Tag Archives: makanan tinggi gula

Waspada! Ini 7 Tanda Kondisi Tubuh Jika Terlalu Banyak Makan Gula


Jakarta

Konsumsi gula yang berlebihan tak bagus untuk kesehatan. Waspadai konsumsi hariannya dan kenali tanda-tanda jika kamu terlalu banyak mengonsumsi gula.

Gula dibutuhkan untuk mendorong energi. Namun mengonsumsinya terlalu banyak tak bagus untuk kesehatan karena bisa memicu obesitas hingga diabetes.

Sayangnya gula terkandung dalam banyak makanan dan minuman, dari yang alami sampai yang kemasan. Mewaspadai konsumsinya patut dilakukan agar tak berisiko untuk kesehatan.


Jangan sampai kamu berakhir makan banyak gula. Penting untuk mengetahui tanda-tanda jika kamu kebanyakan makan gula seperti yang dikutip dari Eat This, Not That! (4/11/2023) berikut ini:

1. Terus menerus ngidam gula

Tanda kebanyakan makan gula adalah kamu terus menerus menginginkan makanan manis. Ahli gizi Amy Goodson mengungkap ini terjadi karena kadar gula darah melonjak dalam tubuh.

Hal ini erat kaitannya dengan Indeks Glikemik pada makanan. Makanan mengandung Indeks Glikemik tinggi, yang banyak ditemukan pada makanan manis, memang menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Berbeda dengan makanan yang Indeks Glikemik-nya rendah dimana mereka mengandung serat yang membuat tubuh lebih lambat dan ideal dalam mencerna makanan.

2. Energi naik turun

badan lemasFoto: shutterstock

Lonjakan gula darah akibat konsumsi makanan tinggi gula juga menyebabkan kadar energi yang naik turun. “Jika kamu mengalami fluktuasi energi yang sering, merasa hiperaktif dan tiba-tiba pusing, itu bisa jadi tanda kelebihan makan banyak gula,” kata Goodson.

Untuk mengatasinya, jaga keseimbangan kadar gula darah. Caranya dengan mengonsumsi sumber karbohidrat tinggi serat berbarengan dengan sumber protein. Protein bantu melambatkan pencernaan dan menstabilkan kadar gula darah.

3. Gigi berlubang

Tanda kebanyakan makan gula selanjutnya terkait kesehatan gigi. Makanan ini bisa menyebabkan kerusakan gigi dan gigi berlubang, kata Goodson.

Penelitian Frontiers in Oral Health mengungkap konsumsi gula berlebih adalah penyebab nomor satu gigi berlubang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri mulut mengambil gula dan memetabolismenya hingga menghasilkan asam yang melemahkan enamel gigi.

4. Berat badan naik

Ilustrasi TimbanganFoto: Getty Images/iStockphoto/Andrii Zorii

Masalah berat badan naik erat kaitannya dengan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula. Hal ini lantaran gula mengganggu metabolisme tubuh dan dapat merusak ekosistem mikrobioma pada usus.

Ahli gizi Courtney D’Angelo mengungkap, “Ketika semakin banyak gula dikonsumsi, maka semakin besar pula tubuh menganggap butuh gula. Kondisi ini pada akhirnya membuat kamu lapar dan memicu kenaikan berat badan,” katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Nyeri kronis

Efek samping lain yang mungkin dialami akibat konsumsi gula berlebih adalah nyeri kronis. Sebuah laporan dalam Journal of Clinical Medicine menunjukkan bahwa terlalu banyak konsumsi lemak dan gula pada pasien osteoartritis dapat meningkatkan rasa sakit kronis. Penelitian lain juga mengungkap gula menjadi penyebab peradangan yang memicu penyakit kronis.

Ahli gizi Trista Best mengatakan gula tambahan adalah pemicu besar kondisi nyeri kronis dalam tubuh. “Gula tambahan tergolong bahan yang sangat menyebabkan peradangan tubuh,” kata Best.

6. Selalu lapar

Makanan atasi laparFoto: Getty Images

Konsumsi gula membuat tubuh cepat kenyang, tapi sifatnya semu. Tak heran jika seseorang merasa lapar terus menerus. Tubuh membakar gula dengan cepat karena kurang nutrisi seperti protein, serat, dan lemak sehat.

Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga berkaitan dengan kerja hormon leptin yang bertugas mengatur rasa lapar. Kekurangan leptin dapat memicu rasa lapar dan selera makan berlebih.

7. Tekanan darah tinggi

Satu lagi tanda kebanyakan makan gula yang perlu diwaspadai. Beberapa orang mungkin mengalami tekanan darah tinggi. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients menemukan ada kaitan kuat antara konsumsi gula tambahan dengan tekanan darah yang tinggi pada partisipan berusia 65-80 tahun.

Best menjelaskan, “Jika Anda menyadari adanya peningkatan tekanan darah, Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan. Jenis gula ini meningkatkan asam urat dalam tubuh, yang pada gilirannya menghambat produksi oksida nitrat. Nitric oxide (NO) diperlukan untuk menjaga kelenturan pembuluh darah dan bila terjadi penurunan NO dalam tubuh, maka tekanan darah akan naik.”

(adr/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Batasi Konsumsinya! 5 Makanan dan Minuman Ini Picu Dehidrasi Saat Berpuasa


Jakarta

Menjaga tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa sangat penting. Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang justru memicu dehidrasi jika dikonsumsi saat sahur atau berbuka.

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima. Beberapa tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai saat puasa. Seperti haus, mulut dan bibir kering, urine berwarna gelap dan berbau tajam, mudah lelah, pusing, atau lesu, dan frekuensi buang air kecil berkurang.

Agar tetap terhidrasi, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang justru mempercepat hilangnya cairan dari tubuh. Berikut beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat sahur dan berbuka, melansir Real Simple:


1. Makanan tinggi garam

5 Fakta Sisi Kelam Garam yang Berfungsi Melezatkan MakananGaram yang Berfungsi Melezatkan Makanan Foto: Getty Images/simarik

Garam memiliki efek diuretik yang membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan melalui urin. Konsumsi makanan tinggi garam saat sahur atau berbuka bisa membuat tubuh lebih cepat haus dan berisiko dehidrasi.

Beberapa makanan yang mengandung garam tinggi misalnya makanan olahan seperti sosis, nugget, daging asap, keripik, camilan asin, dan kacang berbalut garam. Kemudian ada juga makanan cepat saji seperti burger dan ayam goreng. Bahkan, kecap asin dan saus olahan yang tinggi sodium juga sebaiknya dihindari.

Sebagai alternatif, pilih makanan segar seperti sayuran, buah, dan lauk tanpa tambahan garam berlebihan.

2. Makanan tinggi gula

Gula dapat menarik cairan dari sel-sel tubuh dan membuat kita lebih cepat merasa haus. Selain itu, makanan manis bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat tetapi diikuti dengan rasa lemas setelahnya.

Saat sahur dan berbuka sebaiknya hindari minuman bersoda dan jus kemasan. Aneka kue, donat, hingga permen juga sebaiknya dihindari atau dikurangi. Sebagai alternatif, pilih buah segar seperti semangka, jeruk, dan melon yang mengandung banyak air serta serat alami.

3. Makanan ultra proses

young woman is preparing a traditional Swiss cheese raclette.makanan olahan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrii Pohranychnyi

Makanan ultra proses mengandung kombinasi tinggi garam, gula, dan lemak yang bisa memperparah dehidrasi. Selain itu, makanan ini juga rendah kandungan air, sehingga tidak membantu menjaga hidrasi tubuh.

Contoh makanannya yakni mi instan dan makanan kalengan. Ada juga camilan kemasan seperti biskuit dan keripik, serta makanan beku siap saji.

4. Minuman berkafein dan berkarbonasi

Kafein memiliki efek diuretik yang meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga tubuh lebih cepat kehilangan cairan. Minuman berkarbonasi juga dapat menyebabkan kembung dan tidak memberikan hidrasi yang optimal.

5. Sayuran diuretik

Beberapa sayuran, seperti asparagus dan seledri, bersifat diuretik alami yang dapat meningkatkan produksi urine dan menyebabkan hilangnya cairan lebih cepat.
Pilih sayuran kaya air seperti mentimun, tomat, dan selada untuk menjaga hidrasi tubuh.

(sob/odi)



Sumber : food.detik.com

Sering Konsumsi 13 Makanan Tinggi Gula Ini? Yuk Mulai DIkurangi

Jakarta

Makanan tinggi gula yang dikonsumsi terus-menerus dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari obesitas, hingga penyakit jantung. Untuk itu, mulai sekarang detikers harus mewaspadai makanan tinggi gula.

