga tumpukan kalori lebih banyak, keluhan seperti sembelit akan dialami, hingga berbagai penyakit metabolisme lainnya yang tak kalah berbahaya.
Baca juga: Sedih! Restoran Berbintang Michelin Tutup Gegara Tak Punya Penerus
Berikut ini 5 makanan yang dapat memperlambat metabolisme melansir Real Simple:
Konsumsi karbohidrat olahan terlalu sering tidak direkomendasikan oleh ahli gizi. Foto: Getty Images/fcafotodigital |
1. Karbohidrat olahan
Berbeda dengan karbohidrat utuh, karbohidrat olahan justru tidak memiliki nutrisi yang banyak. Kandungan pati hingga mineral di dalamnya jauh dari jenis karbohidrat kompleks yang seharusnya diterima oleh tubuh.
Hilangnya mineral dan kandungan pati pada karbohidrat olahan disebabkan oleh proses pengolahan yang panjang dan menggunakan suhu tinggi. Sehingga lebih banyak kalori tetapi minim energi yang akan dihasilkan.
William Li selaku dokter gizi mengatakan asupan ini dapat memicu inflamasi hingga hormon metabolisme. Beberapa contoh asupan karbohidrat olahan ini adalah roti, tepung terigu, gandum, hingga sereal instan.
2. Soda
Hampir dalam semua pola dan tips diet, soda tak pernah masuk dalam daftar asupan yang direkomendasikan. Minuman soda disebut sebagai pembawa gula terbanyak dan tersembunyi untuk masuk ke dalam tubuh.
Menurut ahli gizi Maddie Pasquariello, gula cair yang ada di dalam soda sangat mudah untuk dicerna. Hasilnya liver juga harus cepat memproduksi insulin guna menyerap gula sebelum masuk ke dalam aliran darah.
Beberapa risiko kemudian muncul jika liver terlalu dipaksa bekerja keras seperti dyslipidemia atau menyebabkan endapan lemak jenuh di dalam darah. Maka tak heran jika banyak konsumen soda kelas berat akan mudah mengalami obesitas hingga potensi kerusakan metabolisme.
Jus buah hingga daging juga tak disarankan di halaman berikutnya.
3. Jus botol
Sekilas asupan ini memang tampak sehat. Apa yang salah dengan buah, sayur, atau bahkan campuran keduanya dalam sebotol jus? Tetapi tak banyak yang menyadari bahwa jus botolan tak cukup sehat.
Ada banyak bahan tambahan yang dimasukkan ke dalam campurannya. Mulai dari gula yang tinggi kalori hingga minimnya nutrisi jus botolan dibandingkan dengan konsumsi buah secara segar.
Buah harusnya tetap memiliki kandungan serat untuk memberikan rasa kenyang yang lebih lama tetapi minim kalori. Jika tetap ingin menikmati jus sebaiknya membuat sendiri dirumah dan tidak menambahkan bahan campuran ke dalamnya.
4. Daging merah
Mengandung protein tinggi, kadar lemak pada daging merah juga perlu diwaspadai. Foto: Getty Images/fcafotodigital |
Masih menjadi perdebatan bagi para pelaku diet. Di satu sisi daging merah memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga cocok untuk menjadi sumber energi dengan kadar gula yang minim.
Tetapi di sisi lain daging merah tetap memiliki kandungan lemak yang wajib diwaspadai. Pasquariello tidak terlalu merekomendasikan daging merah karena tinggi akan kandungan lemak dan zat besi hewani yang dapat memicu inflamasi.
Jika ingin tetap mengonsumsi daging merah, sebaiknya mematasi asupannya maksimal tiga porsi dalam seminggu. Dibandingkan dengan daging merah, banyak ahli gizi yang merekomendasikan alternatifnya dengan daging ayam hingga ikan yang lebih rendah lemak.
5. Camilan tinggi gula
Menikmati camilan manis saat stres atau tertekan memang enak rasanya. Tetapi semuanya akan berubah jika kamu mengetahui ancaman yang ditimbulkan oleh camilan manis terhadap tubuh.
Terlalu banyak konsumsi gula dapat memicu inflamasi dan menyebabkan metabolisme tidak dapat bekerja secara efektif. Alasannya karena gula yang masuk terlalu banyak ke dalam tubuh dapat memicu stres oksidatif.
