Tag Archives: masjid nabawi

Cerita Haru 3 Pemenang Emeron Hijab Hunt 2024 Beribadah di Masjid Nabawi

Madinah

Tiga pemenang Emeron Hijab Hunt 2024, juara pertama Nakeisha Syifa, juara kedua Shasyelfa Setyaning Haryoseno dan juara ketiga Palupi Krakatao mendapatkan hadiah umrah gratis dari GIS Travel.

Ketiga pemenang mulai berangkat umrah pada 25 September hingga 3 Oktober 2024. Destinasi pertama yang mereka kunjungi adalah Masjid Nabawi di kota Madinah.

Ketiga pemenang mengungkapkan rasa haru dan bahagianya ketika memijakkan kaki di masjid kedua yang dibangun dalam sejarah Islam dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia tersebut. Nakeisha Syifa mengungkapkan mendapatkan banyak pengalaman baru selama berada di Madinah.


“Mulai dari refill air zam-zam sepuasnya, bisa ibadah di dalam Masjid Nabawi, sampai bisa nangis di Raudhah. Benar-benar dibuat speechless saat masuk ke area Nabawi, perasaan campur aduk senang, sedih, bahkan masih nggak menyangka karena bisa dipanggil secepat ini ke rumah Allah,” ungkap Nakeisha Syifa.

Remaja yang berusia 16 tahun itu menuturkan tak bisa menyembunyikan rasa harunya ketika masuk ke Raudhah, yang merupakan tempat mulia saat Rasulullah membacakan Wahyu dan mengajarkan Al-Islam di depan para sahabat terdekatnya.

“Kemarin saat mau masuk ke Raudhah aku diselak banyak orang, karena aku mundur untuk bantu nenek-nenek yang nggak bisa lari, di dalam hati berusaha ikhlas,” ucap Nakeisha.

Nakeisha mendampingi nenek tersebut sampai berada di shaf kelima saat di Raudhah. “Setelah nenek itu aman posisinya tiba-tiba out of nowhere kak Gres (tim Wolipop) yang menarik tangan aku sampai ke shaf ketiga yang mana itu dekat sama mimbar rasul,” ujarnya haru.

Raudhah disebut sebagai taman surga. Nakeisha tak menyangka usai membantu nenek tersebut bisa langsung mendapatkan shaf yang tak jauh dari tiang Aisyah.

“Kayak ngena banget karena aku lagi berusaha untuk ikhlas menolong nenek itu karena iba beliau di dorong-dorong. Walau akhirnya aku nggak bisa dapat shaf depan. Tapi di situ juga langsung Allah balas dengan aku tiba-tiba di tarik ke shaf paling depan,” lanjutnya.

Shasyelfa Setyaning Haryoseno mengaku takjub dengan keindahan kota Madinah. “Saat tiba di Madinah, aku seneng dan bersyukur banget, walaupun ternyata udaranya panas tapi tertutup dengan pemandangannya yang masya Allah indah banget,” sebut Shasyelfa.

Dara berusia 15 tahun ini merasa ketenangan ketika masuk ke dalam Raudhah. “Aku berdoa banyak hal yang insya Allah dijabah, setelah beres rasanya langsung tenang banget. Benar-benar suatu pengalaman yang berharga buat aku,” kata Shasyelfa.

Begitu juga yang dirasakan oleh Palupi Krakatao yang tak henti mengucapkan rasa syukur dan bahagianya ketika tiba di Madinah. Palupi menuturkan ini pertama kalinya ia berada di rumah Rasulullah SAW.

“Aku merinding bahagia dan nggak sabar mau melaksanakan rangkaian ibadah. Sampai di sini membuat aku merasa lebih damai, tenang dan ngerasa dipeluk sama doa-doa baik semua orang yang mendukung aku,” jelas Palupi.

Ibu satu orang anak ini berharap kelak bisa menunaikan ibadah umrah bersama keluarga. Palupi memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan beribadah di Masjid Nabawi.

“Di Madinah tempat favorit aku adalah Masjid Nabawi, sebisa mungkin melaksanakan salat wajib mau pun sunah di masjid karena kesempatan ini tidak setiap kali bisa aku rasakan. Biasanya aku nggak cengeng tapi sampai di sini rasanya tak terhitung air mata yang sudah jatuh, haru, syukur, semua jadi satu,” tutur Palupi.