Di bawah ini akan kita ulas 13 makanan tinggi gula yang sebaiknya mulai dikurangi, bahkan dihindari. Beberapa jenis makanan atau minuman ini tidak disangka memiliki kandungan gula yang tinggi.

13 Macam Makanan Tinggi Gula

Dirangkum dari laman Healthline dan WebMD, berikut ini 13 macam makanan dan minuman tinggi gula yang wajib diwaspadai agar tidak menimbulkan risiko kesehatan.


1. Saus

Baik saus tomat, saus barbekyu (BBQ), maupun saus spageti memang penyedap rasa yang enak. Namun saus ini termasuk makanan tinggi gula.

Dua sendok makan (sekitar 28 gram) saus BBQ bisa mengandung 9 gram gula. Bahkan dalam satu kemasan saus, sekitar 33 persennya adalah gula murni. Hal ini juga termasuk saus tomat dan saus lainnya.

Saat membeli saus, pastikan lihat labelnya dan pilih saus yang kandungan gulanya paling sedikit. Dalam mengkonsumsinya pun tetap harus dibatasi.

2. Jus Buah

Jus buah termasuk makanan sehat karena kandungan vitamin dan mineralnya. Namun perhatikan ketika mengkonsumsi jus buah, jangan terlalu banyak menggunakan gula. Jika membeli jus buah kemasan, pilih yang berlabel 100% buah asli.

3. Minuman Olahraga

Minuman olahraga bukanlah pilihan yang sehat, sekalipun bagi olahragawan. Kandungannya memang dirancang untuk menghidrasi dan memberi tenaga selama periode latihan yang lama dan intens.

Untuk itu, minuman ini mengandung gula tambahan dalam jumlah besar yang dapat dengan cepat diserap tubuh dan diolah sebagai energi. Minuman ini akan semakin berisiko jika dikonsumsi orang yang tidak menjalankan latihan.

4. Susu Cokelat

Susu memang sumber protein dan kalsium. Namun susu cokelat yang mengandung kakao dan gula tinggi harus diwaspadai. Pilihlah susu dengan label rendah gula.

5. Es Teh

Buat detikers pecinta es teh, waspadai kandungan gulanya. Es teh manis biasanya mengandung banyak gula, bahkan beberapa penjual menggunakan pemanis buatan. Jika suka minum teh, lebih baik minum es teh tawar atau rendah gula.

6. Madu

Madu sering kali dianggap sebagai alternatif yang lebih baik daripada gula tebu. Mau ini mengandung fruktosa, yang lebih manis daripada sukrosa atau glukosa. Hal ini tetap harus diwaspadai. Madu tetap harus dinikmati dalam jumlah sedang.

7. Sirup Jagung

Sirup jagung, terutama yang tinggi fruktosa, termasuk jenis bahan pangan yang menyebabkan tingginya obesitas di Amerika Serikat. Kemungkinan penyebabnya adalah fruktosa dalam sirup jagung tidak membuat rasa kenyang seperti halnya jumlah kalori yang sama jika dikonsumsi dalam bentuk lain, misalnya nasi.

8. Granola

Granola sering disebut sebagai makanan rendah lemak. Meski rendah lemak, kandungan kalori dan gulanya kemungkinan tinggi. Granola dibuat dari gandum yang telah dikombinasikan dengan kacang-kacangan dan madu atau pemanis lainnya.

Jika menyukai granola, cobalah memilih granola yang rendah gula. Atau Anda juga bisa menjadikan granola sebagai taburan pada buah atau yogurt.

9. Kopi Rasa-rasa

Minum kopi mungkin sudah menjadi keseharian anak muda zaman sekarang. Kopi yang populer adalah yang beraroma dan rasanya manis. Satu porsi kopi ini bisa 45 gram gula.

Cobalah untuk minum kopi tanpa gula. Kopi arabika menjadi pilihan nikmat meskipun tanpa gula.

10. Protein Bar

Bagi pelaku diet, protein bar termasuk cemilan yang populer karena bisa menahan lapar, sehingga dapat mengatasi pola makan berlebih. Namun banyak protein bar yang mengandung tinggi gula. Bacalah labelnya dan hindari yang mengandung banyak gula.