Pasquariello tidak menyetujui bahwa makanan manis harus dihindari, hanya saja pilihlah pemanis alami sebagai alternatif yang lebih aman. Misalnya mengganti gula dengan madu, sirup maple, atau bahkan jus buah murni.
(dfl/odi)
![]() |
||
Source : unsplash.com / Lily Banse
Batasi Konsumsinya! Ini 3 Makanan yang Jadi Musuh Ahli Gizi Jakarta – Sebagai pengamat sekaligus ahlinya, ada beberapa makanan yang ternyata dibenci ahli gizi. Asupan ini tak pernah disarankan untuk dikonsumsi secara rutin. Asupan makanan yang diterima oleh tubuh tentu memengaruhi kesehatan. Organ tubuh mendapatkan nutrisi dan mineral yang tepat sehingga ketika wajib diperhatikan kecukupannya. Saat makanan yang masuk ke dalam tubuh tak sesuai, akan ada dampak negatif yang terjadi. Seorang ahli gizi sebagai yang memiliki kemampuan untuk mengamati kecukupan nutrisi tubuh ternyata punya beberapa makanan yang dibenci.
Ladbible (5/6) merangkum unggahan akun Instagram @liv.ingwell yang kerap membagikan tips-tips seputar gizi. Ada tiga makanan yang ternyata tak akan pernah dikonsumsi oleh ahli gizi ini. Baca juga: 10 Kuliner Enak di Jalan Sabang, Banyak yang Legendaris!
Menu yang pertama adalah segelas kopi cepat saji. Banyak orang mencintai rasa kopi yang kuat karena dianggap membuat mata menjadi lebih melek dan tubuh lebih berenergi. Faktanya kopi seperti latte, vanilla, hingga yang sedang populer di Indonesia yaitu Kopi Susu Aren mengandung gula yang tinggi. Kopi dengan penambahan pemanis dapat dengan mudah memicu kenaikan gula darah di dalam tubuh. “Tidak hanya kopi dapat berjamur tetapi juga kopi disemprotkan banyak pestisida dan kimia yang dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon,” ujarnya. Kedua adalah daging nabati. Seiring meningkatkan popularitas gaya hidup sehat, kini banyak bermunculan olahan-olahan makanan nabati yang meniru makanan hewani. Salah satunya adalah daging buatan.
Menjadi seorang vegan atau vegetarian sebenarnya tidak direkomendasikan oleh ahli gizi kecuali menyangkut kepentingan medis. Bagaimana pun tubuh tetap memerlukan asupan protein hewani dengan berbagai mineral yang ada di dalamnya. Terlebih daging nabati juga tak terlalu sehat karena melalui berbagai proses pembuatan. Ada perlakuan hidrogenasi dan penggunaan minyak yang dapat memicu inflamasi. Terakhir adalah makanan yang paling populer sebagai menu sarapan. Sereal yang manis ditambah dengan susu yang segar terdengar sempurna sebagai hidangan sarapan. Ternyata banyak ahli gizi yang membenci sereal karena kandungan gulanya yang tinggi. “Sereal tidak akan pernah membuat kenyang, mereka hanya memicu lonjakan gula darah,” lanjutnya. (dfl/odi) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Brooke Lark
5 Makanan dan Minuman yang Konsumsinya Tak Disarankan oleh Ahli Kanker Jakarta – Ahli kanker mengungkap makanan yang konsumsinya perlu dibatasi karena dapat memicu kanker. Jenisnya berupa makanan olahan hingga makanan tinggi gula yang populer dikonsumsi masyarakat. Pola makan punya peran penting dalam menentukan status kesehatan seseorang. Jangan sampai ‘tertipu’ dengan tekstur atau rasa makanan yang enak karena nutrisinya bisa jadi tidak sebaik itu. Dalam hal penyakit kanker, ahli kanker mengungkap makanan dan minuman yang konsumsinya perlu diwaspadai dan bahkan dibatasi. Sebab makanan dan minuman ini memicu perkembangan sel kanker dalam tubuh.