“Semoga perjalanan ibadah kali ini, menjadikan aku pribadi yang jauh lebih baik lagi dan makin dekat sama Allah,” pungkasnya.

Setelah mengunjungi Raudhah, para pemenang berkeliling kota Madinah untuk mengetahui beragam informasi tentang perjalanan Islam bersama GIS Travel.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Menjajal Mobil Golf Menyusuri Pedestrian dari Masjid Nabawi ke Masjid Quba



Madinah

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid yang istimewa bagi umat Islam. Ini adalah masjid kedua yang dibangun Rasulullah SAW.

Masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW yakni Masjid Quba, yang didirikan dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Sementara Masjid Nabawi sendiri dibangun ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah.

Jarak antara Masjid Nabawi dan Masjid Quba sekitar 3,5 kilometer, membujur dari arah utara (Masjid Nabawi) ke selatan (Masjid Quba). Jika ditempuh dengan jalan kaki, kurang lebih memakan waktu 50-60 menit.


Dua masjid istimewa itu kini terhubung dengan pedestrian (jalur pejalan kaki). Lebar pedestrian sekitar 15 meter, terbagi menjadi tiga jalur. Sisi kiri dan kanan untuk pejalan kaki, sementara bagian tengah untuk jalur mobil golf, sepeda, dan skuter.

detikHikmah mencoba menelurusi jalur ini dari Masjid Nabawi usai salat Isya, Selasa (9/7/2024), sekitar pukul 21.00 WAS. Dari arah Masjid Nabawi, saya menuju arah Masjid Ghamamah, di sana ada taman yang cukup luas dan menjadi titik awal pedestrian.

Tak jauh dan masih di area Masjid Ghamamah, saya melihat sejumlah mobil golf parkir, nampaknya lagi ngetem menunggu penumpang. Penasaran, saya pun bertanya kepada petugas. Benar saja mobil golf menjadi kendaraan dari Masjid Nabawi ke Masjid Quba dengan tarif sekali jalan, penumpang harus merogoh kocek SAR 20.

Sambil menyusuri gemerlap malam di sepanjang pedestrian, saya pun memilih untuk naik mobil golf. Dari taman Masjid Ghamamah, perjalanan dimulai dengan menyusuri halaman depan hotel jemaah haji, lalu ke jalur di bawah fly over menuju bagian Quba Front atau Waajihah Quba.

Suasa pedestrian Quba di Madinah, Selasa (9/7/2024).Suasa pedestrian Quba di Madinah, Selasa (9/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Tampak banyak jemaah yang memilih jalan kaki dari Masjid Nabawi menuju arah yang sama, Masjid Quba. Sesekali berpapasan dengan mobil golf yang membawa penumpang dari arah sebaliknya.

Di sini, banyak pertokoan yang menjual minyak wangi hingga kafe dengan sajian kopi dan makanan kekinian ala burger dan sejenisnya. Sesuai namanya, sepanjang jalur ini juga banyak yang menjual makanan hingga oleh-oleh seperti sajadah dan baju.

Suasa pedestrian Quba di Madinah, Selasa (9/7/2024).Suasa pedestrian Quba di Madinah, Selasa (9/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Gemerlap malam dibalut lampu-lampu di sepanjang pertokoan di kanan-kiri pedestrian menambah kesan eksotis suasana malam di Madinah. Semerbak wangi bahur yang dibakar menyeruak semakin menambah nuansa keakraban Kota Madinah.

Deretan pepohonan ini ditanam berjajar dengan jarak sekitar 8 meter berada di sepanjang jalan menuju Masjid Quba. Pada ujung jalur ini, terdapat taman bermain yang cukup luas dengan view Masjid Quba.

Tak terasa sekitar 10 menit perjalanan, mobil golf yang saya tumpangi sampai di Masjid Quba. Saya menyempatkan diri untuk salat sunnah di Masjid Quba.

Untuk kita ketahui, Masjid Quba termasuk salah satu masjid yang di sebutkan dalam ayat suci Al-Qur’an. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketakwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.

“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah 108).