11. Sup Instan

Sup jarang diasosiasikan dengan gula, jika dibuat dari bahan-bahan segar. Namun, banyak sup instan yang mengandung banyak bahan tambahan, termasuk gula. Lihatlah labelnya untuk memastikan kandungan gulanya.

12. Sereal

Sereal sering menjadi pilihan makanan untuk sarapan yang cepat, terutama di negara Barat. Bagi Anda yang suka sereal, perhatikan kandungan gulanya. Sebab banyak jenis sereal yang tinggi gula.

13. Buah Kaleng

Buah memang memiliki kandungan nutrisi sehat. Namun jika buah sudah dikemas dalam kaleng, kemungkinan buah sudah diawetkan dalam sirup manis. Proses ini bisa menghilangkan serat buah dan meningkatkan kadar gula.

Itulah tadi 13 makanan tinggi gula yang mungkin sering detikers konsumsi. Sebaiknya mulai sekarang dikurangi, bahkan dihindari.

(bai/row)



Sumber : food.detik.com

Hati-hati Konsumsinya, Makanan Ini Tinggi Gula Tapi Nggak Manis


Jakarta

Makanan tinggi gula tidak semuanya manis. Ada juga yang rasanya cenderung hambar dan tawar. Waspadai konsumsi jenis makanan ini karena bisa memicu lonjakan gula darah.

Asupan gula dari konsumsi makanan dan minuman harian perlu diperhatikan. Sebab jika berlebihan, maka akan muncul efek samping untuk kesehatan. Contohnya obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, gangguan fungsi hati, hingga peradangan kronis.

Batas konsumsinya menurut Kementerian Kesehatan adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan per orang per hari. Karena itu penting untuk mengontrol asupan gula dari makanan dan minuman sehari-hari.


Jenisnya tidak hanya makanan dan minuman yang punya rasa manis alami/buatan, tapi juga makanan yang diungkap dokter internis berikut. Christian Dion Saelan yang aktif berbagi informasi kesehatan melalui akun Instagram @dokterdioninternist, mengungkapkan jenis makanan tinggi gula yang rasanya tidak manis (13/6/2025).

Ia menghimbau agar konsumsi jenis makanan ini diperhatikan karena merupakan jenis makanan sehari-hari. “Nggak semua makanan yang tinggi gula itu rasanya manis,” ungkapnya di awal video.

Contohnya, nasi putih. Nasi merupakan karbohidrat sederhana yang bakal cepat diubah tubuh menjadi glukosa alias gula darah. “Satu piring nasi bisa setara dengan 3 sendok makan (sdm) gula pasir, tapi karena nggak ada rasa manis di lidah, banyak yang nggak sadar (konsumsinya terlalu banyak),” kata dr Dion.

Roti tawar putih, kentang goreng, mie instan, keripik dari bahan umbi-umbian, selai kacang, hingga kue asin (pastel, risoles, dan lumpia), juga punya indeks glikemik yang cukup tinggi. “Artinya cepat banget naikin gula darah, dan ini masalah kalau dikonsumsi berlebihan, apalagi buat yang punya risiko diabetes,” lanjut dr Dion.

Lantas, mengapa makanan-makanan tersebut tidak terasa manis meski mengandung gula tinggi? Karena tubuh tidak mendeteksi karbohidrat sebagai manis di lidah, tetapi di usus, semua itu berubah menjadi gula.

“Jadi jangan tertipu rasa. Mulai sekarang coba perhatikan tidak cuma rasa manisnya, tapi juga kandungannya. Gula itu bisa menyamar dan itu yang sering bikin lengah. Jangan lupa lihat kadar gula di tabel ‘Nutrition Fact’ di label makanan,” pungkas dr Dion.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Diam-diam Tinggi Gula, 7 Makanan Ini Bisa Ganggu Kesehatanmu


Jakarta

Asupan gula harian perlu dibatasi agar tidak membahayakan kesehatan. Salah satunya dengan mewaspadai konsumsi makanan yang diam-diam tinggi gula. Ironisnya, makanan ini sering dicap sehat!

Kementerian Kesehatan Indonesia menentukan batas konsumsi atau kebutuhan gula per hari adalah50 gram gula atau setara 4 sendok makan. Sumbernya bisa dari berbagai jenis makanan dan minuman.

Sumber gula yang dipilih sebaiknya merupakan gula alami, seperti dari buah. Untuk gula tambahan, seperti yang terdapat dalam banyak produk makanan dan minuman kemasan, perlu dibatasi.