Berikut 5 makanan dan minuman yang konsumsinya tak disarankan oleh ahli kanker: 1. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis, bacon, salami, hingga hot dog memang cocok untuk dipilih guna mengenyangkan dengan cepat. Rasanya yang enak dan sederhana juga membantu ketika tak memiliki waktu banyak untuk memasak. Ternyata makanan olahan ini diungkapkan ahli sangat cepat untuk memicu risiko perkembangan sel kanker. Hal tersebut lantaran adanya penambahan bahan pengawet yang dimaksudkan untuk membuat produk makanan bertahan lebih lama. Penambahan kimia hingga proses yang dilalui begitu mengkhawatirkan bagi kesehatan. Alasan lain daging olahan dapat memicu kanker ada pada proses pengasapan hingga penambahan garam yang terlalu berlebihan. 2. Alkohol
Bagi peminumnya, alkohol sering diasosiasikan dengan minuman yang membantu tubuh untuk relaksasi. Namun hal ini tidak sejalan dengan temuan Matthew Lambert selaku ahli gizi di World Cancer Research Fund (WCRF). “Ketika berbicara tentang alkohol, sebenarnya tidak ada keuntungan untuk meminumnya. Kami memiliki bukti ilmiah bahwa semua jenis minuman beralkohol dapat menyebabkan setidaknya enam jenis kanker, termasuk kanker payudara dan perut,” papar Lambert. Bahkan bagi Lambert asupan alkohol sedikit pun juga dapat berdampak buruk untuk tubuh. Apalagi ketika diserap oleh tubuh alkohol dapat memicu kerusakan sel dan menghentikan kemampuan tubuh memperbaiki selnya secara alami. 3. Daging merah
Daging merah sering diandalkan sebagai asupan protein utama untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh. Apalagi bagi mereka yang merupakan pegiat kebugaran dan tengah menjalani program peningkatan massa otot. Namun mengonsumsi daging merah secara sembarangan dan berlebihan juga tidak dianjurkan oleh ahli kanker. Steak, burger, hingga lamb chop atau daging domba panggang tidak disarankan dikonsumsi terlalu sering. Banyak hasil penelitian yang telah berhasil mengungkapkan kaitan konsumsi daging merah dengan perkembangan beberapa jenis sel kanker di dalam tubuh. Walaupun begitu masih dibutuhkan pengamatan lebih dalam agar memperjelas bukti dan efek yang disebabkan dari konsumsi daging merah terhadap kanker. 4. Makanan tinggi gula
Manisnya makanan dengan kadar gula yang tinggi bikin siapapun sulit menolaknya. Apalagi ketika menerimanya sebagai makanan penutup yang legit untuk cuci mulut. “Kami (sebagai ahli) menyarankan untuk meminimalisir asupan makanan olahan, berlemak dan manis. Seperti kue, biskuit, pastry, hingga minuman-minuman yang manis,” lanjut Lambert. Gula merupakan asupan yang baik untuk bakteri di dalam tubuh. Namun, ketika dikonsumsi berlebihan dampaknya dapat memperparah inflamasi dan membuat tubuh berisiko tinggi atas perkembangan sel-sel kanker. 5. GorenganBanyak orang Indonesia merasa belum puas jika tidak melengkapi menu makanan dengan gorengan yang renyah. Konsumsi gorengan juga seolah melekat dengan kuat dengan kebiasaan orang Indonesia. Ayam goreng, ikan goreng, hingga camilan seperti singkong goreng atau risol tak pernah absen dari kehidupan orang Indonesia. Sayangnya di balik teksturnya yang renyah, gorengan justru mengancam kesehatan tubuh dan sel-sel di dalamnya. Penggunaan minyak untuk menggoreng makanan dapat meningkatkan endapan lemak jenuh di dalam tubuh manusia. Semetara ketika lemak jenuh terlalu banyak ada ancaman perkembangan setidaknya 13 jenis kanker di dalam tubuh manusia. Artikel ini sudah tayang di detikfood dengan judul Makanan dan Minuman Ini Tak Disarankan oleh Ahli Kanker, Hindari Konsumsinya Baca artikel detikfood, “Makanan dan Minuman Ini Tak Disarankan oleh Ahli Kanker, Hindari Konsumsinya” (Tim detikfood/Tim detikfood) Sari Berita Penting |