Hingga hari ini, pesona keindahan Masjid Quba mampu memikat ribuan pengunjung setiap harinya. Selain memiliki nilai sejarah, Masjid Quba juga memiliki keistimewaan dan keutamaan yang bisa dijadikan amalan untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Bagi jemaah haji Indonesia atau pelancong lainnya yang berkunjung ke sana, biasanya akan melaksanakan salat dua rakaat. Hal ini dikarenakan masjid ini memiliki keutamaan bagi orang yang salat di dalamnya. Di antaranya salat di dalamnya bernilai seperti pahala umrah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya kemudian mendatangi masjid ini, yakni Masjid Quba kemudian salat di dalamnya, maka pahalanya seperti ia menjalankan umrah.” (HR Ibnu Majah)

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Dear Jemaah, Saat di Madinah Utamakan Ziarah Raudhah Ya


Madinah

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan kepada para jemaah haji yang saat ini masih berada di Madinah. Jemaah haji diingatkan agar lebih mengutamakan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang di Kota Madinah.

“Jemaah haji agar lebih mengutamakan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang di Kota Madinah,” kata Anggota Media Center Kemenag, Widi Dwinanda dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).

Widi melanjutkan, pihak Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan sebanyak 191.582 tasreh jemaah haji RI. Tasreh tersebut digunakan jemaah untuk masuk ke dalam Raudhah atau area ziarah di Masjid Nabawi.


“Dilaporkan secara keseluruhan, pihak Saudi telah menerbitkan 191.582 tasreh masuk Raudhah bagi jemaah haji Indonesia,” sambungnya.

Dia mengatakan, untuk menghadirkan rasa aman dan bagian dari perlindungan jemaah, PPIH secara reguler melakukan monitoring, pengawasan, dan pengamanan keberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah, visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi untuk melihat kondisi jemaah yang masih dalam perawatan.

“Serta melakukan patroli keliling di sektor-sektor Daker Makkah serta mendata dan mengumumkan barang tercecer/tertinggal milik jemaah haji,” kata Widi.

Istimewanya Raudhah di Masjid Nabawi

Potret Raudhah di Masjid NabawiPotret Raudhah di Masjid Nabawi. (Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom)

Raudhah adalah salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Tempat ini juga dikenal dengan taman surga yang ada di Masjid Nabawi.

Dinukil dari buku Keajaiban Masjid Nabawi karya M. Irawan, di tempat itulah Rasulullah SAW beribadah, memimpin salat, dan menerima wahyu. Tempat tersebut juga digunakan oleh para sahabat untuk beribadah.

Raudah ditandai dengan tiang-tiang putih dan karpet putih. Luasnya sekitar 330 meter persegi yang memanjang dari arah timur sampai barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara sampai selatan sepanjang 15 meter.

Raudhah juga disebut memiliki syafaat sehingga orang yang datang dengan membawa dosa akan banyak mengharapkan syafaat Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda:

مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jemaah dianjurkan memperbanyak ibadah di Raudhah seperti salat wajib, salat sunnah, zikir dan iktikaf. Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim bersabda:

صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا المَسْجِدَ الحَرَام

Artinya: “Satu salat di masjid saya (Masjid Nabawi) ini lebih baik daripada seribu shalat ditempat lain, kecuali Masjidil Haram.”

Cara Ziarah Haji di Raudhah

Jemaah haji perlu mengantongi izin khusus untuk berziarah ke Raudhah berupa tasreh. Tasreh adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Arab Saudi yang memungkinkan jemaah haji untuk mengunjungi Raudhah.

Untuk jemaah haji Indonesia, proses masuk ke Raudhah sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui tasreh tanpa perlu mengisi dan mendaftar di aplikasi.

Tasreh hanya dikeluarkan satu kali untuk setiap kloter atau rombongan. Jika jemaah terlewat jadwal yang telah ditetapkan, jemaah tidak dapat meminta tasreh pengganti.

Melalui tasreh diatur jadwal untuk masuk ke Raudhah bersama jemaah lain. Informasi ini dapat diakses melalui aplikasi e-Hajj. Pengaturan jadwal ini bertujuan untuk mengatur kedatangan jemaah secara bertahap, sehingga setiap orang dapat berdoa dengan lebih tenang dan teratur.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Ratusan Jemaah Ikuti Senam Haji, Antisipasi Penyakit Jantung di Tanah Suci



Madinah

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menggelar sosialisasi kesehatan bagi jemaah haji yang saat ini masih di Madinah. Selain sosialisasi kesehatan, pihaknya juga menggelar senam gerakan jantung sehat.

