Jakarta –
Penikmat kopi biasanya punya cara tersendiri untuk menikmati secangkir kafein mereka. Ada yang diminum cepat, tapi ada pula yang diseruput perlahan. Mana yang lebih baik?
Minum kopi sudah jadi bagian rutinitas banyak orang. Mulai dari pagi hari sebelum beraktivitas hingga sore hari setelah lelah beraktivitas seharian.
Tak sekadar minuman, kopi sering diandalkan untuk meningkatkan energi dan fokus. Mengingat kafein pada kandungan kopi dapat memberikan manfaat tersebut.
Namun, cara menikmati kopi masih sering menjadi perdebatan. Khususnya dalam durasi menikmati kopi, ada yang cepat-cepat dan ada pula yang diseruput perlahan.
Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti yang dikutip dari Black Insomnia (30/03/22), berikut penjelasannya:
1. Minum kopi cepat-cepat
Minum kopi cepat-cepat bisa memungkinkan kamu mendapatkan rasa dan suhu terbaik Foto: iStock |
Minum kopi cepat-cepat bisa memungkinkan kamu mendapatkan rasa dan suhu terbaik saat menikmati kopi, khususnya pada kopi yang diseduh panas.
Mengingat, jika diminum lebih lama, maka suhu kopi akan menurun. Dan tak ada yang suka menikmati kopi bersuhu ruangan dari cangkir yang dibuat satu jam yang lalu.
Namun, minum kopi cepat-cepat bisa berisiko menyebabkan sakit perut, karena tegukan yang cepat itu akan mengganggu pencernaan. Kondisi ini disebut juga aerophagia.
2. Minum kopi secara perlahan
Jika kamu minum kopi secara perlahan, memungkinkan kafein akan dilepas ke dalam sistem tubuh lebih lambat. Ini dapat memperkecil kemungkinan terjadi ‘kecelakaan’ kafein yang tidak diinginkan.
Cara minum kopi seperti ini juga dapat membuat tubuh meluangkan waktu untuk memproses kafein. Kamu pun bisa merasakan tingkat energi perlahan meningkat dengan lembut.
Menurut ahli gizi Maddie Pasquariello, minum kopi secara perlahan selama satu jam akan menghasilkan efek yang bertahap. Paling tidak kopi dinikmati dalam waktu 15-30 menit.
Jika lebih dari itu, memungkinkan rasa kopi sudah tidak enak. Selain itu, juga paparan yang terlalu lama ke permukaan gigi bisa menyebabkan gigi berlubang.
Mana yang lebih bagus, minum kopi cepat atau pelan-pelan? Penjelasannya ada di halaman selanjutnya.
3. Mana yang lebih bagus?
Minum kopi Foto: Ilustrasi iStock |
Minum kopi cepat atau perlahan sebenarnya tergantung selera dan tergantung dengan kebutuhan kafein pribadi. Idealnya, kopi dinikmati dalam kecepatan standar, tidak terlalu cepat atau pun lambat.
Namun, jika kamu memiliki kebutuhan khusus tentang bagaimana kafein seharusnya memengaruhi untuk memberikan manfaat maksimal, hanya tubuh kamu yang mengetahuinya.
Jadi, kamu dapat memilihnya dengan segala pertimbangan kelebihan dan kekurangan seperti yang sudah dijabarkan di atas.
(raf/adr)
![]() |
||
Source : unsplash.com / Dan Gold
4 Tips Minum Kopi Agar Dapat Manfaat Maksimal Kafein Jakarta – Kafein menjadi salah satu kandungan pada kopi yang memberikan manfaat sehat. Agar manfaat kafein bisa maksimal, ikuti beberapa tips minum kopi ini. Kafein merupakan senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal. Senyawa ini lah yang memberi rasa pahit pada kopi dan berperan sebagai obat perangsang psikoaktif. Senyawa yang disebut stimulan ini dapat berdampak positif dan juga negatif, tergantung bagaimana cara mengonsumsinya, termasuk waktu yang tepat untuk mengonsumsi.