Dikutip dari Everyday Health (8/9/2023), ahli gizi Julie Upton mengingatkan bahaya konsumsi terlalu banyak gula tambahan. Dampaknya negatif bagi tubuh.

Seseorang berisiko mengalami penyakit hati berlemak, resistensi insulin, diabetes tipe 2, hingga peradangan sistemik. Kondisi-kondisi ini sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan obesitas.

Berikut 7 makanan yang mengandung gula tinggi dan perlu dibatasi konsumsinya agar tak merugikan kesehatan:

1. Yogurt aneka rasa

Yogurt terkenal sebagai makanan kaya probiotik yang menyehatkan pencernaan. Namun hati-hati memilih yogurt kemasan, apalagi yang ditambahkan aneka rasa. Karena produk ini sangat mungkin tinggi gula.

Jika gula termasuk 3 teratas daftar bahan utama yogurt, maka sebaiknya tinggalkan produk itu. Lebih baik pilih yogurt ‘plain’ atau tanpa rasa. Kemudian sandingkan dengan perasa alami yang menyehatkan, seperti kayu manis, buah segar, dan kacang-kacangan.

2. Sup kalengan

Tomato soup in a bowl with healthy and fresh ingredients and herbsFoto: Getty Images/iStockphoto/IngaNielsen

Produk sup kalengan bisa jadi solusi praktis saat bingung mau makan apa. Namun kamu perlu memilih produk yang rendah sodium dan gula agar tidak berisiko untuk kesehatan.

Sebagai contoh, 1 cup sup tomat kalengan bisa mengandung hingga 20 gram gula. “Gula ditambahkan untuk mengurangi rasa asam tomat dan guna menyeimbangkan rasa produk secara keseluruhan,” kata ahli gizi Lori Zanini.

3. Saus salad

Saus salad atau salad dressing memang jadi pelengkap salad yang menyehatkan, tapi sausnya ternyata belum tentu sehat. Sebab saus salad bisa mengandung 6 gram gula per penyajiannya.

Ironisnya, produk saus salad kemasan yang dicap rendah atau bebas lemak malah yang sering kali yang paling tinggi kandungan gulanya. Penambahan gula berperan untuk menciptakan rasa nikmat pada saus salad tersebut.

4. Saus tomat

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengungkap saus tomat kemasan bisa mengandung hingga 4 gram gula dalam setiap 1/2 cup-nya. Gula tersebut berasal dari sirup jagung dan sumber gula tambahan lainnya.

Karena itu, hati-hati memilih saus tomat kemasan di pasaran. Pilih yang rendah atau bebas gula tambahan. Jika ragu, lebih baik membuat saus tomat sendiri dengan bahan 100 % alami dari air dan puree tomat.

5. Jus buah

Jangan tertipu klaim sehat dari jus buah karena produk ini sering kali ditambahkan banyak gula. Kamu perlu membaca saksama label kemasan untuk mengetahui jumlah dan jenis gula apa saja yang ditambahkan ke dalam produk jus.

Usahakan memilih jus buah yang “100% dari buah asli” atau “tanpa gula tambahan”. Namun sebenarnya, untuk pilihan terbaik lebih baik kamu mengonsumsi buah utuh.

6. Granola bar

Granola bar and strawberries on plateFoto: iStock

Banyak pelaku hidup sehat mengandalkan konsumsi granola bar atau snack bar untuk sarapan karena praktis dan menyehatkan. Namun sebenarnya, produk ini sangat mungkin tinggi gula. Kandungannya bahkan bisa sampai 10 gram lebih per produk.

Hindari beli granola bar atau snack bar yang dimana gula menjadi salah satu dari 3 komposisi utamanya. Lebih baik kamu ngemil kacang-kacangan atau buah kering sebagai alternatif yang lebih menyehatkan.

7. Buah kering

Di pasaran, buah kering juga sering dicap sehat, tapi faktanya tidak seperti itu. Buah kering bisa jadi tinggi gula tambahan. Umumnya terdapat pada jenis buah yang rasanya asam alami.

Sebagai solusi, kamu bisa memilih produk buah kering yang alami dan tanpa gula tambahan. Biasanya produsen bakal mencantumkan keterangan “tanpa gula tambahan” pada kemasan produk buah kering.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com