Acara bertema ‘Ngobras Gerakan Jantung Sehat Jemaah Haji’ ini diikuti oleh ratusan jemaah haji di Arjwaan Al Saadah Hotel, Madinah. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Daker Madinah Ali Machzumi, Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi Indro Murwoko, dan para tenaga kesehatan yang bertugas di klinik sektor yang ada di Madinah.

“Kegiatan ini adalah sosialisasi kesehatan jemaah haji, fokusnya adalah agar jemaah haji menjaga kondisi kesehatannya, agar bisa kembali ke Tanah Air sesuai jadwal,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan PPIH Arab Saudi dr Indro Murwoko, Selasa (9/7/2024).


Menurutnya, sosialisasi ini sebagai bentuk antisipasi kesehatan para jemaah sebelum mereka diberangkatkan pulang ke Tanah Air. Kata Indro, jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebagian besar menderita sakit paru-paru dan jantung.

“Karena memang kita ketahui, penyakit jantung paling banyak diderita jemaah haji dan apabila tidak diantisiapasi dari awal bisa menyebabkan jemaah sakit dan harus dirawat di rumah sakit bahkan bisa menjadi fatal,” kata Indro.

Sosialisasi kesehatan dan senam jemaah haji di Madinah, Selasa (9/7/2024).Sosialisasi kesehatan dan senam jemaah haji di Madinah, Selasa (9/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Jemaah haji yang hadir mayoritas merupakan adalah lanjut usia (lansia). Mereka turut mengikuti senam haji yang dipandu oleh tenaga kesehatan. Selain itu, jemaah juga diberikan kesempatan untuk berkonsultasi mengenai kesehatan yang mereka keluhkan selama berada di Tanah Suci.

Mereka diimbau untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama berada di Madinah hingga menjelang kepulangannya ke Tanah Air. Jemaah diminta tak memaksakan ibadah sunnah ke Masjid Nabawi terlebih cuaca panas siang hari di Madinah cukup ekstrem mencapai 44 derajat celsius.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Musim Umrah 1446 H Dimulai, Saudi Bakal Luncurkan Robot AI



Jakarta

Operasional umrah 1446 H resmi dimulai per 1 Muharram. Otoritas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah meluncurkan rencana musim ini hingga 9 bulan ke depan.

Dilansir kantor berita Saudi, SPA, Senin (8/7/2024), Presiden Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Syekh Abdulrahman Al-Sudais mengatakan rencana operasional musim umrah 1446 H dibagi dalam tiga fase yang berakhir pada Syaban 1446 H. Setelah itu, otoritas akan memulai rencana Ramadan 1446 H. Pihaknya juga akan meluncurkan sejumlah fasilitas dengan kecerdasan buatan (AI).

“Presidensi akan meluncurkan sejumlah robot keagamaan cerdas untuk menyediakan layanan yang efektif bagi para pengunjung di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, yang memudahkan akses ke layanan setiap saat,” kata Al-Sudais saat peluncuran rencana operasional umrah 1446 H, Minggu (7/7/2024) kemarin.


Pada rencana musim umrah kali ini, Al-Sudais mengatakan presidensi telah berfokus pada diversifikasi inisiatif, program, dan layanan untuk mewujudkan kenyamanan dan kemudahan ibadah jemaah. Rencana tersebut juga mencakup peningkatan pelajaran ilmiah dan bimbingan, kajian Al-Qur’an dan kesadaran beragama, dan peluncuran pameran keagamaan.

Dalam mewujudkan rencana tersebut, presidensi akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, digitalisasi program, dan memanfaatkan aplikasi elektronik di berbagai bidang untuk melayani pengunjung dalam berbagai bahasa.

Peluncuran rencana musim umrah 1446 H ini merupakan yang terbesar dalam sejarah. Rencana ini melibatkan ribuan relawan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Umrah adalah ibadah yang berpusat di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ibadah ini juga disebut haji kecil.

Arab Saudi menargetkan jemaah umrah mencapai 30 juta orang per tahun. Target ini berkaitan dengan Visi 2030.

Saudi sebelumnya mencatat rekor jemaah umrah dari luar Kerajaan pada 2023. Total ada 13,55 juta orang berbondong-bondong untuk menunaikan sunnah Rasul itu. Jumlah ini meningkat 58 persen dari rekor sebelumnya pada 2019.