Dikutip dari Otten Coffee (03/05/24) berikut cara memaksimalkan efek kafein pada kopi.1. Atlet tidak boleh minum kopi
Meskipun kafein dapat mendorong energi, tetapi ini tidak disarankan dikonsumsi untuk para atlet. Karenanya Komite Olimpiade Internasional 2024 melarang penggunaan kafein, termasuk minum kopi kepada setiap atlet yang akan bertanding. Itu karena kafein dianggap semacam doping yang bisa mencurangi sportivitas atlet itu sendiri. Alasan ini masuk akal mengingat efek dari kafein yang timbul setelah minum kopi. 2. Sebelum ujian bisa minum kopiSebuah penelitian yang dilakukan oleh Nature Neuroscience pada 2014 menemukan bahwa manfaat kafein pada kopi bisa meningkatkan daya ingat dalam jangka panjang. Karenanya, peneliti dari Johns Hopkins University menyarankan untuk minum kopi sebelum menjalani ujian. Hal ini terbukti pada 200 partisipan yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa 200 mg kafein bisa membantu meningkatkan daya ingat selama lebih dari 24 jam. Peneliti mengatakan bahwa minum kopi akan sangat baik dilakukan ketika menghadapi kegiatan yang membutuhkan kinerja otak. Cara memaksimalkan efek kafein ada di halaman selanjutnya.3. Jangan minum kopi saat lelah
Jangan pernah memanfaatkan kopi sebagai peningkat energi ketika tubuh lelah. Tubuh yang lelah obatnya hanya satu, yakni beristirahat. Pasalnya kafein bisa meniru pembentukan zat kimia alami yang diproses otak atau disebut juga adenosine, dimana zat tersebut bertindak seperti ‘pedal rem’. Dengan begitu otak akan berhenti bekerja sementara waktu dan akhirnya membuat ngantuk. Selain itu, terhambatnya reseptor adenosine, kafein pun akan bertindak sebagai pertahanan yang bisa merangsang stimulan zat kimia alami lain bernama dopamine. 4. Minum kopi sebelum berdiskusiJika ingin mendapatkan manfaat dari kafein yang maksimal, sebaiknya minum kopi sebelum melangsungkan diskusi. Ini penting ketika sedang mengadakan rapat dengan rekan kantor. Sebuah penelitian oleh Nutritional Neuroscience pada 2019 menemukan bahwa 150 mg kafein dalam kopi bisa meningkatkan kesediaan mereka untuk bekerja sama. Peneliti mengatakan bahwa mungkin ini juga sebabnya mengapa meeting atau kegiatan yang membutuhkan proses ‘deal-dealan’ acap kali dilakukan di kafe. (raf/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Brooke Lark
2 Jenis Teh Ini Mengandung Kafein yang Lebih Tinggi dari Kopi Jakarta – Tak hanya kopi, ada juga beberapa minuman yang mengandung kafein. Seperti dua jenis teh ini yang bahkan kandungan kafeinnya lebih tinggi daripada kopi. Kafein merupakan senyawa alkaloid xantina yang terbentuk secara alami dalam tumbuhan. Kafein juga dikenal sebagai stimulan yang bekerja dengan cara menstimulasi otak dan sistem saraf pusat. Kafein umumnya ditemukan dalam kandungan kopi. Dalam secangkir kopi dengan takaran saji 250 mililiter kopi umumnya mengandung kafein sebanyak 80-100 miligram kafein.
Namun, selain kopi ada juga beberapa jenis minuman lain yang mengandung kafein. Bahkan jumlah kandungan kafeinnya lebih tinggi daripada kopi. Dikutip dari Instagram @nio_japanese_green_tea (20/05/25) minuman tersebut adalah matcha dan gyokuro. Lantas, berapa kandungan kafein di dalamnya? 1. Matcha
Matcha adalah jenis teh hijau bubuk asal Jepang yang diproduksi khusus terbuat dari daun teh muda. Daun teh muda ternyata mengandung lebih banyak kafein daripada daun teh yang lebih tua. Matcha dapat diolah menjadi minuman, seperti matcha latte atau sebagai topping kue atau es krim. Satu sendok teh matcha berkualitas tinggi umumnya mengandung 68 mg kafein. Jika kamu menggunakan 4 sendok teh matcha dalam secangkir matcha, maka kamu sudah mengasup sekitar 272 mg. Namun, efeknya tidak akan merasa efek gelisah yang sama seperti kopi. Alasannya karena matcha juga mengandung l-theanine, asam amino yang dapat menahan beberapa efek samping negatif dari kafein dan merilis kafein secara bertahap dalam tubuh. Fakta tentang kandungan kafein pada gyokuro ada di halaman selanjutnya.2. Gyokuro
Gyokuro merupakan jenis teh hijau premium asal Jepang yang dibudidayakan dengan cara khusus. Sebelum panen, tanaman teh ditutup dari sinar matahari selama beberapa minggu. Proses tersebut membuat gyokuro memiliki rasa yang manis, pekat, dan gurih. Selain itu, proses tersebut juga menghasilkan lebih banyak kafein, theanine, dan klorofil dalam daunnya. Satu cangkir gyokuro umumnya dibuat dengan 5 gram bubuk teh. Jumlah tersebut memiliki kandungan kafein sekitar 136 miligram. Kafeinnya justru memberikan banyak manfaat kesehatan. Mulai dari meningkatkan fokus dan konsentrasi, mengurangi stres, hingga melindungi tubuh dari sel kanker dan penyakit jantung. (raf/dfl) Sari Berita Penting |