“Sebelumnya, jumlah jemaah umrah dari luar Kerajaan terbesar terjadi pada tahun 2019, diperkirakan mencapai 8,55 juta dan tahun ini jumlahnya melonjak menjadi 13,55 juta, berkat fasilitas dan regulasi yang rumit yang dilakukan oleh Pemerintah Saudi,” ujar Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al-Rabiah saat memberikan sambutan dalam Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah tahunan ke-3 di Jeddah Superdome, Senin (8/1/2024), seperti dilansir Saudi Gazette.

“Angka ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah jemaah umrah luar negeri,” sambungnya.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

194 Ribu Jemaah Haji Tiba di Tanah Air, 453 Orang Wafat



Madinah

Operasional pemulangan jemaah haji ke Tanah Air masih berlangsung. Sebanyak 194.765 jemaah dan petugas telah diterbangkan ke Tanah Air.

Jumlah tersebut merupakan data hingga Kamis, 18 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Jumat, 19 Juli 2024 pukul 01.00 WIB. Mereka tergabung dalam 497 kelompok terbang (kloter).

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, hari ini, Jumat (19/7), sebanyak 7.108 jemaah haji yang tergabung dalam 18 kloter telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:


1. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;

2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;

3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;

4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.226 jemaah/3 kloter;

5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter;

6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;

7. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 720 jemaah/2 kloter;

8. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.855 jemaah/5 kloter;

9. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter.

Widi turut melaporkan jumlah jemaah haji yang wafat hingga h-4 berakhirnya operasional pemulangan haji.

“Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 453 orang,” ujar Widi dalam keterangan resmi Kemenag, Jumat (19/7/2024).

“Sementara jemaah yang masih dalam perawatan di rumah sakit Arab Saudi berjumlah 40 orang dan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia sebanyak 28 jemaah,” sambungnya.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengimbau jemaah haji Indonesia untuk tetap menjaga kesehatan selama di Kota Madinah.

“Utamakan ziarah ke Raudhah sesuai jadwal tasreh yang telah ditentukan. Maksimalkan momentum selama di kota nabi khususnya di Masjid Nabawi untuk beribadah,” pesannya.

“Batasi aktivitas bepergian ke luar hotel terlebih suhu di Madinah relatif panas berkisar hingga 43 derajat celsius,” pungkasnya.

Menurut Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H/2024 M, fase pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah akan berakhir pada 21 Juli 2024. Kloter terakhir dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 22 Juli 2024.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Jemaah Kloter Terakhir Pulang ke Tanah Air: Terima Kasih Petugas Haji



Madinah

Jemaah kelompok terbang (kloter) 30 Embarkasi Kertajati (KJT-30) menjadi kloter penutup fase pemulangan jemaah haji ke Tanah Air. Sebanyak 319 jemaah diberangkatkan menggunakan 8 bus menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah kemarin.

Salah seorang jemaah, Hamzah (53) asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengaku merasa senang dan bersyukur telah menuntaskan ibadah haji. Meski begitu, Hamzah tak menampik kesedihan dan rasa berat hati karena harus meninggalkan Tanah Suci.

“Berat sebetulnya meninggalkan Masjid Nabawi, seandainya bisa saya inginnya terus di sini gitu,” ujar Hamzah kepada detikHikmah di Madinah, Minggu (21/7/2024).


Hamzah mengatakan, selama berada di Tanah Suci, dirinya mendapat pengalaman spiritual yang sangat berharga. Dia pun mengucapkan terima kasih terkait pelayanan yang selama ini diberikan oleh para petugas haji baik di Makkah maupun di Madinah.

“Alhamdulillah seluruh rangkaian ibadah lancar. Petugas haji baik petugas kloter maupun PPIH di Madinah saya ucapkan terima kasih pelayanan bagi kami lancar semua dan tidak ada kendala,” ujar Hamzah.

Jemaah haji kloter KJT-30 bersiap bertolak ke Tanah Air, Minggu (21/7/2024).Jemaah haji kloter KJT-30 bersiap bertolak ke Tanah Air, Minggu (21/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Untuk diketahui, Hamzah tergabung sebagai jemaah haji kloter 30 Embarkasi Kertajati (KJT-30). Kloter asal Kabupaten Kuningan dan Majalengka ini merupakan kloter penutup fase pemulangan seluruh jemaah haji RI ke Tanah Air.

Rencananya, Kloter KJT-30 akan diterbangkan dengan Saudi Airlines dari Bandara AMAA Madinah, Senin (22/7) dini hari.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Ulama Saudi Sebut Kasus Kematian Jemaah Haji 2024 Imbas Salah Ikuti Fatwa



Jakarta

Ulama terkemuka sekaligus pejabat agama Arab Saudi Syekh Abdulrahman Al-Sudais menyebut sebagian kematian jemaah haji 2024 imbas mengikuti fatwa yang tidak jelas. Fatwa ini bertentangan dengan fatwa resmi yang menjadi aturan haji.

“Sebagian kematian yang terjadi pada musim haji lalu terjadi karena sebagian jemaah mengikuti fatwa yang tidak bersumber dari sumber yang benar dan melakukan perjalanan haji tanpa izin,” kata Sheikh Abdulrahman Al Sudais kepada TV Saudi Al Ekhbariya, dikutip dari Gulf Insider, Jumat (2/8/2024).

Kepala Kepresidenan Urusan Agama di Dua Masjid Suci itu menekankan pentingnya mengambil fatwa dari ulama berwenang dan menjauhi fatwa yang “tidak normal”.


Fatwa resmi yang berlaku adalah dari Dewan Ulama Senior Arab Saudi yang melarang menunaikan haji tanpa izin. Fatwa ini mewajibkan jemaah harus memiliki izin haji. Adapun, orang yang berhaji tanpa izin maka berdosa.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, total kematian jemaah haji 2024 mencapai 1.301 orang. Dari jumlah tersebut, 83 persen adalah jemaah haji ilegal yang tidak mengantongi izin untuk berhaji atau visa resmi haji.

Tingginya kematian haji ini bersamaan dengan cuaca panas yang melanda Arab Saudi. Jemaah ilegal harus berjalan jauh di bawah terik matahari tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai.

Pihak berwenang Arab Saudi sebelumnya telah menegaskan setiap jemaah wajib memiliki visa haji. Otoritas akan menindak tegas pelaku haji ilegal.

Syekh Al-Sudais menyebut, otoritas agama di Arab Saudi berencana mengadakan forum besar mengenai fatwa akhir bulan ini. Fatwa akan diselenggarakan selama tiga hari di Masjid Nabawi, tempat suci kedua umat Islam di Madinah.

“Islam saat ini membutuhkan kita untuk menyadari ajaran-ajarannya yang sejati dan pesan yang moderat,” ujarnya.

Forum ini, kata Al-Sudais, salah satunya untuk menghilangkan fatwa-fatwa yang “tidak wajar”.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Penting! 8 Barang Ini Dilarang Dibawa Jemaah Umrah



Jakarta

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan daftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah umrah. Barang larangan ini berbahaya dan tidak ada kaitannya dengan ibadah di Tanah Suci.

Melalui postingan di akun media sosial X, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan delapan barang yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah umrah.

“Pastikan perjalanan ke Arab Saudi berjalan lancar dan lebih mudah dengan menghindari barang-barang terlarang. Untuk daftar lengkap dan informasi lebih rinci, kunjungi http://zatca.gov.sa,” tulis keterangan pada unggahan informasi yang dibagikan pada Sabtu (3/8/2024).


Pada gambar yang dibagikan, tertera delapan jenis barang terlarang bagi jemaah umrah. Berikut isi pemberitahuan tersebut.

barang yang dilarang jemaah umrahbarang yang dilarang jemaah umrah Foto: Arab Saudi Gov

Pemberitahuan penting: Barang Terlarang untuk Umrah

1. Kembang api
2. Uang palsu
3. Obat-obatan tanpa izin
4. Peralatan pengawas
5. Detektor perangkap kecepatan
6. Senjata setrum
7. Laser
8. Alat perekam tersembunyi

Pada pemberitahuan ini juga tertera peringatan bagi jemaah umrah yang kedapatan memiliki barang-barang terlarang maka akan ditindak lebih lanjut.

Melansir laman Arab Times Online, Minggu (4/8/2024) Menteri Haji dan Umrah Saudi Tawfiq Al Rabiah melaporkan pada tahun 2023 lalu, jumlah jamaah umrah mencapai rekor 13,5 juta.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi juga telah memperkenalkan beberapa fasilitas bagi umat Islam untuk melaksanakan umrah. Jemaah yang memegang berbagai visa masuk, termasuk visa pribadi, visa kunjungan, dan visa wisata, diizinkan untuk melaksanakan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, makam Nabi Muhammad SAW yang terletak di Masjid Nabawi di Madinah.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Selebgram Nge-pods di Madinah, Perhatikan Adab Ini Saat di Tanah Suci


Jakarta

Baru-baru ini viral salah seorang selebgram yang ditegur karena menggunakan pods di Madinah. Akibat aksinya itu, banyak orang berpendapat bahwa yang dilakukannya termasuk melanggar adab di Tanah Suci.

Selebgram bernama Lula Lahfah tersebut tengah menjalani ibadah umrah bersama rekan-rekannya. Namun ketika berjalan di sekitar Masjid Nabawi, Madinah, ia terus menghisap pods atau rokok elektriknya.

Tiba-tiba, segerombolan anak kecil meneriaki Lula Lahfah dan mengatakan bahwa yang ia lakukan haram. Hal tersebut ia ceritakan melalui video yang ia unggah di akun pribadinya.


Mengutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag RI), otoritas Saudi memberlakukan aturan larangan merokok bagi jemaah haji dan umrah di Masjid Nabawi dan sekitarnya. Meski demikian, muslim tetap diperbolehkan merokok di tempat yang jauh dari kawasan masjid.

Apabila kedapatan merokok, nantinya petugas tak segan menegur jemaah. Namun, ada sebagian petugas yang bertindak tegas dan langsung menahan jemaah yang merokok untuk diproses hukum.

Karenanya, jemaah umrah dan haji harus betul-betul paham terkait adab dan aturan yang berlaku di Tanah Suci. Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan.

Adab-adab di Tanah Suci

Menukil dari buku 63 Adab Sunnah karya Dr KH Rachmat Morado Sugiarto dan buku Doa & Dzikir dalam Umrah susunan Ahmad Alawiy dkk, berikut beberapa adab di Tanah Suci yang harus diperhatikan muslim, khususnya di Madinah.

  1. Meluruskan niat melakukan ibadah haji atau umrah
  2. Bertobat kepada Allah SWT
  3. Mempelajari hukum-hukum haji dan umrah
  4. Mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah diambil
  5. Berbekal dengan bekal yang halal
  6. Berdoa dalam perjalanan
  7. Tidak melakukan perbuatan yang tidak baik atau mengganggu jemaah lainnya
  8. Memperbanyak bacaan sholawat sepanjang perjalanan disertai dengan niat yang hudlur (bertafakur dan berzikir kepada Allah dan Rasul-Nya)
  9. Mandi, berwudhu, dan mensucikan diri seraya berniat memasuki kota Madinah
  10. Memasuki Madinah dengan penuh tawadhu, ta’dhim dan berdoa
  11. Senantiasa menghadirkan keagungan Kota Madinah
  12. Tidak melakukan perbuatan bid’ah dan maksiat
  13. Salat di Masjid Nabawi
  14. Bersedekah semampunya ketika di Madinah

Larangan yang Berlaku di Masjid Nabawi

Terkait larangan di Masjid Nabawi juga diterangkan oleh Kemenag RI pada lamannya, berikut beberapa larangan yang perlu dipahami jemaah haji dan umrah.

  • Jemaah dilarang merokok di Masjid Nabawi dan sekitarnya. Jika ingin merokok, jemaah bisa memilih tempat yang agak jauh dari kawasan masjid
  • Tidak boleh membentangkan spanduk dan bendera
  • Jemaah dilarang berkerumun lebih dari lima orang dalam jangka waktu lama karena berpotensi menghambat alur pergerakan hingga menimbulkan kecurigaan
  • Jangan mengambil barang temuan
  • Jangan membuang sampah sembarangan

Sanksi Merokok di Kawasan Masjid Nabawi

Beberapa waktu lalu, Kepala Seksi Perlindungan Jemaah (Kasi Linjam) Daerah Kerja Madinah, Ahmad Hanafi juga menjelaskan terkait larangan merokok di sekitar masjid Nabawi.

“Kami telah bertemu dengan otoritas keamanan Arab Saudi dan mereka telah mengingatkan untuk tidak merokok di sekitar Masjid Nabawi,” katanya seperti disadur dari kantor berita Antara, Selasa (6/8/2024).

Jemaah yang nekat merokok di kawasan tersebut akan dikenakan sanksi oleh otoritas Saudi. Menurut penuturannya, jemaah yang kedapatan merokok akan dikenakan denda sebesar 200 SAR atau setara Rp 850 ribu.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com